• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEDUKTIF BERBANTUAN VIDEO ANIMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEDUKTIF BERBANTUAN VIDEO ANIMASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN DARING MENULIS TEKS EKSPOSISI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEDUKTIF BERBANTUAN VIDEO

ANIMASI

Nurul Fauziah Marfuah1, Teti Sobari2, Via Nugraha3

1-3 IKIP Siliwangi 1 nurulfauziah356@gmail.com, 2tetisobari@ikipsiliwangi.ac.id, 3 vianugraha@ikipsiliwangi.ac.id Abstract

The based research is a problem in e-learning writing exposition text. The material of exposition text often not done because the student lack ability to write a text of exposition. The foregoing motivated researcher to make further analyzed about application e-learning writting exposition text make use approach deduktive assistance animated video as method learning. The purpose of researched is to describe a student difficulties in e-learning writing exposition text at aspects cognitive and psycho motor. The method used in this research is descriptive. The research sample is student of class VIII at SMPN 1 Ngamprah, with the quantity subject of 20 student. The research implemented with twice of learning meetings. The data collected through instruments of testing cognitive and psycho motor. The result of research showed that students have difficulty to complete both cognitive and psycho motor test. In cognitive test, the student have difficulty on solving the question about analyzing the structure and elements of exposition. Whereas in psycho motor test, student had difficulty to complete the spelling (EBI) aspect. After analyzed, it can be concluded that student difficulties in e-learning writing exposition text can be divided into two aspect. In cognitive aspect student had difficulty in analyzing the structure and element of exposition text, whereas in psycho motor aspect, student had difficulty in implementing the spelling (EBI) to the text.

Keywords: E-learning, Writing, Exposition text

Abstrak

Penelitian dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam pembelajaran daring menulis teks eksposisi. Materi menulis teks eksposisi seringkali tidak tertuntaskan karena kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Hal tersebut mendorong peneliti melakukan analisis lebih lanjut terhadap penerapan pembelajaran daring menulis teks eksposisi dengan menggunakan pendekatan deduktif berbantuan video animasi sebagai metode pembelajaran. Tujuan penelitian ini, untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam pembelajaran daring menulis teks eksposisi pada aspek pengetahuan dan keterampilan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Ngamprah, dengan jumlah subjek 20 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen tes pengetahuan dan keterampilan. Hasil penelitian menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes pengetahuan dan tes keterampilan. Pada tes pengetahuan siswa kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan aspek menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks eksposisi. Sedangkan pada soal keterampilan siswa kesulitan dalam memenuhi aspek ejaan (EBI). Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam pembelajaran daring menulis teks eksposisi dapat dibagi ke dalam dua aspek. Pada aspek pengetahuan siswa kesulitan dalam menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks eksposisi, sedangkan pada aspek keterampilan siswa kesulitan dalam menerapkan aspek ejaan (EBI) pada hasil tulisan.

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berbasis internet. Menurut

(Sadikin dkk., 2020) pembelajaran daring adalah pembelajaran yang memakai jaringan

internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibelitas serta kemampuan untuk menimbulkan bermacam jenis interaksi pembelajaran. Pada tahun 2020, akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, pembelajaran daring diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Pembelajaran daring dijadikan solusi untuk tetap melaksanakan pembelajaran disaat masyarakat melakukan pembatasan sosial.

Pelaksanaan pembelajaran daring tidak selalu berjalan mulus, terutama pada awal-awal pelaksanaan. Guru maupun siswa perlu penyesuaian terhadap pembelajaran daring yang baru dilaksanakan. Penyesuaian dapat meliputi pembiasaan LMS (Learning Management System), penyesuaian metode atau media pembelajaran, dan penyesuaian pada aspek lainnya. Tetapi ternyata meskipun siswa dan guru sudah terbiasa dengan pembelajaran daring, kesulitan selama pembelajaran daring tetap ada. Pada penelitian ini akan dibahas kesulitan siswa dalam pembelajaran daring terutama pada materi menulis teks eksposisi.

Menulis merupakan suatu aktivitas penyampaian pesan/informasi dengan menggunakan bahasa tulis (Sobari, 2018). Sedangkan menurut (Syamsudin, 2011), menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung antar mereka. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan menyampaikan informasi/pesan secara tidak langsung yang memerlukan proses sehingga dapat tertuang dalam bahasa tulis.

Kegiatan menulis teks eksposisi merupakan keterampilan berbahasa yang perlu dikuasi.

Menurut (Ranabumi dkk., 2013) teks eksposisi merupakan teks yang berisi informasi yang

disertai dengan argumen penulis. Hal ini sejalan dengan pendapat (Triyani, 2015) yang

mengemukakan bahwa teks eksposisi merupakan teks yang digunakan untuk meyakinkan

pembaca terhadap opini yang dikemukakan dengan beberapa argumen pendukung. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teks eksposisi adalah teks yang mengemukakan pendapat penulis disertai fakta pendukung untuk meyakinkan pembaca. Maka, menulis teks eksposisi merupakan kegiatan menuangkan pendapat penulis yang disertai fakta dalam bahasa tulis.

(3)

Teks eksposisi merupakan karya tulis non fiksi yang perlu memperhatikan ejaan dan menggunakan bahasa baku. Ejaan dan penggunaan bahasa baku ini sering menjadi kesulitan siswa dalam menulis teks non fiksi, termasuk teks eksposisi. Menurut hasil wawancara dengan salah satu guru senior di SMPN 1 Ngamprah didapat fakta bahwa pembelajaran menulis teks eksposisi sering tidak tertuntaskan karena kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi.

Pada penelitian ini akan diuraikan lebih rinci mengenai kesulitan siswa pada pembelajaran daring menulis teks eksposisi dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deduktif berbantuan video animasi. Samosir (dalam Winarso, 2014) mendefinisikan pendekatan deduktif sebagai suatu cara mengajar yang dikembangkan berdasarkan penalaran deduktif, dengan kata lain pendekatan dimulai dari definisi kemudian diikuti dengan contoh-contoh. Sedangkan video animasi yaitu media yang mengkombinasikan gambar, suara dan teks dalam bentuk gerak/hidup (Imamah, 2012).

LMS yang digunakan pada penelitian ini adalah siaran radio, google classroom, dan google form. Penggunaan beberapa LMS ini diharapkan mampu memudahkan siswa dalam memahami materi menulis teks eksposisi. Siaran radio digunakan dalam penyampaian pembukaan dan penjelasan yang diperlukan. Google classroom digunakan untuk mengirimkan materi dalam bentuk video animasi dan juga mengumpulkan tugas keterampilan. Sedangkan google form digunakan untuk pengisian presensi dan juga pengerjaan tugas pengetahuan.

Pemilihan pendekatan deduktif dan media video animasi didasarkan penelitian sebelumnya yang menyatakan pendekatan deduktif dan media video animasi dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Pada penelitian yang dilaksanakan (Harsono dkk., 2020), dengan judul “Pembelajaran Menulis Teks Drama Menggunakan Pendekatan Deduktif berbantuan Aplikasi Wattpad”, menyebutkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan deduktif dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis. Sedangkan (Firdaus, 2019), dalam skripsinya yang berjudul “Keterampilan Menulis Teks Eksposisi dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang” menyebutkan bahwa media audiovisual berhasil meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa.

(4)

METODE

Menurut (Sugiyono, 2014), metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif berusaha menggambarkan dan menjelaskan data secara terperinci dan akurat. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa selama pembelajaran daring menulis teks eksposisi dengan menggunakan pendekatan deduktif berbantuan video animasi.

Sumber data penelitian ini berasal dari hasil penelitian pembelajaran daring menulis teks eksposisi. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ngamprah dengan jumlah subjek sebanyak 20 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes pengetahuan dan tes keterampilan. Hasil tes pengetahuan dan tes keterampilan nantinya akan dianalisis, kemudian disimpulkan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam aspek pengetahuan dan aspek keterampilan selama pembelajaran daring menulis teks eksposisi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil penelitian ini berupa analisis dan identifikasi kesulitan siswa selama pembelajaran daring menulis teks eksposisi. Kesulitan siswa dianalisis dalam bentuk analisis hasil tes pengetahuan dan analisis hasil tes keterampilan. Berikut akan disajikan data hasil pengetahuan dan keterampilan siswa.

Tabel 1. Hasil Tes Pengetahuan Siswa No Soal Total Jawaban Benar

1 17 2 18 3 15 4 17 5 11 6 18 7 6 8 13

(5)

9 12 10 15 11 15 12 12 13 7 14 18 15 15 16 14 17 16 18 5 19 14 20 11

Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan Siswa

Aspek Penilaian Rata-rata Presentase (%)

Isi 17,1 85,6 Struktur 15,6 97,5 Unsur Kebahasaan 10,8 72 EBI 2,8 46,6 Hasil Tulisan 2,2 73,3 Pembahasan

Tabel 1 disajikan hasil tes pengetahuan siswa, dapat dilihat bahwa siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal nomor 7, 13 dan 18. Hal tersebut terbukti dari sedikitnya siswa yang mampu menjawab dengan tepat pada soal tersebut. Pada soal nomor 7 hanya 6 siswa yang mampu menjawab benar dari total 20 siswa, 7 siswa menjawab benar pada soal nomor 13, sedangkan pada soal nomor 18 terdapat 5 siswa yang mampu menjawab benar.

Setelah dianalisis ternyata soal nomor 7 merupakan soal menganalisis struktur teks eksposisi bagian rangkaian argumen. Sedangkan soal nomor 13 dan 18 merupakan soal menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi bagian konjungsi kausalitas dan kata kerja mental. Hasil tersebut sejalan dengan pendapat (Maulidta & Sukartiningsih, 2018), yang mengatakan bahwa kelemahan siswa saat menulis teks eksposisi terletak pada aspek struktur teks eksposisi.

Tabel 2 menyajikan data hasil tes keterampilan siswa. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa siswa kesulitan dalam menerapkan ejaan (EBI) dalam tulisan teks eksposisi yang

(6)

mereka buat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persentase EBI yang rendah yaitu 46,6%. Persentase yang disajikan merupakan persentase rata-rata nilai siswa dengan skor maksimal dari aspek EBI. Persentase dibutuhkan karena setiap aspek memiliki skor maksimal yang berbeda. Indikator pada aspek EBI yang diterapkan pada penelitian ini meliputi, penggunaan tanda baca, penetapan paragraf dan penulisan kata baku.

Berdasarkan hasil tes siswa dapat disimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam pembelajaran daring menulis teks eksposisi pada aspek pengetahuan terletak pada indikator menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks eksposisi, sedangkan pada aspek keterampilan siswa kesulitan dalam menerapkan ejaan (EBI) pada hasil tulisan. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan (Dewi & Silva, 2018), dalam penelitiannya didapat hasil bahwa kesulitan yang ditemukan pada materi menulis teks eksposisi terletak pada aspek kebahasaan, pengembangan isi, dan struktur. Adapun kesulitan siswa yang lain yaitu dari penggunaan tanda baca, konjungsi dan ejaan.

Kesulitan siswa dalam memahami unsur kebahasaan memberi dampak terhadap sulitnya siswa menerapkan EBI pada hasil tulisan. Hal ini diperkuat pendapat Setyawati (dalam Ayudia, Suryanto, & Waluyo, 2016), yang menyatakan bahwa salah satu yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa adalah pemakai bahasa yang kurang memahami kaidah bahasa yang dipakainya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, mengenai kesulitan pembelajaran daring menulis teks eksposisi pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ngamprah diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Kesulitan pembelajaran daring menulis teks eksposisi yang dialami siswa pada apek pengetahuan terletak pada indikator menganalisis struktur teks eksposisi rangkaian argumen, dan menganalisis unsur kebahasaan teks ekposisi konjungsi kausalitas dan kata kerja mental. Hal tersebut dibuktikan, dari total 20 siswa hanya 6 siswa yang mampu menjawab benar pada soal no 7 berkaitan dengan menganalisis struktur teks eksposisi rangkaian argumen, pada soal nomor 13 yang merupakan soal menganalisis unsur kebahasaan konjungsi kausalitas hanya 7 siswa yang menjawab benar, sedangkan pada

(7)

soal no 18 yang berkaitan dengan menganalisis unsur kebahasaan kata kerja mental hanya 5 siswa yang dapat menjawab benar.

2. Kesulitan pembelajaran daring menulis teks eksposisi yang dialami siswa pada aspek keterampilan terletak pada penerapan ejaan (EBI), terutama pada penggunaan tanda baca, penetapan paragraf dan penulisan kata baku. Kesulitan siswa tersebut dapat dilihat dari hasil tes keterampilan yang menunjukan persentase pada aspek ejaan (EBI) termasuk kategori rendah yaitu 46,6%.

3. Kesulitan siswa dalam memahami unsur kebahasaan dalam aspek pengetahuan ternyata berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan ejaan (EBI) dengan tepat saat menulis teks eksposisi. Hal tersebut bisa terjadi karena ketidakpahaman terhadap unsur kebahasaan yang benar menyebabkan siswa tidak tahu dasar yang tepat dalam menerapkan ejaan. Sehingga terjadi kekeliruan penggunaan ejaan ketika menulis teks eksposisi.

DAFTAR PUSTAKA

Ayudia, A., Suryanto, E., & Waluyo, B. (2016). Analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan hasil observasi pada siswa SMP. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 4(1), 34–49.

Dewi, U. K., & Silva, P. S. (2018). Penerapan metode discovery learning pada pembelajaran menulis teks eksposisi. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(November), 1021–1028.

Firdaus, Y. (2019). Keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan media audiovisual siswa kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang. Universitas Muhammadiyah Palembang.

Harsono, S., Wikanengsih, & Firmansyah, D. (2020). Pembelajaran menulis teks drama. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 195–202.

Imamah, N. (2012). Peningkatan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif berbasis konstruktivisme dipadukan dengan video animasi materi sistem kehidupan tumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1), 32–36.

Maulidta, H., & Sukartiningsih, W. (2018). Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis adobe flash untuk pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(5), 255038.

Ranabumi, R., Rohmadi, M., Subiyantoro, S. (2013). Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII-B SMP Negeri 5 Kediri. ELIC, 664–668.

(8)

Sadikin, A., Hamidah, A. (2020). BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Online-Journal.Unja.Ac.Id, 6, 215–224. diakses dari https://online-journal.unja.ac.id/biodik:https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759 Sobari, T. (2018). Penerapan teknik siklus belajar dalam pembelajaran menulis laporan

ilmiah berbasis vokasional. Sematik, 7(1), 1–13.

Sugiyono. (2014). Open Library - Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Syamsudin. (2011). Dari ide, bacaan, simakan, menuju menulis efektif teori, teknik, redaksi. Bandung: Geger Sunten.

Triyani. (2015). Desain pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Winarso, W. (2014). Membangun kemampuan berfikir matematika tingkat tinggi melalui pendekatan induktif, deduktif dan induktif-deduktif dalam pembelajaran matematika. Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching, 3(2). diakses dari https://doi.org/10.24235/eduma.v3i2.58

Referensi

Dokumen terkait

 Keluarga Microsoft Windows , yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG. UNIT

Pada siklus II indikator kinerja sudah tercapai (80% siswa tuntas), maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus II. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap

Perhatian akan faktor sosial menjadi penting, hasil produk dan jasa kita, wajib memperhatikan akan budaya masyarakat setempat. Setiap masyarakat memiliki ciri khas

Solusi dalam mengatasi tantangan untuk pemenuhan standar proses pendidikan oleh kepala madrasah sebagai manajer di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Bangka Belitung

Ketika saya menonton film yang bagus, saya bisa sangat mudah menempatkan diri saya pada karakter yang ada di dalam film tersebut. STS TS S

Pemupukan BP+suspensi FAS menghasilkan produksi BK hijauan puero tidak berbeda nyata (P>0.05) dibanding dengan pemupukan SP, tetapi nyata lebih tinggi (P<0.05) dibanding

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KALIMAT BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu