• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN SOSIALISASI PERENCANAAN PARTISIPATIF PENATAGUNAAN LAHAN DESA (P3LD) di LIMA DESA PRIORITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEGIATAN SOSIALISASI PERENCANAAN PARTISIPATIF PENATAGUNAAN LAHAN DESA (P3LD) di LIMA DESA PRIORITAS"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN SOSIALISASI PERENCANAAN

PARTISIPATIF PENATAGUNAAN LAHAN

DESA (P3LD) di LIMA DESA PRIORITAS

Laporan Kegiatan

Oktober 2004-Januari 2005

South Sumatera

Forest

Fire Management Project

Jl. Jenderal Sudirman No. 2837 KM 3,5 – PO Box 1229 Palembang 30129 – Sumatera Selatan – Indonesia

Telp: (62) 711-377821, Fax: (62) 711-353176 Email: ssffmp.eu@telkom.net

(2)

KEGIATAN SOSIALISASI PERENCANAAN

PARTISIPATIF PENATAGUNAAN LAHAN DESA

(P3LD) di LIMA DESA PRIORITAS

KONTRIBUTOR

Dendi Satria Buana, Ade Indriani Zuchri, Amir Hamzah, Dian Sari Rahayu, Siti Hawariyun, Alfariezka, Adios, Samudro.

(3)

Kegiatan Sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa (P3LD) di Lima Desa Prioritas:

Progress Report Period October 2004 – January 2005.

Disusun oleh:

South Sumatra Forest Fire Management Project (Dendi Satria Buana)

Peta oleh:

South Sumatra Forest Fire Management Project (Solichin)

Penyunting:

South Sumatra Forest Fire Management Project (Dendi Satria Buana)

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

South Sumatra Forest Fire Management Project

Jl. Jenderal Sudirman No. 2837 KM 3,5 – PO Box 1229 Palembang 30129 – Sumatera Selatan – Indonesia Telp: (62) 711-377821, Fax: (62) 711-353176 Email: ssffmp.eu@telkom.net

(4)

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF 1 BAB I. PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Tujuan Sosialisasi P3LD 3 C. Metode 4

D. Alat dan Bahan 4

E. Waktu dan Tempat 4

F. Peserta dan Fasilitator 4

BAB II.

PELAKSANAAN SOSIALISASI P3LD DI LIMA DESA PRIORITAS 6

I. Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung Kecamatan Tulung Selapan

Kabupaten Ogan Komering Ilir 6

II. Sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk Kecamatan Muara Telang Kabupaten

Banyuasin 8

III. Sosialisasi P3LD di Desa Mangsang Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi

Banyuasin 14

IV. Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten

Musi Banyuasin 18

V. Sosialisasi P3LD di Desa Riding Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan

Komering Ilir 24

BAB III.

KESIMPULAN 30

LAMPIRAN

Peta Lima Desa Prioritas Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD Materi Sosialisasi P3LD

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Desa Prioritas Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD 1 Tabel 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD 4 Tabel 3. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung 6 Tabel 4. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk 10 Tabel 5. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Mangsang 15 Tabel 6. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak (Dusun 1) 20 Tabel 7. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak (Dusun 3) 21

(6)

DAFTAR PHOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung 7 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk 12 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi P3LD di Desa Mangsang 17 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak 22 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi P3LD di Desa Riding 28

(7)

DAFTAR PETA

(8)

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI

PERENCANAAN PARTISIPATIF PENATAGUNAAN

LAHAN DESA (P3LD) di LIMA DESA PRIORITAS

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Sejak Januari 2003 SSFFMP dengan bantuan Uni Eropa memulai proyek baru yang bertujuan untuk mengembangkan suatu model pengelolaan lahan dan sumberdaya hutan yang rasional dan berkelanjutan. Secara khusus proyek ini bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi pembentukan sistem pengelolaan kebakaran yang terkoordinasi di tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan serta tingkat desa di Provinsi Sumatera Selatan yang mana seluruh stakeholders, termasuk pihak swasta, bekerja sama di dalam mengurangi pengaruh negatif dari kebakaran terhadap lingkungan hidup dan sosial ekonomi.

2. Salah satu hasil yang diharapkan oleh SSFFMP yakni adanya perencanaan tata ruang yang bersifat terpadu dan partisipatif yang diharapkan bisa mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan. Untuk kegiatan ini SSFFMP, Multi Stakeholders Forum dan Pokja Perencanaan dan Pengelolaan Lahan Secara Partisipatif akan mendukung desa-desa prioritas di Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin dan Banyuasin dalam membuat “perencanaan partisipatif penggunaan lahan desa (P3LD) yang disingkat dengan P3LD. Kegiatan P3LD ini pada tahap awal akan dilakukan di 5 desa prioritas berikut;

Tabel 1. Desa Prioritas Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD

No Desa Kecamatan Kabupaten

1 Ujung Tanjung Tulung Selapan OKI 2 Riding Pampangan OKI 3 Mangsang Bayung Lincir MUBA 4 Muara Medak Bayung Lincir MUBA 5 Talang Lubuk Muara Telang BA

3. Sosialisasi P3LD dilakukan di tingkat desa dengan jumlah peserta berkisar antara 30 hingga 50 orang per desa. Masyarakat yang mengikuti sosialisasi P3LD merupakan perwakilan dari berbagai kelompok kepentingan meliputi; 1) kepala desa dan jajarannya, 2) BPD, 3) tokoh masyarakat, 4) tokoh agama, 5) tokoh pemuda dan perwakilan perempuan serta 6) pihak swasta/investor yang ada di desa.

(9)

4. Secara umum sosialisasi P3LD dilakukan untuk memperkenalkan dan menyamakan pemahaman masyarakat tentang pentingnya melakukan penatagunaan lahan desa dan merencanakan pemanfaatan sumber daya alam desa secara berkelanjutan. Materi yang disampaikan pada sosialisasi meliputi; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan desa, 4) Tujuan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD dan 9) Dampak positif P3LD dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

5. Untuk lebih memudahkan penyampaian P3LD kepada masyarakat digunakan media sosialisasi yang terdiri dari; 1) Flipchart materi P3LD pada kertas ukuran A2, 2) Flipchart ilustrasi gambar seputar P3LD dan 3) Peta sketsa desa. Selanjutnya kepada seluruh peserta diberikan hand-out tentang P3LD. Informasi P3LD diharapkan dapat disebarluaskan oleh peserta kepada masyarakat desa setempat.

6. Proses sosialisasi P3LD yang telah dilakukan secara umum mampu membangun wawasan berfikir masyarakat dimasing-masing desa sehingga mereka merasa bahwa melakukan perencanaan terhadap pemanfaatan ruang dan sumber daya alam secara terencana akan memeberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Disisi lain masyarakat juga menyadari bahwa dengan melakukan perencanaan penatagunaan lahan desa secara partisipatif banyak permasalahan bisa di reduksi, disamping itu kepastian hak atas tanah menjadi lebih jelas.

7. Sosialisasi P3LD yang telah dilakukan di desa-desa prioritas secara umum prosesnya berjalan sesuai rencana. Namun tetap ada beberapa kendala misalnya dalam pembagian peran dan tanggung jawab. Komposisi tim sosialisasi tidak balance karena dinas dan instansi pemerintah yang duduk dalam MSF-Pokja Perencanaan dan Pengelolaan lahan secara partisipatif belum mengambil peran dan tugas yang seharusnya dilakukan. Salah satu penyebab adalah pencairan dana pendamping dari APBD yang tidak lancar sehingga berpengaruh terhadap pembayaran SPPD. Pada proses ini LSM dan konsorsium cukup banyak berperan melancarkan proses mulai dari persiapan materi, persiapan masyarakat dan pelaksanaan sosialisasi.

8. Sosialisasi ini ditindaklanjuti dengan pembentukan Komite Pengarah P3LD di masing-masing desa. Kriteria calon Komite Pengarah di tetapkan secara partisipatif di sesi akhir sosilaisasi. Pemilihan komite pengarah P3LD akan dilakukan kembali di masing-masing desa berdasarkan jadwal yang telah disepakati bersama.

(10)

A. Latar Belakang

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan fungsinya, pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia antar generasi secara berkelanjutan. Salah satu bentuk pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan adalah dengan melakukan perencanaan tata ruang (spasial) yang secara cermat mempertimbangkan kesesuaian lahan, sosial ekonomi masyarakat dan aspek hukum. Perencanaan tata ruang sangat efektif dimulai dari tingkatan desa mengingat dinegara Indonesia desa merupakan jenjang pemerintahan terendah dan sebagian besar lahan (ruang) dan masyarakat umumnya hidup di wilayah pedesaan.

Peluang masyarakat untuk mengatur sendiri penatagunaan ruang wilayah desa berdasarkan kesesuaian lahan, pertimbangan sosial ekonomi dan hukum serta perundang-undangan yang berlaku menjadi terbuka dengan adanya otonomi daerah. South Sumatera Forest Fire Management Project yang merupakan proyek kerjasama Uni Eropa dengan pemerintah Indonesia untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan menerapkan pendekatan perencanaan penatagunaan lahan desa sebagai salah satu upaya pencegahan kebakaran.

Kegiatan yang melibatkan masyarakat secara penuh tersebut dinamakan dengan Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang disingkat dengan P3LD. Untuk memulai pelaksanaan kegiatan ini SSFFMP telah melakukan sosialisasi tentang P3LD di lima desa prioritas yang tersebar di tiga kabupaten.

B. Tujuan Sosialisasi P3LD

Sosialisasi P3LD bertujuan untuk:

1. Menyamakan dan meningkatkan kesepahaman masyarakat desa serta pihak terkait tentang pentingnya melakukan suatu perencanaan dan penataan penggunaan ruang/spasial di desa untuk menjamin pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan.

2. Meningkatkan wawasan masyarakat tentang hak dan peran mereka dalam mengatur perencanaan tata ruang desa serta proses pelaksanaannya.

3. Meningkatkan wawasan masyarakat tentang tantangan penggunaan lahan dan sumberdaya alam desa di masa mendatang.

(11)

C. Metode

Sosialisasi ini pada prinsipnya menggunakan metode pendidikan orang dewasa yang mengutamakan partisipasi aktif dari peserta. Sosialisasi secara umum disampaikan melalui ceramah yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan rencana tindaklanjut. Salah satu point yang dibicarakan dalam rencana tindak lanjut yakni menyangkut pembentukan Komite Pengarah Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang diawali dengan diskusi menyangkut kriteria calon, sistem pemilihan dan waktu pemilihan. Seluruh rangkaian kegiatan ini melibatkan peran aktif peserta sosialisasi yang juga diikuti oleh perwakilan kaum perempuan.

D. Alat dan Bahan

Untuk memudahkan penyampaian informasi tentang Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa kepada masyarakat digunakan media sosialisasi berupa:

1. Flipchart media sosialisasi berupa materi P3LD tulisan yang dicetak di kertas ukuran A2.

2. Flipchart ilustrasi tentang P3LD yang di cetak di kertas ukuran A2. 3. Sketsa Desa.

4. Alat bantu dan perlengkapan pendukung lainnya.

E. Waktu dan Tempat

Sosialisasi P3LD dilakukan selama 1 hari di masing-masing desa prioritas, secara terperinci skedulnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD

Wilayah Administratif No. Waktu Tempat/Desa

Kecamatan Kabupaten

1. 29 / 11 / 2004 Ujung Tanjung Tulung Selapan OKI 2. 04 / 12 / 2004 Talang Lubuk Muara Telang Banyuasin 3. 08 / 12 / 2004 Mangsang Bayung Lencir Muba 4. 11 / 12 / 2004

06 / 01 / 2005

Muara Medak (dsn 1) Muara Medak (dsn 3)

Bayung Lencir Muba 5. 21/ 12 / 2004 Riding Pampangan OKI

F. Peserta dan Fasilitator

Peserta sosialisasi di masing-masing desa jumlahnya berfariasi antara 30 – 48 orang yang mewakili elemen: Unsur Pemerintah Desa (Kades), Unsur Badan Perwakilan Desa, Unsur Pemangku Adat, Unsur Perempuan dan Tokoh Agama. Secara rinci daftar peserta lokakarya disajikan pada Lampiran.

Team fasilihtator berasal dari SSFFMP dan Pokja Perencanaan dan Pengelolaahan Lahan Secara Partisipatif MSF dan terdiri atas:

1. SSFFMP (Zukri Saad, Dendi Satria Buana, Ade Indriani Zuchri).

2. Pokja Perencanaan dan Pengelolaahan Lahan Secara Partisipatif MSF di masing-masing kabupaten (data terlampir).

(12)

I. SOSIALISASI P3LD DI UJUNG TANJUNG KECAMATAN TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

A. Persiapan

Proses persiapan untuk sosialisasi P3LD di desa Ujung Tanjung dilakukan oleh tim pendahulu yang terdiri dari 2 orang anggota Pokja perencanaa dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF OKI (Amir Hamzah dan Najamudin), tim ini bertanggungjawab untuk menginformasikan kegiatan kepada pemerintahan desa, memastikan keterwakilan peserta, lokasi dan tempat pertemuan yang memadai dan setting pertemuan. Sebagai tindaklanjutnya pemerintahan desa mengundang perwakilan masyarakat dari keempat dusun yang ada di Ujung Tanjung termasuk perwakilan kaum perempuan.

B. Materi

Materi Sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang disampaikan kepada masyarakat di Desa Ujung Tanjung meliputi; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan desa, 4) Tujuan pelaksanaan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD dan 9) Dampak positif P3LD dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

C. Alat dan Bahan

Untuk lebih mempermudah penyampaian informasi tentang P3LD kepada masyarakat Desa Ujung Tanjung maka pada sosialisasi ini digunakan alat bantu

berupa media sosilaisasi yang terdiri dari: 1) Flipchart materi P3LD, 2) Ilustrasi/gambar tentang P3LD, 3) Peta sketsa Desa Ujung Tanjung dan 4) Handout materi P3LD.

Alat bantu lainnya yang juga digunakan adalah kertas metaplan, kertas plano, alat tulis dan papan metaplan serta perlengkapan pendukung lainnya.

PELAKSANAAN SOSIALISASI

P3LD DI LIMA DESA PRIORITAS

(13)

D. Proses

Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung berlangsung dari jam 09.00 – 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut: 1) Pembukaan dan sambutan kepala desa, 2) Sosialisasi P3LD, 3) Diskusi seputar P3LD, 4) Penyusunan kriteria calon Komite Pengarah P3LD dan 5) Penutup.

Dalam pelaksanaannya tim sosilaisasi P3LD yang telah berbagi tugas, melaksanakan peran dan tanggungjawab masing-masing seperti yang tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Ade Indriani Zuchri Moderator SSFFMP 2 Amir Hamzah Narasumber P3LD LSM 3 Najamudin Narasumber P3LD KTNA 4 Dendi Satria Buana Narasumber P3LD/fasilitator SSFFMP 5 Zukri Saad Narasumber P3LD SSFFMP

6 Siti Hawariyun Notulensi Konsorsium NGO

Penyampaian materi sosialisasi P3LD kepada masyarakat Ujung Tanjung dilakukan secara bergantian oleh tim sosialisasi. Salah satu anggota tim (Najamudin) berperan untuk menyampaikan informasi P3LD menggunakan bahasa daerah sehingga masyarakat Ujung Tanjung lebih mudah memahami penjelasan tentang P3LD. Untuk lebih meningkatkan kepahaman masyarakat setelah penyampaian materi berakhir acara dilanjutkan dengan diskusi seputar P3LD yang dipandu oleh moderator. Dalam diskusi ini masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya secara detail tentang informasi P3LD yang telah disampaikan tim.

Penentuan kriteria calon Komite Pengarah P3LD untuk Desa Ujung Tanjung dilakukan secara partisipatif dimana peserta diminta untuk menetapkan dan memutuskan sendiri peryaratan umum dan khusus untuk calon komite pengarah. Keberlangsungan proses ini dipandu oleh fasilitator diskusi.

Pada sesi akhir acara sosialisasi P3LD dibicarakan rencana tindak lanjut kegiatan berkaitan dengan pembentukan Komite Pengarah P3LD untuk desa Ujung Tanjung. Melalui proses musyawarah disepakati bahwa pemilihan Komite Pengarah akan dilakukan di Ujung Tanjung pada tanggal 18 Desember 2004, namun menjelang hari pemilihan masing-masing dusun akan mengidentifikasi calon untuk duduk dalam kepengurusan komite pengarah P3LD.

(14)

E. Hasil

Sosialisasi P3LD yang dilakukan di Desa Ujung Tanjung secara umum telah menginformasikan kepada masyarakat tentang perlunya perencaanaan partisipatif penatagunaan lahan / ruang dalam menyusunan rencana pembangunan di kawasan pedesaan.

Hal lain yang juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Ujung Tanjung adalah menyangkut kejelasan dan wewenang desa dan masyarakat dalam mengatur penggunaan ruang desanya. Dasar hukum yang disampaikan dalam sosialisasi memberikan jawaban atas keragu-raguan masyarakat untuk menggunakan haknya dalam perencanaan ruang dan pembangunan di desa.

Terkait dengan issu kesesuaian lahan yang juga disampaikan, masyarakat desa Ujung Tanjung merasa perlu untuk lebih mencermati potensi tanah atau lahan di wilayah desa.

Secara umum persepsi masyarakat Ujung Tanjung yang mengikuti sosialisasi P3LD mulai terbangun dan merasa bahwa perencanaan penatagunaan lahan desa memang diperlukan untuk keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam yang ada di desa.

F. Permasalahan

Proses sosialisasi secara umum berjalan dengan lancar dan partisipatif, keterwakilan gender juga tercermin dalam pertemuan desa untuk sosialisasi P3LD di Ujung Tanjung.

Permasalahan yang dirasakan menyangkut komposisi tim sosialisasi, dimana pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif yang berasal dari instansi pemerintahan tidak ikut serta dalam kegiatan ini, padahal kedepan para-pihak dari instansi terkait inilah yang akan menjadi mengambil alih peran SSFFMP dan menindaklanjuti kegiatan perencanaan penatagunaan lahan desa.

G. Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan sehubungan dengan Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa adalah membentuk Komite Pengarah P3LD. Untuk Desa Ujung Tanjung pembentukan Komite Pengarah P3LD akan dilakukan pada tanggal 18 Desember 2004. Keterlibatan intstansi pemerintahan yang tergabung dalam pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF OKI sangat ditunggu untuk pelaksanaan kegiatan ini.

(15)

H. Dokumentasi

Gambar 1.

Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung.

“Sosialisasi diawali denganmemperkenalkan anggota tim kepada masyarakat Ujung Tanjung”.

Gambar 3.

Penentuan Kriteria Calon Anggota Komite Pengarah P3LD melalui musyawarah.

“Untuk mendapatkan calon Komite Pengarah P3LD yang tepat dan sesuai dengan kehendak masyarakat maka terlebih dahulu ditentukan kriteria dan persyaratan calon”.

Gambar 2.

Penggunaan Media dalam Sosialisasi P3LD.

“Untuk memudahkan penyampaian informasi seputar P3LD, digunakan media sosialisasi yang terdiri dari (-) flipchart materi P3LD, (-) ilustrasi gambar tentang P3LD, dan (-) sketsa desa”.

(16)

II. SOSIALISASI P3LD DI DESA TALANG LUBUK KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN

A. Persiapan

Untuk pelaksanaan sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, tim SSFFMP dan beberapa anggota Pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif telah memulai persiapan lapangan sejak tanggal 29 November 2004 melalui utusan anggota tim (Adios dan Samudro) untuk secara langsung menginformasikan rencana pelaksanaan sosialisasi P3LD kepada pemerintah Desa Talang Lubuk. Dalam kesempatan tersebut tim persiapan juga menginformasikan jumlah dan perwakilan peserta serta setting kegiatan sosialisasi.

Selanjutnya pemerintahan Desa Talang Lubuk membuat undangan tertulis kepada sekitar 30 orang warga masyarakat yang merupakan perwakilan dari dusun satu, dusun dua dan kelompok perempuan untuk berpartisipasi dalam sosialisasi P3LD.

B. Materi

Materi Sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang disampaikan kepada masyarakat desa Talang Lubuk meliputi; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan

desa, 4) Tujuan pelaksanaan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD dan 9) Dampak positif P3LD dalam pencegahan

kebakaran hutan dan lahan.

Penyampaian materi P3LD yang dilakukan juga di dukung dengan beberapa ilustrasi / gambar yang menjelaskan P3LD. Penggunaan ilustrasi bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami P3LD karena dengan penggunaan visualisasi biasanya lebih informatif.

C. Alat dan Bahan

Dalam sosialisasi ini tim menggunakan beberapa bahan dan peralatan pembantu berupa media sosialisasi yang terdiri dari: 1) Flipchart materi P3LD, 2) Flipchart ilustrasi/gambar yang menjelaskan P3LD secara visual, 3) Sketsa Desa Talang Lubuk dan 4) Handout materi P3LD.

Akses menuju Desa Talang Lubuk yang hanya bisa dicapai dengan Speed Boat sedikit menghambat untuk membawa peralatan pembantu seperti papan metaplan, sebagai pengganti digunakan papan stereofom dan frame untuk media sosialisasi. Peralatan pendukung lainnya berupa kertas metaplan, pin board serta alat-alat tulis.

(17)

D. Proses

Sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut: 1) Pembukaan, 2) Sambutan Kepala Desa, 3) Sosialisasi P3LD, 4) Diskusi tentang P3LD, 5) Perumusan Kriteria KP P3LD dan 6) Rencana Tindak Lanjut.

Uraian umum dari proses adalah seperti berikut, 1) Pertemuan ini diawali dengan penyampaian susunan acara oleh moderator, selanjutnya untuk membangun suasana yang lebih akrab dan tidak terlalu formal moderator memperkenalkan masing-masing anggota tim sosialisasi kepada peserta, 2) Untuk memberikan ruang dan penghormatan kepada perangkat desa maka kepala desa diminta untuk memberikan sambutan yang berhubungan dengan kegiatan P3LD, pada kesempatan tersebut kepala desa menghimbau masyarakat untuk secara serius berpartisipasi dalam P3LD, 3) Penyampaian materi P3LD kepada masyarakat di sertai dengan gambar visualisasi kegiatan, 4) Dalam diskusi muncul beberapa pertanyaan menyangkut konteks partisipatif, hak masyarakat dalam penguasaan lahan dan keterlibatan perempuan dalam proses P3LD, 5) Perumusan kriteria untuk calon Komite Pengarah dilakukan secara partisipatif, proses ini di fasilitasi oleh Samudro (NGO Konsorsium) dan menghasilkan kriteria umum serta kriteria khusus untuk calon Komite Pengarah P3LD, 6) Pada sesi akhir kegiatan dibicarakan rencana tindak lanjut kegiatan menyangkut jadwal pembentukan Komite Pengarah P3LD.

Pada sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin ini tim yang memfasilitasi proses adalah:

Tabel 4. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Talang Lubuk

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Ade Indriani Zuchri Moderator SSFFMP 2 Dendi Satria Buana Narasumber SSFFMP

3 Samudro Fasilitator Konsorsium NGO 4 Adios Dokumentator Konsorsium NGO 5 Alfariska Notulensi Konsorsium NGO

E. Hasil

Secara umum sosialisasi P3LD yang dilakukan di Desa Talang Lubuk telah menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan perencanaan penggunaan lahan desa sebagai dasar perencanaan pembangunan berkelanjutan di tingkatan desa dan pengelolaan sumber daya alam.

Hal penting lainnya yang juga tersosialisasikan kepada masyarakat adalah menyangkut peraturan perundangan yang menjelaskan adanya hak masyarakat desa untuk mengatur penggunaan lahan di desa dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundangan yang lebih tinggi.

(18)

Perihal pertimbangan kesesuaian lahan yang juga disampaikan dalam sosialisasi, menjadi renungan bagi masyarakat desa Talang Lubuk untuk lebih mencermati potensi tanah atau lahan di wilayah desa dalam perencanaan pembangunan.

Sosialisasi yang dilakukan juga menjelaskan perlunya pelibatan perempuan dalam penatagunaan lahan desa dan ini diharapkan menjadi motifasi tersendiri bagi kelompok perempuan untuk ikut mengambil peranan dalam kegiatan P3LD.

F. Permasalahan

Sosialisasi P3LD yang dilakukan di Desa Talang Lubuk Kecamatan Muara Telang jika dilihat dari segi proses telah berlangsung dengan baik, dimana penyampaian materi telah dapat dipahami masyarakat, peserta yang mengikuti secara umum telah mewakili berbagai stakeholder di Desa Talang Lubuk termasuk perwakilan perempuan.

Namun tetap ada beberapa permasalahan yang dirasakan diantaranya adalah komposisi tim sosialisasi, dimana pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif yang berasal dari instansi pemerintahan Kabupaten Banyuasin tidak ikut serta dalam kegiatan ini, padahal kedepan para-pihak dari instansi terkait inilah yang diharapkan mengambil menindaklanjuti kegiatan perencanaan penatagunaan lahan desa.

Masalah lain yang juga dirasakan adalah pengkoordinasian kegiatan lapangan untuk pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF Banyuasin.

G. Tindak Lanjut

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan sehubungan dengan Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa adalah membentuk Komite Pengarah

P3LD. Kegiatan ini di Desa Talang Lubuk akan dilakukan pada tanggal 15 Desember 2004. Keterlibatan intstansi pemerintahan yang tergabung dalam

pokja perencanaa dan pengelolaah lahan secara partisipatif MSF Banyuasin sangat ditunggu untuk pelaksanaan kegiatan ini.

(19)

H. Dokumentasi

Gambar 1.

Sosialisasi dan penyampaian muatan tentang Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa di Talang Lubuk.

“Agar masyarakat lebih mudah memahami P3LD digunakan beberapa media sosialisasi seperti; Flipchart P3LD, Flipchart Ilustrasi P3LD dan Sketsa Desa”.

Gambar 2.

Diskusi bersama masyarakat Talang Lubuk seputar P3LD.

“Salah satu bahasan dalam diskusi adalah menyangkut wewenag dan peranserta berbagai pihak dalam kegiatan P3LD”.

Gambar 3.

Peran serta kelompok perempuan dalam sosialisasi P3LD.

(20)

Gambar 4.

Menggunakan metaplan sebagai alat bantu dalam menentukan kriteria calon Komite Pengarah P3LD.

“Masing-masing peserta mengusulkan persyarakat/kriteria sebagai standar untuk mengajukan calon anggota komite pengarah P3LD”.

Gambar 5.

Pengelompokan usulan kriteria calon Komite Pengarah P3LD.

“Kriteria calon komite yang diusulkan peserta dikelompokkan menjadi kriteria (-) Umum dan (-) Khusus, selanjutnya kriteria tersebut dijadikan standar untuk pencalonan.

Gambar 6.

Peran aktif perangkat desa dalam sosialisasi P3LD.

“Untuk lebih meningkatkan kepahaman peserta maka pada sesi akhir sosialisasi P3LD, sekretaris desa Talang Lubuk menyampaikan

(21)

III.SOSIALISASI P3LD DI DESA MANGSANG KECAMATAN BAYUNG LINCIR KABUPATEN MUSI BANYUASIN

A. Persiapan

Proses persiapan untuk sosialisasi P3LD di desa Mangsang dan Muara Medak dilakukan oleh tim pendahulu yang terdiri dari 2 orang, yang terdiri dari anggota Pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF MUBA dan Pokja 2 Banyuasin (Dian Sari Rahayu dan Dian Maulina), tim ini bertanggungjawab untuk menginformasikan kegiatan kepada pemerintahan desa, memastikan keterwakilan peserta, lokasi dan tempat pertemuan yang memadai dan setting pertemuan.

Sebagai tindak lanjutnya pemerintahan desa mengundang perwakilan masyarakat dari Desa Mangsang yang terdiri dari lima perwakilan dusun dan tiga perwakilan dusun yang ada di Desa muara Medak, termasuk mengundang perwakilan kaum perempuan yang ada di masing-masing Desa.

B. Materi

Materi Sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang disampaikan kepada masyarakat desa Mangsang meliputi; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan desa, 4) Tujuan pelaksanaan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD dan 9) Dampak positif P3LD dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

C. Alat dan Bahan

Untuk lebih mempermudah penyampaian informasi tentang P3LD kepada masyarakat desa Mangsang maka pada sosialisasi ini digunakan alat bantu berupa media sosilaisasi yang terdiri dari: 1) Flipchart materi P3LD, 2) Ilustrasi/gambar tentang P3LD, 3) Peta sketsa desa Mangsang, dan 4) Handout materi P3LD. Peralatan pendukung lainnya yang juga digunakan adalah kertas metaplan, kertas plano, alat tulis dan papan metaplan serta perlengkapan pendukung lainnya.

D. Proses

Sosialisasi P3LD di desa Mangsang berlangsung dari jam 10.00 – 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut: 1) Pembukaan dan sambutan kepala desa, 2) Sosialisasi P3LD, 3) Diskusi seputar P3LD, 4) Penyusunan kriteria calon Komite Pengarah P3LD dan 5) Penutup.

(22)

Dalam pelaksanaannya tim sosilaisasi P3LD yang telah berbagi tugas, melaksanakan peran dan tanggungjawab masing-masing seperti yang tercantum pada tabel berikut:

Tabel 5. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Mangsang

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Ade Indriani Zuchri Narasumber P3LD SSFFMP

2 A. Gani Moderator Pokja-3 MSF Muba/Disbun

3 Dendi Satria Buana Fasilitator SSFFMP 4 Dian Sari Rahayu Notulensi Pokja-3 Muba

5 Siti Hawariyun Dokumentator NGO Konsorsium Penyampaian materi sosialisasi P3LD kepada masyarakat Mangsang dilakukan secara bergantian oleh tim sosialisasi. Salah satu anggota tim (Ade Indriani) berperan untuk menyampaikan informasi P3LD kepada peserta sosialisasi yang seluruh pesertanya adalah laki-laki, sesekali juga menggunakan bahasa daerah Palembang sehingga masyarakat Mangsang diharapkan lebih mudah memahami penjelasan tentang P3LD. Agar masyarakat lebih memahami P3LD secara lebih mendetail maka setelah penyampaian materi berakhir acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator. Dalam diskusi ini masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya secara detail tentang informasi P3LD yang telah disampaikan tim.

Penentuan kriteria calon Komite Pengarah P3LD untuk desa Mangsang dilakukan secara partisipatif dimana peserta diminta untuk menetapkan dan memutuskan sendiri peryaratan umum dan khusus untuk calon komite pengarah. Keberlangsungan proses ini dipandu oleh fasilitator diskusi.

Pada sesi akhir acara sosialisasi P3LD dibicarakan rencana tindak lanjut kegiatan berkaitan dengan pembentukan Komite Pengarah P3LD untuk desa Mangsang. Melalui proses musyawarah disepakati bahwa pemilihan Komite Pengarah akan dilakukan di Desa Mangsang pada tanggal 28 Desember 2004, namun menjelang hari pemilihan masing-masing dusun akan mengidentifikasi calon untuk duduk dalam kepengurusan komite pengarah P3LD.

E. Hasil

Sosialisasi P3LD yang dilakukan di Desa Mangsang secara umum telah menginformasikan kepada masyarakat tentang perlunya perencaanaan partisipatif penatagunaan lahan / ruang dalam menyusunan rencana pembangunan di kawasan pedesaan.

Hal lain yang juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Mangsang adalah menyangkut kejelasan dan wewenang desa dan masyarakat dalam mengatur penggunaan ruang desanya. Dasar hukum yang disampaikan dalam sosialisasi memberikan jawaban atas keragu-raguan masyarakat untuk menggunakan haknya dalam perencanaan ruang dan pembangunan di desa.

(23)

Terkait dengan issu kesesuaian lahan yang juga disampaikan, masyarakat Desa Mangsang merasa perlu untuk lebih mencermati potensi tanah atau lahan di wilayah desa.

Secara umum persepsi masyarakat Desa Mangsang yang mengikuti sosialisasi P3LD mulai terbangun dan merasa bahwa perencanaan penatagunaan lahan desa memang diperlukan untuk keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam yang ada di desa.

F. Permasalahan

Proses sosialisasi secara umum berjalan dengan lancar dan partisipatif, hanya saja peserta yang menghadiri semuanya laki-laki sehingga keterwakilan gender yang diharapkan dapat terlibat aktif dalam proses sosialisasi tidak dapat terpenuhi. Sulitnya perempuan terlibat dalam kegiatan-kegiatan publik yang diadakan oleh pemerintah desa, mengakibatkan kurangnya partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan, disarankan kepada aparat desa Mangsang dan peserta sosilaisasi P3LD untuk pada saat pemilihan komite P3LD yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2004 dapat mengikutsertakan perwakilan kelompok perempuan.

Permasalahan yang dirasakan menyangkut komposisi tim sosialisasi, dimana pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF Muba yang berasal dari instansi pemerintahan sangat sedikit terlibat dalam kegiatan ini, padahal kedepan para-pihak dari instansi terkait inilah yang akan menjadi mengambil alih peran SSFFMP dan menindaklanjuti kegiatan perencanaan penatagunaan lahan desa.

G. Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan sehubungan dengan Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa adalah membentuk Komite Pengarah P3LD. Untuk Desa Mangsang pembentukan Komite Pengarah P3LD akan dilakukan pada tanggal 28 Desember 2004. Keterlibatan intstansi pemerintahan yang tergabung dalam pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF Muba sangat ditunggu untuk pelaksanaan kegiatan ini.

(24)

H. Dokumentasi

Gambar 1.

Keterlibatan Perangkat Desa Mangsang dalam acara Sosialisasi P3LD

“ Penyampaian Kata sambutan oleh Kaur Pemerintahan Desa Mangsang dalam Sosialisasi P3LD “.

Gambar 2.

Sosialisasi P3LD di Desa Mangsang.

“ Sosialisasi P3LD di ikuti oleh 27 orang perwakilan masyarakat dari

masing-masing dusun di desa Mangsang “.

Gambar 3.

Penggunaan media sosialisasi P3LD.

“ Untuk mempermudah penyampaian materi P3LD kepada masyarakat, maka

(25)

Gambar 4.

Penggunaan hand-out materi P3LD sebagai media penyebaran informasi.

“ Setiap peserta yang mengikuti sosialisasi di bekali dengan hand-out yang berisikan materi P3LD, agar peserta dapat memperluas penginformasian kegiatan kepada penduduk desa yang lain “.

Gambar 5.

Proses perumusan kriteria calon komite pengarah P3LD.

“ Untuk menjaring aspirasi setiap peserta tentang kriteria anggota Komite Pengarah digunakan meta-plan. Setiap peserta diminta untuk menuliskan kriteria calon berdasarkan kebutuhan dusun dan kelompok kepentingan yang diwakilinya “.

Gambar 6.

Diskusi dengan masyarakat seputar P3LD dan permasalahan penatagunaan lahan di desa Mangsang.

(26)

IV.SOSIALISASI P3LD DI DESA MUARA MEDAK KECAMATAN BAYUNG LINCIR KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Kegiatan sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa di Muara Medak dilaksanakan di dua dusun (dusun 1 dan dusun 3) mengingat letak ke tiga dusun yang sangat berjauhan dan akses yang relatif sulit.

A. Persiapan

SSFFMP mengkoordinasikan kegiatan ini kepada Pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF Muba melalui surat no. PK.1086/Pokja Tata Ruang/OKI-MUBA-BA tanggal 11 November 2004 tentang jadwal kegiatan sosialisasi.

Penginformasian kegiatan secara langsung ke pemerintah desa menyangkut setting pertemuan, jumlah peserta dan jadwal kegiatan dilakukan oleh tim persiapan dari pokja-perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF MUBA yakni Dian Sari Rahayu dibantu oleh Dian Maulina dari NGO konsorsium. Persiapan lapangan ini dilakukan pada tanggal 29 November 2004. Penginformasian kegiatan sosialisasi dari pemerintahan Desa Muara Medak ke masyarakat disampaikan melalui undangan tertulis yang ditujukan kepada 30 orang perwakilan masyarakat termasuk kelompok perempuan.

B. Materi

Materi mengenai Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang disosialisasikan kepada masyarakat desa Muara Medak meliputi beberapa hal penting seperti; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan desa, 4) Tujuan pelaksanaan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD, 9) Dampak positif penerapan P3LD dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, 10) Sejarah singkat penatagunaan lahan di Indonesia dan 11) Potret penatagunaan lahan di provinsi Sumatera Selatan. Untuk lebih meyakinkan masyarakat, disamping materi diatas juga di informasikan beberapa contoh daerah di Indonesia yang telah berhasil menyusun dan menerapkan perencanaan penatagunaan lahan dan tata ruang desanya seperti contoh kasus yang terdapat di Kenagarian Parik Malintang di Propinsi Sumatera Barat.

C. Alat dan Bahan

Akses menuju Desa Muara Medak yang hanya bisa dicapai dengan Speed Boat sedikit menghambat untuk membawa peralatan pendukung seperti papan metaplan. Sebagai pengganti digunakan kayu untuk frame surat kabar. Peralatan

(27)

pendukung lainnya berupa kertas metaplan, pin board serta alat-alat tulis bisa tetap di bawa dan digunakan sepanjang proses.

Sedangkan untuk menyampaikan materi sosialisasi kepada masyarakat tetap

digunakan media sosialisasi yang terdiri dari: 1) Flipchart materi P3LD, 2) Flipchart ilustrasi/gambar yang menjelaskan P3LD, 3) Sketsa Desa Muara

Medak dan 4) Handout materi P3LD.

D. Proses

Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak berlangsung dari pukul 09.30 – 12.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut: 1) Pembukaan yang disampaikan oleh sekretaris desa, 2) Sambutan Kepala Desa Muara Medak, 3) Sosialisasi P3LD, 4) Diskusi tentang P3LD, dan 6) Rencana Tindak Lanjut.

Pada kesempatan ini kepala desa Muara Medak berharap agar proses P3LD dapat terlaksana dengan semestinya mengingat bentang alam desa yang cukup luas dan jarak antar dusun yang begitu jauh di Muara Medak.

Penyampaian materi P3LD yang disertai dengan berbagai ilustrasi gambar tentang aktivitas P3LD ternyata membuat proses sosialisasi berlangsung lebih komunikatif dengan masyarakat. Diskusi yang berlangsung memperjelas peranan para pihak di desa dalam proses P3LD disamping itu juga diungkapkan beberapa permasalahan penggunaan lahan di Muara Medak salah satunya adalah batas administratif wilayah dengan desa tetangga dan banyaknya lahan terlantar.

Proses penetapan kriteria calon anggota Komite Pengarah P3LD akan dibicarakan ditingkat interen desa pada tanggal 14 Desember 2004 bertepatan dengan acara rembuk desa. Sedangkan untuk pemilihan Komite Pengarah P3LD direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2004.

Dalam sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak susunan tim yang melaksanakan kegiatan adalah:

Tabel 6. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak Dusun 1

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Dendi Satria Buana Narasumber/Fasilitator SSFFMP

2 Sofian Dokumentator Support team 3 Bujo Notulensi Suppor team 4 Mus Mulyadi Peralatan Support team

Kegiatan sosialisasi P3LD di Muara Medak Dusun 1 dihadiri oleh 30 orang anggota perwakilan masyarakat, 5 orang diantaranya adalah perwakilan kelompok perempuan.

(28)

Proses sosialisasi P3LD yang dilakukan di Muara Medak Dusun 3 tidak begitu berbeda dengan yang dilakukan di dusun 1. Tim yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut;

Tabel 7. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak Dusun 3

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Dendi Satria Buana Narasumber P3LD SSFFMP 2 Ade Indriani Zukri Narasumber KP P3LD SSFFMP 3 Dian Sari Rahayu Moderator Pokja 4 Siti Hawariyun Notulensi Pokja 5 Mustafa Dokumentator LKP-Unsri Sosialisasi yang bertempat di sekolah dasar ini dihadiri oleh 36 orang peserta yang terdiri dari 32 laki-laki dan 4 perempuan.

E. Hasil

Sosialisasi yang dilakukan diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat Muara Medak sehubungan dengan hak dan peran mereka dalam menata berbagai bentuk pemanfaatan ruang desanya dengan memperhatikan aspek kesesuaian lahan, sosial ekonomi masyarakat dan aspek hukum.

Disamping itu juga didapatkan beberapa informasi tentang bentuk-bentuk permasalahan penatagunaan lahan dan pemanfaatan sumber daya alam di Desa Muara Medak misalnya konflik batas desa dengan desa sempadan di propinsi Jambi, masalah sosial budaya dan pendidikan).

F. Permasalahan

Dalam pelaksanaan sosialisasi P3LD di Desa Muara Medak muncul beberapa permasalahan seperti:

- Permasalahan yang muncul di tingkat tim sosialisasi : Proses sosialisasi di Muara Medak tidak dapat diikuti oleh dinas instansi yang tergabung dalam pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif MSF Muba. - Keterwakilan masyarakat desa belum lengkap karena sosialisasi hanya

diikuti oleh perwakilan masyarakat dari dusun satu. Perwakilan masyarakat dusun dua dan tiga berhalangan hadir karena jarak yang cukup jauh dan aksesibilitas yang sulit untuk ke dusun satu.

G. Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan sehubungan dengan Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa adalah membentuk Komite Pengarah

P3LD. Kegiatan ini di Desa Muara Medak akan dilakukan pada tanggal 29 Desember 2004 di Dusun 1 dan tanggal 06 Januari 2005 di Dusun 3.

(29)

H. Dokumentasi

Gambar 1.

Penggunaan media sosialisasi dan alat bantu untuk mempermudah penyampaian informasi P3LD kepada masyarakat.

“ Kayu frame surat kabar merupakan salah satu alat bantu praktis yang digunakan tim PLUP “.

Gambar 2.

Sosialisasi P3LD di Dusun Induk Desa Muara Medak.

“ Sosialisasi P3LD di Dusun Induk Desa Muara Medak bertempat di Ruangan Pertemuan Kantor Kepala Desa, dihadiri oleh 30 orang wakil masyarakat. “.

Gambar 3.

Keterlibatan kelompok perempuan dalam sosialisasi P3LD di Dusun Induk Muara Medak.

(30)

Gambar 4.

Penyampaian kata sambutan dari pemerintahan desa Muara Medak yang diwakili oleh Sekretaris Desa.

“ Partisipasi dan peran aktif perangkat desa Muara Medak sangat membantu dalam pelaksanaan sosialisasi P3LD di Dususn 3 “.

Gambar 5.

Sosialisasi P3LD di Dusun 3 Muara Medak.

” Sosialisasi ini diikuti oleh 36 orang perwakilan masyarakat, 4 diantaranya merupakan wakil perempuan “.

Gambar 6.

Ulasan tentang kriteria calon Komite Pengarah.

(31)

V. SOSIALISASI P3LD DI DESA RIDING KECAMATAN PAMPANGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

A. Persiapan

Berbeda dengan pelaksanaan sosialisasi di Ujung Tanjung, proses persiapan sosialisasi P3LD di desa Riding tidak diawali dengan pemberangkatan tim persiapan. Untuk pelaksanaan kegiatan di desa ini Pokja-Perencanaan dan Pengelolaan lahan secara partisipatif Ogan Komering Ilir menyampaikan informasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada pemerintahan desa Riding ketika melakukan kunjungan sekaligus pembentukan Komite Pengarah P3LD di Ujung Tanjung pada 17-18 Desember 2004.

Dalam pertemuan singkat tersebut dibicarakan beberapa hal diantaranya mengenai kepastian keterwakilan peserta, lokasi pertemuan yang memadai serta setting pertemuan.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan tentang jadwal sosialisasi P3LD setelah terlebih dahulu mempertimbangan kondisi dan aktivitas masyarakat, maka diputuskan dilaksanakan pada Selasa, 21 Desember 2004, pukul 13.00 WIB.

B. Materi

Materi Sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa (P3LD) yang disampaikan kepada masyarakat desa Riding meliputi; 1) Pengertian P3LD, 2) Mengapa P3LD diperlukan, 3) Mengapa P3LD dilakukan di tingkatan desa, 4) Tujuan pelaksanaan P3LD, 5) Dasar hukum pelaksanaan P3LD, 6) Siapa yang merancang P3LD, 7) Bagaimana melakukan P3LD, 8) Alur pelaksanaan P3LD dan 9) Dampak positif P3LD dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

C. Alat dan Bahan

Untuk lebih mempermudah penyampaian informasi tentang P3LD kepada masyarakat desa Riding maka pada sosialisasi ini digunakan beberapa alat bantu

berupa media sosilaisasi yang terdiri dari: 1) Flipchart materi P3LD, 2) Flipchart ilustrasi / gambar tentang P3LD, 3) Peta sketsa Desa Riding dan

4) Hand-out materi P3LD.

Alat bantu lainnya yang juga digunakan adalah kertas metaplan, kertas plano, alat tulis dan papan metaplan serta perlengkapan pendukung lainnya.

(32)

D. Proses

Sosialisasi P3LD di Desa Riding berlangsung dari pukul 13.00-17.00 WIB dengan

susunan acara sebagai berikut: 1) Pembukaan dan sambutan kepala desa, 2) Sosialisasi P3LD, 3) Diskusi seputar P3LD, 4) Penyusunan kriteria calon

Komite Pengarah P3LD dan 5) Penutup.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini tim sosialisasi P3LD yang telah berbagi tugas, melaksanakan peran dan tanggungjawab masing-masing seperti yang tercantum pada tabel berikut:

Tabel 8. Tim Sosialisasi P3LD di desa Riding

No. Nama Tugas dan Peranan Instansi

1 Suyoto Moderator Disbun OKI 2 Dendi Satria Buana Fasilitator SSFFMP

3 Ade Indriyani Zuchri Fasilitator SSFFMP 4 Amir Hamzah Narasumber P3LD LSM 5 Najamuddin Narasumber P3LD Distan OKI 6 Siti Hawariyun Notulensi Konsorsium NGO

Penyampaian materi sosialisasi P3LD kepada masyarakat Riding dilakukan secara bergantian oleh tim sosialisasi. Untuk pertama kali tampil, Amir Hamzah dan Najamudin menjelaskan materi sesuai dengan hand-out yang dibagikan kepada peserta, yang dikaitkan dengan kondisi terkini masyarakat Riding. Supaya lebih mudah dipahami, tim juga menggunakan ilustrasi berupa gambar-gambar yang menjelaskan proses P3LD di tingkat desa.

Setelah penyampaian materi sosialisasi, dilakukan diskusi seputar P3LD, proses ini dipandu langsung oleh moderator. Dalam diskusi ini masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya secara detail tentang informasi P3LD yang telah disampaikan tim sosialisasi. Tidak hanya issu seputar P3LD, beberapa pertanyaan yang diajukan juga berkenaan dengan status dan permasalahan kepemilikan lahan di desa Riding.

Penentuan kriteria calon Komite Pengarah P3LD desa Riding dilakukan secara partisipatif, dengan memberikan kewenangan sepenuhnya kepada peserta untuk menetapkan dan memutuskan sendiri persyaratan umum dan khusus untuk calon Komite Pengarah P3LD, proses ini dipandu oleh Ade Indriyani Zuchri dari SSFFMP.

Pada sesi akhir sosialisasi P3LD dibicarakan rencana tindak lanjut kegiatan berkaitan dengan pembentukan Komite Pengarah P3LD untuk desa Riding. Melalui proses musyawarah disepakati bahwa pemilihan Komite Pengarah P3LD akan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2005, dengan catatan bagi setiap dusun mulai mengidentifikasi calon yang akan duduk dalam kepengurusan Komite Pengarah P3LD.

(33)

E. Hasil

Sosialisasi P3LD yang dilakukan di desa Riding secara umum telah menjelaskan kepada masyarakat mengenai perlunya perencanaan partipatif dalam penatagunaan lahan/ruang yang ada di desa. Selain itu, masyarakat juga diinformasikan suatu model formulasi dalam penyusunan rencana pembangunan di kawasan pedesaan.

Hal lain yang juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Riding adalah menyangkut kejelasan dan wewenang desa dan masyarakat dalam mengatur penggunaan ruang desanya. Dasar hukum yang dsampaikan dalam sosialisasi ini tidak saja sebagai upaya untuk memperkuat P3LD dari sisi hukum sekaligus juga memberikan jawaban atas keragu-raguan masyarakat dalam menggunakan haknya untuk turut berperan dalam perencanaan ruang dan pembangunan desa.

Secara umum, masyarakat Riding yang mengikuti sosialisasi P3LD mulai merenungkan manfaat dari perencanaan ruang desa. Mereka merasa perencanaan penatagunaan lahan desa memang diperlukan, terutama untuk kepentingan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam. Dan, mereka juga sadar bahwa penerapan P3LD merupakan sebuah solusi untuk permasalahan penggunaan lahan desa.

Metode penyusunan P3LD secara partisipatif yang menasbihkan pemberian wewenang sepenuhnya kepada masyarakat untuk menyusun rencana tata guna lahan desa juga dapat menjadi pijakan terbangunnya sikap demokrasi di kalangan masyarakat desa. Terbangunnya sikap demokrasi masyarakat melalui penatagunaan lahan desa ini juga perlahan-lahan dapat memupus sikap pragmatisme dan apatisme masyarakat dalam melihat diri, masyarakat serta lingkungan sekitarnya.

F. Permasalahan

Proses sosialisasi secara umum berjalan dengan lancar dan partisipatif. Keterwakilan gender juga tercermin dalam pertemuan desa untuk sosialisasi P3LD di desa Riding ini. Paling tidak, hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat kehadiran perempuan dalam sosialisasi P3LD ini yang mencapai 30 persent.

Sama seperti di desa Ujung Tanjung, permasalahan yang dirasakan adalah menyangkut komposisi tim sosialisasi. Karena, beberapa anggota Pokja-perencanaan dan pengendalian penggunaan lahan Ogan Komering Ilir yang berasal dari dinas/instansi terkait tidak ikut serta dalam kegiatan ini.

Hal lain yang diakibatkan ketidakhadiran dinas/instansi dalam forum sosialisasi P3LD ini adalah tidak terungkapnya secara jelas persoalan status kepemilikan lahan desa yang ada di dusun 3 desa Riding, terkait dengan keinginan masyarakat untuk mengelola lahan di areal tersebut. Tanpa ada penjelasan dari dinas/instansi

(34)

yang berkompeten menangani hal ini, ke depan dikhawatirkan persoalan ini akan memicu konflik lahan yang meluas.

Kompleksnya persoalan status lahan ini, juga dimungkinkan karena letak desa Riding yang berada di pinggiran kawasan huta Negara, serta kemungkinan akan adanya investor sawit yang berniat menanamkan modalnya di sana. Hal lain yang juga patut mendapatkan prioritas untuk diselesaikan adalah adanya ribuan hektar lahan kosong di daerah lebak yang selama ini menjadi “pusat api”, karena minimal lima tahun sekali sering dijadikan masyarakat sebagai areal padi sonor.

G. Rencana Tindak Lanjut

Sebagai bentuk rencana tindak lanjut (RTL) yang akan dilakukan sehubungan dengan P3LD ini adalah membentuk Komite Pengarah P3LD. Untuk desa Riding pembentukan Komite Pengarah P3LD ini akan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2005, pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai. Untuk memecahkan berbegai persoalan perencanaan tata guna lahan desa yang ada di desa Riding, ke depan diharapkan dinas/instansi yang terdaftar dalam Pokja perencanaan dan pengelolaan lahan secara partisipatif OKI dapat berperan serta dan dilibatkan secara langsung pada kegiatan-kegiatan di lapangan.

(35)

H. Dokumentasi

Gambar 1.

Sambutan Kepala Desa Riding terhadap pelaksanaan sosialisasi P3LD.

“ Kegiatan sosialisasi P3LD mendapat respon yang baik di Desa Riding, hal ini terlihat dari keterlibatan pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat “.

Gambar 2.

Pokja-Perencanaan dan Pengendalian Penggunaan Lahan mensosialisasikan P3LD di Desa Riding.

“ Sosialisasi P3LD disampaikan dengan menggunakan flipchart media sosialisasi “.

Gambar 3.

Penggunaan flipchart ilustrasi P3LD dalam proses sosialisasi.

(36)

Gambar 5.

Pelibatan kelompok perempuan dalam kegiatan sosialisasi P3LD di Desa Riding.

“ Persentase keterlibatan peserta perempuan dalam sosialisai P3LD di Desa Ridingmencapai 30 %. “.

Gambar 5.

Penggunaan hand-out materi P3LD.

“ Masing-masing peserta sosialisasi P3LD di bekali dengan hand-out dengan harapan dapat menyebarluaskan informasi P3LD kepada masyarakat lainnya “.

Gambar 6.

Diskusi tentang P3LD dan Permasalahan Penggunaan Lahan di Desa Riding.

(37)

Kesimpulan pelaksanaan kegiatan sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang telah dilakukan di lima desa prioritas adalah sebagai berikut;

1. Proses; Proses sosialisasi Perencanaan Partisipatif Penatagunaan Lahan Desa yang dilakukan di lima desa prioritas secara umum berjalan dengan baik. Penggunaan media sosialisasi berupa; 1) flip chart materi P3LD, 2) flip chart ilustrasi gambar proses P3LD, 3) sketsa desa dan 4) hand-out materi P3LD sangat membantu masyarakat dalam memahami informasi seputar P3LD.

2. Respon Pemerintahan Desa dan Masyarakat; Kegiatan sosialisasi P3LD yang dilakukan di lima desa prioritas secara umum mendapat respon dan dukungan yang positif dari masyarakat dan pemerintahan desa. Jika susun peringkat desa pelaksanaan sosialisasi P3LD berdasarkan besarnya respon dan partisipasi masyarakat dan pemerintahan desa adalah sebagai berikut; 1) Riding, 2) Talang Lubuk, 3) Muara Medak, 4) Ujung Tanjung dan 5) Mangsang.

3. Permasalahan Desa menyangkut Penatagunaan Lahan; Melalui diskusi dengan masyarakat di ke lima desa prioritas diketahui bahwa mayoritas desa mempunyai masalah berupa; 1) batas wilayah administrasi desa dengan desa sempadan, 2) masalah yang berhubungan dengan status lahan, 3) masalah teknis dalam pemanfaatan lahan rawa dan sektor perkebunan.

4. Harapan-harapan; Pada umumnya masyarakat di lima desa prioritas sangat mengharapkan keberadaan South Sumatra Forest Fire Management Project dan Multi Stakeholder Forum yang ada di tiga kabupaten prioritas bisa banyak berperan dalam memfasilitasi upaya resolusi konflik menyangkut batas administrasi wilayah desa dan status peruntukan lahan terutama kawasan hutan.

Gambar

Tabel 1. Desa Prioritas Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD
Tabel 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi P3LD
Tabel 3. Tim Sosialisasi P3LD di Desa Ujung Tanjung
Gambar 2. Penggunaan Media dalam Sosialisasi P3LD.
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian pengembangan R&D (researc and development). Tahap- tahap yang digunakan dalam penelitian yaitu potensi dan

Setelah dilakukan seminar sosialisasi Penyediaan Profil dan Potensi Desa pada Weebsite desa untuk mengefektifkan Perencanaan Pembangunan, maka Pemerintah desa dan seluruh

menyusun teks hortatory exposition lisan dan tulis, terkait isu aktual, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan

(2) Perubahan data, informasi, dan/atau dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan permohonan dari Produsen SDMK atau Pemilik SDPK kepada

Di dalam Purana disebutkan bahwa Brahman yang menjadikan dirinya sendiri membagi ke dalam tiga fungsi utama, yakni sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur kembali alam

Secara umum penulis menyimpulkan bahwa kegiatan PPL di SD N Jlaban yang terdiri beberapa kegiatan yakni : praktik mengajar terbimbing, praktik mengajar mandiri,