PROGRAM PRIORITAS: PENINGKATAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
RANCANGAN AWAL RKP 2019
Dr. Ir. Subandi, M.Sc
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan
Kementerian PPN/Bappenas
Sistematika Paparan
1. Pencapaian Pembangunan Nasional
2. Sasaran Ekonomi Makro
3. Pokok-Pokok RKP 2019
4. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019
(Kesehatan)
5. Rancangan Awal RKP 2019
REPUBLIK INDONESIA
4
Pemerataan Pembangunan Menunjukkan Perkembangan Positif
Ketimpangan menurun
ditandai oleh koefisien gini yang
semakin membaik
Tingkat
kemiskinan menurun
, menjadi 10,12 persen dan jumlah
penduduk miskin berkurang menjadi 26,58 juta jiwa.
Tingkat
pengangguran menurun
menjadi 5,50 persen dan
jumlah penganggur berkurang menjadi 7,04 juta orang.
Sumber: BPS 2014-2017
Tahun 2015
IPM
Tahun 2016
69,55
70,18
Indeks Pembangunan Manusia membaik
menjadi 70,18 pada tahun 2016.
Persentase penduduk miskin berkurang(persen)
Jumlah penduduk miskin berkurang (Juta Jiwa)
10,96
2014(Sept)10,12
2017(Sept)
27,73
2014(Sept)26,58
2017(Sept)
Tingkat Pengangguran Terbuka berkurang (persen)
5,94
2014 (Agustus)5,50
2017 (Agustus)
0.413 0.406 0.414 0.402 0.394 0.391 0.37 0.38 0.39 0.40 0.41 0.42 2012 2013 2014 2015 2016 2017Sumber: Susenas, September 2012-2017
Jumlah Pengangguran berkurang (juta jiwa)
7,24
2014 (Agustus)
7,04
REPUBLIK INDONESIA
Sebaran
Ekonomi
Wilayah Sedikit
Bergeser
ke Arah
Kawasan Timur
Indonesia
Jawa
2016: 58,5%
2017: 58,5%
Sumatera
2016: 22,0%
2017: 21,7%
Pertumbuhan:
2017: 4,3%
Maluku dan Papua
2016: 2,5%
2017: 2,4%
Pertumbuhan:
2017: 2,4%
Sulawesi
2016: 6,0%
2017: 6,1%
Pertumbuhan:
2017: 7,0%
Kalimantan
2016: 7,9%
2017: 8,2%
Pertumbuhan:
2017: 4,3%
Bali dan NT
2016: 3,1%
2017: 3,1%
KONTRIBUSI PDRB PULAU TERHADAP PDB NASIONAL
6
REPUBLIK INDONESIA
Rasio Gini
0,38–0,39
Indeks Pembangunan Manusia
71,98
Pertumbuhan Ekonomi
5,4–5,8%
Tingkat Kemiskinan
8,5–9,5%
Target Pembangunan Tahun 2019
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,8–5,2%
Arah Kebijakan Makro 2019
MEMPERTAHANKAN MOMENTUM
PERTUMBUHAN EKONOMI DI
TENGAH TAHUN POLITIK
1. Meningkatkan daya saing ekspor
2. Melanjutkan momentum peningkatan
iklim investasi
3. Memperkuat konsumsi masyarakat
4. Meningkatkan nilai tambah sektor:
Industri Pengolahan Non Migas
Pertanian Jasa Produktif
MENJAGA STABILITAS
MAKROEKONOMI DI TENGAH
TEKANAN EKSTERNAL
1. Menjaga stabilitas nilai tukar di tengah
tekanan normalisasi kebijakan moneter
negara maju
2. Menjaga defisit transaksi berjalan pada
tingkat yang aman
3. Mempertahankan sustainabilitas fiskal
4. Menjaga inflasi pada tingkat yang tabil
5. Memperkuat resiliensi sistem keuangan
MENDORONG PERTUMBUHAN
YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN
1. Meningkatkan tingkat produktivitas
melalui reformasi struktural
2. Mendorong pemerataan dan
penurunan tingkat kemiskinan
3. Mempertahankan keseimbangan
lingkungan
4. Mengantisipasi tantangan disrupsi
ekonomi di masa depan
REPUBLIK INDONESIA
10
RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya
untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN
RKP 2019
Kesinambungan Implementasi
Money Follows Program
Menajamkan
Integrasi
Sumber Pendanaan
Memastikan
Pelaksanaan
Program
Menajamkan
Prioritas Nasional
Belanja K/L, Belanja Non K/L,
Belanja Transfer ke Daerah, PHLN,
BUMN, PINA dan Swasta
Pengendalian Dilakukan
Sampai ke Level Proyek
(satuan 3)
RKP
2019
24 PP
5 PN
30 PP
10 PN
2018
2019
154 PP
23 PN
2017
REPUBLIK INDONESIA
Perkuatan Perencanaan dan Penganggaran
Penekanan PP 17 Tahun 2017
Hal baru di RKP 2019
Integrasi pendanaan yang bersumber dari :
• Subsidi/Hibah (kebijakan)
• BUMN (proyek prioritas)
• KPBU (proyek prioritas)
Alokasi Pada Prioritas
Pasal 1
Proyek Prioritas adalah proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis dan jangka
waktu tertentu untuk mendukung pencapaian prioritas pembangunan.
Integrasi Sumber-Sumber Pendanaan
Pasal 4 ayat 1
Kerangka Pendanaan dilakukan melalui pengintegrasian sumber pendanaan, baik
sumber pendanaan pemerintah maupun non-pemerintah, yang dimanfaatkan dalam
rangka pencapaian Sasaran Pembangunan Nasional.
PendanaanKerangkaAPBN
K/L Subsidi, Transfer ke daerah, BUMN KPBU PINA Sumber lain
Holistik
Integratif
Tematik
Spasial
REPUBLIK INDONESIA
12
RKP 2019 Sebagai Penutup Kabinet Kerja
2019
2018
2017
2016
2015
Melanjutkan
Reformasi bagi
Percepatan
Pembangunan
Ekonomi yang
Berkeadilan
Mempercepat
Pembangunan
Infrastruktur
untuk
Memperkuat
Fondasi
Pembangunan
yang Berkualitas
Memacu
Pembangunan
Infrastruktur
dan Ekonomi
untuk
Meningkatkan
Kesempatan
Kerja serta
Mengurangi
Kemiskinan dan
Kesenjangan
Antarwilayah
Memacu
Investasi dan
Memantapkan
Pembangunan
Infrastruktur
untuk
Percepatan
Pertumbuhan
Ekonomi yang
Berkualitas
2019 adalah tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019
Pemerataan
Pembangunan
untuk
Pertumbuhan
Berkualitas
TEMA RKP
REPUBLIK
INDONESIA
Prioritas Nasional RKP 2019
Pembangunan Manusia melalui
Pengurangan Kemiskinan dan
Peningkatan Pelayanan Dasar
Pengurangan Kesenjangan
antarwilayah melalui
Penguatan Konektivitas dan
Kemaritiman
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi
melalui Pertanian, Industri, dan Jasa
Stabilitas Keamanan Nasional dan
Kesuksesan Pemilu
Pemantapan Ketahanan Energi,
Pangan, dan Sumber Daya Air
Prioritas
Nasional
PN 4
PN 3
PN 2
PN 1
PN 5
REPUBLIK INDONESIA
PRIORITAS NASIONAL 1:
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR Percepatan Pengurangan Kemiskinan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan dan Permukiman Layak Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar
2
1
3
4
5
1
2
3
4
5
Prioritas Nasional
Program Prioritas
16
Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019
1. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Sasaran Satuan Baseline
2015 2016 Target 2019
Perkiraan
Capaian
2019
Target Capaian Target Capaian
• Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 (SP 2010)1) NA 305 (SUPAS 2015)2) NA NA 306
• Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/ 2013)3) NA NA NA 2016: NA 2017: 24 (SDKI 2017) 24 • Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita persen 19,60 (2013)4) NA NA 18,30 21,05) 17,0 • Prevalensi stunting
(pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun)
persen 32,9 (2013)4) NA NA 30,50 26,15) 28,0
Sudah tercapai/on track/on trend
Perlu kerja keras
Sangat sulit tercapai
Notifikasi Perkiraan Capaian 2019
Lanjutan Evaluasi Paruh Waktu…
Sasaran Satuan Baseline 2015 2016 Target 2019 PerkiraanCapaian
2019
Target Capaian Target Capaian
• Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013)6) 280 2636) 271 2576) 245
• Prevalensi HIV persen 0,467)
(Baseline RPJMN) 0,338)
(Update Pemodelan 2017)
<0,5 0,338) <0,5 0,338) <0,5
• Jumlah kabupaten/
kota dengan eliminasi malaria kab/kota 212 (2013)9) 225 23210) 245 24710) 300 • Prevalensi tekanan darah tinggi persen 25,80 (2013)4) 25,0 NA 24,6 32,45) 23,4 • Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun persen 15,4 (2013)4) 15,4 NA 15,4 20,75) 15,4 • Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun persen 7,2 (2013)4) 6,9 NA 6,4 8,85) 5,4
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
18
Sasaran Satuan Baseline
2015 2016 Target 2019 Perkiraan Capaian 2019 Target Capaian Target Capaian
• Jumlah kecamatan yang
memiliki minimal satu
puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
kecamatan 0 350 9310) 700 1.30810) 5.600
• Jumlah kab/kota yang memiliki
minimal satu RSUD yang
tersertifikasi akreditasi nasional
kab/kota 10 (2014)9) 94 5010) 190 20110) 481
• Persentase kab/kota yang
mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
persen 71,2 (2013)9) 75 6610) 80 80,710) 95
3. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Lanjutan Evaluasi Paruh Waktu…
Sasaran Satuan Baseline 2015 2016 Target 2019 Perkiraan Capaian 2019
Target Capaian Target Capaian
• Persentase penduduk yang
menjadi peserta jaminan
kesehatan melalui SJSN bidang kesehatan
persen 51,8 (Okt 2014)11)
60 6212) 68 66,4612) Min. 95
• Jumlah puskesmas yang minimal
memiliki lima jenis tenaga kesehatan
puskesmas 1.015 (2013)9) 1.200 1.17910) 2.000 1.61810) 5.600
• Persentase RSUD Kabupaten/
Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis
persen 25 (2013)9) 30 3510) 35 45,2210) 60
• Persentase ketersediaan obat
dan vaksin di Puskesmas
persen 75,5 (2014)9) 77 79,3810) 80 81,5710) 90
• Persentase obat yang memenuhi
syarat
persen 92 (2014)13) 92 98,6714) 92,5 98,7414) 94
4. Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
Lanjutan Evaluasi Paruh Waktu…
REPUBLIK INDONESIA
20
CAPAIAN PEMBANGUNAN
(Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019)
Target yang
Memerlukan
Percepatan
2019
Target yang
Tercapai
pada Tahun 2019
On-track
Target yang
pada Tahun 2019
Sudah Tercapai
1. Tekanan darah tinggi
2. Obesitas
3. Perilaku merokok
4. Cakupan kepesertaan JKN/KIS
5. Puskesmas dengan 5 jenis
tenaga kesehatan
6. Imunisasi dasar lengkap
7. CPR semua cara
1. Prevalensi TB
2. Eliminasi malaria
3. Akreditasi puskesmas
4. Akreditasi RS
5. RSUD Kab/Kota kelas C dg 7
dokter spesialis
6. Ketersediaan obat vaksin di
Puskesmas
7. Obat yang memenuhi syarat
• Kematian ibu
• Kematian bayi
•
Stunting
pada anak bawah
dua tahun (baduta)
• Prevalensi HIV
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
Potensi permasalahan masih cukup tinggi
• Target AKI (MDGs) sebesar 102/100.000 kelahiran hidup • Kematian bayi masih tinggi • Kasus Stuntingmasih tinggi • Kasus HIV masih tinggi
REPUBLIK INDONESIA
22
PROGRAM PRIORITAS 2
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Percepatan Penurunan Stunting Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Pengendalian Penyakit Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan
Penurunan kematian ibu dan bayi
Peningkatan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Peningkatan kualitas lingkungan sehat
Peningkatan aktivitas fisik
Pencegahan dan pengendalian faktor
risiko penyakit tidak menular
Pencegahan dan pengendalian
penyakit menular
Penguatan pengawasan obat dan
makanan
Penegakan hukum pengawasan
obat dan makanan
Penyediaan dan peningkatan mutu
farmasi dan alat kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan berkualitas
Pemenuhan dan pemerataan SDM
kesehatan
Peningkatan pendidikan gizi
Penguatan surveilans gizi
Pemberian suplementasi gizi
2
1 2 3 4 5Imunisasi dasar lengkap
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
REPUBLIK INDONESIA
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
Memperkuat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak,
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Meningkatkan Efektivitas Pengawasan Obat
dan Makanan
REPUBLIK INDONESIA
24
SASARAN DAN INDIKATOR
PROGRAM PRIORITAS : PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
No Sasaran/Indikator Target RPJMN 2019 Capaian Target RKP 2019
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi
a. Angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 306 305
SUPAS 2015 271*
b. Angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran hidup) 24 24
SDKI 2017 21*
c. Prevalensi
stunting
(pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun (Baduta) (%)28 26,1
Sirkesnas 2016
24,8* d. Prevalensi kekurangan gizi (
underweight
) pada anak balita (%) 17 21,0Sirkesnas 2016 17
2. Menurunnya penyakit tidak menular
a. Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun (%) 5,4 8,8
Sirkesnas 2016 5,4
b. Prevalensi tekanan darah tinggi (%) 23,4 32,4
Sirkesnas 2016
23,4
c. Prevalensi obesitas penduduk 18+ tahun (%) 15,4 20,7
Sirkesnas 2016 15,4
d. Prevalensi HIV (%) <0,5 0,33 (Kemkes, Pemodelan 2017) <0,5
e. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 245 257 (Kemkes, Proyeksi 2017) 245
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN UMUM DAK*
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN DAK KESEHATAN
*Target dan sasaran disesuaikan dengan sasaran prioritas nasional (program
prioritas peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat) RKP 2019
• Pelayanan Dasar
• Pelayanan Rujukan
• Pelayanan
Kefarmasian
• Pelayanan KB
Reguler
• Percepatan
penurunan
stunting
• Pengendalian
penyakit
• Pemenuhan standar
kelas RS rujukan
nasional/regional/
provinsi
Penugasan
• Penguatan akses
dan mutu
pelayanan
kesehatan daerah
tertinggal dan
perbatasan
Afirmasi
1
2
Prevalensi Stunting
Puskesmas terakreditasi
RSUD terakreditasi
Ketersediaan obat dan vaksin
Prevalensi TB
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi di daerah untuk meningkatkan pemerataan pelayanan
kesehatan, mendukung daerah dalam pencapaian SPM kesehatan serta
mendukung dalam pencapaian akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan
REPUBLIK INDONESIA
Kontribusi Kemkes Pada Prioritas Nasional
( Program Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat)
26 • Penelitian dan pengembangan life sciences • Peningkatan ketersediaan dan kualitas statistik hayati yang akurat untuk pelayanan public • Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja
PN 3
• Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba • Penguatan kerjasama selatan-selatan dan triangular (KSST)PN 5
• Penanggulangan Bencana • Percepatan Pembangunan Papua dan Papua BaratPN 2
• Perluasan Kepesertaan JKNKontribusi
Kemkes terhadap
Prioritas Nasional
lainnya
PN 1
• Peningkatan Kualitas Konsumsi panganPN 4
Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri, dan JasaProduktif
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber
Daya Air Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu