• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSA Apresiasi Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSA Apresiasi Pemerintah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI

Untuk Kejayaan Pelayaran Nasional

INSA

Dalam catatan INSA, saat ini kapal-kapal berbendera Indonesia baru mengangkut tidak lebih dari 10% dari total muatan laut ekspor dan impor Indonesia. ―Kami apresiasi atas terbitnya kebijakan ini,‖ kata Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto. Meskipun demikian, INSA

mempertanyakan masalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bidang Perhubungan Laut yang belum disentuh. Padahal, PNBP sektor Perhubungan Laut harusnya menjadi fokus deregulasi karena sangat memberatkan dunia usaha. Sebab, terdapat 435 pos tarif baru (51%), 482 atau (57%) pos tarif yang naik lebih dari 100% bahkan ada yang naik 1,000%.

Dia menjelaskan penetapan tarif PNBP tidak mengacu UU No.20 tahun 1997 tentang PNBP yang mengatur agar penetapan tarif PNBP memper-hatikan dampaknya terhadap

masyarakat dan rasa keadilan sesuai prinsip no service no pay.

Johnson menambahkan, pihaknya juga menunggu terbitnya pengganti Permendag No.127 tahun 2015

tentang Ketentuan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru karena saat ini tidak sedikit investasi kapal yang tertunda akibat belum terbitnya revisi Permendag tersebut.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, saat ini porsi biaya logistik menyumbang sekitar 40% dari harga ritel barang di tanah air. Adapun komponen terbesar dari biaya logistik disumbangkan ongkos transportasi sebesar 72%.

Melalui paket kebijakan ekonomi ini, Pemerintah ingin memperkuat sistem logistik nasional dan meningkatkan daya saing perusahaan jasa logistik.

―Pemerintah juga ingin memberikan peluang kepada perusahaan pelayaran nasional dan asuransi untuk

berkembang," ujar Darmin.

Biaya Logistik

Biaya logistik di Indonesia terhitung tinggi dibandingkan negara lain yakni mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

...Lihat Hal.2 JAKARTA—Indonesian National

Shipowners’ Association (INSA) mengapresiasi Pemerintah yang menerbitkan Paket Kebijakan XV antara lain dengan menerbitkan Permenhub No.24 tahun 2017 tentang Pencabutan Persyaratan Modal di bidang angkutan laut sehingga berdampak positif terhadap

kelangsungan usaha 80% perusahaan pelayaran nasional.

INSA juga mengapresiasi rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu guna mendukung program

beyond cabotage.

Permendag tersebut akan mewajibkan angkutan dan asuransi barang ekspor untuk batu bara dan crude palm oil (CPO) dan impor beras serta komoditas lain yang ditetapkan pemerintah untuk menggunakan perusahaan pelayaran dan asuransi nasional sehingga akan meningkatkan pangsa pasar angkutan nasional pada sektor angkutan ekspor-impor yang selama ini masih dikuasai oleh perusahaan luar negeri.

Terbitkan Paket Kebijakan Ekonomi XV

INSA Apresiasi Pemerintah

DITERBITKAN : DEWAN PENGURUS PUSAT INSA PENANGGUNGJAWAB : DEWAN PENGURUS HARIAN INSA EDISI : 19/VI2017, JUNI 2017

MERAH PUTIH

(2)

2

TERAS INSA

...Dari Hal 1. Darmin mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi XV ditujukan untuk dua hal.

Pertama, memperbaiki efisiensi dan

daya saing logistik nasional. Kedua adalah membuka ruang untuk berusaha baik di bidang jasa logistik langsung maupun tidak langsung yakni bidang pendukung dalam usaha jasa logistik.

―Pendukung jasa logistik itu tentu saja angkutan itu sendiri. Bahkan juga sektor asuransi yang sifatnya marine

insurance atau ocean insurance,‖

ujarnya.

Di sisi lain, konektivitas angkutan barang belum terintegrasi di seluruh Indonesia yang membuat sering terjadinya kelangkaan barang, harga yang bergejolak, dan serbuan impor. Padahal potensi peluang pasar bagi usaha penyedia jasa logistik di Indonesia sangat besar.

Hasil salah satu penelitian

menyebutkan bahwa kegiatan logistik di Indonesia tahun 2016 diperkirakan mencapai Rp. 2.400 triliun yang meliputi jasa transportasi,

penyimpanan, dan delivery sebesar Rp 498,3 triliun, kegiatan logistik dari sektor manufaktur, pertanian, konstruksi, pertambangan, dan sebagainya sebesar Rp1.901,3 triliun dengan peningkatan 15,2% sampai tahun 2019.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memfasilitasi agar peluang tersebut dapat diraih oleh pelaku usaha penyedia jasa logistik nasional.

Tujuan kebijakan ini adalah untuk memberikan peluang pasar kepada pengusaha pelayaran nasional di Indonesia, marine insurance, dan pemeliharaan kapal nasional, . meningkatkan daya saing perusahaan penyedia Jasa logistik dan memper-kuat kelembagaan Indonesia National Single Window (INSW). (*)

Begini Perkembangan Paket

Kebijakan Ekonomi XV 2017

Darmin Nasution

Menko bidang Perekonomian

(3)

3

TERAS INSA

JAKARTA—Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) mempertanyakan kebijakan pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) terhadap penggunaan bahan bakar kapal di Indonesia sebesar 7,5% dan PPh 0,3% bagi industri pelayaran.

Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto mengatakan beban biaya bahan bakar kapal menjadi sangat mahal akibat pengenaan PBBKB, padahal saat ini bahan bakar minyak merupakan komponen biaya operasional terbesar bagi kapal setelah bunga bank.

Dia mengatakan PBBKB mestinya tidak dikenakan pada penggunaan bahan bakar untuk kapal. Sebab, industri pelayaran sudah lima tahun terakhir ini, tidak lagi menggunakan BBM subsidi, serta memilih

menggunakan BBM dengan harga keekonomian.

istimewa

istimewa

INSA Laporkan Masalah PBBKB & PPh

BBM Kapal ke Menko Perekonomian

Di sisi lain, situasi bisnis pelayaran di dunia, termasuk di Indonesia juga sedang lesu sehingga seharusnya Pemerintah membantu usaha pelayaran di Indonesia untuk bangkit. ―PBBKB atau pajak-pajak lainnya terhadap pajak bahan bakar kapal harus dihilangkan,‖ katanya. Terhadap masalah pajak bagi bahan bakar kapal, INSA telah melayangkan surat kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian tertanggal 9 Juni 2017. Surat tentang PBBKB terhadap Peng-gunaan Bahan Bakar Kapal di Indonesia sebesar 7,5% diharapkan segera mendapatkan respon dari Pemerintah.

INSA menilai, pengenaan PBBKB terhadap pembelian BBM untuk kapal tidak lazim diberlakukan pada sektor angkutan laut karena kapal bukanlah kendaraan bermotor seperti kendaraan pada umumnya di darat.

―Seperti halnya avtur untuk angku-tan udara yang tidak dikenakan PBBKB, sudah seharusnya bahan bakar minyak untuk kapal juga dapat dikecualikan dari pengenaan PBBKB seperti yang sekarang masih berlaku,‖ tulis surat tersebut.

Sedangkan pengenaan PPh 0,3% terhadap penggunaan BBM kapal juga seharusnya tidak diberlakukan terhadap penggunaan bahan bakar untuk kapal.

Sebab PPh bagi angkutan laut adalah final yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 416/KMK.-04/1996 Jo SE-29/PJ.4/1996).

Data PT Pertamina (Persero) menyebutkan, harga bahan bakar untuk kapal pada periode 1-14 Mei 2017, komponennya terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%, PBBKB 7,5% dan PPh sebesar 0,3%.(*)

(4)

4

GALERY

RAPAT—Rapat Dewan Pengurus Harian (DPH)

INSA rutin dilaksanakan DPP INSA guna membahas perkembangan keorganisasian dan keanggotaan dari masa ke masa.

PERKEMBANGAN—Rapat Dewan Pengurus

Harian (DPH) INSA juga membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan perkembangan industri pelayaran niaga nasional maupun anggota.

BERBAUR—Penasehat /Pengawas DPP INSA

Widihardja Tanudjaja berbaur dengan peserta Seminar tentang Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran Kapal.

PESERTA—Puluhan peserta dari perusahaan

pelayaran anggota INSA antusias mengikuti seminar tentang Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran Kapal antusias mengikuti paparan narasumber.

SEMINAR—Harsono, FIMarEST sedang mepaparkan

makalah dalam seminar tentang Perlindungan

Terhadap Bahaya Kebakaran Kapal yang dilaksanakan INSA bekerja sama dengan IMarEST.

KERJASAMA—Indonesian National Shipowners’

Association (INSA) bekerja sama dengan IMarEST menggelar seminar tentang Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran Kapal di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.

(5)

5

GALERY

Dok.dppinsa Dok.dppinsa Dok.dppinsa dppinsa

JAKARTA—Pada tanggal 15 Juni 2017, Indonesian

National Shipowers’ Association (INSA), IMarEST dan Yayasan Nusa Patris melaksanakan acara buka puasa bersama tahun 2017 bersama anggota dan stakeholders INSA yang dihadiri oleh ratusan peserta.

Acara diawali dengan tausiah dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto. Kepada Buletin INSA, Johnson mengatakan buka puasa bersama tidak hanya berarti makan-makan bersama, tetapi lebih dari itu.

Buka puasa bersama adalah cara kita untuk saling merekatkan hubungan silaturahmi di dalam kebinekaan seiring dengan pelaksanaan ibadah puasa bagi saudara-saudara muslim yang menjalankannya. “Kami berharap, hikmat puasa nantinya tercermin dari sikap setelah selesainya pelaksanaan ibadah puasa,” ujarnya.

(6)

6

INFORMASI

JAKARTA– Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi para pemilik kapal dalam bidang asuransi perkapalan kepada Tim Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) melalu Focus Group Discussion (FGD) yang

diselenggarakan KEIN Kamis (15/6).

FGD dibuka secara resmi oleh Ketua Kelompok Kerja ISST Andri BS

Sudibyo. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Narasumber Ahli Bapak Nuzul Achjar Phd mengenai Road Map Maritime Indonesia, Kepala Bidang PTPP-Perwakilan Kepala Litbang Kementrian Perhubungan, Ade Afriani dari INSA dan Luki Lestiowati dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Dalam paparannya, INSA

mengungkapkan paling tidak ada dua tantangan dalam asuransi maritime yang perlu diperhatikan oleh

Pemerintah. Pertama adalah peraturan-peraturan pemerintah Indonesia yang melampaui konvensi-konvensi

internasional dalam hal polusi minyak dan penyingkiran rangka kapal. Dan yang kedua adalah masih masuknya Indonesia kedalam daftar Zona Perang (War Risk Zone) dari Joint War

Committee (JWC).

Menurut INSA, perlu bagi Indonesia untuk memperhatikan tujuan yang dimaksud dari peraturan-peraturan yang ditetapkan, apakah akan tercapai mengingat ketidaksiapan industri asuransi dalam negeri untuk

menangani masalah klaim dengan skala besar. Dengan kata lain bahwa asuransi kemaritiman harus dipandang sebagai sebuah tanggung jawab yang besar dibanding potensi pengumpulan premi.

Dalam kesempatan yang sama, INSA menjelaskan berbagai jenis asuransi kemaritiman beserta contoh-contoh kasusnya antara lain: Hull & Machinery, Protection & Indemnity, War Risk, Pollution, dan Wreck Removal. (*)

INSA Paparkan Masalah Asuransi

Perkapalan pada FGD KEIN

www.dppinsa.com

I N S A

INDONESIAN NATIONAL SHIPOWNERS’ ASSOCIATION

MENGUCAPKAN

Selamat Uang Tahun Kepada Para Pengurus DPP INSA

yang Merayakan pada Bulan Juni

Johnson W. Sutjipto

: Ketua Umum INSA

Kardja Rahardjo

: Wakil Bendahara Umum

Romanus Tri Wibowo

: Ketua bidang Angkutan Cair dan Gas

Mahmuzin

: Anggota bidang Floating Crane

Selamet Widodo

: Anggota bidang Floating Crane

Lie Ly

: Anggota bidang Offshore

Dinrot Doloksaribu

: Anggota bidang Pajak, Asuransi dan Custom

H. Welham Hafied

: Anggota bidang Pengembangan Maritim

(7)

7

INFORMASI

“Tunda Penerapan Aturan Dana

Jaminan Ganti Rugi Pencemaran”

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan Port of Rotterdam Belanda

memastikan keinginannya untuk berinvestasi di proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. "Kita sudah mendapatkan surat penegasan dari Port of Rotterdam bersedia menjadi partner di Kuala Tanjung. Mereka tidak saja ingin mengelola, tetapi juga ingin berinvestasi," kata Menhub, Senin (5/6).

Dia menyampaikan hal itu seusai Serah Terima Proyek Peningkatan Vessel Traffic Systems (VTS) Fase II untuk Selat Malaka dan Selat

Singapura dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah Indonesia.

Namun, lanjut Budi, pemerintah tetap membuka kesempatan negara lain untuk terlibat dalam investasi Kuala Tanjung. Selain pembangunan pelabuhan tahap II, ada sejumlah proyek lain yang terbuka bagi negara lain untuk berinvestasi.

"Karena proyek ini besar sekali, maka ada tiga tahap pengerjaan. Bukan hanya pelabuhan, tetapi juga ada KEK

(Kawasan Ekonomi Khusus), kereta api,

land development, dan jalan tol, sehingga

dimungkinkan investor lain untuk berpartisipasi," ujarnya.

Pelabuhan Kuala Tanjung akan dijadikan model baru pelabuhan yang sangat canggih di Indonesia. Terkait dengan hal ini, Menhub mengaku sudah

membicarakannya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Kuala Tanjung akan menjadi suatu model pelabuhan yang canggih dengan suatu cara-cara kepabean dan teknologi pengangkutan yang advance sehingga kita mempunyai suatu competitive

advantage," ujar Menhub.

Selain Port of Rotterdam, terdapat sejumlah negara yang telah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Kuala Tanjung, yaitu China dan Dubai. Menhub juga mengajak Jepang untuk terlibat pada proyek Kuala Tanjung.

"Jadi ini kolaborasi, bisa macam-macam yang masuk berinvestasi, bisa shipping line bekerja sama dengan kita. Kerja sama ini tidak terbatas bahwa Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan besar dan bisa menampung banyak kegiatan secara internasional," jelasnya.

Selain pelabuhan Kuala Tanjung, Menhub juga menyinggung proyek kerja sama Indonesia dan Jepang di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat yang akan segera dimulai pada awal 2018.

Menhub menjelaskan pengelolaan Pelabuhan Patimban nantinya akan dilakukan secara joint

ventura antara Indonesia dan

Jepang dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing Indonesia sebesar 51% dan Jepang 49%.

Saat ini dokumen dalam rangka persiapan lelang sedang disiapkan sekarang. (*)

istimewa

Port of Rotterdam Berinvestasi

di Pelabuhan Kuala Tanjung

Selamat

Hari Lahir

Pancasila

1 Juni

(8)

JAKARTA—Dalam rangka menyambut hari pelaut sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 25 Juni, Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menulis pesan khusus dan mengajak setiap orang untuk

menyampaikan terima kasih kepada pelaut.

―Jika Anda berusaha melampaui seragam cerdas dan jadwal perjalanan yang mewah, Anda akan dapat melihat gaya hidup yang sulit mereka jalani dan kesulitan yang mereka hadapi di laut untuk memastikan dunia dan orang-orangnya terus menikmati kehidupan mereka di pantai,‖ tulis pesan INSA.

Menurut INSA, pelaut adalah salah satu profesi yang saat ini masih cenderung terbengkalai dan sering diabaikan, tidak hanya oleh organisasi internasional tetapi juga oleh negara mereka sendiri.

Berikut ini adalah beberapa alasan terpenting (di antara jutaan alasan lainnya), yang harus kita ucapkan terima kasih dari hati terdalam kita kepada pelaut.

1. Pelaut menggerakkan roda perekonomian global.

2. Pelaut mengorbankan kehidupan sosial mereka.

3. Pelaut melawan laut terberat dan cuaca paling buruk.

4. Pelaut mengambil resiko kehidupan mereka pada pembajakan dan zona perang. 5. Pelaut menghadapi bahaya

kesehatan ekstrim.

6. Pelaut mengikuti peraturan perundangan yang terberat. 7. Pelaut bekerja dengan jam yang

tetap dengan rutinitas yang monoton,

8. Pelaut bekerja tanpa hak dasar 9. Pelaut dalam melakukan tugasnya

berisiko tinggi terhadap kriminalisasi.

10. Pelaut hidup dengan akomodasi dan fasilitas komunikasi yang paling minimal.

Pelaut sering dipandang sebagai orang yang bahagia dan senang, yang selalu berkedip senyum lebar baik di dalam maupun di luar kapal. Akan tetapi, banyak kesusahan yang sebenarnya sedang mereka hadapi.

8

INFORMASI

Pesan Terima Kasih INSA dalam

Rangka Hari Pelaut Sedunia

Mereka mungkin, salah satu dari sedikit orang di dunia ini, yang memahami nilai sebenarnya dari keluarga dan pekerjaan. Dengan jenis kesulitan yang mereka hadapi di laut, pelaut tahu betul bagaimana memanfaatkan waktu luang dan menikmatinya dengan maksimal.

Meskipun mereka menyadari pentingnya pekerjaan mereka, mereka tidak membiarkannya masuk ke dalam pikiran mereka. Mereka melanjutkan tugas mereka meskipun dunia, pemerin-

tah dan perusahaan terus meng-abaikan mereka. Karena mereka tahu, waktu mereka, baik di kapal maupun di darat sangat terbatas sehingga memanfaatkannya dengan baik adalah satu-satunya pilihan yang mereka miliki.

―Kami di INSA yang beralamat di Gedung BSG Lantai 3A# M 04-05, Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat, Indonesia mengajak setiap orang untuk meminta orang-orang di sekitar kita untuk memberi ucapan terima kasih secara khusus kepada pelaut yang telah bekerja secara luar biasa. ― (*)

istimewa istimewa

Indonesian National Shipowners’ Association

(INSA)

(9)

JAKARTA—Kebakaran di kapal merupakan satu insiden yang paling berbahaya yang bisa terjadi diatas kapal. Jika kebakaran bisa diketahui lebih dini, awak kapal mungkin masih bisa mencegah kerusakan yang lebih besar dengan melakukan tindakan-tindakan seketika.

Tindakan yang bisa dilakukan misalnya memadamkan kebakaran dengan meng-gunakan selang-selang kebakaran dengan mengenakan alat pernapasan bantu. Namun jika kebakaran sudah membesar /

menyebar, mutlak diperlukan bantuan dari para ahli yang betul-betul profesional, yang bisa diberikan lewat helikopter atau lewat kapal lain. Dalam rangka membantu

mengenalkan penanganan bahaya kebakaran, Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) bekerja sama dengan IMarEST menggelar seminar berjudul Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran Kapal di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.

Seminar dengan narasumber tunggal Harsono, FIMarEST itu dihadiri oleh puluhan peserta perwakilan dari perusahaan pelayaran anggota INSA se-Indonesia. ―Seminar ini kami dedikasikan untuk anggota INSA,‖ kata Wakil Ketua Umum INSA Djoni Sutji.

9

INFORMASI

INSA dan IMarEST Gelar Seminar

Bahaya Kebakaran Kapal

Pada seminar tersebut, Harsono memaparkan bagaimana kebakaran di atas kapal sering terjadi pada area kamar mesin kapal pada kapal-kapal niaga dan kebakaran di dek kapal sering terjadi pada kapal-kapal jenis Roro (Rool On Rool Off).

Harsono menilai sebab-sebab paling umum terjadinya kebakaran di kamar mesin biasanya bisa dirunut kembali pada perawatan yang kurang memadai atau praktek-praktek penyelenggaraan perawatan harian yang buruk di dalam area kamar mesin kapal. Hal itu biasanya disebabkan oleh tumpahan-tumpahan minyak, komponen-komponen lain yang mengalami panas yang berlebihan (overheating) atau kecerobohan-kecerobohan dalam penggunaan peralatan las listrik atau peralatan las dengan gas.

Padahal kamar mesin harus dijaga agar selalu tetap bersih dan rapih, bebas dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kotak-kotak kayu, kardus-kardus, majun/lap kain berminyak dan kertas-kertas. Setiap ada tumpahan minyak harus segera dilap/dibersihkan dan dicari sumber asalnya, diperbaiki dan dicatat ―larangan merokok‖ harus diberlakukan di kamar mesin, dan menghentikan kebiasaan orang yang merokok secara sembunyi-sembunyi dan mematikan cepat-cepat puntung rokoknya di kotak pasir.

Demikian juga dengan kebakaran di atas dek kapal Roro. Dari rangkaian peristiwa kebakaran di atas kapal Roro, penyebabnya cenderung ada tiga yakni api berasal dari mobil, kargo yang berasal dari mobil atau sebagai akibat memindahkan kargo dalam cuaca yang buruk.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kebakaran di atas kapal, dibutuhkan perlindungan dengan melakukan pendeteksian dan pemasangan peralatan pemadam kebakaran lengkap dengan fitur-fitur struktural yang bertujuan untuk memadamkan kebakaran serta penggunaan dimana diperlukan bahanbahan tahan api yang diperlukan untuk mencegah penyebaran api. (*)

―Penyelenggaraan

perawatan harian di

kamar mesin yang

buruk menjadi salah

satu pemicu terjadinya

(10)

istimewa istimewa

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Mohon Maaf Lahir & Batin

JAKARTA--Untuk mempererat

hubungan dan kerja sama China dan Organisasi Internasional di negara berkembang, Ministry of The People Republic of China to Asean /MOFCOM melaksanakan seminar dan

memberikan beasiswa penuh untuk program Master dan Phd di Universitas bergengsi di Beijing dan China. Program ini sudah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk mendukung program tersebut, INSA menominasi-kan 9 menominasi-kandidat dengan empat menominasi-kandidat untuk menghadiri seminar dan lima kandidat untuk beasiswa program master.

Dari kandidat yang dinominasikan INSA untuk seminar, dua diantaranya akan diberingkatkan untuk menghadiri seminar dengan judul ―The 2017 Seminar on Tourism Talents Cultivation for ―the Belt and Road

Initiative‖ Countries‖ yang akan

diselenggarakan pada 6-26 Juli 2017 di Haikou, Provinsi Hainan, China. Sedangkan nominator lainnya masih pada tahap assessment. (*)

10

INFORMASI

INSA Nominasikan Penerima Beasiswa

dan Peserta Seminar MOFCOM China

Indonesian National Shipowners’ Association (INSA)

Niko Setiawan Master Program 2017 Master of Transportation Engineering Felia Master Program 2017 Master of International

Communication Giovanna Velanda Master Program 2017 Master of International

Business / 2017 Master of Tourism and Hotel Management Joshua Kennedy Master Program 2017 Master of Business

Administration

Andre Abednego Master Program 2017 Master of Educational Management

Budhi Sugito Gozali Seminar Program

2017 Seminar on Tourism Talents Cultivation for “the Belt and Road” Countries

Hilda Dinardinawati Seminar Program

2017 Seminar on Tourism Talents Cultivation for “the Belt and Road” Countries

Daftar Nominator

Penerima Beasiswa dan Peserta Seminar MOFCOM China

Tan Moei Tjoen Seminar Program

2017, seminar on small and Medium Enterprises Development and Capacity Building in Poverty Reduction of NGOs for Developing Countries.

Helen Kurniawati Kurniawan

Seminar Program

2017, seminar on small and Medium Enterprises Development and Capacity Building in Poverty Reduction of NGOs for Developing Countries.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian yang dimaksud dengan proses penyidikan bagi anggota Polri pelaku tindak pidana korupsi di wilayah Polda DIY adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan

Pemanfaatan oleh siswa biasanya untuk mencari tugas yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dengan materi yang dipelajari. siswa bisa menggunakan fasilitas yang

Dimana hanya 5 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan dibagi menjadi 8 kecamatan Kabupaten Balangan sebelah utara berbatasan dengan Kab Tabalong dan Kab

41 sistem untuk menggambarkan proses yang ada di dalam suatu perosedur.” (2007:84), sedangkan pengertian bagan alir proses menurut Jogiyanto dalam bukunya yang

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem e-marketing yang telah dilakukan pada PT Nordic Lift-Truck, maka diperoleh kesimpulan bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana ketentuan remisi yang terdapat dalam Keppres RI No 174 tahun 1999 dan Bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap

Pasien sakit tidak hanya harus mendapatkan petunjuk dan cara-cara pengobatan yang benar, tetapi juga bimbingan cara-cara ibadah sesuai dengan kadarnya dan zikir untuk

Tujuan penelitian adalahUntuk mengetahui bagaimana teknologi budidaya kentang yang dianjurkan oleh PPL di daerah penelitian, bagaimana tingkat adopsi petani terhadap