PENGARUH HARGA, SISTEM PEMBELIAN TIKET ONLINE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET KERETA API ARGO PARAHYANGAN BEKASI – BANDUNG DI
STASIUN BEKASI DI STASIUN BEKASI
Penulis (Faisal Reza Wahyudi), Penulis (Suryanti., S.E., MM) Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
Email : faisalrezaw@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel harga (X1), sistem pembelian tiket online (X2), kualitas pelayanan (X3) keputusan pembelian (Y). Objek yang menjadi penelitian ini adalah penumpang kereta api argo parahiyangan Bekasi- Bandung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer melalui metode survei dengan penyebaran kuisioner secara online dan terbuka. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 23 dan uji pengaruh yang digunakan menggunakan uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, sistem pembelian tiket online dan kualitas pelayanan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian tiket kereta api argo parahyangan di Stasiun Bekasi
Kata kunci : Harga, Sistem Pembelian Tiket Online, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN
Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi dan minimnya waktu untuk melakukan kegiatan diluar pekerjaan menjadi problem untuk orang-orang yang sangat sibuk. Banyak orang sibuk dengan gadget untuk mencari
informasi, bersosial media, bahkan memenuhi kebutuhan hidup dan membeli kebutuhan hidup sehari – hari bisa dilakukan semuanya melalui smartphone.
Perubahan lain yang dirasakan saat ini adalah banyak orang yang
menjadikan hobinya sebagai pekerjaan seperti travelling. Banyak
masyarakat yang melakukan
travelling atau perjalananan wisata menggunakan paket tour ataupun backpacker. Melakukan travelling seperti sudah menjadi kebutuhan
premier masyarakat untuk
melepaskan penat dan stress selama bekerja maka untuk merencakanya
maka diperlukan bantuan alat
transportasi.
Manusia memulai aktivitas maupun kegiatan yang menjadi rutinitas.
Didalam melakukan segala
aktivitasnya manusia membutuhkan bantuan alat transportasi. Aktivitas atau kegiatan manusia bergerak dari tempat satu ketempat yang lain
disebut juga dengan kegiatan
tranportasi. Alat transportasi menjadi
alat penolong bagi manusia
melakukan aktivitasn karena
membantu untuk berpindah-pindah dari tempat satu ketempat yang lain.
Manusia tidak bisa melakukan
kegiatan jika tidak ada alat
tranportasi. Berbeda dengan zaman dahulu dimana sangat sulit untuk mendapatkan bahkan menggunakan alat tranportasi karena hidup dengan
berpimdah-pindah dan ditambah
akses jalan yang masih sulit untuk dilalui. Saat ini, semakin hari semakin
banyak pula kemudahan untuk
memudahkan masyarakat, khususnya dibidang tranportasi.
Tranportasi modern dirasa mampu memnghilangkan hambatan jarak (distance) dan hambatan waktu (time). Kemajuan dan perkembangan
tranportasi modern mendorong
peningkatan kebutuhan manusia
dalam melakukan perjalanan
kejumlah yang lebih besar dan lebih sering. Di Indonesia alat transportasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Salah satu jenis transportasi darat adalah kereta api.
PT Kereta Api Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dalam
penyelenggaraan pelayanan
transportasi darat khusunya kereta api dalam rangka memperlancar arus perpindahan orang atau barang secara masal. Sebagai salah satu alat tranportasi umum, kereta api cukup diminati oleh masyarakat Indonesia salah satunya kereta api memiliki
jalur khusus sehingga tidak mengalami kemacetan dan waktu keberangkatan dan kedatangan yang
sudah pasti, meskipun dalam
beberapa keadaan kereta api akan
mengalami keterlambatan.
Menggunakan kereta api saat ini
semakin nyaman apabila
dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu diamana didalam stasiun masih banyak melihat pedagang asongan yang menjual makanan,
minuman, hingga pakaian. Hal
tersebut mengurangi kenyamanan
penumpang selama perjalanan
sehingga dikeluarkan kebijakan yang melarang siapa saja untuk memasuki stasiun kecuali penumpang dan petugas.
Tabel 1
Tahun Jumlah Penumpang Tahun Jumlah Penumpang 2018 431.661 2019 233.534 2020 215.654 2021 156.719
Faktor lain juga yang menjadi alasan masyrakat dalam menggunakan jasa
kereta api adalah harga. Harga
menjadi pertimbagan oleh
masyarakat sebelum melakukan
tranksasi jual beli ataupun transaksi
lainya. Sebagai konsumen
menganggap harga bukan menjadi persoalan utama karena berapa saja harga yang harus dibayarkan akan tetap membeli barang atau jasa. Tetapi ada juga konsumen yang terlebih dahulu mempertimbangkan harga sebelum memutuskan untuk membeli barang atau menggunakan jasa.
Harga tiket kereta api cukup beragam karena kereta api terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu kelas eksekutif, kelas bisnis, maupun kelas ekoomi. Perbedaan harga tiket, waktu tempuh serta kualitas pelayanan yang akan
didapat juga akan menjadi
pertimbangan bagi para calon
penumpang sebelum memutuskan menggunakan jasa kereta api atau jasa tranportasi lain. Harga tiket pesawat
yang lumayan mahal menjadi
pertimbangan masyarakat untuk
menggumakan transportasi kereta api, terutama dalam lingkup perjalan antar kota ataupun antar provinsi di Pulau Jawa. Walapun begitu adapun moda
transportasi yang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan kereta api yaitu bis. Untuk trasportasi jurusan Bekasi – Bandung selain lereta api para penumpang juga memiliki opsi lain yaitu memakai bis, akan tetapi dari segi ketepatan waktu, kenyamanan dan keamanan kereta api unggul dari moda transportasi bis.
Perkembangan teknologi juga
membuat manusia akan kebutuhan
jasa mengalami peningkatan.
Kebutuhan alat transportasi muncul seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Kereta api sebagai salah satu alat transportasi juga berperan
didalamnya. PT KAI (Persero)
sebagai perusahaan kereta api harus
mampu mengatasi kebutuhan
konsumen bahkan sebelum konsumen
membutuhkanya. kebutuhan alat
tranportasi tidak hanya diperuntukan untuk membantu manusia memenuhu kebutuhanya tetapi juga dibutuhkan rasa aman pada saat menggunakan alat transportasi tersebut. Setiap alat
transportasi memiliki tingkat
pemenuhan kebutuhan yang berbeda – beda. Untuk kereta api dipilih karena bebas dari kemacetan dan juga
waktu tiba yang sudah dipastikan. Kebutuhan alat transportasi akan berbeda pada setiap indvidu.
Alat tranportasi sehari-hari yang
digunankan oleh masyarakat
dibedakan menjadi alat transportasi pribadi dan tranportasi umum. Alat tranportasi pribadi contohnya sepeda, sepada motor, mobil. Sedangkan
untuk alat tranportasi umum
contohnya angkutan, bis, kereta api dan adapula yang terbaru seperti ojek
online. Kemunculan dan
perkembangan ojek online tidak
terlepas dari semakin majunya
teknologi. Perkembangan teknologi tersebut juga turut memunculkan banyaknya aplikasi-aplikasi terbaru salah satunya yang dikeluarkan oleh
PT. KAI (Persero) yaitu KAI Access. Aplikasi KAI Access diharapkan memberikan kemudahan bagi calon penumpang yang akan memesan tiket kereta api. Berikut tampilan KAI Access.
Sistem pembelian dan pemesenan tiket kereta api saat ini semakin banyak memberikan kemudahan.
Pembelian dan reservasi tiket
beberapa tahun lalu harus dilakukan secara langsung melalu loket tetapi saat ini pemesanan bisa dilakukan hanya menggukan smartphone ataupu computer yang terhubung dengan internet. Saat ini tidak semua masyarakat mampu untuk mengakse internet karena berbagai factor. Salah satunya belum terhubung jaringan internet secara merata dan juga belum memiliki alat untuk mengakses internet.
Selain adanya kemudahan dalam pembelian tiket dan kenyamanan di gerbong kereta. PT KAI (Persero) perusahaan yang memegang kendali utama usaha kereta api di Indonesia, perusaaan ini juga terus meningkat kualitas pelayanan. Menurut Kotler,
pelayanan merupakan sebuah
kegiatan yang ditawarkan satu pihak ke pihak yang lainya akan tetapi barang yang ditawarkan tidak akan tgerwujud dan juga tidak memliki ha katas milik. Kunci utana PT KAI
(persero) didalam meningkatkan
kualitas pelayanan adalah dengan
terus menerus meningkatkan
kenyamanan bagi seluruh konsumen kereta api. Petugas yang ramah, baik,
dan tanggap dalam melakukan
tugasnya akan membuat konsumen merasa senang karena kebutuhan dan kesulitan yang dialami akan dapat terselesaikan. semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan maka konsumen akan merasa puas sehingga akan muncul
peluang jika konsumen akan
melakukan keputusan pembelian
secara berulang.
Stasiun Bekasi yang merupakan stasiun yang memiliki mobilitas tinggi dan padat juga menjadi alasan
dilakukan penelitian untuk
mengetahui mengapa jumlah
pengguna jasa kereta api di stasiun Bekasi untuk beberapa tahun ini cenderung mengalami penurunan karena dimasa pandemi saat ini
pemerintah membatasi kegiatan
masyarakat atau mobilitas
masyarakat untuk berpergian baik dari ataupun menuju Bekasi demi memutus tali penyebaran COVID19.
Akan tetapi pihak KAI juga
memberikan pelayanan terbaik saat pandemi saat ini dengan cara
melakukan penerapan 3M yaitu
mencuci tangan, menggunakan
masker, dan mejaga jarak dan pihak KAI juga mengetatkan peraturan bagi para penumpang kereta untuk selalu membawa hasil rapid tes negatif covid 19. Pihak KAI juga melakukan
pembatasan penumpang disetiap
gerbongnya dan hanya menggunakan
2 kursi untuk 1 penumpang.
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka peneliti akan melakukan
penelitian denga judul “Pengaruh Harga, Sistem Pembelian Tiket Online, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Di Stasiun Bekasi (Studi Kasus Penumpang Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung)”
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Pengertian Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian, menurut Kotler dan Amstrong (2013 : 20)
adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar - benar
membeli. Pemasar harus
mengetahui siapa saja yang
berperan dalam keputusan
pembelian serta peran apa yang dimainkan oleh masing - masing orang tersebut.
Keputusan Konsumen, menurut Swasta dan Irawan (2008) dalam Sinambow (2015), adalah motif
atau dorongan yang timbul
terhadap sesuatu dimana pembeli melakukan pembelian disebabkan adannya kebutuhan dan keinginan. Indikator Keputusan Pembelian
Ada beberapa indikator dalam
pengambilan keputusan pembelian (Kotler, 2004: 291), yaitu:
a. Kemantapan pada sebuah
produk, yaitu kemantapan
keyakinan pelanggan dalam
memilih suatu produk yang produk yang akan dibeli nya.
b. Kebiasaan dalam membeli
produk, yaitu kebiasaan konsumen untuk membeli produk yang sama, karena produk tersebut telah sesuai dengan apa yang diharapkannya.
c. Memberikan rekomendasi
kepada orang lain, yaitu kesedian
konsumen untuk
merekomendasikan produk yang telah dirasakannya kepada teman
atau keluarga , baik dari segi
pelayanan yang memuaskan
,ataupun manfaat yang di dapat dari pembelian produk tersebut.
d. Melakukan pembelian ulang, yaitu kesedian konsumen untuk datang dan membeli kembali produk yang telah mereka beli dan rasakan kualitas nya.
Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Amstrong
(2015), mereka mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa. Secara historis, harga menjadi
pertimbangan utama yang
mempengaruhi pilihan pembeli. Setyaningrum (2015) menyebutkan di dalam bukunya bahwa penetapan harga merupakan bagian yang sangat
penting dan kompleks dalam
manajemen pemasaran. Di satu pihak, menetapkan harga merupakan sebuah elemen strategis yang juga sangat kritis, menjadi penting di dalam bauran pemasaran karena
menjelaskan persepsi mengenai
kualitas.
Indikator Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:278) yang diterjemahkan oleh Sabran ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu:
1. Keterjangkauan harga
Harga yang diberikan oleh
perusahaan terhadap produk mereka
dapat dijangkau oleh para
konsumennya. Harga yang sesuai dan terjangkau tentunya akan menjadi
pertimbangan konsumen untuk
membeli produk mereka.
2. Kesesuaian harga
Dengan kualitas produk Harga yang diberikan oleh perusahan terhadap produknya sesuai dengan kualitas
produk yang mereka hasilkan,
misalnya jika harganya tinggi maka kualitas produk yang diberikan pun
memiliki kualitas yang tinggi
sehingga konsumen pun merasa tidak keberatan jika membeli produk tersebut.
3. Daya saing harga
Dalam pasar, perusahaan sebaiknya juga memperhatikan bahwa harga yang diberikan memiiki daya saing
yang tinggi terhadap para
kompetitornya. Jika harga yang diberikan terlampau tinggi di atas harga para kompetitor maka produk
tersebut tidak memiliki daya saing yang baik.
4. Kesesuaian harga
Dengan manfaat. Manfaat produk yang dimiliki harus sesuai dengan harga yang diberikan oleh perusahaan
terhadap produk mereka. Ada
baiknya jika harga yang tinggi memiliki manfaat produk yang tinggi pula.
Peranan Harga
a) Peranan dan alokasi harga
Fungsi harga yang dapat membantu
konsumen untuk mendapatkan
manfaat tertinggi yang diharapkan
berdasarkan cara membelinya.
Dengan begitu, adanya harga akan membantu pelanggan untuk dapat memutuskan cara mengalokasikan pembeliannya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pelanggan akan membandingkan harga dari beberapa alternatif yang tersedia, kemudian akan dapat mengambil keputusan dan mengalokasikan dana sesuai apa yang diinginkan.
b) Peranan Informasi dari Harga Fungsi harga dalam memperkenalkan produk kepada pelanggan tentang faktor-faktor yang terdapat di
dalamnya, seperti kualitas. Hal ini mempunyai manfaat utama dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan dalam menilai faktor produksi atau manfaat secara objektif. Untuk persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang tinggi mencerminkan kualitas yang tinggi. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan produk berupa barang atau jasa tersebut.
Sistem Pembelian Tiket Online Layanan online reservation ticket
merupakan salah satu layanan
berbasis web yang juga merupakan salah satu contoh E-commerce. Menurut Turban (2004), E-commerce merupakan sebuah proses menjual, membeli, transfer atau pertukaran produk, pelayanan, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Sedangkan menurut Kotler (2004), E- commerce adalah proses
penjualan dan pembelian yang
didukung oleh komputer, terutama internet. Menurut Owol (2000) dalam Wibhawani (2012), tiket elektronik merupakan sistem penjualan tiket
secara online dalam proses ini adalah tiket kereta api. Melalui online reservation ticket, pelanggan dapat
mendokumentasikan proses
penjualan dari mulai aktivitas perjalanan tanpa harus mengeluarkan
dokumen berharga secara fisik
(Indarto, 2011).
Indikator Pembelian Tiket Online Menurut Zeithmal dan Parasuraman, terdapat 4 (empat) dimensi di dalam kualitas pelayanan elektronik yang
merupakan inti dari kualitas
pelayanan elektronik, di antaranya :
1) Efisiensi (Efficiency)
Merupakan kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari
produk dan informasi yang
diinginkan terkait produk yang
diinginkan dan kemudian
meninggalkan situs yang
bersangkutan.
2) Pemenuhan Kebutuhan
(Fulfillment)
Aktual kinerja perusahaan sesuai dengan apa yang dijanjikan melalui website, yang mencakup akurasi janji layanan, seperti ketersediaan stok produk dan waktu pengiriman sesuai dengan yang dijanjikan.
3) Ketersediaan Sistem (System
Availability)
Fungsionalitas teknik situs yang bersangkutan dan yang berfungsi sebagaimana mestinya.
4) Privasi (Privacy)
Merupakan jaminan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga keamanan data pelanggan.
Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Kotler (2012), pelayanan merupakan sebuah kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya akan tetapi barang yang ditawarkan tidak berwujud dan juga tidak memiliki hak atas milik.
Menurut Sudarso (2016:57) kualitas pelayanan merupakan suatu elemen penting yang menjadi pertimbangan bagi pelanggan dalam melakukan pembelian suatu produk.
Kualitas pelayanan juga dapat
diartikan sebagai langkah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta sebagai upaya untuk menyampaikan secara tepat dan mengimbangi apa yang diharapkan supaya bisa terwujud. Melalui persepsi masing- masing pelanggan, kualitas pelayanan akan dapat diketahui apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau bahkan sangat berbanding terbalik.
Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono, terdapat
komponen dalam meningkatkan
kualitas pelayanan, yaitu :
1) Mengidentifikasi determinan
utama kualitas pelayanan
Hal yang perlu dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan sebuah riset
yang fokus memperhatikan
determinasi kualitas pelayanan untuk
memperkirakan penilaian yang
diberikan pasar sasaran.
2) Mengelola harapan pelanggan
Ketika perusahaan memberikan
banyak janji kepada pelanggan maka
secara tidak langsung akan
memunculkan harapan. Untuk itu,
ketika perusahaan memberikan
harapan bagi pelanggan, sebisa mungkin untuk mewujudkan harapan tersebut. Perusahaan tidak perlu untuk menjanjikan apa yang tidak dapat diberkan tetapi memberikan lebih dari apa yang dijanjikan.
3) Mengelola bukti
Mengelola bukti sangat perlu untuk diperhatikan karena bertujuan untuk
semakin memperkuat persepsi
pelanggan selama dan sebelum menerima pelayanan yang diberikan karena kecenderungan dari pelanggan yang lebih memperhatikan fakta-fakta tangible.
4) Mengembangkan budaya kualitas Mengembangkan budaya kualitas merupakan sistem organisasi yang menghasilkan lingkungan kondusif untuk membentuk dan juga untuk menyempurnakan kualitas pelayanan secara konsisten. Budaya kualitas terdiri dari keyakinan, tradisi, nilai, sikap, dan lain-lain.
Indikator Kualitas Pelayanan Menurut Zeithmal dan Parasuraman, terdapat 4 (empat) dimensi di dalam kualitas pelayanan elektronik yang
merupakan inti dari kualitas
pelayanan elektronik, di antaranya : 1. Efisiensi (Efficiency)
Merupakan kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari
produk dan informasi yang
diinginkan terkait produk yang
diinginkan dan kemudian
meninggalkan situs yang
bersangkutan.
2. Pemenuhan Kebutuhan
(Fulfillment)
dengan apa yang dijanjikan melalui website, yang mencakup akurasi janji layanan, seperti ketersediaan stok produk dan waktu pengiriman sesuai dengan yang dijanjikan.
3. Ketersediaan Sistem (System Availability)
Fungsionalitas teknik situs yang bersangkutan dan yang berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Privasi (Privacy)
Merupakan jaminan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga keamanan data pelanggan
HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 : Pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis 2 : Pengaruh system
pembelian tiket online terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis 3 : Pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keputusan
pembelian.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, system pembelian tiket online, dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan
pembelian di PT. KAI Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel harga (X1), system pembelian tiket online (X2), kualitas pelayanan (X3) terhadap kinerja (Y). Metode pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis linear berganda dan uji hipotesa. Populasi pada penelitian ini
adalah penumpang PT. KAI
berjumlah 100 responden, sehingga pengambilan sampel penelitian ini dengan metode Accidental sampling. Kuesioner penelitian terdiri dari kuesioner yang disebar dalam bentuk kuesioner online yang disebar di sosial media dalam bentuk google doc form. Kuesioner terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan penyaring. Bagian kedua adalah pertanyaan inti terkait variabel penelitian dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 yang terdiri dari 4 variabel dan total 20 pertanyaan. Pertanyaan skala likert membagi pilihan dari sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Bagian ketiga terdiri dari data demografi responden. Pertanyaan
demografi mengetahui gambaran
umum responden terkait umur, jenis kelamin, dan masa kerja. Analisis reliabilitas mengukur konsistensi item pertaanyaan penelitian dalam
bentuk skala dan stabilitas
pengukuran dari setiap dimensi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan angka di atas 0,7 pada setiap variabel penelitian sehingga dapat dipastikan pertanyaan penelitian reliabel. Analisis validitas bertujuan menguji
Harga Pembelian Tiket Kualitas Pelayanan Keputusa nn
apakah pertanyaan penelitia memberikan hasil yang tepat sesuai tujuan.
Tabel 1 Uji Reliabilitas
Variabel N item Nilia Cronbach Alpha Gender 10 0,876 Gaya Kepemimpinan 10 0,856 Motivasi 6 0,860 Kinerja 10 0,833 Tabel 2 Hipotesis PEMBAHSAN
Berdasarkan hasil pengujian
instrumen dan hasil analisa data diatas dalam pembahasan tentang pengaruh harga, sistem pembelian tiket online, kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian, dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Pengaruh Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Tiket
Kereta Api Argo Parahyangan
Bekasi - Bandung
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel harga (X1) berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,287 dan nilai sig 0,024. Karena nilai t hitung 9,564 > t tabel 1,98498 dan nilai signifikasi 0,024 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima, maka dapat
disimpulkan hipotesis pertama
menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian tiket kereta api argo parahyangan Bekasi – Bandung.
2. Pengaruh Sistem Pembelian Tiket
Online terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel system pembelian
tiket online (X2) berdasarkan
pengujian secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 3,523 dan nilai sig 0,040. Karena nilai t hitung 3,523 > t tabel 1,98498 dan nilai signifikasi 0,040 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan hipotesis kedua yang menyatakan
Kode Uraian Hipotesis T Value Kesimpulan
H1
Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
Pt. KAI Bekasi-Bandung 9.564 Diterima
H2
Sistem Pembelian Tiket Online berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Pt. KAI
Bekasi-Bandung 3.523 Diterima
H3
Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Pt. KAI
bahwa sistem pembelian tiket online berpengaruh positif dan signifikan Keputusan Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi - Bandung Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan (X3) berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,784 dan nilai sig 0,001. Karena nilai t hitung 2,784 > t tabel 1,98498 dan nilai signifikasi 0,001 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung
4. Pengaruh Harga, Sistem
Pembelian Tiket online, dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Tiket
Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh f hitung sebesar 46,263 > f tabel 2,70 dengan nilai
signifikasi 0,000. Dimana nilai signifikasi ini kurang dari nilai alpha sebesar 0,05 (0,000<0,05), sehingga menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) Harga, Sistem Pembelian Tiket online, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
Parahyangan Bekasi – Bandung. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian
instrumen dan hasil analisa data diatas dalam pembahasan tentang pengaruh kualitas pelayanan, harga, dan promosi terhadap kepuasan konsumen, dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama menyatakan
bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi - Bandung
2. Hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa system
pembelian tiket online
berpengaruh positif dan
signifikan Keputusan Pembelian
Tiket Kereta Api Argo
3. Hipotesis ketiga menyatakan
bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Tiket Kereta Api Argo Parahyangan Bekasi – Bandung SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dalam penelitian ini maka berikut adalah saran dari peneliti:
1. Diharapkan peneliti lain dapat meneliti variabel lain yang
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian
2. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian di objek penelitian sejenis seperti PT. KAI
3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah responden.
4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi untuk penelitian sejenisnya, diharapkan agar penelitian berikutnya dapat menambah variabel lainnya yang tidak disertakan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Endah Sari, Vivi. 2019. Pengaruh E-WOM, Lifestyle, Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Online Boking Pada Situs Traveloka.com Di Ponorogo (Studi Kasus Pembelian Tiket Pesawat dan Kereta Api): Ejournal administrasi bisnis, 7 Hal. 474-487.
Andayani, Wiwik. 2010. Analisis
Kualitas Pelayanan dan
Pengaruhnya terhadap
Kepuasaan Konsumen (Studi pada PT. KAI DAOP 8 Surabaya). Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas
Brawijaya. Wacana Vol. 13 No.1.
Gozhali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Sarini Kodu (2013) ”Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhdap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza” terbit di Ekuivalensi jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Halaman 1251-1259, ISSN 2303-1174.
Iskandar. 2015. Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Sosial, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Group.
Febriano Clinton Poola, Lisbeth Mananeke, Rita N Taroreh
“Analisis Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Indomaret Manado Unit Jl. Sea, Terbit di Jurnal Fakultas Ekonimu dan
Bisnis, Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi
Manado: Jurnal EMBA Vol. 6 no.4. ISSN 2303-1174 | Page 3068-3077
Bachiliun Ririn Cahyo Nugroho (2020) Pelayanan, Harga, Promosi, Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Kereta Api Pada PT. Kereta Api Indonesia DAOP IV Semarang e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 | Page 1155
Semuel, Henata dan Wijaya, Nadya.
(2019). Service Quality,
Perceive Value Satisfaction, Trust, dan Loyalty Pada PT. Kereta Api Indonesia Menurut Penilaian Pelanggan Surabaya. Surabaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Petra. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 4, No. 1. Hal 476-478
Sulistyaningrum, Utami. 2014.
“Pengaruh Kualitas Produk dan Layanan terhadap Kepuasan Konsumen di Restoran Koki Tapannyaki Express”. Skripsi – Universitas Negeri Yoyakarta,
14.Tjiptono, Fandy. 2004.
Pemasaran Jasa. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi
Pemasaran Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi Offset Vivi Endah Sari (2019) Pengaruh
E-WOM, Liestyle, Kepercayaan
Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Online Booking Pada
Situs Traveloka.com Di
Ponorogo (Studi Kasus
Pembeliat Tiket Pesawat Dan
Kereta Api), eJournal
Administrasi Bisnis,7(4): 474-487