• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN: SNIPTEK 2013 APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN: SNIPTEK 2013 APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

INF-177

APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT

Dian Ambar Wasesha

STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat

(Margasatwa), Jakarta Selatan [email protected]

Hendi Fahrudin

STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat

(Margasatwa), Jakarta Selatan [email protected]

ABSTRAK — Industri kreatif di Indonesia sudah mulai

berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan develover industri kreatif untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Namun dinegara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya.

Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan

berbagai pilihan genre dan masing-masing game membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang berbeda.

Game third person shooter adalah jenis game action yang

digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam

game. Dengan menggunakan game engines Unity 3D,

pembuatan game akan lebih mudah dan dapat memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya yang sangat menyukai game.

Kata Kunci: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D

ABSTRACT - Creative industry in Indonesia has started to develop since several years ago. The development of creative industry followed by high public interest. The high interest is as if demanding the designer and develover creative industry to develop ideas and abilities. But in our country there are not many who become the perpetrators. The available games are of course diverse with a wide selection of genres and each game requires different hardware specifications. The third person shooter game is a popular type of action game using a third-person perspective that allows players to see characters, where players can see the whole body of characters in the game. By using Unity 3D game engines, game creation will be easier and can give interest because it is easy to play especially those who love games.

Keywords: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D

PENDAHULUAN

Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangkan industri kreatif di ikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan developer industri kreatif untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Salah

satu industri kreatif yang berkembang sangat pesat dan diminati banyak orang adalah game. Game diminati mulai dari anak-anak sampai dewasa baik pada papan permainan (boardgame), console, arcade, handhelt, maupun komputer. Tipe game (genre) sudah banyak bermunculan, mulai dari action shooter, action adventure,

adventure, role-playing, simulation, sampai pada game strategy. Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:1)

Kemajuan teknologi komputer saat ini banyak mengalami perubahan yang sangat besar. Sakarang manusia telah mampu mengembangkan aplikasi modern, demikian juga industri saat ini saling bersaing untuk mengembangkan produk mereka dipasaran lokal maupun internasional. Namun di negara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya. (Sibero, 2009:7)

Game yang tersedia tentunya beraneka ragam

dengan berbagai pilihan genre dan masing-masing game membutuhkan spesefikasi perangkat keras yang berbeda, tidak jarang game yang digemari memerlukan spesifikasi perangkat keras yang cukup tinggi sementara spesifikasi perangkat keras dimiliki tidak mencukupi sehingga game yang digemari pun tidak bisa dinikmati. Menurut Purnomo, dkk (2012:752)

Game Third Person Shooting (tps) adalah salah satu

jenis game (genre) Action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter mereka mengendalikan elemen desain utama, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam game (contoh : Ragnarok Online,

Fate). Tidak seperti First Person Shooting yang

menampilkan orang pertama dengan sudut pandang pemain yang melihat aksi melalui mata karakter pemain, dimana pemain dijadikan seperti karakter yang di mainkan (contoh : Counter strike, Point Blank, Halo). Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:2)

Banyaknya genre yang disebutkan diatas, memungkinkan adanya kombinasi diantara genre tersebut, salah satunya adalah Action Arcade. Action

arcade adalah kombinasi dari Action Game dan Arcade Game. Dimana pemain di tuntut menggunakan

ketangkasan, kecepatan dan konsentrasi untuk menyelesaikan sebuah level.

Oleh karena itu beberapa alternatif jawaban untuk masalah diatas salah satunya adalah game engines Unity

3D. Dengan menggunakan game engines Unity 3D,

(2)

INF-178 memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya

yang sangat menyukai game.

BAHAN DAN METODE

A. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, maka penulisan ini menggunakan dua teknik pengumpulan data sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan dalam penyusunan laporan. Dua teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Observasi

Observasi terdiri dari analisis game sejenis dan analisis user. Analisis game sejenis dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap game yang sejenis.

2. Studi Literatur

Merupakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan game yang dibuat dari berbagai sumber seperti sumbangan tulisan-tulisan yang berasal dari buku-buku di perpustakaan kampus dan internet sebagai perpustakaan elektronik yang sangat besar, mendominasi sebagian besar referensi didalam penulisan ini.

B. Model Pengembangan Sistem

1. Analisa Kebutuhan Sistem

Dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibutuhkan dalam perancangan game ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Game mempunyai sistem permainan yang

sederhana dan mudah dimengerti.

2. Game tidak terlalu berat ketika dijalankan sehingga tidak memerlukan komputer yang mempunyai spesifikasi tinggi.

3. Game bersifat single player. 2. Desain

Pada tahapan rancangan desain yaitu mendesain tampilan game dari tampilan menu utama, tampilan menu help, tampilan menu about dengan menggunakan Unity 3D v1.05.

3. Code Generation

Menggunakan Unity 3D sebagai game engines dalam pembuatan game dengan menggunakan Java Script,

Boo Scrip dan C#. 4. Testing

Sekali game dibuat, pengujian game dimulai. Proses pengujian nya sebagai berikut :

1. White Box Testing

Menguji pemain (player) berhasil melewati rintangan–rintangan dan melanjutkan ke level berikutnya.

2. Black Box Testing

Menguji apakah game yang saat dijalankan sesuai dengan menu–menu tampilan.

5. Support

Perkembangan maupun perubahan sistem yang bersangkutan terhadap game yang dibuat terkait dengan Software dan spesifikasi komputer (Hardware) yang diperlukan, seperti Sistem Operasi (Operating System), Prosesor Komputer (Computer

Processor), Memori Komputer (Computer Memory),

Resolusi Layar (Screen Resolution), dan VGA (Video

Graphics Array)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisikan proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh aplikasi. Adapun analisa kebutuhan fungsional game Third person shooter, antara lain:

1. Pada tampilan menu utama pengguna dapat memilih

permainan baru atau memilih level yang akan dimainkan.

2. Game terdiri dari tingkatan tiga level dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem analisis

perangkat keras/hardware, analisis perangkat

lunak/software, analisis pengguna/user. Analisis

kebutuhan sistem non fungsional dalam game third

person shooter, antara lain:

Tabel 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam membuat game

Spesifikasi Keterangan

Computer Processor Intel Celeron CPU 1007U, 1,50Ghz

Computer Memory 4 GB

VGA 64-bit Operating System

Screen Resolution 1366x768

Operating System Window 7 Ultimate

Sumber: Hasil penelitian (2013)

a. User Interface

Berikut tampilan game yang dibuat pada game Third

Person Shooter, antara lain :

1. Tampilan Main Menu

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 1. Main Menu

(3)

INF-179 New Game Menu Game Over Menu Level Complete Menu Game Over Menu Game Over Level 3 Level 2 Level 1

Layar Menu Utama Tombol new game di klik

Level 1 sukses? Masuk ke level 2 Player Mati?

Masuk ke menu game over Tombol restart di klik kembali ke level

yang sama Pemain menekan tombol menu/quit Level 2 sukses? Masuk ke level 3 Level 3 sukses? Level Complete Player Mati? Masuk ke menu game over

Player Mati? Masuk ke menu game over

pemain menekan tombol menu/ quit Level selesai Pemain menekan tombol menu/quit Pemain menekan tombol menu/quit Pemain menekan tombol resume

kembali ke level yang sama

Pemain menekan tombol resume kembali ke level yang sama

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 2. Menu Continue 3. Tampilan Game Paused

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 3. Game Paused

4. Tampilan Menu Help

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 4. Menu Help 5. Tampilan Game Over

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 5. Game Over 6. Tampilan Level Complete

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 6. Level Complete

b. State Transition Diagram

State Transition Diagram adalah suatu pemodelan

peralatan (modelling tool) yang menggambarkan sifat ketergantungan terhadap suatu sistem waktu nyata (real

time system), dan tampilan tatap muka (interface) pada

sistem aktif (online system). Pemodelan ini juga digunakan dalam menjelaskan alur-alur dari aplikasi yang penulis rancang.

1. State Transition Diagram Menu Utama

Windows Layar Menu Utama Help New Game

About

Exit User Menjalankan Game

Pilih New Game

Pilih Help

Pilih About

Pilih Exit

Keluar Dari Game Continue Level 1 Level 3 Level 2 Pilih Continue Pilih Level 1 Pilih Level 2 Pilih Level 3

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 7. State Transition Diagram Menu Utama 2. State Transition Diagram Play Game

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 8. State Transition Diagram Play Game

c. Code Generation 1. White Box

(4)

INF-180

Level = 3 CompleteLevel

Game Over Level = Level + 2 Start Level = 1 Apakah Mati? Pilih: 1. Menu 2. Exit Pilih: 1. Menu 2. Exit Menu Exit Menu Exit End Menu Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Selesai atau tidak

Pembuatan game Third Person Shooter memerlukan sebuah perancangan. Perancangan dalam pembuatan

game Third Person Shooter antara lain:

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 9. Level Berikut Coding Health Controller Player Lampiran B.7 Health Controller

using UnityEngine; using System.Collections; public class RayAndHit { public Ray ray;

public RaycastHit hit;

public RayAndHit(Ray ray, RaycastHit hit) { this.ray = ray;

this.hit = hit; }

}

public class HealthController : MonoBehaviour { public GameObject deathHandler;

public float maxHealth = 100; public float hitDamage = 3; public float healingSpeed = 2; public GameObject hitParticles; public AudioClip hitSound; [HideInInspector]

public float health;

public float normalizedHealth { get { return health / maxHealth; } }

// Use this for initialization void OnEnable () {

health = maxHealth; }

// Update is called once per frame void Update () {

if (Time.deltaTime == 0 || Time.timeScale == 0) return;

if (health > 0)

health += Time.deltaTime * healingSpeed; health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); }

void OnHit (RayAndHit rayAndHit) { health -= hitDamage;

health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); if (hitParticles) {

GameObject particles = Instantiate( hitParticles, rayAndHit.hit.point, Quaternion.LookRotation(-rayAndHit.ray.direction) ) as GameObject; particles.transform.parent = transform; } if (hitSound) { AudioSource.PlayClipAtPoint(hitSound, rayAndHit.hit.point, 0.6f); } } }

Coding Sound Effect Controller using UnityEngine;

using System.Collections;

public class SoundEffectController : MonoBehaviour { public AudioSource gunAudioSource;

public AudioSource footAudioSource; public AudioClip fire;

public AudioClip reload; public AudioClip[] footsteps; void OnFire () { gunAudioSource.PlayOneShot(fire); } void OnReload () { gunAudioSource.PlayOneShot(reload); } void OnFootStrike () { CharacterController cc = GetComponent<CharacterController>(); float volume = Mathf.Clamp01(0.3f + cc.velocity.magnitude); footAudioSource.PlayOneShot(footsteps[Random.Range(0, footsteps.Length)], volume); } } 2. Black Box

(5)

INF-181

Dibawah ini adalah tabel pengujian Black Box pada

game yang di buat :

Tabel 2. Pengujian Black Box

INPUT/E

VENT PROSES OUTPUT

HASIL PENGUJ IAN Tombol play game Application.Load

Level(4); Memulai game Sesuai

Tombol

Help Application.LoadLevel(2); Menampilkan menu

help

Sesuai

Tombol

about Application.LoadLevel(1); Menampilkan tentang data diri pembuat game Sesuai Tombol

Quit Application.Quit(); Keluar dari game Sesuai Tombol

Back Application.LoadLevel(0); Kembali ke main menu

Sesuai Tombol

Restart Application.LoadLevel(4); Application.Load Level(5); Application.Load Level(6); Mengulan gi Level Sesuai

Sumber: Hasil penelitian (2013)

d. Hasil Kuesioner

Dalam pembuatan aplikasi game tersebut dilakukan wawancara kepada para gamers yang berusia 16 tahun keatas mengenai game yang dibuat. Kuesioner diberikan kepada 11 orang untuk mendapatkan data bagaimana pendapat mereka tentang game setelah dijalankan, yang terdiri dari 10 pertanyaan.

Berikut adalah hasil dari pertanyaan :

Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 10. Hasil Kuesioner

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil perancangan game sampai tahap penyelesaian secara menyeluruh mengenai

pembuatan Game Third Person Shooter dengan menggunakan Unity 3D v1.05 sebagai berikut :

1. Penerapan game engine Unity 3D dalam pembuatan

game (Third Person Shooter Robot shoot) dimulai

dari menentukan genre game yang dibuat kemudian merancang konsep dari game tersebut. Setelah itu mulai dengan pengumpulan materi-materi yang dibutuhkan dalam pembuatan game tersebut. 2. Unity 3D sebagai editor engine memberikan

kebebasan dalam mendesain game, dan didukung dengan bahasa Javascript, C#, dan Boo.

3. Memiliki tampilan yang menarik didukung dengan

GUI yang mudah dipahami dan banyak memiliki media library entities engine machine yang siap

dipakai sehingga sangat mudah dipelajari untuk pemula.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan serta STMIK Nusa Mandiri

REFERENSI

Bunadi, Zeembry. (2007). Membuat Animasi Kartu Ucapan Dengan Flah 8. Jakarta PT Elex Media Komputindo

Gunawan, Ibnu, dan Rudy Adipranata. (2006). Pembuatan Prototipe Game Multiplayer Online. ISSN: 1907-5022. Surabaya : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006. Diambil dari:

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29617-3404100030-Paper.pdf.

Fauzi, Muhammad Haki dan Rodiah. (2013). First Person Shooter 3D ”GHAMASHOOT” Dengan Blender Dan Unity 3D. ISSN: 1979-…. Depok :Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia

2013. Diambil dari

:http://rodiah.staff.gunadarma.ac.id/Publication s/files/1799/First+Person+Shooter3D+SEMNAS TEK+2013.pdf.

Nilwan, Agustinus. (2009). Pemrograman Animasi dan Game Profesional. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Binanto, Iwan. (2010). Multi Media Digital Dasar Teori Pengembangannya. Yogyakarta : C.V Andi Offset Martono, (2013). Perancangan Game Edukasi “Fish

Identity” Dengan Menggunakan Java. vol. 1 No.1,

juli 2013. Diambil dari :

http://eprints.undip.ac.id/40500/1/7-39-1-PB.pdf (12 juli 2014).

(6)

INF-182 Utomo, Lakoro. (2012). Perancangan Concept Art Game

Berlatar Budaya Majapahit Sebagai Media Komunikasi Budaya. Vol. 1, No. 1. Surabaya 2012 : Jurnal Sains dan Seni ITS. Diambil dari:

http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/downl oad.pdf.

Sibero, Ivan C. (2009). Langkah Mudah Membuat Game 3D. Yogyakarta : MediaKom.

Gambar

Gambar 7. State Transition Diagram Menu Utama  2.  State Transition Diagram Play Game
Tabel 2. Pengujian Black Box  INPUT/E

Referensi

Dokumen terkait

Campuran air, pasir dan bahan kimia yang telah terakumulasi pada masing-masing lubang kecil pada sisi horizontal drilled akan membentuk fissure pada lapisan batubara sehingga pada

Hasil : Terdapat 76 subjek penelitian. Prevalensi penyakit kardiovaskular adalah 63,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara status merokok, frekuensi napas dan modifikasi

selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan penulisan

Terlihat pada kurva PV Subsistem Bekasi yang diterapkan lepas pembangkit unit 8 memiliki titik tegangan kritis pada 427.097 kV dengan pembebanan maksimum sebesar

(4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Gubernur dan/atau Bupati/Wali kota wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan penggunaan dana

* Partikel Partikel dengan ukuran dengan ukuran atau kerapatan yang atau kerapatan yang lebih kecil k lebih kecil keluar melalui eluar melalui bagian atas dari cyclone.. bagian

Hasil produk pelarutan teramati pada sampel-sampel pengamatan berupa mineral/butiran yang telah berinteraksi dengan fluida, hal ini mengakibatkan berkembangnya

Suatu eksternal entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan