• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan Terkait Dengan NKT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertanyaan Terkait Dengan NKT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Diskripsi  dan Eksisteni Nilai Konservasi Tinggi di HTI RAPP Blok Teluk Meranti 

NKT

Evaluasi

Rapid Risk Assessment

Kesimpulan Rapid

Risk Assessment

Pertanyaan Terkait Dengan

NKT

Temuan Full Assessment

2010

Kesimpulan NKT

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 1.

1. Kaw

asan Y

ang Mempuny

ai

atau

Memb

erik

an Fungs

i

Pendukung Keanekaragaman haya

ti

Bagi kawasan Lin

dung/at

au

konservasi

Mengandung NKT 1.1

• Usulan NKT 1.1. pada studi

terdahulu tidak memperhatikan

arti penting koridor sebagai

peran vital dalam konservasi

keanekaragaman hayati

.

• Usulan NKT 1.1. tidak

didukung oleh analisis spasial

Memerlukan full

assessment untuk

melengkapi data dan

informasi guna

mengidentifikasi areal NKT

1.1. secara tepat

1. Apakah di dalam Unit

Pengelolaan (UP) terdapat

kawasan lindung atau

konservasi sesuai dalam

aturan/ketetapan pemerintah?

2. Apakah UP merupakan bagain

atau zona penyangga dari

kawasan lindung/konservasi

yang ditetapkan dengan tujuan

mempertahankan

keanekaragaman hayati (misal

Cagar Alam atau Taman

Nasional

3. Apakah diperkirakan akan

terjadi dampak langsung

maupun tidak langsung, terlebih

yang berhubungan dengan

pembangunan infrastruktur dan

perbaikan akses yang

diakibatkan oleh kegiatan UP?.

Present NKT 1.1.

• Ditemukan kawasan

lindung dan konservasi di

Unit Managemen Blok

Teluk Meranti, berupa :

1. Kawasan Lindung

Gambut (Usulan

RTRWP Propinsi

Riau)

2. Kawasan Lindung

Menurut Keppres 32

Tahun 1990 dan UU

41 2009

3. Zona Penyangga

• Kawasan lindung Gambut

menurut RTRWP yang masuk

ke dalam Sektor Meranti, seluas

11.653 Ha

• Kawasan perlindungan

terhadap hutan gambut dengan

kedalaman gambut ≥ 3 meter

(kubah gambut mikro/micro

dome), seluas 11.653 Ha

• Kawasan Perlindung Sempadan

Sungai seluas 11.998 Ha.

S. Kampar .3.780 Ha

S. Kutub 663 Ha

S. Serkap 2.325 Ha

S. Turip 2.811 Ha

S. Sangar 2.419 Ha

• Zona Penyangga Suaka

Margasatwa Tasik Linau-Tasik

Sarang Burung, seluas 249 Ha

(2)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 1.

2. Spesie

s Ham

pir P

unah

 

 

Absent Present NKT 1.2

Sangat lemah terkait dengan

keberadaan critically endangered

species di Teluk Meranri, pada

hal Harimau Sumatra (Panthera

tigris sumatrae) dan Ramin

(Gonystylus spp.) merupakan

jenis-jenis terancamn sehingga

perlu keputusn terkait dengan

eksistensi NKT 1.2.

Usulan areal NKT 1.2. tidak

didukung oleh proses spasial

analisis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keberadaan NKT 1.2

potrensial terdapat di

seluruh areal Blok Teluk

Meranti

Diperlukan Full assessment

dengan fokus sebagai

berikut :

(1) Melakukan obervasi

terhadap keberadaan

observation populasi

Harimau Sumatera

dan Gonystylus

(ramin)

(2) Memperluas Areal

Management NKT

untuk mendukung

habitat Harimau

Sumatera and

Gonystylus (Ramin)

(3) Memperluas areal

koridor satwaliar

untuk mendukung

perpindahan harimau

sumatera melalui

habitat hutan alam.

 

1. Apakah didalam UP terdapat

populasi species yang

terancam, memiliki penyebaran

terbatas atau spesies dilindungi

yang mampu bertahan hidup

(Viable population)?

 

Present NKT 1.2

• Fauna

Harimau Sumatera 

(

Panthera tigris  sumatrae), dengan status  Vulnerable menurut  aturan pemerintah RI,  Critically Endangered  (CR) menurut IUCN dan  Appendix I menurut  CITES                                             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1)

di dalam kawasan konsesi :  a) areal landclearing PT.  RAPP Sektor Meranti (hasil  wawancara dengan staf PT.  RAPP), b) di sekitar areal  kubah gambut mikro; c) di  sekitar Muara Sungai Sangar  (di dalam areal RKT 2009  PT. RAPP Sektor Meranti),  dan d) ujung sebelah timur  areal RKT 2009 PT. RAPP  Sektor Meranti,  Seluas 18.107 Ha      Daerah jelajah harimau dapat  mencapai 180 km 

(3)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 1.

2. Spesie

s Ham

pir P

unah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Batagur borneoensis    Critically Endangered  (CR) menurut IUCN dan  Appendix II menurut  CITES    1).  Seluruh sungai di dalam  kawasan HTI RAPP Blok  Teluk Meranti seluas 8.116 Ha 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 1.

3. Kaw

asan Y

ang Me

rupakan Hab

itat

Bagi Popu

lasi

spesies Yang Terancam,

Penyebaran T

erbata

s atau

Dilindungi Y

ang Mapu

Bert

ahan Hidup

Present NKT 1.3

Lemah terkait dengan

keberadaan endangered dan

vulnerable spesies di Teluk

Meranti (yaitu ; Harimau Sumatra

(Panthera tigris sumatrae) dan

Ramin (Gonystylus spp.), etc).

Usulan areal NKT 1.3 tidak

didukung oleh proses analisis

spasial

Present NKT 1.3

Potensial terdapat diseluruh

areal Blok Teluk Meranti

See Figure 6.

Diperlukan Full assessment

dengan fokus :

(1) Melakukan observasi

seluruh spesies

dengan status

vulnerable dan

endangered

(2) Memperluas areal

pengelolaan NKT 1.3.

untuk mendukung

seluruh spesies

dengan status

endangered dan

vulnerable

(3) Memperluas areal

koridor satwaliar

untuk mendukung

seluruh spesies

dengan status

endangered dan

vulnerable terutama

untuk jelajah harimau

sumatera melalui

habitat hutan alam

1. Apakah didalam UP terdapat

populasi species yang

terancam, memiliki penyebaran

terbatas atau spesies dilindungi

yang mampu bertahan hidup

(Viable population)?

Present NKT 1.3

• Mamalia

Ditemukan 13 jenis

mamalia yang termasuk

dalam kategori Vulnerable,

CR, VU dan appendix I dan

II

• Burung

Ditemukan 52 jenis burung

yang termasuk dalam

status CR, VU dan

appendix I dan II

• Reptil

Ditemukan 2 jenis reptil

yang termasuk dalam

kategori Vulnerable dan

appendix I dan II

Tersebar di tipe ekosistem riparian,

kawasan sempadan sungai, MPSF,

TPSF, dengan luas 34.701

Keberadaan NKT 1.3 secara detail

disajikan dalam lampiran peta.

Tersebar di tipe ekosistem riparian,

sekitar sungai-sungai di Teluk

Meranti, MPSF dan TPSF, dengan

luas 4.226 Ha

Keberadaan NKT 1.3. secara detail

disajikan dalam lampiran peta

Tersebar di tipe ekosistem MPSF

dan TPSF, sekitar sungai Serkap,

seluas 1.264 Ha

(5)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 1.

4. Kaw

asan yan

g me

rupakan hab

itat bagi

spesies atau sekumpulan

spesies yan

g

digunak

an Secara Temporer

 

 

Absent Present NKT 1.2

Sangat lemah terkait dengan

keberadaan spesies migran di

Blok Teluk Meranti (seperti

burung migrant, arwana)

Usulan areal NKT 1.2. tidak

didukung oleh proses spasial

analisis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keberadaan NKT 1.2

potrensial terdapat di

seluruh areal Blok Teluk

Meranti

Diperlukan Full assessment

dengan fokus sebagai

berikut :

1. Melakukan obervasi

terhadap keberadaan

spesies migran

2. Memperluas Areal

Management NKT untuk

mendukung seluruh

spesies migran

3. Memperluas areal koridor

satwaliar untuk

mendukung perpindahan

seluruh spesies migran

melalui habitat hutan

alam.

 

1. Apakah terdapat atribut dalam

suatu habitat tertentu dimana suatu

spesies secara temporer atau

berkali-kali berkumpul?. (misalnya

gua bagi kelelawar atau burung

wallet, danau bagi burung migrant,

padang rumput sepanjang tepi

sungai bagi buaya bertelur, batu

jilat bagi berbagai jenis hewan,

tempat tertentu dimana terdapat

sumber makanan yang banyak bagi

pemakan buah, pohon Ficus dalam

jumlah yang banyak pohon yang

berlubang yang berupa pohon

sarang bagi burung enggang)

 

Present NKT 1.4.

Ditemukan 17 jenis burung

migran yang melakukan di

lokasi HTI Teluk Meranti,

diantaranya adalah : 1) bangau

bluwok (Mycteria cinerea), 2)

baza hitam (Aviceda

leuphotes), 3) berkecet biru

(Eritacus cyane), 4) blekok cina

(Ardeola barchus), 5) cekakak

cina (Halycon pileata), 6) elang

alap cina (Accipiter soloensis),

7). Kirik-kirik laut (Merops

philiphinus), 8) elang alap

erasia (Accippiter nesus), 9)

elang alap alap nipon

(Accippiter gularis), 10) elang

ular jari pendek (Circaetus

gallicus), 11) elang rawa

kelabu (Circus cyaneus), 12)

layang-layang api (Hirundo

rustica), 13) elang rawa katak

(Circus aeruginosus), 14) raja

udang erasia (Alcedo atthis),

15) Srigunting hitam (Dicrurus

macrocercus), 16) trinil rawa

(Tringa stagnatilis), 17) undan

paruh totol (Pelecanus

philippensis)

 

 

 

 

 

         

Sungai Serkap,

MPSF, TPF, dan

Serkap Tengah, TPF dan MPSF

daerah Meranti, MPSF dan LPF

sekitar Sungai Serkap, S. Serkap

bagian bawah dan areal land

clearing Sektor Meranti, Tasik

Serkap dengan luas 16.086 Ha

 

Detail lokasi NKT 1.4. disajikan

dalam lampiran peta.

(6)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 2.

1. Kaw

asan

Bentan

g Alam Y

ang M

emil

iki Kap

as

itas Untuk Me

njaga Pr

ose

s

dan

Di

na

mi

ka

Ekolo

gi

Tidak terdapat zona inti di Blok

Teluk Meranti

Areal tersebut dibawah batas

20.000 ha

Areal NKT 2.1. tidak berdasarkan

hasil analisis spasial yang jelas 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan hasil Rappid

Risk Assessment,

diidentifikasi tidak terdapat

NKT 2.1. di Blok Teluk

Meranti

 

Lansekap yang utuh fungsinya

dan memiliki kemampuan untuk

mempertahankan proses-proses

ekologis alamiahnya secara

jangka panjang, didefinisikan

sebagai mosaik beraneka

ekosistem hutan alami yang

meliputi (i) zona inti 20.000

hektar, di mana di dalamnya

terdapat hanya sedikit

fragmentasi atau tidak ada

sama sekali, dan (ii) zona

penyangga vegetasi dengan

luas sedikitnya 3 kilometer dari

batas hutan yang mengepung

zona inti tersebut. Kedua kriteria

baru ini berbeda dengan HCVF

Toolkit untuk Indonesia (ver

2003) yang semula di bawah

HCV 2.1 mendefenisikan ‘hutan

besar di tataran lansekap’ (large

landscape level forest) sebagai

hutan manapun yang berukuran

lebih luas dari 50.000 hektar.

Berdasarkan kajian peta

tutupan vegetasi dan peta tata

guna lahan, dan hasil survey

lapanga yang dilakukan oleh

tim ekologi, maka tidak

ditemukan lasekap berukuran

besar yang mencakup zona inti

seluas minimal 20.000 hektar

dengan kawasan

penyangganya

Absent NKT

Kawasan Teluk Meranti tidak masuk

dalam kriteria NKT 2.1, sehingga

tidak terdapat NKT 2.1. di blok

Teluk Meranti

 

(7)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 2.

2. Kaw

asan

Bentan

g Alam yan

g Beris

i Dua ata

u Lebih Eko

si

stem

Dengan Garis Bat

as Y

ang

Tidak Terput

us

Present NKT 2.2..

Blok Teluk Meranti adalah bagian

dari kesatuan bentang alam dan

disusun dari beberapa tipe

ekosistem yang berbeda

Usulan areal NKT 2.2. tidak

didukung dengan proses analisis

spasial yang jelas.

Kandungan NKT 2.2

potentsial tercakup di

seluruh Blok Teluk Meranti

Tidak ada penambahan

areal NKT 2.2. (sudah

diidentifikasi oleh studi

sebelumnya)

Full assessment

idiperlukan untuk

meguraikan s needed to

describe berapa banyak

tipe ekosistem yang

terdapat di Blok Teluk

Meranti

Apakah UP memiliki dua atau lebih

ekosistem alami dengan garis

batas yang tidak terputus (daerah

ecotone)?

Di Sektor Teluk Meranti PT

RAPP tidak terdapat ekosistem

yang secara ekstrim berbeda

karakternya fisiknya.

Keberadaan ekosistem riparian

merupakan bagian dari

ekosistem rawa gambut, bukan

merupakan ekosistem

tersendiri. Kondisi ekosistem

yang dipengaruhi oleh pasang

surut genangan air merupakan

suatu dinamika ekosistem rawa

gambut. Dengan demikian tidak

terdapat ekoton di dalam

ekosistem rawa gambut. Kedua

ekosistem mempunyai

perbedaan karakter biofisik

vegetasi tegas serta diduga

belum ada gangguan.

Di Blok Teluk Meranti tidak

ditemukan dua tipe ekosistem

yang mempunyai perbedaan

karakter biofisik vegetasi tegas

serta diduga belum ada

gangguan.

Tidak ditemukan areal yang

mempunyai zona ketinggian

yang berbeda.

Absent NKT 2.2.

Kawasan Teluk Meranti tidak masuk

dalam kriteria NKT 2.2, sehingga

tidak terdapat NKT 2.2. di blok

Teluk Meranti

(8)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 2.

3. Kaw

asan yan

g mengandung Pop

ulasi dari Perwakilan Spesies

Alami

 

 

Present NKT 2.3

Pertimbangan dalam penetapan

perwakilan spesies alami sangat

lemah, pada kenyataannya tidak

ditemukan di Blok Teluk Meranti.

Usulan area NKT 2.3. tidak

didukung dengan analisis spasiak

yang jelas.

NKT 2.3 potensial

diseluruh areal Blok Teluk

Meranti

Full assessment diperlukan

dengan fokus :

(1) Melakukan observasi

terhadap habitat

harimau

(2) Memperluas area

pengelolaan NKT

(HCVMA) untuk

mendukung habitat

Harimau Sumatra;

(3) Memperluas area

koridor satwaliar untuk

mendukung daya

jelajah Harimau

Sumatra melalui

habitat hutan alam.

1. Apakah kawasan teridentifikasi

sebagai NKT 1.1?

2. Apakah kawasan teridentifikasi

sebagai NKT 2.1?

3. Apakah kawasan masuk NKT

2.2 tapi tidak memenuhi NKT

2.1?

4. Apakah mencakup dari dataran

tinggi sampai dataran rendah?

5. Apakah di dalam areal UP

terdapat kawasan yang menjadi

tempat hidup jenis-jenis satwa

yang hampir punah, predator

tingkat tinggi?

6.

Apakah mengandung jenis yang

memerlukan habitat luas untuk

bertahan hidup? 

7.

Apakah dalam waktu belum lama

masuk kategori 5 dan 6 tetapi

tidak memenuhi karena terdapat

kegiatan perburuan dan terjadi

kepunahanan lokal? 

Kawasan unit pengelola

IUPHHK-HTI PT. RAPP Blok

Teluk Meranti memiliki nilai

konservasi tinggi (NKT) 1.1.

Kawasan unit pengelola

IUPHHK-HTI PT. Sektor Teluk

Meranti umumnya berada di

kedalaman gambut tipis

apabila dibandingkan dengan

daerah kubah gambut di

daerah tengah Semenanjung

Kampar. Oleh karena itu tidak

ada gradasi di dalam kawasan

ini.

Di areal Blok Teluk Meranti

ditemukan 10 jenis predator

tingkat tinggi, yaitu mamalia 1

jenis, burung 5 jenis dan reptil

4 jenis 

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

Present NKT 2.3.

MPSF, Riparian, hutan alam dan

sekitar pemukiman dengan luas

31.629 Ha.

Detail letak NKT 2.3. disajikan

dalam lampiran peta.

 

(9)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 3. Kaw

asan yang

Mempuny

ai Eko

siste

m Langka

atau

Terancam Punah

Present NKT 3

Menurut Toolkit HCV 2008,

Secara keseluruhan Blok Teluk

Meranti ditemukan lokasi NKT 3

yang sangat luas dengan

pertimbangan bahwa lahan

gambut adalah areal dengan

status terancam.

Usulan areal NKT 3 tidak

didukung oleh proses analisis

spasial yang jelas

Keberadaan NKT 3

potensial terdapat diseluruh

areal Blok Teluk Meranti

Tidak ada tambahan NKT 3

(sudah ditetapkan oleh studi

sebelumnya)

Memerlukan full

assessment untuk

melengkapi data dan

informasi untuk memastikan

area NKT 3 kaitannya

dengan pengelolaan tata

air.

1. Apakah ada tipe ekosistem yang

mengalami kekurangan 50% atau

lebih dari luasan penyebaran

terdahulu?

2. Apakah ekosistem tersebut

berada (i) pada kawasan UP atau

(ii) di dekatnya dan kemungkinan

akan dipengaruhi pemanfaatan

yang direncanakan di UP?

3. Apakah ada tipe ekosistem pada

unit biofisiografis yang akan

mengalami pengurangan 75%

atau lebih dari luasan

penyebaran dulu berdasarkan

proyeksi konversi hutan?

4. Apakah ekosistem tersebut

berada (i) pada kawasan UP

atau (ii) di dekatnya dan

kemungkinan akan dipengaruhi

oleh pemanfataan yang

direncanakan UP?.

Identifikasi NKT ini

menggunakan pendekatan

analitik (Analytical Approach)

dalam unit biofisiografis pada

suatu pulau.

Berdasarkan perbandingan

Citra Landsat pada tahun 1990

dan 2009 bahwa LPF

mengalami perubahan 43 %,

TPF mengalami perubahan 48

%, sedangkan MPF mengalami

perubahan sampai dengan 93

%.

Landsystem yang ada di Sektor

Teluk Meranti PT RAPP adalah

MDW (mendawai),

berdasarkan pengecekan di

lapangan bahwa areal yang

termasuk landsystem MDW

mempunyai kedalaman gambut

lebih dari 3 meter.

Present NKT 3

Berdasarkan hasil kajian di atas,

dapat disimpulkan bahwa di Sektor

Teluk Meranti PT RAPP terdapat

ekosistem langka atau terancam

punah.

Detail lokasi NKT 3 disajikan pada

Lampiran Peta

   

 

 

 

 

 

(10)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 4.

1. Kaw

asan

atau Ekos

iste

m yang

Penting seb

agai Penyed

ia

Air d

an

Pengendali

an

Bag

i Masy

ara

kat Hilir

Present NKT 4.1 diseluruh area

riparian yang mendukung

pemenuhan kebutuhan

masyarakat di Blok Teluk Meranti.

Usulan area NKT 4.1 tidak

didukung dengan analisis spasial

yang clear.

Present NKT 4.1

Tidak ada tambahan area

NKT 4.1. sudah

teridentifikasi oleh studi

sebelumnya.

Full assessment diperlukan

untuk memonitor efektifitas

fungsi dari areal NKT 4.1.

Apakah didalam UP terdapat

kawasan yang memiliki fungsi

pengaturan air terhadap wilayah di

bagian hilir ?

 

Apakah tutupan hutan dan kawasan

tersebut dalam kondisi baik dan

dinilai memberikan jasa terhadap

pemenuhan kebutuhan air atau

pengendali banjir bagi daerah hilir ?

Berdasasarkan hasil penilaian

kawasan dengan nilai

konservasi tinggi, areal HTI

RAPP Blok Teluk Meranti

merupakan hutan rawa gambut

:

Kriteria kawasan bergambut

adalah tanah bergambut

dengan ketebalan 3 meter atau

lebih yang terdapat di bagian

hulu sungai dan rawa.

Kawasan bergambut yang

berfungsi sebagai daerah

resapan air bagi daerah di

bawahnya adalah daerah

sekitar bagian kubah gambut

(peat dome), yang dari segi

topografi merupakan daerah

atas dan perlu dilindungi

supaya fungsi hidrologisnya

dapat dipertahankan.

Kawasan lindung gambut

berada di tengah dan dikenal

sebagai Core Conservation

atau kawasan lindung gambut

yang merupakan kawasan NKT

4.1 (areal yang penting sebagai

penyedia air dan pengendalian

banjir bagi masyarakat).

Present NKT 4.1.

Sebagian dari areal HTI Blok Teluk

merupakan bagian dari Micro peat

dome yang berfungsi sebagai

penyedia air dan pengendali banjir.

Dengan demikian Blok Teluk

Meranti mengandung NKT 4.1. yaitu

berupa kubah gambut kecil (micro

peat dome), seluas 5.232 Ha.

(11)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 4.

2. Kaw

asan Y

ang Pening

Bag

i Pence

ga

han Eros

i dan

Sediment

as

i

 

Present NKT 4.2 diseluruh area

riparian yang berperan penting

dalam pencegahan erosi dan

sedimentasi di Blok Teluk

Meranti.

Usulan area NKT 4.2 tidak

didukung dengan analisis spasial

yang clear.

Present NKT 4.2

Tidak ada tambahan area

NKT 4.2. sudah

teridentifikasi oleh studi

sebelumnya.

Full assessment diperlukan

untuk memonitor efektifitas

fungsi dari areal NKT 4.2.

Apakah UM mengandung kawasan

yang penting bagi pencegahan

erosi dan sedimentasi, dalam

kondisi vegetasi yang baik dan

berada pada areal yang

mempunyai tingkat bahaya erosi

potensial berat ?

Areal HTI Blok Teluk Meranti

merupakan hutan rawa

gambut. Kemungkinan

terjadinya erosi dan

sedimentasi sangat kecil.

Kondisi tutupan vegetasi yang

terdapat pada areal riparian

yaitu S. Kutub, S. Turip, S.

Serkap dan S. Sangar masih

sangat baik sehingga mampu

berperan sebagai pengendali

terjadinya erosi dan

sedimentasi.

Present NKT 4.2.

Terdapat di daerah riparian S.

Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S.

Sangar, dengan luas 8.116 Ha.

Detail lokasi NKT 4.2 disajikan

dalam lampiran peta.

NKT 4.

3. Kaw

asan Y

ang Berfungsi Sebagai

Sekat Alam Untuk Mencegah Meluasnya

Kebakaran Hutan dan Lah

an

Present NKT 4.3 diseluruh area

riparian yang berfungsi sebagai

sekat alam untuk mencegah

kebakaran hutan di Blok Teluk

Meranti.

Usulan area NKT 4.2 tidak

didukung dengan analisis spasial

yang clear.

Present NKT 4.3

Tidak ada tambahan area

NKT 4.3. sudah

teridentifikasi oleh studi

sebelumnya.

Full assessment diperlukan

untuk memonitor efektifitas

fungsi dari areal NKT 4.3.

Apakah UM mengandung kawasan

yang mampu melindungi dan

mencegah kebakaran hutan atau

lahan dalam skala luas ?

Sungai-sungai yang berada di

areal HTI Blok Teluk Meranti

yaitu S. Kutub, S. Turip, S.

Serkap dan S. Sangar mengalir

sepanjang musim, pada musim

kemarau sungai-sungai

tersebut surut dan menambah

lebar tepi kanan-kiri sungai

dengan lebar antara 50 – 100

meter bahkan di sungai Kutub

lebih dari 200 meter sehingga

sehingga mampu berperan

sebagai sekat alam untuk

mencegah kebakaran hutan

dan lahan.

Present NKT 4.3.

Terdapat di daerah riparian S.

Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S.

Sangar, dengan luas 3.022 Ha.

Detail lokasi NKT 4.3 disajikan

dalam lampiran peta.

(12)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 5. Kaw

asan Yang Mmpunyai Fung

si

Penting Untuk Pemenuhan

Kebutuhan

Dasar Ma

syar

akat

Lokal

Present NKT 5 adalah areal

riparian yang merupakan areal

yang mendukung mata

pencaharian masyarakat

Tidak mempertimbangkan usulan

masyarakat desa Teluk Meranti

mengenai wilayah kelola sosial

masyarakat, dengan lebar 3 km

ke arah hutan mulai dari S, Kutub

sampai dengan S. Serkap

Usulan NKT 5 tidak didukung

dengan proses analisis spasial

yang jelas.

Present HCV 5

Full assessment diperlukan

untuk melengkapi dan

informasi untuk

mengidentikasi secara pasti

areal NKT 5

1.

Adakah komunitas dalam,

dekat atau pada hilir sungai

yang berasal dari lokasi Unit

Pengelolaan ?

2.

Apakah komunitas lokal

tersebut memanfaatkan

sumber daya hutan (termasuk

sungai) untuk pemenuhan

kebutuhan keluarganya ?

3.

Berlokasi dimana sumberdaya

hutan (termasuk sungai) yang

digunakan untuk pemenuhan

kebutuhan keluarga tersebut ?

4.

Jika sebagian atau seluruh

kawasan dalam lansekap

tersebut dieksploitasi atau

dikonversi, apakah akan

mempengaruhi ketersediaan

sumberdaya hutan yang

dimanfaatkan komunitas lokal

untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya

Masyarakat tinggal didaerah

hilir sungai yang berasal dari

lokasi HTI Blok Teluk Meranti

Masyarakat memanfaatkan

sumberdaya hutan dalam

memenuhi kebutuhan

keluarganya

Pada umumnya masyarakat

memanfaatkan dari

sumberdaya hutan terdekat

dalam hal ini areal HTI Blok

Teluk Meranti.

Kebutuhan dasar yang tidak

tergantikan dari kawasan hutan

yang ada adalah air baik untuk

kepentingan mata pencaharian,

kebutuhan keluarga

Wilayah Kelola Sosial menjadi

penting dan hilang pada saat

areal HTI tersebut di land

clearing dan berubah menjadi

HTI. Wilayah kelola sosial

merupakan areal yang

dimanfaatkan untuk

kepentingan sosial khususnya

dalam pemenuhan kebutuhan

pangan

Present NKT 5

Untuk pemenuhan kebutuhan air

dan perairan adalah terintegrasi

dengan NKT 4.1 dan 4.2, dengan

luas 8.255 Ha

Potential NKT 5

Kawasan kelola sosial masyarakat

Teluk Meranti di pinggir sungai

Kampar dengan lebar 1.5 km ke

dalam hutan mulai dari S. Kutub

sampai S. Serkap dengan luas

kurang lebih 6.907 Ha

 

(13)

BLOK TELUK MERANTI 

NKT 6. Kaw

asan Yang Mempunyai Fung

si Penting Untuk Identitas Budaya

Komun

ita

s L

okal

Absent NKT 6

Tidak dijumpai kawasan yang

termasuk NKT 6 di Blok Teluk

Meranti

Absent NKT 6

Tidak dijumpai kawasan

yang termasuk NKT 6 di

Blok Teluk Meranti

Mengidentifikasi awal kawasan

yang mempunyai fungsi penting

untuk identitas budaya komunitas

lokal :

Apakah ada kawasan hutan yang

dianggap oleh masyarakat sebagai

wilayah adat mereka ?

Apakah ditemukan masyarakat

yang memiliki aturan adat dalam

memanfaatkan sumberdaya hutan

yang menjadi sumber pemenuhan

kebutuhan hidupnya ?

Apakah ditemukan kawasan hutan

dimana masyarakat lokal yang

memiliki keterkaitan dengan

kawasan tersebut tinggal ?

Masyarakat yang berdiam di

areal HTI Blok Teluk Meranti

yaitu Desa Teluk Binjai, Teluk

Meranti dan Pulau Muda,

adalah etnis Melayu sebagian

besar adalah masyarakat

pendatang. Dalam Full

assessment tidak dijumpai

kawasan hutan yang diclaim

sebagai wilayah adat.

Aturan adat sudah tidak

dijumpai lagi, hukum yang

diterapkan dalam menangani

permasalahan sosial adalah

hukun tarhikh atau hukum Islam

Absent NKT 6

 

 

(14)

 

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait