ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
60
3.1 Sejarah Perusahaan
PT Horison Permai merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufacturing cat. Perusahaan ini mulai berdiri sejak tanggal 16 September
1987, di Jakarta, sesuai dengan aktanotaris nomor 006/P.NOT.1987, yang
beralamat di Komplek Perkantoran Grogol permai Blok A/49, Jalan Prof. Dr.
Latumeten, Jakarta Barat. Dan perusahaan ini mempunyai pabrik cat yang
beralamat di Komplek Industri M anis, Jalan M anis IV no 19, Tanggerang.
Pada tanggal 10 Agustus 2002 berdasarkan keputusan rapat, PT Horison
Permai melakukan peningkatan untuk perusahaanya itu dengan peningkatan
modal dasar perusahaan atau penambahan modal perusahaan untuk
pengembangan masa depan yang lebih baik terdapat di salinan aktanotaris.
Sejak tahun 1987 sampai dengan sekarang, perusahaan ini telah
memproduksi berbagai macam cat yaitu cat minyak, cat tembok, dan cat kapal,
dan nama merek yang dipakai untuk perusahaan cat Horison permai adalah
Amma Paint, arti dari nama Amma Paint di ambil dari bahasa China yang berarti
nenek atau ibu dari segala cat. Perusahaan ini selain memproduksi cat juga
bergerak di bidang Painting Contractor (Kontraktor Pengecatan) di Jakarta yang
dinamakan CV. Karya Lamda yang berdiri pada tanggal 9 Juli 1983 dan
sekarang merupakan anak perusahaan PT Horison permai.
Banyak proyek-proyek yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan dan
Gedung dan sebagainya. Beberapa proyek yang telah dilaksanakan oleh PT
Horison Permai sebagai berikut:
a. Tahun 1997, Yamaha M otorcycle Factory at Cikarang.
b. Tahun 2000, Factory Astra honda M otot At Cikarang for Interior, Exterior, and Steel Structure.
c. Tahun 2003, La M oda Cafe at Plaza Indonesia.
d. Tahun 2003, Grand Hyatt Hotel at M H Thamrin - Jakarta. e. Tahun 2004, M all Taman Anggrek for Interior and Exterior. f. Tahun 2005, Danone Factory.
g. Tahun 2005 dan 2006, Apartment Plaza Senayan. h. Dan lain-lain.
Total bangunan yang memakai cat Amma Paint ini sampai sekarang telah
berjumlah ±2000 proyek. Dan sampai sekarang masih banyak yang memakai cat
Amma Paint dikarenakan kualitas dan mutu yang diberikan ke konsumen
terjamin dan harga yang terjangkau.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.1 Visi Perusahaan
M enjadi perusahaan 5 besar nasional dalam hal Painting manufacturing
dan menjadi kebanggaan Nasional
Adapun M isi dari PT Horison Permai adalah “We make a quality paint in
reasonable price”, yaitu memberikan cat kualitas dengan harga yang
memandai bagi tiap-tiap konsumen.
3.3 Produk dari PT Horison Permai
Produk dari PT. Horison Permai ini dikenal dengan nama Amma Paint
yang di bagi menjadi beberapa jenis produk, diantaranya :
1. Cat Tembok
a. Ammacryl (Premium Paint)
b. Adela ( Economic Paint)
c. Ammacryl Weatherguard ( Protection for weather)
2. Cat Anti Bocor
a. Ammacryl Waterproofing ( Protection from water)
3. Cat Genteng
a. Ammacryl Rooftile ( Tile paint)
4. Cat Minyak
a. Gammalkyd Primer ( Protection coating for metal)
b. Gammalkyd Top Coat
3.4 S truktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Horison Permai Sumber : Hasil Wawancara dari PT. Horison Permai
3.5 Pembagian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab (Job Description) 3.5.1 Direktur, bertanggung jawab:
1. M engawasi perkembangan perusahaan
2. M engawasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan perusahaan
3. Bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang diambil sehubungan
dengan kemajuan perusahaan
4. M emeriksa setiap laporan-laporan perusahaan
5. M enetapkan strategi jangka panjang maupun strategi jangka pendek
demi tercapainya visi dan terlaksananya misi perusahaan
3.5.2 Bagian Keuangan, bertanggung jawab:
1. M elakukan pembayaran atas pembelian bahan baku
2. M embuat dan mencetak faktur pajak
3. M elakukan pencatatan jurnal pelunasan piutang
3.5.3 Bagian Pemasaran, bertanggung jawab:
1. Bertanggung jawab dalam membuat brosur-brosur yang berisi
produk-produk yang dihasilkan perusahaan
2. M elakukan promosi produk
3. M embantu pelanggan dalam membuat purchase order jika diperlukan
3.5.4 Bagian Produksi, bertanggung jawab:
1. Bertanggung jawab atas permintaan pembelian bahan baku yang
diperlukan untuk proses produksi
2. Bertanggung jawab atas penyimpanan bahan baku
3. M elakukan kontrol atas proses produksi
4. M engawasi mutu produk yang di hasilkan
5. M encetak surat jalan dan melakukan pengiriman produk dari pabrik
ke kantor
3.5.5 Bagian Penjualan, bertanggung jawab:
1. M embuat surat order produksi
2. M embuat surat jalan pengiriman yang ditujukan bagi pelanggan
3. M embuat kuitansi
4. M elakukan penagihan piutang
5. M elakukan perhitungan atas pelunasan piutang
6. M embuat laporan penjualan
3.5.6 Bagian Pengiriman, bertanggung jawab:
2. Bertanggung jawab atas kondisi barang selama melakukan
pengiriman barang
3. M eminta otorisasi surat jalan kepada pelanggan
3.6 Sistem Yang Berjalan
3.6.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan
Proses penjualan dimulai dari penerimaan pesanan dari pelanggan
melalui PO. Setelah menerima PO dari pelanggan maka bagian penjualan
akan membuat Surat Order Produksi (SOP) ke bagian produksi (pabrik).
Setelah barang selesai maka bagian produksi akan mengirimkan surat
jalan berserta barang ke bagian penjualan (kantor). Bagian penjualan
akan mengotorisasi surat jalan, dan memeriksa barang yang diterima.
Kemudian bagian penjualan akan membuat surat jalan 4
rangkap, setelah itu rangkap 1-3 berserta barang akan dikirimkan ke
bagian pengiriman, sedangkan rangkap ke-4 akan di arsip di bagian
penjualan.
Setelah bagian pengiriman menerima Surat Jalan rangkap 1-3 dan
barang yang akan di kirim ke pelanggan dari bagian penjualan, bagian
peringiriman akan mengirim Surat Jalan rangkap 1-3 dan barang
tersebut ke pelanggan, kemudian pelanggan akan memeriksa kesesuaian
barang dengan Surat Jalan tersebut dan kemudian mengotorisasi Surat
Jalan rangkap 1-3.
Setelah bagian pengiriman menerima Surat Jalan rangkap 1-3
Surat Jalan rangkap ke-3 tersebut ke pelanggan, sedangkan rangkap ke-1
dikasih ke bagian penjualan untuk melakukan penagihan, dan rangkap
ke-2 dikirim ke bagian kuangan.
Setelah bagian keuangan menerima Surat Jalan rangkap ke-2
yang sudah terotorisasi maka bagian keuangan akan melakukan
perhitungan faktur pajak dan mencetak 3 rangkap, dimana rangkap ke-1
akan dikirim ke bagian penjualan untuk melakukan penagihan,
sedangkan rangkap ke-2 dan ke-3 akan di arsip oleh bagian keuangan.
Setelah 30 hari, Bagian Penjualan akan melakukan penagihan
kepada pelanggan dengan membuat kuitansi penagihan, dan akan
melakukan penagihan dengan membawa PO, Surat jalan rangkap
ke-1, dan Faktur pajak rangkap ke-1. Setelah bagian penjualan
melakukan penagihan ke pelanggan, pelanggan akan membuat bukti
tanda terima. Bukti tanda terima tersebut merupakan bukti telah
menerima penagihan oleh bagian penjualan, bukti tanda terima ini akan
digunakan oleh bagian penjualan untuk melakukan penagihan
selanjutnya setelah 2 atau 3 hari menerima bukti tanda terima tersebut.
Setelah 2 atau 3 hari dari tanggal menerima bukti tanda terima
tersebut, bagian penjualan melakukan penagihan terakhir, kemudian
pelanggan akan melakukan pembayaran berupa uang tunai atau cek
Setelah pelanggan melakukan pembayaran, bagian penjualan
menghitungan pelunasan piutang pelanggan, sedangkan uang tunai atau
cek diberikan kepada bagian keungan.
Pada akhir bulan, bagian penjualan akan membuat laporan
penjualan yang akan diserahkan kepada bagian keuangan untuk membuat
laporan keuangan akhir bulan dan juga diserahkan ke direktur untuk
3.6.2 Identifikasi Event
Beberapa event Sistem informasi Penjualan yang terjadi pada PT.
Horison Permai Antara Lain:
a. M embuat Surat Order Porduksi
b. M elakukan Proses Produksi
c. M embuat Surat Jalan
d. M embuat Surat Jalan Pengiriman
e. M engirim Barang
f. M engirim Surat Jalan Pengiriman Terotorisasi
g. M embuat Faktur Pajak
h. M embuat Kuitansi
i. M elakukan Penagihan
j. M elakukan Penagihan Akhir
k. M enghitung Pelunasan Piutang
l. M encatat Jurnal Pelunasan Piutang
m. M embuat Laporan Penjualan
3.6.3 Event Table
Event Internal Agent
Assuming Responsibility
S tart When Activity
M embuat
Surat Order
Produksi
Bag. Penjualan M enerima Purchase
Order dari Pelanggan
‐ M encatat Pesanan
Pelanggan ke Surat
Order Produksi
‐ M engirim Surat Order
Produksi ke Bag.
Produksi
M elakukan
Proses
Produksi
Bag. Produksi Bag. Penjualan
mengirim Surat Order
Produksi
‐ M engecek Bahan Baku
‐ M emproduksi cat
pesanan berdasarkan
Surat Order Produksi
‐ M encetak Surat Jalan
‐ M engirim Surat Jalan
dan Cat pesanan kepada
Bag. Penjualan
M embuat
Surat Jalan
Pengiriman
Bag. Penjualan Setelah M enerima
Surat Jalan dan Cat
Pesanan dari Bag.
Produksi
‐ M engecek Cat Pesanan
dengan Surat Jalan yang
di kirim dari Bag.
‐ M encetak Surat Jalan
Pengiriman 4 rangkap
‐ M engirim Surat Jalan
Pengeriman dan Cat ke
Bag. Pengeriman
M engirim
Barang
Bag.
Pengiriman
M enerima Surat Jalan
pengeriman 3 rangkap
dan Cat Pesanan dari
Bag. Penjualan
‐ M engirim Surat Jalan
Pengiriman 3 rangkap
dan Cat Pesanan ke
Pelanggan M engirim Surat Jalan Pengiriman Terotoriasi Bag. Pengiriman Pelanggan M engotorisasi Surat Jalan Pengiriman 3 rangkap dan M enerima Cat Pesanannya
‐ M engirim Surat Jalan
Pengiriman terotorisasi
ke Bag Penjualan dan
ke Bag.Keuangan
M embuat
Faktur Pajak
Bag. Keuangan Setelah M enerima
Surat Jalan
Pengiriman
terotorisasi dari bag.
Pengiriman
‐ M enghitung PPN dari
Cat Pesanan
‐ M encetak Faktur Pajak
3 Rangkap
‐ M engirim Faktur Pajak
ke Bag. Penjualan
Penagihan Surat Jalan
Pengiriman
Terotoriasi dari Bag.
Pengiriman, dan
M enerima Faktur
Pajak dari Bag.
Keuangan untuk melakukan Penagihan kepada Pelanggan ‐ M enyiapkan PO,Surat Jalan Pengiriman,
Faktur Pajak 3 rangkap,
dan kuitasi untuk
melakukan penagihan ‐ M enagih kepada Pelanggan M elakukan Penagihan Akhir
Bag. Penjualan Setelah M elakukan
Penagihan pertama
kali dan menerima
Bukti Tanda Terima
‐ M enagih ke pelanggan
dengan membawa Bukti
Tanda Terima
M enghitung
Pelunasan
Piutang
Bag. Penjualan Setelah M enerima
Uang Tunai atau cek
dari pelanggan
‐ M enghitung pelunasan
piutang berdasarkan
uang tunai atau cek
yang di terima
‐ M engirim uang tunai
atau cek ke bag.
Keuangan untuk di
M encatat
Jurnal
Pelunasan
Piutang
Bag. Keuangan Setelah M enerima
Uang Tunai atau cek
dari Bag. Penjualan
‐ M encatat Jurnal
Pelunasan Piutang
Dagang
3.6.4 Overview Acti vity Diagram
Gambar 3.3 Overview Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Keterangan :
‐ Purchase Order (PO)
‐ Surat Order Produksi (SOP)
‐ Surat Jalan (SJ)
‐ Surat Jalan Pengiriman (SJP)
‐ Faktur Pajak (FP)
‐ Bukti Tanda Terima (BTT)
3.6.5 Workflow Table
Actor Activity
Pelanggan
Bag. Penjualan
Membuat Surat Order Produksi
1. M elakukan Purchase Order ke Bag. Penjualan
2. M enerima Purchase Order dari Pelanggan
3. M encatat Pesanan Pelanggan ke Surat Order
Produksi
4. M engirim Surat Order Produksi ke Bag.
Produksi
Bag. Produksi
Melakukan Proses Produksi
5. M enerima Surat Order Produksi dari Bag.
Penjualan
6. M engecek Bahan Baku yang tersedia
Surat Order Produksi
8. M embuat Surat Jalan berdasarkan Cat yang
selesai di produksi
9. M encetak Surat Jalan
10. M engirim Surat Jalan dan Cat
Bag. Penjualan
Membuat Surat Jalan Pengiriman
11. M enerima Surat Jalan dan Cat dari Bag.
Produksi
12. M engecek Cat Pesanan dengan Surat Jalan
yang dikirim dari Bag, Produksi.
13. M encetak Surat Jalan Pengiriman 4 rangkap
14. M engirim Surat Jalan Pengeriman Rangkap
Ke- 1,2,3 dan Cat Pesanan ke bag. Pengeriman
sedangkan rangkap ke-4 arsip di bag. penjualan
Bag. Pengiriman
Pelanggan
Mengirim Barang
15. M enerima Surat Jalan Pengiriman Rangkap
Ke-1,2,3 dan Cat Pesanan dari Bag. Penjualan
16. M engirim Surat Jalan Pengiriman Rangkap
Ke-1,2,3 dan Cat Pesanan ke Pelanggan
17. M enerima Surat Jalan Pengiriman Rangkap ke-
1,2,3 dan Cat dari Bag. Pengiriman
Bag. Pengiriman
yang dikirim
19. M engotoriasi Surat Jalan Pengiriman Rangkap
ke-1,2,3
20. M enerima Surat Jalan Rangkap ke-3 dari Bag.
Pengiriman dan Sisa rangkap Surat Jalan
Pengiriman Terotoriasi di berikan kepada Bag.
Pengiriman
21. M enerima Surat Jalan Pengiriman Terotoriasi
Rangkap ke- 1,2,3 dari Pelanggan
Bag. Pengiriman
Mengirim S JP Terotoriasi
22. M emberikan Surat Jalan Pengiriman Terotoriasi
rangkap ke-3 kepada pelanggan
23. M engirim Surat Jalan Pengiriman terotorisasi
Rangkap ke-1 kepada Bag Penjualan, dan
rangkap ke-2 kepada Bag. Keuangan
Bag. Keuangan
Membuat Faktur Pajak
24. M enerima Surat Jalan Pengiriman Terotoriasin
rangkap ke-2 dari Bag. Pengiriman
25. M enghitung PPN dari Cat Pesanan berdasarkan
Surat Jalan Pengiriman Terotoriasi rangkap
ke-2
27. M engirim Faktur Pajak rangkap ke-1 ke Bag.
Penjualan, Rangkap ke-2 dan 3 di arsip oleh
Bag. Keuangan.
Bag. Penjualan
Pelanggan
Melakukan Penagihan
28. M enerima Surat Jalan Pengiriman Terotoriasi
Rangkap ke-1 dari dari Bag. Pengiriman, dan
M enerima Faktur Pajak Rangkap ke-1 dari Bag.
Keuangan
29. M embuat Kuitansi Berdasarkan Surat Jalan
Pengiriman Terotoriasi Rangkap ke-1 dan
Faktur Pajak Rangkap ke-1 dari Bag. Keuangan
30. M enyiapkan PO, Surat Jalan Pengiriman
Terotoriasi rangkap ke-1, Faktur Pajak rangkap
ke-1, dan kuitansi
31. M elakukan Penagihan Kepada Pelanggan
32. M enerima Tagihan dari Bag. Penjualan
33. M encatat Total Tagihan
34. M embuat Bukti Tanda Terima berdasarkan
total tagihan yang ditagih oleh Bag. Penjualan
35. M engirim Bukti Tanda Terima kepada Bag.
Penjualan sebagai bukti bahwa menerima
Bag. Penjualan 36. M enerima Bukti Tanda Terima dari Pelanggan
Bag. Penjualan
Pelanggan
Bag. Penjualan
Melakukan Penagihan Akhir
37. M elakukan Penagihan Akhir kepada pelanggan
berdasarkan Bukti Tanda Terima dari
Pelanggan
38. M enerima Tagihan Berdasarkan Bukti Tanda
Terima yang dikasih
39. M elakukan Pembayaran atas tagihan yang di
tagih
40. M enerima Pembayaran Pelanggan berdasarkan
atas penagihan akhir
Bag. Penjualan
Menghitung Pelunasan Piutang
41. M enghitung Pelunasan Piutang Dagang
Berdasarkan Pembayaran penagihan dari
pelanggan
42. M engirim Pembayaran Uang tunai Atau Cek
yang di terima dari pelanggan atas tagihan
kepada Bag. Keuangan
Bag. Keuangan
Mencatat Jurnal Pelunasan Piutang
43. M enerima Uang Tunai atau Cek yang dikirim
Tabel 3.2 Workflow Table Sistem Yang Berjalan
3.6.6 Formulir dan Laporan dalam Sistem Berjalan 3.6.7.1 Fomulir
a. Surat Order Produksi
Gambar 3.4 Surat Order Produksi Sistem Yang Berjalan Keterangan :
Surat Order Produksi dibuat oleh Bag. Penjualan yang dibuat
berdasarkan Purchase Order dari Pelanggan. Surat Order
Produksi akan diberikan kepada Bag. Produksi. Kegunaan Surat
Order Produksi tersebut adalah Surat perintah untuk melakukan
produksi atas Purchase Order yang diterima dari pelanggan. 44. M encatat Jurnal Pelunasan Piutang Dagang
b. Surat Jalan
Gambar 3.5 Surat Jalan Sistem Yang Berjalan Keterangan :
Surat Jalan ini dibuat oleh Bag. Produksi yang akan dikirimkan
ke Bag. Penjualan berserta Barang/Cat yang telah produksi
pesanan pelanggan Kegunaan Surat Jalan tersebut merupakan
Surat Perintah Jalan untuk melakukan pengiriman dari Produksi
ke Bag. Penjualan yang sebagai bukti pengiriman.
c. Surat Jalan Pengiriman
Gambar 3.6 Surat Jalan Pengiriman Sistem Yang Berjalan Keterangan :
Surat Jalan Pengiriman ini dibuat oleh Bag. Penjualan setelah
Bag. Produksi. Surat Jalan Pengiriman akan dicetak sebanyak 4
Rangkap yang dimana rangkap ke- 1,2,3 akan diberikan kepada
Bag. Pengiriman pada saat pengiriman barang, dan rangkap
ke-4 akan di arsip di Bag. Penjualan Kegunaan Surat Jalan
Pengiriman tersebut adalah Sebagai Bukti Surat pengiriman
dari Perusahaan ke pelanggan dimana surat tersebut akan
diotoriasi oleh pelanggan setalah terima barang pesanannya.
d. Faktur Pajak
Gambar 3.7 Faktur Pajak Sistem Yang Berjalan Keterangan :
Faktur Pajak ini dibuat oleh Bag. Keuangan berdasarkan Surat
Jalan Pengiriman terotoriasi yang di terima dari Bag.
rangkap yang dimana rangkap ke-1 akan dikirim ke Bag.
Penjualan dan rangkap ke-2 dan 3 akan diarsip oleh Bag.
Keuangan sendiri. Kegunaan Faktur Pajak tersbut adalah
Sebagai bukti pengitungan pajak atas Purchase Order
Pelanggan dan sebagai bukti pelaporan pajak ke kantor pajak.
e. Kuitansi
Gambar 3.8 Kuitansi Sistem Yang Berjalan Keterangan :
Kuitansi dibuat oleh Bag. Penjualan berdasarkan Surat Jalan
Pengiriman terotorisasi yang di terima dari Bag. Pengiriman.
Kegunaan Kuitasi tersebut merupakan sebagai Bukti Penagihan
atas Purchase Order pelanggan yang sudah dikirim oleh
perusahaan dan diterima oleh pelanggan.
3.6.7.2 Laporan
a. Laporan Penjualan
Laporan Penjualan dibuat oleh Bag. Penjualan
berdasarkan Purchase Order dan Surat Jalan Pengiriman
terotoriasi. Digunakan untuk melaporkan transaksi
penjualan yang terjadi selama 1 bulan.
b. Laporan Keuangan
Keterangan :
Laporan Keuangan dibuat oleh Bag. Keuangan
berdasarkan Laporan-laporan yang di terima dari Bag.
Produksi dan Bag. Penjualan setiap bulan. Digunakan
untuk melaporkan Informasi Laba Rugi, Neraca,
Perubahan M odal, Laporan Aruskas yang terjadi di
perusahaan kepada direktur.
3.6.7 Analisis Temuan
Temuan 1 Sistem penjualan yang masih manual
Kriteria M enurut Jones dan Rama (2006,p4), mendefinisikan
Accounting Information System : A subsystem of a management information system (MIS) that provides accounting and financial information as well as other
information obtained in the routine processing of accounting transaction, yang berarti sebuah subsistem dari sistem
informasi managemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta informasi lain yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin
Sebab Hal ini disebabkan oleh sistem perusahaan belum
pencatatan dan kehilangan formulir
Akibat Hal ini dapat memperlambat dan turunnya kinerja perusahaan dalam aktivitas proses penjualan.
Rekomendasi Untuk mengatasi masalah tersbut, sebaiknya perusahaan memerlukan sistem yang terkomputerisasi dalam menjalankan bisnisnya untuk mempercepat kinerja perusahaan dan agar informasi-informasi yang diinginkan lebih akurat dan Up to
date.
Temuan 2 Tidak adanya Faktur Penjualan
Kriteria M enurut M ulyadi (2001, p216) M enyatakah bahwa Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang
Sebab Hal ini disebabkan oleh Perusahaan tidak membuat Faktur Penjualan untuk sebagai bukti pencatatan piutang
Akibat Hal ini mengakibatkan pada saat proses penagihan atas pituang perlu membawa dokumen yang banyak.
Rekomendasi Untuk mengatasi permasalah tersbut, sebaiknya perusahaan membuat Faktur Penjualan pada saat terjadinya pengakuan piutang penjualan oleh perusahaan, agar dapat melakukan penagihan atas piutang penjualan tersebut dan memudahkan dalam pembuatan laporan, Perusahaan juga memerlukan sistem yang terkomputerisasi agar meningkatkan kinerja perusahaan dan laporan yang diinginkan lebih cepat dan akurat.
Temuan 3 Belum adanya limit kredit piutang yang jelas sesuai dengan kemampuan membayar pelanggan
Kriteria M enurut Niswonger, Warren, Reeve (2000,p326), Penentuan standar kredit mengharuskan perusahaan untuk menilai “kredibilitas” atau “kualitas kredit” pelanggan.
Sebab Hal ini disebabkan karena tidak adanya limit kredit pelanggan
Akibat Hal ini mengakibatkan perusahaan dapat mengalami kerugian karena resiko yang akan diterima apabila pelanggan tidak mampu melakukan pelunasan piutang
Rekomendasi Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan penentuan limit kredit bagi setiap pelanggan berdasarkan kredibilitasnya untuk mencegah adanya piutang tak tertagih
Temuan 4 Tidak Adanya Laporan – Laporan untuk mendukung proses bisnis, seperti Laporan Analisa Umur Piutang, Laporan piutang jatuh tempo, Laporan Barang Laku, Laporan Penerimaan Kas
Kriteria M enurut Jones and Rama (2006, p238) “Report is a formatted
and organized presentation of data”, yang artinya laporan
adalah presentasi data yang telah tersusun dan teroganisasi dengan baik
Sebab Hal ini disebabkan oleh Perusahaan Kurangnya Laporan – Laporan lain untuk mendukung proses bisnis.
Akitab Hal ini mengakibatkan Pihak M anajemen tidak dapat mengambil keputusan karena kurangnya informasi yang dibutuhkan.
Rekomendasi Untuk mengatasi permasalah tersebut, sebaiknya perusahaan perlu membuat laporan – laporan lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan, seperti Laporan
piutang tak tertagih untuk memberitahukan mengatasi piutang yang tak tertagih, Laporan piutang jatuh tempo untuk
mengetahui kapan waktu jatuh tempo piutang pelanggan, Laporan Barang Laku untuk memberikan informasi analisa mengenai barang atau produk yang ada dan yang terjual,
Tabel 3.3 Analisis Temuan
3.6.8 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Dalam proses penjualan yang dilakukan oleh perusahaan herus
ditunjang berbagai informasi dibutuhkan sebagai acuan pengambilan
keputusan. Identifikasi kebutuhan informasi tersebut, antara lain :
1. Bag. Penjualan
a. Data Pelanggan
b. Data Barang
c. Faktur Penjualan
2. Laporan untuk Bag. Penjualan
a. Laporan Penjualan
b. Laporan Barang Laku
c. Laporan Piutang Jatuh Tempo
d. Laporan Analisa Umur Piutang
3. Laporan untuk Bag. Keuangan