• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI NAMA KELOMPOK : ASRUL RAMADHANNI ( ) DEMITRI PRADIPTA ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI NAMA KELOMPOK : ASRUL RAMADHANNI ( ) DEMITRI PRADIPTA ( )"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI

BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI INFORMASI

NAMA KELOMPOK :

ASRUL RAMADHANNI

( 01212127 )

DEMITRI PRADIPTA

( 01212109)

MOCH. ASHABUL KAHFI ( 01211261 )

OKI WINARDI PUTRA

(01212101)

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi... 0

Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi... 1

A. Lingkungan Persaingan... 1

B. Dasar Strategi Persaingan... 2

C. Penggunaan Strategis dari Teknologi Informasi... 4

D. Rantai Nilai... 4

E. Penempatan Posisi Strategis dari Teknologi Internet... 6

F. Bisnis Secara Elektronis dengan Fokus Pelanggan... 7

G. Business Process Reengeniring dan Total Quality Management... 8

H. Menjadi Perusahaan Yang Lincah... 9

I. Perusahaan Virtual... 10

J. Sistem Pengelolaan Pengetahuan... 11

(3)

Bersaing Dengan Menggunakan

Teknologi Informasi

A. Lingkungan Persaingan

Suatu perusahaan dapat survive (bertahan) dalam jangka panjang jika berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan persaingan yang umumnya dihadapi dalam lingkungan bisnis. Seperti digambarkan pada

tayangan/slide.

Lima kekuatan tersebut meliputi:

Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)

Banyak ancaman untuk survival dalam jangka panjang datang dari perusahaan yang belum ada atau belum hadir dalam industri/pasar. Ancaman dari pendatang baru memaksa manajemen puncak untuk memonitor kecenderungan, terutama trend teknologi, yang mungkin akan meningkatkan persaingan.

Persaingan Antar Perusahaan yang Ada (Rivalry Among Exicting

Competitors)

Dalam industri yang sudah matang, pesaing yang ada bukanlah sebagai ancaman, karena secara spesifik masing-masing perusahaan telah menemukan “ceruk”nya (langganan). Bagaimanapun, perubahan manajemen, kepemilikan, atau aturan main dapat meningkatkan ancaman serius bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Daya Tawar Para Penyalur (Bargaining Power of Suppliers)

Para penyalur yang memiliki akses untuk membatasi sumber daya, atau siapa yang mendominasi industri mereka, pasti akan menggunakan pengaruh

tersebut. Banyak perusahaan mencoba untuk mengurangi ketergantungan mereka pada satu perusahaan untuk membatasi kekuatan tawar penyalur tersebut.

Daya Tawar Pelanggan (Bargaining Power of Customers)

Pelanggan dapat tumbuh kuat dan besar sebagai hasil penguasaan pasar oleh mereka. Sebagai contoh,Wal-Mart adalah pelanggan paling besar untuk konsumen ‘paket produk’ dan sering juga mendiktekan terminologi kepada pembuat barang - barang tsb, demikian juga perusahaan raksasa seperti “Procter & Gambler”.

(4)

Ancaman Barang Pengganti (Threat of Subtitutes)

Kemungkinan pelanggan dapat menggunakan produk yang lain atau berbeda untuk memenuhi sama kebutuhannya yang sama, hal ini menunjukkan adanya ancaman barang pengganti .

B. Dasar Strategi Persaingan

Keunggulan bersaing dimiliki oleh suatu perusahaan bila mereka berhasil melakukan beberapa kegiatan yang mempunyai nilai lebih kepada pelanggannya secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaingnya. Keunggulan bersaing dapat dikembangkan dengan mengikuti satu dari beberapa strategi dibawah ini :

Strategi Kepemimpinan dalam Biaya

Menjadi produsen produk dan jasa dengan biaya yang lebih rendah didalam suatu industri memungkinkan sebuah perusahaan untuk menurunkan harga jual produknya kepada para pelanggan. Pesaing dengan biaya yang lebih tinggi tidak bisa bersaing dalam hal harga dengan perusahaan yang lebih unggul dalam hal biaya ini.

Strategi Diferensiasi (Pembedaan)

Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi diferensiasi para pesaingnnya. Hal ini dapat memungkinkan sebuah perusahaan untuk berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar

Strategi Inovasi

Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat mengembangkan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis dulu dilakukan, hingga dapat mengubah struktur

dasar industri.

Strategi Pertumbuhan

Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan. Contoh : Intel telah meningkatkan kapasitasnya (dan menurunkan biayanya) seperti yang juga dilakukan pesaingnya, dengan mempertemukan teknologi yang telah dijalankan dengan kegiatan perancangan/disain dan pabrikasi chip yang terintegrasi.

(5)

Strategi Persekutuan/Aliansi

Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaanperusahaan lainnya. Hubungan ini dapat meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan virtual”, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.

Strategi Kompetitif Lainnya

Mengunci Pelanggan dan Pemasok (Locking-In Customers and

Supplier) :

Membangun hubungan yang bernilai dgn pelangan, pemasok dan mitra bisnis

Membangun Biaya Berpindah (Switching Cost) :

Melakukan investasi dalam TI utk meningkatkan operasi atau menyebaran inovasi

Meningkatkan Halangan Masuk (Barriers to Entry) :

Meningkatkan biaya investasi atau kerumitan TI yang dibutuhkan utk bersaing dalam industri atau segmen pasar

Mendorong Investasi dalam TI :

Mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat

Penggunaan

TI

dalam

Pengimplementasikan

5

Strategi

Kompetitif Dasar

Biaya Yang Lebih rendah :

- Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis - Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok

Diferensiasi :

- Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada segmen pasar yang dipilih

Inovasi

- Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI

Mendukung Pertumbuhan

- Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional & global

Kembangkan Persekutuan

- Gunakan TI untuk membuat Perusahaan Virtual yang terdiri dari para mitra bisnis

(6)

C. Penggunaan Strategis dari Tehnologi Informasi

Mengembangkan Sistim Informasi antar perusahaan yang menciptakan kenyamanan dan efisiensi dapat mengalihkan perhatian dari biaya - biaya yang terkait dengan pelanggan atau para penyalur.

Melakukan Investasi dalam aplikasi IT yang lebih maju (advance) akan membangun penghalang bagi masuknya pesaing baru

Mengikut sertakan komponen IT didalam produk dan jasa akan membuat persaingan dari produk atau jasa pengganti menjadi lebih sukar.

Menyeimbangkan Investasi dalam orang - orang, perangkat keras, perangkat lunak, database, dan jaringan, serta merubah penggunaan Sistem Informasi dari hanya menunjang kegiatan operasional menjadi penggunaan aplikasi secara strategis.

D. Rantai Nilai

Konsep Rantai Nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang suatu perusahaan sebagai rangkaian dari aktivitas dasar (" rantai") yang menambahkan nilai kepada produk dan jasanya untuk mendukung pencapaian suatu margin keuntungan . Di dalam konsep rantai nilai, beberapa aktivitas bisnis adalah merupakan aktivitas utama sedangkan aktivitas yang lain merupakan pendukung. Untuk masing-masing aktifitas, peran dari Sistim Informasi Strategis (SIS) akan memberikan kontribusi yang berarti dalam mendukung kontribusi setiap aktifitas tersebut kepada rantai nilai yang ada :

Sistim Informasi Strategis: adalah Sistim Informasi yang mendukung kegiatan operasi atau Proses Manajemen yang melengkapi perusahaan dengan produk dan jasa strategis, serta kemampuan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing

Proses Pendukung : menciptakan infrastruktur internal untuk menyediakandukungan bagi pekerjaan yang khusus dari aktivitas utama:

Manajemen dan Bantuan Layanan Administrasi. Peran Kunci dari SIS disini adalah dalam otomatisasi Sistem Perkantoran.

Manajemen Sumber Daya Manusia. peran SIS berupa Database Ketrampilan Karyawan.

Pengembangan Teknologi. peran SIS : Merancang/Disain dengan bantuan Komputer.

Pengadaan Sumber daya. peran SIS : Pertukaran data secara elektronik dengan para penyalur.

(7)

Proses Utama. Proses ini memberikan kontribusi secara langsung dalam proses perubahan bentuk (transformasi) pada perusahaan.

Logistik ke dalam/Pengadaan. peran SIS : Sistem pergudangan yang diotomatisasikankan, menjaga agar barang selalu tersedia pada saat diperlukan (Just in time).

Operasi/Pengolahan. peran SIS : Sistem Pabrikasi atau produksi dengan bantuan Komputer.

Logistik keluar /Pengeluaran. peran SIS: Pemasukan Data secara Online.

Pemasaran dan Penjualan. Peran SIS : Analisis Pasar.

Jasa/Layanan. Peran SIS: Sistem Diagnostik tenaga ahli.

Rantai Nilai Dalam Internet

Konsep rantai nilai dapat digunakan oleh perusahaan yang menggunakan aplikasi berbasis Internet untuk secara strategis memposisikan dirinya agar memperoleh keunggulan dalam bersaing .

 Model Rantai nilai ini secara garis besar menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang mempunyai hubungan Internet dengan para pelanggannya bisa menyediakan manfaat bisnis dan peluang untuk keunggulan bersaing.

Contoh: Perusahaan berbasis Internet mengelola newsgroups, ruang bercakap-cakap,dan websites perdagangan secara elektronik (ecommerce) adalah sarana yang baik untuk riset pemasaran dan pengembangan produk, penjualan langsung, dan umpan balik serta layanan pelanggan.

 Perusahaan yang mempunyai hubungan Internet dengan para penyalurnya bisa menggunakannya untuk menciptakan keunggulan bersaing

Contoh: Lelang secara online dan transaksi pada ‘ecommerce websites’ dari para penyalur dan pengiriman secara online, penjadwalan, dan informasi status pada suatu pintu gerbang (portal) e-commerce yang memberi karyawan akses segera ke informasi terbaru dari berbagai penjual. Hal ini pada hakekatnya akan menurunkan biaya - biaya sehingga menjadi lebih rendah, mengurangi leadtime, dan meningkatkan kualitas barang dan jasa.

Kesimpulan: Konsep Rantai Nilai dapat membantu perusahaan memutuskan di mana dan bagaimana cara menerapkan kemampuan teknologi informasi secara strategis. Rantai nilai menunjukkan berbagai jenis teknologi informasi yang boleh jadi diberlakukan bagi proses bisnis tertentu untuk membantu perusahaan memperoleh manfaat dari keunggulan bersaing didalam pasar.

(8)

E. Penempatan Posisi Strategis dari Teknologi Internet

Agar Teknologi Internet dapat digunakan secara strategis, aplikasinya harus diposisikan dengan tepat. Matriks posisi strategis yang ditunjukkan dapat digunakan untuk membantu suatu perusahaan dalam mengoptimalkan dampak Teknologi Internet secara strategis.

Matriks tersebut memperlihatkan 2 penggerak utama:

Penggerak Internal. Jumlah konektivas, kerja sama atau kolaborasi dan penggunaan Teknologi Informasi di dalam suatu perusahaan.

Penggerak Eksternal. Jumlah konektivas,kerja sama dan penggunaan Teknologi Informasi oleh pelanggan penyalur bisnis pelanggan, para penyalur, mitra bisnis, dan pesaing.

Biaya dan Peningkatan Efisiensi. Bila tingkat konektivas, kerja sama atau kolaborasi dan penggunaan Tehnologi Informasi di dalam perusahaan dan pelanggan serta pesaing adalah rendah, suatu perusahaan perlu memusatkan pada perhatian pada upaya meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya-biaya dengan penggunaan Teknologi Internet untuk meningkatkan komunikasi antar perusahaan dan dengan para penyalur dan pelanggannya.

Peningkatan Kinerja di dalam Efektivitas Bisnis. Ketika tingkat konektivas internal tinggi, tetapi konektivas eksternal dengan pelanggan dan pesaing masih rendah, suatu perusahaan perlu memusatkan perhatian pada penggunaan Teknologi Internet seperti intranets dan extranets untuk memperoleh peningkatan efektivitas bisnis.

Penembusan Pasar Global. Ketika tingkat konektivas dengan pelanggan dan pesaing tinggi dan konektivas internal rendah, suatu perusahaan perlu memusatkan perhatian pada usaha mengembangkan aplikasi berbasis Internet untuk mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan membangun atau menciptakan penguasaan pasar.

Perubahan Bentuk Produk Dan Jasa.Ketika suatu perusahaan dengan para pelanggannya, para penyalur, dan pesaing membentuk jaringan kerja secara ekstensif , Teknologi Internet harus digunakan untuk mengembangkan dan menyebarkan produk dan jasa sehingga secara strategis memposisikan kembali perusahaannya dalam pasar tersebut.

(9)

F. Bisnis Secara Elektronis Dengan Fokus Pelanggan

Ada strategi penting lain yang mungkin dapat dilakukan dengan penggunaan IT yang memungkinkan suatu bisnis untuk berhasil dan mempertahankan keberhasilan tersebut. Hal ini dibahas pada tayangan berikut :

 Suatu strategi kunci untuk menjadikan suatu e-business berhasil adalah dengan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Fokus strategi pada nilai bagi pelanggan ini menemukan bahwa mutu lebih utama daripada harga, dan merupakan faktor penentu dalam persepsi pelanggan. Suatu e business yang berpusat pada pelanggan, diantaranya adalah dengan penggunaan teknologi Internet untuk memelihara pelanggan yang setia dengan mengantisipasi kebutuhan masa depan mereka, merespon keinginannya, dan menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan.

 Seperti diperlihatkan dalam tayangan ini, adanya teknologi seperti intranets, Internet, dan extranet menciptakan saluran komunikasi baru yang interaktip di dalam suatu perusahaan, dengan pelanggan, dengan para penyalur, mitra bisnis, dan pihak lain didalam lingkungan eksternal bisnis . Demikian pula, diberikan dorongan kerja sama/kolaborasi lintas fungsi dengan pelanggan dalam pengembangan produk, pemasaran, penyerahan, layanan dan dukungan teknis.

 Suatu perusahaan e-business yang berpusat kepada pelanggan mencoba untuk mendapatkan pengalaman bisnis dari pelanggannya melalui pendekatan :

- Pelanggan dapat melakukan order atau pesanan secara langsung, dan dapat juga melalui mitra distribusi.

- Membangun suatu database pelanggan yang merekam data profitabilitas dan pilihan pelanggan,dan memungkinkan semua karyawan mengakses dan mempunyai pandangan yang lengkap tentang pelanggan.

- Pelanggan dapat melihat status order atau pesanan, riwayat dan status pengiriman barangnya.

 Memelihara suatu komunitas pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis secara online.

(10)

G. Business Process Reengeniring dan Total Quality

Management

Salah satu strategi persaingan yang penting saat ini adalah Rekayasa ulang Proses Bisnis (BPR) sering disebut rekayasa ulang. Rekayasa ulang lebih dari sekedar mengotomatiskan proses bisnis untuk mendapatkan peningkatan efisiensi kegiatan bisnis. Rekayasa ulang adalah suatu kegiatan memikirkan ulang dan merancang perubahan proses bisnis secara radikal untuk tercapainya peningkatan yang dramatis dalam hal biaya, mutu, kecepatan, dan layanan. BPR mengkombinasikan berbagai strategi dengan melakukan inovasi bisnis yang membuat peningkatan kinerja proses bisnis sedemikian rupa sehingga suatu perusahaan dapat menjadi lebih sukses dan lebih kuat dalam suatu pasar yang banyak pesaingnya.

 Bagaimanapun, selagi banyak perusahaan melaporkan keuntungan yang mengesankan, banyak perusahaan lain yang gagal untuk mencapai peningkatan melalui proyek rekayasa kembali.

Peningkatan Kualitas Bisnis adalah suatu pendekatan yang kurang dramatis dalam meningkatkan keberhasilan suatu bisnis. Satu daya dorong strategis yang penting dalam area ini disebut Manajemen Kualitas secara Total (TQM).

TQM menekankan pada peningkatan kualitas yang berpusat pada kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap produk dan jasa. Hal ini melibatkan banyak ciri dan tampilan, seperti pencapaian, keandalan, ketahanan, kemampuan bereaksi dan sebagainya.

 TQM menggunakan berbagai peralatan dan metoda untuk menyajikan : - Barang atau jasa yang lebih menarik dan sedikit variasi mutu.

- Perubahan yang lebih cepat dari tahap disain ke produksi dan distribusi. - Lebih fleksibel dalam menyesuaikan dengan pilihan dan kebiasaan

membeli pelanggan.

- Menurunkan biaya-biaya dengan mengurangi pekerjaan berulang dan menghapuskan kegiatan yang tidak punya nilai tambah.

(11)

H.

Menjadi Perusahaan yang Lincah

Model ‘Free.Perfect.Now’ yang telah dikembangkan oleh “AVNET Marshall” mewujudkan tiga dimensi ini kedalam suatu model yang singkat tetapi jelas untuk melayani pelanggannya secara matang dan cepat dalam memberikan tanggapan .

Dimensi kebebasan. Menekankan bahwa kebanyakan pelanggan ingin biaya yang lebih rendah untuk nilai/manfaat yang diterimanya, tetapi bersedia membayar lebih untuk suatu jasa yang memberi nilai tambah.

Dimensi Kesempurnaan. Menekankan bahwa produk dan jasa seharusnya tidak hanya bebas dari cacat, tetapi juga harus meningkatkan kesesuaian dengan pelanggan (customisasi), penambahan corak dan perlu mengantisipasi lebih lanjut kebutuhan pelanggan dimasa depan

Dimensi Kekinian. Menekankan bahwa pelanggan ingin layanan 24 jam terhadap produk dan jasa, waktu penyerahan yang pendek/singkat dan mempertimbangan waktu untuk pemasaran produk mereka sendiri.

Mempunyai kelebihan dalam kinerja bersaing adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk berhasil secara cepat melakukan perubahan, secara terus menerus membagi pasar global dalam kualitas tinggi, kinerja tinggi, serta produk dan jasa yang sesuai keinginan pelanggan. Perusahaan yang sudah matang sangat tergantung pada teknologi informasi untuk mendukung dan mengendalikan proses bisnisnya.

Empat strategi pokok dalam persaingan adalah:

1. Memperkaya Pelanggan. Perusahaan yang mapan akan memperkaya para pelanggannya dengan memberikan solusi untuk membantu mengatasi permasalahan pelanggannya. Mereka akan berhasil mendapatkan nilai tambah dalam jangka panjang dari Produk dan jasanya, jika mereka mau membantu memecahkan permasalahan berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Ketika suatu kondisi berubah, maka pesaing yang tangkas akan menjalankan hubungan bisnis berdasarkan pada kesediaan dan kemampuan mereka untuk berubah agar dapat mengatasi masalah baru yang dihadapi pelanggan.

2. Bekerja sama. Perusahaan yang melakukan kerja sama untuk meningkatkan daya saingnya. Hal ini dapat berupa kerjasama secara internal dan, jika dianggap perlu, dilakukan juga kerjasama dengan pesaing dalam rangka mempercepat penyampaian produk dan jasa ke pasar .

3. Mengorganisasikan. Perusahaan yang mapan mengorganisasikan dengan baik pengelolaan terhadap perubahan dan kesiapan dalam menghadapi

(12)

ketidakpastian. Ini adalah suatu komponen pokok dari persaingan, karena harus mengembangkan antisipasi dan tanggapan yang cepat terhadap perubahan kondisi, bukan hanya perubahan dalam diri sendiri.

4. Keseimbangan Orang dan Informasi. Perusahaan yang mapan dapat menjaga keseimbangan antara orang dan informasi dengan memelihara suatu jiwa usahawan/wiraswasta dan menyediakan perangsang bagi karyawan agar lebih bertanggung jawab, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan melakukan inovasi.

I. Perusahaan Virtual

Suatu Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan orang-orang, asset, dan gagasan. Orang - orang dan Korporasi membentuk suatu perusahaan dalam rangka mengambil keuntungan dari peluang strategis yang memerlukan waktu, kemampuan orang-orang dan sumber daya teknologi informasi yang tidak boleh ada di dalam perusahaan tunggal. Dengan membuat persekutuan strategis dengan perusahaan lain dan dengan cepat membentuk suatu perusahaan baru dengan mitra terpilih, perusahaan terbaik mampu memasang komponen yang diperlukan untuk menyediakan suatu solusi tingkat dunia (world-class) untuk pelanggannya dan menangkap kesempatan. Untuk berhasil perusahaan harus menguasai enam karakteristik yaitu :

6 Karakteristik Dalam Perusahaan Virtual

1. Kemampuan beradaptasi: Mampu menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan yang cepat sesuai dengan lingkungan bisnis. Selanjutnya Perusahaan maya harus mengurangi proses yang bersamaan waktu (concept-tocash) melalui kegiatan berbagi (sharing).

2. Oportunisme: Menciptakan, mengoperasikan dan menghancurkannya setelah memanfaatkan peluang bisnis yang nampak tersebut. Mereka harus memperoleh akses ke pasar yang baru dan pasar bersama atau ke pelanggan yang setia, serta meningkatkan fasilitas dan pemenuhan pasar. 3. Keunggulan: Memiliki keunggulan kelas dunia dalam kemampuan inti

yang diperlukan. Kemampuan ini harus secara terus menerus terhubung melalui penggunaan Teknologi Internet .

4. Teknologi: Menyediakan teknologi informasi kelas dunia dan teknologi lain yang diperlukan untuk semua bentuk solusi bagi pelanggan. Mereka harus beralih dari menjual produk menjadi menjual solusi.

5. Tanpa Batas: Dengan mudah menyatukan seluruh sumber daya dan kemampuan mitra bisnis secara terbuka kedalam suatu solusi bagi pelanggan yang terintegrasi.

(13)

6. Berdasarkan kepercayaan: Sesama anggota saling percaya mempercayai dan menampilkan kepercayaan secara timbal balik dalam hubungan bisnisnya. Mereka harus berkeinginan berbagi

infrastruktur dan resiko.

J. Sistem Pengelolaan Pengetahuan

Manajemen Pengetahuan telah menjadi salah satu dari penggunaan teknologi informasi strategis yang utama.

Sistem Manajemen Pengetahuan

(KMS-Knowledge Management System) adalah sistem yang digunakan untuk mengatur/mengelola bisnis dan organisasi pembelajaran. Tujuan dari Sistem Manajemen Pengetahuan adalah untuk membantu para pekerja pengetahuan dalam menciptakan, mengorganisir, dan membuat suatu pengetahuan yang penting tentang bisnis, dapat tersedia, kapan saja, dan di mana saja bila diperlukan.

 Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan yang bersifat eksplisit seperti acuan kerja, rumusan, proses, atau pengetahuan tersembunyi seperti “praktek terbaik”. Teknologi Internet dan Intranet, bersama dengan teknologi lain seperti GroupWare, Penggalian Data (Data Mining), dan kelompok diskusi secara online dapat digunakan oleh Manajemen Pengetahuan (KM) untuk mengumpulkan, mengedit, mengevaluasi dan mendistribusikan pengetahuan di dalam organisasi tersebut.

Sistem Manajemen Pengetahuan kadang-kadang disebut sistem belajar secara adaptip, karena mereka menciptakan siklus dari organisasi pembelajaran, yang disebut proses belajar adaptip yang berulang, yang memungkinkan pengetahuan dalam perusahaan untuk secara terus menerus membangun dan mengintegrasikan pengetahuan ke dalam proses bisnis, produk, dan jasa. Dengan demikian, akan membantu perusahaan tersebut untuk menjadi suatu penyedia jasa dan barang-barang yang tangkas dan lebih inovatif.

(14)

RINGKASAN

 Sistim informasi dapat memainkan beberapa peran strategis di dalam bisnis.

 Internet, intranets, extranets, dan teknologi lain yang berbasiskan Internet dapat digunakan secara strategis untuk e-business dan ecommerce dan memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

 Suatu kunci penggunaan Teknologi Internet yang strategis adalah membangun suatu perusahaan e-business yang dapat meningkatkan nilai bisnisnya dengan strategi yang terpusat pada pemberian nilai tambah kepada pelanggannya.

 IT adalah suatu ramuan utama dalam rekayasa ulang proses bisnis, dengan melakukan perubahan secara radikal proses bisnis, yang secara dramatis dapat meningkatkan daya guna dan tepat guna perusahaan.

 IT dapat secara strategis digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnis.

 Suatu perusahaan dapat menggunakan IT untuk membantu mereka menjadi suatu perusahaan yang tangkas, yang dapat menjawab dengan cepat perubahan dalam lingkungannya .

 Pembentukan suatu perusahaan maya telah menjadi strategi bersaing yang penting dalam pasar global yang dinamis saat ini.

 Keunggulan bersaing yang kekal saat ini hanya dapat muncul dari penggunaan yang inovatif dan manajemen pengetahuan yang terorganisasi baik oleh perusahaan dan organisasi pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat dan kondisi ketersediaan sumber air baku yang semakin menurun perlu direncanakan pemenuhan kebutuhan air

Dalam sebuah penelitian mengenai Efektifitas Komunikasi Interpersonal beberapa hal sering terjadi pada komunikasi antara atasan dan bawahan dapat dilihat dari empat sudut

Hasil penelitian menemukan bahwa pengaruh yang timbul dari bahasa pertama adalah ketika pebelajar lupa satu kata bantu bilangan dalam bahasa Tionghoa, maka cara yang

berinteraksi dengan aplikasi melalui sentuhan terhadap tombol pada marker serta menghindari banyaknya tombol-tombol yang terdapat pada layar kamera. Berdasarkan latar belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya hasil belajar siswa di kelas II B di SDN X Kecamatan Sukasari Bandung pada mata pelajaran matematika dengan materi operasi hitung

Komponen Pertumbuhan Berdasarkan hasil penelitian, tidak terjadi interaksi antara dosis NPK dan waktu pemberian PGPR terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.. Namun, dosis

Pada pasien sakit kritis juga terjadi peningkatan oksidasi asam amino esensial yang dihasilkan dari pemecahan protein, khususnya asam amino rantai cabang, sementara fraksi

ini tidak memenuhi spesifikasi sebagai perkerasan untuk badan jalan karena pada pengujian skala Lapangan memiliki nilai stabilitas yang rendah yaitu dibawah 500