• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Galur Wistar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efek Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Galur Wistar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JURNAL ILMU KEPERAWATAN

Volume 1, No. 1, Mei 2013

SUSUNAN REDAKSI

JURNAL ILMU KEPERAWATAN Pelindung

DR.Dr. Kusworini, M.Kes, Sp.PK

Pemimpin Redaksi

Ns. Setyoadi, M.Kep, Sp.KepKom

Wakil Pemimpin RedaksI

Yulian Wiji Utami, S.Kp, M.Kes

Sekretaris Redaksi

Ns. Mifetika Lukitasari, S.Kep

Bendahara Redaksi

Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep

Anggota Redaksi

Ns. Tony Suharsono, M.Kep Ns. Kumboyono, M.Kep, Sp.Kom Titin Andri Wihastuti, S.Kp, M.Kes

Ns. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, M.Kep Ns. Laily Yuliatun, M.Kep

Ns. Dian Susmarini, M.N

Ns. Heny Dwi Windarwati, M.Kep, Sp.KepJ Ns. Retno Lestari, M.Nurs

Ns. Septi Dewi Rahmawati, M.Ng Ns. Fransiska Imavike, M.Nurs Ns. Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB Kuswantoro Rusca Putra, S.Kp, M.Kep

Administrasi

Yuyun Nurdiana, A.Md

Alamat Redaksi :

Gedung Biomedik Lantai 2

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang 65145

Telepon (0341) 551611, 569117, 567192 pesawat 126; Fax (62) (0341) 564755 Email : jik@ub.ac.id Website : www. jik.ub.ac.id DAFTAR ISI Daftar Isi ... 1 ASPEK KEPERAWATAN PADA INKONTINENSIA URIN

Dina Dewi Sartika Lestari Ismail ... 3 DAMPAK HOME BASED EXERCISE TRAINING TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Tony Suharsono1, Krisna Yetti2, Lestari Sukmarini2 ... 12 EFEK EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DALAM

MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA TERKONTAMINASI PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR Sholihatul

Amaliya1, Bambang Soemantri2, Yulian Wiji Utami1 ... 19 PENGARUH BUAH MAHKOTA DEWA TERHADAP KADAR

KOLESTEROL TOTAL PLASMA PADA TIKUS STRAIN WISTAR

Septi Dewi Rachmawati ... 26 SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA DI YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN

MALANG Setyoadi, Yulian Wiji Utami, Sheylla Septina M... 35 PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS

DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI PSIK-A 2006-2007 FKUB MALANG

Laily Yuliatun1, Siti Chandra W.B2, Kesuma Pertiwi1 ... 41 EFEK LUMATAN DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP

PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) GALUR WISTAR

Willy Rachmad Wira Utama1, Yulian Wiji Utami1, Triyudani

Mardaning Raras2 ... 46 EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TATALAKSANA BALITA DENGAN DIARE DI DUA RUMAH SAKIT KOTA MALANG

Rinik Eko Kapti1, Yeni Rustina2, Widyatuti2 ... 53 EFEKTIVITAS ANTARA PENGGUNAAN EEA (EXPLICIT EKSTERNAL

AIDS) DENGAN IIA (IMPLICIT INTERNAL AIDS) SEBAGAI MNEMONIC STRATEGY DALAM MENINGKATKAN MEMORI PADA LANSIA

Khumidatun Niswah1, Ketut Sudiana2, Harmayetty3 ... 61 HUBUNGAN KEJADIAN DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI

PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN MALANG

Renny Nova, Titin Andri Wihastuti, Retno Lestari ... 71

www.jik.ub.ac.id

(3)

EFEK EKSTRAK DAUN PEGAGAN

(Centella asiatica)

DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA TERKONTAMINASI

PADA TIKUS PUTIH (

Rattus novergicus

) GALUR WISTAR

Sholihatul Amaliya

1

, Bambang Soemantri

2

, Yulian Wiji Utami

1

1

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

2

Laboratorium Anatomi dan Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Insiden luka terkontaminasi sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari dan memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut. Pada umunya luka terkontaminasi dirawat menggunakan povidone iodine 10% yang memiliki efek samping yaitu iritasi, alergi, residu, toksik pada sel dan rasa panas pada kulit. Daun pegagan dapat digunakan sebagai alternatif perawatan luka terkontaminasi karena mengandung triterpene yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri dan mendorong pembentukan kolagen tipe I serta mengandung minyak esensial yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efek Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Terkontaminasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar. Penelitian ini termasuk true experiment dengan desain post test group only. Sampel yang digunakan adalah dua puluh ekor tikus putih jantan yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok ekstrak daun pegagan 25%, 50% dan 75%, serta kelompok

povidone iodine 10% dan aquades sebagai kontrol. Pengambilan data setiap 24 jam selama 12 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan one way anova kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc dan didapatkan hasil bahwa ekstrak daun pegagan dapat mempercepat penyembuhan luka (dengan p value = 0,008; < 0,05) dan konsentrasi 25% memiliki efek penyembuhan luka yang paling baik dibanding konsentrasi 50% dan 75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pegagan dapat mempercepat penyembuhan luka terkontaminasi. Disarankan untuk dilakukan penelitian secara mikroskopis terhadap proses penyembuhan luka terkontaminasi.

Kata kunci : Ekstrak Daun Pegagan, Luka Terkontaminasi, Penyembuhan Luka

ABSTRACT

The incident of contaminated wound are very high in daily living and need proper care in order to prevent advance infection. The contaminated wound are usually cared by povidone iodine 10% that has side effects such as irritation, allergy, toxic to cell and felt hot in skin. Centella asiatica leaves can be used to alternative contaminated wound care because it contains triterpene as anti inflammation, anti bacterial agent and promote synthesis collagen and also contains essential oil as antibacterial agent. The purpose of this research is to explore the Effect of Centella asiatica Leaves Extract toward Accelerate Contaminated Wound Healing in White Rat Wistar Strain. This research is true experiment with post test only group design by using twenty male white rats. Sample are divided into five groups randomly, they are Centella asiatica extract 25%, 50%, and 75%, and povidone iodine 10% and aquades group as control group. The measurement is carried out every 24 hours for 12 days. The data are analyzed by Anova One Way and then Post Hoc and the result is Centella asiatica leaves extract can accelerate wound healing (p value = 0,008; < 0,05) and concentration 25% of Centella asiatica leaves extract has better effect than concentration 50% and 75% in contaminated wound healing. The conclusion from this experiment is Centella asiatica leaves extract can accelerate contaminated wound healing. It should be any advance research about Centella asiatica extract in healing process of contaminated wound by microscopic.

Key word : Centella asiatica leaves extract, contaminated wound, wound healing

Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. I, No. 1, Mei 2013; Korespondensi: Sholihatul Amaliya, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang Telp: 0341-569117 pswt 126 Email:sholi_amalia@yahoo.co.id

www.jik.ub.ac.id

(4)

PENDAHULUAN

Luka merupakan kerusakan kontinyuitas kulit, membran mukosa dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Salah satu jenisnya adalah luka terkontaminasi yaitu luka yang terpapar oleh lingkungan sekitar yang dapat berakibat infeksi (Rosadi, 2009).

Insiden luka terkontaminasi banyak terjadi, diantaranya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dan bencana alam. Sebagai contoh menurut data Satkorlak Penanggulangan Bencana daerah Padang menyatakan bahwa pada bencana gempa bumi di Padang tanggal 30 September 2009 korban luka mencapai 2919 orang (Darmawan, 2009).

Perawatan luka terkontaminasi dengan larutan

povidone iodine 10% sampai saat ini masih banyak digunakan. Larutan ini cocok untuk luka kotor atau terinfeksi oleh bakteri gram positif maupun gram negatif, spora, jamur, dan protozoa. Namun ternyata dapat menyebabkan iritasi, alergi, residu, toksik pada sel (Ismail, 2008). Oleh karena itu diperlukan terapi alternatif salah satunya dengan menggunakan pegagan.

Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang sudah banyak dikenal dan mudah dijumpai di Indonesia, namun penggunaannya sebagai obat masih terbatas (Besung, 2009). Tanaman ini memiliki komponen yang bermanfaat bagi kesehatan. Diantara komponen tersebut adalah triterpenoid dan minyak esensial. Kandungan triterpeinoidnya terdiri dari Asiatic acid, Madecassic acid, Asiaticoside dan Madecassoside (Somchit et al, 2004). Komponen ini memiliki banyak efek farmakologi pada penyembuhan luka, yaitu sebagai antiinflamasi, antibakteri, mendorong angiogenesis dan sintesis kolagen tipe I.

Berbagai hal diatas mendorong kami untuk melakukan penelitian tentang efek ekstrak daun pegagan dalam mempercepat penyembuhan luka terkontaminsai.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis true eksperimental research dengan menggunakan posttest only control group design dimana pengambilan data dilakukan di akhir atau setelah pemberian perlakuan. Kelompok ekstrak daun pegagan konsentrasi 25%, 50%, 75% sebagai kelompok eksperimental, kelompok povidone iodine 10%

sebagai kelompok kontrol positif I, dan kelompok aquades sebagai kelompok kontrol positif II.

Sampel pada penelitian ini adalah tikus putih

Rattus norvegicus galur Wistar. Kriteria sampel meliputi: umur 2-2,5 bulan merupakan usia pertumbuhan, berjenis kelamin jantan, berat badan antara 150-200 gr, kondisi sehat ditandai dengan pergerakan aktif, makanan tikus sama yaitu jenis makanan yang dibuat oleh lab farmakologi sebanyak 12-20 gr per hari. Sedangkan untuk minuman digunakan botol sebanyak 20-45 ml per hari dan tikus ditempatkan pada kandang yang sama dimana 1 kandang ditempati 1 tikus supaya tikus tidak berkelahi dan menimbulkan luka baru (Mangkowidjojo, 1988).

Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan metode simple random sampling. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi FKUB Malang pada tanggal 17 Desember 2009 sampai dengan 3 Januari 2010.

Bahan penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah Povidone iodine 10%,

aquades dan ekstrak daun pegagan yang diperoleh dari laboratorium Materia Medika Batu Malang dan cara ekstraksinya menggunakan teknik maserasi. Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah alat ekstraksi, alat pembuatan luka, lidokain, pisau cukur, set perawatan luka.

Luka insisi dibuat pada punggung tikus tanpa menggunakan teknik steril yaitu scapel yang digunakan dipaparkan dengan udara terbuka selama 24 jam dan tidak disterilkan. Panjang

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013

(5)

luka + 2,5 cm, kedalaman sampai area subkutan, luka dibiarkan terlebih dahulu selama ±3 jam sampai terjadi kontaminasi minimal. Perawatan luka dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama.

Perawatan luka dievaluasi sampai terlihat tanda-tanda penyembuhan luka yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu: hilangnya eritema, hilangnya edema, hilangnya pus dan tepi luka menutup. Setiap hari luka diobservasi dan dicatat pada lembar observasi sampai seluruh indikator tersebut terpenui. Bila semua indikator telah terpenuhi maka dikatakan luka telah sembuh.

Data dianalisa menggunakan uji statistik Anova One Way yang dilanjutan dengan uji Post Hoc.

HASIL PENELITIAN

Data hasil penelitian diperoleh dari observasi sampel yang dilakukan oleh peneliti. Luka diobservasi setiap hari pada waktu yang sama dan dihitung pada hari keberapa semua indikator penyembuhan luka terpenuhi. Untuk indikator hilangnya eritema, lama waktunya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 1. Grafik Lama Hilangnya Eritema

Kemudian untuk indikator hilangnya edema, hasil penelitianya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2. Grafik Lama Hilangnya Edema Pada indikator hilangnya pus, hasilnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 3. Grafik Lama Hilangnya Pus Kemudian pada indikator penutupan luka, data hasil penelitiannya adalah:

Gambar 4. Grafik Lama Tepi Luka Menutup 0 2 4 6 8 10 25% 50% 75% PI Aquades Hilangnya Eritema Hilangnya Eritema 0 5 10

Lama Hilangnya Edema

Lama Hilangnya Edema

0 2 4 6 8

Hilangnya Pus

Hilangnya Pus 0 2 4 6 8 10 12 25% 50% 75% PI Aquades

Tepi Luka Menutup

Tepi Luka Menutup

www.jik.ub.ac.id

(6)

Setelah semua indikator penyembuhan luka terpenuhi maka akan dihitung lama penyembuhan lukanya. Adapun datanya yaitu sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Lama Luka Sembuh

Dari grafik di atas terlihat bahwa lama penyembuhan luka pada masing-masing kelompok yaitu: kelompok ekstrak 25% selama 7 hari, ekstrak 50% selama 9 hari, ekstrak 75% selama 9,25 hari, kelompok Povidone iodnine

8,75 hari dan kelompok aquades adalah 10,5 hari.

Data hasil penelitian dianalisa dengan one way Anova SPSS 16 for Window dengan selang kepercayaan 95%. Hasil uji beda pada masing indikator yaitu untuk indikator hilangnya eritema nilai p yaitu 0,001; hilangnya edema nilai p nya yaitu 0,018; hilangnya pus nilai p nya 0,020; penutupan luka nilai p nya 0,008 dan untuk penyembuhan luka nilai p nya 0,008. Dari hasil tersebut terlihat bahwa niali p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan antar kelima kelompok perlakuan pada semua indikator. Selanjutnya, untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan efek signifikan maka dilakukan uji Post Hoc. Dari uji Post Hoc pada indikator hilangnya eritema dapat disimpulkan bahwa ekstrak 25%, 50% dan 75% tidak lebih baik dari pada Povidone iodine 10% namun lebih baih dari pada aquades. Pada indikator hilangnya edema disimpul- kan bahwa ekstrak 25%, 50% dan 75% tidak lebih baik dari Povidone Iodine 10%

dan ekstrak 25% lebih baik dari pada ekstrak 50%, 75% dan aquades. Kemudian pada indikator hilangnya pus ekstrak 25%, 50% dan 75% tidak lebih baik dari Povidone iodine namun lebih baik dari aquades. Pada indikator penutupan luka ekstrak 25% lebih baik dari ekstrak 50%, 75%,

Povidone iodine dan aquades. Setelah semua indikator penyembuhan luka terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji terhadap data penyembuhan luka. Dari uji Post hoc

disimpulkan bahwa ekstrak 25% lebih baik dari ekstrak 50% dan 75%, serta lebih baik dari kelompok kontrol Povidone Iodine dan aquades.

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian, perawatan luka menggunakan povidone iodine 10% menunjukkan bahwa pada indikator penyembuhan luka yaitu hilangnya eritema, hilangnya edema dan hilangnya pus, Povidone iodine 10% memiliki efek yang sama baiknya dengan ekstrak pegagan. Hal ini disebabkan karena kandungan Povidone iodine berupa antibakteri spektrum luas yang mampu melawan bakteri gram postif, negatif, jamur dan spora (Khan, 2006). Namun pada indikator penutupan luka povidone iodine 10% tidak lebih baik dari ekstrak pegagan 25%. Hal ini disebakan karena povidone iodine bersifat toksik terhadap fibroblast sehingga mempengaruhi pembentukan kolagen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan jaringan baru. Selanjutnyan pada kelompok

aquades proses penyembuhan luka tidak lebih baik dari povidone iodine 10% maupun ekstrak daun pegagan karena aquades karena pada

aquades tidak terdapat kandungan lain selain H2O.

Pada perawatan luka dengan ekstrak daun pegagan terlihat bahwa pada indikator penyembuhan luka yaitu hilangnya eritema, edema dan pus tidak lebih baik dari pada kelompok Povidone iodine 10%. Hal ini disebabkan karena efek antiinflamasi dari daun pegagan hanya mempengaruhi produksi salah 0 2 4 6 8 10 12

Luka Sembuh

Luka Sembuh

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013

(7)

satu mediator inflamasi yaitu prostaglandin (Rosadi, 2009). Padahal masih ada beberapa mediator inflamasi yang lain, jadi efek antiinflamasinya kecil. Selain itu efek anti bakteri dari ekstrak daun pegagan adalah meningkatkan aktifitas makrofag (Besung, 2009), sehingga meskipun telah diberi ekstrak maka akan tetap terbentuk pus pada luka. Hal ini disebabkan karena makrofag baru aktif setelah neutrofil kalah oleh bakteri yang akhirnya akan membentuk pus, jadi meskipun pemberian ekstrak dapat meningkatkan aktifitas makrofag masih akan tetapi terbentuk pus pada luka. Selain itu aktifitas antibakteri dari kandugan minyak esensial ekstrak daun pegagan bersifat kecil karena minyak esensial bukanlah kandungan utama jadi jumlahnya hanya sedikit.

Kemudian pada indikator penutupan luka ekstrak daun pegagan 25% lebih baik dari pada kelompok kontrol karena kandungan triterpenoid ekstrak daun pegagan yang mampu meningkatkan pembentukan kolagen tipe I pada kulit. Selain itu bila dibandingkan dengan kelompok ekstrak 50% dan 75%, ekstrak 25% memiliki efek yang lebih baik karena pada ekstrak yang lebih kental akan mempermudah terjadinya oksidasi yang menghalangi hidroksilasi prolin dan lisin sehingga kolagen tidak dikeluarkan oleh fibroblas (Gaylene, 2000).

KESIMPULAN

Rata-rata lama waktu penyembuhan luka terkontaminasi pada kelompok dengan perawatan Povidone iodine 10% adalah 8,75 hari. Rata-rata lama waktu penyembuhan luka terkontaminasi pada kelompok dengan perawatan aquades adalah 10,5 hari. Rata-rata lama waktu penyembuhan luka terkontaminasi pada kelompok dengan perawatan ekstrak dauan pegagan 25% adalah 7 hari, ekstrak 50% adalah 9 hari dan ekstrak 75% adalah 9,25 hari. Diantara ketiga konsentrasi ekstrak pegagan, ekstrak 25% memiliki efek yang paling baik

dalam mempercepat penyembuhan luka terkontaminasi. Adapaun efek ekstrak daun pegagan 25% terhadap indikator penyembuhan luka adalah: ekstrak daun pegagan 25% tidak dapat mempercepat hilangnya eritema, edema dan pus. Namun dapat mempercepat terjadinya penutupan luka. Perbandingan lama waktu penyembuhan luka antara kelompok ekstrak daun pegagan 25%, kelompok Povidone iodine 10% dan kelompok aquades menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kelompok ekstrak pegagan 25% memiliki waktu penyembuhan luka yang lebih cepat bila dibangkan dengan kelompok Povidone iodine 10% maupun aquades.

DAFTAR PUSTAKA

Asrama medika Fakultas Kedokteran UNHAS. 2009. Jenis Luka dan Perawatannya.

http://asramamedikafkunhas.blogspot.co m. Diakses tanggal 14 Oktober 2009. Pukul 12.30 WIB

Besung, I Nengah Kerta. 2009. Pegagan (Centella asiatica) sebagai alternative pencegahan Penyakit Infeksi pada Ternak.

www.buletinveteriner.com. Diakses tanggal 1 Oktober 2009. Pukul 12.00 WIB

Darmawan, INDRA. Update: Jumlah Korban mencapai 548. www.cangkang. vivanews.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 07.00

Gaylene AB, Patricia B, Valerie C. 2000. Delmar’s Fundamental and advanced: Nursing Skill,

Canada, Thomson Learning.

Handra, Hefriyan. 2004. Pegagan, Tumbuhan Terlupakan Kaya Manfaat Anti-"cellulite".

Kompas, 2 April, 2004.

Hasyim W, Ahmad. 2008. Efek Penggunaan Ekstrak Kunyit terhadap Lama Periode Inflamasi pada Marmut dengan Luka Bakar Derajat 2. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang

www.jik.ub.ac.id

(8)

Ismail. 2008. Luka dan Perawatannya. http://images.mailmkes.Multiplymultiply content.com. Diakses tanggal 1 Oktober 2009. Pukul 12.30 WIB

Januwati, Mariam dan M. Yusron. Budidaya Tanaman Pegagan. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. 2005. Sirkuler No. 11.

Khan, Muhammad N and Abul H Naqvi. Antiseptic, Iodine, Povidone Iodine and Traumativ Wound Cleansing. Tissue Viability Society, 2006, (16) 4: 6-10

Kozier, Barbara. 1995. Fundamental of Nursing. St. Louis: Mosby.

Mukti, Lilik. 2005. Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Bersih antara daun Pegaga dan Povidone Iodine 10% yang dipapar pada Hewan coba Marmut Betina. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang. MacKay, Douglas and Alan L. Miller. Nutritional

Support for Wound Healing. Alternative Madicine Review, 2003, (8) 4: 359-377 Mangkoewidjojo, Soesanto; Smith. John B.

1988. Pemeliharaan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Menaka KB, Ramesh Amitha, Biju Thomas, N Suchetha Kumari. Estimation of Nitric Oxide as an Inflammatory Marker in Periodontitis. Department of Periodontics Karnataka, India. 2009.Volume : 13, Issue : 2, Page : 75-78.

Mawardi dan Hasan. 2004. Dasar-Dasar Umum Bedah Minor. Jakarta: Agung Seto.

Morisson, Moya J. 2004. A Colour Guide To The Nursing Management Of Wounds. Florida (Eds). Manajemen Luka. Tyasmono A.F (Penterjemah). 2003. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Murniati, Anis. 2007. Efek Perawatan Luka Terkontaminasi Dengan Ekstrak Bawang Putih Lanang Dalam Mempercepat Penurunan Tanda Inflamasi Eritema pada Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) Strain Wistar. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang.

Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Potter, Patricia A. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. edisi 4. alih Bahasa: Renata Komalasari. Jakarta: EGC.

Rosadi, Zero Sapta. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber Linn) terhadap Fase Inflamasi: Konsentrasi Eritema pada Luka Sayat yang Terkontaminasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang.

Sabri, Lukis dan Sutanto Priyo Hastono. 2008.

Statistik kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. Shetty, B.S. S.L. Udupa dan A.L. Udupa.

Biochemical Analysis of Granulation Tissue in Steroi and Centella asiatica (linn) Treated Rats. Pharmacologyonline 2008. 2: 624-32. Smeltzer SC, Bare BG. 2002. Brunner

Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. Monica Ester (Eds). Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. Agung Waluyo (Penterjemah). 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Somchit et al. 2004. Antinociceptive and Antiinflammatory effects of Centella asiatica. Department of Biomedical Sciences, Faculty of Medicine and Health Sciences Universiti Putra Malaysia. 2004. 36 (6): 377-380.

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013

(9)

Suriadi. 2004. Perawatan Luka edisi 1. Jakarta: Agung Seto.

Zheng, Cheng jian and Qin, Lu ping. Chemical Components of Centella asiatica and their

Bioactivities. Journal of Chinese Integrative Medicine. 2005; (5) 3: 348-351.

www.jik.ub.ac.id

(10)

Gambar

Gambar 2. Grafik Lama Hilangnya Edema  Pada indikator hilangnya pus, hasilnya dapat  dilihat pada grafik berikut:
Gambar 5. Grafik Lama Luka Sembuh

Referensi

Dokumen terkait

Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) bidang Cipta

Dari hasil analisis data menujukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi pada materi reaksi reduksi oksidasi terhadap motivasi belajar siswa di SMA

Diabetes mellitus salah suatu penyakit yang bisa disebut atau dikategorikan kronis disebabkan karena penyakit ini menyerang organ pankreas yag sejatinya tidak memproduksi

Sistem struktur tambahan seperti kolom-balok dan dinding pemikul dapat digunakan dengan alasan sistem struktur tersebut memiliki ketahan yang tinggi terhadap beban vertikal serta

Jumlah pesan baru  yg belum dibaca Link untuk  mengirim pesan  Alamat  pemilik  email ini Klik untuk  keluar dari  kotak  email...

Hasil kajian ini yang menunjukkan terdapat perkaitan yang signifikan antara amalan kerohanian dengan pencapaian akademik turut dapat dibuktikan dalam kajian lain

Penelitian yang dilakukan oleh Lita Istiani(2017) dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan inflasi terhadap alokasi Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengan (Study

Penyelesaian sengketa secara cepat tentunya merupakan harapan bagi semua pihak yang mengalami suatu perkara, terutama bagi pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, proses