• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN CIREBON"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

d

BUPATICIREBON PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN BUPATI CIREBON

NOMOR i 410

/

Kep•537

-

Dinkes

/

2016

TENTANG

PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN CIREBON

BUPATICIREBON,

Menimbang : a

.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (4)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional yang

berkaitan dengan Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan

Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Milik Pemerintah Daerah, maka dipandang perlu untuk

menetapkan pengelolaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan

Nasional pada puskesmas di KabupatenCirebon;

_

.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, maka Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan

Kesehatan Nasional Pada Puskesmas di Kabupaten Cirebon

Tahun 2016,perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati

.

Mengingat : 1

.

Undang

-

Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4456);

2

.

Undang

-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia Nomor 5256);

3

.

Undang

-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah beberapakali diubah, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang

-

Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

4

.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 29) sebagaimana telah beberapakali diubah, terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 12

Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara

(2)

Menetapkan : KESATU : KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA

Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor81);

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional

(Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor874);

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya

Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik

Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 761).

MEMUTUSKAN :

Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada

Puskesmas Di Kabupaten Cirebon

Pengalokasian dana kapitasi sebagaimana dimaksud pada

diktum KESATU untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan

pada puskesmas di Kabupaten Cirebon ditetapkan sebesar 60 %

(enam puluh perseratus)

.

Pengalokasian dana kapitasi sebagaimana dimaksud pada

diktum KESATU untuk pembayaran dukungan biaya

operasional pelayanan kesehatan pada puskesmas di

Kabupaten Cirebon sebesar 40 % (empat puluh perseratus),

dimanfaatkan untuk:

a

.

pemenuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis

pakai; dan

b

.

biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya

.

Rincian pengelolaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

pada puskesmas di Kabupaten Cirebon tercantum dalam

lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Bupati ini

.

Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

.

Menetapkan : KESATU : KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA Ditetapkan diSumber

pada tanggal 10 Oktober 2016

BUPATI CIREBON,

SUNJAYA PURWADISAfSTRA

Tembusan Kepada:

1. Yth

.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2

.

Yth

.

Gubemur Jawa Barat;

3

.

Yth

.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat;

4

.

Yth

.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon; 5

.

Yth. Inspektur KabupatenCirebon; 6

.

Yth

.

InstansiTeknis Terkait

.

(3)

Lampiran : KEPUTUSAN BUPATI CIREBON

Nomor : 410

/

KBp

.

537

-

Dinkes

/

20l6

Tanggal : 10 Oktober 2016

RINCIAN PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN CIREBON I. JASA PELAYANAN KESEHATAN

A

.

Ketentuan Umum :

1

.

Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan

dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi

tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan

pelayanan pada FKTP.

2. Tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud

pada angka 1di atas meliputi Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah

dengan Peijanjian Keija, dan pegawai tidak tetap (PTT), yang

ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pegawai tidak tetapyangdimaksud pada angka 2 terdiri atas:

a. PTT Pusat, PTT Provinsi, dan Pegawai Kontrak Daerah (PKD);

b

.

Pegawai yang bekerja di Puskesmas dan hanya menerima

penghasilan dari jasa pelayanan kapitasi

.

Dibuktikan dengan surat tugas dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang

ditindaklanjuti dengan surat peijanjian kontrak keija antara

pegawaiyang bersangkutan dengan Kepala Puskesmas.

B. Variabel dalam pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga

kesehatan dan tenaga non kesehatan yaitu:

1

.

Jenis ketenagaandan

/

atau jabatan dan kineija;

2

.

Kehadiran;

C

.

Variabeljenisketenagaan dan

/

atau jabatan, dinilaisebagai berikut: 1. Jenis Ketenagaan :

a

.

Tenaga medis,diberi nilai 150 (seratus lima puluh);

b

.

Tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai

100 (seratus);

c

.

Tenaga kesehatan paling rendah S1

/

D4, diberi nilai 80 (delapan

puluh);

d

.

Tenaga kesehatan D3

,

diberi nilai60 (enam puluh);

e

.

Tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten tenaga

kesehatan,diberi nilai 50 (lima puluh); dan

f

.

Tenaga non kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (dua puluh lima).

2. Rangkap tugasadministratif :

a. Rangkap tugas sebagai kepala FKTP, diberi tambahan nilai 100

(seratus);

b

.

Rangkap tugas sebagai bendahara Dana Kapitasi JKN, diberi

tambahan nilai 50 (lima puluh); dan

c

.

Rangkap tugas sebagai Kepala Tata Usaha atau penanggung jawab

(4)

3

.

Rangkap tugas program :

Tenaga yang rangkap tugas sebagai penanggung jawab program atau

yang setara, diberi tambahan nilai 10 (sepuluh) untuk setiap program atauyang setara.

4

.

Masa keija:

a

.

5 (lima) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun, diberi tambahan

nilai5(lima);

b

.

11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun, diberi

tambahan nilai 10(sepuluh);

c

.

16 (enam belas) tahun sampai dengan 20 (dua puluh) tahun, diberi tambahan nilai 15(lima belas);

d. 21 (dua puluh satu) tahun sampai dengan 25 (dua puluh lima)

tahun,diberi tambahan nilai 20 (dua puluh); dan

e

.

Lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun,diberitambahan nilai25(dua puluh lima).

5

.

Kineija :

a

.

Kineija Kepala Puskesmas :

KineijaKepala Puskesmas dinilai dari :

-

Akreditasi Puskesmas

Terakreditasi paripuma nilainya 70

Terakreditasi Utama nilainya 50

Terakreditasi Madya nilai35

Terakreditasi Dasar nilai 25

Tidak terakreditasi nilai 5

- Penilaian Kineija Puskesmas

Kategorisangat baiknilai 40

Kategori baik nilai 25

Kategori kurang nilai5

- IndeksKepuasan Masyarakat

Kategori sangat baik nilai 40

Kategori baik nilai 25

Kategorikurang baik nilai 15

Kategori tidak baik nilai 5

b

.

Kineija pegawai

/

kaiyawan puskesmas berdasarkan penilaian

Kepala Puskesmasdengan menggunakan instrumen Kineija Pegawai

yang ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas Kesehatan, dengan

kriteria sebagai berikut:

- Kriteria Baik Sekali nilai 100

-

Kriteria Baik nilai 80

-

Kriteria Cukup nilai 60 - KriteriaKurang nilai 30 D. Variabel kehadiran:

1. Hadir :

a

.

Hadir setiap hari keija,diberi nilai 1 (satu) poin per hari

.

b

.

Persentase kehadiran adalah jumlah kehadiran dibagi jumlah hari

(5)

2

.

Tidakhadir :

a

.

Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi

sampai dengan 7 (tujuh) jam,dikurangi 1 (satu) poin

.

b

.

Ketidakhadiran karena sakit dan

/

atau penugasan kedinasan oleh

pejabat yang berwenang paling banyak 3 (tiga) hari kerja tetap

diberikan nilai.

E

.

Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga

kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan

formula sebagai berikut :

Persentase

J

Kehadiran

^

|

f

Jenis Masa RangkapTugas RangkapTugas Kineria

1

^

Ketenagaan Keria Administrasi Program +

J

^

y JumlahDana

TotalPointPuskesmas JasaPelayanan

II

.

BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN

Penggunaan Dana Kapitasi untuk dukungan biaya operasional

pelayanan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional

pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk:

-

Biaya obat, alat kesehatan,dan bahan medis habis pakai; dan

-

Biayaoperasional pelayanan kesehatan lainnya

.

A. BIAYA OBAT, ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDISHABIS PAKAI

Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan

pengadaan barang

/

jasa yang terkait dengan dukungan biaya operasional

pelayanan kesehatan lainnya dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Cirebon sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

-undangan, dengan mempertimbangkan ketersediaan yang dialokasikan

oleh pemerintah dan pemerintah daerah

.

Pengadaan sebagaimana dimaksud di atas harus berpedoman pada

formularium nasional. Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang

dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional dapat

menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar

dan fitofarmaka

secara

terbatas, dengan persetujuan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon.

BELANJA BARANG OPERASIONAL :

1. Belanja Obat

Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja obat-obat untuk

pelayanan kesehatan kepada semua pasien yang mendapatkan

pelayanan kesehatan termasuk pesertaJKNdi puskesmas.

Contoh belanja: Paracetamol (Tab, Syrup), Amoksisillin (Tab, Syrup), Antacida (Tab

,

Syrup), CTM (Tab), Alopurinol (Tab),

Asam Askorbat

/

Vit C (Tab), Captopril (Tab),

Deksamethason (Tab), Asam Mefenamat (Tab),

(6)

2

.

Belanja Alat Kesehatan

Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja alat kesehatan untuk

pelayanan kesehatan, alat

-

alat laboratorium untuk pemeriksaan

laboratorium di puskesmas

.

Contoh belanja: Dental unit, stebilisator, stetoskop, tensi meter, tabung

gas oksigen, gunting, bejana pemeriksaan, labu

pemeriksaan lab, pinset, dan lain

-

lain

.

3

.

Belanja Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)

Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja bahan medis habis

pakaiyang berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan (medis dan

laboratorium) di puskesmas

.

Contoh belanja : Kasa pembalut

/

perban, reagen, dan lain-lain

.

B. BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA

Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya meliputi:

BELANJA BARANG OPERASIONAL:

1. Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung

Lingkup pelayanan kesehatan secara komprehensif bagi semua pasien

termasuk peserta JKN yang mencakup upaya promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif di puskesmas

.

Contoh belanja : Konsumsi untuk penyuluhan

/

sosialisasi, transport

(bagi peserta pertemuan, narasumber), uang harian

bagi narasumber, konsumsi rapat, biaya petugas

piket

/

jaga (honor lembur + uang makan), dan lain

-lain

.

2

.

Pelayanan Kesehatan Luar Gedung

Lingkup Pelayanan di luar gedung mencakup pelayanan kesehatan

yang bersifat upaya promotif, preventif

,

kuratif, dan rehabilitatif, serta

kunjungan rumah pada peserta JKN dalam penyelenggaraan program

JKN.

Contoh belanja:Uang transport

,

uang harian petugas dalam kunjungan

rumah, konsumsi penyuluhan

/

sosialisasi,

transport dan honor narasumber pada

penyuluhan

/

sosialisasidan lain

-

lain.

3

.

Operasional dan Pemeliharaan Kendaraan Puskesmas Keliling

Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk operasional dan pemeliharaan puskesmas keliling (pusling) sehingga pusling selalu siap dan dalam

kondisi prima sehinggaoptimal dalam pelayanan kesehatan

.

Contoh belanja : Bahan Bakar Minyak (BBM), penggantian oli,

penggantian suku cadang pusling, service berkala

dan pemeliharaan kendaraan puskesmas keliling,

dan lain

-

lain

.

4. Bahan Cetak atau Alat TulisKantor

Lingkup untuk kegiatan ini mencakup kebutuhan akan cetakan dan

alat tulis kantor yang diperlukan puskesmas dalam memberikan

(7)

Contoh belanja : Cetak family folder, belanja alat tulis kantor, computer

supplies, tinta printer, cetak leaflet, brosur, poster,

dan lain-lain

.

5. Administrasi, Koordinasi Program, dan Sistem Informasi

Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk kegiatan administrasi,

koordinasi program dan pelaksanaan sistem informasi dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN).

Contoh belanja : Transport, uang harian, honor panitia pengadaan dan

penerima barang, konsumsi, meterai, perangko,

hardware dan software sistem informasi (komputer, laptop), mouse, printer,langganan internet, LCD

,

dan

lain-lain.

6

.

Peningkatan KapasitasSumber Daya Manusia Kesehatan

Ruang Lingkup belanja ini adalah dalam rangka meningkatkan

kemampuan

/

peningkatan kapasitasSDM petugas di puskesmas

.

Contoh belanja :Transport, uang harian

,

biaya penginapan, biaya paket

pelatihan

/

kursus, honor narasumber, konsumsi, dan

lain

-

lain.

7

.

Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana

Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk pemeliharaan sarana dan

prasarana puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

lebih baik pada masyarakat termasuk peserta JKN

.

Contoh belanja : Belanja penggantian kunci pintu,engsel pintu, bohlam

lampu

,

pengecatan puskesmas, perbaikan saluran

air

/

wastafel, biaya tukang, penggantian pintu dan

jendela yang rusak

,

pemeliharaan AC, perbaikan dan

pengecatan pagar puskesmas

,

servis alat kesehatan, rekening listrik, air bersih dan lain

-

lain.

BELANJA MODAL:

Pengadaan sarana dan prasarana yang berkaitan langsung dengan

Pelayanan Kesehatan.

Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk penyediaan sarana dan

prasarana di puskesmas yang berkaitan langsung maupun tidak langsung

dengan pelayanan kesehatan di puskesmas.

Contoh belanja : Belanja kursi tunggu pasien, lemari obat, toilet, gorden,

linen

,

lemari arsip, meja kerja petugas, AC, genset,

pembuatan papan nama, pembuatan billboard,

pembuatan pagar puskesmas, dan lain-lain

.

III.PEMANFAATAN SISA DANA KAPITASI

1. Pendapatan Dana Kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya pada

tahun anggaran berkenaan, sisa Dana Kapitasi dimanfaatkan untuk

tahun anggaran berikutnya

.

2. Dalam hal sisa Dana Kapitasi berasal dari dana dukungan biaya

operasional pelayanan kesehatan maka pemanfaatannya hanya dapat

(8)

3

.

Dalam hal sisa Dana Kapitasi sebagaimana dimaksud berasal dari dana jasa pelayanan kesehatan maka pemanfaatannya hanya dapat digunakan

untuk jasa pelayanan

.

4. Pemanfaatan sisa Dana Kapitasi harus dimasukkan dalam rencana

pendapatan dan belanja Dana Kapitasi JKN yang dianggarkan dalam

Rencana Keija dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

-

undangan.

IV. KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Kepala UPT Puskesmas dalam pemanfaatan dana kapitasi pada program

Jaminan Kesehatan Nasional dapat dijadikan sebagai Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) sesuai dengan peraturan perundang

-

undangan yang berlaku

.

V. BUNGA BANK

Hasil dari penyimpanan dana kapitasi program Jaminan Kesehatan Nasional

pada bank yang dilakukan oleh Puskesmas diperoleh bunga bank. Bunga

bank yang dihasilkan terkonsolidasikan dengan Bendahara Umum Daerah

(BUD) secara berkala dan dipergunakan kembali oleh puskesmas untuk

kegiatandukungan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya

.

VI. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan atau Tim Koordinasi

Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten Cirebon dan Kepala Puskesmas

secara beijenjang dan secara fungsional oleh Aparatur Pengawas Instansi

Pemerintah Kabupaten Cirebon sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang

-

undangan.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam hal pengawasan kearsipan eksternal pada pencipta arsip tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, Lembaga Kearsipan Provinsi menyampaikan LAKE sebagaimana

Hasil uji coba pada gerakan pukulan memiliki hasil di bawah posisi kuda-kuda, dimana keakurasian sensor Kinect berkurang karena pengambilan data dilakukan dengan

Dengan demikian, dari uraian latar belakang diatas maka peneliti memfokuskan penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai Perilaku Kesehatan Masyarakat Rawa

Penelitian ini merupakan evaluasi aplikasi mobile SPP menggunakan prinsip usability dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan mengapa pengguna terdaftar masih banyak

Pembangunan dan pembangunan aplikasi manajemen konten digital pada STMIK AMIKOM Yogyakarta ini merupakan sebuah solusi dari pengelolaan konten untuk informasi

adalah tanah dorongan yang berasal dari sekitar persemaian yang telah. diayak dengan tujuan untuk menghaluskan. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, yang meliputi

Data primer yang dicari adalah bagaimana pelaksanaan pembagian warisan hak atas tanah kepada ahli waris di kantor notaris di kabupaten pemalang, serta bagaimana

Berisi tentang pemaparan hasil penelitian yang diperoleh berupa analisis data dari factor- factor, dampak, proses serta hasil pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam