• Tidak ada hasil yang ditemukan

Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 4, Agustus 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 4, Agustus 2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II

Ika Widyawati

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

ikawidyaw89@yahoo.com

Abstrak: Ada tiga cakupan masalah yang menjadi fokus peneliti tentang pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II, yakni (1) kebutuhan model pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II, (2) model pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II, (3) ketepatan pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi objektif tentang pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II.Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan model 4-D. Model 4-D terdiri dari empat tahapan (1) pendefinisian (define), (2) perencanaan (design), (3) pengembangan (develop) dan (4) penyebaran (disseminate). Penelitian pengembangan ini berhasil memperoleh informasi tentang kebutuhan siswa dan guru akan bahan ajar yang interaktif, menarik, murah, efisien, mudah digunakan dan dimengerti. Informasi kebutuhan siswa dan guru diperoleh dari angket kebutuhan siswa dan angket kebutuhan guru. Dari informasi tersebut peneliti mengembangkan bahan ajar interaktif yang di dalamnya terdapat KI, KD, tujuan pembelajaran, materi, latihan, kuis dan tugas. Bahan ajar interaktif berbentuk flashatau mirip dengan menonton film. Kemudian bahan ajar tersebut dishareke web atau media sosial agar dapat diakses siswa kapanpun dan dimanapun, sehingga tercipta pembelajaran yang interaktif.Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli rancangan, media dan isi (83%), ahli bahasa (69%) dan ahli praktisi yakni guru kelas IV (83%) bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 78%, hal itu menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara valid berarti bahan ajar interaktif sudah tepat dan layak untuk diproduksi sebagai bahan ajar.

Kata-kata kunci: pengembangan, bahan ajar, interaktif, teks wawancara

PENDAHULUAN

Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia adalah berbasis teks. Bahasa Indonesia menjadi dasar dari mata pelajaran yang lain.Terutama dalam pembelajaran di SD

(2)

dengan tema tersebut. Pembelajaran tematik digunakan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Pada jenjang SD yang diharapkan menerapkan kurikulum 2013 adalah kelas 1 dan 4. Dalam buku guru kurikulum 2013 revisi 2016 yang dikeluarkan oleh Kemendikbud banyak teks yang diajarkan dalam kurikulum 2013. Misalnya pada kelas 4 SD di ajarkan teks laporan hasil pengamatan, teks intruksi, teks arahan/petunjuk, teks cerita petualangan, teks wawancara, dan teks ulasan. Teks wawancara adalah naskah tanya jawab pewawancara kepada narasumber. Pada materi teks wawancara diajarkan cara menyusun pertanyaan wawancara, sikap saat wawancara, dan pelaporan hasil wawancara secara tertulis.

SDN Banjaragung II adalah salah satu sekolah di kecamatan Bareng kabupaten Jombang yang menerapkan kurikulum 2013 pada kelas 1 dan 4. Ada dua sekolah di desa Banjaragung, yaitu SDN Banjaragung II dan SDN Banjaragung III. Dulu ada SDN Banjaragung I, tetapi digabung oleh pemerintah ke SDN Banjaragung II. Ada enam kelas yang dibuka di SDN Banjaragung II, yaitu kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Pada Tahun ajaran 2016/2017 ini jumlah siswa SDN Banjaragung II adalah 154 siswa. Siswa kelas I ada 19 siswa, kelas II ada 24 siswa, kelas III ada 24 siswa, kelas IV ada 35 siswa, kealas V ada 23 siswa, dan kelas VI ada 29 siswa. Siswa yang bersekolah di SDN Banjragung II rata-rata berasal dari kalangan menengah ke bawah. Kebanyakan orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani atau pekerja pabrik dan ibu siswa juga banyak yang tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Karena itulah, keluarga siswa kurang

mampu untuk memenuhi bahkan memberikan sarana dan prasarana belajar bagi anaknya, terutama buku pelajaran. Siswa hanya belajar dengan sumber belajar seadanya. Siswa belajar dengan buku siswa yang dipinjami oleh pemerintah dan LKS yang dibeli dengan harga terjangkau.

Guru di SDN Banjaragung II ada sembilan guru, satu TU, dan satu tukang kebun. Enam guru yang berstatus PNS, yaitu kepala sekolah, guru agama Islam, guru olahraga, guru kelas 1, guru kelas 5, dan guru kelas 6. Ada tiga guru honorer, yaitu guru kelas 2, guru kelas 3, dan guru kelas 4. Guru yang berstatus PNS rata-rata sudah berumur 40 ke atas. Sehingga guru kurang mampu menggunakan IT untuk melakukan pembelajaran. Pembuatan bahan ajar juga memerlukan waktu, biaya, dan tenaga ekstra, sehingga guru mengajar menggunakan bahan ajar seadanya. Hal itulah membuat pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik.

Sarana dan prasarana di SDN Banjaragung II cukup memadai. Sekoah ini mempunyai ruang kelas yang bagus, nyaman, baru, serta dilengkapi dengan media LCD. Sekolah ini juga mempunyai area yang cukup luas, karena penggabungan dari sekolah SDN Banjaragung I. Sekolah ini juga mempunyai perpustakaan. Sarana pembelajan di kelas seperti LCD sudah ada, sekolah juga mempunyai banyak komputer dan laptop. Kenyataanya, sarana dan prasarana yang sudah ada kurang dimaksimalkan penggunaannya dalam pembelajaran. Guru hanya menggunakan LCD sekali-kali untuk menunjukkan gambar, lagu atau memutar video.

(3)

khususnya kelas IV memerlukan bahan ajar yang efektif, efisien, mudah, praktis, dan ekonomis. Sebuah bahan ajar yang interaktif, yang dapat membuat interaksi antara pengajar dan peserta didik.

Macromedia Flash Player 8 adalah aplikasi perangkat lunak yang didesain khusus oleh Adobe yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan membangun situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan, sehingga Flash banyak digunakan untuk CD interaktif. Dengan

Macromedia Flash Player 8, tidak hanya materi secara tertulis yang dapat ditampilkan, tetapi juga gambar, musik, dan juga video. Bahkan dengan

Macromedia Flash Player 8 kita juga dapat membuat kuis atau latihan.

Pentingnya pengembangan bahan ajar interaktif sebagai alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar interaktif berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi teks wawancara. Oleh karena itu, pentingnya pengembangan bahan ajar interaktifyang murah, terjangkau, praktis, efisisen, menarik, mudah digu-nakan dan dipahami membuat peneliti mengangkat judul Pengembangan Ba-han Ajar Interaktif Teks Wawancara untuk Siswa Kelas IV SDN Banjaragung II.

Setyosari (2010:214-215) menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah untuk menghasilkan suatu produk tertentu,

mengkaji sesuatu dengan mengikuti alur berjalannya periode waktu, mempelajari suatu proses terjadinya atau berlangsungnya suatu peristiwa, keadaan, dan objek tertentu. Penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada bidang desain atau rancangan, berupa model desain atau desain bahan ajar.

Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, dapat kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan imple-mentasi pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.

Menurut Prastowo (2015:330), bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mengombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Dengan demikian terjadi hubungan dua arah antara bahan ajar dengan peng-gunanya. Sehingga, jika proses pembel-ajaran dilakukan dengan menggunakan bahan ajar seperti ini, peserta didik dapat terdorong untuk bersikap aktif.

(4)

mengatakan bahwa wawancara adalah melakukan tanya jawab dengan narasumber dengan tujuan mendapatkan penjelasan atau keterangandari nara sumber tersebut. Wawancara perlu dilakukan guna mendapatkan kejelasan fakta.

METODE

Fokus penelitian pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pengembangan bahan ajar interaktif materi teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II yang memuat bagaimana melakukan persiapan wawancara, menggali informasi melalui wawancara dan bagaimana melaporkan hasil wawancara secara tertulis dengan menggunakan model pengembangan 4-D.Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu

define, design, develop, dan disseminate

atau diadaptasikan menjadi model 4-P. Pemilihan media yang sesuai tujuan untuk menyampaikan materi teks wawancara. Peneliti menggunakan menggunakan bahan ajar interaktif yang dikemas dalam aplikasiMacromedia Flash Player 8yang dijalankan melaui laptop, LCD dan speker aktif. Penyimpanan media menggunakan CD ataupun flashdisk. Kemudian bahan ajar interaktif tersebut di share ke web atau media sosial. Peneliti juga menggunakan lembar kerja untuk menu-liskan hasil.

Di dalam pemilihan format ini dilakukan dengan mengkaji format-format bahan ajarinteraktif menggunakan aplikasi Macromedia Flash Player 8. Format bahan ajar interaktif adalah dengan memunculkan slide loading, profil, kata pengantar,

menu (KI dan KD, tujuan pembelajaran, materi, latihan, tugas), daftar pustaka dan penutup.

Validasi bahan ajar interaktif oleh para ahli diikuti dengan revisi. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan, media dan isi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli bahasa, serta satu orang guru kelas IV SDN Banjaragung II sebagai praktisi.

Subjek uji coba produk pada pengembangan bahan ajar interaktif pada materi teks wawancaradipilih uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas IV SDN Banjaragung II yang penentuannya berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kecerdasan.

Jenis data pada pengembangan bahan ajar interaktif pada materi teks wawancara siswa kelas IV SDN Banjaragung II adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan komentar yang diperoleh dari subyek ahli dan praktisi sebagai penilai dari produk yang dihasilkan, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subyek ahli, praktisi, dan angket siswa.

Instrumen pengumpul data yang digunakan pada pengembangan bahan ajar interaktif pada materi teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II adalah lembar validasi dan angket respon siswa.

(5)

pengembangan bahan ajar interaktif pada materi teks wawancara. Analisis data menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan komentar yang diperoleh dari subyek ahli dan praktisi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subyek ahli dan praktisi.

Secara keseluruhan penilaian validator dikatakan baik jika persentase darimasing-masing aspek berada pada selang 55%-100%. Nilai yang diberikan validator pada masing-masing aspek dianalisis dengan menggunakan rumus persentase penilaian.

HASIL PENGEMBANGAN Hasil Aalisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan pada siswa kelas IV SDN Banjaragung II Bareng, Jombang ini meliputi dua hal yaitu analisis kebutuhan siswa akan bahan ajar yang dijaring dari angket analisis kebutuhan siswa kelas IV SDN Banjaragung II dan analisis minat dan motivasi siswa yang dijaring dari angket minat dan motivasi siswa kelas IV SDN Banjaragung II. Pada tahap ini peneliti memperoleh informasi dari angket yang disebar pada siswa kelas IV SDN Banjaragung II tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 35 siswa. Siswa kelas IV SDN Banjaragung II yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Ada pula angket kebutuhan guru, diisi oleh guru kelas yaitu guru kelas IV SDN Banjaragung II. Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan guru akan bahan ajar dan informasi kondisi pembelajaran.

Analisis kebutuhan tersebut diperoleh dari angket analisis kebutuhan siswa kelas IV SDN Banjaragung II

yang berisi 10 pertanyaan dengan model jawaban checklist. Setiap pertanyaan mempunyai empat pilihan jawaban yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) setuju dan (4) sangat setuju. Dari deskripsi hasil angket analisis kebutuhan siswa kelas IV SDN Banjaragung II ini dapat disimpulkan bahwa dari pertanyaan 1 sampai dengan 10 siswa lebih banyak memilih jawaban setuju dan sangat setuju. Itu artinya siswa membutuhkan bahan ajar lain selain buku teks dan LKS dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran teks wawancara. Bahan ajar yang menggunakan perangkat computer dan LCD yang dalam tampilannya menggunakan tulisan, gambar, suara dan video. Bahan ajar yang memuat ringkasan materi, contoh, latihan, kuis, dan tugas.

Kedua, analisis angket kebutuhan guru kelas IV SDN Banjaragung II Bareng, Jombang. Angket kebutuhan guru ini digunakan peneliti sebagai informasi kondisi pembelajaran dan sebagai pedoman pengembangan bahan ajar. Dengan adanya angket kebutuhan guru ini, peneliti dapat merancang bahan ajar seperti apa yang dibutuhkan oleg guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran materi teks wawancara. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan model isian. Pertanyaan itu mencakup pembelajaran seperti apa yang selama ini dilakukan oleh guru dan bahan ajar seperti apa yang dibutuhkan oleh guru.

(6)

interktif yang dapat mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar interktif artinya yang terdiri dari beberapa jenis media, yang menarik dan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Bahan ajar yang di dalamnya berisi materi, contoh/model, latihan serta tugas. Sehingga bahan ajar ajar tersebut praktis dan memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan bahan ajar yang menarik dan mudah dipahami siswa. Sehingga tujuan pembelajaran dapat diwujudkan dengan baik.

Dari hasil deskripsi analisis angket minat dan motivasi siswa kelas IV SDN Banjaragung II dalam pembel-ajaran teks wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa minat dan motivasi siswa akan pembelajaran bahasa Indone-sia khususnya pembelajaran materi teks wawancara cukup besar. Siswa merasa senang dan tertarik akan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks wawancara. Siswa senang dan tertarik baik itu tentang materi dan tentang tugas-tugas dari pembelajaran teks wawancara. Sebab siswa merasa pem-belajaran teks wawancara penting dan mempunyai manfaat. Siswa juga merasa bersemangat dan optimis akan berhasil dalam pembelajaran teks wawancara. Oleh sebab itu siswa memerlukan guru yang dapat memahami bagaimana membuat materi teks wawancara menjadi penting dan membuat siswa lebih bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran. Serta siswa membutuhkan bahan ajar interaktif yang dapat membuat siswa senang, tertarik, bersemangat dan membantu siswa dalam memahami materi teks wawancara dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Hasil dari angket kebutuhan siswa dan guru akan bahan ajar interaktif teks wawancara siswa kelas IV SDN Banjaragung II dan juga angket minat

dan motivasi siswa kelas IV SDN Banjaragung II akan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembel-ajaran teks wawancara menunjukkan kebutuhan akan bahan ajar interaktif sangat besar. Guru dan siswa membutuhkan bahan ajar interaktif teks wawancara yang inovatif yaitu bahan ajar selain buku paket dan LKS, bahan ajar yang yang menarik yaitu bahan ajar yang menggunakan banyak media di dalamnya, baik itu tulisan, gambar, suara dan video juga menggunakan perangkat komputer dan LCD, mudah dipahami yaitu bahan ajar yang di dalamnya sudah terdapat materi, latihan dan tugas-tugas. Sehingga bahan ajar tersebut dapat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia khusus-nya materi teks wawancara.

Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Teks Wawancara untuk Siswa Kelas IV SDN Banjaragung II adalah pengem-bangan bahan ajar yang menggunakan model pengembangan 4-D atau diadaptasikan menjadi model 4-P. Hasil pengembangan bahan ajar tersebut meli-puti beberapa tahapan, yaitu: analisis struktur isi, analisis prosedural, analisis proses informasi, analisis konsep, perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format.

Media yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar interaktif ini adalah media komputer yang menggunakan bantuan apalikasi

(7)

dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tentunya membutuhkan laptop/komputer dan LCD.

Bahan ajar interaktif yang dikembangkan ini memuat beberapa media yang digunakan mulai dari tulisan, gambar animasi, gambar media, suara dan video contoh. Isi bahan ajar interaktif ini terdiri dari (1) tampilan awal, (2) profil pembuat, (3) tampilan menu, (4) KI dan KD, (5) tujuan pembelajaran, (5) materi, (6) latihan, (7) video contoh/model, (8) kuis, (9) tugas, (10) daftar rujukan, (11) penutup.

Di dalam pemilihan format ini dilakukan dengan mengkaji format-format bahan ajar interaktif menggunakanMacromadia Flash Player 8. Format yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar interaktif ini adalah format slide pada aplikasi

Macromedia Flash Player 8. 1)Komponen Pendahuluan

Di dalam komponen

pendahuluan ini ada beberapa slide yang meliputi slide proses, cover/profil.

Gambar 4.1 Proses Masuk

Gambar 4.2 Sampul/Profil

2)Komponen Isi

Komponen isi terdiri dari menu pada bahan ajar interaktif yaitu KI, KD, tujuan, materi, latihan dan tugas.

Gambar 4.3 Menu Bahan Ajar

3)Komponen Penutup

Komponen penutup terdiri dari daftar pustaka dan penutup berupa ucapan terima kasih dan menu untuk menutup aplikasi.

Gambar 4.4 Daftar Pustaka

Gambar 4.5 Terima Kasih

(8)

lanjut, tombol mundur, kembali ke menu/home, dan tombol kembali.

Ketepatan Produk

Ketepatan produk adalah bagian dari proses pengembangan yang bertujuan untuk menilai produk sudah tepat atau belum tepat. Peneliti memilih validator ahli rancangan, media dan isi bahan ajar interaktif adalah satu dosen pascasarjana pendidikan bahasa Indonesia. Serta satu validator ahli bahasa yaitu dosen yang mengajar juga di pascasajana pendidikan bahasa Indonesia. Satu ahli praktisi yaitu guru yang mengajar di kelas IV SDN Banjaragung II.

Dari empat aspek dan 20 indikator penilaian yang terdapat pada lembar validasi ahli rancangan, media dan isi bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II yang sudah dideskripsikan di atas dapat dijumlahkan nilai bahan ajar interaktif teks wawancara yang peneliti kembangkan mendapat total poin sebesar 66 poin, yang terdiri dari 24 poin dari jumlah penilaian sangat baik dan 42 poin dari jumlah penilaian baik. Kemudian jika dipersentasekan menjadi 82,5% atau dibulatkan menjadi 83%, artinya penilain bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II ini masuk pada skala penilaian sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara ini sudah layak, sesuai dan sudah dapat digunakan untuk bahan ajar. Hal tersebut juga didukung oleh komentar validator bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan peneliti bisa digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran teks wawancara pada siswa kelas IV. Menurut validator juga bahan ajar

interaktif teks wawancara yang dikembangkan oleh peneliti ini layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai saran dan komentar validator yang tertulis pada lembar validasi.

Dari delapan indikator penilaian yang dinilai oleh validator enam indikator penilaian diberi nilai baik oleh validator dan yang dua indikator dinilai cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan oleh peneliti dengan aplikasi Macromedia Flash Player 8 ini baik dalam segi bahasa. Artinya validator ahli abahasa menilai bahwa bahan ajar ini dapat diterima oleh siswa kelas IV SD. Bahan ajar interaktif teks wawancara ini dinilai baik oleh validator ahli bahasa dengan presentase penilaian 69%. Nilai tersebut masuk kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara dengan aplikasiMacromadia Flash Player 8 ini layak diproduksi, bisa digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran dengan perbaikan. Perbaikan tersebut didasarkan oleh saran atau komentar validator yang sudah diberikan atau dituliskan dalam lembar validasi ahli bahasa ini.

(9)

interaktif teks wawancara yang dikembangkan oleh peneliti ini masuk pada skala penilaian sangat baik. Artinya ahli praktisi menilai bahan ajar ineraktif yang dikembangkan oleh peneliti ini sudah valid, sesusai dan layak diproduksi. Hal tersebut juga di kuatkan oleh komentar validator bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara dengan aplikasi Macromedia Flash Player 8 ini memudahkan guru, menarik, baik dan sangat tepat digunakan dalam pembelajaran teks wawancara khusunya pada kelas IV SDN Banjaragung II. Bahkan validator memberikan penilaian bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan oleh peneliti layak diproduksi tanpa revisi.

Dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap bahan ajar interaktif teks wawancara dengan pemanfaatan aplikasi

Macromedia Flash Player 8 baik dan cukup memuaskan. Respon siswa dapat dilihat baik itu melalui gambaran perasaan dan penilaian siswa terhadap bahan ajar interaktif teks wawancara dengan aplikasi Macromedia Flash Player 8dalam angket respon siswa dan angket uji coba produk. Respon siswa tergambar dari hasil angket yang disebar oleh peneliti setelah melakukan pembelajaran teks wawancara dengan menggunakan bahan ajar interaktif yang dikembangkan peneliti. Pada angket respon siswa yang menggambarkan perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif, siswa dominan menjawab sangat setuju dan setuju pada pernyataan yang terdapat dalam angket. Sedangkan pada angket uji coba produk yang diberikan setelah melakukan pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan oleh peneliti, siswa dominan menilai bahan ajar interaktif

sangat baik dan baik dalam segi manfaat, desain tampilan materi dan bahasa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan peneliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara menggunakan

Macromedia Flash Player 8 diterima oleh siswa dengan baik karena dinilai efektif, efisien, menarik, mudah dipahami dan digunakan juga bermanfaat.

Tujuan tahap pendefinisian ( de-fine) adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembel-ajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan dalam bahan ajar interaktif. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (awal akhir), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembel-ajaran.

Tujuan tahap perancangan (design) adalah untuk menyiapkan bahan ajar interaktif. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format.

Tujuan tahap pengembangan (develop) adalah untuk menghasilkan bahan ajar interaktif yang sudah direvisi berdasarkan dari para ahli (validator). Tahap ini meliputi, validasi bahan ajar interaktif, simulasi, dan uji coba.

(10)

bahan ajar interaktif teks wawancara, satu orang dosen pascasarjana bahasa Indonesia sebagai validator ahli bahasa, serta satu orang guru kelas IV SDN Banjaragung II sebagai praktisi.

Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli rancangan, media dan isi bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 83% menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara sangat valid, dari hasil analisis lembar validasi ahli bahasa bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 69% menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara valid, serta dari hasil analisis lembar validasi praktisi (guru) bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 83% menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara valid.

Pengembangan bahan ajar inte-raktif teks wawancara yang telah dilakukan dapat membantu para siswa agar lebih tertarik dalam materi pembelajaran teks wawancara sehingga siswa akan menikmati pembelajaran dan termotivasi untuk melakukan pembel-ajaran. Bahan ajar ini juga membantu siswa belajar IT agar siswa tidak gaptek. Pengaplikasian bahan ajar ini juga menuntut siswa aktif. Bahan ajar ini dapat digunakan siswa secara mandiri maupun kelompok dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Bahan ajar ini memberi kesempatan siswa mengem-bangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Bahan ajar ini juga memberi kesempatan siswa lebih kreatif. Bahan ajar interaktif teks wawancara ini dapat digunakan oleh siswa sebagai salah satu

sumber belajar, sehingga pembelajaran lebih variatif dan maksimal.

Dapat membantu pendidik atau guru dalam membuat pembelajaran yang efektif, efisien, ekonomis, praktis dan menarik, khususnya pembelajaran teks wawancara. Guru dapat memantau perkembangan siswa melalui tugas, latihan dan komunikasi siswa. Guru juga lebih mudah menjelaskan materi yang juga dilengkapi dengan model atau video contoh. Bahan ajar ini memberi ilmu dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan IT. Dengan demikian pembelajaran terasa mudah tidak memberatkan guru dan guru juga dapat lebih vokus.

Bagi sekolah, hasil pengem-bangan ini dapat digunakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya dan meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks wawancara. Memberikan wawasan tentang pembelajaran menggunakan IT, sehingga sekolah akan tidak ketinggalan di era globalisasi dan teknologi saat ini. Serta dapat diterapkan pada sekolah lain. Penerapan pada sekolah yang lain tersebut tentu saja yang memiliki kesamaan karakteristik, situasi dan kondisi yang ada di daerahnya masing-masing.

Bagi pengembang, hasil pengem-bangan ini dapat digunakan untuk mengembangkan ataupun meningkatkan kemampuan dalam pembuatan bahan ajar, khususnya bahan ajar interaktif yang memanfaatkan aplikasi Macrome-dia Flash Player 8. Bahan ajar ineraktif teks wawancara dengan pemanfaatan aplikasi Macromedia Flash Player 8

(11)

pemaham-an tentpemaham-ang bahpemaham-an ajar interaktif dpemaham-an pengaplikasian bahan ajar tersebut di lapangan.

Bagi pengembang lain, hasil pengembangan ini dapat digunakan oleh sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan bahan ajar interaktif, khususnya bahan ajar interaktif materi teks wawancara dengan pemanfaatan aplikasi Macromedia Flash Player 8. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian pengembangan tentang bahan ajar interaktif. Serta untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan materi, tema, atau media yang bervariatif.

Model pengembangan 4-D ini terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti, sehingga untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan tahap penyebaran (disseminate).

DAFTAR RUJUKAN

Diknas. 2004.Pedoman Umum

Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang.

2008.Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kemendikbud RI 2014. 2016. Tema 3 Peduli terhadap Mahluk Hidup Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Buku Guru SD/MI Kelas IV). Jakarta: Pusat Kuriulum dan

Perbukuan Kemendikbud.

Latief, Mohammad Adnan. 2010.Tanya Jawab Metode Penelitian

Pembelajaran Bahasa. Malang:UM Press.

Mahsum.2014.Teks dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Nurjanah, Eka. 2015.Pengembangan

E-book Interaktif pada Materi Menyimak Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Berbasis Kearifan Lokal Pangkalan Bun pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai.Malang: Program Pascasarjana Univ. Islam Malang.

Prastowo, Andi. 2015.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press

Setyosari, Punaji. 2010.Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sholeh, Khabib. 2016.Pengembangan Teks Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Buku Ajar Berbasis Multiple Intelligences dalam Kurikulum 2013.Purworejo: KIP Bahasa dan Sastra Indonesia Univ Muhamadiyah Purworejo. Sugiyono. 2013.Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual (Konsep,

Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum 2013). Jakarta: Prenada Media Group.

Tri, Endah Priyatni. 2014.Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Zainuddin. 2015.Pengembangan Bahan

(12)

Gambar

Gambar 4.3 Menu Bahan Ajar

Referensi

Dokumen terkait

Lapisan air laut di bagian atas yang hangat, tipis dan sangat dipengaruhi oleh angin, gelombang dan sinar matahari disebut lapisan... Lereng di bawah laut yang sudut menunjamnya

Pada hari ini , RabuTanggal Sembilan Belas Bulan Juli Tahun dua ribu enam belas , sesuai dengan Jadwal yang termuat pada portal LPSE

Pada tanggal berapakah bumi akan berada pada posisi seperti gambar di bawah ini dimana sinar matahari akan jatuh tepat tegak lurus ke permukaan bumi pada lintang 23,5 o N..

Sehubungan dengan telah selesainya evaluasi kualifikasi terhadap penawaran yang telah disampaikan kepada Pokja VI [enam] KLP Kabupaten Tapin, maka bersama ini kami mengundang

Hasil studi ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai interaksi yang terjadi dalam proses karbonisasi gambut sehingga nilai atau relasi antara hasil

Adalah badan usaha perusahaan yang lebih banyak menggunakan mesin atau barang modal dari pada tenaga kerja manusia.. Penggolongan Badan Usaha menurut Bentuk

dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir Kecuali untuk Perusahaan yang berdiri kurang.. dari 3 (tiga) tahun, untuk Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan,

Daerah (3) adalah tempat bintang-bintang berukuran kecil (dibandingkan bintang di daerah (1)) dengan luminositas tinggi dan temperatur rendah, disebut daerah Bintang Katai