• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Proses Perencanaan

Tahapan-Tahapan Dalam Perencanaan :

Gambar langkah pelaksanaan pembuat mesin mesin pengaduk adonan dodol jenang dengan pengerak motor listrik dengan kapasitas 10 kg/jam adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan mesin pengaduk dodol jenang. Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pengukuran Bahan Pemotongan Bahan Penyempurnaan permukaan Las penuh Uji kesesuaian kesesuaiann Pengecatan Selesai Perakitan Penyempurnaan permukaan Pemeriksaan ukuran YA / TIDAK

(2)

28 3.2 Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1 Bahan

 Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pengaduk dodol adalah:

1. Pipa besi 2. Besi profil ‘L’ 3. Reducer 4. Motor listrik 5. Baut dan Mur 6. Kawat las 7. Pulley 8. V-Belt 9. Bantalan 10. Kuali 11. Tong 12. Tungku 13. As Pengaduk 14. Pisau Pengaduk 15. Kopling 16. Roda

Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat dodol adalah: 1. Gula merah aren

(3)

29 2. Santan kelapa

3. Tepung beras ketan 4. Air

5. Garam 6. Vanili

3.2.2 Alat

 Adapun alat-alat yang digunakan adalah: 1. Mesin las 2. Mesin grinda 3. Mesin bor 4. Gergaji besi 5. Mesin skrup 6. Mesin bubut 7. Kalkulator 8. Mistar 9. Stopwatch

(4)

30 3.3 Komponen Utama

Komponen Utama Alat Pengaduk untuk Pembuatan Dodol Alat pengaduk untuk pembuatan dodol yang digunakan dalam penelitian ini memiliki beberapa komponen utama, yaitu:

1. Kerangka Alat

Kerangka alat terbuat dari pipa besi dengan dimensi alat : panjang 70 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 118 cm. Kerangka berfungsi untuk menopang danmendukung konstruksi dengan kokoh.

2. Motor Listrik

Motor listrik yang digunakan mempunyai tenaga 1HP dengan kecepatan 1400 rpm dengan tipe single phase.

3. Reducer

Reducer yang digunakan memiliki perbandingan 1:60, yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan putaran yang keluar dari motor listrik. 4. Pulley

Pulley yang digunakan mempunyai ukuran 3,5 inci untuk kecepatan 34 rpm, 3 inci untuk kecepatan 39 rpm dan 2,7 inci untuk kecepatan 44 rpm diletakkan pada reducer dan 5 inci pada bagian yang terhubung dengan as pengaduk.

(5)

31 5. Sabuk –V

Sabuk-V yang digunakan mempunyai tipe A-64, A-62 dan A-61 sabukini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari pulley

6. As Pengaduk

As pengaduk terbuat dari bahan baja padat. Pada bagian bawah terdapat lubang tempat persambungan untuk pipa dudukan pisau pengaduk.

7. Pisau Pengaduk

Pisau pengaduk terbuat dari baja yang berbentuk seperti sendok melengkung yang mengikuti bentuk kuali. Pada pisau pengaduk terdapat 3 buah besi plat yang dihubungkan dengan baut, mur dan per, yang berfungsi sebagai sendok untuk mengaduk dodol.

8. Kuali

Kuali yang yang digunakan mempunyai diameter 70 cm yang berfungsi sebagai tempat dimasaknya dodol.

9. Tong

Tong berfungsi sebagai tempat dudukan kuali. 10. Kompor Gas

Kompor gas digunakan untuk memasak dodol.

3.4 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian adalah sebagai berikut: 3.4.1 Persiapan alat pembuatan mesin dodol.

(6)

32 a. Dirancang dan digambar bentuk alat pengaduk untuk pembuatan dodol. b. Disiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pengaduk untuk pembuatan dodol.

a. Diukur bahan - bahan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan pada setiap komponen-komponen alat pengaduk dodol. b. Bahan dipotong sesuai dengan ukuran kemudian dilakuka pengeboran

terhadap bahan.

e. Dibentuk pisau pengaduk dan rangkaiannya sesuai ukuran yang ditentukan. f. Dilakukan perakitan terhadap komponen-komponen yang telah dibuat sesuai

dengan bentuk yang dirancang.

g. Dilakukan pemasangan elektromotor dan reducer.

h. Dipersiapkan pulley 3,5 inci dengan v-belt A-64, pulley 3 inci dengan v- belt A-62, pulley 2,7 inci dengan v-belt A-61.

3.4.2 Persiapan bahan pembuatan dodol.

Dipersiapkan santan kelapa yang diperoleh dari 8 buah kelapa yang diparut, di peras dan menghasilkan 2 liter santan kental dan 6,5 santan encer dengan campuran 4 liter air, 2,25 kg tepung beras ketan, 2 kg gula merah yang di encerkan dengan 1 liter air, garam dan vanili secukupnya. Total berat bahan yang diolah seberat 13,75 kg (4,25 kg padatan dan 9,5 kg cairan). Bahan – bahan tersebut digunakan dalam satu kali pengolahan dodol. Dodol sebagai makanan khas biasanya terbuat dari tepung beras ketan dicampur gula merah aren dan

(7)

33 santan kelapa Ketiga bahan baku tersebut kemudian diproses diatas tungku/wajan perapian sampai mencapai tingkat kematangan tertentu. Ketiga komposisi yaitu :

a. Tepung Beras Ketan

Beras ketan (Oryza sativa qlutinous) mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu sekitar 80%. Selain karbohidrat, kandungan dalam beras ketan adalah lemak sekitar 4%, protein 6%, dan air 10%. Karbohidrat di dalam tepung beras Terdapat dua senyawa, yaitu amillosa dan amillopektin dengan kadar masing masing sebesar 1% dan 99%. Di dalam proses pembuatan dodol selain tepung beras ketan dalam adonan tepung beras ketan ditambahkan tepung terigu, air dengan maksud agar sifat gel dari dodol dapat bertahan cukup lama. b. Gula Merah Aren

Gula merah aren dibuat dari nira yang dihasilkan dari pohon aren. Nira itu dihasilkan dari penyadapan tongkol (tandan) bunga jantan. Jika yang disadap tongkol bunga betina maka diperoleh nira yang tidak memuaskan baik jumlah maupun kualitasnya. Dalam beberapa hal, gula merah dari nira aren memang lebih unggul dari pada gula merah dari nira kelapa. Dari segi aroma dan rasa, gula aren jauh lebih tajam dan manis. Oleh karena itu, industri pangan yang menggunakan gula merah seperti perusahaan jenang dodol di Garut misalnya, lebih suka menggunakan gula aren. Pada umumnya harga gula aren dipasaran lebih mahal daripada gula kelapa. Harga gula aren pada umumnya sama atau

(8)

34 hampir sama dengan gula pasir. Berdasarkan pengalaman dilapangan, 10 liter nira segar dapat menghasilkan gula merah sekitar 1.5 kg (Sunanto, 1993).

c. Santan Kelapa

Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan terhadap daging buah kelapa parutan. Santan merupakan bahan makanan yang dipergunakan untuk mengolah berbagai masakan yang mengandung daging, ikan, ayam, dan untuk pembuatan berbagai kue, es krim, gula-gula, dodol dan lainnya (Suhardiyono, 1995) Santan kelapa dalam pembuatan dodol berfungsi untuk memperoleh kekenyalan tertentu, rasa maupun aroma. Komposisi santan kelapa pada umumnya terdiri dari air sekitar 52%, protein 4%, lemak 27%, dan karbohidrat/gula 15%. Tinggi rendahnya komposisi tersebut sangat dipengaruhi oleh varietas kelapa, cara pemasarannya dan volume air yang ditambahkan Pembuatan Dodol Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan tersebut dicampur bersama dalam kuali yang besar dan dimasak dengan api sedang. Dodol yang dimasak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja, maka dodol tersebut akan hangus pada bagian bawahnya dan akan membentuk kerak. Oleh sebab itu, dalam proses pembuatannya campuran dodol harus diaduk terus menerus untuk mendapatkan hasil yang baik. Waktu pemasakan dodol kurang lebih membutuhkan waktu kurang Lebih 3 atau 4 jam dan jika kurang dari itu, dodol yang dimasak akan kurang enak untuk dimakan. Setelah 2 jam ,pada umumnya campuran dodol tersebut akan berubah warnanya menjadi cokelat pekat. Pada saat itu juga campuran dodol tersebut akan

(9)

35 mendidih dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Untuk selanjutnya, dodol harus diaduk agar gelembung-gelembung udara yang terbentuk tidak meluap keluar dari kuali sampai saat dodol tersebut matang dan siap untuk diangkat. Yang terakhir, dodol tersebut harus. didinginkan dalam periuk yang besar, dodol harus berwarna coklat tua, berkilat dan pekat. Setelah itu, dodol tersebut bisa dipotong dan dimakan. Biasanya dodol dihidangkan kepada para tamu di hari-hari tertentu seperti hari-hari perayaan besar.

3.5 Pelaksanaan Penelitian

a. Dipasang pulley yang sesuai dengan rpm yang diinginkan. b. Dinyalakan kompor gas untuk memanaskan kuali.

c. Dinyalakan alat pengaduk untuk pembuatan dodol.

d. Dimasukkan bahan-bahan dimulai dari santan kelapa kental, lalu dimasukkan tepung beras ketan yang diencerkan dengan santan encer. selama proses pengadukan tepung beras ketan dimasukkan santan encer, dan kemudian gula merah. Proses pemasukan bahan - bahan kedalam kuali diatur sesuai dengan ciri - ciri visual bahan yang terjadi yaitu bahan mulai mendidih dan Campuran bahan – bahan dimasak sampai di masak dengan ciri – ciri dan kekentalan tertentu.

e. Dicatat waktu yang dibutuhkan untuk membuat dodol.

f. Ditimbang berat dodol yang masak dan dodol yang hangus jika ada. g. Dicatat pemakaian listrik pada Kwh meter.

(10)

36 h. Ditimbang banyak gas / bahan bakar yang telah digunakan Parameter Yang

Diamati.

3.5.1 Adapun parameter yang diamati antara lain :

1. Kapasitas efektif alat

Pengukuran kapasitas efektif alat dilakukan dengan membagi berat bahan yang diolah dengan waktu olah atau dapat dhitung dengan rumus Kapasitas efektif alat = )/( jam kg dibutuhkan yang Waktu Diolah yang bahan Berat.

2. Efisiensi pembuatan dodol

Efesiensi pembuatan diperoleh dengan pengurangan kapasitas efektif alat dengan kapasitas aktual dan di bagi dengan kapasitas aktual atau dapat dituliskan dengan rumus :

η = %100 x actual Kapasitas actual Kapasitas alat efektif Kapasitas dimana: η = Efisiensi pembuatan dodol.

Adapun asumsi kapasitas aktual diperoleh dari pembuatan dodol yang dilakukan secara manual yaitu dari 2 kg gula merah aren, 8 buah kelapa dan tepung beras ketan 2,25 kg diperoleh dodol sekitar 7,60 kg selama sekitar 2,75 jam sehingga diperoleh kapasitas aktual sebesar 2,76 kg/jam. 3. Persentase dodol yang hangus dan rusak

Perhitungan persentase dodol yang hangus dilakukan dengan pengamatan secara visual hasil pengadukan. Setelah dilakukan pemisahan

(11)

37 ataupenyortiran dodol yang hangus yang tandai dengan warna gosong kecoklatan. Ditimbang dodol yang hangus, setelah itu dihitung persentase dodol yang hangusPersentase dodol yang hangus dapat dihitung dengan rumus : Persentase dodol yang hangus = %100xdodol total Beban Hangus yang dodol Berat.

4. Energi listrik yang digunakan

Perhitungan energi listrik yang digunakan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar energi listrik yang terpakai pada saat proses pembuatan dodol berlangsung. Energi listrik yang digunakan dihitung dengan menggunakan Kwh meter.

5. Bahan bakar yang digunakan

Perhitungan bahan bakar yang digunakan dihitung dengan cara menimbang berat awal tabung gas sebelum dan sesudah proses pembuatan dodol berlangsung, lalu dihitung selisihnya. Bahan bakar yang digunakan adalah gas elpiji yang dinyalakandengan menggunakan kompor gas.

6. Rendemen bahan yang diolah

Perhitungan rendemen bahan yang diolah dilakukan dengan membandingkan berat akhir hasil dodol yang diolah, yang sudah dipisahkan dari dodol yang hangus dengan berat awal bahan yang diolah untuk membuat dodol. Rendemen = %100 x Diolah yang bahan Berat dodol total Berat.

(12)

38 Biaya pembuatan dodol(Rp/Kg) Perhitungan biaya pembuatan dodol dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Biaya Pokok = ⎥⎦⎤⎢⎣⎡ +BTTxBT x C dimana:

BT = Total biaya tetap (Rp/thn) BTT = Total biaya tidak tetap (Rp/thn)

x = Total jam kerja pertahun (jam/thn) C = Kapasitas alat (jam/kg)

3.5.2 Biaya Tetap

Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari: 1) Biaya penyusutan (metode garis lurus)

dimana:

D = Biaya penyusutan (Rp/thn)

P = Nilai awal (harga beli/pembuatan) alat dan mesin (Rp) S = Nilai akhir alsintan 10 % dari P (Rp)

n = Umur ekonomi (thn) 2) Biaya bunga modal dan asuransi

i = total persentase bunga modal dan asuransi. 3) Biaya pajak

(13)

39 Di negara ini belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin mesin dan peralatan pertanian. Menurut Darun (2002), diperkirakan bahwa biaya pajak sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya. 4) Biaya gudang/garasi

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %, rata-rata diperhitungkan 1 % dari nilai awal (P) pertahun.

3.5.3 Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari: 1) Biaya listrik (Rp/kWh)

Pemakaian energi listrik diukur dengan alat yang disebut dengan kWh meter. Pengukuran pemakaian energi listrik yang terpakai dengan membaca skala pada kWh meter.

2) Biaya perbaikan

Untuk biaya perbaikan sumber tenaga penggerak mesin sumber

tenaga adalah mesin penggerak peralatan lainnya yang umumnya dihubungka dengan jenis-jenis transmisi tertentu Biaya perbaikan ini dapat dihitung denganpersamaan: Biaya reparasi = jamSP1000)(%2,1 −(10)

3) Biaya operator

Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan dan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.

(14)

40 4) Bahan bakar yang digunakan (kg/jam)

Pemakaian bahan bakar (berat tabung gas) diukur denganmenggunakan alat timbangan. Pengukuran berat tabung gas dilakukan sebelum pengerjaan dan sesudah dilakukan pembuatan dodol.

Gambar

Gambar  langkah  pelaksanaan  pembuat  mesin  mesin  pengaduk  adonan  dodol    jenang  dengan  pengerak  motor  listrik  dengan  kapasitas  10  kg/jam    adalah  sebagai  berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat enam aktor dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas PT Bintang Toedjoe yaitu Karyawan Marketing, PPIC, Finance, Kepala Bagian Marketing, dan

57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan hampir miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten

Sedang sarana dan prasarana pendidikan sudah banyak yang sudah selesai dibangun dan diperbaiki oleh pemerintah Kabupaten Grobogan khususnya oleh UPTD Diknas Kecamatan

Beberapa pemberi beasiswa mentransfer beasiswa secara langsung kepada mahasiswa penerima menggunakan rekening mahasiswa penerima yang telah ditentukan oleh

Dalam penelitian ini perbedaannya yaitu skripsi yang di nuat oleh Norma Yuneti yaitu membahas tentang pengajuan ijin perceraian di kantor Badan Kepegawaian Daerah, sedangkan

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan asset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat asset tersebut dihentikan pengakuannya (

Berdasarkan hasil konstruksi realitas berita serangan ISIS di Paris pada surat kabar harian Waspada, SIB dan Analisa dijeaskan bahwa konstruksi berita serangan

Berdasarkan materi pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dibatasi hanya 3 siklus. Menetapkan kelas akan digunakan sebagai kelas penelitian. Pemilihan kelas