• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN LATAR BELAKANG"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

AKHIR

AMELYA PUTRI

2111106011

Studi Eksperimen Karakteristik Redaman dan Energi

Bangkitan dari Hydraulic Electro Mechanic Shock

Absorber (HEMSA) Dua Selang Compression Satu

Selang Rebound dengan Variasi Pembebanan Listrik

Pembimbing :

(2)
(3)

R

UMUSAN

M

ASALAH

1

• Bagaimana karakteristik redaman dari hydraulic electro

mechanic shock absorber (HEMSA) dua selang compression

satu selang rebound dengan pembebanan variasi listrik.

2

• Bagaimana karakteristik energi bangkitan dari hydraulic electro

mechanic shock absorber (HEMSA) dua selang compression

satu selang rebound dengan variasi pembebanan listrik.

3

• Bagaimana Analisa karakteristik energi bangkitan dari hydraulic

electro mechanic shock absorber (HEMSA) dua selang

compression satu selang rebound dengan variasi pembebanan

listrik

(4)

T

1

• Mengetahui karakteristik redaman dari hydraulic electro

mechanic shock absorber (HEMSA) dua selang compression satu

selang rebound dengan varasi pembebanan listrik.

2

• Melakukan studi eksperimen untuk mengetahui karakteristik

energi bangkitan dari hydraulic electro mechanic shock absorber

(HEMSA) dua selang compression satu selang rebound dengan

variasi pembebanan listrik.

3

• Menganalisa untuk mengetahui karakterisstik energi bangkitan

dari hydraulic electro mechanic shock absorber (HEMSA) dua

selang compression satu selang rebound dengan variasi

(5)

B

ATASAN

M

ASALAH

Model pengujian yang digunakan hanya ¼ dari

kendaraan

Eksitasi yang digunakan adalah alat uji suspensi

yaitu suspension rig

Generator yang digunakan adalah Alternator AC

Yamaha Yupiter

Pengujian ini hanya menggunakan 1 DOF

Pada perhitungan arus dan tegangan yang digunakan

adalah hasil pembacaan multimeter

1

5

4

3

2

(6)

Regenerative Shock Absorber oleh Massachutes

Institute of Technology

Tinjauan Terdahulu

1.linier elektromagnetik absorber

2. Rotational absorber

(7)

Hydraulic Electromagnetic Energy-Regenerative Shock Absorber

oleh Zhigang Fang dkk

Tinjauan Terdahulu

(8)

Perkembangan regenerative shock absorber oleh mahasiswa ITS

VERS GENERASI V

Sareza hafiz dkk

(9)

TINJAUAN

PUSTAKA

Mekanika Getaran

 Motion Base

(10)
(11)

METODOLOGI

Diagram Alir Penelitian Tugas akhir

(12)

Flow chart perhitungan dan skema koefisien

redaman viscous damping

(13)

Flow chart perhitungan dan skema koefisien

redaman viscous dampingc dan mechanic

(14)

Flow chart perhitungan dan skema koefisien redaman total HEMSA

tanpa pembebanan (viscous+mechanic+electric)

(15)

METODOLOGI

Skematik redaman HEMSA dengan pembebanan

lampu dipasang secara pararel

(16)

Alat uji test rig

massa

Pengatur amplitudo

Pengatur kecepatan

(17)

METODOLOGI

Pengujian statis untuk mencari nilai

konstanta redaman menggunakan alat uji

test rig yang ada di lab desain

(18)

Konstanta pegas (spring)

(19)

Pengujian impuls dan periodik

METODOLOGI

Pengujian dinamis impuls dan harmonik

untuk mengetahui respon masa arus dan

voltase pada alat uji HEMSA dengan

pembebanan listrik dilakukan di lab desain

vibration ITS dengan menggunakan alat uji

test rig

(20)
(21)

Pengujian karakteristik suspensi HEMSA akibat eksitasi periodik

(22)
(23)

METODOLOGI

Peralatan yang digunakan :

HEMSA dengan dua selang compression satu selang rebound

Keterangan Gambar:

1. Spring

2. HydraulicActuator

3. SelangHydraulic

4. HydraulicActuator

5. Rack & Pinion

6. Belt & Pulley

7. One way

bearing&Bevel Gear

(24)

Peralatan yang digunakan :

Suspension Rig

oscilosscope

Lampu

Jangka Sorong

(25)
(26)
(27)

Hasil pengujian HEMSA tanpa pembebanan listrik

Pengujian viscous damping

(28)

Pengujian viscous damping + mechanic

(29)

Hasil pengujian HEMSA tanpa pembebanan listrik

Pengujian viscous damping + mechanic + electric

(30)

Distribusi nilai redaman HEMSA tanpa pembebanan listrik

Nilai Redaman Komponen

HEMSA

C rebound (N.s/m)

C compression (N.s/m)

Cd (N.s/m)

Viscous damping

2684

2028

2356

Viscous+Friction damping

3008

2338

2673

Friction damping

324

310

317

Electric damping

1406

1023

1214.5

Total damping coefficient

(31)

Hasil pengujian nilai konstanta dengan pembebanan listrik

Nilai redaman HEMSA pada saat pembebanan 250 ohm

(32)

Nilai redaman HEMSA pada saat pembebanan 125 ohm

(33)

Hasil pengujian nilai konstanta dengan pembebanan listrik

Nilai redaman HEMSA pada saat pembebanan 83 ohm

(34)

Nilai konstanta redaman dengan pembebanan variasi listrik

Fd = 5712.v Fd = 4008.v y = 4598.2x Fd = 4598.v Fd = 6630.v Fd = 4201v Fd = 6208.v -500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 500 -0.12 -0.1 -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1

c rebound 250 ohm c compression 250 ohm C Kompres 83 C Rebound 83 c compression 125 ohm c rebound 125 ohm

(35)

Hasil pengujian nilai konstanta dengan pembebanan listrik

Distribusi Nilai Redaman HEMSA dengan variasi pembebanan listrik

0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00

250 ohm 500 ohm 750 ohm

koefesien redaman electric damping friction damping viscous damping C (Ns/m) 2356 2356 2356 317 317 317 2531 2941

2187

(36)
(37)

Respon massa impuls pada frekuensi 1.4 Hz

Sprung

(38)

Sprung

Base exciter

RMS

R 250 ohm = 0.7121 m/s2

R 125 ohm = 0.7113 m/s2

R 83 ohm = 0.6586 m/s2

RMS

R 250 ohm = 1.88 m/s2

R 125 ohm = 1.716 m/s2

R 83 ohm =2.088m/s2

(39)

Respon massa periodik pada frekuensi 1.7 Hz

Sprung

Base exciter

RMS

R 250 ohm = 0.6523 m/s2

R 125 ohm = 0.6772 m/s2

R 83 ohm = 0.7321 m/s2

RMS

R 250 ohm = 1.927 m/s2

R 125 ohm = 2.226 m/s2

R 83 ohm = 2.085m/s2

(40)

Sprung

Base exciter

RMS

R 250 ohm = 2.028 m/s2

R 125 ohm = 2.108 m/s2

R 83 ohm = 1.804 m/s2

RMS

R 250 ohm = 0.7333 m/s2

R 125 ohm = 0.7497 m/s2

R 83 ohm = 0.8299 m/s2

(41)
(42)
(43)

R 250 ohm

R 125 ohm

R 83 ohm

Standar kenyamanan penumpang pada frekuensi 1,4 Hz

RMS

R 250 ohm = 0.7121 m/s2 R 125 ohm = 0.7113 m/s2 R 83 ohm = 0.6586 m/s2

(44)

R 125 ohm

R 83 ohm

RMS R 250 ohm = 0.6523 m/s2 R 125 ohm = 0.6772 m/s2 R 83 ohm = 0.7321 m/s2

(45)

R 250 ohm

R 125 ohm

R 83 ohm

Standar kenyamanan penumpang pada frekuensi 2 Hz

RMS

R 250 ohm = 0.7333 m/s2 R 125 ohm = 0.7497 m/s2 R 83 ohm = 0.8299 m/s2

(46)

•Nilai dari konstanta pegas dari hasil pengujian yang digunakan pada HEMSA adalah sebesar 44357.5 N/m

•Nilai redaman viscous yang didapat adalah 2356 Ns/m, nilai redaman viscous + Gear transmission damping yang didapat adalah 2673 Ns/m dan nilai redaman HEMSA tanpa pembebanan ialah 3887.5 Ns/m.

•Nilai redaman total HEMSA dua selang compression dan satu selang rebound dengan pembebanan 250 ohm ialah 4860 Ns/m. nilai dengan pembebanan 125 ohm ialah 5204.5 Ns/m. nilai redaman dengan pembebanan 83 ohm ialah 5614 Ns/m. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi pembebanan akan semakin besar nilai redaman yang dihasilkan.

•Energy bangkitan yang dihasilkan HEMSA dua selang compression dan satu selang rebound pada frekuensi 1.4 Hz dengan pembebanan 250 ohm ialah 0.25 watt, dengan frekuensi 125 ohm ialah 0.27 watt dan dengan pembebanan 83 ohm ialah 0.24 watt. Pada frekuensi 1.7 Hz dengan pembebanan 250 ohm ialah 0.29 watt, dengan frekuensi 125 ohm ialah 0.37 watt dan dengan pembebanan 83 ohm ialah 0.40 watt. Pada frekuensi 2 Hz dengan pembebanan 250 ohm ialah 0.62 watt, dengan frekuensi 125 ohm ialah 0.57 watt dan dengan pembebanan 83 ohm ialah 0.67 watt.

•Pada Grafik Transmisibility Diplacement Vs Ratio Frekuensi, terdapat perbedaan yang jauh antara hasil percobaan dengan perhitungan secara teori. Dimana pada nilai r = 0.8, nilai ( X/Y ) teoritis pada semua variasi pembebanan dengan ζ 0.73, ζ 0.78, dan ζ 0.84 mengalami kenaikan namun nilai ( X/Y) percobaan pada ζ 0.73 mengalami penurunan, ζ 0.73 mengalami penurunan dan ζ 0.73 mengalami kenaikan. dimungkinkan salah satu penyebab dari nilai percobaan dan perhitungan teori tidak sama adalah alat tidak bekerja secara maksimal dan kesalahan pada saat pengukuran .

•Didasarkan pada ISO 2631 bahwa pada semua frekuensi berada di range 2.5 jam dengan demikian hampir tidak ada perbedaan yang significant antara perbedaan RMS dari masing – masing variasi pembebanan pada semua frekuensi. Hal ini dapat dismpulakan waktu yang paling nyaman digunakan pada semua frekuensi adalah selama 2,5 jam.

(47)

Gambar

Diagram Alir Penelitian Tugas akhir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa setengah dari anak usia 9-24 bulan memiliki jumlah gigi susu sesuai dengan usia, setengah

Puji syukur penulis panjatkan atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

No Nama Memaparkan informasi penting dari video/bacaan peristiwa proklamasi kemerdekaan Mengembangkan informasi penting dari video/bacaan peristiwa proklamasi

Adapun rata-rata nilai peningkatan kinerja Guru Seni Budaya SMP di Kabupaten Trenggalek adalah sebesar 110 poin ketika sebelum menerima tunjangan Profesi Guru

(Goldmann, 1975) Pendapat tersebut mempunyai relevansi dengan temuan penelitian di dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori di dalam novel Pulang mengangkat tema

Variabel yang diamati terhadap bahan yang digunakan dan pengolahan oleh pedagang di Kota Pontianak untuk menghasilkan air tebu terdiri dari 5 variabel, yaitu penyimpanan

Background pemandangan berupa gunung diberi warna biru yang semakin jauh semakin memudar, memperkuat kesan semakin jauh. Hamparan sawah di beri warna kontras kuning. Untuk

Bahkan dalam situasi adalah128-bit atau kunci yang lebih besar digunakan dengan cipher yang dirancang dengan baik seperti AES, Brute Force dapat dilakukan untuk meretas