• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bank Indonesia | 1 KEYNOTE SPEECH

DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA

PADA ACARA SEMINAR AKHIR TAHUN PERBANKAN SYARIAH

‘Membangun Kapasitas dan Memperkuat Kontribusi Perbankan Syariah dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi’

Jakarta, 14 Desember 2011

Yang saya hormati:

• Para panelis, Bpk. Bambang Brodjonegoro, Bpk. Edib Muslim, Ibu Suryani Motik, Bpk. Yuslam Fauzi, dan Mr. Zaki Mansoer

• Para Pimpinan Perbankan, Lembaga Pemerintah, Asosiasi Usaha, dan Kalangan Akademisi

• Para Hadirin dan undangan yang berbahagia

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Bapak-Ibu Hadirin yang berbahagia,

Mengawali pertemuan kita pagi ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang atas perkenan-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini untuk kembali mengikuti acara ‘Seminar Akhir Tahun Tentang Outlook Perbankan Syariah 2012”. Seminar ini mempunyai makna penting bagi pengembangan perbankan syariah karena selain dilakukan evaluasi juga akan melihat arah dan prospek pengembangan ke depan sehingga para stakeholders dapat menyamakan langkah agar momentum pertumbuhan perbankan syariah yang tinggi tetap terjaga dengan baik.

Statistik perkembangan perbankan syariah sampai dengan bulan Oktober 2011 menunjukkan bahwa pelayanan perbankan syariah semakin luas tersebar di seluruh penjuru Nusantara dengan 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 154 BPRS. Total aset perbankan syariah telah mencapai Rp130,5 triliun atau tumbuh 47,5% secara year on year (yoy). Pertumbuhan perbankan syariah yang tinggi tersebut mampu meningkatkan pangsanya menjadi sebesar 3,7% dari total aset perbankan nasional.

Kami optimis bahwa era pertumbuhan tinggi perbankan syariah masih akan berlanjut walaupun saat ini kita menyaksikan perekonomian global, khususnya di Kawasan Eropa dan Amerika, masih dibayangi oleh krisis dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan perbankan syariah tidak akan banyak

(2)

Bank Indonesia | 2 terganggu oleh krisis global karena eksposur portofolio aset dalam valas dan terkait dengan luar negeri sangat kecil. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global memang akan menurunkan permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia, namun saat ini porsi pembiayaan perbankan syariah yang terkait langsung dengan perdagangan luar negeri juga masih relatif kecil.

Bapak-Ibu Hadirin yang saya hormati,

Bank Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk terus memfasilitasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, karena yakin akan kemanfaatannya bagi perekonomian nasional. Bank Indonesia juga akan senantiasa bekerja sama dengan para stakeholders, seperti Dewan Syariah Nasional (DSN), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Pemerintah (khususnya Kementrian Keuangan) dalam menumbuh kembangkan industri perbankan syariah.

Untuk dapat terus mendukung perkembangan perbankan syariah pada tahun 2012, Bank Indonesia memandang perlu adanya strategi pengembangan dan kebijakan perbankan syariah difokuskan pada hal-hal berikut:

1. Penguatan intermediasi perbankan syariah kepada sektor ekonomi produktif.

Kita melihat bahwa kegiatan usaha perbankan syariah dalam beberapa tahun terakhir lebih terfokus untuk melayani pembiayaan segmen jasa dan konsumsi, dimana porsinya mencapai 72% dari total pembiayaan. Untuk itu mulai tahun 2012, perbankan syariah akan diarahkan untuk mulai mengembangkan kapasitasnya dan lebih aktif melayani kebutuhan pembiayaan pada sektor-sektor produktif. Jika memungkinkan bahkan membiayai berbagai proyek yang masuk dalam inisiatif MP3EI (Master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia).

2. Pengembangan dan pengayaan produk perbankan syariah yang lebih terarah Sejalan dengan kebijakan diversifikasi segmen nasabah, Bank Indonesia akan memprioritaskan dukungan bagi pengembangan produk-produk yang terkait sektor ekonomi produktif. Dukungan tersebut antara lain diberikan dalam bentuk: (i) kajian produk, update kodifikasi produk dan pelaksanaan perizinan; (ii) kajian potensi pengembangan skim pembiayaan proyek/ infrastruktur melalui bank syariah; dan (iii) penyusunan arah strategis pengembangan produk perbankan syariah.

(3)

Bank Indonesia | 3 3. Peningkatan sinergi dengan bank induk dengan tetap mengembangkan

infrastruktur kelembagaan bisnis syariah

Bank Indonesia memandang perlu agar setiap bank umum konvensional (BUK) induk mempertimbangkan kembali sinergi usahanya dengan bank syariah yang menjadi anak usaha, sejalan dengan arah diversifikasi segmen dan produk bank syariah. BUK induk dan bank syariah juga perlu secara bersama mengidentifikasi permasalahan dan menyiapkan action plan untuk memperkuat sinergi dimaksud. Untuk mendorong hal ini, Bank Indonesia sedang mengkaji regulatory incentives yang memungkinkan untuk memperkuat sinergi tersebut.

4. Peningkatan edukasi dan komunikasi dengan fokus pada kesetaraan (parity) dan distinctiveness

Kenaikan pesat jumlah rekening yang dikelola perbankan syariah dalam 3 tahun terakhir, selain menunjukkan tingginya demand terhadap produk dan jasa perbankan syariah, juga menunjukkan bahwa masyarakat telah semakin mengenal dan merasakan kemanfaatan dari kehadiran bank syariah. Menyikapi perkembangan tersebut, Bank Indonesia memandang bahwa citra “inklusif” industri perbankan syariah, yang juga semakin dikenali sebagai iB (ai-Bi), perlu terus dikomunikasikan. Setiap segmen masyarakat mulai dari yang memiliki tingkat penghasilan rendah hingga sangat tinggi, tanpa dibatasi segmen rasial atau agama tertentu, perlu dikenalkan mengenai functional benefits dan variasi skema produk yang dimiliki bank syariah yang merupakan “distinctiveness” produk perbankan syariah. Dalam rangka meningkatkan iB financial literacy, program sosialisasi/edukasi publik Bank Indonesia pada 2012 tetap difokuskan pada komunikasi kesetaraan produk dan layanan perbankan syariah (parity) dan “distinctiveness’ tersebut.

5. Peningkatan good governance dan pengelolaan risiko kegiatan usaha perbankan syariah

Mencermati concern masyarakat terhadap berbagai kasus dan isu seputar perbankan beberapa waktu terakhir ini, perbankan syariah perlu memperkuat tata kelola (GCG) dan pengelolaan risiko dalam aktivitas kegiatan usahanya. Bank Indonesia akan memperkuat screening berdasarkan karakter, integritas dan kompetensi, serta akan memperkuat sanksi bagi mereka yang sengaja menyalahgunakan kewenangannya, dimana pemegang saham pengendali (PSP) dan pengurus bertanggung jawab penuh dalam batas-batas perundangan berlaku atas apa yang terjadi di bank.

(4)

Bank Indonesia | 4 Bank Indonesia juga akan melakukan pengaturan produk dan aktivitas baru untuk mendorong pengendalian risiko guna meningkatkan prudential bank dan melindungi kepentingan nasabah. Menyikapi pertumbuhan pesat aktivitas usaha bank syariah tertentu yang sejatinya bukan merupakan fokus utama bisnis perbankan syariah, Bank Indonesia mempertimbangkan untuk melakukan pengaturan untuk melengkapi supervisory approach yang selama ini telah dijalankan.

Terkait dengan BPRS, pada tahun 2012 direncanakan akan dilakukan penyusunan ketentuan tata kelola, disamping review ketentuan transparansi dan rencana kerja BPRS, permodalan dan pengembangan jaringan kantor sehingga diharapkan BPRS dapat dikelola secara lebih sehat dan dapat berkembang secara berkesinambungan.

6. Penguatan Sistem Pengawasan

Sejalan dengan arah kebijakan penguatan tata kelola dan manajemen risiko perbankan syariah, efektivitas pengawasan bank juga perlu ditingkatkan, baik melalui penyempurnaan infrastruktur pengawasan, proses penilaian risiko, kompetensi pengawas dan quality assurance melalui ‘forum panel’ pengawasan. Di sisi infrastruktur, Bank Indonesia berencana untuk mengintegrasikan sistem informasi pengawasan bank syariah dalam single platform untuk mempermudah akses dan meningkatkan kualitas informasi pengawas, antara lain melalui aplikasi TKS dan stress test rencana bisnis bank. Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan pengkajian early warning system bagi BUS/UUS, penyempurnaan pedoman LBUS, dan revisi pedoman akuntansi perbankan syariah (PAPSI) 2003.

Bapak-Ibu Hadirin peserta seminar yang saya hormati,

Baru-baru ini telah diadakan business gathering dan focus group discussion antara perbankan syariah dengan pelaku usaha di sektor pertambangan, sebagai salah satu upaya untuk saling mengenal dan menjajagi kerjasama. Kegiatan ini hendaknya berlanjut kepada sektor-sektor ekonomi produktif lainnya yang dapat dibiayai oleh perbankan syariah sehingga harapan untuk menjadikan perbankan syariah yang memahami kebutuhan masyararakat dan pelaku usaha dapat menjadi kenyataan.

Berdasarkan perkembangan tersebut terdapat beberapa isu penting yang dapat didiskusikan bersama dalam seminar ini, antara lain:

(5)

Bank Indonesia | 5 • Key success factors pengembangan kapasitas bank syariah untuk mendukung

proyek berskala menengah-besar.

• Strategi dan kesiapan bank syariah berpartisipasi dalam pembiayaan proyek/infrastruktur dan sindikasi.

• Reorientasi strategi dan bentuk dukungan pemegang saham utama (BUK Induk) maupun pemerintah untuk meningkatkan partisipasinya dalam MP3EI. • Potensi kerjasama strategis dengan investor/lembaga keuangan syariah

global dalam pembiayaan proyek/infrastruktur.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, sudah selayaknya Indonesia mengambil posisi yang terdepan dalam eksplorasi model, konsep, dan pengembangan ekonomi dan perbankan syariah agar dapat lebih berperan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pembangunan ekonomi. Bapak-Ibu Hadirin yang berbahagia,

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran panitia atas terselenggaranya acara seminar ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para panelis yang berkenan menyediakan waktu untuk turut berkontribusi dan mencurahkan pemikirannya dalam pengembangan industri perbankan syariah.

Akhir kata, kepada seluruh peserta seminar saya ucapkan selamat berdiskusi, dan dengan mengucapkan “Bismillahirrahmannirrahiim” dengan ini “Seminar Akhir Tahun tentang Outlook Perbankan Syariah 2012” secara resmi saya buka. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan keberkahan, serta meridloi segala upaya kita. Amien

Wabillahi taufiq walhidayah, wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Dr. Halim Alamsyah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas, untuk mengetahui apakah BPRS yang bermain aman dengan banyak mengalokasikan pembiayaan dalam bentuk akad murabahah memiliki return yang

Dengan menggunakan metode inversi model coupled hypocenter velocity dan software velest 3.3 diperoleh model kecepatan baru gelombang P 1D untuk wilayah perairan

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kepuasan konsumen merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang paling kuat dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada

Kecekapan pula adalah melaksanakan kerja dengan usaha, kos dan pembaziran yang minimum atau dengan kata lain, „melakukan sesuatu dengan betul.‰ Sebuah organisasi akan berjaya

Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah (2008) yang berjudul ”Penerapan Strategi Active Learning Type Firing Line Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

Berkaitan dengan acara wisuda ini, khususnya kepada para wisudawan/wati, saya atas nama pribadi dan Civitas Akedemika STIKES Nani Hasanuddin menyampaikan ucapan

upaya preventif juga dilakukan dengan menyekolahkan 28 dosen dengan berbagai jurusan sesuai kebutuhan institusi, untuk studi lanjut baik ke jenjang S2 maupun S3

Berkaitan dengan acara wisuda ini, khususnya kepada para wisudawan/wati, saya atas nama pribadi dan Civitas Akedemika STIKES Nani Hasanuddin menyampaikan ucapan