• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya Negara Indonesia adalah negara yang kaya dengan

kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

diacung jempolkan. Objek wisata yang ada di Indonesia cukup banyak

mendapatkan perhatian khusus dari para wisatawan untuk berkunjung ke

Indonesia. Dari tahun 20011 hingga tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan ke Indonesia, hal ini terbukti dengan jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada April 2012 mencapai 626,1

ribu orang atau naik 2,96 persen dibandingkan jumlah wisman April 2011 yang

sebesar 608,1 ribu orang.1 Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia

mengindikasikan bahwa pariwisata di Indonesia memang memiliki potensi yang

sangat besar untuk menarik perhatian para wisatawan. Salah satu pariwisata di

Indonesia yang paling terkenal adalah pariwisata yang ada di Bali dan dijadikan

sebagai trourism icon Indonesia. Tetapi sebenarnya tidak hanya pariwisata yang

ada di Bali saja karena masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki

objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan pariwisata yang ada di Bali. Salah

satunya adalah di daerah asal penulis yaitu di daerah Sumatera Utara, di Sumatera

Utara objek wisata yang paling terkenal adalah pariwisata Danau Toba. Danau

1

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL APRIL

2012 . Badan Pusat Statistik, 1 Juni 2012. http://www.bps.go.id/?news=931 (diakes pada 4 Oktober 2012 pukul 17.31 WIB)

(2)

2

Toba merupakan danau yang terluas se-Asia tenggara dan juga merupakan danau

vulkanik yang terbesar di dunia.

Pada tahun 2009 Indonesia menduduki peringkat ke-10 terbaik di dunia

untuk aspek Number of World Heritage dan peringkat ke-45 dalam aspek Number

of World Heritage Cultural.2 Dari peringkat yang diperoleh oleh Indonesia

tersebut dapat menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki wisata alam

yang indah tetapi juga memiliki budaya yang beragam. Hal ini terbukti dari Danau

Toba yang selain memiliki alam yang mempesona, terdapat juga nilai seni budaya

yang mempesona dan sangat tinggi nilainya untuk dijadikan sebagai salah satu

produk wisata untuk dapat

menarik para wisatawan lokal

maupun mancanegara.

Gambar 1 Kawasan Danau Toba3

Penduduk di kawasan Danau Toba merupakan asli suku Batak toba yang

memiliki kebudayaan dan istiadat yang sangat kental. Ulos atau selendang

merupakan salah satu ciri dan bentuk budaya Batak, ulos dianggap tidak hanya

sekadar kain selendang saja tetapi diyakini merupakan sebuah selendang yang

berharga terutama digunakan pada saat upacara-upacara adat dan pesta. Itulah

sebabnya mengapa ulos dikatakan simbol dari budaya Batak. Berdasarkan

pengalaman yang dimiliki oleh penulis sebagai salah satu penduduk sekitar

2 Violetta Simatupang. 2009. Pengaturan Hukum Kepariwisataan Indonesia. Bandung : PT Alumni

3

(3)

3

kawasan Danau Toba, bahwa bukan hanya ulos yang dimiliki oleh suku Batak

tetapi ada juga yang namanya patung sigale-gale yang bisa menari tarian tor-tor

dan biasanya patung tersebut digerakkan oleh arwah dan tentunya dipandu oleh

sang pawang untuk menghindari sesuatu

hal yang tidak dikehendaki. Tarian tor-tor

merupakan tarian khas Batak toba

sedangkan patung si gale-gale merupakan

patung yang berbentuk manusia

beralasakan kain ulos yang menari tarian

tor-tor.

Gambar 2 Tarian si gale gale4

Pertunjukan tarian tor-tor oleh si gale-gale merupakan sebuah pertunjukan

yang dinanti-nanti para wisatawan khusunya dan para wisatawan siap dan berani

membayar mahal demi pertunjukan tersebut hal ini dikarenakan pertunjukan

tersebut sangat unik, aneh, mistisnamun ada unsur budaya dan adat istiadatnya.

Berdasarkan pengetahuan penulis sebagai salah satu warga sekitar kawasan Danau

Toba dan sebagai warga yang bersuku asli Batak toba berpendapat bahwa Danau

Toba pada dasarnya tidak hanya memiliki potensi alam melainkan potensi budaya

yang diwarnai dengan ulos dan tarian si gale-gale. Jadi di Danau Toba wisata

khasnya tidah hanya terbatas pada wisata alam saja melainkan wisata budaya.

Kearifan lokal juga mewarnai di kawasan Danau Toba hal itu terbukti dari

penduduk asli di kawasan Danau Toba adalah suku Batak yang memiliki

4

(4)

4

kebudayaan dan istiadat yang sangat kental. Suku Batak pada dasarnya terdiri dari

5 jenis yaitu Batak toba, Batak karo, Batak simalungun, Batak mandailing dan

Batak pakpak. Kelima suku tersebut menyatu dan dinamai suku Batak namun

suku yang paling dominan adalah Batak toba. Setiap suku Batak memiliki bahasa

yang berbeda bahkan budaya yang juga berbeda. Jadi dari sini dapat dikatakan

walaupun sukunya sama namun penggolongan dan karakteristik dari setiap suku

berbeda-beda dan perbedaan yang ada ini merupakan sumber kekayaan budaya

yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.

Kawasan pariwisata Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar

untuk dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang patut untuk diacung

jempolkan, hal ini dapat dilihat dari data kunjungan wisatawan yang berkunjung

ke daerah kawasan Danau Toba, berikut ini merupakan data kunjungan wisatawan

lokal dan mancanegara dari tahun 2006 hingga tahun 2012 yang diambil dari

kantor dinas pariwisata dan kabupaten pamatang raya simalungun. Data dari

kabupaten simalungun ini dicantumkan karena kawasan simalungun memiliki

kawasan yang lebih luas di daerah Danau Toba yaitu daerah parapat, sehingga

(5)

5

Tabel 1 Jumlah Kunjungan wisatawan ke daerah kabupaten Simalungun

TAHUN WISATAWAN LOKAL WISATAWAN MANCANEGARA TOTAL KESELURUHAN WISATAWAN Tahun 2006 146.035 11.839 157.874 Tahun 2007 169.521 13.086 182.607 Tahun 2008 189.522 21.971 211.493 Tahun 2009 90.749 6.025 96.774 Tahun 2010 90.598 - 90.598 Tahun 2011 95.122 - 95.122 Tahun 2012 125.583 - 125.583

Sumber : Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pamatang raya, Simalungun,2013

Dari tabel diatas menimbulkan sebuah pertanyaan karena adanya sebuah

kerancuan data. Hal itu dapat dilihat dari tahun 2010 hingga tahun 201 2

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tidak tercatat atau disebut nol

dan hal itu sangat tidak mungkin jika 3 tahun berturut -turut wisatawan

manacanegara tidak ada yang berkunjung ke daerah parapat Danau Toba.

Pada saat peneliti berkunjung ke kantor dinas pariwisata kabupaten simalungun,

peneliti pernah bertanya mengenai kerancuan data tersebut tetapi pihak pegawai

kantor dinas pariwisatanya justru berdalih dan mengatakan bahwa memang pada

kenyataannya seperti itulah yang terjadi kalau data kunjungan wisatawan

mancanegara memang tidak ada. Padahal hal itu sangat bertolak belakang dengan

apa yang dilihat peneliti di lapangan bahwa ternyata masih banyak juga

ditemukan para wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di kawasan Danau

Toba. Oleh karena itu maka kerancuan data di atas menimbulkan pertanyaan

tentang apakah sebenarnya kelemahan itu terletak dari SDM Kantor dinas

(6)

6

selanjutnya hal ini perlu untuk diteliti lagi. Karena sangat tidak mungkin untuk

menilai kinerja kantor dinas pariwisata dalam mempromosikan Danau Toba dapat

dikatakan baik jika data jumlah kunjungan wisatawannya saja masih rancu dan

tidak relevan.

Alasan peneliti untuk memfokuskan penelitian ini ke bidang manajemen

promosi pariwisata karena pada dasarnya promosi dalam kegiatan pariwisata

merupakan sebuah usaha untuk memperbesar daya tarik objek wisata terhadap

calon wisatawan. Bentuk promosi dalam negeri dan luar negeri sangat diperlukan

untuk memberitahukan, menginformasikan objek-objek wisata dan atraksi wisata

yang ada. Dengan disebarluaskannya alat-alat promosi di luar negeri maka

diharapkan orang-orang asing akan terangsang untuk melakukan kunjungan ke

Indonesia khususnya ke kawasan Danau Toba. Promosi di dalam negeri pun juga

tidak kalah pentingnya, sasarannya adalah wisatawan lokal yang berasal dari

Indonesia dan mungkin selama ini berpikir bahwa objek wisata yang layak

dikunjungi di di Indonesia adalah Bali. Namun diharapkan dengan adanya

promosi dalam negeri, para wisatawan lokal dapat mengetahui bahwa pariwisata

Indonesia tidak hanya terbatas pada daerah Bali saja tetapi daerah yang terpencil

sekalipun juga memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dijadikan sebagai

objek wisata nasional yang patut untuk diacung jempolkan. Promosi yang

ditujukan pada masyarakat lokal pada dasarnya bertujuan untuk dapat menggugah

pandangan masyarakat agar memiliki kesasadaran akan arti dari pariwisata

sehingga industri pariwisata di dalam negeri mendapat dukungan dari semua

pihak warga Indonesia. Sedangkan promosi yang ditujukan pada negara lain atau

(7)

7

pihak wisatawan internasional dapat mengetauhi bahwa keberadaan pariwisata di

Indonesia bukan hanya terletak pada pariwisata Bali saja namun masih banyak

daerah di di Indonesia yang memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai

objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan objek wisata yang ada di Bali.

Kegiatan Promosi dalam Pariwisata Danau Toba merupakan hal yang

sangat penting karena dengan adanya kegiatan promosi maka otomatis semua

wisatawan lokal maupun mancanegara bisa mengetahui bahwa ternyata daerah

Sumatera Utara juga memiliki tempat wisata yang tidak kalah menariknya dengan

wisata yang ada di Bali. Dalam mengembangkan kepariwisataan tidak lepas dari

unsur promosi. Tujuan Promosi adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi,

dan mengingatkan.5 Tujuan-tujuan ini berperan dengan tahapan yang berbeda

dalam proses pembelian yang dilakukan oleh wisatawan. Salah satu upayanya

adalah dengan mengembangkan objek dan daya tarik wisata serta kegiatan

promosi dan pemasarannya, baik di dalam maupun di luar negeri harus terus

ditingkatkan secara terencana, terarah, terpadu, dan efektif yaitu dengan cara

memanfaatkan secara optimal kerja sama kepariwisataan regional dan global guna

meningkatkan hubungan antar bangsa. Dengan adanya kerja sama regional dan

global maka akan membantu proses pengembangan promosi kepariwisataan

Danau Toba. Karena dengan adanya hubungan kerja sama tersbut maka otomatis

daerah dan negara yang menjalani hubungan kerja sama dengan daerah Sumut

akan mulai berdatangan dan berkunjung ke daerah Sumut yaitu kawasan Danau

Toba untuk melihat keadaan yang sebenaranya.

5

Robert Christie Mill. 2000. Tourism The International Business. Jakarta: PT Grafindo Persada,halaman 320

(8)

8

Pada dasarnya kawasan Danau Toba terletak diantara 7 kabupaten dan

diatur bersama-sama oleh kedelapan kabupaten tersebut. 7 Kabupaten tersebut

terdiri dari :6

1. Kabupaten Simalungun

2. Kabupaten Samosir

3. Kabupaten Karo

4. Kabupaten Dairi

5. Kabupaten Humbang Hasundutan

6. Kabupaten Toba Samosir

7. Kabupaten Tapanuli utara

Ketujuh jenis kabupaten tersebut terdiri dari kantor dinas pariwisata dan

kebudayaan yang saling bekerjasama dalam mengatur kepariwisataan kawasan

Danau Toba. Pada dasarnya pariwisata tidak hanya menjadi tanggung jawab dari

pemerintah saja tetapi juga tidak lepas dari peran dan tanggung jawab swasta dan

masyarakat sekitar kawasan Danau Toba. Ketiga stakeholders tersebut merupakan

gambaran dari collaborative governance. Oleh karena itu sama halnya dengan

promosi Danau Toba, pihak yang terlibat dalam promosi Danau Toba tidak hanya

menjadi tanggung jawab dari pemerintah semata tetapi pihak swasta dan

masyarakat sekitar juga merupakan pihak yang berperan dalam mendukung

keberhasilan promosi pariwisata Danau Toba. Gambaran dari Stakeholers dari

pihak pemerintah yaitu kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari ketujuh

kabupaten beserta dengan Bupatinya, masyarakat sekitar kawasan Danau Toba

serta stakeholders dari pihak swasta yaitu Organisasi swasta yang turut

6

(9)

9

mengambil peran dalam kegiatan kepariwisataan Danau Toba seperti PHRI yaitu

(Perhimpunan pemilik Hotel dan Restoran Indonesia) yang diketuai oleh Bapak

Husin Tony serta DMO (Destination Management Organization) yang diketuai

oleh bapak Charles Situmorang. PHRI dan DMO di sekitar kawasan Danau Toba

juga berperan penting dalam membantu pihak pemerintah untuk menyiapkan dan

melaksanakan berbagai event-event yang berfungsi untuk mempromosikan Danau

Toba dan pengembangan destinasi wisata Danau Toba.

Ketiga stakeholders yang terkait ini harus bekerjasama baik dalam

mempromosikan Danau Toba. Penulis yang berasal dari daerah Sumatera Utara

mencoba mengangkat tema ini sebagai bahan penelitian untuk bisa

mendeskripsikan dan menjelaskan gambaran umum mengenai pariwisata Danau

Toba berserta dengan kendala dan upaya promosi yang dilakukan oleh pihak

pemerintah, swasta dan masyarakat sekitar kawasan Danau Toba dalam rangka

mempromosikan objek pariwisata Danau Toba Sumatera Utara. Fokus penelitian

ini hanya dalam deskripsi komponen konteks sistem dan drivernya saja belum

bertujuan untuk melakukan penilian tingkatan collaborative governance.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Collaborative Governance yang dilakukan oleh

pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya mempromosikan pariwisata

(10)

10

I.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

TUJUAN :

Mengetahui manajemen promosi pariwisata Danau Toba yang dilakukan oleh

pemerintah setempat, pihak swasta dan masyarakat sekitar kawasan Danau Toba.

MANFAAT :

1. Bagi Pemerintah/ stakeholders

Agar penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi

pemerintah setempat dalam setiap merumuskan suatu kebijakan yang berkaitan

dengan upaya mempromosikan kepariwisataan Danau Toba.

2. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi

Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi untuk memberikan

informasi promosi pariwisata kepada akademis.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi menyediakan informasi

agar masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan alam demi

Gambar

Gambar 1 Kawasan Danau Toba 3
Tabel 1 Jumlah Kunjungan wisatawan ke daerah kabupaten Simalungun

Referensi

Dokumen terkait

uraian yang tepat untuk nilai kemungkinan serta dampak yang

Dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Ho diterima atau Tidak ada hubungan yang signifikan antara Pengaruh Asap (rokok, kendaraan, dan pembakaran

Menyimak hasil wawancara dari responden diatas, mengenai kondisi ekonomi keluarga rumah tangga petani di Desa Sisango bahwa pendapatan dari usahatani mereka dapat

Rancang Bangun Miniatur Pengendali Level dan Pintu Air Sei Bendung Palembang Menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) adalah rancangan dalam bentuk miniatur

[r]

Adalah pembiayaan untuk modal kerja ataupun investasi, menggunakan akad murabahah (jual beli), untuk pengusaha dengan lama usaha minimal 2 tahun, pembiayaan ini diberikan

Dalam kehidupan keagamaan masyarakat Banjar telah dikenal beberapa ulama sufi yang berkaitan dengan pengembangan ilmu Tasawuf:seperti Syekh Ahmad Syamsuddin Al Banjari,

Hasil penelitian secara keseluruhan Taman TPA Randegan Kota Mojokerto untuk mengimplemtasikasin kebijakan pemerintah dalam inovasi pengelolaan sampah yaitu dengan