• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARI BELAJAR BISNIS. Pendidikan Kewirausahaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARI BELAJAR BISNIS. Pendidikan Kewirausahaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MARI BELAJAR

BISNIS

Pendidikan Kewirausahaan untuk

Sekolah Menengah Kejuruan dan

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

MODUL 5

Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Baik?

Departemen Pendidikan Nasional

dan

International Labor Organization (ILO), Jakarta

(2)

Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional. Permohonan wewenang untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian atau seluruh materinya harus dikirim ke International Training

Centre, ILO. Permohonan dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian,

penggandaan kutipan-kutipan singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya harus disebutkan.

Mengetahui tentang Bisnis ISBN 92-0949-342-9

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996 Edisi kedua tahun 2000

Edisi ketiga 2002 Edisi keempat 2004 Edisi yang direvisi 2005

Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batas-batas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel, penelitian maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing penulisnya, dan penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat yang disampaikan didalamnya.

Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training

Centre dapat diperoleh di alamat berikut ini:

Publications

International Training Centre, ILO Viale Maestri del Lavoro 10 10127, Turin, Italy

Tel: +39 11 693-6693 Fax: +39 11 693-6352 E-mail: MDP@itcilo.it

(3)

MODUL 5

Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Baik ?

ALOKASI WAKTU : 10 Jam

TUJUAN MODUL

Untuk menyediakan teknik-teknik menghasilkan ide bisnis selain

mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis.

→ Memahami tentang pentingnya bekal pengetahuan dan kemampuan

dalam mencapai keberhasilan kewirausahaan

CAKUPAN MODUL:

1. Menghasilkan Ide Bisnis………

2. Mengidentifikasi Ide Bisnis dan Menilainya sebagai Peluang

3. Mengubah Ide Bisnis menjadi Produk

I

TOPIK 1:

MENGHASILKAN IDE BISNIS

(4)

III TUJUAN

: Agar peserta dapat

a. Menghargai pentingnya mempunyai ide bisnis yang baik agar sukses dalam memulai bisnis dan sukses dalam menjalankan bisnis yang sudah ada.

b. Mengetahui bagaimana menghasilkan ide-ide bisnis.

IV DASAR

PEMIKIRAN

• Ide bisnis yang baik sangat penting untuk memulai bisnis yang sukses dan untuk tetap dapat bersaing di kemudian hari. Bagaimanapun juga, ide bisnis yang baik tidak hanya timbul secara kebetulan pada diri pengusaha melainkan, karena kerja keras, bisnis dan kreativitas dari pengusaha itu sendiri ..

V KEGIATAN

1. Mintalah peserta untuk menyebutkan apakah yang dimaksud dengan ide bisnis itu !. Tulis jawaban-jawaban mereka di papan tulis. Tunjukkan TRANSPARANSI 1 dan diskusikan aspek-aspek apa saja yang belum tercakup, sehingga mendapatkan pengertian yang sama.

2. Mintalah masing-masing peserta untuk menjelaskan mengapa penting untuk menghasilkan ide-ide. Tulislah jawaban-jawaban peserta pada papan tulis atau flipchart. Dengan menggunakan TRANSPARANSI 2, bandingkan jawaban peserta dengan topik-topik yang tertera pada TRANSPARANSI 2, dengan membahas isu-isu penting termasuk fakta bahwa menghasilkan ide bisnis adalah perlu sebelum dan sesudah bisnis itu didirikan.

3. Kemudian, mintalah peserta memberikan contoh orang atau perusahaan di lingkungan mereka atau dimana saja mereka menemukan orang-orang yang dapat menghasilkan ide-ide bisnis yang bagus, dan berikan alasan mengapa ide-ide itu dianggap bagus. Pimpinlah diskusi mengenai beberapa ide tersebut. 4. Mintalah peserta untuk menyampaikan pendapat bagaimana cara untuk

menghasilkan ide bisnis. Buatlah daftar dari pendapat-pendapat tersebut di papan tulis atau flipchart. Tunjukkan TRANSPARANSI 3 dan bandingkan dengan jawaban para peserta, lalu, pimpin diskusi mengenai pokok-pokok diskusi, berikan contoh-contoh dan ilustrasi. Bagikan handout dan gunakan untuk diskusi.

5. Dengan menggunakan TRANSPARANSI 4, perkenalkan konsep kreativitas dan jelaskan bahwa hal ini sangat penting untuk memunculkan suatu ide bisnis yang baik. Lalu, lakukan latihan mengenai 9 Titik. Tunjukkan bagian atas dari TRANSPARANSI 5 dan ajak para peserta untuk menghubungkan 9 titik dengan 4 garis yang menerus tanpa putus. Mintalah setiap peserta untuk menuliskan

(5)

solusi mereka. Lalu mintalah peserta yang berhasil mengerjakannya untuk menjelaskan bagaimana dia melakukannya, sebelum jawaban di bagian bawah (TRANSPARANSI 6) diperlihatkan. Jelaskan bahwa solusinya terdapat diluar titik-titik berbentuk kotak, dan kita perlu meluaskan imajinasi dan pikiran kita diluar masalah yang ada.

6. Lakukan latihan kotak kreativitas untuk memberi contoh lain mengenai aksi kreativitas. Tunjukkan TRANSPARANSI 7 dan ajak setiap peserta untuk menghitung jumlah kotak-kotak di diagram. Tekankan bahwa satu kotak adalah sebuah persegi dengan sisi-sisi yang panjangnya sama. Diskusikan jawaban dan proses yang digunakan untuk menyelesaikannya, dengan menekankan kegunaan dan perlunya kreativitas.

Setelah latihan itu, untuk menggambarkan caranya mendapatkan semua kotak yang ada, Anda dapat:

− Memberi nomor setiap bujur sangkar atau kotak pada diagram utama. − Gabungkan beberapa kotak untuk membentuk bujur sangkar, contoh empat

kotak dengan sisi yang sama.

− Tambahkan kombinasi yang mungkin untuk mendapatkan totalnya.

7. Perkenalkan konsep dan prinsip brainstorming dengan menggunakan TRANSPARANSI 8, kemudian perkuat dengan menjelaskan HANDOUT. Untuk memberikan pengalaman yang praktis dari penggunaan teknik ini, beritahu peserta bahwa mereka hanya diberi waktu 5 menit untuk membuat sedikitnya satu lusin penggunaan dari salah satu barang berikut (pilih satu barang saja)

• koran-koran bekas • batu bata • pakaian bekas

• kotak ( terbuat dari kardus atau kayu) tongkat • barang yang lain sesuai pilihan Anda

8. Sekarang bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang dan beritahukan bahwa mereka akan melakukan beberapa latihan bagaimana cara menggunakan konsep-konsep dan teknik yang telah didiskusikan. Gunakan LEMBAR KERJA 1, 2, 3 dan 4 secara berturut-turut. Anda dapat mengadakan kompetisi dengan memilih ide terbaik dari latihan dan memberikan hadiah untuk pemenangnya.

9. Rangkumlah poin-poin pembelajaran.

(6)

1. Ide bisnis yang bagus adalah prasyarat bagi bisnis yang sukses. Ide bisnis yang baik, biasanya tidak langsung muncul dari pengusaha melainkan, hasil dari usaha keras dan, seringkali muncul dari kreatifitas pengusaha.

2. Mencari suatu ide yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjadi suatu peluang bisnis.

3. Terdapat beberapa sumber ide yang bagus. Untuk berhasil memunculkan ide atau mencari ide, pengusaha harus membuka mata dan pikiran dan waspada terhadap adanya peluang.

4. Suatu ide, betapapun bagusnya, pada akhirnya hanyalah sebuah sarana. Namun ini harus dikembangkan dan diubah menjadi peluang bisnis yang dapat berhasil dan memberi keuntungan.

(7)

TRANSPARANSI

1

Modul 5

:

Topik 1

Apakah Ide Bisnis itu?

Ide Bisnis adalah respon seseorang, atau banyak

orang, atau respon dari suatu organisasi untuk

memecahkan masalah yang telah teridentifikasi di

masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan yang

diinginkan di sebuah lingkungan masyarakat ( pasar,

komunitas, dan lain-lain)

Menemukan ide yang baik adalah langkah awal untuk

mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha

menjadi peluang bisnis.

(8)

TRANSPARANSI 2

Modul 5: Topik 1

Mengapa Anda Perlu Menghasilkan

Ide-ide Bisnis

1. Anda memerlukan sebuah ide untuk bisnis dan ide itu harus ide

yang bagus (baik untuk bisnis yang baru maupun yang sudah

berjalan)

2. Untuk merespon kebutuhan pasar

3. Untuk merespon perubahan mode dan kebutuhan

4. Agar tetap bertahan dalam persaingan

5. Untuk memanfaatkan teknologi guna melakukan segala sesuatu

secara lebih baik

6. Karena siklus usia produk

7.

Untuk memeratakan risiko bisnis dan menekan terjadinya

kegagalan

(9)

TRANSPARANSI 3

Modul 5: Topik 1

Sumber-Sumber Ide Bisnis

Hobi/Minat

Keterampilan dan pengalaman

Waralaba

Media Massa ( Koran, majalah, lV, internet)

Pameran

Survei

Keluhan-keluhan dari calon pelanggan

Brainstorming

(10)

TRANSPARANSI

4

Modul 5: Topik 1

Kreatifitas

Kreatifitas adalah kemampuan untuk merancang,

membentuk, membuat atau melakukan sesuatu dengan

cara yang baru atau dengan cara yang berbeda.

Kemampuan untuk menghasilkan solusi yang kreatif

terhadap kebutuhan masyarakat atau masalah yang ada

di dalam masyarakat dan untuk memasarkannya sering

menjadi indikator pembeda antara kesuksesan dengan

kegagalan dalam bisnis. Juga membedakan antara

bisnis yang memiliki pertumbuhan yang pesat/dinamis

dengan perusahaan menengah biasa.

Agar memiliki daya kreatifitas, Anda perlu membuka

pikiran dan mata.

(11)

TRANSPARANSI

5

Modul 5: Topik 1

(12)

TRANSPARANSI

6

Modul 5: Topik 1

(13)

TRANSPARANSI

7

Modul 5: Topik 1

(14)

TRANSPARANSI

8

Modul 5: Topik 1

Brainstorming

Brainstorming adalah suatu teknik untuk memecahkan masalah secara kreatif dan juga untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide. Ini biasanya diawali dengan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Setiap ide menuju satu atau lebih tambahan ide, sehingga menghasilkan sejumlah ide.

EMPAT ATURAN

1. Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain

2. Kebebasan untuk membuat ide, maksudnya adalah tidak melarang ide yang seolah-olah liar atau 'gila'

3. Semakin banyak ide, semakin baik

(15)

LEMBAR KERJA 1

Modul 5: Topik 1

Hobi/ Minat

Dalam waktu 5 menit, setiap anggota kelompok harus menulis paling sedikit 4

hobi atau minat dibawah ini

1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... 6. ... 7. ...

(16)

LEMBAR KERJA 2

Modul 5: Topik 1

Hobi/ Minat

Dari daftar hobi/minat yang telah ditulis di LEMBAR KERJA 1, setiap kelompok harus memilih satu ide yang akan dikembangkan untuk menjadi suatu bisnis. Anggota kelompok harus mendiskusikan dan bernegosiasi. Sekarang dengan menggunakan kertas di bawah ini atau kertas terpisah misalnya buku tulis, atau dengan menggunakan software komputer Microsoft Word kalalu tersedia, secara rinci jelaskan ide Anda dan produk atau layanan yang akan dihasilkan oleh kelompok anda, termasuk siapa calon pelanggannya. Anda mempunyai waktu 15 menit untuk mengerjakan tugas ini, setelah itu Anda diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan ide Anda kepada seluruh kelompok.

Penjelasan dari ide bisnis

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(17)

...

LEMBAR KERJA 3

Modul 5: Topik 1

Media massa : Koran dan Majalah

Kelompok Anda harus mengidentifikasi 7 ide bisnis dari artikel dan bagian kolom iklan dari surat kabar atau majalah. Bagian kolom iklan bisa termasuk iklan-iklan untuk bisnis atau mesin yang akan dijual, sementara artikel akan menjelaskan jenis bisnis baru atau mengumumkan perubahan mode atau kebutuhan konsumen.

Kemudian untuk setiap ide yang dipilih, berikan alasan mengapa anda tertarik pada ide bisnis tersebut. Anda memiliki waktu 20 menit untuk mengerjakan tugas ini.

Ide Bisnis: Alasan-alasan :

1 2 3 4 5 6 7

(18)

LEMBAR KERJA 4

Modul 5: Topik 1

Keterampilan & Pengalaman Pribadi

Pertama-tama kerjakan sendiri: catat keterampilan, pengalaman, pelatihan dan latar belakang yang Anda miliki untuk memulai bisnis. Contohnya: pekerjaan mengelas, katering, komputer programming, reparasi mobil, kesekretariatan, plumbing (memasang pipa), dan lain-lain. Lalu, tentukan jenis bisnis yang dapat Anda mulai atau jalankan dari hasil catatan Anda. Ketiga, untuk setiap bisnis, tentukan orang atau perusahaan yang kemungkinan akan membeli produk atau jasa Anda atau siapa yang akan menjadi target penjualan produk anda. Anda bisa menggunakan kertas tambahan bila diperlukan. Anda mempunya waktu 15 menit untuk mengerjakan tugas ini. Setelah itu Anda harus menjelaskan ide Anda kepada anggota kelompok. Dapatkah Anda menyakinkan mereka ? ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(19)

HANDOUT 1

Modul 5: Topik 1

Menghasilkan Ide Bisnis

Ide bisnis yang bagus adalah penting, atau bahkan merupakan prasyarat untuk meraih keberhasilan dalam bisnis. Namun demikian, ide bisnis yang bagus biasanya tidak tiba-tiba langsung datang kepada pengusaha tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah dari pengusaha untuk membangkitkan peluang, mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang tersebut secara terus menerus.

Apa itu Ide Bisnis?

Ide bisnis adalah respon seseorang, atau banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarkat, dan lain lain). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjadi peluang bisnis.

Dua hal penting yang harus dicatat:

b. Walaupun merupakan prasyarat, ide bisnis hanyalah suatu alat.

b. Suatu ide secara terpisah, betapapun bagusnya, tidak cukup untuk kesuksesan. Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti pentingnya ide bisnis, sebuah ide hanyalah alat yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Apa itu Kreatifitas?

Kreatifitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat atau melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau lain.

Kemampuan menghasilkan solusi yang kreatif terhadap kebutuhan/masalah di masyarakat dan kemampuan untuk memasarkan merupakan indikator yang menunjukkan apakah bisnis tersebut dikatakan berhasil atau gagal. Hal ini juga yang membedakan antara bisnis yang tumbuh pesat atau dinamis dengan perusahaan menengah dan juga perusahaan biasa. Kenyataannya, pengusaha yang sukses selalu kreatif dalam mengidentifikasi sebuah produk, jasa atau peluang bisnis yang baru. Agar memiliki daya kreatifitas, Anda perlu membuka pikiran dan mata. Karena itu, Anda perlu mempelajari sumber -sumber ide bisnis yang dijelaskan dibawah ini dan menerapkan tekniknya.

(20)

Terdapat jutaan pengusaha di seluruh dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat banyak sumber ide bisnis yang berpotensi. Beberapa sumber yang berguna akan dijabarkan dibawah ini.

Hobi/ Minat

Hobi adalah kegiatan atau pekerjaan yang disukai di waktu luang. Banyak orang, dalam melakukan hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis berdasarkan hobinya tersebut. Sebagai contoh, jika Anda menyukai bermain dengan komputer, memasak, musik, perjalanan, olahraga atau pertunjukan, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Misalnya, jika Anda menikmati perjalanan, pertunjukan dan/atau memberikan pelayanan, Anda bisa memasuki bidang pariwisata, dimana ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia.

Keterampilan dan Pengalaman Pribadi

Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor/ tempat kerja. Sebagai contoh, seorang mekanik yang mempunyai pengalaman bekerja di bengkel besar akhirnya membuka bisnis reparasi mobil atau bisnis berjualan mobil bekas. Jadi, latarbelakang pengusaha memainkan peranan penting dalam keputusan untuk memasuki bisnis selain jenis bisnis yang akan mereka ciptakan. Keterampilan dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak hanya untuk menghasilkan ide tetapi juga untuk mendapat keuntungan.

Waralaba

Waralaba adalah sebuah pengelolaan bisnis dimana produsen atau distributor tunggal dari suatu merk dagang, produk atau jasa memberikan hak eksklusif kepada pengecer mandiri untuk melakukan distribusi lokal. Sebagai imbalannya pengecer mandiri tersebut membayar royalty kepada pemilik merek dagang tersebut. Prosedur operasi standar baik produksi maupun layanan harus sama seperti produsen atau distributor tunggal. Bisnis waralaba dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk yang menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis dan prosedur operasional bisnis.

Di tahun 1980 dan awal 1990 waralaba mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan menjadi metode yang banyak digunakan untuk memasuki bisnis bagi jutaan bisnis yang didirikan di AS dan Eropa. Di AS, terdapat lebih dari 2000 tipe bisnis waralaba, yang membukukan penghasilan lebih dari 300 milyar USD dari penjualan tahunan dan sekitar sepertiga dari semua penjualan retail. Selain membeli bisnis waralaba, seseorang juga bisa mengembangkan dan menjual konsep bisnis waralaba. Terdapat banyak buku-buku direktori dan buku pegangan serta asosiasi waralaba, termasuk The International Frachise Association, yang dapat memberikan banyak informasi.

Contoh : Kentucky Fried Chiecken (KFC), Mc Donald, Supermarket Alfa, Supermarket Indomaret, Ayam Bakar Wong Solo, Burger Londen, Bakso Kota Cak Man, dan lain-lain.

(21)

Media Massa

Media massa merupakan sumber informasi, ide dan bahkan peluang yang besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa. Misalnya, jika Anda benar-benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah Anda mungkin terdapat informasi mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha adalah untuk merespon tawaran seperti itu.

Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film dokumenter di TV banyak melaporkan perubahan dalam gaya hidup atau kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin pemah membaca atau mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada makanan kesehatan atau kebugaran fisik.

Anda juga bisa menemukan iklan yang mencari penyediaan jasa tertentu berdasarkan keterampilan, misalnya akuntansi, katering atau keamanan. Atau Anda mungkin bisa menemukan konsep baru yang membutuhkan investor, seperti bisnis waralaba.

Pameran

Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau di surat kabar. Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir, distributor dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu bisnis. Beberapa dari mereka mungkin pula mencari seseorang seperti Anda.

Survei

Inti dari suatu ide bisnis baru adalah harus berorientasi pada pelanggan. Kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan melalui suatu survei. Survei dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui percakapan dengan orang-orang - biasanya menggunakan kuesioner, wawancara - atau melalui observasi.

Anda bisa memulainya dengan berbicara kepada keluarga dan teman-teman untuk mencari tahu, menurut mereka apa yang dibutuhkan atau diinginkan yang belum tersedia. Atau, sebagai contoh, apakah mereka tidak puas dengan produk dan jasa yang sudah ada dan perbaikan atau perubahan apa yang mereka inginkan. Kemudian Anda bisa melanjutkan dan berbicara dengan orang yang merupakan bagian dari rantai distributor, seperti pabrik, pedagang, distibutor, agent grosir atau penjual retail. Sangat berguna jika Anda mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk dicantumkan pada kuesioner atau digunakan dalam wawancara. Dengan kontak yang dekat dengan pelanggan, anggota jaringan memiliki pengertian dari apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dapat dijual. Anda harus banyak bertanya kepada banyak pelanggan - baik

(22)

pelanggan tetap atau pelanggan tidak tetap. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan akan semakin baik.

Selain berbicara dengan orang-orang, Anda juga bisa mendapat informasi melalui observasi. Sebagai contoh, untuk memutuskan membuka toko di suatu jalan, Anda harus mengamati dan menghitung jumlah orang yang akan melewati jalan tersebut setiap hari dan membandingkan dengan lokasi lain. Atau, jika Anda tertarik pada daerah yang banyak pelancongnya, Anda dapat membuat atau memasarkan produk dari bisnis kerajinan. Atau Anda mungkin memperhatikan bahwa di kota Anda tidak ada hotel atau restoran yang layak di rute turis atau di kota tertentu.

Satu langkah untuk memastikan bahwa Anda tidak lalai di bidang ini adalah agar selalu waspada pada kebutuhan dan peluang untuk melakukan bisnis. Seorang wirausaha rupanya secara rutin menghadiri setiap pesta cocktail dan menanyakan jika ada yang memakai suatu produk yang tidak memenuhi maksud produk tersebut. Ada lagi pengusaha yang memperhatikan mainan kerabat anaknya untuk mencari ide peluang pasar.

Keluhan

Keluhan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, atau ketika Anda mendengar seseorang berkata " Seandainya kita ada..." atau " jika ada barang atau jasa yang bisa... '; Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide bisnis. Idenya bisa berupa mendirikan perusahaan tandingan yang menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa baru yang bisa dijual ke perusahaan tersebut atau dijual ke perusahaan lain.

BRAINSTORMING

Brainstorming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang kreatif selain untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapat sebanyak mungkin ide.

Hal ini biasanya mulai dengan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Sebagai contoh, Anda dapat bertanya "Produk dan jasa apa yang sekarang dibutuhkan di rumah tetapi belum tersedia?" Setiap ide dapat menghasilkan satu tambahan ide atau lebih, yang jumlahnya akan lumayan banyak. Ketika Anda menggunakan metode ini, Anda harus mengikuti empat aturan berikut:

• Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain

• Biarkan ide dilontarkan secara bebas maksudnya adalah ide yang tampaknya liar dan tidak masuk akal tetap ditampung atau diterima dengan baik.

• Kuantitas diharapkan- semakin banyak ide, semakin baik • Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari orang lain

(23)

HANDOUT 7

Modul 5: Topik 1

Mengapa Anda Harus menghasilkan Ide Bisnis?

Banyak alasan mengapa pengusaha atau calon wirausaha perlu menghasilkan ide bisnis. Berikut adalah beberapa diantaranya:

− Anda membutuhkan sebuah ide dan harus ide yang bagus untuk bisnis. Sebagaimana dibahas sebelumnya, dilihat dari dasar pemikiran topik ini, ide yang bagus adalah penting untuk suatu bisnis yang sukses - baik untuk memulai sebuah bisnis dan untuk bisnis yang sudah berjalan dengan tujuan agar tetap dapat bersaing .

− Untuk merespon kebutuhan pasar. Pasar terdiri dari kepentingan pelanggan yang ingin agar kebutuhan dan kemauannya dipenuhi. Penghargaan akan diberikan bagi orang atau perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

− Perubahan mode dan kebutuhan membuka peluang bagi pengusaha untuk merespon permintaan akan ide, produk dan jasa baru.

− Agar tetap memimpin persaingan. Ingat, jika Anda tidak memiliki ide baru, atau produk dan jasa baru, pesaing Anda akan memilikinya. Tantangannya adalah bagaimana ide kita berbeda atau lebih baik dari yang lain.

− Memanfaatkan teknologi (untuk melakukan segala sesuatu secara lebih baik). Teknologi telah menjadi alat kompetitif yang utama di pasar dewasa ini, dengan laju perubahan yang memaksa banyak perusahaan untuk berinovasi. Terdapat beberapa perusahaan di dunia, yang bergerak di industri elektronik dan peralatan rumah tangga, yang menghasilkan banyak produk baru setiap bulan. Bagi perusahaan tersebut dan banyak perusahaan lain di pasar global dewasa ini, menghasilkan ide bisnis adalah sesuatu yang krusial.

− Membagi rata risiko dan menekan serendah mungkin terjadinya kegagalan. Sehubungan dengan konsep siklus hidup produk adalah fakta bahwa lebih dari 80 persen produk baru gagal di pasar. Maka, perlu bagi perusahaan untuk membagi rata risikonya dan menekan serendah mungkin terjadinya kegagalan yang akan muncul dari waktu ke waktu dengan secara konstan menghasilkan ide-ide baru. − Karena siklus hidup produk. Semua produk mempunyai umur terbatas. Seperti

tampak dari bagan siklus hidup produk," bagaimanapun produk baru akhirnya akan menjadi tidak terpakai atau kuno. Maka, dibutuhkan perencanaan untuk produk baru dan pertumbuhannya. Kemajuan dan pertumbuhan perusahaan tergantung dari kemampuan perusahaan untuk memperkenalkan produk baru dan mengelola pertumbuhannya.

(24)

Siklus Hidup Produk

PENJUALAN

KEMATANGAN

PERTUMBUHAN

PENGENALAN

PENURUNAN

WAKTU

(25)

I

TOPIK 2: Mengidentifikasi Ide dan Peluang

Bisnis

II ALOKASI

WAKTU

: 3 Jam

III TUJUAN

:

Peserta dapat menghargai dan memahami pentingnya teknik mengidentifikasi ide dan menilai peluang bisnis.

IV

DASAR PEMIKIRAN

• Mengetahui sebuah peluang bisnis dengan kemampuan merespon secara efektif terhadap peluang tersebut adalah dasar untuk memulai dan mempertahankan sebuah bisnis yang sukses. Ini juga merupakan suatu ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses. Hal ini bukan hanya menghasilkan ide atau mengetahui peluang namun juga menyaring dan mengevaluasi ide dan peluang tersebut untuk menentukan mana yang paling menguntungkan dan menarik untuk dipilih dan dikembangkan menjadi sebuah bisnis.

IV KEGIATAN

1. Mintalah peserta menjelaskan istilah ”peluang bisnis”: Tunjukkan TRANSPARANSI 1 agar lebih jelas. Kemudian, gambarkan perbedaan antara ide dan peluang, dengan bantuan catatan dari HANDOUT 1.

2. Pimpin sebuah diskusi tentang ciri-ciri sebuah peluang bisnis yang bagus, tulist saran-saran di papan atau flipchart. Bandingkan daftar yang dibuat oleh peserta dengan TRANSPARANSI 2, diskusikan aspek-aspek yang tidak dimasukkan oleh peserta dengan bantuan catatan dari HANDOUT 1, jika perlu.

3. Mintalah peserta untuk membuat daftar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengidentifikasian dan penilaian peluang bisnis. Lalu bandingkan daftar dengan TRANSPARANSI 3 dan jelaskan poin-poin utama

4. Lakukan salah satu hal berikut:

a. Undang seorang wirausaha untuk berbicara kepada para peserta tentang bagaimana dia menemukan suatu ide/peluang bisnis dan mengubahnya menjadi bisnis yang sukses, atau

b. Minta seseorang dari masyarakat di sekitar anda atau seseorang dari organisasi daerah/nasional seperti pusat promosi investasi, organisasi pengusaha, badan pengembangan ekonomi wilayah daerah, lembaga promosi bisnis, universitas atau politeknik, masyarakat pengusaha atau perusahaan konsultansi - untuk datang dan berbicara mengenai peluang bisnis, atau

(26)

c. Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang. Ajak mereka untuk menyusun daftar pertanyaan sederhana atau merumuskan beberapa pertanyaan wawancara, dengan menggunakan LEMBAR KERJA sebagai panduan. Lalu, minta setiap kelompok mengunjungi dan berbicara dengan pengusaha yang sukses. Wawancara harus difokuskan pada bagaimana pengusaha menghasilkan ide bisnis, bagaimana dia mengidentifikasi atau mengenali peluang bisnis, bagaimana dia menilai peluang dan bagaimana dia mengubahnya menjadi suatu bisnis yang sukses. Selama wawancara, setiap kelompok harus mengumpulkan beberapa informasi latarbelakang pengusaha tersebut dan perusahaannya, seperti tipe bisnisnya, jumlah pegawainya, berapa lama bisnis dibangun, dan lain-lain. Anggota kelompok harus mendiskusikan dan mengatur seluruh proses wawancara, namun demikian fasilitator perlu memberikan beberapa pengarahan. Apabila mereka sudah menyelesaikan latihan tersebut, setiap kelompok menyiapkan laporan dan mempresentasi laporan ke seluruh kelas.

5. Terakhir, tarik kesimpulan dari latihan dan tekankan poin pembelajaran utama 6. Untuk membantu pemahaman yang lebih mendalam, minta peserta membaca

HANDOUT 2 dan 3 .

RANGKUMAN

1. Pengenalan peluang bisnis serta kemampuan merespon secara efektif adalah dasar untuk memulai dan memelihara bisnis yang sukses. Hal ini tidak hanya menghasilkan ide atau mengidentifikasi peluang, tetapi juga menyaring dan mengevaluasi ide untuk menentukan usulan yang paling menguntungkan dan menarik untuk dipilih.

2. Peluang bisnis bisa dijelaskan sebagai suatu ide investasi yang menarik atau usulan bisnis yang menghasilkan kemungkinan pengembalian modal bagi seseorang yang berani mengambil resiko. Peluang seperti itu diwakili oleh persyaratan pelanggan dan mengarah ke penyediaan suatu produk atau jasa yang membuat atau menambah nilai untuk pembelinya atau pengguna akhir. 3. Ide yang baik belum tentu merupakan peluang bisnis yang baik. Sebagai

contoh, lebih dari 80 % dari seluruh produk baru akan gagal. Maka sangat penting bagi semua ide dan peluang untuk di saring dan dikaji.

4. Mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun hal ini perlu untuk meminimalkan resiko kegagalan. Pada intinya, ini melibatkan penentuan resiko dan penghargaan/pengembalian.

(27)

TRANSPARANSI 1

Modul 5 : Topik 2

Apa itu Peluang Bisnis?

Peluang bisnis dapat dijelaskan sebagai suatu ide investasi atau usulan

bisnis yang menarik yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil

bagi seseorang yang berani mengambil resiko. Peluang seperti itu

digambarkan oleh tuntutan kebutuhan pelanggan dan mengarah ke

penyediaan suatu produk atau jasa yang dibuat atau ditambahkan nilainya

untuk keperluan pembeli atau pengguna akhir.

Perbedaan antara ide dan peluang

1. Ide yang bagus belum tentu merupakan peluang bisnis yang baik.

Sebagai pertimbangan, contoh, lebih dari 80% dari seluruh produk

baru gagal dipasarkan

2. Jadi, apa yang mengubah ide menjadi peluang bisnis?

3. Secara sederhana, Pendapatan > Biaya,

dengan kata lain

Laba

(28)

TRANSPARANSI

2

Modul 5 : Topik 2

Ciri-Ciri Peluang Bisnis yang Bagus

Untuk menjadi peluang bisnis yang bagus, maka peluang harus

memenuhi beberapa kriteria:

1. Permintaan nyata terhadap barang dan atau jasa

2. Pengembalian Nilai investasi (Return on Investment)

3. Kompetitif

4. Mencapai tujuan

(29)

TRANSPARANSI 3

Modul 5: Topik 2

Mengidentifikasi Ide Bisnis dan Menilainya

sebagai Peluang

ƒ Bukan tugas yang mudah,

ƒ

Pada intinya melibatkan penentuan resiko dan imbalan yang

dicerminkan dalam:

Kondisi Industri dan pasar

Lama masa “peluang”

⇒ Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki oleh

pengusaha

⇒ Tim

Manajemen

⇒ Persaingan

⇒ Modal, teknologi dan sumber daya lain yang

dibutuhkan.

Kondisi Lingkungan (politik, ekonomi, hukum,

kebijakan/peraturan pemerintah, dan sebagainya)

(30)

HANDOUT

1

Modul 5: Topik 2

Mengidentifikasi Ide Bisnis

&

Menilainya

sebagai Peluang

Kemampuan untuk mengamati dengan cermat, mencari dan memanfaatkan dengan baik peluang yang tersedia adalah salah satu karakteristik pengusaha sukses dimana saja. Kemampuan ini juga merupakan dasar untuk memulai dan mempertahankan bisnis yang sudah berhasil. Hal ini mencakup tidak hanya dalam hal menghasilkan ide dan mengetahui peluang, tetapi juga menyaring dan mengevaluasi peluang tersebut untuk menentukan diantara beberapa pilihan ide bisnis yang paling tepat untuk dipilih.

Apa yang dimaksud dengan peluang bisnis?

Peluang bisnis dapat dijelaskan sebagai sebuah ide usulan bisnis yang menarik yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil bagi investor atau orang yang berani mengambil resiko. Peluang seperti itu diwakili oleh apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan mengarah pada penyediaan suatu produk atau jasa yang mampu menciptakan nilai lebih atau menambah nilai bagi pembelinya atau pengguna akhir.

Bagaimanapun juga, suatu ide yang baik belum tentu merupakan peluang bisnis yang baik pula.. Sebagai contoh, Anda menciptakan suatu produk yang bagus dari segi teknis namun pasar belum siap untuk produk itu. Atau ide itu masuk akal, tetapi tingkat persaingan dan sumber daya yang dibutuhkan sedemikian rupa sehingga tidak layak untuk dilanjutkan. Kadang-kadang bahkan ada pasar yang siap untuk ide itu, tetapi pengembalian investasi tidak dapat diterima. Untuk ditekankan lebih lanjut, pertimbangkan fakta bahwa lebih dari 80 % dari semua produk baru mengalami kegagalan di pasar. Memang, bagi para investor atau penanam modal, ide itu kelihatan bagus, namun jelas tidak tahan uji terhadap pasar.

Jadi, apa yang mengubah suatu ide menjadi peluang bisnis? Jawaban yang sederhana adalah bila pendapatan melebihi biaya = laba. Dalam praktek, secara menyeluruh Anda harus memeriksa faktor-faktor yang digambarkan dibawah.

Ciri-ciri sebuah peluang bisnis yang bagus

Untuk dapat disebut bagus, suatu peluang bisnis harus memenuhi, atau mampu memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

(31)

¾ Adanya permintaan yang nyata, yaitu. merespon tuntutan atau kebutuhan pelanggan yang tak terpuaskan padahal pelanggan tersebut memiliki kemampuan untuk membeli dan bersedia mencoba pilihan tersebut.

¾ Pengembalian investasi (Return on Investment), yaitu memberikan hasil

dalam jangka waktu yang lama, tepat waktu, dan layak sebanding dengan resiko dan jerih payah (pengorbanan) yang dikeluarkan.

¾ Memiliki kemampuan kompetitif, yaitu sama atau lebih baik dibandingkan

dengan produk atau jasa lain yang tersedia (dari sudut pandang pelanggan) ¾ Dapat memenuhi tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau

organisasi yang berani mengambil resiko

¾ Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan, yaitu pengusaha tersebut

mampu menyediakan dan mengatasi masalah sumberdaya, kompetensi yang dibutuhkan, ketentuan hukum yang dibutuhkan, dan lain-lain.

Mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis

Ide dan peluang harus disaring dan dinilai kelayakannya ketika ide dan peluang tersebut diidentifikasikan atau dihasilkan. Ini bukan tugas yang mudah tetapi sangat penting dilakukan. Langkah ini dilakukan adalah untuk mengukur antara keberhasilan atau kegagalan, dan untuk mengukur antara keuntungan atau kerugian yang Anda dapatkan. Langkah ini memang bukan merupakan jaminan keberhasilan dalam bisnis Anda – akan tetapi langkah tersebut akan membantu meminimalkan resiko dan menghindari sekecil mungkin kemungkinan terjadinya kegagalan..

Mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis yang di dalamnya ada penentuan resiko dan hasil/imbalan, mencermikan beberapa factor di bawah ini:

¾ Kondisi Industri dan pasar. Apakah terdapat pasar untuk ide tersebut? Apakah

terdapat pelanggan yang memiliki kemampuan membeli produk atau jasa tersebut? Bisakah Anda dapat memenuhi apa yang mereka butuhkan atau inginkan? Berapa banyakkah mereka?

Pasar di konteks ini terdiri dari para pelanggan potensial atau nyata-nyata memerlukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan, yang memiliki kemampuan untuk membeli produk atau jasa Anda dan yang bersedia atau cenderung untuk melakukannya. Maka, perlu dipikirkan apakah keinginan pelanggan dapat dipenuhi dengan harga yang sesuai, di tempat yang tepat, dan dengan cara yang tepat waktu.

Pertimbangan penting lainnya.disini adalah ukuran pasar dan laju pertumbuhan industri. Situasi ideal adalah pasar yang besar dan tumbuh - dimana untuk

(32)

mendapatkan pangsa pasar sekalipun kecil dapat merupakan volume penjualan yang signifikan dan bertambah.

Dalam hal ini, calon wirausaha perlu mencari informasi. Jika beberapa pengusaha mengira bahwa bisnis itu memerlukan banyak kerja keras, mereka akan sedikit terhibur dengan ungkapan bahwa data pasar yang tersedia (bentuk, ciri-ciri, pesaing,dan lain-lain) sering berhubungan secara terbalik dengan potensi sesungguhnya dari sebuah peluang. Dengan lain kata, jika data pasar mudah didapat dan jika data jelas menunjukkan potensial yang signifikan, maka kemungkinan besar sejumlah besar pesaing akan memasuki pasar dan peluang akan mengecil. Terdapat beberapa sumber informasi yang diterbitkan (disebut juga informasi sekunder), termasuk perpustakaan yang bagus, kamar dagang, pusat promosi investasi, kementrian pemerintah, universitas, kedutaan asing, internet, surat kabar, dan lain-lain.

Sebagai tambahan, seringkali ada pula kebutuhan untuk mengumpulkan informasi di sumber (juga disebut penelitian primer) dengan mewawancara orang, sebagai contoh pelanggan dan supplier. Dalam hal ini, Anda perlu merancang metodologi penelitian.

¾ Lamanya masa “peluang produk”. Bisakah Anda menciptakan atau

mengambil peluang sementara peluang itu masih ada?

Peluang sering diumpamakan sebagai sebuah “jendela”, Yaitu, jendela tersebut benar-benar ada, tetapi tidak dibuka selamanya. Pasar tumbuh dengan laju yang berlainan, dan ketika pasar menjadi besar dan kokoh, kondisinya tidak begitu menguntungkan. Pengambilan waktu juga penting. Maka tantangannya adalah untuk menentukan lamanya waktu jendela akan terbuka, dan apakah peluang dapat diciptakan atau diraih sebelum jendela menutup.

¾ Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki pengusaha. Apakah Anda

benar-benar ingin berusaha dalam bisnis? Apakah Anda punya apa yang dibutuhkan? Apakah Anda cukup termotivasi?

Pertanyaan penting dari seseorang yang memasuki dunia bisnis adalah jika mereka bersedia melakukan usaha tertentu. Motivasi pribadi adalah sifat yang penting dari pengusaha yang ingin berhasil. Dengan demikian, orang tersebut harus betul-betul melakukan usaha jenis itu, atau tidak sama sekali.

Pertanyaan yang selanjutnya ialah apakah calon pengusaha memiliki kompetensi yang diperlukan (termasuk pengetahuan, keterampilan dan kemampuan) untuk persyaratan bisnis tersebut dan, jika tidak, apakah mereka

(33)

dapat tetap melanjutkan berbisnis. Banyak pemilik/manajer usaha kecil telah memasuki bisnis berdasarkan kekuatan dari keterampilan mereka.

Bila aspek-aspek diatas digabungkan, tantangannya kemudian menjadi apakah ada kecocokan atau kesesuaian antara persyaratan bisnis dan apa yang dikehendaki oleh pemiliknya. Hal ini penting, bukan hanya untuk sukses, tapi juga untuk kebahagiaan pengusaha. Sebagaimana diungkapkan, "Sukses adalah mendapatkan apa yang Anda inginkan; kebahagiaan adalah menginginkan apa yang Anda dapatkan".

¾ Tim manajemen. Siapa saja yang akan terlibat dengan Anda dalam bisnis ini?

Apakah mereka mempunyai pengalaman, pengetahuan, kontak atau atribut lain yang diperlukan?

Di banyak bisnis khususnya yang melibatkan modal yang besar, resiko yang tinggi, pasar yang canggih dan/atau kompetisi yang tinggi, tim manajemen biasanya merupakan dimensi terpenting dalam menentukan daya tarik. Pengalaman dan keterampilan dari tim terhadap industri, teknologi dan pasar yang sama atau serupa sering menentukan kesuksesan atau kegagalan. Ini menjelaskan mengapa penanam modal bisnis (atau orang yang menyediakan keuangan untuk bisnis) begitu menekankan faktor manajemen, dan mereka sering mengatakan bahwa lebih baik mempunyai manajemen yang baik dengan ide/produk/jasa yang sedang dibandingkan dengan ide/produk/jasa yang bagus tetapi dengan manajemen yang buruk.

¾ Kondisi

Persaingan. Siapa saja saingan Anda? Apakah Anda mempunyai

sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda ? Sebagai contoh, bisakah Anda memproduksi atau memasarkan dengan harga yang lebih murah?

Agar menarik, sebuah peluang harus mempunyai keuntungan kompetitif yang pasti. Ini sebagai contoh, dapat berupa biaya yang lebih rendah dari segi produksi dan pemasaran. Atau kualitas yang lebih baik. Sebagai tambahan, ketersediaan entry barriers yang dapat berbentuk jumlah modal besar yang diperlukan, perlindungan seperti paten atau peraturan, keuntungan kontraktual seperti hak ekslusif pada pasar atau dengan pemasok - dapat membuat perbedaan besar antara keputusan investasi 'ya' atau 'tidak: Dengan kata lain, jika sebuah perusahaan tidak dapat menghalangi banyak calon pesaing dari pasarnya, atau jika perusahaan itu menghadapi hambatan yang ada, maka peluang itu tidak begitu menarik.

(34)

¾ Modal, Tehnologi, dan Sumberdaya lain yang dibutuhkan. Berapa banyak

modal, tekhnologi atau sumberdaya lain yang diperlukan? Apakah Anda sudah mempunyai hal itu atau dapatkah Anda memperolehnya?

Ketersediaan dan akses pada modal, teknologi, dan sumberdaya yang lain seperti keterampilan menentukan apakah peluang tertentu dapat dikejar dan sampai sejauhmana. Sebagai aturan umum, semakin sulit persyaratan di bidang ini, semakin menarik usulannya, dengan syarat bahwa terdapat pasar untuk memasarkan ide/produk/jasa tersebut. Sebagai contoh, meskipun memasarkan produk terobosan atas dasar teknologi yang dipatenkan bukan jaminan sukses, namun hal ini pasti akan menciptakan keuntungan kompetitif yang besar.

¾ Kondisi Lingkungan. Apakah situasi politik, ekonomi, geografi, hukum dan

peraturan yang ada mendukung keberlangsungan bisnis ? Apakah bisnis Anda akan menimbulkan kerusakan lingkungan secara fisik?

Akhirnya, lingkungan tempat bisnis akan beroperasi mempunyai pengaruh yang besar pada daya tarik peluang apapun. Yang dimaksud dengan lingkungan bukan hanya isu yang berhubungan dengan lingkungan (yaitu lingkungan fisik, dimana sangat penting dan semakin penting), tapi juga politik, ekonomi, geografi, hukum dan konteks peraturan. Ketidakstabilan politik, sebagai contoh, mengurangi daya tarik peluang bisnis di banyak negara - terutama untuk bisnis yang memerlukan investasi tinggi dengan periode pembayaran kembali yang panjang. Selain itu, inflasi dan fluktuasi nilai tukar atau sistem pengadilan yang lemah tidak mencerminkan prospek yang baik untuk investasi, meskipun pengembalian investasinya tinggi. Kurangnya atau ketersediaan infrastruktur dan jasa ( seperti jalan, listrik, persediaan air, telekomunikasi, transportasi dan bahkan sekolah dan rumah sakit) juga mempengaruhi daya tarik peluang di daerah tertentu.

¾ Studi Kelayakan dan Rencana Usaha

Pada akhirnya, proses pemeriksaan faktor-faktor diatas sering disebut sebagai studi kelayakan. Dewasa ini, investor dan lembaga kredit mensyaratkan hal ini dan dibuat dalam bentu Rencana Usaha. Bagaimana mempersiapkan rencana usaha disampaikan dalam Modul 8.

Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah jenis isu yang harus dihadapi. Jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut akan menentukan daya tarik dari peluang bisnis apapun.

(35)

HANDOUT

2

Modul 5: Topik 2

Ide Produk Baru

1. Memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Ada beribu-ribu permasalahan di dunia. Ciptakan suatu produk yang dapat menyediakan suatu solusi bagi salah satu dari permasalahan itu.

2. Temukan trend yang saat ini sedang terjadi. Anda dapat menemukan trend apa yang sedang terjadi dengan menyaksikan TV, membaca surat kabar dan mencari data di internet, kemudian menciptakan suatu produk dihubungkan dengan kecenderungan/trend yang sedang terjadi saat ini.

3. Perbaiki, tingkatkan “nilai” (nilai guna, prestise, dan lain-lain) suatu produk yang telah ada di pasar. Anda lihat produk di rumah, di iklan, pada gudang/toko, dan lain-lain. Ambil produk tersebut dari pasar, kemudian lakukan perbaikan (pengembangan produk)

4. Ciptakan suatu relung baru (new nicer) untuk suatu produk sekarang. Anda dapat menetapkan diri dan terlepas dari kompetisi dengan menciptakan suatu relung. Produk Anda bisa lebih cepat, lebih besar, lebih kecil, atau lebih cepat dari pesaing produk anda

5. Tambahkan “sesuatu ” pada produk yang ada sehingga lebih menarik. Anda bisa membungkus pasta gigi dengan produk lain yang berhubungan misalnya sikat gigi.

6. Ubah penampilan produk “lebih tua”. Anda dapat melakukan perubahan pembungkusan, manfaat, bentuk dan ukuran pada produk yang sudah ada dan menggantikan dengan produk “baru”

(36)

LEMBAR KERJA 1

Modul 5: Topik 2

Bersama dengan anggota kelompok Anda yang lain, buatlah daftar pertanyaan (kuisioner) sederhana (beberapa pertanyaan) yang mungkin Anda gunakan untuk

mewancara seorang wirausaha

Pertanyaan harus terfokus pada :

• Bagaimana pengusaha menghasilkan ide bisnisnya • Bagaimana ia mengidentifikasi dan mengenali peluang

• Bagaimana ia menyaring, mengevaluasi atau menilai peluang • Bagaimana ia mengubah ide menjadi sebuah bisnis

Kuesioner harus tidak lebih dari 2 halaman panjangnya, termasuk halaman untuk mencatat jawaban. Cobalah kuesioner itu (pada anggota kelompok lain di kelas, misalnya) untuk memastikan bahwa pertanyaannya jelas dan tunjukkanlah kepada pengajar sebelum Anda menggunakannya. Setelah Anda mengunjungi pengusaha, analisa jawabannya, buatlah laporan singkat dan presentasikan di depan kelas.

Anda dan anggota kelompok Anda yang lainnya harus saling berdiskusi untuk menentukan kuesioner dan berdiskusi bagaimana mengatur latihan secara bersama-sama dala kelompok anda . Pengajar Anda akan memberi pengarahan jika perlu.

(37)

I TOPIK

3:

MENGUBAH IDE BISNIS MENJADI

PRODUK

II ALOKASI

WAKTU

: 3 Jam

III TUJUAN

Peserta diharapkan dapat memahami pentingnya teknik mengubah ide bisnis menjadi sebuah produk atau peserta diharapkan dapat mengubah ide-ide bisnis yang potensial menjadi peluang bisnis yang nyata yang dapat dikembangkan.

IV DASAR

PEMIKIRAN

• Memiliki ide bagus merupakan langkah awal bagi seorang wirausaha. Calon wirausaha sering tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan dengan ide tersebut. Ubah mimpi Anda menjadi sebuah produk yang dapat dipasarkan dengan langkah-langkah yang mudah ini.

V KEGIATAN

1. Jelaskan bahwa peserta akan melakukan sebuah kegiatan yang mensimulasikan pasar. Ikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kosongkan bagian tengah ruangan dan tunjuk sebagai pasar.

b. Pilih seorang peserta untuk menjadi penjaga kartu-kartu Big Apple (Gambar A). c. Pilih seorang peserta untuk mencatat semua transaksi di Lembar Catatan

Transaksi Kelas Big Apple. Anda harus membuat kembali lembar catatan tersebut di papan agar dapat dilihat semua orang atau membuat transparansinya di OHP (TRANSPARANSI 1).

d. Bagi kelas menjadi dua kelompok yang seimbang. Sebuah kelompok akan menjadi penjual; kelompok yang lain menjadi pembeli. Jelaskan bahwa pembeli akan terus menjadi pembeli sepanjang permainan, dan penjual akan terus menjadi penjual sepanjang permainan. Jelaskan bahwa ketika seorang penjual menemukan seorang pembeli dan sepakat tentang suatu harga, penjual pergi ke Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple dan mencatatkan kesepakatan tersebut. Kemudian baik penjual dan pembeli mendapatkan kartu baru dari penjaga kartu Big Apple dan memasuki pasar kembali. (Adalah ide yang bagus untuk membuat penjaga kartu berlokasi di bagian ruang kelas yang sama dimana Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple berlokasi).

e. Jelaskan bahwa pembeli dan penjual dapat membeli/menjual dalam kelipatan Rp. 5,000 dan Rp. 10,000 saja. Berikan Lembar Penilaian Individual (LEMBAR KERJA 1) dan meminta bahwa setiap peserta mencatat transaksi-transaksinya sambil dilakukan. Tinjau kembali rincian di lembar penilaian jika perlu.

(38)

g. Jelaskan bahwa Anda akan melakukan tiga putaran sesi perdagangan yang masing-masing berlangsung selama 10 menit. Umumkan ke peserta pada saat waktu yang tersisa tinggal satu menit di masing-masing putaran. (Waktu berdagang)

h. Setelah setiap putaran perdagangan, berikan waktu kepada peserta untuk mencari tahu kerugian atau keuntungan bersih mereka.

j. Dorong peserta untuk membuat sebanyak mungkin kesepakatan dalam waktu yang ada. Jelaskan bahwa mereka dibolehkan untuk mengambil kerugian dalam rangka mendapatkan kartu transaksi Big Apple yang baru. Cobalah agar jangan membocorkan fakta bahwa peserta yang akan memiliki laba tertinggi biasanya adalah mereka yang terlibat dalam paling banyak transaksi. Fakta ini akan “ditemukan” selama diskusi setelah permainan selesai (Prosedur 1).

k. Selama waktu tidak berdagang antara Putaran 1 dan Putaran 2, arahkan perhatian peserta ke catatan pasar di Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple. Katakan bahwa catatan tersebut mengandung informasi yang berguna bagi mereka. JANGAN MENGURAIKAN LEBIH LANJUT.

2. Adakan diskusi pasca permainan:

• Berapa harga apel yang paling sering terjual di Putaran 1? Putaran 2? Putaran 3? (Periksa datanya.)

• Di putaran keberapa terdapat kisaran harga yang lebih besar? (Periksa datanya.) • Mengapa harga-harga menjadi semakin mengelompok? (Jawaban: Kompetisi

yang meningkat adalah penyebab yang paling penting bagi pengelompokkan harga. Fenomena ini mewakili kecenderungan pasar yang berdaya saing untuk bergerak ke arah harga ekuilibrium (titik keseimbangan).)

• Siapa yang menentukan “harga pasar” untuk apel, pembeli atau penjual? (Jawaban: Keduanya, baik pembeli dan penjual berinteraksi di pasar.)

• Bagaimana penawaran dan permintaan (penjual dan pembeli) mempengaruhi harga? (Jawaban: Penjual berbisnis untuk memperoleh harga yang lebih tinggi, pembeli berbisnis untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. Karena terdapat persaingan antara anggota-anggota tiap kelompok, tidak ada yang memiliki kendali harga.)

• Mengapa beberapa peserta bisa menghasilkan jumlah laba yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain? (Kemungkinan Jawaban: Mereka dapat menutup banyak transaksi, masing-masing menghasilkan laba yang kecil.

(39)

Gambar A

BUAT 36 BUAT 36

Kartu Pembeli

$ Big Apple $ (Pembeli)

Anda membeli 1 keranjang Apel Merah. Cobalah untuk mendapatkan harga serendah mungkin. Anda tidak boleh membayar lebih dari Rp _______ kecuali jika Anda memutuskan untuk rugi.

Kartu Penjual

Big Apple (Penjual)

Anda menjual 1 keranjang Apel Merah. Cobalah untuk mendapatkan harga setinggi mungkin. Anda tidak boleh menerima kurang dari Rp _______ kecuali jika Anda memutuskan untuk rugi.

BUAT: 4 KARTU PEMBELI

SEHARGA Rp 50.000, Rp 80.000, Rp 30.000, Rp 20.000 (16 kartu) 5 KARTU PEMBELI SEHARGA Rp. 70.000, Rp 60.000, Rp 50.000, Rp. 40.000

Rp

Rp

Anda membeli 1 keranjang Apel Merah. Cobalah untuk mendapatkan harga serendah mungkin. Anda tidak boleh membayar lebih dari Rp _______ kecuali jika Anda memutuskan untuk rugi.

BUAT: 4 KARTU PENJUAL

SEHARGA Rp.100.000, Rp 90.000, Rp 40.000, Rp 30.000 (20 kartu) (16 kartu) 5 KARTU PENJUAL SEHARGA Rp 80.000, Rp.70.000, Rp. 60.000, Rp.50.000 (20 kartu)

(40)

LEMBAR KERJA 1

Modul 5: Topik 3

Lembar Nilai Individual – Big Apple

Lingkaran Satu: Pembeli Penjual Nama ______________________________

Instruksi: Untuk setiap transaksi, ketika Anda memperoleh sebuah kartu masukkan

harga di kolom II. Setelah Anda membuat transaksi, catat harganya di Kolom III di baris yang sama. Jumlahkan untung, rugi, dan totalnya di akhir permainan. Jumlahkan kerugian dan keuntungan Anda dengan mengambil selisih antara harga transaksi Anda dan harga di kartu Anda untuk setiap transaksi. Misalnya, seorang penjual yang menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga di kartu, memperoleh untung; harga yang lebih rendah berarti rugi. Seorang pembeli yang membeli dengan harga yang lebih rendah dari harga di kartu, memperoleh keuntungan. Harga yang lebih tinggi berarti kerugian. Tidak usah pedulikan titik impas. Jumlahkan keuntungan dan kerugian Anda dan tandai di tempat yang tepat dibawah. Keuntungan atau kerugian bersih Anda adalah selisih antara jumlah keuntungan dan jumlah kerugian. Beri tanda dimana putaran 1, 2 dan 3 berakhir dengan sebuah tanda.

Transaksi Nomor Harga di Kartu Anda (II) Harga Transaksi (III) Keuntungan (IV) (I) Kerugian (V) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Total # Transaksi ______ Total Keuntungan _______ Total Kerugian ______ Keuntungan/Kerugian Bersih (Lingkari Salah Satu)

(41)

TRANSPARANSI

1

Modul 5: Topik 3

Catatan Transaksi Kelas Big Apple

(Dibuat kembali di papan tulis atau sebagai transparansi)

HARGA PUTARAN 1 (10 menit) PUTARAN 2 (10 menit) PUTARAN 3 (10 menit) $ 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20

Instruksi untuk Pencatat: tempatkan “tanda titik” (e.g., ) disamping harga yang

disepakati ketika penjual melaporkannya untuk Anda. Hanya satu “tanda titik” yang boleh dicatat untuk setiap transaksi.

(42)

HANDOUT

1

Modul 5: Topik 3

5 Langkah untuk Mengubah Peluang Menjadi sebuah

Produk

Lampu bohlam diatas kepala Anda bersinar dengan sangat terang sehingga sinarnya mengancam untuk membutakan semua orang di sekitar Anda. Tetapi apa yang harus Anda lakukan dengan ide karya cipta Anda yang hebat tersebut? Sebelum Anda mulai berkoar-koar tentang temuan Anda tersebut ke orang yang salah atau pergi ke perusahaan pertama yang menawarkan Anda untuk membeli ide tersebut, Anda perlu melakukan satu hal: Melindunginya. Karena ide bisnis yang bagus merupakan peluang untuk dikembangkannya menjadi produk nyata. Langkah untuk melindungi peluang tersebut agar tidak diambil oleh orang lain adalah sangat perlu dilakukan oleh pengusaha.

Baik jika Anda mau memproduksi dan memasarkan penemuan Anda sendiri atau memberikan ijin penggunaannya ke perusahaan lain, satu-satunya cara untuk menghasilkan uang dari karya cipta Anda dan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun akan mencuri ide Anda adalah dengan mengajukan hak paten ke Departemen Kehakiman RI. Lima langkah yang mudah untuk dilakukan agar peluang ide bisnis anda tidak berpindah ke orang lain adalah sebagai berikut : .

Langkah 1: Dokumentasikan

Hanya memiliki "ide" saja tidak berarti apa-apa--Anda harus memiliki bukti ketika Anda muncul dengan ide untuk karya cipta Anda. Tuliskan segala sesuatu yang dapat Anda pikirkan yang terkait dengan karya cipta Anda tersebut, dari apakah ide yang dimaksud dan bagaimana cara kerjanya sampai ke bagaimana Anda akan membuat dan memasarkannya. Ini adalah langkah pertama untuk memperoleh hak paten atas ide Anda dan mencegahnya untuk tidak dicuri. Anda mungkin pernah mendengar tentang "hak paten orang miskin"--menuliskan ide Anda dan mengirimkannya sendiri di dalam sebuah amplop kosong sehingga Anda memiliki bukti tanggal dari lahirnya karya cipta tersebut. Hal ini tidak dapat diandalkan dan kecil kemungkinannya untuk dapat dipertahankan di ruang pengadilan. Tuliskan ide Anda di sebuah jurnal pencipta dan minta seorang saksi untuk menandatanganinya. Jurnal ini akan menjadi kitab suci Anda melalui proses perolehan hak paten. Jurnal seorang penemu dapat berupa buku catatan apapun yang halamannya ditulis secara berurut dan tidak dapat dipindahkan atau disisipkan. Anda dapat menemukan jurnal yang khusus dirancang untuk pencipta di

(43)

toko-toko buku (coba Nolo Press atau Book Factory untuk memulai), atau Anda dapat menghemat uang dan membeli buku catatan biasa dimana pun buku semacam itu dijual, seperti toko kelontong, toko alat tulis kantor, toko pasokan alat-alat kantor, dan lain-lain. Pastikan saja bahwa buku tersebut memenuhi persyaratan di atas.

Langkah 2: Menelitinya

Anda akan perlu meneliti ide Anda dari sudut pandang legal dan bisnis. Sebelum Anda mengajukan hak paten, Anda harus:

Menyelesaikan pencarian hak paten awal. Hanya karena Anda belum pernah melihat

karya cipta seperti milik Anda tidak berarti bahwa hal tersebut belum ada. Sebelum Anda mempekerjakan seorang pengacara hak paten atau agen hak paten, selesaikanlah pencarian dasar secara cuma-cuma di www.uspto.gov untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang telah memiliki hak paten atas ide Anda. Atau telusuri terlebih dahulu di Departemen Kehakiman apakah ide anda tersebut orisinal atau sudah ada yang memiliki sebelumnya. Anda juga harus menyelesaikan pencarian "prior art" non-paten. Apabila Anda menemukan sejenis karya seni atau rancangan yang terkait dengan ide Anda, Anda tidak dapat memperoleh hak patennya--tanpa memandang apakah hak paten tersebut telah diajukan sebelumnya atau tidak.

Meneliti pasar Anda. Tentu saja, kakak Anda pasti berpikir bahwa ide Anda untuk

mesin penyiram halaman yang baru merupakan ide yang bagus, tetapi tidak berarti bahwa tetangga Anda akan membelinya. Lebih dari 95 persen dari seluruh paten tidak pernah mendatangkan uang bagi penciptanya. Sebelum Anda menghabiskan terlalu banyak uang dan waktu untuk memperoleh hak paten atas karya cipta Anda, lakukan beberapa penelitian awal tentang pasar sasaran Anda. Apakah produk ini merupakan sesuatu yang benar-benar akan dibeli orang? Setelah Anda mengetahui bahwa ada pasarnya, pastikan bahwa produk Anda dapat dibuat dan didistribusikan dengan biaya yang cukup rendah sehingga biaya penjualan ecerannya masuk akal. Anda dapat menentukan biaya-biaya ini dengan membandingkannya dengan produk serupa yang sudah ada di pasaran. Hal ini juga akan membantu Anda mengukur persaingan--yang akan Anda miliki, tanpa memandang seberapa khasnya karya cipta Anda menurut Anda. Langkah 3: Membuat sebuah Prototipe

Sebuah prototipe adalah sebuah model karya cipta Anda yang mempraktekkan seluruh hal yang telah Anda tulis di jurnal pencipta Anda. Hal ini akan mendemonstrasikan rancangan karya cipta Anda ketika Anda menyajikannya ke calon pemberi pinjaman dan ijin. Jangan mengajukan hak paten sebelum Anda membuat sebuah prototipe. Anda akan hampir selalu menemukan sebuah kesalahan dalam rancangan awal Anda atau memikirkan fitur baru yang ingin Anda tambahkan. Apabila Anda mematenkan ide Anda sebelum Anda mengerjakan hal-hal ini, akan terlalu terlambat nantinya untuk

(44)

memasukkan hal-hal ini kedalam hak paten tersebut dan Anda akan beresiko kehilangan hak paten atas rancangan yang baru ini ke orang lain.

Berikut ini adalah beberapa aturan dasar yang umum ketika Anda membuat prototipe karya cipta Anda:

1. Mulailah dengan sebuah gambar. Sebelum Anda memulai fase prototipe, buatlah sketsa dari semua ide Anda di dalam jurnal pencipta Anda.

2. Buat konsep tiruan dari seluruh bahan yang akan memungkinkan Anda menciptakan sebuah model 3-D dari rancangan Anda.

3. Setelah Anda puas dengan tiruannya, ciptakan sebuah model dari ide Anda yang dapat bekerja sepenuhnya. Terdapat banyak buku dan alat-alat yang dapat membantu Anda membuat prototipe. Apabila karya cipta Anda merupakan sesuatu yang akan menghabiskan banyak uang atau tidak mungkin dibuat prototipenya (seperti proses pengilangan minyak atau obat farmasi baru), pertimbangkan untuk menggunakan prototipe virtual animasi komputer.

Langkah 4: Ajukan Hak Paten

Sekarang setelah Anda mengerjakan segala sesuatunya untuk rancangan Anda, akhirnya tiba waktunya untuk mengajukan hak paten. Ada dua jenis hak paten utama yang harus Anda pilih: hak paten utilitas (untuk proses atau mesin baru) atau sebuah paten rancangan (untuk pembuatan rancangan ornamental yang baru, tidak nyata). Anda dapat menuliskan paten ini dan mengisi formulir permohonannya sendiri, tetapi jangan mengajukannya sendiri sampai Anda memiliki seorang ahli paten yang profesional yang memeriksanya terlebih dahulu. Apabila karya cipta tersebut benar-benar berharga, seseorang akan melanggarnya. Apabila Anda tidak memiliki hak paten yang kuat yang dituliskan oleh seorang pengacara atau agen hak paten, nantinya Anda akan pusing ketika seorang pesaing menemukan sebuah lubang yang memungkinkan mereka untuk menyalin ide Anda. Sebaiknya Anda meminta bantuan hukum sekarang untuk menghindari masalah-masalah hukum di masa depan.

Ketika mencari seorang pengacara atau agen hak paten, ingat satu hal: Usahakan mencari seorang pengacara atau agen hak paten yang tidak mengiklankan diri di TV karena mereka akan menentukan harga yang tinggi untuk biaya pengurusannya. Ikuti langkah-langkah ini untuk memilih ahli hak paten yang terbaik:

(45)

1. Kerjakan pekerjaan di rumah Anda. Pegang jurnal pencipta, prototipe dan

catatan-catatan Anda. Hal ini akan menghemat waktu mereka dan uang Anda. Hal ini juga akan membantu meyakinkan mereka untuk bekerja dengan Anda.

2. Pastikan bahwa mereka (pengacara hak paten) tersebut terdaftar secara legal atau

memiliki ijin praktek..

3. Tanyakan apa latar belakang teknis mereka. Apabila karya cipta Anda berbentuk

elektronik, mintalah seorang ahli paten yang juga merupakan insinyur elektro.

4. Diskusikan biayanya. Tetapkan fokus Anda pada perusahaan paten yang lebih kecil.

Mereka lebih murah dan mereka akan bekerja secara lebih dekat dengan Anda. Sepakatilah perkiraan jumlah biayanya sebelum mempekerjakan ahli hak paten Anda.

Langkah 5: Pasarkan Karya Cipta Anda

Sekarang sudah waktunya untuk mencari tahu bagaimana Anda akan membawa produk Anda ke pasaran. Buat sebuah rencana usaha: Bagaimana Anda akan memperoleh uang? Dimana Anda akan membuat produk tersebut? Bagaimana Anda akan menjualnya? Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memutuskan jika Anda akan membuat dan menjual produk tersebut sendiri atau menjual ijin untuk penjualannya melalui perusahaan lain. Ketika Anda memberikan ijin untuk produk Anda, Anda mungkin akan menerima dua sampai lima persen biaya royalti. Hal ini sering kali menakutkan bagi para pencipta yang berpendapat bahwa mereka berhak atas jumlah yang lebih besar. Tetapi pertimbangkan hal-hal positifnya: Anda tidak akan mendapatkan beban keuangan yang diasosiasikan dengan bisnis untuk mempertahankan sebuah bisnis. Hal ini bisa berarti lebih banyak uang yang dapat Anda hasilkan dalam jangka panjang.

Mengikuti kelima langkah ini akan memastikan jalan yang mudah untuk memperoleh hak paten atas karya cipta Anda. Ingat saja bahwa jalan yang mudah tidak berarti jalan yang singkat. Dari saat Anda melahirkan ide tersebut sampai waktu Anda melihat produk tersebut di rak pajangan merupakan proses yang sangat panjang. Kebanyakan karya cipta membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan sesuatu. Bersabarlah dan ikuti proses hukumnya dalam langkah-langkah untuk memperoleh hak paten atas karya cipta Anda dan tahun-tahun kerja keras Anda akhirnya akan terbayarkan.

(46)
(47)

HANDOUT

2

Modul 5: Topik 3

Memilih sebuah Produk atau Jasa untuk Dijual

Agar dapat berhasil sebagai seorang wirausaha, Anda harus mengembangkan kemampuan untuk memilih dan menawarkan barang atau jasa yang tepat kepada para pelanggan Anda di pasar yang bersaing. Kemampuan dan keterampilan Anda yang bagus untuk memilih dan menentukan pilihan barang atau jasa tersebut akan menentukan kesuksesan atau kegagalan Anda dalam berbisnis. .

Delapan puluh persen (80%) barang dan jasa yang dikonsumsi pada saat ini pasti berbeda dari barang dan jasa yang dikonsumsi lima tahun yang lalu. Dan lima tahun yang akan datang, delapan puluh persen (80%) produk yang digunakan akan merupakan produk baru dan pasti berbeda dari produk-produk yang digunakan sekarang ini.

Terdapat ribuan barang dan jasa yang tersedia bagi para pelanggan pada saat ini. Dan terdapat kesempatan yang tidak terbatas bagi Anda untuk memasuki pasar dan bersaing secara efektif dengan barang atau jasa yang baru yang mungkin lebih baik dalam beberapa hal ditawarkan oleh para pesaing Anda. Ingat, keterampilan Anda dalam memilih barang atau jasa merupakan hal yang kritis bagi kesuksesan Anda.

Hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan sebelum memutuskan apa yang harus dijual adalah berpikirlah. Dan semakin banyak Anda berpikir tentang sebuah barang atau jasa sebelum Anda membawanya ke pasar, keputusan yang akan anda ambil semakin baik.

Jadi, bagaimana Anda mulai? Untuk membuat sebuah produk itu sukses, Anda harus berkomitmen terhadap diri anda sendiri dan terhadap kesuksesan barang tersebut di pasar.setelah Anda memperoleh sebuah produk atau jasa yang tepat. Dan Anda perlu memulai dengan sebuah analisa diri Anda sendiri sebagai berikut:

1. Jenis produk seperti apakah yang Anda sukai, nikmati, konsumsi, dan anda dapat memperoleh manfaatnya?

2. Apakah Anda menyukai barang atau jasa yang akan Anda jual ?

3. Apakah Anda dapat bersemangat jika Anda menjual barang atau jasa tersebut ? 4. Apakah Anda sendiri akan membeli dan menggunakannya?

5. Apakah Anda akan menjualnya ke ibu Anda, sahabat Anda, tetangga di sebelah rumah Anda?

6. Apakah Anda dapat bertahan untuk menjual barang atau jasa tersebut paling tidak selama lima sampai 10 tahun kedepan?

(48)

inginkan untuk Anda bawa ke pasar?

Kemudian, analisa produk atau jasa tersebut dari sudut pandang pelanggan:

1. Manfaat apa yang akan diperoleh oleh pelanggan ? Apa yang dihindari oleh pelanggan berkaitan dengan produk tersebut? atau apa yang harus tetap dipertahankan pada produk tersebut agar pelangga tetap menyukainya?

2. Bagaimana produk tersebut mengubah gaya hidup pelanggan Anda ? atau mungkin bagaimana produk tersebut mempengaruhi pekerjaan pelanggan Anda? 3. Jenis pelanggan seperti apa yang akan Anda tuju untuk menjual produk

tersebut?

4. Apakah secara pribadi Anda menyukai pelanggan yang akan membeli barang atau jasa yang Anda jual?

Bayangkan bahwa Anda telah mempekerjakan seorang konsultan manajemen untuk memperoleh saran mengenai cara untuk memperkenalkan produk atau jasa baru ini. Mereka akan langsung masuk ke pokok permasalahannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat obyektif dan sangat mendasar tentang produk tersebut kepada Anda:

1. Apakah benar-benar ada permintaan atas produk tersebut dengan harga yang Anda kenakan?

2. Apakah terdapat permintaan yang cukup besar agar Anda dapat menghasilkan laba atau untung ?

3. Apakah permintaannya cukup terkonsentrasi pada daerah tertentu sehingga Anda dapat beriklan, menjual dan mengantarkan produk tersebut dengan harga yang masuk akal?

Gali lebih dalam lagi tentang potensi barang atau jasa yang akan Anda jual dengan menentukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis berikut ini:

1. Sebenarnya, apa yang akan Anda dijual? Deskripsikan produk tersebut lebih jelas lagi manfaat apa yang akan diperoleh oleh pelanggan dengan membeli produk atau jasa tersebut.

2. Kepada siapa produk tersebut akan dijual? Deskripsikan pelanggan ideal Anda. 3. Berapa harga yang pantas yang akan Anda kenakan agar produk tersebut

menghasilkan laba?

4. Siapa yang akan menjual produk tersebut? 5. Bagaimana produk tersebut akan dijual?

6. Metode penjualan, atau proses promosi apa yang akan Anda gunakan? 7. Bagaimana barang atau jasa tersebut dibuat atau diproduksi?

8. Bagaimana produk tersebut akan dibayar dan oleh siapa?

(49)

10. Bagaimana produk tersebut akan mendapatkan layanan purna jual, perbaikan, garansi atau penggantian?

Dan Anda belum selesai. Masih ada sejumlah pertanyaan tambahan yang perlu Anda ajukan sebelum Anda membuat keputusan akhir tentang penawaran barang atau jasa baru.

1. Apakah benar-benar terdapat kebutuhan atas barang atau jasa dalam pasar sekarang ini?

2. Apakah barang atau jasa baru Anda lebih baik dari produk-produk lain yang tersedia pada saat ini?

3. Apakah ketiga cara yang membuat produk Anda lebih unggul dari produk pesaing-pesaing Anda?

4. Apakah produk Anda lebih rendah harganya atau lebih bagus kualitasnya dari hal-hal lain yang tersedia?

5. Apakah menurut Anda Anda dapat menjadi pemasok nomor satu dalam pasar untuk barang atau jasa ini?

Agar sebuah barang atau jasa dapat sukses di pasar, produk ini harus menjadi produk yang tepat, dijual pada saat yang tepat, kepada pelanggan yang tepat, di pasar yang tepat pula. Produk ini harus diproduksi dan dijual oleh perusahaan yang tepat, dan orang yang tepat. Yang harus Anda putuskan adalah: Apakah produk ini tepat untuk Anda.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya buku : Pandangan Ibnu Khaldun tentang Ilmu dan Pendidikan, yang ditulis Prof.

Persyaratan lulusan SLTP tersebut akan memotivasi warga masyarakat, khususnya mereka yang berminat untuk menjadi calon tenaga kerja Indonesia di luar negeri, untuk

15.30 - 15.50 Z7 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Cabri-3D Materi Irisan Bidang Dengan

Pelacuran adalah perbuatan / kegiatan seseorang atau sekelompok orang baik pria, wanita, atau waria / banci, yang menyediakan dirinya kepada umum atau seseorang tertentu untuk

Ruang lingkup bidang kajian pada penelitian ini adalah mengkaji masalah tentang bagaimana perbandingan asas cepat, sederhana dan biaya ringan dalam acara pemeriksaan

Dalam konteks yang lebih sederha- na, pengajaran sejarah sebagai sub sistem dari sistem kegiatan pendidikan, merupakan usaha pembandingan dalam kegiatan be- lajar, yang menunjuk

Menciptakan kerangka dasar dari beberapa sub program yang ada didalamnya sebagai tampilan utama dari program Sistem Informasi Geografis Jaringan Tiang Listrik dan

Hubungan antara Perceived Organizational Support dan Leader-Member Exchange dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan.. Bagian Konfeksi II di PT Dan Liris Sukoharjo