• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH SEMINAR I

SMT VI PRODI DKV

Tujuan mata kuliah Seminar I, 3 SKS

dimaksudkan untuk membekali mahasiswa agar terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai teknik

penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah

(2)

TUJUAN MATA KULIAH

 Memberikan pemahaman,

kesadaran sikap, dan perilaku yang rasional, mampu

menyampaikan pendapat, buah pikiran dalam seminar sebagai forum komunikasi akademik.

(3)

Standar Kompetensi

 Mahasiswa mampu

menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah melalui seminar,

dan menguasai teknik

(4)

KOMPETENSI DASAR

1.Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai pengertian seminar, tujuan, dan manfaat seminar

2. Mahasiswa mampu menguraikan kriteria seminar yang baik

3. Mahasiswa mampu memberikan contoh penyelenggaraan seminar.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai bentuk pertemuan ilmiah.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik diskusi kelompok dan menyelenggarakan seminar dengan baik.

(5)

6. Mahasiswa mampu menjelaskan

perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan seminar.

7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan aktual di bidang seni pertunjukan

8. Mahasiswa mampu menyusun makalah ilmiah sesuai dengan bidangnya.

9. Mahasiswa mampu mengemukakan pendapat dalam forum seminar sebagai

pertanggungjawaban makalah.

10. Mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan seminar.

(6)

SEMINAR

 Seminar adalah

media untuk belajar

 Seminar adalah

media belajar melalui bertukar pikiran

dengan cara berdiskusi berkelompok

(7)

PENGERTIAN SEMINAR

 Kata seminar berasal dari kata latin seminarum yang berarti “benih”. Jadi seminar berarti tempat menanam benih-benih kebijaksanaan”, Seminar

merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis

mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dalam disiplin ilmu tertentu.

(8)

PENGERTIAN SEMINAR

 Merupakan pertemuan atau persidangan untuk

membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang atau seorang ahli.

 Masalah yang dibahas dalam seminar dapat mencakup

berbagai bidang disiplin ilmu atau berbagai kegiatan di

(9)

PENGERTIAN SEMINAR

(Maidar G Arsyad)

 Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk

membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta

tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan keputusan

bersama mengenai masalah yang diperbincangkan

(10)

DEFINISI SEMINAR

 Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang

memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk

melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang

memerlukan interaksi

(11)

 Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis baik di Perguruan Tinggi, Organisasi komersial maupun profesional

(12)

PENGERTIAN SEMINAR

 Secara Terminology seminar adalah sebuah kegiatan yang dibuat untuk penyampaian suatu karya ilmiah dari

seorang pakar atau peneliti yang dipresentasikan kepada peserta agar dapat

mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan

(13)

APAKAH DISKUSI

BERKELOMPOK ITU ?

 Berpikir bersama  Berpikir adalah

tindakan yang produktif yang mengarahkan

pemikirannya kepada kenyataan hidup.

 Bersama adalah

tindakan bergabung dalam berpikir untuk mengetahui realistis tidaknya pemikirannya apabila dikaji dengan pengalaman

(14)

KATA DISKUSI

 Kata diskusi berasal dari bahasa latin discutio atau

discusum yang berarti

pikiran.

 Dalam bahasa Inggris digunakan kata

discussion yang berarti

perundingan atau pembicaraan.

(15)

 Dari segi istilah, diskusi berati perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan

sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi dapat dilakukan oleh dua, tiga orang, puluhan

(16)

 Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi,

pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk

mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas,

lebih teliti tentang sesuatu. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan (adu argumentasi, adu paham, dan kemampuan untuk memenangkan

(17)

TUJUAN DISKUSI

 Untuk menyelami dunia sekitarnya, terutama manusia-manusianya, hubungan, dan dirinya  Untuk merencanakan

tindakan agar dapat menyelesaikan

persoalan yang dihadapi.

 Untuk bertindak

bersama sesuai dengan rencana, sehingga dapat turut serta membina

(18)

HAKIKAT DISKUSI

 Di satu pihak, berpikir bersama mengandalkan interkomunikasi, hubungan timbal baik,

kemufakatan, dan kebersamaan.

 Ada pengakuan, penghargaan, dan penerimaan.

 Di lain pihak berpikir bersama mengandalkan kepekaan dan kepedulian untuk bersama-sama mengakui realitas

Diskusi adalah suatu

proses berpikir bersama untuk memahami suatu masalah, menemukan

sebab-musababnya, serta mencari pemecahannya

(19)

BENTUK KOMUNIKASI

 Komunikasi berarti pengungkapan diri pribadi kepada orang lain.

 Dalam komunikasi terbuka tidak disembunyikan adanya kebenaran

 Dengan komunikasi yang terbuka akan didapat pendalaman diri untuk

memperoleh jawaban yang diinginkan.

 Dengan komunikasi secara kelompok, membangkitkan semangat dan

keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan.

(20)

DI DALAM PROSES

BERPIKIR BERSAMA

Bergerak menuju pengetahuan baru MENEMUKAN ILMU Memperbarui pemikiran, keputusan, dan kesimpulan baru Ada perkembangan pemikiran, keputusan, kesimpulan

(21)

TUJUAN DISKUSI

 Menumbuhkembangkan Tradisi Intelektual

 Mengambil Keputusan dan Kesimpulan

 Menyamakan Apresiasi, Persepsi, dan Visi

 Menghidupsuburkan Kepedulian dan Kepekaan

(22)

KOMPONEN DISKUSI

 Pembicara/Pemakalah/Pemrasaran  Pembanding  Pemandu/Moderator  Peserta  Penulis/Notulis  Panitia

(23)

Proses Diskusi

 Fase pengenalan : setiap peserta saling

mengenal diawali dengan saling perkenalan.

 Fase hubungan antar sesama : setiap peserta menyampaikan pendapat sehingga tercipta

pendapat kolektif bukan individual.

 Fase saling menerima: hasil pemikiran dapat diintegrasikan dengan partisipasi yang besar dari setiap peserta sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

(24)

BENTUK DISKUSI

Brainstorming Sarasehan Diskusi Kelompok Diskusi Panel Seminar Simposium Konggres/Muktamar Lokakarya/Workshop

(25)

BRAINSTORMING

 Diskusi awal untuk menjaring ide,

pendapat yang berkaitan dengan konteks pembicaraan.

 Diskusi awal yang sifatnya bertukar

pikiran dan pengalaman, hasilnya akan dapat digunakan sebagai pijakan

(26)

SARASEHAN

 Pokok permasalahan pada umumnya

belum ditentukan, kadang sifatnya bebas pokok bahasannya.

 Merupakan media dialog /pemikiran

antara nara sumber satu dengan yang lain, kadang tidak memecahkan masalah tertentu

(27)

DISKUSI KELOMPOK

 Merupakan dialog /komunikasi dan

interaksi dari sekelompok pembicara.

 Semua peserta aktif sebagai pembicara maupun penanggap.

 Membicarakan/memecahkan permasalahan tertentu.

(28)

DISKUSI PANELIS

 Pembicara oleh panelis-panelis (pembicara)

 Didasari pada satu permasalahan, yang dapat didekati dari berbagi sudut

(29)

SEMINAR

 Topiknya tertentu

 Tata cara telah ditentukan

 Persiapan, pelaksanaan, maupun setelah seminar.

 Pembicara, peserta, notulis, moderator, maupun tatacara berseminar mengikuti kaidah-kaidah berseminar.

(30)

SIMPOSIOM

 Pelakunya pada umumnya pakar pakar tertentu

 Sebagai ajang dialog, informasi, dan

sosialisasi dari sebuah hasil penemuan, pertaturan, undang-undang dll.

(31)

SIMPOSIUM

 Merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang

menyampaikan ceramah pendek

mengenai aspek yang berbedatetati

saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya

diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.

(32)

KONGGRES

 Menentukan program  Pengurus  Kegiatan  Keuangan  Evaluasi  Tatacara  Perencanaan

(33)

SEMILOKA

 Seminar terkait dengan konsepnya (cenderung pengetahuan)

 Penerapan/implementasi konsep (praktiknya)

(34)

Beberapa hal yang perlu

diperhatikan supaya seminar berjalan baik

1. Seminar adalah sebuah diskusi dua arah, tidak ada seorang yang lebih

mendominasi pembicaran. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.

2. Etika harus diperhatikan dalam sebuah seminar, bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Mederator harus

memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain.

(35)

lanjutan

3. Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide, bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang berusaha

kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang

memiliki posisi yang sama.

4. Sebuah seminar yang baik tidakah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Semua orang bisa pulang dengan

(36)

lanjutan

5. Seminar bisa dimulai dengan

pertanyaan-pertanyaan yang bisa dilihat sebagai jembatan untuk mengarahkan fokus pembicaraan atau topik yang

(37)

CATATAN TENTANG

SEMINAR

 Seminar tentunya harus derencanakan baik waktu, tempat, peserta, pembicara/nara sumber/pemakalah, maupun komponen lain agar dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan seminar yang akan

dilaksanakan.

 Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan seminar (pendidikan) adalah untuk mengoreksi kembali hasil dari sebuah karya ilmiah untuk mengambul keputusan bersama demi kesempurnaan hasil.

 Tujuan matakuliah seminar juga untuk melatih para mahasiswa agar dapat berpikir dan berbicara secara kritis dalam membicarakan topik tertentu.

(38)

 Oleh karena itu kegiatan seminar dalam

matakuliah ini perlu perencanaan agar tujuan seminar dapat seperti yang diharapkan.

Seorang pembicara/pemakalah harus benar-benar sudah memahami dan menguasai isi dari apa yang hendk dipresentasikan.

 Demikian juga peserta seminar juga teah mengetahui minimal topik/judul yang akan

diseminarkan, termasuk perangkat yang lain seperti moderator maupun notulis/notulen.

(39)

PENTINGNYA SEMINAR

 Seminar dilaksanakan bertujuan agar

mahasiswa terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai teknik penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan

ilmiah.

 Selain itu seminar juga dimaksudkan agar mahasiswa mampu menyampaikan buah pikiran dalam seminar sebagai forum

(40)

TATA KRAMA SEMINAR

 1. Penyaji

 Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik .

 Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas.

 Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

(41)

lanjutan

2. Peserta

 Mempelajari makalah

 Bersikap sopan

 Menjaga kelancaran diskusi

 Menguasai masalah

 Mendengarkan pembicaraan

 Dapat menangkap gagasan utama

 Apabila pembicara belum selesai hendaknya jangan bertanya

 Sebelum bertanya mengangkat tangan, bila pemandu mempersilahkan barulah berbicara.

(42)

LANJUTAN

3. Moderator

 Adalah seorang yang bertugas untuk memoderatori dan

mengawasi jalannya diskusi agar dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif

 Tugas pertama membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya dll.

 Mengawal dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan topiknya.

 Moderator harus dapat menciptakan ide baru agar diskusi menjadi lebih hidup dan dinamis.

 Memberi penjelasan terhadap peserta agar suasana tenang namun tak tegang

(43)

LANJUTAN

 Melakukan tindakan agar diskusi bisa lebih fokus dan kondusif.

 Menjalankan tugasnya untuk mengendalikan jalannya diskusi.

 Menguraikan singkat latarbelakang dan tujuan presentasi

 Memperkenalkan penyaji dan tema presentsi

 Menentukan waktu dan mekanisme tanya jawab

 Memberikan jalan tengah apabila terjadi konflik yang berkepanjangan.

 Merangkum inti dari presentasi yang telah dicatat oleh notulis.

(44)

 Notulen adalah orang yang diberi tugas dalam seminar untuk membuat catatan singkat tentang jalannya

persidangan/rapat/seminar juga merangkum isi secara tertulis dari permasalahan yang dibahas.

(45)

KARYA ILMIAH

 Adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang merupakan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan

memenuhi kaidah dan disiplin keilmuan.

 Bentuknya bisa buku, artikel jurnal, makalah, dan laporan tugas akhir mahasiswa (skripsi, tesis, desertasi)

(46)

TUJUAN KARYA ILMIAH

 Sebagai wahana melatih

mengungkapkan pemikiran atau hasil

penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis

 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa.

 Sebagai wahana transformasi pengetahuan dan pengalaman.

(47)

LANJUTAN

 Sebagai pembuktian potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki oleh mahasiswa setelah memperoleh

pengetahuan dan pendidikan selama studi

 Melatih kemampuan dasar untuk melakukan penelitian.

(48)

MANFAAT KARYA ILMIAH

 Melatih untuk mengembangkan kemampuan

membaca dan menulis secara efektif

 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

 Melatih penelitian dan menyusun laporan penelitian secara jelas dan sistematis

 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

(49)

LATAR BELAKANG

 Memuat penjelasan mengenai

alasan-alasan mengapa topik maupun masalah yang dikemukakan itu dipandang

menarik, penting, dan perlu ditulis atau diteliti. Di samping itu masalah yang dihadapi belum pernah ditulis dan

dinyatakan beda dengan tulisan yang ada.

(50)

Rumusan masalah

 Rumusan masalah ditentukan hanya satu dengan kata Mengapa Tari Bromastro

Diciptakan……/Mengapa W. S. Prabowo Menciptakan Tari Bromastro ………..?

 PENCIPTAAN TARI TRADISI GAYA SURAKARATA (TEMA)

 Penciptaan tari Ganbiranom

 Penciptaan tari Pamungkas

 Penciptaan tari Bromastro

 Penciptaan tari Bambangan cakil

(51)

LATAR BELAKANG

 MENGENAI LATAR BELAKANG OBYEK, BENTUK ATAU DESKRIPSI

OBYEK/fenomena BISA DIURAIKAN

SECARA SINGKAT DAN SUBSTANSINYA.

Kecuali itu juga merupakan penjelasan permasalahan-permasalahan yang

menghantarkan pada pokok permasalahan

(52)

KERANGKA PENULISAN

 JUDUL

 PENDAHULUAN?

 Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan, dan Metode.

 Tata Cara ritual...

 Tahapan Ritual...

 Sajian Tari Dalam Ritual ...

 Fungsi Tari dalam Ritual...

 Penutup/PENUTUP

(53)

Penciptaan tari bromastro

 Latar Belakang Masalah (3 halaman)

 Ide penciptaan Tari Bromastro (1,5 hal)

 Proses Penciptaan Tari Bromastro ( 1,5 )

 Bentuk Sajian Tari Bromastro (2 hal)

 Perkembangan Tari Bromastro ( 1 s/d 2)

 Penutup (1 hal)

Referensi

Dokumen terkait

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dalam organisasi karena manusia berperan sebagai pelaku dalam menjalankan

Dari karakter fosil jejak yang memiliki diversitas yang rendah, intensitas yang rendah serta fosil jejak yang mengalami reduksi dalam hal ukuran,

mungkin timbul dalam kegiatan kerja sama yang diusulkan, Para Pihak, sesuai dengan.. hukum nasional mereka dan kesepakatan internasional yang mereka

Dengan demikian Pelaksanaan E-Lelang Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan ini telah melalui Acara Pemberian Penjelasan / Aanwijzing dan Dokumen Pengadaan beserta

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada

Hubungan Sanitasi Lingkungan Sekolah dan Rumah serta Higiene perorangan dengan Kejadian Cacing Pita ( Taenia Solium ) pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 desa.. Tambunan

Beberapa penelitian tersebut menunjukkan hubungan kadar feritin serum terhadap status imunitas penderita HIV masih kontroversial dan hasil penelitian terhadap subyek laki-laki

Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi belajar dan kerukunan teman sebaya secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas atas di SD Muhammadiyah 16