• Tidak ada hasil yang ditemukan

KWSwp Kalkulator Waktu Sholat plus Wav Player

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KWSwp Kalkulator Waktu Sholat plus Wav Player"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 12

KWSwp – Kalkulator Waktu Sholat plus Wav Player

Versi 1.1 Dengan ijin Allah SWT diterbitkan 19 Mei 2015 oleh www.bengkel-elektro.com, di Malang - Indonesia

Fitur:

§ Mampu menghitung jadwal sholat menggunakan rumus menurut standart DEPAG RI apabila parameter bujur, lintang dan timezone sudah diseting dengan benar

§ Mampu menghitung waktu sholat menurut tabel berupa file txt yang tersimpan didalam memori microSD

§ Dapat memutar file wav (mono, 8kHz-44.1kHz, 8bit), seperti untuk menghasilkan suara adzan, murotal (bacaan ayat-ayat Al-Qur’an), nasid, dll.

§ Mampu menghentikan pemutaran file wav tepat pada saat kondisi senyap sehingga cocok untuk menghentikan pemutaran bacaan ayat-ayat Al-Qur’an

§ Dilengkapi pengingat pointer dalam file wav yang diputar terakhir sehingga pemutaran file wav dapat dilanjutkan kembali. Fitur ini cocok untuk melanjutkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an § Dilengkapi fasilitas konverter tanggal masehi ke hijriah

§ Instruksi dan jawaban untuk kit ini dikirim melalui komunikasi serial UART (19200bps, 8N1) § Catu daya kit DC 5V

Pendahuluan

KWSwp ialah kit penghitung waktu sholat sekaligus sebagai wav player. Kit ini dirancang secara khusus untuk menunjang pembuatan jam pengingat waktu sholat. Menggunakan kit ini, waktu sholat dapat dihitung dengan mudah yaitu dengan cara memberikan instruksi ke kit ini lalu membaca respon yang diberikan oleh kit ini. Terdapat dua cara yang disediakan oleh kit ini untuk menghasilkan waktu sholat. Pertama melalui penghitungan rumus dan kedua melalui pengaksesan tabel sholat (berupa file txt yang tersimpan didalam memori microSD).

Seperti tercermin dari namanya, kit ini juga mampu diperintah untuk mengeluarkan suara hasil pemutaran file wav. Dengan adanya kemampuan seperti ini memungkinkan kit untuk menghasilkan suara adzan, murotal (bacaan ayat-ayat Al-Qur’an), lagu nasid, dll. Selain itu, kit ini juga mampu mengonversi penanggalan Masehi menjadi Hijriah sehingga jam pengingat waktu sholat yang dibuat menggunakan kit ini dapat menampilkan tanggal hijriah.

(2)

Hal 2 dari 12 Gambar 1. Kit KWSwp.

Kit ini terdiri atas dua bagian, yaitu PCB (dalam gambar tersebut warna merah) dan memori microSD (terpasang pada card holder kit tersebut). Dalam kit ini, memori microSD digunakan untuk menyimpan file-file wav dan file txt yang berisi tabel sholat. File txt ini diperlukan apabila model penetapan waktu sholat menggunakan tabel. Kit ini dilengkapi dengan dua buah header. Header pertama terdiri atas 2pin dan terletak di bagian kiri. Sedangkan header kedua terdiri atas 4 pin dan terletak di bagian bawah dari kit tersebut. Header 2 pin digunakan untuk menyalurkan sinyal audio yang dihasilkan oleh kit. Sedangkan header 4 pin digunakan untuk memberikan catu daya 5V ke kit dan juga sebagai jalur komunikasi serial UART (19200bps, 8 bit data, tanpa parity, 1 bit stop). Instruksi ke kit ini dikirim masuk melalui pin RX UART dan respon yang diberikan oleh kit ini keluar dari pin TX UART.

Terdapat tiga jenis instruksi untuk kit KWSwp, meliputi: instruksi yang berkaitan dengan pemutaran file wav, instruksi yang berkaitan dengan penentuan waktu sholat, dan instruksi yang berkaitan dengan konversi tanggal masehi ke tanggal hijriah. Instruksi pemutaran file wav bersifat blocking. Jadi jangan memberikan instruksi penghitungan waktu sholat atau instruksi konversi masehi-hijriah selama kit sedang memutar file wav sebab hasil eksekusi instruksi akan tertuda hingga pemutaran file wav selesai dan mungkin hasil yang didapatkannya tidak akurat karena tercampur dengan respon pemutaran file wav.

Instruksi Pemutaran File Wav

Berkaitan dengan pemutaran file wav, kit ini support dengan instruksi-instruksi pemutaran file wav pada kit wav player WP3A. Artinya instruksi untuk WP3A juga dapat digunakan untuk kit KWSwp, tetapi mungkin tidak semua instruksi memberikan format atau respon yang sama. Contoh instruksi-instruksi WP3A meliputi load, stop, pause, change volume, ubah mode, dll. Demikan juga aturan-aturan WP3A, sebagai contoh format microSD, panjang nama file, dll, juga berlaku pada kit ini. Untuk mendapatkan keterangan lebih rinci mengenai instruksi dan aturan-aturan WP3A silahkan baca Tutorial WP3A. Adapun Tutorial WP3A yang dapat diunduh dari website kami atau mungkin sudah disediakan dalam microSD kit KWSwp.

(3)

Hal 3 dari 12 Selain support dengan instruksi WP3A, kit KWSwp juga dilengkapi dengan beberapa instruksi tambahan seperti ditunjukkan dalam Tabel 1. Perlu diingat bahwa <CR> dalam instruksi-instruksi menyatakan karakter carriage return (‘\r’ atau desimal 13) dan <N> menyatakan new line (‘\n’ atau desimal 10).

Tabel 1. Instruksi tambahan berkaitan dengan pemutaran file wav.

Instruksi Format dan Keterangan Contoh dan respon

Instruksi-instruksi kit WP3A

Lihat tutorial wav player WP3A Lihat tutorial WP3A

Stop at silent T<CR>

Untuk menghentikan pemutaran file wav yang sedang diputar tetapi penghentikan dilakukan pada saat terjadi silent, yaitu ketika suara yang dihasilkan KWSwp sedang senyap.

Instruksi ini berguna sebagai contoh untuk menghentikan pemutaran file wav (yang berisi bacaan ayat-ayat Al-Qur’an) sehingga dapat dihentikan tepat pada

pemberhentian ayat.

T<CR>

Ketika mendapat instruksi ini, kit menunggu terjadi senyap lalu menghentikan pemutaran file wav dan memberi respon berupa E<CR><N> apabila penanda akhir pemutaran file wav diijinkan.

Keep pointer K<CR>

Untuk menyimpan pointer pemutaran file (yang sebelumnya dihentikan

menggunakan “Stop at silent”). Pointer yang sudah disimpan mengijinkan dilanjutkannya pemutaran file

menggunakan instruksi “Continue last play”.

Jadi instruksi ini harap dijalankan sesaat setelah kit diberi instruksi “Stop at silent” dan kit telah memberikan respon E<CR>. Pointer tidak disimpan dalam memori permanen, jadi apabila listrik ke kit dimatikan maka data pointer hilang.

K<CR>

Kit akan menyimpan pointer.

Get last file G<CR>

Untuk mengambil nama file yang

pointernya telah disimpan menggunakan instruksi “Keep pointer”. Nama file ini selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan nama file berikutnya yang ingin diputar.

G<CR>

memberikan respon berupa nama file yang pointernya telah disimpan menggunakan instruksi “Keep pointer”. Jika file yang pointernya sedang dimuat adalah file Q014 maka instruksi ini akan menghasilkan

Q014<CR><N> Continue last play C<CR>

Untuk melanjutkan pemutaran file wav yang pointernya telah disimpan

CQ015<CR>

Instruksi untuk melanjutkan pemutaran file wav yang

(4)

Hal 4 dari 12 menggunakan instruksi “Keep pointer”.

Apabila belum ada pointer yang disimpan maka instruksi ini tidak akan memutar file apapun. Untuk menjamin bahwa instruksi ini selalu memtuar file maka gunakan instruksi dengan format C<file><CR>. Disini <file> adalah nama file yang akan diputar bila belum ada pointer yang disimpan. Tetapi bila sudah ada pointer yang disimpan maka yang terjadi adalah kit melanjutkan pemutaran file yang pointernya sudah disimpan tersebut. Insruksi ini berguna sebagai contohnya untuk melanjutkan pembacaan ayat Al-Qur’an yang sebelumnya dihentikan.

pointernya telah disimpan.

Jika belum ada pointer yang disimpan maka instruksi ini akan memutar file Q015.wav.

C<CR>

Instruksi untuk melanjutkan pemutaran file wav yang pointernya telah disimpan.

Contoh aplikasi:

Berikut ini adalah contoh pseudo code mikrokontroler yang akan memerintah kit KWSwp supaya memutarkan ayat-ayat Al-Qur’an selama 10 menit, kemudian memutarkan sholawat tarhim (selama kurang lebih 6 menit) lalu memutar adzan. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an disini dianggap diteruskan dari waktu ke waktu atau tidak diulang. Misalnya sebelum adzan subuh melantunkan Al-Baqarah ayat 1-30, lalu sebelum adzan dhuhur melantunkan Al-Baqarah ayat 31-60, dst.

Pada contoh kali ini dianggap hal-hal sebagai berikut: (a) surat-surat dalam Al-Qur’an tersimpan dalam file Q001.wav, Q002.wav sampai dengan Q114.wav. Q001 menyatakan surat ke-1, Q002 menyatakan surat ke-2, dst. (b) Lantunan adzan tersimpan dalam file adzan.wav. (c) Lantunan taawud dan basmalah tersimpan dalam file angu.wav.

Jika waktu sekarang sudah menunjukkan waktu adzan dikurangi 17 menit maka mikrokontroler harus menjalankan program dengan pseudo code seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.

Pertama mikrokontroler memerintah kit untuk menyuarakan taawud dan basmalah dengan cara mengirim instruksi langu<CR> ke kit KWSwp. Bila proses play selesai (yang ditandai dengan diterimanya E<CR>) maka mikrokontroler memerintah kit untuk melanjutkan pemutaran ayat Al-Qur’an. Disini instruksinya berupa CQ001<CR>, yang berarti bahwa apabila sebelumnya kit pernah memutar ayat Al-Qur’an maka pemutaran tersebut akan dilanjutkan. Sebaliknya apabila sebelumnya kit belum pernah memutar ayat Al-Qur’an maka kit akan memutar file Q001.wav. Kemudian tunggu hingga waktu 10 menit tercapai. Jika waktu 10 menit belum tercapai tetapi kit memberikan E<CR><N>, berarti pemutaran file sekarang telah selesai. Jika hal ini terjadi maka mikrokontroler harus melanjutkan pemutaran surat berikutnya. Caranya mikrokontroler meminta nama file terakhir yang diputar kepada kit kemudian berdasarkan nama file yang diberikan oleh kit ini selanjutnya mikrokontroler mencari file berikutnya

(5)

Hal 5 dari 12 yang ingin diputar. File berikutnya ini ditentukan oleh pembuat program mikrokontroler, misalnya uratan pemutaran surat-surat Al-Qur’an dinyatakan menggunakan variabel array. Setelah ditemukan, mikrokontroler memerintah kit untuk memutar file tersebut.

Gambar 2. Contoh pseudo code mikrokontroler pemutar ayat Al-Qur’an, tarhim dan adzan. Jika waktu 10 menit telah tercapai maka mikrokontroler memerintah kit untuk menghentikan pemutaran file, lalu mikrokontroler menunggu proses penghentian selesai, menyimpan pointer dan kemudian keluar dari struktur while(1). Selanjutnya mikrokontroler memerintah kit untuk memutar sholawat tarhim, menunggu hingga selesai, dan terakhir memutar adzan.

Menentukan Waktu Sholat Menggunakan Rumus

Apabila waku sholat dalam kit KWSwp ingin dihitung menggunakan rumus maka ada beberapa parameter dalam kit ini yang harus dikonfigurasi dengan benar, meliputi: latitude, longitude, sea level dan timezone.

Parameter latitude, longitude, dan sea level untuk suatu tempat/kota dapat diketahui dengan mudah yaitu dengan mengakses website www.mapcoordinates.net seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.

(6)

Hal 6 dari 12 Gambar 3. Website penunjuk latitude dan longitude.

Setelah memasuki website tersebut ketikkan nama kota tempat yang akan dihitung waktu sholatnya. Sebagai contoh dalam gambar tersebut adalah kota Malang. Anda juga dapat menggeser penanda pin kota atau dengan cara meng-klik area di sekitar kota tersebut untuk mengganti lokasi sehingga benar seperti yang Anda maksudkan. Latitude, longitude dan sea level yang ditunjukkan dalam website ini kemudian dapat Anda salin untuk digunakan oleh kit KWSwp. Perlu diketahui bahwa rumus yang digunakan kit KWSwp sudah disesuaikan dengan standar Departemen Agama (DEPAG) karena itu nilai sea level yang dihasilkan oleh website ini tidak perlu digunakan atau dimasukkan ke kit KWSwp kecuali Anda ingin menerapkannya dan tidak mempertimbangkan stardar DEPAG. Nilai sea level default untuk DEPAG kurang lebih 23.0 meter. Nilai sea level ini menentukan waktu untuk sholat Maghrib dan fajar (batas akhir sholat Subuh).

Adapun nilai timezone tergantung pada wilayah yang hendak dicari jadwal sholatnya berada dalam timezone mana. Indonesia terbagi atas tiga timezone WIB, WITA dan WIT. Jika wilayah yang ingin dicari jadwal sholatnya berada di kawasan waktu WIB (Waktu Indonesia bagian Barat) maka nilai timezone adalah 7. Jika wilayah yang ingin dicari jadwal sholatnya berada di kawasan waktu WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah) maka nilai timezone adalah 8. Jika wilayah yang ingin dicari jadwal sholatnya berada di kawasan waktu WIT (Waktu Indonesia bagian Timur) maka nilai timezone adalah 9. Untuk memastikan suatu wilayah berada dalam WIB, WITA atau WIT, silahkan cek melalui gambar peta seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.

(7)

Hal 7 dari 12 Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Time_in_Indonesia

Gambar 4. Pembagian timezone Indonesia.

Jika nilai parameter latitude, longitude, sea level, dan timezone sudah diketahui maka nilai-nilai tersebut perlu dimasukkan ke kit KWSwp. Cara mengubah atau memasukkan nilai parameter latitude, longitude, sea level dan timezone serta cara membaca hasil perhitungan waktu sholat menggunakan rumus ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Instruksi KWSwp berkaitan dengan hitung waktu sholat menurut rumus.

Instruksi Format dan keterangan Contoh dan respon

Mengubah latitude k<nilai_latitude><CR>

untuk mengubah nilai latitude, nilai yang diseting akan tersimpan secara permanen, tidak hilang meskipun catu daya ke kit dimatikan

k-7.967<CR>

untuk menyeting latitude bernilai -7.967

Melihat nilai latitude

k<CR>

untuk melihat nilai latitude yang sudah terseting dalam kit

k<CR>

apabila nilai latitude -7.967 maka akan ada jawaban -7.967<CR><N>

Mengubah longitude

o<nilai_longitude><CR>

untuk mengubah nilai longitude, nilai yang diseting akan

tersimpan secara permanen,

o112.632<CR>

(8)

Hal 8 dari 12 tidak hilang meskipun catu daya

ke kit dimatikan Melihat nilai

longitude

o<CR>

untuk melihat nilai longitude yang sudah terseting dalam kit

o<CR>

apabila nilai longitude 112.632 maka akan ada jawaban 112.632<CR><N> Mengubah

timezone

z<nilai_timezone><CR>

untuk mengubah nilai timezone, nilai yang diseting akan

tersimpan secara permanen, tidak hilang meskipun catu daya ke kit dimatikan

z7<CR>

untuk menyeting timezone bernilai +7

Melihat nilai timezone

z<CR>

untuk melihat nilai timezone yang sudah terseting dalam kit

z<CR>

apabila nilai timezone +7 maka akan ada jawaban 7<CR><N>

Mengubah sea level

h<nilai_se_level><CR>

untuk mengubah nilai sea level, nilai yang diseting akan

tersimpan secara permanen, tidak hilang meskipun catu daya ke kit dimatikan

h23.0<CR>

untuk menyeting sea level bernilai 23.0

Melihat nilai sea level

h<CR>

untuk melihat nilai sea level yang sudah terseting dalam kit

h<CR>

apabila nilai sea level 23.0 maka akan ada jawaban 23.0<CR><N>

Membaca jadwal dalam satu hari menggunakan rumus

j<tgl>-<bln>-<thn><CR> atau

j<tgl>/<bln>/<thn><CR>

untuk membaca jadwal sholat dalam satu hari menggunakan rumus.

j2-1-2015<CR> atau

j2/1/2015<CR>

untuk membaca jadwal sholat 2 Januari 2015 Jawaban akan memiliki format:

<jam:menit><spasi><jam:menit><spasi> ...<jam:menit><spasi><CR><N>

<jam:menit> pertama hingga terakhir berturut-turut menunjukkan waktu imsak, subuh, fajar, dhuha, dhuhur, ashar, maghrib, isyak.

Membaca jadwal dalam satu bulan menggunakan rumus

j<bln>-<thn><CR> atau

j<bln>/<thn><CR>

untuk membaca jadwal sholat dalam satu bulan menggunakan rumus.

j1-2015<CR> atau

j1/2015<CR>

untuk membaca jadwal sholat bulan Januari 2015

Jawaban akan berupa:

1<jam:menit><spasi><jam:menit><spasi> ...<jam:menit><spasi><CR><N>

2<jam:menit><spasi><jam:menit><spasi> ...<jam:menit><spasi><CR><N>

(9)

Hal 9 dari 12

<tgle><jam:menit><spasi><jam:menit><spasi> ...<jam:menit><spasi><CR><N>

1 pada awal baris pertama menyatakan tanggal 1, <jam:menit> pertama hingga terakhir dibelakang angka 1 ini masing-masing menunjukkan waktu imsak, subuh, fajar, dhuha, dhuhur, ashar, maghrib, isyak untuk tanggal 1.

<tgle> pada awal baris terakhir adalah tanggal terkahir dalam bulan yang dimaksud,

<jam:menit> pertama hingga terakhir dibelakang angka <tgle> ini masing-masing menunjukkan waktu imsak, subuh, fajar, dhuha, dhuhur, ashar, maghrib, isyak untuk tanggal terakhir bulan yang dimaksud.

Menentukan Waktu Sholat menggunakan Tabel

Waktu sholat oleh kit KWSwp juga dapat ditentukan menurut tabel yang kita buat. Tabel yang dimaksud ialah berupa file txt yang disimpan didalam memori microSD kit KWSwp. Supaya tabel tersebut dapat digunakan oleh kit ini maka file txt yang memuat tabel sholat itu harus disimpan dalam direktori root microSD (bukan dalam folder yang ada di microSD) dan diberi nama “B.txt” serta memiliki format sebagai ditunjukkan dalam Gambar 5.

Gambar 5. Format tabel sholat.

Setiap grup <jam:menit> diawali dengan nama bulan. Dalam gambar tersebut nama bulan ditandai dengan <bulanA> dan <bulanB>. Nama bulan yang diijinkan meliputi: Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember. Nama bulan juga boleh disingkat hanya terdiri atas 3 huruf pertama, jadi Januari boleh ditulis Jan, Pebruari boleh disingkat Peb dan segerusnya. Ingat, jangan menggunakan singkat dalam bahasa Inggris, contohnya Agustus disingkat jadi Aug, Nopember disingkat jadi Nov, dst. Nama bulan boleh ditulis dalam huruf kecil atau besar. Nama

(10)

Hal 10 dari 12 bulan harus dituliskan secara berurutan. Sebagai contoh, bulan Maret harus dituliskan dibawah bulan Pebruari tidak boleh dibalik bulan Maret dituliskan lebih awal daripada bulan Pebruari.

Dibawah nama bulan adalah baris-baris jadwal sholat yang setiap barisnya diawali dengan tanggal. Dalam gambar tersebut tanggal dinyatakan dengan <tgla>, <tglb> dan <tglc> untuk <bulanA>. Dalam hal ini tanggal-tanggal harus ditulis secara urut menaik. Jadi <tgla> harus lebih kecil daripada <tglb> dan <tglb> harus lebih kecil daripada <tglc>. Diantara tanggal dan <jam:menit> maupun diantara

<jam:menit> dengan <jam:menit> berikutnya boleh dipisahkan menggunakan spasi atau tab. Contoh cara menulis jadwal sholat dalam file txt yang benar ditunjukkan dalam Gambar 6.

Gambar 6. Contoh jadwal sholat.

Menurut tabel ini diketahui bahwa jadwal sholat tanggal 1 sampai 5 Januari adalah 18:05 19:19 4:02 4:12 5:30 5:54 11:49 15:13

(11)

Hal 11 dari 12 17:42 18:48 4:19 4:29 5:43 6:09 11:42 14:59

yaitu sama dengan jadwal tanggal 26 sampai 31 April.

Hal ini merupakan akibat dari ketentuah bahwa bulan dan tanggal harus ditulis secara berurutan, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Keterangan tambahan yang diberikan pada awal dari setiap bulan, yaitu berupa tulisan berikut “TGL MAGHRIB ISYAK IMSAK SUBUH TER.MT DHUHA DHUHUR ASHAR” juga diijinkan.

Apabila file telah selesai disiapkan, simpan file tersebut ke direktori root microSD yang akan digunakan oleh kit KWSwp, bukan disimpan ke dalam folder yang terdapat dalam microSD tetapi langsung di drive microSD. Setelah file tersebut berada dalam microSD, lepas microSD dari komputer lalu masukkan microSD ini ke kit KWSwp. Kit KWSwp sekarang siap untuk menghasilkan jadwal sholat menurut tabel. Instruksi yang perlu dikirim ke kit KWSwp untuk mendapatkan jadwal sholat menurut file txt ini dijelaskan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Instruksi pembacaan tabel sholat.

Instruksi Format dan keterangan Contoh dan respon

Membaca tabel sholat w<tgl>-<bln><CR> atau

w<tgl>/<bln><CR>

untuk membaca tabel sholat untuk tanggal <tgl> dan bulan <bln>

w1-5 atau w1/5

untuk membaca jadwal sholat tanggal 1 bulan 5 atau mei. Jika file B.txt seperti dalam Gambar 5, maka jawaban akan berupa:

17:42<spasi>18:48<spasi>4:19 <spasi>4:29<spasi>5:43<spasi> 6:09<spasi>11:42<spasi>14:59 <spasi><CR><N>

Konversi Masehi ke Hijriah

Kit KWSwp juga dilengkapi dengan rumus konverter tanggal masehi menjadi tanggal hijriah. Fasiltias ini disediakan supaya jam pengingat waktu sholat yang dibuat menggunakan kit KWSwp ini mampu menampilkan informasi tanggal hijriah. Format instruksi konversi kalender masehi menjadi hijriah seperti ditunjukkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Instruksi konfersi masehi ke hijriah.

Instruksi Format dan keterangan Contoh dan respon

Konversi masehi ke hijriah

H<tgl>-<bln>-<thn><CR> atau

H<tgl>/<bln>/<thn>

Untuk mengonversi penanggalan masehi ke hijriah.

H1-3-2015<CR> atau

H1/3/2015<CR>

Untuk mengonversi 1 Maret 2015 menjadi hijriah. Kit akan memberikan respon berupa string:

(12)

Hal 12 dari 12

Catatan Revisi:

18 Mei 2015 Pertama kali disusun.

19 Mei 2015 Perbaikan terhadap kesalahan ketik, penambahan keterangan fitur. 24 Mei 2015 Penambahan karakter new line (‘\n’ atau desimal 10).

Gambar

Tabel 1. Instruksi tambahan berkaitan dengan pemutaran file wav.
Gambar 2. Contoh pseudo code mikrokontroler pemutar ayat Al-Qur’an, tarhim dan adzan.
Tabel 2. Instruksi KWSwp berkaitan dengan hitung waktu sholat menurut rumus.
Gambar 5. Format tabel sholat.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Anak yang dibuahi dan dilahirkan diluar perkawinan yang sah, Status anak diluar nikah dalam kategori yang kedua, disamakan statusnya dengan anak zina dan anak li‘an, oleh karena

untuk sistematika anggaran, karena untuk pajak langsung yang mempunyai surat ketetapan, uang pajak yang masuk dapat diperkirakan dengan seksama, sedangkan pajak tidak langsung

(2012) Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi Variabel Independen: Manajemen Laba Akrual, Manajemen

11 Dengan kata lain, fatwa adalah pendapat hukum yang tidak mengikat yang dikeluarkan untuk menanggapi persoalan

Laporan ini secara garis besar terdiri atas bagian yang menyajikan hasil penjualan ; biaya langsung prodak atau jasa yang dihasilkan ; biaya dan ongkos

Berdasarkan uraian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa, komposisi yang tepat pada produk ini adalah dengan volume tepung jagung yang lebih banyak

(1) Dalam rangka pengembangan sistem statistik nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik

Hasil penelitian: (1) Resep standar Puff Pastry dengan subtitusi ikan tongkol sebesar 20% dari bahan baku utama yaitu tepung protein tinggi dan tepung ikan