• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 yang akan menghasilkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 yang akan menghasilkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lecture 6: Mixed Strategy: Linear Programming Method

A. Metode Campuran dengan Program Linear

Terdapat hubungan yang erat antara teori permainan dan program linear karena setiap bentuk permainan berjumlah nol dari dua orang (yang berhingga) dapat dinyatakan sebagai suatu bentuk program linear dan sebaliknya, setiap permasalahan program linear dapat disajikan sebagai suatu permainan. Dalam penyelesaian suatu permainan dengan metode program linear ini, sering dihadapkan kepada masalah metode simpleks dualitas.

Untuk suatu permainan dengan matriks pembayaran yang berukuran besar (m x n) dan tidak mempunyai titik pelana serta metode dominasi tidak dapat digunakan untuk mereduksi ukuran matriks pembayaran menjadi lebih kecil, maka program linear menawarkan suatu metode penyelesaian yang efisien. Perhatikan matriks pembayaran di bawah ini.

Pemain P2 Pemain P1 y1 y2 …….. yn 1 2 …….. n x1 1 a11 a12 …….. a1n x2 2 a21 a22 a2n x3 3 a31 a32 a3n . . . . . . . . . . . . xm n am1 am2 …….. amn

Untuk pemain P1 (Pemain Baris)

Langkah 1: Pemain P1 memilih xi,        

m i i i x x 1 1 ,

0 yang akan menghasilkan

           

   m i i in m i i i m i i i x a x a x a x 1 1 2 1 1 , ,..., min max .

Hal ini menunjukkan bahwa strategi campuran optimum pemain P1 memenuhi

. ,..., , min max 1 1 2 1 1            

   m i i in m i i i m i i i x a x a x a x Berdasar pembatas 1 1 

m i i x dan xi ≥ 0, i = 1, 2, …, m.

Persoalan ini dapat disajikan ke bentuk program linear sebagai berikut. Jika

      

   m i i in m i i i m i i i x a x a x a v 1 1 2 1 1 , ,..., min

(2)

Memaksimumkan z1 = v

terhadap kendala kendala

  m i i ijx v a 1 , j = 1, 2, …, n

  m i i x 1 1 , xi ≥ 0 untuk semua i = 1,2, …, m

dengan v = nilai permainan. Langkah 2:

Perumusan program linear di atas dapat disederhanakan dengan membagi (n+1) kendala dengan v.

Pembagian ini berlaku untuk v > 0. Sebaliknya, jika v = 0 atau v < 0 maka pembagian ini juga tidak berlaku namun dapat diubah menjadi v > 0 dengan menambahkan suatu konstanta positif k pada semua elemen dalam matriks pembayaran yang akan menjamin nilai permainan untuk matriks yang dimodifikasi ini lebih besar dari nol. Sebagai pedoman, diambil

k ≥ harga mutlak dari elemen terkecil.

Sehingga sebelum merumuskan ke bentuk program linear perlu diperiksa nilai maximin barisnya karena jika nilai maximin tersebut negatif maka ada kemungkinan nilai permainannya negatif atau nol. Ingat kembali:

min(max) permainan

nilai

max(min)   .

Dengan demikian matriks pembayarannya perlu dimodifikasi dahulu dan sebagai konsekuensi-nya adalah jika solusi optimum telah diperoleh, maka nilai permainan yang sebenarkonsekuensi-nya ditentukan dengan mengurangi sebesar k tadi dari nilai permainan yang dimodifikasi itu. Pada umumnya jika nilai maximinnya positif maka nilai permainannya lebih besar daripada nol (terutama permainan yang mempunyai titik pelana). Oleh karena itu di dalam pembentukan rumusan program linear diasumsikan bahwa v > 0.

Pembatas-pembatas (constraints) dalam rumusan program linear di atas menjadi:

  m i i ij v x a 1 1, j = 1, 2, 3, ..., n dan

  m i i v v x 1 1 , xi ≥0 untuk semua i.

Atau ditulis secara lengkap :

1 ... 1 3 31 2 21 1 11      v x a v x a v x a v x a m m 1 ... 2 3 32 2 22 1 12      v x a v x a v x a v x a m m … 1 ... 3 3 2 2 1 1      v x a v x a v x a v x an n n mn m dan v v x v x v x v x m 1 ... 3 2 1 .

(3)

Langkah 3: Jika dinotasikan v x X i i dengan i = 1, 2, ..., m maka v X X X X123... m 1. Karena v v min1

max  =min [X1+X2+X3+...+Xm] maka persoalan di atas menjadi:

Meminimumkan z = X1X2X3...Xm 1/v terhadap kendala a11X1a21X2a31X3...am1Xm 1 1 ... 2 3 32 2 22 1 12Xa Xa X  am Xma 1 ... 3 3 33 2 23 1 13Xa Xa X  am Xma … 1 ... 3 3 2 2 1 1nXa nXanX  amnXma 0 ..., , , 2 3 1 X X XmX .

Dari sini kemudian diselesaikan dengan metode simpleks. Penyelesaian bagi pemain P2

merupakan dual dari penyelesaian pemain P1. Jadi penyelesaian optimum bagi salah satu

pemain dapat memberikan penyelesaian optimum bagi pemain lainnya meskipun penyelesaian bagi pemain P2 merupakan dual dari penyelesaian pemain P1. Perhitungan penyelesaian

optimum pemain P2 dapat dilakukan dengan menggunakan metode simpleks dan penyelesaian

pemain P1 merupakan dualnya. Pada kenyataannya bahwa lebih mudah untuk menghitung

penyelesaian pemain P2 dengan metode simpleks terlebih dahulu.

Untuk pemain P2 (Pemain Kolom)

Langkah 1: Pemain P2 memilih yj,         

 1 , 0 1 n j j j y

y yang akan menghasilkan

                 

   n j j mj n j j j n j j j yj a y 1a y 1a y 2 1 1 , ,..., max min .

Hal ini menunjukkan bahwa strategi campuran optimum pemain P2 memenuhi

. ,..., , max min 1 1 2 1 1                  

   n j j mj n j j j n j j j yj a y a y a y Berdasarkan pembatas 1 1 

n j j

y dan yj > 0 , j = 0,1,2,…,n. Persoalan ini dapat dirumuskan ke

dalam bentuk program linear sebagai berikut. Jika

        

   n j j mj n j j j n j j jy a y a y a v 1 1 2 1 1 , ,..., max

(4)

Meminimumkan z1 = v terhadap kendala v y a n j j ij

1 , i = 1, 2,…, m 1 1 

n j j y , yj > 0 untuk semua j

dengan v = nilai permainan. Langkah 2:

Asumsikan bahwa v > 0 maka kendala-kendala dalam rumusan program linear menjadi

1 1 

n j j ij v y a , i = 1, 2,…, m dan v v y n j j 1 1 

, yj > 0 untuk semua j

Atau ditulis secara lengkap

1 ... ... 1 ... 1 ... 3 3 2 2 1 1 2 3 23 2 22 1 21 1 3 13 2 12 1 11                v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a v y a n mn m m m n n n n dan v v y v y v y n 1 ... 2 1 . Langkah 3: Jika dinotasikan v y Yjj; j = 0,1,2,…,n maka v Y Y Y Y123... n 1. Karena min v = v 1

max = max

Y1Y2 Y3...Yn

, maka persoalan di atas menjadi

Memaksimumkan             v Y Y Y Y z 1 2 3 ... n 1 terhadap kendala ... 1 … 1 ... 1 ... 3 3 2 2 1 1 2 3 23 2 22 1 21 1 3 13 2 12 1 11                n mn m m m n n n n Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a Y a

(5)

Y1, Y2, Y3,…, Yn > 0.

Kemudian diselesaikan dengan metode simpleks dan penyelesaian pemain P1 merupakan dual

dari penyelesaian pemain P2 dan simpleksnya lebih sederhana.

B. Contoh 6.1 Diberikan matriks pembayaran (3 × 3) sebagai berikut.

Pemain P2 Pemain P1 y1 y2 y3 1 2 3 x1 1 2 -1 -3 x2 2 -2 0 1 x3 3 0 -3 2

dengan xi = probabilitas pemain P1 memilih stategi ke-i

yi = probabilitas pemain P2 memilih stategi ke-j.

Penyelesaian:

Strategi Optimum Pemain P1

Ternyata bahwa permainan ini tidak mempunyai titik pelana dan aturan dominasi tidak digunakan. Karena nilai maximin = -2, maka ada kemungkinan nilai permainannya negatif atau nol. Oleh karena itu, matriks pembayaran di atas perlu dimodifikasi dengan menambahkan konstanta positif k = 4 sedemikian rupa sehingga matriks pembayaran modifikasinya adalah

Pemain P2 Pemain P1 y1 y2 y3 1 2 3 x1 1 6 3 1 x2 2 2 4 5 x3 3 4 1 6

Penyelesaian dengan metode simpleks untuk pemain P2. Formulasi program linear berdasarkan

matriks pembayaran modifikasi untuk pemain P2 adalah :

Memaksimumkan z = Y1 + Y2 + Y3 (= v 1 ) terhadap kendala 6Y1 + 3Y2 + Y3 ≤ 1 2Y1 + 4Y2 + 5Y3 ≤ 1 4Y1 + Y2 + 6Y3 ≤ 1 Y1, Y2, Y3 ≥ 0

Dengan menambahkan variabel-variabel slack P, Q, R, sehingga diperoleh bentuk estándar

Memaksimumkan w = Y1 + Y2 + Y3 + 0P + 0Q + 0R (= v 1 ) terhadap kendala 6Y1 + 3Y2 + Y3 + P = 1 2Y1 + 4Y2 + 5Y3 + Q = 1 4Y1 + Y2 + 6Y3 + R = 1

(6)

Y1, Y2, Y3, P, Q, R ≥ 0

Dengan Metode Simpleks diperoleh Tabel simpleks untuk pemain P2 berikut.

ci cj 1 1 1 0 0 0 vi Ri Yj Y1 Y2 Y3 P Q R 0 P 6 3 1 1 0 0 1 1/6 0 Q 2 4 5 0 1 0 1 1/2 0 R 4 1 6 0 0 1 1 1/4 zj 0 0 0 0 0 0 zj-cj -1 -1 -1 0 0 0 1 Y1 1 1/2 1/6 1/6 0 0 1/6 1 0 Q 0 3 14/3 -1/3 1 0 2/3 1/7 0 R 0 -1 16/3 -2/3 0 1 1/3 1/16 zj 1 1/2 1/6 1/6 0 0 zj-cj 0 -1/2 -5/6 1/6 0 0 1 Y1 1 17/23 0 3/16 0 -1/32 5/32 5/17 0 Q 0 31/8 0 1/4 1 -7/8 3/8 3/31 1 Y3 0 -3/16 1 -1/8 0 3/16 1/16 -1/3 zj 1 11/32 1 1/16 0 5/32 zj-cj 0 -21/32 0 1/16 0 5/32 1 Y1 1 0 0 19/124 -11/124 11/124 13/124 1 Y2 0 1 0 2/31 8/31 -7/31 3/31 1 Y3 0 0 1 -7/62 3/62 9/62 5/62 zj 1 1 1 13/124 21/124 1/124 35/124 zj-cj 0 0 0 13/124 21/124 1/124

Karena semua zj-cj >0, maka telah tercapai optimum. Didapatkan bahwa

124 / 35  z Y = [Y1, Y2, Y3, P, Q, R] =

13/124,3/31,5/62,0,0,0

Karena v y Y i i  dan z v 1 maka z Y y i

i untuk i = 1, 2, 3. Diperoleh bahwa

35 13 35 124 124 13 1 * 1 1      z Y y y 35 12 35 124 31 3 2 * 2 2      z Y y y 35 10 35 124 62 5 3 * 3 3      z Y y y

dan nilai permainan sebenarnya adalah 35 16 4 35 124 1 *       k z v .

Jadi strategi campuran optimum pemain P2 adalah

       35 10 , 35 12 , 35 13 * y

dan nilai permainan

35 16 *   v .

(7)

Strategi Optimum Pemain P2

Selanjutnya akan dicari solusi optimum untuk pemian P1 melalui dualitas (berdasarkan solusi

optimum matriks modifikasi). Bagi pemain P1

Y1 =13/124>0 Y2 =3/31> 0 Y3 =5/62> 0 X1> 0 6 3 1 =1 X2> 0 2 4 5 =1 X3> 0 4 1 6 =1 =1 =1 =1 Masalah dual: 6X1 + 2X2 + 4X3 = 1 3X1 + 4X2 + X3 = 1 X1 + 5X2 + 6X3 = 1

Merupakan sistem persamaan linear non homogen dengan 3 variabel, yaitu X1, X2, X3 dan 3

persamaan. Sistem ini diselesaikan dengan aturan Cramer. Karena

124 6 5 1 1 4 3 4 2 6    , sehingga diperoleh 124 13 6 5 1 1 4 1 4 2 1 1    X , 124 21 6 1 1 1 1 3 4 1 6 2    X 124 1 1 5 1 1 4 3 1 2 6 3    X Diperoleh bahwa 124 35 1 3 2 1     X X X v z . Karena v x X i i  dan v z1 maka z X x i

i  untuk i = 1, 2, 3. Diperoleh bahwa

35 13 35 124 124 13 1 * 1 1      z X x x 35 21 35 124 124 21 2 * 2 2      z X x x 35 1 35 124 124 1 3 * 3 3     z X x x

Jadi strategi campuran optimum pemain P1 adalah

       35 1 , 35 21 , 35 13 * x

(8)

Kesimpulan

Jadi solusi optimum permainan ini adalah

 Strategi campuran pemain P1 adalah .

35 1 , 35 21 , 35 13 *        x

 Strategi campuran pemain P2 adalah .

35 10 , 35 12 , 35 13 *        y  Nilai permainan . 35 16 *   v

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berasumsi bahwa antigen untuk uji ELISA yang dipakai juga menimbulkan antibodi terhadap infeksi cacing lain, maka hasil penelitian ini menunjukkan adanya reaksi

Disarankan kepada kepala Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun agar membuat suatu kebijakan agar petugas kesehatan memiliki etika kerja yang

Perlu dilakukan penelitian tindakan kelas sejenis dengan materi pembelajaran yang berbeda , lebih luas atau dengan mata pelajaran yang berbeda, sehingga diketahui

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti berinisiasi untuk memberikan “Pembekalan dan Pelatihan Siswa SMA Plus Penyabungan Mandailing Natal Untuk Menghadapi Kompetisi

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

disimpulkan oleh IBM, Big data adalah data yang memiliki scope informasi yang sangat besar, model informasi yang real-time, memiliki volume yang besar, dan berasalkan social media

Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu’ dalam shalat, yaitu tidak mengganggu orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada

Masalah yang terjadi di Industri ini adalah kecelakaan kerja dari segi bahaya kimia di area stock fit proses produksi bottom sepatu yang banyak menggunakan