RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA – FAKULTAS TEKNIK
J U R U S A N A R S I T E K T U R
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang 65145 – Telp. (0341) 567486 – Fax. 567486
Website : http://arsitektur.ub.ac.id E-mail : arsftub@ub.ac.id
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
SEMESTER: GANJIL GENAP TAHUN AKADEMIK: 2 0 1 4 - 2 0 1 5
Mata kuliah D E S A I N A R S I T E K T U R I I I (Paralel) Ruang R. B.2.1
Kode Mk. / Jumlah sks TKA4004 / 6 (enam) sks Hari dan jam Senin, 07.30 – 16.30 WIB
Sifat Wajib / Pilihan Prasyarat Mk. Azas Desain Arsitektur II dengan nilai ≥ D Mk. Konstruksi Bangunan II dengan nilai ≥ D Mk. Desain Arsitektur II dengan nilai ≥ C.
Tim dosen pengampu & Asisten dosen
Ketua Tim/PJK Ir. Sigmawan Tri Pamungkas, MT.
Anggota Tim/Dosen Pembimbing Ir. Agus Budiman
A. DESKRIPSI PERKULIAHAN
Mata kuliah Desain Arsitektur III merupakan bagian dari rangkaian mata kuliah inti pada Jurusan Arsitektur yang pada dasarnya bertujuan memberikan dasar pengetahuan dan ketrampilan mendesain bagi mahasiswa. Secara khusus, mata kuliah ini bertujuan untuk: Mampu mendesain dan mengkomunikasikan arsitektur pada kasus bangunan publik dengan skala tingkat kompleksitas madya, pada lingkungan-kawasan kota, bermassa tunggal-majemuk, bertingkat rendah-menengah (2-6 lantai), pada tapak berkontur (>10-20%); melalui pendekatan arsitektur sebagai bentukan artistik-estetik, wadah kegiatan, modifikasi iklim setempat, dan bagian dari tipologi dan tautan lingkungan-kawasan yang lebih luas; yang disajikan secara verbal, tulisan, grafis dan model.
B. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI
Setelah mengikuti Mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. memahami dasar-dasar program fasilitas dan tipologi bangunan publik
2. memahami dasar-dasar perencanaan massa dan ruang luar pada lahan berkontur
3. memahami dan mengaplikasikan konsep desain melalui pendekatan arsitektur sebagai bentukan artistik-estetik, wadah kegiatan, adaptif terhadap iklim setempat, dengan mempertimbangkan tautan lingkungan-kawasan lebih luas
4. merancang kasus bangunan publik skala tingkat kompleksitas madya yang memiliki massa tunggal-majemuk, bertingkat rendah-menengah (2-6) lantai, pada tapak berkontur (>10-20%)
RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
2
C. PUSTAKA YANG DIGUNAKAN
Pustaka Umum
1. Clark, H. Roger. 1988. Preseden dalam Arsitektur. Bandung: Intermatra.
2. Frick, Heinz. 2003. Membangun dan menghuni rumah di lerengan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Unika Soegijapranata Lembaga Pendidikan LMB.. 3. Grillo, Paul Jacques. 1975. Form, Function & Design. New York: Dover Publications, Inc.
4. Juwana, Jimmy S. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 5. Jormakka, Kari.2007. Basics Design Methods. ______: Birkhäuser Architecture 6. Laseau, Paul. ___. Graphic Problem Solving for Architects & Builders. terj.___
7. Laseau, Paul. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Terjemahan. Bandung: ITB. 8. Leupen, et al. 1996. Design and Analysis. New York: Van Nostrand Reinhold.
9. Llewelyn-Davies. 2000. Urban Design Compendium. London: English Partnerships & The Housing Corporation. 10. Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
11. Palmer, Mickey A. 1981. The Architects Guide to Facility Programming. New York: AIA.
12. Poerbo, Hartono. 1999. Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi Jilid 1 Sistem Struktur dan Estetika. Jakarta: Djambatan. 13. Poerbo, Hartono. 1989. Tekno Ekonomi Bangunan Bertingkat Banyak. Jakarta: Djambatan.
14. Sabaruddin, Arief. 2013. A-Z Persyaratan Teknis Bangunan. Depok: Griya Kreasi. 15. Shirvani, Hamid. 1984. The Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinhold.
16. Siswanto, Andy. 1993. Typology dan Urban Design Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Arsitektur. Makalah Simposium Nasional Pendidikan Arsitektur “Keanekaan Pandangan Arsitektur dan Struktur Kurikulum. Surabaya: FTSP-ITS.
17. Snyder, James C dan Anthony J. Catanese. 1985. Pengantar Arsitektur. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
18. Tangoro, Dwi, Somaatmadja A.S. & Sukardi, K. 2005. Ilmu Bangunan Struktur Bangunan Rendah. Jakarta: UI-Press.
19. Van der Voort, DJM & HBR Van Wegen. 2005. Architecture in Use: An Introduction to the Programming, Design and Evaluation of Buildings. Amsterdam & London: Elsevier & Architectural Press.
20. White, Edward T. 1985. Analisis Tapak: Pembuatan Diagram Informasi bagi Perancangan Arsitektur. Terjemahan. Bandung: Intermatra. 21. White, Edward T. 1987. Buku Sumber Konsep: Sebuah Kosakata Bentuk-bentuk Arsitektural. Terjemahan. Bandung: Intermatra.
22. Zahnd, Markus. 2009. Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
Pustaka Khusus
1. Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. 2. Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-2845-1992 tentang Tata Cara Perencanaan Rumah Susun Modular.
3. Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-2846-1992 tentang Perencanaan Kepadatan Bangunan Lingkungan Rumah Susun Hunian. 4. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, REI, IAI & otonomnet.com. Rusunawa 2002: Sayembara Gagasan Desain Rumah Susun Sederhana Sewa.
5. Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Produk Norma Standar Prosedur & Kriteria (NSPK) Bidang Perumahan Formal Tahun 2007-2008 Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana dan Bantuan Stimulan PSU Lingkungan Perumahan dan Permukiman.
6. Kallo, Erwin. 2009. Panduan Hukum untuk Pemilik/Penghuni Rumah Susun (Kondominium, Apartemen dan Rusunami). Seri Hukum Properti. Jakarta: Minerva Athena Pressindo. 7. Kuswahyono, Imam. 2004 Hukum Rumah Susun Suatu Bekal Pengantar Pemahaman. Malang: Bayumedia Publishing
8. Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang. 9. Peraturan Daerah Kota Malang No. 1 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung.
10. Peraturan Daerah Kota Malang No 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030.
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi. 12. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa. 13. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun.
14. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28/2002. 15. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
16. Undang-undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pustaka Standard
1. Adler, David (ed). 1999. Metric Handbook Planning and Design Data. Oxford: Architectural Press.
2. de Chiara, Joseph & Callender, John H. 1980. Time-Saver Standards for Building Types. New York: McGraw-Hill, Inc. 3. Neufert, Ernst & Peter. 2003. Architects Data 3rd. Blackwell Science. New York: John Wiley & Sons, Inc.
RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
3
D. ORGANISASI MATERI
Pokok Bahasan Materi Teori:
1. Arsitektur RUMAH SUSUN SEDERHANA sebagai wadah kegiatan publik dalam skala lingkungan-kawasan kota 2. Tipologi sebagai sumber pernyataan dan teknik penataan arsitektural
3. Tautan lingkungan-kawasan sebagai sumber pernyataan dan teknik penataan arsitektural 4. Sistem bangunan bertingkat rendah-sedang
Pokok Bahasan Materi Praktek-Tugas: (lihat pula Kerangka Acuan Kerja/ KAK terlampir)
1. Laporan Pendahuluan (tugas kelompok) 2. Laporan Program Desain (tugas kelompok) 3. Konsep Desain/Desain Skematik (tugas mandiri) 4. Desain (tugas mandiri)
5. Laporan Desain (tugas mandiri) 6. Model-Maket studi (tugas mandiri) 7. Portofolio-Poste (tugas mandiri)
LAPORAN DESAIN, MODEL-MAKET STUDI & PORTOFOLIO-POSTER LAPORAN PROGRAM DESAIN (termasuk
KONSEP DESAIN KELOMPOK)
TRANSFORMASI KONSEP DESAIN, PRA-DESAIN & DESAIN PENGEMBANGAN
LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH-SEDANG
TIPOLOGI
sebagai sumber pernyataan dan teknik penataan arsitektural
ARSITEKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEBAGAI WADAH KEGIATAN PUBLIK dalam skala lingkungan-kawasan kota
MATERI TEORI MATERI PRAKTEK-TUGAS
TAUTAN LINGKUNGAN-KAWASAN sebagai sumber pernyataan dan teknik
penataan arsitektural
RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
4
E. STRATEGI DAN METODE PERKULIAHAN
Secara umum, perkuliahan yang dilakukan mencoba menerapkan pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan pendekatan-pendekatan
Student-Centered Learning (SCL) - Problem-Based Learning (PBL), secara terintegrasi dan sistematis; dalam bentuk tatap muka teori, tatap muka
praktek-studio, tatap muka praktek-lapangan, praktek di rumah dan lapangan, serta, evaluasi tugas.
1. Tatap muka teori, berupa pemberian materi teori pembekalan, ‘penyegaran’ dan pemahaman tugas, secara tutorial-klasikal, yang dilengkapi dengan diskusi dan ceramah dua arah dalam kelompok.
2. Tatap muka praktek-studio, berupa pengerjaan tugas secara kelompok dan individual di ruang studio, yang pengajarannya dilakukan dengan metode “table-side teaching” dan “learning by doing”. Dalam hal ini, pemahaman teoritis terbentuk dan dimatangkan dengan mengerjakan tugas dan berlatih keterampilan motoris (sketsa studio); pemahaman itu diperkaya secara kognitif dan afektif melalui diskusi-diskusi kelompok/individual (dengan sesama mahasiswa peserta dan dosen pembimbing/dosen pengampu). Tatap muka berupa konsultasi/asistensi dengan dosen pembimbing/pengampu dimungkinkan di luar studio/jam perkuliahan.
3. Tatap muka praktek, berupa pengerjaan tugas, secara kelompok dan individual, melalui pencarian informasi dan diskusi dengan pemilik bangunan komparasi.
4. Praktek di luar studio dan lapangan, berupa pengerjaan tugas di luar studio/rumah dan lapangan (observasi tapak perencanaan dan obyek banding). 5. Evaluasi tugas, berupa evaluasi-penilaian tugas, dapat berbentuk sketsa studio, display-presentasi, evaluasi-penilaian langsung terhadap produk-tugas. Secara khusus, perkuliahan menerapkan Metode Rasio-Empirisional, yaitu:
1. Metoda: Menetapkan argumentasi dan menampilkan desain berdasarkan pendekatan tipologi, preseden-preseden logis dan teori-prinsip desain, dengan mengikuti alur yang logis, sistematis, dan sederhana.
2. Prosedur: Mencari kesamaan unsur-unsur desain dalam rona menuju kesatuan prinsip-prinsip desain melalui negosiasi yang berlandaskan pada implikasi yang ada dalam keyakinan diri.
3. Strategi: Menumbuhkembangkan sistem-sistem dan problem solving yang terorganisir, serta desain yang sistematis Perkuliahan terstruktur direncanakan selama maksimal 16 kali pertemuan (termasuk evaluasi tugas).
F. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA DAN DOSEN
Mahasiswa
1. Mahasiswa peserta wajib aktif mengikuti perkuliahan terstruktur sesuai jadual yang telah ditetapkan, diberlakukan aturan jumlah minimal presensi (80%) sebagai salah satu prasyarat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Mahasiswa yang tidak masuk dan ada keterangan/ ijinnya dengan alasan yang kuat yang bisa diterima oleh dosen koordinator, maka tidak diperhitungkan dalam absensi yang maksimal 20% (4 kali absen). Setiap ketidakhadiran wajib diberitahukan secara tertulis kepada Dosen Koordinator maksimal 1 (satu) minggu ke depan.
2. Mahasiswa peserta hadir tepat waktu setiap perkuliahan, dengan toleransi keterlambatan hadir maksimum 15 menit setelah perkuliahan dimulai, kecuali ada kondisi khusus dan ada pemberitahuan sebelumnya. Mahasiswa yang terlambat melebihi batas waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya/alasan yang jelas kepada Dosen Koordinator maka dianggap tidak hadir dan tidak dapat mengisi daftar hadir, namun masih dapat mengikuti perkuliahan setelahnya). 3. Selama perkuliahan mahasiswa wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan, bersepatu dan tidak merokok selama pelaksanaan perkuliahan/studio
maupun di sekitar ruang studio. Pelanggaran terhadap norma kesopanan baik dalam penampilan maupun perilaku tidak diperkenankan berada di dalam ruang perkuliahan
4. Mahasiswa peserta wajib mengikuti dan mematuhi program perkuliahan sesuai RPKPS serta tidak melakukan kecurangan akademik. Setiap tugas baik tugas kelompok maupun individu, wajib dikerjakan sesuai acuan KAK dan dikumpulkan pada waktu yang telah ditetapkan dengan dikoordinir oleh Ketua Kelas.
RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
5
5. Mahasiswa peserta (mandiri/kelompok) wajib aktif menghubungi masing-masing dosen pembimbingnya untuk konsultasi/asistensi tugas, baik selama penyelenggaraan studio maupun di luar jadual studio (selama ada kesepakatan antar kedua belah pihak).
6. Setiap konsultasi/asistensi tugas, mahasiswa peserta (mandiri/kelompok) wajib membawa dan mengisi kartu asistensi untuk mendapatkan catatan komentar masing-masing pembimbingnya, sekaligus untuk memantau perkembangan tugasnya. Jumlah tatap muka asistensi mahasiswa-dosen pembimbing terstruktur minimal 50% dari jumlah minggu tatap muka masing-masing tahapan tugas, dan dipakai sebagai salah satu prasyarat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).
7. Ketua kelas membantu dalam penyampaian informasi dan bahan kuliah/tugas dari dosen Ketua Tim Dosen Penanggung Jawab Klas atau pemateri ke mahasiswa, serta, bertanggung jawab terhadap kesiapan peralatan perkuliahan, koordinasi pemasukan/pengumpulan tugas, koordinasi ketertiban dan kebersihan/kerapian studio, termasuk pengisian borang Berita Acara Perkuliahan/Studio dan Ringkasan Kuliah.
Dosen
1. Koordinator/Ketua Tim Dosen Pengampu, bertugas sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah dan kelas, yang bertanggung jawab mengkoordinir
seluruh proses penyelenggaraan perkuliahan mata kuliah, meliputi: persiapan penyusunan RPKPS, pemberian materi teori dan tugas, pembimbingan mahasiswa dalam pembuatan tugas, serta mengevaluasi dan menilai pada setiap tahap evaluasi tugas seluruh peserta, termasuk evaluasi akhir dan Ujian
Akhir Semester (UAS).
2. Dosen Pembimbing, bertanggung jawab memberikan bimbingan, mengevaluasi dan menilai progres mingguan tugas, mengevaluasi dan menilai pada
setiap tahap evaluasi tugas kelompok bimbingannya, termasuk evaluasi akhir.
3. Toleransi keterlambatan hadir dosen maksimum 20 menit, kecuali ada kondisi khusus dan ada pemberitahuan sebelumnya.
G. SANKSI
Sanksi akademis bagi mahasiswa (atau kelompok) yang tidak mentaati peraturan/tata tertib mata kuliah yang telah ditetapkan di dalam program perkuliahan dan melakukan kecurangan-akademis, dapat berupa:
1. Teguran secara lisan
2. Pengurangan nilai pada tahapan tugas yang dinilai/dievaluasi; 3. Pengurangan nilai pada kriteria penilaian disiplin & keaktifan; 4. Pengguguran nilai pada tahapan tugas yang dinilai;
5. Pengguguran nilai mata kuliah untuk semester yang bersangkutan
H. PENILAIAN
1. Kriteria penilaian:
Pemahaman terhadap materi yang diberikan, serta kemampuan dan kreatifitas menuangkan ide/gagasan
dalam proses desain 50%
Kualitas grafis dan estetika (menunjukkan ketrampilan dalam berkomunikasi secara tekstual dan visual) 25%
RPKPS & KAK – MK DESAIN ARSITEKTUR III – Semester Ganjil 2014/2015
6
2. Tahap evaluasi tugas dan bobot:
TAHAP EVALUSI TUGAS BOBOT TUGAS
Entry-skill 2%
Evaluasi I (Lap. Pendahuluan) 12,5% (termasuk nilai proses & revisi)
Evaluasi II (Lap. Program Desain) 22,5% (termasuk nilai proses & revisi)
Evaluasi III (Draft Konsep Desain, Draft Desain, Draft Lap. Desain & Maket Studi) 30% (termasuk nilai proses)
Evaluasi Akhir (Konsep Desain, Desain, Lap. Desain, Maket Studi & Portofolio)/Ujian Akhir Semester (UAS) 35%
3. Pengumpulan tugas ditetapkan sesuai jadwal. Setiap keterlambatan pengumpulan akan dikenakan sanksi pengurangan nilai. 4. Penilaian Entry-skill oleh Ketua Tim Dosen.
5. Penilaian proses tugas mingguan dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
6. Komposisi penilaian evaluasi tahapan tugas: Ketua Tim Dosen : Dosen Pembimbing Kelompok = 40 % : 60%. 7. Ujian Akhir Semester (UAS):
a. Prasyarat:
- Jumlah presensi kehadiran kuliah minimal 80%
- Jumlah asistensi dengan Dosen PJK minimal 50% tiap tahap evaluasi, tercatat di lembar asistensi (Laporan Pendahuluan, min. 3x; Laporan Program Desain, min. 4x; dan Desain, min. 5x)
b. Komposisi penilaian UAS: Ketua Tim Dosen : Dosen Pembimbing Kelompok = 60 % : 40%
c. Ketidakikutsertaan UAS dianggap tidak memprogram mata kuliah, sehingga mengakibatkan pengguguran nilai akhir (mendapatkan nilai K) 8. Nilai Akhir merupakan komposisi (prosentase) nilai Tugas : Disiplin & Keaktifan = 95% : 5%; Nilai kelulusan minimal Disiplin-Keaktifan = C (>55)
9. Bagi mahasiswa peserta yang mengulang, nilai terbaik yang diberlakukan/diakui di dalam Kartu Hasil Studi (KHS) dan Transkrip Nilai. .
I. KERANGKA ACUAN KERJA/KAK (terlampir)
J. TABEL SATUAN ACARA PERKULIAHAN/SAP (terlampir)
Batasan-batasan tugas lain yang belum disebutkan, akan dilengkapi kemudian.
Perubahan terhadap batasan-batasan tugas masih memungkinkan, namun setelah melalui kesepakatan antara tim dosen pengampu dan mahasiswa.
Malang, 9 September 2014 Mengetahui,
Kepala Laboratorium Desain Arsitektur Tim Penyusun, Mahasiswa Peserta, Ketua Tim Dosen Pengampu DA III Ketua Kelas
TRIANDRIANI MUSTIKAWATI, ST., MT. IR. SIGMAWAN TRI PAMUNGKAS, MT. ...