• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Khusyu Dalam Shalat Pada Kehidupan Seorang Mukmin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Khusyu Dalam Shalat Pada Kehidupan Seorang Mukmin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Khusyu Dalam Shalat Pada Kehidupan Seorang

Mukmin

Khutbah Pertama: ????? ????????? ???????? ?????????? ???????????????? ????????????????? ?????????? ??????? ???? ???????? ??????????? ?????? ?????????? ????????????? ???? ???????? ????? ????? ??????? ????? ?????? ???????? ????? ??????? ????? ?????????? ?????? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????? ?????????? ????? ?????? ???????? ???????????? ????????????? ???????????? ????? ????????? ?????????? ????? ?????????? ???????? ????????? ????????? ???????????? ???????? ????????????? ???????? ??????????? ????????? ??? ????? ????? ?????????? ??????????? ????? ??????????? ???????? ??????? ????? ????????????? ?????? ?????????? ??????????? ????? ?????? ?????????? ?????????? ????? – ???????? – ????????? ?????????? ???? ??????????? ??????? ?????????????? ???????????? ??????? ????? ????? ?????? ????????. ?????? ??????: Ibadallah,

Khotib wasiatkan kepada jamaah sekalian dan diri khotib sendiri untuk bertakwa kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman:

??? ???????? ????????? ??????? ???????? ??????? ????? ????????? ????? ?????????? ?????? ?????????? ???????????

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadaNya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).

????? ?????????? ???????? ???? ???????????? ????????????? ? ?????????? ??????? ???????? ? ????????? ???????? ??? ???????????

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan

sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al Ankabut: 45).

Pembicaraan tentang shalat membutuhkan pengingatan dan pengulangan, tidak boleh ada kebosanan untuk mendengarkannya. Karena shalat merupakan kewajiban yang paling besar pengaruhnya, paling agung penjelasan dan kebaikannyan dan yang paling berbahaya apabila ditinggalkan. Shalat merupakan tiang agama dan kunci surga Allah. Barangsiapa yang menjaga shalat, berarti dia telah berpegang dengan syariat Islam dan mengambil pondasinya. Barangsiapa

(2)

yang melalaikan shalat, berarti dia telah melalaikan agamanya dari pondasinya.

Shalat juga merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit hati, kejelekan jiwa dan penyakit-penyakitnya; bagaikan cahaya yang menghilangkan pekatnya dosa-dosa dan

kemaksiatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan dalam sabdanya:

???????????? ???? ????? ??????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ????? ?????? ?????? ???????? ???? ??????? ???? ???????? ?????? ??????? ??? ??????? ???? ???????? ?????? ????? ???????? ?????? ???????????? ????????? ??????? ??????? ??????? ???????????

“Apa pendapat kalian, seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang dari kalian, dia mandi disungai itu lima kali sehari; apakah ada kotoran/daki yang tersisa?” Mereka menjawab,”Tidak akan ada kotoran yang tersisa sedikitpun.” Nabi berkata,”Demikianlah permisalan shalat lima waktu. Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan dengan sebab shalat.” (HR Muslim)

Hal ini juga dikuatkan oleh hadits tentang keutamaan wudhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda:

?????? ???? ????? ???????? ???????? ??????? ????????? ???????? ??????????? ????????? ???? ???? ?????? ????????? ???????? ??????? ?????? ????????? ???? ??????????? ???????????? ?????? ?????????? ???????

“Apabila dia berdiri untuk mengerjakan shalat, kemudian memuji dan mengagungkan Allah dengan pujian yang pantas bagi Allah, dia mengkhusyu’kan hatinya untuk Allah, kecuali dia berpisah

dengan kesalahannya sebagaimana keadaannya pada hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Muslim).

Seperti inilah buah dari ibadah, dan sedemikian besar hasil dari pelaksanaan ibadah shalat ini, sehingga pantas untuk diperhatian dan ditegakkan. Mari kita jadikan shalat sebagai penghias hidup kita dan bisikan hati kita.

Allahu Akbar; Hayya ‘alash shalat; Hayya ‘alal falah (mari kita kerjakan shalat, mari menuju

kebahagiaan), panggilan yang bergema di segenap penjuru, adzan yang menembus telinga untuk membangunkan jasad yang bercahaya dengan keimanan dan hati yang khusyu’.

???? ???????? ?????????????? ????????? ???? ??? ??????????? ??????????

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya.” (QS. al Mukmin: 1-2).

Dengan khusyu’, seseorang yang shalat dapat menyatukan antara kebersihan lahiriyah dan kebersihan batiniyah, ketika dia berkata dalam ruku`nya :

(3)

????? ???? ? ??????? ????????? ???????? ????????? ?????????

“Khusyu’ kepadaMu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan otot-ototku.” (HR. Muslim).

Sedangkan dalam riwayat Ahmad :

????? ???????????? ???? ???????

“Dan ketika terangkatnya kedua kakiku untuk Allah.”

Dengan kekhusyu’an, akan diampuni dosa-dosa dan dihapus kesalahan-kesalahan, dan ditulislah shalat di timbangan kebaikan, sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

??? ???? ??????? ???????? ?????????? ??????? ??????????? ?????????? ??????????

???????????? ???????????? ?????? ??????? ?????????? ????? ????????? ???? ?????????? ??? ???? ?????? ????????? ???????? ????????? ???????

“Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu`, khusyu’ dan ruku’nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar; dan ini untuk sepanjang masa.” (HR. Muslim).

Shalat, apabila dihiasi dengan khusyu’ dalam perkataan, dan gerakannya dihiasi dengan

kerendahan, ketulusan, pengagungan, kecintaan dan ketenangan, sungguh, ia akan bisa menahan pelakunya dari kekejian dan kemungkaran. Hatinya bersinar, keimanannnya meningkat,

kecintaannya semakin kuat untuk melaksanakan kebaikan, dan keinginannya untuk berbuat kejelekan akan sirna. Dengan khusyu’, bertambahlah munajat seseorang kepada Rabb-nya, demikian pula kedekatan Rabb-nya kepadanya. Ahmad, Abu Dawud dan Nasaa-i meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

??? ??????? ??????? ????? ??????? ????????? ????? ????????? ? ??? ????????? ??? ???? ?????????? ??????? ????????? ????????? ?????

“Senantiasa Allah ‘Azza wa Jalla menghadap hambaNya di dalam shalatnya, selama dia (hamba) tidak berpaling. Apabila dia memalingkan wajahnya, maka Allah pun berpaling darinya.

Khusyu’ memiliki kedudukan yang sangat besar. Ia sangat cepat hilangnya, dan jarang sekali didapatkan. Terlebih lagi pada jaman kita sekarang ini. Tidak bisa menggapai khusyu’ dalam shalat merupakan musibah dan penyakit yang paling besar. Rasulullah juga merasa perlu berlindung darinya, sebagaimana beliau berdoa:

(4)

?????????? ?????? ??????? ???? ???? ?????? ??? ????????

“Ya, Allah. Aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu.” (HR. Tirmidzi).

Dan tidaklah penyimpangan moral menimpa sebagian kaum Muslimin, kecuali karena shalat mereka bagaikan bangkai tanpa ruh, dan sebatas gerakan belaka. Ath Thabrani dan selainnya meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

?????? ??? ???????? ??? ?????? ????????? ?????????? ?????? ???? ????? ?????? ??????? ????????

“Yang pertama kali diangkat dari umatku adalah khusyu’, sehingga engkau tidak akan melihat seorang pun yang khusyu’.”

Sahabat Hudzaifah radhiyallahu anhu berkata : “Yang pertama kali hilang dari agama kalian adalah khusyu’, dan yang terakhir kali hilang dari agama kalian adalah shalat. Kadang-kadang seseorang yang shalat tidak ada kebaikannya, dan hampir-hampir engkau masuk masjid tanpa menjumpai di dalamnya seorang pun yang khusyu’”.

Shalat adalah penenang seorang muslim dan hiburannya, puncak tujuan dan cita-citanya. Rasulullah berkata kepada Bilal: “Tenangkan kami dengan shalat”. Beliau bersabda:

?????????? ??????? ??????? ??? ??????????

“Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat.” (HR. Nasaa-i dan Ahmad).

Shalat menjadi penyejuk hati, kenikmatan jiwa dan surga hati bagi seorang muslim di dunia. Seolah-olah ia senantiasa berada di dalam penjara dan kesempitan, sampai akhirnya masuk ke dalam shalat, sehingga baru bisa beristirahat dari beban dunia dengan shalat. Dia meninggalkan dunia dan kesenangannya di depan pintu masjid, dia meninggalkan di sana harta dunia dan kesibukannya untuk membuka lembaran yang dia sebutkan di dalam hatinya. Masuk masjid dengan hati yang penuh rasa takut karena mengagungkan Allah mengharapkan pahala-Nya.

Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu anhu, apabila sedang dalam keadaan shalat, seolah-olah ia seperti tongkat yang ditancapkan. Apabila mengeraskan bacaannya, isakan tangis menyesaki batang lehernya. Sedangkan ‘Umar al Faruq radhiyallahu anhu, apabila membaca, orang yang di belakangnya tidak bisa mendengar bacaannya karena tangisannya. Demikian juga ‘Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, apabila dalam keadaan shalat, seolah-olah ia seperti tongkat kayu. Sedangkan ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, apabila datang waktu shalat, bergetarlah ia dan berubah wajahnya. Tatkala ditanya, dia menjawab: “Sungguh sekarang ini adalah waktu amanah yang Allah tawarkan kepada langit, bumi dan gunung, mereka enggan untuk memikulnya dan takut dengan amanah ini, akan tetapi aku memikulnya”.

(5)

Di antara manusia ada yang shalat dengan badan dan seluruh persendiannya, menggerakkan lisannya dengan ucapan, menundukkan punggung mereka untuk ruku`, turun ke bumi untuk sujud, akan tetapi, hati mereka tidak bergerak ke arah Allah Sang Pencipta Yang Maha Tinggi. Mereka menampakkan ketundukan, sedangkan hatinya lari menjauh. Mereka membaca al Qur`an, akan tetapi tidak meresapinya. Mereka bertasbih, akan tetapi tidak memahaminya. Mereka berdiri di hadapan Allah dan di dalam rumahNya, akan tetapi, sebenarnya pandangannya ke arah pekerjaan mereka, tinggal bersama ruh mereka di tempat tinggal mereka. Begitulah keadaannya, seseorang telah mengerjakan shalat dalam waktu yang lama, akan tetapi ia tidak pernah menyempurnakan shalatnya, meskipun hanya sehari saja; karena ia tidak menyempurnakan ruku’nya, sujudnya dan khusyu’nya. Barangsiapa keadaannya seperti ini, sungguh ia tidak bisa mengambil manfaat dari shalatnya, sehingga kadang-kadang ia memakan harta manusia dengan batil, melakukan

kerusakan di antara manusia, melaksanakan amalan yang bertentangan dengan agama dan akhlak, bahkan dia menjadikan shalat hanya untuk mendapatkan pujian manusia, untuk menutupi kejahatan kedua tangan dan kakinya.

Saudaraku seiman, hadits berikut ini sebagai renungan, sikapilah dirimu dengan jujur, agar mampu melihat posisi kita masing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

????? ????????? ???????????? ????? ?????? ???? ?????? ?????? ????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ?????????

“Sesungguhnya seseorang selesai (dari shalat) dan tidaklah ditulis (pahala) baginya, kecuali sepersepuluh shalatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahya.”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, bahwa Hasan bin ‘Athiah radhiyallahu anhu berkata :

“Sesungguhnya ada dua orang berada dalam satu shalat, akan tetapi perbedaan keutamaan (pahala) antara keduanya bagaikan langit dan bumi”.

Wahai orang yang shalat, sesungguhnya shalat adalah kobaran api pertempuran bersama setan, pertempuran was-was dan bisikan-bisikan, karena kita berdiri pada tempat yang agung, paling dekatnya kedudukan (dengan Allah) dan paling dibenci setan. Kemudian setan menghiasi di depan pandangamu dengan kesenangan, menawarkan keindahan dan godaan. Dia juga mengingatkan yang engkau lupakan, sehingga dia merasa senang ketika shalatmu rusak, sebagaimana baju yang usang, rusak, tidak mendapatkan pahala dan tidak pula mendapatkan keutamaan.

Wahai orang yang shalat, barangsiapa yang menempuh metode Nabi dan meniti jalan Nabi dalam shalatnya, niscaya dia dapat memperoleh kekhusyu’an. Untuk bisa meraih khusyu` ada beberapa hal yang bisa membantunya. Yaitu orang yang akan shalat, hendaknya segera menuju masjid dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, ia telah membersihkan pakaiannya, mensucikan

badannya, mengkosongkan hatinya dari kesibukan dunia, semerbak harum badannya, meluruskan barisan dan menutup celah dalam barisan, dan ia tidak mengangkat kepalanya ke langit saat

(6)

shalat, karena hal ini terlarang dan bisa menghilangkan kekhusyu’an.

Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu’ dalam shalat, yaitu tidak mengganggu orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada gambarnya,

tulisannya, ataupun baju berwarna-warni yang bisa mengganggunya, dan mengganggu orang lain. Begitu juga suara-suara yang berasal dari handphone yang mengganggu kaum Muslimin,

sehingga merusak kekhusyu’an. Oleh karena itu janganlah membawa suara musik yang

berdendang di dalam rumah-rumah Allah tercampur dengan kalam Allah. Kita meminta kepada Allah salamah dan ‘afiyah dari dosa dan kesalahan.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

???????? ???????? ???????? ??????? ???????? ????????? ??????? ??? ??????? ???????

???????? ??????????? ????? ??? ??????? ?????????? ????? ?????????? ???? ????? ??? ??????? ???????? ??? ?????????? ???????????

“Sejelek-jelek pencuri adalah orang yang mencuri shalatnya”. Mereka bertanya,”Wahai, Rasulullah. Bagaimana seseorang mencuri shalatnya?” Rasulullah menjawab,”Dia tidak

menyempurnakan ruku` dan sujudnya,” atau ia (Rasulullah) berkata : “Tidak menegakkan tulang punggungnya ketika ruku’ dan sujud”. (Diriwayatkan oleh Ahmad).

??????????? ?????? ?????????? ???? ??????????? ????? ??????? ????????????? ?????? ??????????? ????? ??????????? ????????????? ????????????? ?????????????? ????? ???????? ???????? ?????????? ???????????? ??????????? ???????????????? ??????? ??? ????? ?????????????? ??????? ??????? ????????? ??????????? ??????? ????? ?????????????? ???????? ????? ????????? ????? ?????????? ????? ??????? ?????????????? ????????? ??????????????? ??????? ????? ?????????? ????????????. Khutbah Kedua: ?????????? ??????? ???????? ????????? ????? ????????? ?????????? ????????? ?????????? ?????? ?????? ?????? ????? ???????? ??? ???????? ????? ???? ????????? ??? ????????? ???????????? ?????????? ????? ?????? ???????? ???????????? ???????????? ???????????? ????????????? ?????? ????? ???????? ??????? ????? ????????????? ?????? ??????????? ????????? ????????? ??????????? ?????????. ?????? ??????: Ibadallah,

Bertakwalah kepada Alah dengan sebenar-benarnya takwa, dan tanamkan perasaan kedekatan Allah pada diri kalian, saat sendirian maupun ketika bersama manusia.

(7)

Termasuk hal terbesar untuk bisa tenang dan khusyu’ dalam shalat, yaitu merenungi dan meresapi makna. Ketika mengucapkan Allahu Akbar, maka renungkanlah kedalaman

pemahamannya dan petunjuknya. Allah Maha Besar dari setan yang menipunya di dunia. Allah Maha Besar dari nafsu syahwat, harta, kedudukan dan anak. Maka mantapkan dan tanamkan ke dalam hati, kemudian laksanakan segala konsekwensinya.

Juga renungkanlah pahala yang besar pada setiap bacaan al Fatihah, bacaan ruku`ataupun bacaan-bacaan shalat lainnya. Renungkanlah pahala yang besar, di antaranya apabila imam mengucapkan

?????? ???????????? ?????????? ????? ????????????

(bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, bukan pula jalannya orang-orang yang sesat), maka para malaikat mengucapkan “Amiin”. Barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan

dengan ucapan amin para malaikat, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Begitu pula renungkanlah pahala-pahala yang agung, serta keutamaan-keutamaan besar lainnya saat berdiri, duduk, dzikir-dzikir ruku’ dan sujud. Barangsiapa yang merenunginya, dia akan yakin dengan rahmat Allah, sesembahannya.

Termasuk yang bisa mengantarkan kepada khusyu’, yaitu wasiat Rasulullah yang kekal : “Shalatlah dengan shalat orang yang akan berpisah (dengan dunia)”.

????? ??????? ??????????????? ?????????? ????? ?????????? ??? ???????? ????????? ??????? ??????? ???????? ??????????? ?????????? ??????????? ????? ????????? ????? ???????? ???????????? ?????????? ?????????? ??????? ?????????? ????? ???????????? ??????????? ??????????? ??????????? ????? ?????? ???????? ??????????? ??????? ??????? ?????????? ???? ???????????? ???????????? ?????? ?????????????? ?????? ?????????? ??????????? ????? ?????? ????????? ??????? ?????? ???????? ?????????? ???????????? ??? ???????? ?????????????? ??????????? ??????? ??????????? ????????????????? ????????? ???????? ????????????????? ????????? ??????????? ????????? ??????????. ??????????? ????????? ??? ????????? ??????????????? ??????????? ??????? ?????? ????????? ????? ??????? ????????? ?????????? ??????????? ???????? ????????????? ??????????? ??????? ????? ????????? ??????? ??????? ????????? ? ????????? ????????? ? ??????? ?????????? . ??????????? ??????? ????? ??? ?????????? ????? ?????????? ????? ??????????? ????? ?????????? ????? ??????????? ? ????? ?????? ???????? ???? ?????? ? ?????? ??????????? ???????? ??????????? ??? ?????? ?????? ?????? . ??????????? ???????? ????? ???????? ?????????? ???????? ???????????? ???????????

(8)

?????????? ????? ??????? ????????? ?????? ?????????????? ????????? ???????????? ???????? ?????? ??? ????????? ???????? ????? ????????? ???????? ??????? ??????? ????????. ??????? ?????? ?????? ??????? ???????? ??????????? ????????????? ?????????? ??? ?????????? ????????? ???? ???????????? ????????????? ??????????? ?????????? ??????????? ???????????? (90) ?????????? ???????? ??????? ????? ??????????? ???? ?????????? ??????????? ?????? ???????????? ?????? ?????????? ??????? ?????????? ???????? ????? ??????? ???????? ??? ???????????? [?????: 90-91]? ??????? ???? ?????? ?????? ??????? ??????? ??? ???????? ???????? ??????????? ??????? ???????? ????????? ???????? ??? ???????????? [????????: 45]

(Diangkat berdasarkan khuthbah Jum’at Syaikh Abdul Bari ats Tsubaiti di Masjid Nabawi, Madinah al Munawwarah, pada tanggal 16 Rajab 1426 H).

(Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428/2007M).

Referensi

Dokumen terkait

Sampai dengan triwulan keempat tahun 2015 progress realisasi fisik mencapai 100%, meliputi kegiatan perancangan dan perekayasaan alat, pembuatan dan pengujian alat dan

1) Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Fasilitas Pendukung Utama arboretum mangrove antara lain seperti: Gapura, Menara Pengawas/Pengamatan; Deck dan Gazeboo. 2)

In data collecting technique and instrument, the researcher will use test. The test is used to know students descriptive paragraph writing ability. Pre-test, it is done to know

Andryanto, S.Kep., selaku pembimbing klinik Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan karya

Minyak atsiri di Indonesia memiliki nilai putar optik positif, hal tersebut disebabkan minyak jahe yang dihasilkan dari proses distilasi memiliki kandungan zingiberene yang

Aktivitas peserta didik yang positif misalnya, mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pemebelajaran dan

Hasil uji-F menunjukkan bahwa kedua variabel Pengetahuan Ekonomi Islam dan Locus of Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan BMT UGT Sidogiri di

 Riwayat wheezing, batuk, dada nyesek setelah terpapar oleh allergen tertentu  Riwayat Flu yang manifest-nya sampai sesak nafas atau perlu 10 hari untuk sembuh  Saat gejala