• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : ANGGA KRISTIAWAN NIM : KERTAS KERJA. Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Guna Memenuhi Sebagian dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : ANGGA KRISTIAWAN NIM : KERTAS KERJA. Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Guna Memenuhi Sebagian dari"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN GAYA KEPEMIMPINAN KAPRODI PRIA DAN KAPRODI WANITA MENINGKATKAN KINERJA DOSEN DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI

Pada Universitas Kristen SatyaWacana

Oleh :

ANGGA KRISTIAWAN NIM : 212011126

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai GelarSarjanaEkonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Abstract

The research examine differentiation of male KAPRODI (Ketua Program Studi) female kaprogdi as leader in the course of increasing SatyaWacana Christian University lecturer performancein research and publication . that is used in this research are descriptive qualitative researchby interviews the subject of four male KAPRODI and four female KAPRODI. These result shows the differentiation of male KAPRODI and female KAPRODI in the course of increasing lecturer participation to do research and publication. The maleKAPRODI are make effort that more to facilitating lecturer to do research and publication. The female KAPRODI is more interactive in the course of means to increasing lecturer participation to do research and publication.

Keyword :Leadership; Performance; Research and Publication

Saripati

Penelitian ini membahas tentang perbedaan kaprodi pria dan kaprodi wanita sebagai pemimpin

dalam meningkatkan kinerja dosen dalam menulis penelitian dan publikasi pada Universitas

Kristen Satya Wacana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif dengan wawancara kepada empat kaprodi pria dan empat kaprodi wanita. Hasil

penelitian ini menunjukan perbedaan upaya kaprodi pria dan kaprodi wanita dalam

meningkatkan partisipasi dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. Dimana kaprodi pria

lebih memberikan upaya yang memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi.

Kaprodi wanita lebih interaktif dalam upaya meningkatkan parisipasi dosen menulis penelitian

dan publikasi.

(7)

PENDAHULUAN

Pendirian suatu organisasi selalu memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan, kinerja menjadi hal yang penting. Kinerja yang baik adalah kinerja yang sejalan dengan tujuan organisasi. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Rivai, 2004).

Pada perguruan tinggi, akreditasi menjadi salah satu tujuan dari organisasi. Untuk mencapai tujuan ini, meningkatkan kinerja dosen adalah tugas dari pimpinan fakultas dan kaprodi. Kinerja dosen dapat diukur dari tridharma. Undang – undang nomor 12 tahun 2012 mewajibkan perguruan tinggi melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian publikasi, dan pengabdian masyarakat.

Menurut data dari SCImago Journal and Country Rank, pada tahun 2012 Indonesia mendapat nomer urut 61 di dunia berdasarkan jumlah penelitian dan publikasi. Posisi 61 ini masih dianggap rendah karena posisi Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia yang menduduki nomor 40 dan Singapura posisi 32. Walaupun sebenarnya masih banyak penelitian yang bagus oleh peneliti Indonesia namun belum dipublikasi. Hal ini disebabkan juga karena kendala perbedaan bahasa. Berbeda dengan China yang menduduki urutan 2 dan Jepang urutan 5, produktifitas dalam penelitian China tinggi dan tetap mempertahankan bahasa ibu mereka. Walaupun kinerja dosen sudah cukup untuk mendapat akreditasi tinggi tetapi partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi perlu ditingkatkan karena masih banyak dosen yang belum berpartisipasi dalam penelitian (Rebiati, 2014). Hal ini menjadi penting bagi Indonesia, karena jika jumlah partisipasi dosen dalam penelitian sudah meningkat dan bermanfaat bagi dunia pendidikan setelah dipublikasi. Ini akan mengangkat nama Indonesia di bidang penelitian dunia.

Dalam tridharma poin pendidikan setiap dosen tidak ada masalah. Karena jumlah mahasiswa yang sangat banyak, jadi setiap dosen akan mempunyai tugas melakukan pengajaran dan pendidikan. Dan kinerja dosen dalam poin pendidikan saat ini sudah baik. terlebih sesuai dengan statusnya perguruan tinggi adalah tempat pendidikan. Namun untuk poin penelitian dan publikasi, sebenarnya kinerja yang dihasilkan dosen sudah cukup untuk mendapatkan akreditasi tinggi tetapi masih belum semua dosen berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi (Pikiran Rakyat online, 2014). Hal ini dimungkinkan oleh karena kesibukan di poin pendidikan bisa juga menyebabkan poin penelitian dan publikasi menjadi kurang. Kemungkinan lain adalah masalah

(8)

pendanaan. Karena dalam penelitian diperlukan pendanaan untuk mendukungnya. Pemerintah dan aturan perguruan tinggi sebenarnya juga sudah mendukung dalam pendanaan penelitian. Tetapi belum dimanfaatkan maksimal oleh dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi.

Komitmen organisasi ditunjukan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai – nilai dan tujuan sebuah organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi (hakim, 2006). Porter dan Smith menyatakan bahwa komitmen sebagai sifat hubungan seorang individu dengan organisasi yang memungkinkan seseorang mempunyai komitmen tinggi memperlihatkan tiga ciri, yaitu dorongan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, dan kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, serta kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi (Kusjainah, 2004), dalam hal ini dekan dan kaprodi dapat memberikan arahan sesuai gaya kepemimpinan masing – masing untuk membangun komitmen dosen terhadap fakultas.

Menurut pembagian gender gaya kepemimpinan perempuan akan lebih persuasif dibanding gaya kepemimpinan laki - laki dan lebih menggunakan hati dalam kepemimpinannya (Caliper, 2005). Pada penelitian terahulu yang dilakukan oleh Rebiati (2014) membahas kinerja dosen dalam keterlibatan dalam penelitian dan publikasi di FEB Universitas Kristen Satya Wacana.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Rebiati (2014) adalah peneliti akan mencari perbedaan upaya berdasarkan jenis kelamin untuk mengetahui apakah ada perbedaan cara meningkatkan kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi oleh kaprodi laki - laki dengan kaprodi perempuan. Penelitian dilakukan pada beberapa program studi di Universitas Kristen Satya Wacana dan ditambahkan studi gender sehingga lingkup penelitian lebih luas. Dari latar belakang ini muncul pertanyaan.

1) Bagaimana gaya kepemimpinan kaprodi meningkatkan kinerja dosen dalam bidang penelitian dan publikasi?

2) Apa ada perbedaan upaya Kaprodi laki - laki dan Kaprodi perempuan dalam meningkatkan kinerja dosen di bidang penelitian dan publikasi?

(9)

Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui upaya dan perbedaan upaya Kaprodi laki - laki dan Kaprodi perempuan meningkatkan produktifitas dosen dalam penelitian dan publikasi di masing – masing Prodi di Universitas Kristen Satya Wacana.

Manfaat penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian berhubungan dengan masalah yang sama, sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai referensi atau titik tolak tambahan bila diadakan penelitian lebih lanjut khususnya bagi pihak lain yang ingin mempelajari mengenai upaya Kaprodi meningkatkan kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi.

Selain itu secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berbagi praktik – praktik terbaik antar Prodi dalam meningkatkan produktivitas dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen, terlebih lagi dalam manajemen sumber daya manusia.

(10)

Tinjauan Pustaka Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan seseorang merupakan cara bekerja dan bertingkahlaku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu (Kartono, 2005). Menurut Tjiptono (2001) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Hasibuan (1996) membedakan gaya kepemimpinan menjadi dua aspek, yaitu : (a.) Gaya kepemimpinan berkaitan dengan hasil kerja dengan ciri-ciri memberikan reward atas prestasi kerja karyawan, kebijakan pimpinan yang berpihak, adanya evaluasi terhadap hasil kerja karyawan. (b.) Gaya kepemimpinan berkaitan dengan karyawan dengan ciri – ciri memiliki sikap empati kepada karyawan, pimpinan bersikap merespon jika bawahan menyampaikan keluhan, pimpinan memperhatikan kegiatan karyawan, pimpinan memberi instruksi kepada bawahan mengenai tugas yang diberikan kepada pegawai, memberi peran kepada pegawai dalam memecahkan masalah, pemengambil keputusan tidak hanya ditangan pimpinan saja, serta pimpinan melibatkan pegawai dalam mengambil keputusan

Pemimpin Laki - laki dan Pemimpin Perempuan

Menurut Matondang (2008) pemimpin adalah seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu yang diinginkan sesuai dengan yang diinginkan. Pembahasan kepemimpinan suatu organisasi identik dengan pembahasan gender. Perempuan sendiri dianggap rentan untuk mengurusi hal – hal yang bersifat besar dan formal apalagi menjadi kepala dalam suatu organisasi (Anis, 2014). Hal ini tentu saja menimbulkan diskriminasi gender dalam kepemimpinan. Bertentangan dengan hal itu jaman sekarang sudah banyak pemimpin perempuan yang sukses dalam hal karir.

Perbedaan pemimpin laki - laki dan perempuan menurut Sasmita dan Raihan (2014): Pemimpin laki - laki cenderung menggunakan kuasa yang berasal dari otoritas formalnya atau dari posisinya di dalam organisasi tersebut. Tidak demikian halnya dengan perempuan, umumnya bersifat interaktif yang merupakan kepanjangan dari naluri interaksi atau relasi yang sudah mengakar dalam kepribadian mereka. Pemimpin laki - laki cenderung memandang pekerjaan dari sudut transaksi, yakni transaksi antara dia dengan bawahannya. Gaya ini disebut transaksi, sebab yang terjadi adalah pertukaran imbalan dengan jasa yang telah diberikan atau penetapan sanksi bagi kinerja yang kurang memuaskan. Sedangkan perempuan lebih suka menggunakan

(11)

pendekatan partisipasi dimana para bawahan didorong untuk memberikan sumbangsih demi kepentingan organisasi. Perempuan lebih mementingkan hubungan interpersonal, komunikasi, motivasi pekerja, berorientasi tugas, dan bersikap lebih demokratis dibandingkan dengan laki - laki yang lebih mementingkan aspek perancangan strategik dan analisa.

Dalam hal – hal tertentu terdapat perbedaan penting antara laki - laki dan perempuan dalam manajemen dan kepemimpinan, sebagaimana disampaikan oleh Shakeshaft (1989) bahwa : a.)Perempuan cenderung lebih banyak melakukan kontak dengan atasan dan bawahan, guru dan murid; b.) Perempuan menghabiskan banyak waktu dengan para anggota komunitas dan dengan koleganya, walaupun mereka bukanlah perempuan; c.) Perempuan lebih informal; d.) Mereka peduli terhadap perbedaan – perbedaan individual murid; e.) Perempuan lebih memandang posisinya sebagai seorang pemimpin pendidikan daripada seorang manager, dan melihat kerja sebagai suatu pelayanan terhadap komunitas; f.) Terdapat suatu sikap kurang menerima terhadap para pemimpin perempuan daripada laki - laki. oleh karenanyapara pemimpin perempuan hidup dalam dunia yang terpendam dan gelisah; g.) Mereka bisa mendapatkan kepuasan yang banyak dari intruksi supervisi, sementara laki - laki dari administrasi; h.) Dalam komunikasi, perempuan dapat tampil lebih sopan daripada laki - laki, yang cenderung sederhana dalam memberikan pernyataan. Bahasa tubuh juga berbeda, yang menunjukan bahwa perempuan lebih rendah daripada laki – laki; i.) perempuan cenderung lebih menggunakan model manajemen partisipatoris, dan menggunakan strategi – strategi kolaboratif dalam menyelesaikan konflik.

Berdasarkan perbedaan kepemimpinan laki - laki dan perempuan dapat dikemukakan bahwa upaya yang dilakukan kaprodi perempuan dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi lebih menggunakan emosi positif, interaktif, komunikatif, memiliki kepedulian yang tinggi, menganggap pekerjaan sebagai pelayanan. Kaprodi perempuan lebih mementingkan hubungan interpersonal, motivasi pekerja, berorientasi tugas, dan bersikap lebih demokratis dibandingkan dengan kaprodi laki - laki yang lebih mementingkan aspek perancangan strategik dan analisa. Pemimpin laki - laki memandang pekerjaan sebagai transaksi dan cenderung memimpin secara formal.

Kinerja

Kinerja merupakan hasil dari suatu proses (Nurlaila, 2010). Menurut Dessler (2000) kinerja merupakan prestasi kerja dengan standar yang ditetapkan. Kinerja adalah hasil yang baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai

(12)

tanggung jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2001). Mahmudi (2005) mengemukakan bahwa kualitas pemimpin dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja.

Simamora (2004) menyatakan kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Penilaian kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1) Kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan; 2) Kualitas yaitu mutu yang dihasilkan; 3) Ketepatan waktu yaitu sesuai atau tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan (Dharma, 2001).

Salah satu cara untuk mengukur kinerja menurut Robbins (2003) dapat dilakukan dengan penilaian kinerja berdasarkan hasil (Result-based performance evaluation). Tipe kriteria kinerja ini merumuskan kinerja pekerjaan berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, atau mengukur hasil – hasil akhir (end results). Sasaran kinerja dapat ditetapkan oleh manajemen atau oleh kelompok kerja, tetapi jika menginginkan agar para pekerja meningkatkan produktivitas mereka, maka penetapan sasaran secara partisipatif, dengan melibatkan para pekerja, akan jauh berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas organisasi. Praktek penetapan tujuan secara partisipatif, yang biasanya dikenal dengan istilah Management By Objective (MBO), dianggap sebagai sarana motivasi yang sangat strategis karena para pekerja langsung terlibat dalam keputusan – keputusan perihal tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Para pekerja akan cenderung menerima tujuan – tujuan itu sebagai tujuan mereka sendiri, dan merasa lebih bertanggung jawab untuk dan selama pelaksanaan pencapaian tujuan-tujuan itu.

Menurut Poerbakawatja (1981) partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan di dalam perencanaan serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusat pada kepentingan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya.

Sugiyah (2001) mengklasifikasikan partisipasi menjadi dua berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu Partisipasi Langsung dan partisipasi tidak langsung. Partisipasi langsung adalah partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya. Partisipasi tidak langsung adalah partisipasi yang terjadi apabila individu

(13)

mendelegasikan hak partisipasinya. Ada beberapa indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan meningkatkan partisipasi. Indikator mengukur keberhasilan partisipasi dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah menurut Surhayati (2008) : (a.) Kontribusi/dedikasi stakeholders meningkat dalam hal jasa (pemikiran/keterampilan), finansial, moral dan material/barang; (b.) Meningkatnya kepercayaan stakeholders kepada sekolah terutama menyangkut kewibawaan dan kebersihan; (c.) Meningkatnya tanggungjawab stakeholders terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (d.) Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk peningkatan mutu pendidikan; (e.) Meningkatnya kepedulian stakeholders terhadap setiap langkah yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu; (f.) Keputusan-keputusan yang dibuat oleh sekolah benar-benar mengekspresikan apresiasi dan pendapat stakeholders dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2005, pasal 1 ayat 2 Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian dapat diartikan usaha atau pekerjaan untuk menelusuri/mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dan dengan cara cermat, sistematis terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pemecahan/menjawab permasalahan (Mezak, 2006). Mengacu pada keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 176/O/2001, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, maka setiap perguruan tinggi di Indonesia berperan dalam pembinaan dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui misinya yang tercermin dalam tridharma perguruan tinggi yaitu: kegiatan dalam bidang pendidikan; kegiatan dalam bidang penelitian; kegiatan dalam bidang pelayanan masyarakat. Berdasarkan pada pengertian – pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa partisipasi dosen dalam penelitian adalah keikutsertaan dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan untuk memikul tanggung jawab melakukan penelitian untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Sebagai pemimpin, meningkatkan kinerja bawahan bukan hal yang mudah. Karena setiap bawahan mempunyai latar belakang, harapan, persepsi yang berbeda – beda. Pemimpin perlu berupaya memberikan dorongan dan motivasi kepada bawahan agar merasa lebih bertanggung jawab atas tugasnya masing – masing (Anis, 2014). Dalam usaha meningkatkan kemampuan dan kinerja bawahan, pemimpin dapat memberi instruksi dan arahan untuk melakukan tugas dan fungsinya dengan sebaik – baiknya (Alfian, 2012). Pemimpin dapat melakukan pengawasan dan

(14)

evaluasi pekerjaan yang dilakukan bawahannya telah dilakukan dengan baik. Apabila ada kekurangan, dengan cepat dapat ditangani dengan melihat hasil evaluasi tugas dan program kerja (Badeni, 2013)

Universitas Kristen Satya Wacana mempunyai peraturan sebagai upaya meningkatkan penelitian dan publikasi tertulis dalam Keputusan Rektor No.364/Kep./Rek./8/2011 sebagai berikut : 1.) insentif dalam bentuk uang diberikan pada dosen yang menghasilkan karya ilmiah yang sudah dipresentasikan atau dipublikasikan, memperoleh HAKI, atau ditampilkan (untuk karya seni); 2.) besarnya insentif ditentukan berdasarkan nilai yang diperoleh seorang dosen dalam satu tahun periode evaluasi; 3.) bobot perolehan nilai untuk setiap karya ilmiah mengacu pada kategori publikasi; 4) jumlah karya ilmiah dapat dinilai. Dibatasi untuk masing – masing kategori kecuali publikasi pada media internasional; 5.) publikasi pada e-journal internasional yang memiliki impact factor akan diberi tambahan kompensasi yang bersifat proporsional dengan besar impact factor tersebut.; 6.) penentuan pengakuan media publikasi internasional/nasional dilakukan melalui proses verivikasi oleh tim yang ditunjuk untuk itu; 7.) nilai dari sebuah publikasi ilmiah yang ditulis secara bersama akan dibagi sama rata ke seluruh anggota penyusun karya ilmiah tersebut tanpa memperhitungkan urutan/posisi anggota penulis kecuali memenuhi aturan pada butir No. 8; 8.) jika penulis seluruhnya terdiri dari dosen UKSW, maka pembagian nilai dapat diusulkan berbeda dengan butir No. 7 dengan membuat permohonan tertulis tentang pembagian nilai masing – masing anggota tim. Permohonan tersebut harus ditandatangani oleh setiap anggota tim; 9.) jika suatu karya ilmiah ditulis bersama oleh dosen UKSW dan bukan dosen UKSW, maka dosen UKSW hanya akan mendapat nilai sebesar nilai karya ilmiah tersebut dibagi dengan jumlah seluruh penulis karya ilmiah; 10.) kompensasi finansial diberikan setiap akhir tahun anggaran yang dibayarkan bersamaan dengan tunjangan tengah bulan; 11.) perhitungan nilai dilakukan secara mandiri oleh dosen yang bersangkutan dengan mengisi formulir yang disediakan; 12.) formulir perhitungan mandiri yang telah diisi oleh dosen yang bersangkutan harus disertai dengan bukti asli karya yang dipublikasikan. Bukti ini dikembalikan setelah proses verivikasi selesai.

Keputusan Rektor UKSW No. 116/Kep./Rek./5/2005 tentang peraturan penelitian bagi dosen Universitas Kristen Satya Wacana : a.) Bab. III pasal 3 berisi tentang waktu penelitian seorang dosen wajib melakukan penelitian minimal 1 kali dalam 2 tahun sedangkakn pasal 4 berisi tentang fakultas wajib mengatur pelaksanaan penelitian tiap dosen untuk menjaga pemenuhan tugas pengajaran fakultas; b.) pada bab IV pasal 5 mengatur cakupan penelitian

(15)

berupa penelitian dosen dilakukan melalui pengelitian mono-disiplin maupun inter-disiplin; c.) pasal 6 sumber daa penelitan dosen adalah :i.) sumber dana dakhil yakni dana yang bersumber dari unversitas; ii.) sumber dana dari luar universitas adalah dana yang bersumber dari sponsor baik dalam maupun luar negeri; iii.) sumber dana campuran berasal dari dana dakhil dan dana luar unversitas. d.) dalam bab V dosen yang akan melakukan penelitian pasal 8 dosen harus mengajukan permohonan kepada pimpinan fakultas atau unit terkait dengan dilampiri porposal yang dilengkapi dengan tagihan dana dan alokasi waktu. Pada pasal 9 calon peneliti mengajukan proposal penelitan ke fakultas atau unit terkait sesuai bidang minatnya. Proposal harus didiskusikan ke fakultas atau unit terkait sesuai bidang minatnya. Proposal harus mendapatkan masukan guna penyempurnaan. Proposal yang telah disempurnakan diajukan ke Universitas melalui fakultas untuk penelitian mono-disiplin dan melalui LPP untuk penelitian inter-disiplin; e.) penulisan laporan pasal 10 mengenai penulisan laporan dalam bentuk working paper dengan format yang layak dipublikasikan di jurnal ilmiah, penelitian yang bersifa inter-disiplin yang melibatkan lebih dari satu peneliti, tiap peneliti wajib membuat laporan mandiri, dan working paper wajib diseminarkan oleh fakultas atau unit terkait, dan working paper yang telah disempurnakan sesuai masukan pada saat seminar akan diterbitkan oleh fakultas atau unit terkait. Pada pasal 11 di bidang publikasi fakultas atau unit terkait wajib menerbitkan working paper dengan format layak dipublikasikan di jurnal ilmiah. Pasal 12 verivikasi penelitian dan publikasi dimaksudkan untuk mendapatkan legalitas publikasi tersebut oleh fakultas/prodi; f.) hak dan kewajiban tertuang dalam bab. VI pasal 13 seorang dosen yang melakukan penelitian mempunyai hak atau penghargaan berupa : i.) penyusunan proposal penelitian yang setara dengan 2 sks. ii.) pengumpulan data dan analisa yang setara dengan 7 sks. iii.) penulisan hasil penelitian dan publikasi yang setara dengan 3 sks. iv.) dapat dibebaskan dari kewajiban untuk mengajar selama 1 trimester; g.)pasal 14 seorang peneliti wajib untuk: i.) membuat laporan tertulias pada setiap tahapan penelitian kepada fakultas atau unit terkait. ii.) menyertakan hasil penelitian berupa working paper sesuai dengan format yang ditentukan kepada pimpinan fakultas atau unit terkait untuk diseminarkan, selambat – lambatnya tahun kedua setelah berakhirnya tagihan waktu penelitian. iii.) mengirimkan working paper yang telah disempurnakan sesuai dengan masukan saat seminat ke jurnal ilmiah yang ditunjuk oleh fakultas atau unit yang terkait. iv.) jika kewajiban tersebut pada ayat 2 tidak terpenuhi, maka dosen bersangkutan diwajibkan untuk mengembalikan uang penelitian dan laporan penlitian sebesar 10 sks; h.) bab VII monitoring dan evaluasi tercantum dalam pasal 15 menyatakan bahwa kegiatan monitoring dan ealuasi penelitian dosen dilakukan oleh pimpinan fakultas atau unit terkait sepanjang waktu penelitian; i.) sanksi

(16)

dalam bab. VIII pasal 16 berisi tentang dosen yang tidak melakukan publikasi di jurnal ilmiah dalam jangka waktu dua tahun akan mendapatkan peringatan tertulis dari rektor atas usul dekan/kaprogdi. Peringatan pertama diberikan setelah batas waktu dua tahun berakhir kepada dosen yang bersangkutan akan diberikan perpanjangan selama satu tahun. Apabila selama masa perpanjangan dosen tersebut tidak dapat menghasilkan publikasi, maka akan diberi peringatan kedua. Dosen yang bersangkutan akan diberi perpanjangan selama satu tahun jika setelah peringatan kedua, maka rektor berhak memberi sanksi karena dianggap telah melanggar peraturan kepegawaian.

Depdiknas (2005) mengemukakan praktek baik dalam penjaminan mutu perguruan tinggi dalam penelitian dan publikasi sebagai berikut : a) perguruan tinggi memiliki program penelitian yang dilakukan secara bertahap; b) tujuan penelitian tercapai sesuai dengan waktu serta dana yang diperlukan; c) hasil penelitian dapat memenuhi pemberi dana dan mampu meningkatkan jumlah publikasi; d) outcome dalam penelitian secara langsung dapat diterapkan terhadap pendidikan serta pengabdian kepada masyarakat; e) jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan penelitian semakin meningkat dari tahun ke tahun.

(17)

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil penelitian (Febriani, 2013). Penelitian ini mendeskripsikan secara mendalam tentang upaya kaprodi dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi juga menganalisis apakah ada perbedaan upaya kaprodi laki - laki dengan kaprodi perempuan meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

Penelitian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah sebagai kebutuhan mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif dan mengadakan analisis secara induktif Sasaran penelitian diarahkan kepada usaha menemukan teori-teori dasar penelitian bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dan hasil penelitian disepakati oleh kedua pihak yakni peneliti dan subjek penelitian (Moleong, 2000).

Populasi dalam penelitian ini adalah kaprodi di Universitas Kristen Satya Wacana yang berjumlah 55 kaprodi 37 laki - laki dan 18 perempuan. Sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif bersifat purposive yakni diambil sesuai dengan fokus logis yang dapat memberikan informasi setuntas mungkin dengan tidak mementingkan jumlahnya (Nurochman, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan pada beberapa fakultas di Universitas Kristen Satya Wacana. Sampel dalam penelitian ini dibatasi hanya program studi S1 dalam Universitas Kristen Satya Wacana karena jumlah kaprodi laki – laki dan perempuan pada program studi S1 di Universitas Kristen Satya Wacana jumlahnya proporsional.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, data primer diperoleh melalui wawancara mendalam kepada 4 kaprodi laki - laki dan 4 kaprodi perempuan. Pemilihan responden menggunakan stratified random sampling diambil dengan cara memilih 1 kaprodi laki - laki dan 1 kaprodi perempuan secara acak dengan memperhatikan strata dalam 1 fakultas. Penelitian akan dilakukan pada 5 fakultas secara acak di Universitas Kristen Satya Wacana yang terdapat kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan. Data sekunder diperoleh dari berkas tentang jumlah penelitian dan publikasi yang dimiliki oleh fakultas. Dengan cara itu sampel menjadi seperti pada tabel berikut.

(18)

Tabel I – Sampel penelitian Fakultas Kaprodi Laki - laki Kaprodi Perempuan Jumlah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1 1 2

Fakultas Sains dan Matematika 1 1 2

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Komunikasi 1 1

Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan 1 1 2

Fakultas Teknologi Informasi 1 1

Jumlah 8

Pemilihan sumber data dalam penelitian ini didasarkan kepada pertimbangan : a.) pimpinan program studi merupakan penanggungjawab kegiatan penelitian; b.) kaprodi mengetahui langsung perkembangan dan permasalahan dalam partisipasi dosen menulis penelitian dan publikasi; c.) kaprodi mampu memberikan data atau informasi yang berkenan dengan kinerja yang telah dicapai maupun yang belum tercapai.

(19)

Hasil dan Pembahasan

Gambaran umum subjek penelitian

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) diresmikan pada tanggal 30 november 1956 dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI). Pada saat diresmikan UKSW lahir dengan lima jurusan, yaitu Pendidikan, Sejarah, Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI berganti menjadi FKIP-KI. Kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan Fakultas dan Program Studi baru.

Sebagai Perguruan Tinggi yang telah berusia lebih dari 50 tahun, Satya Wacana yang berarti “Setia Kepada Firman Tuhan”, terus berkembang dan mendapat kepercayaan baik dari masyarakat maupun pemerintah.

Pada saat ini UKSW memiliki 56 Program Studi terdiri dari empat Program Studi Diploma tiga, 39 Program Studi Program Sarjana (S1) , 10 Program Studi Program Magister (S2), dan tiga Program Studi Program Doktoral (S3) (http://www.uksw.edu/id.php/tentang)

Visi Universitas Kristen Satya Wacana

(http://www.uksw.edu/id.php/tentang/visi_dan_misi_uksw)

1. Menjadi Universitas Scientiarum, untuk pembentukan persekutuan pengetahuan tingkat tinggi, yang terikat kepada pengajaran kebenaran (alethea) berdasarkan pada realisme Alkitabiah.

2. Menjadi Universitas Magistroum et Scholarium untuk pembentukan minoritas yang berdaya cipta (creative minority) bagi pembangunan dan pembaharuan masyarakat dan negara Indonesia.

3. Menjadi pembina kepemimpinan untuk berbagai jabatan dalam masyarakat (termasuk gereja) yang sedang membangun.

4. Menjadi radar dalam situasi perubahan kebudayaan, politik, moral dan rohaniah, yang mensinyalir, mencatat, dan mengikuti perubahan-perubahan itu guna menjadikannya objek atau sasaran pembahasan dan penelitian.

(20)

5. Menjadi pelayan dan lembaga pendidikan pelayanan (diakonia), sepanjang masa mencakup kritik yang konstruktif serta informatif kepada gereja dan masyarakat terhadap keadaan masyarakat dimana masih terdapat kemiskinan, ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakdamaian.

Misi Universitas Kristen Satya Wacana

1. Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu: 2. Pendidikan dan pengajaran tinggi

3. Penelitian

4. Pengabdian kepada masyarakat

5. Melaksanakan Perguruan Tinggi Kristen Indonesia, yang berarti bahwa hidup dan kegiatan-kegiatannya pada satu pihak mempunyai motivasi dan merupakan bentuk perwujudan Imn Kristen yang Oikumenis dan pada pihak lain menjawab secara tepat dan bertanggung jawab situasi sosiokultural dan kebutuhan bangsa serta negara Republik Indonesia.

6. Mendorong dan mengembangkan sikap serta pemikiran yang kritis-prinsipal dan kreatif-realistis, berdasarkan kepekaan hati nurani yang luhur dan dibimbing oleh Firman Allah. 7. Mewujudkan pusat pemikiran dan pengalaman untuk pembinaan kehidupan yang adil,

bebas, tertib serta sejahtera.

8. Mencari dan mengusahakan terdapatnya hubungan yang bermakna antara iman Kristen dengan berbagai bidang ilmu dan kegiatan atau pelayanan.

9. Mengusahakan terbentuknya dan membina angkatan-angkatan pemimpin masyarakat yang selain diperlengkapi dengan bekal ilmu pengetahuan dan kepakaran di bidang tertentu, juga memiliki kesadaran pengabdian yang tinggi kepada masyarakat.

(21)

Partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

Tingkat partisipasi dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi mencerminkan kinerja dosen. Berikut ini adalah tabel mengenai gambaran kaprodi tentang partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

Tabel 1.1 – Partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi Berdasarkan Persepsi Kaprodi

Kaprodi Penelitian Publikasi baik belum baik Belum

Kaprodi Laki - laki 4 0 4 0

Kaprodi Perempuan

4 0 4 0

Sumber : Data primer Oktober 2015

Penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam perguruan tinggi dapat digunakan sebagai sistem penilaian terhadap dosen (Rebiati, 2014). Berdasarkan dari data yang didapat dari responden dalam penelitian ini, partisipasi dosen sudah baik dalam melakukan penelitian. Hal ini dapat dilihat dari jawaban setiap responden yang mengatakan bahwa dosen berpartisipasi baik dalam penelitian. Semua dosen di sejumlah program studi berpartisipasi dalam penelitian. Bahkan di beberapa program studi, partisipasi dosen dalam penelitian dapat dikatakan aktif. Karena setiap dosen berkontribusi membicarakan ide penelitian bersama. Ada juga dosen yang mempunyai inisiatif yang baik dalam penelitian. Salah satu responden juga mengatakan bahwa ada keinginan dari dalam diri dosen untuk melakukan penelitian.

Dari hasil penelitian yang telah didapat, partisipasi dosen dalam melakukan publikasi sudah baik. Setiap responden mengatakan bahwa partisipasi dosen dalam publikasi baik. di salah satu program studi setiap hasil penelitian dipublikasikan. bahkan, salah satu responden mengatakan bahwa partisipasi dosen dalam melakukan publikasi sangat tinggi.

Apakah pendapat responden tersebut didukung data sekunder? Tabel 1.2 menjelaskan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

(22)

Tabel 1.2 – partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi Jenis

Kelamin Program Studi

Jumlah Dosen

Dosen Yang Terlibat Penelitian Dan Publikasi

2010 2011 2012 2013 2014 Peremp uan Manajemen 27 6 22.22% 7 25.93% 8 29.63% 7 25.93% 6 22.22% Laki - laki Studi pembangunan 12 2 16.67% 3 25.00% 0.00% 2 16.67% 0.00% Peremp uan Ilmu Komunikasi 7 0.00% 1 14.29% 0.00% 2 28.57% 6 85.71% Peremp uan Bimbingan dan Konseling 13 2 15.38% 3 23.08% 3 23.08% 5 38.46% 4 30.77% Laki - laki Pendidikan Sejarah 23 1 4.35% 1 4.35% 4 17.39% 3 13.04% 4 17.39% Peremp uan Kimia 6 1 16.67% 2 33.33% 4 66.67% 3 50.00% 1 16.67% Laki - laki Matematika 8 1 12.50% 1 12.50% 1 12.50% 4 50.00% 3 37.50% Laki - laki Sistem Informasi 23 6 26.09% 12 52.17% 11 47.83% 14 60.87% 15 65.22% rata - rata 119 19 15.97% 30 25.21% 31 26.05% 40 33.61% 39 32.77%

Sumber : Biro Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat UKSW

Dari data persentase dosen dalam penelitian dan publikasi, partisipasi dosen dalam penelitian terjadi peningkatan yang cukup baik dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Pada tahun 2014 partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi turun 0,84% dari tahun 2013. Meski jumlah penelitian dan publikasi telah memenuhi syarat akreditasi, jumlah dosen yang berpartisipasi dalam penelitian dibanding dengan jumlah dosen tiap program studi masih kecil. Hal ini dapat dilihat pada program studi manajemen. Program studi manajemen mempunyai akreditasi A meski hanya 29.63% dosen yang berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi pada tahun 2012.

Partisipasi dosen cukup baik terlihat pada program studi sistem informasi. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2011 sebesar 52.17% dibanding tahun 2010 sebesar 26.09%. meski terjadi penurunan sebesar 4.35% pada 2012 tetapi partisipasi dosen dalam penelitian dan

(23)

publikasi terus meningkat pada tahun 2013 menjadi 60.87% dan 65.22% pada tahun 2014. Hal serupa terjadi pada program studi Ilmu Komunikasi. Meski partisipasi dosen pada tahun 2010 sampai dengan 2013 masih kecil tetapi pada tahun 2014 partisipasi dosen pada program studi ilmu komunikasi meningkat mencapai 85.71% dimana enam dari tujuh dosen dalam program studi ini berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi. Tabel diatas juga menunjukan bahwa persentase jumlah dosen yang berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi pada program studi yang dipimpin oleh kaprodi perempuan lebih besar dibanding program studi yang dipimpin laki - laki dalam satu fakultas.

Jumlah dan Mutu Penelitian dan Publikasi

Sebagai syarat akreditasi, setiap fakultas perlu menghasilkan jumlah penelitian dan publikasi yang cukup dan dengan mutu yang baik. Dalam tabel 2 dapat dilihat gambaran dari wawancara kaprodi tentang Jumlah dan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen.

Tabel 2.1 – Jumlah dan mutu penelitian Berdasarkan Persepsi Kaprodi

Kaprodi Jumlah Mutu baik perlu ditingkatkan Baik perlu ditingkatkan Kaprodi Laki - laki 3 1 2 2 Kaprodi Perempuan 4 0 4 0

Sumber : Data primer Oktober 2015

Jumlah penelitian dosen dapat dikatakan baik. dari data penelitian ini tujuh dari delapan responden menyatakan bahwa jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen masing – masing program studi sudah baik dan sesuai dengan harapan. Bahkan ada satu responden yang menyatakan bahwa jumlah penelitian dosen dalam program studinya melebihi target. Namun ada pula satu responden menyatakan bahwa jumlah penelitian dosen dalam program studinya masih perlu ditingkatkan lagi.

Tidak hanya jumlah tetapi mutu juga perlu dipertimbangkan agar nantinya penelitian yang dilakukan oleh dosen dapat dipublikasikan. Dari hasil penelitian ini, enam dari delapan responden

(24)

menyatakan mutu penelitian oleh dosen sudah baik. meski ada dua responden yang merasa bahwa mutu penelitian oleh dosen dalam program studinya perlu ditingkatkan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen juga sudah baik. Berikut tabel yang menyajikan data tentang jumlah dan mutu publikasi yang dilakukan oleh dosen.

Tabel 2.2 – Jumlah dan Mutu Publikasi Berdasarkan Persepsi Kaprodi

Kaprodi Jumlah Mutu baik perlu ditingkatkan Baik perlu ditingkatkan Kaprodi Laki - laki 2 2 2 2 Kaprodi Perempuan 4 0 4 0

Sumber : Data primer Oktober 2015

Sama seperti penelitian. Jumlah publikasi yang dilakukan dosen masing – masing program studi sudah baik menurut enam dari delapan responden. Dua sisanya menyatakan bahwa jumlah publikasi dosen perlu ditingkatkan.

Berdasarkan data yang telah didapat, mutu publikasi oleh dosen sudah baik. Menurut jawaban dari responden, jurnal mempunyai standar mutu kelayakan untuk publikasi. Jadi otomatis setiap publikasi telah melewati standar mutu yang ditetapkan oleh jurnal. Meski demikian, dua dari delapan responden menyatakan bahwa mutu publikasi oleh dosen masih perlu ditingkatkan lagi. Pendapat tersebut untuk sebagian ada benarnya. Cukup banyak artikel dosen yang dimuat di jurnal terakreditasi baik tingkat nasional dan internasional, meski masih lebih banyak artikel dosen yang dimuat dalam jurnal nasional belum terakreditasi seperti diringkas dalam tabel 2.3 berikut.

(25)

Tabel 2.3 - Publikasi Tahun 2010 – 2014

Jenis

Kelamin Program Studi

Internasional Nasional Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Terakreditasi Perempu an Bimbingan Dan Konseling 1 29 Perempu an Ilmu Komunikasi 12 Perempu an Kimia 1 14 2 Perempu an Manajemen 13 1 21 10 Laki - laki Matematika 6 17 Laki -

laki Pendidikan Sejarah 36

Laki -

laki Sistem Informasi 47 1 46 1

Laki -

laki Studi pembangunan 2 2 2

Total Perempuan 104

Laki - laki 160

Sumber : Biro Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat UKSW

Baik tidaknya mutu publikasi dapat dilihat dari akreditasi. Setiap publikasi dalam jurnal terakreditasi tentunya sudah memenuhi standar mutu yang baik juga. Jumlah publikasi internasional terakreditasi lebih banyak dibandingkan jurnal internasional yang belum terakreditasi. Bertolak belakang dengan publikasi Internasional, jumlah publikasi nasional pada jurnal yang belum terakreditasi lebih banyak daripada jumlah publikasi pada jurnal nasional yang telah terkareditasi.

(26)

Kemampuan dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi

Tingkat partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi searah dengan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. Jika kemampuan dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi dirasa kurang, maka partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi akan rendah. Tabel dibawah ini menyajikan data tentang gambaran kemampuan dosen dalam penelitian.

Tabel 3.1 – Kemampuan dosen dalam penelitian Berdasarkan Persepsi Kaprodi

Penelitian Sangat baik baik Cukup perlu ditingkatkan Kaprodi Laki - laki 1 2 1 0 Kaprodi Perempuan 0 4 0 0

Sumber : Data primer Oktober 2015

Partisipasi dosen dalam penelitian tentunya dipengaruhi juga oleh kemampuan dosen dalam melakukan penelitian. Jika kemampuan dosen dalam melakukan penelitian belum baik, partisipasi dosen dalam penelitian biasanya kurang. Dari data yang didapat, sala satu responden menyatakan bahwa kemampuan dosen dalam program studinya sangat baik. Karena kemampuan dosen dalam program studinya telah melewati kemampuan mengolah data primer. enam dari delapan responden menyatakan bahwa kemampuan dosen dalam penelitian sudah baik. Walaupun kemampuan dosen dikatakan sudah baik, ada persoalan seperti yang masih menjadi kendala dosen dalam melakukan penelitian seperti beban mengajar dan beban administrasi yang tinggi sehingga mengurangi konsentrasi dosen dalam melakukan penelitian. Satu responden menyatakan bahwa kemampuan dosen dalam penelitian di program studinya cukup namun dapat dilihat ada semangat tinggi oleh dosen untuk melakukan penelitian.

(27)

Tabel 3.2 – Kemampuan dosen dalam publikasi Berdasarkan Persepsi Kaprodi

Publikasi Sangat baik baik Cukup perlu ditingkatkan Kaprodi Laki - laki 0 3 0 1 Kaprodi Perempuan 0 4 0 0

Sumber : Data primer Oktober 2015

Kemampuan dosen dalam melakukan publikasi dapat dilihat dari akreditasi yang diterima. Berdasarkan jawaban yang didapat, semua responden perempuan menyatakan bahwa kemampuan dosen melakukan publikasi dalam program studinya sudah baik. Namun meski baik, kendala yang sama terkait beban mengajar dan beban administrasi oleh dosen masih menjadi hambatan dalam melakukan publikasi. satu dari empat responden laki - laki menyatakan bahwa kemampuan dosen melakukan publikasi dalam program studinya perlu ditingkatkan karena publikasi dosen dalam program studinya masih dalam aras internal saja. Tiga diantaranya menyatakan bahwa kemampuan dosen melakukan publikasi dalam program studinya sudah baik.

(28)

Upaya dan Perbedaan upaya kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi

Dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. Kaprodi selaku pemimpin program studi perlu melakukan upaya yang dapat meningkatkan dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. berikut tabel menyajikan persamaan upaya yang dilakukan kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

Tabel 4.1 – Upaya yang dilakukan kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi

Upaya yang dilakukan kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan meningkatkan partisipasi

dosen dalam penelitian dan publikasi

Jumlah jawaban sama Laki -

laki Perempuan

Mendorong penelitian bersama 3 2

Memotivasi dosen meningkatkan penelitian

dan publikasi 1 2

Mendorong dosen mengikuti acara seminar,

pelatihan, hibah penelitian dan publikasi 3 3 Menghimbau dosen melakukan penelitian

dalam forum 1 2

Membagikan informasi yang mendukung

penelitian dan publikasi 1 1

Mewajibkan atau memberikan target minimal dosen untuk melakukan penelitian dan

publikasi 1 1

Sumber : Data primer Oktober 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat upaya – upaya yang dilakukan oleh kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. persamaan cara yang dilakukan oleh kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan dapat dikelompokan lagi menjadi dua bagian, yaitu upaya yang bersifat interaktif dan upaya yang

(29)

bersifat formal. Upaya yang bersifat interaktif menurut hasil wawancara kepada kaprodi adalah : (1.) mendorong penelitian bersama. (2.) Memotivasi dosen meningkatkan penelitian dan publikasi. (3.) Mendorong dosen mengikuti acara seminar, pelatihan, hibah penelitian dan publikasi. (4.) Membagikan informasi yang mendukung penelitian dan publikasi. sedangkan upaya yang bersifat formal diantaranya : (1.) Menghimbau dosen melakukan penelitian dalam forum. (2.) Mewajibkan atau memberikan target minimal dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi.

Berdasarkan hasil wawancara terkait upaya kaprodi meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian publikasi, upaya – upaya yang telah dilakukan dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu upaya yang mendukung pengetahuan dosen, upaya yang mendukung kemampuan dosen, dan upaya kaprodi member dukungan atau dorongan kepada dosen. Dari primer dapat disimpulkan upaya yang mendukung pengetahuan dan keterampilan dosen diantaranya mendorong dosen mengikuti acara seminar, pelatihan, hibah penelitian dan publikasi. Dengan dosen mengikuti acara seminar dan pelatihan diharapkan nantinya menambah pengetahuan dan keterampilan dosen dalam penelitian dan publikasi. Upaya lain yang mendukung pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi adalah membagikan informasi yang mendukung penelitian dan publikasi. Dengan upaya ini, dosen yang sibuk dalam beban tugas mengajar dan atau beban tugas administrasi dapat mengetahui informasi – informasi yang dibagikan oleh kaprodi untuk medukung penelitian dan publikasi.

Selain dengan menggunakan upaya yang mendukung pengetahuan dan keterampilan dosen dalam penelitian dan publikasi, Kaprodi juga melakukan upaya yang mendukung atau mendorong dosen untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. Berikut ini adalah upaya – upaya yang dilakukan untuk mendukung dan mendorong dosen melakukan penelitian dan publikasi. kaprodi mendorong dosen melakukan penelitian bersama. Dengan penelitian bersama tim kecil atau kelompok, dosen dapat lebih termotivasi untuk melakukan penelitian dan publikasi. Selain itu kaprodi juga berupaya memotivasi dosen meningkatkan penelitian dan publikasi. Berdasarkan data primer yang telah didapat kaprodi biasanya juga melakukan himbauan kepada dosen dalam forum untuk melakukan penelitian dan publikasi. Mewajibkan atau memberikan target minimal kepada dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi. Meski terkesan memaksa tetapi cara ini dapat dikatakan ampuh untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

(30)

Terdapat dua upaya interaktif yang sering digunakan oleh kaprodi dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. Lima dari delapan responden mendorong dosen untuk melakukan penelitian bersama dan enam dari delapan responden mendorong dosen mengikuti acara seminar pelatihan, hibah penelitian, dan publikasi. Sasmita dan Raihan (2014) berpendapat bahwa pemimpin laki - laki cenderung menggunakan kuasa yang berasal dari otoritas formalnya atau dari posisinya di dalam organisasi tersebut. Tidak demikian halnya dengan perempuan, umumnya bersifat interaktif. Berdasarkan hasil yang didapat pemimpin laki - laki tidak hanya menggunakan cara formal dalam kepemimpinannya. pemimpin laki - laki juga menggunakan upaya interaktif dalam kepemimpinannya.

Tabel 4.2 – Perbedaan upaya yang dilakukan kaprodi laki - laki dan kaprodi perempuan meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi

No Kaprodi Laki - laki Jawaban

sama

1

Menjaring relasi dengan organisasi luar yang dapat mendukung penelitian dan

publikasi 2

2 Diskusi tentang penelitian dalam forum resmi seperti rapat 1

No Kaprodi Perempuan Jawaban

sama

1 Membuat laporan pertanggungjawaban 2

2 memfasilitasi kebutuhan dosen yang mendukung penelitian dan publikasi 2

3 memotivasi dosen secara personal 2

4 Diskusi tentang penelitian secara informal 2

5 menciptakan atmosfir kompetisi yang positif antar dosen 1

6 memberikan penghargaan kepada dosen berprestasi 1

7 Membagi waktu mengajar dosen agar dapat fokus dalam melakukan penelitian 1

Sumber : Data primer Oktober 2015

Ternyata kaprodi perempuan lebih bervariasi dalam memberi upaya mendorong dosen untuk berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi. Dari hasil wawancara terkait upaya kaprodi meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. dapat dilihat bahwa kaprodi perempuan memiliki upaya yang lebih interaktif dibanding dengan upaya yang dilakukan kaprodi

(31)

laki - laki. Enam dari delapan upaya yang dilakukan kaprodi laki - laki juga dilakukan oleh kaprodi perempuan. Tingkat partisipasi dosen melakukan publikasi pada program studi yang dipimpin oleh kaprodi perempuan juga cenderung lebih tinggi dibanding dengan program studi yang dipimpin oleh kaprodi laki - laki. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 dimana tingkat partisipasi dosen dalam publikasi pada program studi bimbingan konseling yang dipimpin oleh kaprodi perempuan pada tahun 2010 hingga 2014 selalu lebih tinggi dibanding program studi pendidikan sejarah yang dipimpin kaprodi laki - laki. Hal serupa terjadi juga pada program studi kimia yang dipimpin oleh kaprodi perempuan dan matematika yang dipimpin oleh kaprodi laki - laki. Berdasarkan hal ini dapat dikemukakan bahwa upaya yang bersifat interaktif lebih ampuh dalam meningkatkan partisipasi dosen melakukan penelitian dan publikasi.

Berdasarkan upaya – upaya yang telah dilakukan kaprodi perempuan sejalan dengan pernyataan oleh Sasmita dan Raihan (2014) umumnya upaya yang dilakukan kaprodi perempuan bersifat interaktif. Upaya kaprodi perempuan yang bersifat interaktif diantaranya : (1.) memfasilitasi kebutuhan dosen yang mendukung penelitian dan publikasi. (2.) memotivasi dosen secara personal. (3.) Diskusi tentang penelitian secara informal. Upaya ini sesuai dengan yang dikemukakan Shakeshaft (1989) bahwa perempuan lebih informal (4.) menciptakan atmosfir kompetisi yang positif antar dosen. (5.) memberikan penghargaan kepada dosen berprestasi. Meski adapun kaprodi perempuan yang melakukan upaya bersifat formal seperti (1.) membuat laporan pertanggungjawaban. (2.) membagikan waktu mengajar dosen agar dapat fokus dalam melakukan penelitian. Ketika upaya dengan pendekatan personal telah dilakukan dan hasilnya belum sesuai harapan, kaprodi perempuan juga menggunakan upaya yang bersifat formal seperti membahas dalam forum. Upaya kaprodi perempuan dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi lebih memberi ruang dan meningkatkan kemampuan dosen jika dilihat dari salah satu upaya kaprodi membagi waktu mengajar dosen agar dapat fokus dalam melakukan penelitian.

Upaya kaprodi perempuan dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi dapat disimpulkan bahwa lebih banyak upaya yang langsung berdampak dibandingkan upaya yang hasilnya jangka panjang. Diantaranya mewajibkana atau memberikan target minimal kepada dosen untuk melakukan penelitian, memotivasi dosen secara personal. Dengan upaya 0 upaya jangka pendek seperti itu, hasil partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi dapat langsung terlihat

(32)

Upaya jangka panjang juga dilakukan oleh kaprodi perempuan diantaranya menciptakan atmosfir kompetisi yang positif antar dosen, memfasilitasi dosen yang mendukung penelitian dan publikasi, membagi waktu mengajar dosen agar fokus dalam penelitian. Upaya – upaya seperti ini membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya. Untuk membuat atmosfir kompetisi yang positif juga diperlukan waktu agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.

(33)

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik simpulan bahwa upaya – upaya seperti memotivasi dosen melakukan penelitian dan publikasi, memberikan fasilitas yang mendukung dosen melakukan penelitian dan publikasi, memberikan target kepada dosen melakukan penelitian dan publikasi telah dilakukan kaprodi untuk meningkatkan partisipasi dosen Universitas Kristen Satya Wacana dalam bidang penelitian dan publikasi cukup baik untuk memenuhi akreditasi. Meski demikian, partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi masih perlu ditingkatkan karena jumlah dosen yang berpartisipasi dalam penelitian dan publikasi masih kecil jika dibandingkan jumlah dosen di Universitas Kristen Satya Wacana.

Perbedaan upaya kaprodi laki - laki dengan kaprodi perempuan dalam meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi dapat dilihat dari upaya – upaya yang dilakukan kaprodi perempuan lebih interaktif seperti menciptakan atmosfir kompetisi yang positif, memberikan penghargaan kepada dosen dengan prestasi terbaik untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. kaprodi perempuan juga menggunakan pendekatan personal kepada dosen untuk meningkatkan partisipasi dosen melakukan penelitian dan publikasi. kaprodi perempuan juga memfasilitasi dosen dengan membagi waktu mengajar agar mempunyai waktu fokus lebih untuk penelitian dan publikasi. kaprodi perempuan juga memotivasi dosen dengan duduk bersama secara personal untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

Kaprodi laki - laki lebih banyak melakukan upaya yang memfasilitasi dosen dalam berpartisipasi melakukan penelitian dan publikasi seperti membagikan informasi yang dapat mendukung penelitian dan publikasi, menjalin relasi dan mengadakan kerjasama dengan organisasi lain yuang dapat mendukung penelitian dan publikasi, bekerjasama dengan penerbit untuk memfasilitasi partisipasi dosen dalam publikasi. kaprodi laki - laki memotivasi dosen dengan mengadakan diskusi tentang penelitian dan publikasi untuk meningkatkan partisipasi dosen melakukan penelitian dan publikasi.

Kaprodi melakukan beberapa upaya yang mendorong pengetahuan, keterampilan dan dukungan kepada dosen lebih ditekankan oleh untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi.

(34)

Implikasi Teoritis

Ternyata pemimpin perempuan tidak selalu menggunakan upaya yang bersifat informal. Pemimpin perempuan juga melakukan upaya – upaya formal untuk meningkatkan partisipasi dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi. Upaya oleh pemimpin perempuan yang bersifat interaktif dirasa cukup baik dalam meningkatkan kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi. Kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi pada program studi dengan kaprodi yang menggunakan upaya interaktif cenderung lebih tinggi. Kaprodi lain dapat mengadopsi upaya yang ampuh yang telah dilakukan oleh kaprodi tertentu dalam meningkatkan kinerja dosen dalam penlitian dan publikasi. Seperti membuat atmosfir kompetisi yang positif antar dosen untuk meningkatkan penelitian dan publikasi, memberi penghargaan kepada dosen berprestasi.

Implikasi Terapan

Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian, kaprodi dapat membagi waktu mengajar dosen agar lebih fokus dalam melakukan penelitian. Responden menyatakan bahwa selain penelitian dosen juga memiliki tanggung jawab mengajar dan tanggung jawab administrasi.

Keterbatasan Penelitian

Karena data penelitian diambil dengan cara in-depth interview dan waktu yang dimiliki responden terbatas maka waktu dalam mencari data terbatas. Faktor – faktor dalam penelitian ini hanya dibatasi oleh jenis kelamin. Sehingga memungkinkan bahwa ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi. Untuk penelitian mendatang diharapkan agar menambah faktor lain seperti partisipasi dosen yang sedang mengejar gelar profesor dalam penelitian dan publikasi. Selain itu karena keterbatasan jumlah sampel, diharapkan juga untuk menambah jumlah sampel.

Saran

Berdasarkan kesimpulan, saran yang dapat diberikan penulis kepada institusi adalah kaprodi dapat mengembangkan upaya yang bersifat interaktif dalam meningkatkan kinerja dan partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi. Seperti membuat atmosfir kompetisi yang positif antar dosen untuk meningkatkan penelitian dan publikasi, memberi penghargaan kepada dosen berprestasi.

(35)

Daftar Pustaka

Ahira, A. (2014). Retrieved September 15, 2015, from http://www.anneahira.com/kelemahan-perempuan.htm

Alfian. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah. Anis, L. D. (2014). Kepemimpinan Perempuan dalam Manajemen Pemerintahan. Anoraga, p. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Aksara.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Dumasari. (2006). Kepuasan Kerja vs Produktivitas.

Echols, j., & shadily, h. (2000). Kamus Inggris Indonesia. Cornell University Press.

Febriani, P. (2013). Pemberian Motivasi Kepala Perpustakaan Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pustakawan Di Upt Perpustakaan Iain Surakarta.

hakim, a. (2006). Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim. JBRI . Kusjainah. (2004). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Karyawan.

Mangkunegara, A. P. (2001). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Matondang. (2008). Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Menejemen Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mezak, M. H. (2006). Jenis, Metode dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum. Law Review . Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Mondy. (2008). Human Resource Management. Pearson Education.

Nur, M. (2014). Kinerja Dosen dan Upaya Meningkatkan Partisipasi Dosen Di Bidang Penelitian dan Publikasi.

(36)

Nurochman, A. (2013). Peranan Gaya Kepemimpinan Pimpinan Perguruan Tinggi dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Kinerja Dosen Untuk Melaksanakan Tugas Tridharma.

Pikiran Rakyat online. (2014, Februari 11). Retrieved juli 16, 2014, from http://www.pikiran-rakyat.com/node/269603

Poerbakawatja, S. (1981). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Putri, R. (2011, January 19). Retrieved September 2015, 15, from

http://perempuanbisa.tumblr.com/post/2827309921/keunggulan-perempuan-dalam-bisnis Ravianto. (1985). Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.

Ravianto. (1985). Produktivitas dan Manajemen. Jakarta.

Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sasmita, J., & Raihan, S. A. (2014). Kepemimpinan Laki - laki dan Perempuan. SCImago Journal and Country Rank. (n.d.). Retrieved 04 05, 2015, from SCImago: http://www.scimagojr.com/countryrank.php

Shakeshaft, C. (1989). Women in Educational Administration.

Shartle, C. L. (1950). Leadership aspect of administrative behavior. Advanced Management. Simanjuntak, P. (1985). Produktivitas Dan Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta.

Sinungan, M. (2005). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyah. (2001). Partisipasi Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Nasional di Sekolah Dasar (SD) Negeri IV Wates, Kabupaten Kulon Progo.

Sugiyono. (2003). Metode penelitian bisnis. Bandung.

Surharyati, S. (2008). Partisipasi Keluarga Miskin dan Manajemen Program wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di Banjarnegara.

www.uksw.edu. (n.d.). Retrieved September 20, 2015, from http://www.uksw.edu/id.php/tentang/visi_dan_misi_yayasan

(37)

Lampiran

Pedoman wawancara :

1. a.) Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang partisipasi dosen di program studi bapak/ibu dalam melakukan penelitian?

b.) Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang partisipasi dosen di program studi bapak/ibu dalam melakukan publikasi?

2. a.) Apa jumlah dan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen sudah sesuai dengan harapan bapak/ibu sebagai kaprodi?

b.) Apa jumlah dan mutu publikasi yang dilakukan oleh dosen sudah sesuai dengan harapan bapak/ibu sebagai kaprodi?

3. a.) Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang kemampuan dosen dalam melakukan penelitian?

b.) Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang kemampuan dosen dalam melakukan publikasi?

4. a.) Bagaimana upaya/cara bapak/ibu meningkatkan partisipasi dosen dalam penelitan?

(38)

Tabel Partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi

fakultas prodi partisipasi dalam penelitian partispasi dalam publikasi fakultas ekonomi bisnis

manajemen baik Baik

ilmu

ekonomi

baik semua dosen berpartisipasi dalam penelitian

baik - beberapa dosen sudah melakukan publikasi.

FKIP bimbingan

konseling

baik semua dosen berpartisipasi dalam penelitian

baik - setiap hasil penelitian dosen dipublikasi

pendidikan

sejarah

baik - partisipasi dosen tinggi

baik - partisipasi dosen tinggi

FSM kimia baik - setiap dosen

berkontribusi dengan membicarakan ide penelitian bersama

baik - Publikasi adalah tuntutan universitas

matematika baik - dosen dalam prodi ini mempunyai inisiatif yang baik dalam penelitian

Baik

FISKOM Ilmu

Komunikasi

Baik - dosen dalam prodi ini mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian Baik FTI Sistem Informasi Baik Baik

(39)

Tabel Jumlah dan Mutu Penelitian dan Publikasi

fakultas prodi penelitian publikasi

Jumlah Mutu Jumlah Mutu

fakultas ekonomi bisnis manajemen semakin meningkat dari waktu ke waktu

baik baik - semakin

meningkat dari waktu ke waktu baik karena dapat masuk dalam jurnal nasional ilmu ekonomi baik - semua dosen telah berpartisipasi dalam penelitian tetapi tentu masih perlu ditingkatkan baik karena alat - alat kajian baru sudah ditampilkan dalam hasil penelitian jumlah publikasi perlu ditingkatkan mutu publikasi baik karena sudah sesuai dengan standar jurnal FKIP bimbingan konseling baik - setiap dosen minimal melakukan satu penelitian per tahun baik - topik penelitian sebelumnya dibahas dalam rapat baik - setiap dosen minimal melakukan satu publikasi per tahun baik - sesuai standar mutu jurnal Pendidikan Sejarah baik - melebihi target perlu ditingkatkan baik - melebihi target perlu ditingkatkan

FSM Kimia baik - sesuai

dengan harapan baik - setiap penelitian yang dibuat diharapkan mendapat dana hibah

Baik baik - sesuai

standar mutu jurnal Matematika perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan FISKOM Ilmu Komunikasi

baik baik Baik baik

FTI Sistem

Informasi

Baik - perlu ditingkatkan

Baik Baik baik - sesuai

standar mutu jurnal

(40)

Tabel Kemampuan dosen dalam penelitian dan publikasi

fakultas prodi kemampuan dosen dalam penelitian

kemampuan dosen dalam publikasi

fakultas ekonomi bisnis

manajemen Baik. tetapi, persoalannya banyak kendala yang menjadi penghalang melakukan penelitian seperti beban

mengajar dan beban administrasi yang tinggi sehingga mengurangi konsentrasi dosen dalam

penelitian

Baik. tetapi, persoalannya banyak kendala yang menjadi penghalang melakukan publikasi seperti beban mengajar dan beban administrasi yang tinggi sehingga mengurangi konsentrasi dosen dalam publikasi

ilmu

ekonomi

karena program studi ilmu ekonomi, dalam penelitian yang sering dipakai adalah data sekunder. Jadi kemampuan dosen sudah melewati kemampuan data primer dan masuk ke data sekunder.

kemampuan dosen dalam publikasi sudah baik dalam aras internal. Beberapa dosen juga sudah melakukan publikasi dalam jurnal internasional.

FKIP Bimbingan

konseling

kemampuan dosen dalam melakukan penelitian baik karena setiap dosen sudah terbiasa melakukan penelitian

Baik meski belum dapat mencapai tingkat internasional

pendidikan sejarah

Cukup. Para dosen mempunyai semangat yang tinggi melakukan penelitian

Baik. kemampuan dosen dalam publikasi tinggi

FSM kimia baik - dalam penelitian dosen senior melibatkan dosen junior agar saling mengasah

kemampuan

Baik

matematika baik perlu ditingkatkan - publikasi

dosen masih dalam aras internal FISKOM Ilmu

Komunikasi

Baik - Kemampuan dosen baik sesuai dengan kepakarannya

baik - sesuai standar mutu jurnal

FTI Sistem

Informasi

baik - karena dosen kami saling berbagi ilmu dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian

baik - sesuai standar mutu jurnal

(41)

Tabel Upaya Kaprodi dalam Meningkatkan Penelitian dan Publikasi

fakultas kaprodi laki - laki kaprodi perempuan

fakultas ekonomi bisnis

ilmu ekonomi manajemen

mendorong untuk melakukan penelitian bersama

membuat laporan penelitian dan publikasi yang kemudian dicantumkan dalam buku rapat kerja

mendorong untuk mengikuti call for paper atau undangan sebagai penyaji makalah

menciptakan atmosfir kompetisi untuk dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi

menjalin relasi dengan organisasi luar kemudian menggandeng dosen untuk melakukan penelitian bersama

memberi dorongan secara langsung dan tidak langsung

mengadakan diskusi tentang penelitian dan publikasi

memberikan hadiah kecil untuk menghargai prestasi kerja dosen menyediakan penerjemah untuk

publikasi

mendorong dosen mengikuti call for paper, workshop penelitian, pelatihan penulisan jurnal internasional

membentuk tim untuk melakukan penelitian

FKIP Pendidikan sejarah Bimbingan dan Konseling

mewajibkan setiap dosen melakukan 1 penelitian setiap tahunnya

Memotivasi dosen untuk melakukan penelitian minimal 1 setiap tahun mendorong dosen untuk mencari hibah

penelitian diluar organisasi

Memfasilitasi dosen untuk informasi dana yang dapat mendukung dosen melakukan penelitian

Mendorong dosen mengikuti dan memberikan informasi terkait hibah penelitian

Membagi waktu mengajar dosen agar mempunyai waktu dalam melakukan penelitian

Mengadakan pendekatan personal dan mengajak dosen melakukan penelitian

(42)

FSM Matematika Kimia mendorong dosen untuk melakukan

penelitian lintas prodi dan fakultas

melakukan controlling dengan BKD (beban kerja dosen)

Memotivasi dosen agar meningkatkan penelitian

Memfasilitasi dan mendorong untuk mengikuti pelatihan penelitian Mengajak untuk melakukan penelitian

bersama

Memfasilitasi alat – alat laboratorium yang dapat mendorong penelitian.

Memotivasi dosen untuk melakukan pendekatan secara personal

Mengajak dosen lintas prodi dan fakultas melakukan penelitian

Memberikan dosen isu isu yang dapat diteliti

Membuat kelompok untuk menginisiasi dosen melakukan penelitian

FISKOM Ilmu Komunikasi

melakukan penelitian bersama

menentukan topik besar penelitian bersama

Mengajak dosen melakukan penelitian terhadap isu isu yang sedang

berkembang

Melakukan penelitian bersama lintas program studi

FTI Sistem Informasi

mendorong dosen mengikuti hibah penelitian

Mendorong dosen melakukan penelitian bersama mahasiswa

Menghimbau dosen melakukan

penelitian dalam rapat

Membagikan informasi terkait

penelitian

Gambar

Tabel I – Sampel penelitian  Fakultas  Kaprodi Laki -  laki  Kaprodi  Perempuan  Jumlah
Tabel 1.1 – Partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi Berdasarkan Persepsi Kaprodi
Tabel 1.2 – partisipasi dosen dalam penelitian dan publikasi  Jenis
Tabel 2.1 – Jumlah dan mutu penelitian Berdasarkan Persepsi Kaprodi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Wanita hamil menjadi salah satu kelompok rentan yang beresiko untuk terinfeksi coronavirus dan bermanifestasi menjadi kegawatan.Sejauh ini masih terbatasnya bukti

Berdasarkan persamaan (3), suku (1 - e -λt ) merupakan fungsi dari lama waktu iradiasi atau dapat digunakan untuk menentukan perbandingan antara jumlah

Dalam bentuk lain tanggapan negatif dari  wisatawan  terhadap  sebuah  obyek  wisata  akan  mengakibatkan  obyek  tersebut 

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kendala apa saja pada subsistem agroinput, agroproduksi, agroindustri, agroniaga, dan penunjang dalam pengembangan usahatani padi

Pilih ukuran pasak yang sesuai dengan kayu yang akan disambung, baik tebal maupun lebarnya.. Tentukan ukuran kayu penyambung (kayu tepi) yang cocok untuk ukuran pasak yang

[r]

[r]

Tujuan pendidikan secara umum adalah mewujudkan perubahan positif yang diharapkan ada pada peserta didik setelah menjalani proses pendidikan, baik perubahan