• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PRAKTEK PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL A. Tinjauan Umum Tentang Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Secara teoritis pasar modal (capital market)didefenisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang baik dalam bentuk modal sendiri (stocks)maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam

financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang, baik yang bersifat

negotiable maupun nonnegotiable.11

11

Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal,(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011), hlm.7.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 angka 13 tentang Pasar Modal memberi pengertian yakni:

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik, yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

(2)

Pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya adalah suatu tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli. Yang membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada objek yang diperjualbelikan. Kalau pada pasar lainnya yang diperdagangkan adalah sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari-hari, tetapi yang diperjualbelikan di pasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek (surat berharga).12

2. Fungsi Pasar Modal

Pada era globalisasi saat ini tidak sedikit Negara yang memberikan perhatian pada setiap perkembangan pasar modal. Karena hal ini menjadi salah penunjang perekonomian suatu Negara. Larinya modal ke laur negeri terjadi bukan kaarenna merosotnya nilai rupiah ataupun naiknya inflansi dan tingkat suku bunga padaa suatu Negara, namun juga sebagai dampak dari ketidaktersediaan alternatif lain di bidah investasi yang dapat menguntungkan di Negara yang di maksud atau di waktu yang bersamaan pada bursa di Negara yang berbeda menawarkarkan keuntungan yang bernilai tinggi jika dibandingkan dengan negaranya.

Dengan demikian pasar modal dapat memainkan peranan penting bagi perkembangan ekonomi suatu Negara karena sebagaimana

12

(3)

dikemukakan oleh Munir Fuady suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:13

a. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.

b. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional.

c. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja.

d. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.

e. Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market dalam menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral.

f. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang

reasonable.

g. Sebagai alternative investasi bagi para pemodal.

3. Dasar Hukum Pasar Modal

Puncak dan momentum penentu bagi perkembangan pasar modal di Indonesia adalah dengan keluarnya peraturan perundang-undangan

13

(4)

sejak tahun1995 yang menjadi landasan kokoh di bidang pasar modal antara lain sebagai berikut:14

a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

c. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995

tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero).

g. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penatausahaan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi atas Pengelola Surat Utang Negara.

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.06/2005 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/KMK.01/2003 tentang Lelang Pembelian Kembali Obligasi Negara.

i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana.

14

(5)

j. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 464/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing.

k. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 455/KMK.010/1997 tentang Pemberian Saham oleh Pemodal Asing melalui Pasar Modal.

l. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 467/KMK.010/1997 tentang Pemilikian Saham Perusahaan Efek oleh Pemodal Asing.

m. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 447/KMK.06/2005 tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009.

n. Peraturan-peraturab Otoritas Jasa Keuangan.

4. Instrumen Yang di Pasarkan di Pasar Modal

Instrumen Pasar Modal maksudnya ialah semua yang menjadi surat-surat berharga yang dapat di perdagangkan di lantai bursa yang pada umumnya mempunyai sifat jangka panjang.

Dewasa ini instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari saham, obligasi dan sertifikat. Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham, obligasi sedangkan sertifikat di perdagangkan di luar bursa melalui bank pemerintah.15

15

(6)

Instrumen yang ada di pasar modal terdiri dari:16 a. Saham

Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas. Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.

b. Obligasi

Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Dengan berinvestasi pada obligasi, berarti kita memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Umumnya, obligasi diterbitkan oleh perusahaan dan Negara dengan tingkat kupon yang lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito. Selama obligasi belum jatuh tempo, kupon akan terus dibayarkan sesuai dengan perjanjian, apakah bulanan, 3 bulanan (triwulan), atau 6 bulanan (semesteran).

c. Sukuk

Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti dari istilah obligasi syariah (Islamic bonds). Sukuk secara terminology merupakan bentuk jamak dari kata “sakk” dalam bahasa arab yang

16

(7)

berarti sertifikat atau bukti kepimilikan. Sementara itu, Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 memberikan definisi sukuk sebagai berikut: “Efek Syariah berupa sertifikat atau kepemilikan yang bernilai sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi syuu’/undivided share) atas:

1) Asset berwujud tertentu (ayyan maujudat);

2) Nilai manfaat atas asset berwujud (manfiul ayyan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada;

3) Jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun akan ada; 4) Aset proyek tertentu (maujudat masyru’muayyan); dan atau

5) Kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah)”

d. Reksa Dana

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvetasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi

e. Instrumen Derivatif (Right, Opsi, Waran)

Derivatif (Right, Opsi, Waran) adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungan terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini di sebut sebagai underlying assets. Yang dimaksud dengan

Right, Opsi, Waranyaitu sebagai berikut:

(8)

berlaku di pasar modal. Adapun yang dimaksud dengan right

adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hendak diterbitkan.17 Hak memesan saham terlebih dahulu dengan harga tertentu, diperdagangkan dalam waktu yang sangat singkat yaitu 2 minggu.18

2) Option merupakan suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi juga merupakan hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalam waktu tertentu.19

Dilihat dari waktu perolehan hak, opsi terbagi lagi ke dalam 2 (dua) jenis :20

a) Opsi Eropa, dimana saat untuk memperoleh hak ditetapkan pada titik waktu tertentu misalnya berdasarkan tanggal.

b) Opsi Amerika, dimana saat untuk memperoleh hak ditetapkan dalam periode waktu tertentu sampai titik waktu tertentu.

17

M. Irsan Nasaruddin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 203.

18

Martalena dan Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: ANDI, 2011), hlm. 17.

19

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 5.

20

(9)

3) Warrant atau warran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah instrumen keuangan tertentu pada waktu tertentu dengan harga tertentu juga. Pada dasarnya warrant ini memiliki kesamaan dengan option, yaitu adanya hak untuk membeli sejumlah saham, akan tetapi warrant ini dikeluarkan oleh pihak issuer atau perusahaan yang menerbitkan efek. Warrant dapat diperdagangkan 6 bulan setelah diterbitkkan dengan masa berlaku sekitar 3 – 5 tahun.21

f. Efek Bangunan Aset (EBA)

EBA merupakan efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif (KIK) EBA yang portofolionya terdiri dari aset keuangan dari tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, Sarana peningkatan kredit (credit enhancement)/Arus kas (cash flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut melalui proses sekuritisasi. EBA ini pertama kali diperkenalkan di AS sebagai upaya pemerintah untuk mendukung sektor perumahan melalui fasilitas pembiayaan kredit kepemilikan rumah (Mortgage Backed Securities). Kemudian model sekuritisasi aset ini terus berkembang ke sektor lainnya seperti yang dilakukan oleh Telmex (Mexico) pada 1987 yang melakukan

21

(10)

sekuritisasi aset berupa telephone receivables, yaitu tagihan atas penggunaan pulsa telepon di masa mendatang. Di dunia internasional instrumen EBA sangat popular dengan nama Aset Backed Securities

(ABS)

g. Dana Investasi Real Estate (DIRE)

Dana Investasi Real Estate adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari pemodal untuk menghimpun dana dari pemodal untuk diinvestasikan pada aset Real Estate baik secara langsung (dengan membeli gedung/apartemen dimana sewa dan hasil penjualan dari aset properti tersebut dikembalikan kepada pemodal sebagai dividen) maupun yang tidak langsung (dengan membeli saham atau obligasi yang diterbitkan perusahaan properti). Real Estate

merupakan tanah secara fisik dan bangunan yang ada diatasnya. Aset yang berkaitan dengan Real Estate adalah Efek Perusahaan Real Estate

atau properti yang tercatat di Bursa Efek dan atau diterbitkan oleh Perusahaan Real Estate atau properti.

(11)

hutang dari perusahaan. Sedangkan saham adalah bukti penyertaan modal dalam perusahaan.22

Saham dan obligasi memiliki perbedaan antara lain:

Walaupun efek terdiri dari bermacam-macam surat berharga, tetapi instrument utama diapasar modal ada dua yaitu saham dan obligasi.

23

Variabel Saham Obligasi

Sifat Penyertaan Utang

Jangka Waktu Tidak terbatas Terbatas

Keuntungan Dividen, capital gain Bunga, capital gain

Hak suara Mempunyai hak suara Tidak mempunyai hak suara

Hak atas likuidasi Lebih rendah dari obligasi atau kreditor

Lebih tinggi di banding pemegang saham

Saham merupakan surat berharga yang bersifat penyertaan, artinya jika seseorang membeli saham suatu perushaan, maka ia telah melakukan penyertaan modal atas perusahaan tersebut. Sebaliknya, obligasi merupakan surat berharga utang, artinya jika seseorang membeli obligasi suatu perusahaan, maka ia telah meminjamkan dana keperusahaan tersebut, seperti halnya bank memberikan pinjaman kepada perusahaan.

22

Budi Untung, op.cit, hlm. 125.

23

(12)

B. Saham Sebagai Instrumen Perdagangan 1. Pengertian dan Jenis-jenis saham

Saham adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas dividen perusahaan yang bersangkutan.24

Jenis-jenis saham dalam praktik di bedakan berdasarkan:

Apabila seorang investor membeli saham, maka investor tersebut akan menjadi pemilik serta di sebut sebagai pemegang saham perusahaan yang di maksud. Porsi kepemilikan yakni di pengaruhi oleh besarnya penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jatuh tempo dan tidak memberikan peendapatan yang tetap.

Terdapat dua yang menjadi sumber pendapatan dari saham yakni

capital gain dan deviden. Capital gain ialah untung yang di dapatkan si pemegang saham dikarenakan harga jual saham melebihi harga beli saham. Kebalikannya capital loss ialah kerugian yang di peroleh karena harga beli saham lebih tinggi dibandingkan harga saham ketika di jual. Sedangkan deviden yaitu keuntungan yang menjadi bagiaan dari perusahaan yang menajdi hak pemegang saham.

25

a. Cara peralihannya

24

Edilius dan Sudarsono. 1994. Kamus Ekonomi dan Bank. Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 239. Pada buku Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 18.

25

(13)

Menurut cara peralihannya saham di bedakan atas:

1) Saham atas Unjuk (Bearer Stock): saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya. Cara peralihannya sangat mudah, siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham tersebut, ia adalah pemiliknya dan berhak untuk hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemilik saham jenis ini harus berhati-hati karena kalau hilang maka tidak dapat meminta duplikatnya.

2) Saham atas Nama (Registered Stock): saham yang dengan jelas mencantumkan nama pemiliknya. Cara peralihannya harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Nama pemilik baru harus di catat dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang saham perusahaan. Apabila sertifikat saham hilang, pemiliknya dapat meminta pengganti sertifikat sahamnya karena namanya ada dalam buku daftar perusahaan.

b. Manfaat yang di peroleh oleh pemegang saham

Berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemegang saham di bedakan atas:

(14)

mengalaami likuidasi. Saham jenis ini yang paling banyak di kenal di masyarakat di mana nilai nominalnya di tentukan oleh emiten. 2) Saham Preferen (Preferred Stock) adalah saham yang memberikan

prioritas pilihan kepada pemegangnya seperti:

a) Berhak didahulukan dalam hal pembayaran deviden;

b) Berhak menukar saham preferen yang di pegangnya dengan saham biasa;

c) Mendapat prioritas pembayaran kembali permodalan dalam hal perusahaan dilikuidasi.

3) Saham Istimewa (Golden Share) adalah saham yang memberikan hak lebih kepada pemiliknya dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Hak lebih itu terutama dalam proses penunjukan direksi perusahaan. Di Indonesia saham jenis ini di kenal dengan nama saham dwiwarna. Pemiliknya adalah Pemerintah Republik Indonesia dan jumlahnya hanya satu.

2. Saham yang Diperdagangkan di Pasar Modal

(15)

efek, perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham.26

Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:27

a. Saham unggulan (blue-chip-stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar deviden.

b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagika deviden tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.

c. Saham pertumbuhan (growth stock – well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu, terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak berperan sebagai leader dalam industri, namun

26

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, op.cit, hlm. 58.

27

(16)

memiliki ciri growth stock. Umumnya, saham ini berasal dari daeran dan kurang popular di kalangan emiten.

d. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

e. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umu. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat, seperti rokok dan barang-barang kebutuhan sehari-hari (consumer goods).

Karakteristik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan, antara lain:28

a. Risiko terbatas (limited risk), artinya pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.

b. Pengendali utama (ultimate control), artinya pemegang saham (secara kolektif) akan menentukan arah dan tujuan perusahaan. c. Klaim sisa (residual claim), artinya pemegang saham merupakan

pihak terkahir yang mendapatkan hasil usaha perusahaan (dalam

28

(17)

bentuk dividen) dan sisa asset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi junior (lebih rendah) disbanding pemegang obligasi atau kreditor.

3. Keuntungan dari Perdagangan Saham di Pasar Modal

Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang cukup di minati. Banyak yang mengira bahwa melakukan perdagangan saham di pasar modal adalah salah satu hal yang susah, padahal tidak namun tetap tidak dengan sembarangan. Adanya keuntungan melalukan perdagangan di pasar modal tentu akan menarik perhatian calon investor untuk ikut terjun dalam perdagangan saham.

Investor yang ikut serta dalam perdagangan saham di pasar modal otomatis akan memegang hak kepemilikan pada perusahaan yang menerbitkan saham yang investor melakukan pembelian saham.

Secara umum, ada dua manfaat yang bisa di peroleh bagi pemegang saham, manfaat ekonomis dan non ekonomis. Manfaat ekonomis meliputi perolehan dividen dan perolehan capital gain. Dividen

merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah.29

29

(18)

Nilai saham akan meningkat sejalaan dengan bertambahnya kekayaan perusahaan emiten dalam jangka waktu tertentu. Inilah keuntungan yang diharapkan oleh investor khususnya dalam jangka panjang. Investor membeli saham dan menyimpannya dalam waktu lama, bahkan sampai puluhan tahun. Mereka akan mendapatkan dividen yang dibayarkan perusahaan setiap tahunnya. Pemegang sertifikat saham sebagai surat berharga juga mendapatkan manfaat lain, yaitu dapat di jamin sebagai jaminan tambahan untuk memperoleh kredit dari perbankan.30

Manfaat non ekonomis yang bisa di peroleh oleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannnya perusahaan.31

Bagi investor yang melakukan jual beli di bursa efek akan mendapatkan perlindungan pada saat melakukan transaksi, artinya kalau mereka membeli saham, maka saham-saham tersebut ada dalam kondisi siap diserahkan (good delivery), tidak cacat, baik secara fisik maupun secara hukum. Sebaliknya untuk penjual saham, mereka akan memperoleh hasil penjualannya yang berupa uang (good fund). Jika terjadi kegagalan dalam pelaksanaan good delivery dan good fund, maka investor dapat menuntut denda atas keterlambatan penyerahan saham atau keterlambatan pembayaraan uang.32

30

Ibid.

31

Ibid.

32

(19)

Begitu banyak keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dari perdagangan saham di pasar modal yang tak sedikit membuat calon investor untuk membeli saham dalam perdagangan di pasar modal.

C. Praktek Perdagangan Saham di Pasar Modal

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perdagangan Saham di Pasar Modal dan Peranannya dalam Perdagangan Saham

Tanpa peranan para pelaku pasar modal, maka pasar modal tidak dapat hidup. Demikian pula sebaliknya, tanpa pasar modal, para pelaku pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajr dan tidak berkembang dengan baik. Lembaga-lembaga yang berperan sebagai pelaku pasar modal ialah: perusahaan yang go public (emiten), pemodal (investor), penjamin emisi (underwriter), penanggung (guarantor), wali amanat (trustee), perantara pedagang efek (pialang, broker), pedagang efek (dealer), perusahaan sekuritas (securities company), perusahaan pengelola dana (investment company), dan biro administrasi efek.33

a. Emiten atau Perusahaan Go Public

Uraian berikut ini akan menjelaskan pengertian dan peranan dari lembaga-lembaga yang disebut sebagai pelaku utama pasar modal dan lembaga-lemba penunjang pasar modal.

Adapun pelaku yang terkait di pasar modal yakni: 34

33

Budi Untung, op.cit, hlm. 67.

34

(20)

Pelaku utama pasar modal yang pertama perlu dikemukakan adalah emiten atau pihak yang melakukan Penawaran Umum (Initial Public Offering - IPO) atau biasa di sebut go public. Perusahaan melalui pasar modal dapat memperoleh dana jangka panjang, baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal pinjaman (bonds). Modal sendiri di peroleh perusahaan dengan menjual saham, sedangkan pinjaman diperoleh dengan menjual obligasi.

Untuk dapat melaksanakan penjualan saham atau obligasi tersebut, perusahaan harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui go public. Pada dasarnya pemanfaatan dana public dari pasar modal di dorong oleh tiga tujuan, yaitu:

1) Perluasan Usaha atau Ekspansi

(21)

perusahaan, antara lain dengan cara menjual saham atau obligasi di pasar modal.

2) Perbaikan Struktur Modal

Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman (kredit) yang memerlukan pembayaran bunga. Tidak jarang perusahaan menderita kerugian dan beban yang berat karen beban pinjaman, terutamaa bila berasal dari yang berat karena beban pinjaman, terutama bila berasal dari mata uang asing yang nilainya selalu naik terhadap nilai rupiah.

Hal ini apa bila di biarkan berlarut dapat menyebabkan perusahaan menjadi bangkrut dan salah satu tindakan penyelamatan adalah dengan mengurangi utang dan di ganti dengan modal saham. Tindakan ini disebut restrukturisasi modal dengan menjual saham baru untuk membayar utang yang menjadi beban tersebut, sehingga terjadi perubahan komposisi modal, di mana bagian moda saham menjadi besar dan sebaliknya modal pinjaman mengecil.

3) Divestment atau Pengalihan Pemegang Saham

(22)

pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal, yaitu pemilik saham melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum (public offering) melalui pasar modal.

Dalam hal ini perusahaan tidak memperoleh pemasukan dana, karena dana hasil penjualan saham merupakan hak pemegang saham semula. Perusahaan yang go public dapat melaksanakan ketiga tujuan di atas sekaligus, yakni memperoleh tambahan dana sekaligus memperbaki struktur modal dan juga melakukan pengalihan pemegang saham sesuai keinginan pemegang saham yang lama.

b. Investor35

Investor adalah orang atau badan hukum yang memiliki dana dan melakukan investasi atau penanaman modal. Bagi investor atau biasa juga disebut pemodal, ada dua kesempatan untuk menanamkan modalnya di pasar modal dengan tujuan investasi yang berbeda. Kesempatan pertama adalah penanaman modal di pasar perdana (primary market) dan kesempatan kedua adalah pada pasar sekunder (secondary market).

Kesempatan pada pasar perdana merupakan kesempatan antara saat izin go public diberikan kepada perusahaan sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dan penjaminan emisinya.

35

(23)

Adapun kesempatan pada pasar sekunder, adalah kesempatan setelah saham perusahaan tersebut terdaftar (listed) di bursa. Setelah masa pasar perdana di tutup, perusahaan mendaftarkan sahamnya di bursa dan setelah itu baru pasar sekunder baru dapat di mulai operasinya.

Berdasarkan tujuan investasinya para pemodal di pasar modal dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut:

1) Pemodal yang bertujuan memperoleh deviden

Pemodal yang membeli saham suatu perusahaan untuk memperoleh deviden biasanya mengincar perusahaan-perusahaan yang sudah sangat stabil dan sangat menjamin kepastian adanya keuntungan yang diharapkan dapat memberikan deviden yang cukup dan terjamin setiap tahunnya. Keinginan untuk memperoleh deviden lebih penting dari keinginan untuk memperoleh kenaikan harga saham (capital gain).

Biasanya pemodal yang tergolong kelompok ini adalah orang atau lembaga yang mengharapkan penghasilan tetap seperti pensiunan, pengelola dana pension dan asuransi. Oleh karena itu, kelompok pemodal ini tidak aktif dalam perdagangan saham di bursa.

2) Pemodal yang bertujuan berdagang

(24)

kalangan pemodal tertentu untuk mengambil posisi sebagai pedagang dengan memperjualbelikan saham-saham di bursa. Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari selisih positif harga beli dengan harga jual (capital gain) sebagai sumber pendapatan mereka.

Kelompok pemodal inilah yang aktif dalam kegiatan perdagangan di bursa, yaitu dengan membeli saham pada saat harga suatu saham menurun dan menjualnya pada saat harga saham tersebut meningkat kembali.

3) Pemodal yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan

(25)

4) Kelompok spekulator

Kelompok speculator adalah kelompok orang yang melakukan aksi beli atau aksi jual suatu saham berdasarkaan factor-faktor spekulasi. Para pedagang efek kelompok ini bertindak sangat rasional dengan menganalisis informasi-informasi tentang perusahaan, ekonomi dan politik sehingga pada dasarnya juga dapat mengukur resiko investasi.

Meskipun demikian, dalam praktek memang sebagian pemodal yang tergolong speculator ini mengambil keputusan investasi tanpa rasional, sehingga masyarakat sering menganggap para pemodal ini berjudi. Kelompok ini lebih menyukai saham-saham perusahaan yang belum berkembang tetapi diyakini akan berkembang dengan baik.

Dalam kegiatan pasar modal, kelompok spekulator mempunyai peranan cukum besar dalam meningkatkaan aktivitas pasar dan likuiditas saham. Kelompok pemodal spekulator umumnya adalah orang-orang dinamis, berjiwa mudan dan cepat tanggap terhadap situasi yang berkembang, baik ekonomi, sosial dan politik yang sedikit banyak dapat mempengaruhi iklim pasar modal.

c. Penjamin Emisi (Underwriter)

(26)

dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang di jual.36 Perusahaan-perusahaan yang menjual saham atau obligasi menginginkan dana dari hasil penjualan itu dalam waktu yang telah ditentukan dan sesuai jumlah tertentu pula.37

Dalam persetujuan penjaminan emisi dengan emiten, penjamin emisi akan mengajukan salah satu di antara beberapa jenis perjanjian penjaminan emisi, yaitu:

Jika dilihat dari kepentingan emiten, semakin tinggi harga jual saham ataupun obligasi maka emiten makin untung. Maka kebalikannya jika di lihat kepada kepentingan penjualk emisi, makin tinggi harga dari saham atau obligasi, maka semakin sulit untuk menjualnya. Resiko paling fatal dari penjamin emisi adalah tidak lakunya saham atau obligasi. Ketika hal tersebut terjadi makan penjamin emisi yang harus membeli semua saham atau obligasi yang tidak laku tersebut. Untuk resiko yang akan dihadapi kedepan maka emiten dan penjamin emisi bersama menyepakati harga penjualan di pasar perdana.

38

1) Best efforts commitment: penjamin emisi setuju untuk menjamin bahwa ia akan menggunakan best effort-nya untuk menjual efek

36

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 27.

37

Asril Sitompul. 1999. Due Diligence dan Tanggung Jawab Lembaga-Lembaga Penunjang pada Proses Penawaran Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti, hlm. 15. Pada buku,Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 27.

38

(27)

yang ditawarkan, tetapi ia tidak berkewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak habis terjual.

2) Best effort all or none: penawaran akan dibatalkan bila penjamin emisi tidak berhasil untuk menjual seluruh efek yang ditawarkan. 3) Full commitment: penjamin emisi setuju untuk membeli seluruh

efek yang ditawarkan dan dengan demikian ia menanggung resiko akan tidak terjualnya keseluruhan efek yang ditawarkan.

d. Penanggung (Guarantor)

Untuk memperkuat kepercayaan kepada emiten bahwa pinjaman pokok maupun bunga akan di bayar tepat waktu maka dalam penerbitan obligasi diperlukan jasa penanggung. Jika emiten karena suatu hal menderita kerugiaan atau dibubarkan sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang bertanggungjawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok obligasi beralih kepada penanggung.39

e. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker)

Membeli/menjual efek atas amanat investor. Pemodal yang ingin membeli/menjual saham harus menyampaikan amanat jual atau beli kepada pialang yang ia percayai, untuk jasanya tersebut pialang mendapat fee. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada

39

(28)

harga yang ditetapkan ataupun pada harga yang lain asal menguntungkan investor.40

f. Pedagang Efek (Dealer)

Pedagang efek bisa juga berfungsi sebagai pialang. Dalam hal menjalankan fungsi tersebut, ia harus mebgutamakan pemenuhan pemodal lain. Artinya bila ada investor yang memberi amanat untuk membeli saham tertentu dengan harga tertentu pula, sementara dealer

yang menerimaamanat tersebut juga ingin membeli saham atas resiko dirinya, maka dealer itu berkewajiban untuk memenuhi amanat beli yang diterimanya sebelum membeli untuk diri sendiri.41

g. Perusahaan Efek (Securities Company) Perusahaan Efek memiliki tiga aktivitas, yaitu 1) Sebagai penjamin emisi,

2) Perantara perdagangan efek, dan

3) Manajer investasi (investment company).

Tiga kegiatan ini dapat dirangkum dalam suatu perusahaan efek dan setiap kegiatan memerlukan izin masing-masing. Apabila perusahaan efek menginginkan satu atau dua kegiatan diperbolehkan oleh peraturan di pasar mdoal. Sebagai pengecualian, perusahaan efek

40

Ibid, hlm. 28.

41

(29)

yang mendapat izin sebagai penjamin emisi otomatis melakuakn kegiatan sebagai perantara perdagangan efek.42

Paling tidak, terdapat lima aktivitas khusus yang membutuhkan peran lembaga-lembaga penunjang pasar modal, yakni:

Lembaga penunjang adalah salah satu lembaga yang mempunyai peran penting serta strategis untuk terdorongnya perkembangan pasar modal. Lembaga yang di maksud bertujuan sebagai pendukung pengoperasian pasar modal itu sendiri. Keberadaan lembaga penunjang pasar modal menjadi hal penting dalam perkembangan pasar modal.

43

a. Perusahaan yang menawarkan efek, membatasi waktu penjualan efeknya, tetapi mengahrapkan dana yang diinginkannya dapat diperoleh dalam waktu yang ditentukan.

b. Perdagangan efek mengambil tempat yang telah ditentukan, pada hari-hari tertentu pada jam-jam tertentu.

c. Barang yang diperdagangkan itu hanya surat-surat, karena itu dinamakan surat-surat berharga. Surat-surat berharga itu berkaitan langsung dengan perusahaan (emiten) yang menerbitkannya.

d. Perdagangan surat-surat berharga itu dapat dilaksanakan apabila ada calon pemodal yang percaya pada emiten yang mengeluarkan surat-surat berharga tersebut.

42

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 29.

43

(30)

e. Kepercayaan kepada emiten bisa timbul karena faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu, misalnya: reputasi komisaris, reputasi direksi, kemampuan bekerja secara efisien, kemampuan memperoleh laba dan sebagainya. Dalam menjalankan fungsinya, posisi lembaga penunjamg berada di antara emiten dan pemodal. Mereka menyediakan jasa yang diperlukan olehh emiten atau investor, atau untuk kedua-duanya.

Adapun lembaga penunjang pasar modal yaitu sebagai berikut:

a. Biro Administari Efek

Biro Adminnistrasi Efek (BAE) adalah salah satu lembaga penunjang pasar modal yang memegang peranan penting di dalam menyelenggarakan administrasi perdagangan efek, baik pada pasar perdana maupun pada pasar sekunder.44

Sebagai lembaga penunjang, BAE menyediakan jasa/pelayanan kepada emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan efek-efek emiten tertentu. Penyerahan efek kepada yang berhak dan menerima efek untuk di simpan oleh BAE adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh BAE. Selain itu BAE juga menyampaikan laporan tahunan kepada emiten tentang posisi efek yang ditanganinya. Khusus pada persiapan penawaran umum di pasar perdana, BAE juga membantu emiten di dalam pencatatan efek. Pada intinya BAE

44

(31)

membantu emiten untuk mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan efek-efek yang ditawarkan oleh emiten kepada masyarakat dengan biaya yang lebih ekonomis daripada administrasi tersebut dilakukan sendiri oleh emiten.45

1) Akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman; Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum Pereseroan Terbatas (PT) yang harus mendapat izin usaha dai Bapepam/OJK.

Berdasarkan PP Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal 49, 50 dan 51 disebutkan bahwa untuk memperoleh izin usaha dari ketua Bapepam (OJK), Biro Administrasi Efek (BAE) harus memiliki modal di setor minimal Rp. 500.000.000. (lima ratus juta rupiah), dengan mengajukan permohonan kepada Bapepam (OJK) disertai empat dokumen pendukung, yakni:

2) Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

3) Buku pedoman operasional tentang kegiatan yang akan dilakukan serta uraian mengenai fasilitas fisik yang akan digunakan; dan

45

(32)

4) Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin usaha Biro Administrasi Efek yang ditetapkan lebih lanjut oleh Bapepam (OJK).

Untuk menjamin terselenggaranya pengadministrasian efek dengan baik, karena menyangkut kecermatan, kecepatan dan nilaai uang yang relative besar, maka kontrak antara Emiten deng BAE harus di buat secara notariil.46

b. Kustodian (Tempat Penitipan Harta)

BAE dan Emiten sama-sama mempunyai tanggung jawab terhadap setiap efek yang mengalami kerugian yang di alami karena akibat dari kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya yang telah diuraikan dalam kontrak BAE dan Emiten.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian perusahaan efek atau bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam (OJK).

Kustodian adalah lembaga yang meberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, menerima

46

(33)

bunga, dividen, dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.47

Apabila pemegang rekening mengalami kerugian ataas kesalahan pihak Kustodian, maka pihak Kustodian wajib mengganti rugi kepada pemegang rekening tersebut. Sebagai lembaga penunjang pasar modal, Kustodian memberikan jasa berupa:

Undang-Undang mensyaratkan agar supaya efek yang dititpkan kepada kustodian harus dibukukan serta di catat secara tersendiri dan tidak menjadi bagian dari harta Kustodium yang di maksud.

48

1) Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga (efek).

2) Mencatat/membukukan semua titipan pihak lain secara cermat. 3) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk

kepentingan pihak yang diwakilinya. 4) Mengamankan pemindahtanganan efek.

5) Menagih dividen saham, bunga obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan.

Selain itu, tempat penitipann harta juga mempunyai kewajiban dalam rangka penyelenggaraan jasa-jasa berupa:49

47

Ibid,hlm. 81.

48

Ibid, hlm. 81-82.

49

(34)

Membuat kontrak dengan nasabahnya ataau pihak lain termasuk reksadana dengan merinci semua jasa yang diberikan.

Menyimpan semua surat berharga yang dipercayakan kepadanya di tempat penyimpanan yang aman dari kebakaran pencurian dan perusakan.

1) Menyerahkan surat berharga atau uang yang dititipkan kepadanya atas permintaan tertulis dari pihak penitip atau pihak yang secara sah mewakili pihak penitip.

2) Membuka diri terhadap pemeriksaaan oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam (OJK) atas kegiatan operiasonalnya, dan hasil laporan pemeriksaan tersebut harus disampaikan kepada Bapepam dan kepada semua para nasabahnya.

c. Wali Amanat (Trustee)

Jasa wali amanat hanya diperlukan dalam emisi obliigasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali dari pemberi amanat (investor). Obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal selama ini adalah obligasi dengan jaminan artinya pinjaman obligasi itu di jamin dengan harta kekayaan perushaan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk mengawasi perusahaan. Untuk keperluan inilah maka emiten harus menunjuk wali amanat.50

50

(35)

Profesi penunjang di pasar modal adalah para pihak yang mempunyai tugas membantu emiten dalam mewujudkan penerapan prinsip keterbukaan pada pasar modal.

Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal menentukan paling sedikit jumlah profesi penunjang pasar modal ada empat yang berperan membantu emiten dalam mewujudkan prinsip keterbukaan.

a. Akuntan Publik

Dari beberapa profesi penunjang yang ada, akuntan publik adalah salah satu profesi penunjang yang ada di pasar modal yang banyak mengalami sorotan. Akuntan publiklah yang mempunyai wewenang untuk memeriksa laporan keuangan dari emiten, untuk memberikan saran kepada emiten atas laporan keuangan yang telah dipublikasikan. Profesi penunjang ini juga menjadi narasumber dari kebenaran laporan keuangan emiten dalam pembukuaan di penghujung tahun.

Pada umumnya akuntan publik (AP) melaksanakan audit melaksanakan audit berdasarkan standar auditingyang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar tersebut mengharuuskan AP merencanakan dan melaksanakan audit agar AP memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan konsolidasi itu bebas dari salah saji secara material.51

51

(36)

Melakukan audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah, dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntasi yang digunakan, dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.52

Peranan akuntan yang objektif dan independen tidak sebatas dalam melakukan audit dan memberikan pendapat, akan tetapi secara lebih mendalam diharapkan bahwa akuntan dapat menjembatani perbedaan antara kepentingan pemodal di satu sisi dengan kepentingan manajemen perusahaan di sisi lain. Sebagaimana kecenderungan yang terjadi, pihak manajemen perusahaan berusaha untuk menonjolkan informasi yang baik yang pada akhirnya dimaksudkan demi meningkatnya harga saham yang ditawarkan, sementara itu pemodal dan stakeholders lainnya menginginkan nilai saham yang wajar sebagai cerminan dari kondisi perusahaan sesungguhnya.53

b. Konsultan Hukum

Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena keahlian dan integritasnya untuk memberikan pendapat hukum (legal opinion) secara independen mengenai emisi dan emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar modal. Untuk itu, konsultan hukum

52

Ibid, hlm162-163

53

(37)

harus melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) yang diperlukan penjamin pelaksana emisi terkait.54

Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan dari konsultan hukum adalah antara lain mengenail:55

1) Akta Pendirian atau Anggran Dasar Emiten beserta perubahan-perubahannya. Penelitian lebih ditekankan atas keaslian, keabsahan, dan kebenaran dokumen atau akta tersebut.

2) Izin Usaha Emiten menurut ketentuan yang berlaku. Setiap emiten harus mempunyai izin usaha dan beroperasi sesuai dengan izin usahanya.

3) Bukti kepemilikan atau penguasaan harta kekayaan emiten, terutama (aktiva) tetap perlu di ketahui status kepemilikannya. Apakah harta-harta itu semua milik emiten atau ada yang di swa atau atas nama pihak lain. Perlu juga diketahui apakah harta kekayaan emiten itu memiliki pertanggungan asuransi yang memadai.

4) Perikatan emiten dengan pihak. Karena dalam kegiatannya emiten sering mengadakan perikatan dengan pihak ketiga, seperti kerja sama, pinjam-meminjam, perdagangan, royalty, dan lain-lain.

54

M. Irsan Nasarudin, Ivan Yustiavandana dan Arman Nefi, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 91.

55

(38)

Maka perikatan itu perlu dipastikan apakah perbuatannya sah atau mengikat secara hukum.

5) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public. Konsultan hukum harus meneliti kebenara atas setoran modal seperti yang telah ditentukan dalam anggaran dasar.

6) Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut emiten atau pengurusnya. Untuk kepentingan go public, masalah perkara ini (baik sebagai penggugat atu tergugat) harus diungkapkan oleh konsultan hukum. Bila ada, harus dijelaskan dalam perkara mengenai apa. Informasi ini sangat penting bagi calon investor sebagai salah satu unsur yang perlu dipertimbangkan untuk mengambil keputusan.

Jasa yang ditawarkan oleh konsultan hukum diperlukan emiten dari persiapan perusahaan menjadi go public hingga proses go public

serta setelah perushaan emiten sudah menjadi publik sifatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa jasa dari konsultan hukum sangat diperlukan oleh emiten dan perusahaan terbuka.

c. Penilai (Appraisal)

(39)

mungkin sesuai dengan standar penilaian yang berlaku dan prosedur atau tata cara yang diakui oleh profesi penilai. 56

Secara umum di dalam melakukan penilain terhadap harta kekayaan suatu perubahan dalam rangka go public harus diperhatikan beberapa faktor, diantaranya:

Dari hasil penilaian tersebut maka perlu untuk menjadi bahan informasi kepada investor dalam mempertimbangakn pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan. Maka tanggung jawab dari penilai akan dituntut pula oleh publik pemegang saham yang berkaitan.

57 1) Lokasi harta yang di nilai. 2) Kondisi fisik.

3) Kenaikan nilai penyusutan.

4) Tingkat teknologi yang digunakan. 5) Metode penilaian

Hasil penilaian tersebut harus disampaikan dalam laporan yang jelas, singkat, padat dan sistematis seusai dengan standar yang disepakati, penggunaan bahasa yang miudah dipahami dan adanya konsistensi dalam melakukan penilaian agar para investor dapat memahami secara gamblang.58

d. Notaris

56

Ibid, hlm. 94.

57

Ibid.

58

(40)

Peran notaris di bidang pasar modal diperlukan terutama dalam hubungannya dengan Penyusunan Anggaran Dasar para pelaku pasar modal, seperti emiten, perusahaan publik, perusahaan efek, dan reksa dana, serta pembuatan kontrak-kontrak, seperti kontrak reksa dana, kontrak penjamin emisi, dan perwalimanatan.59

Sesuai dengan kebiasaan hukum Negara kita, maka untuk menjamin keaslian dan kepercayaan para pihak, pengesahan dari notaris menjadi sesuatu yang sangat penting, seperti acara rapat dan keputusan-keputusan rapat. Aktivitas pasar modal tidak lepas dari masalah ini.60

Jasa notaris diperlukan dalam hal-hal lain seperti:61

1) Membuat berita acara RUPS dan menyusun Pernyataan Keputusan-keputusan RUPS, baik untuk persiapan go public

maupun RUPS setelah go public.

2) Meneliti keabsahan hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan RUPS, seperti kesesuaian dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Tata Cara Pemanggilan untuk RUPS dan keabsahan dari pemegang saham atau kuasanya untuk menghadiri RUPS.

3) Meneliti perubahan Anggran Dasar (AD) agar tidak terdapat materi pasal-pasal dalam AD yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahkan diperlukan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian pasal-pasal dalam AD agar

59

Ibid.

60

Ibid, hlm. 95.

61

(41)

sejalan dan memenuhi ketentuan menurut peraturan di bidang pasar modal dalam rangka melindungi investor dan masyarakat.

2. Proses Perdagangan Saham di Pasar Modal

Menurut Undang – Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa Efek adalah “Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka”.

Bursa Efek di Indonesia (BEI) yaitu hasil dari penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES), yang bertujuan untuk efektivitas operasional dan transaksi oleh pemerintah. Perusahaan Efek

yang telah mendapatkan izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek adalah yang dapat menjadi pemegang dari saham Bursa Efek.

Tugas Bursa Efek sebagai fasilitator:62 a. Menyediakan sarana perdagangan Efek.

b. Mengupayakan likuiditas instrument yang mengalirnya dana secara cepat pada Efek-Efek yang di jual.

c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat. d. Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan

perusahaan yang go public.

e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

62

(42)

Tugas Bursa Efek Sebagai SRO (Self Regulotory Organization):63 a. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

b. Mencegah praktik transaksi yang di larang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan.

c. Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal.

Perdagangan saham terjadi di pasar sekunder yang merupakan pasar bagi efek yang telah dicatatkan di bursa. Dengan maksud bahwa pasar sekunder ialah pasar tempat para pemodal melakukan prose jual beli efek yang telah tercatat di bursa terlebih dahulu, yang dimana pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana.

Urutan proses jual beli saham adalah:64

a. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek

Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu pialang atau perusahaan efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakukan kegiatan transaksi.

b. Pesanan dari Nasabah

Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada pialang. Pada tahap ini, perintah aatau pesanan dpat

63

Ibid.

64

(43)

dilakukan secara langsung di mana investor, dating ke kantor pialang atau pesanan disampaikan melalui komunikasi seperti telepon, faks, atau sarana komunikasi lainnya.

c. Pesanan Diteruskan ke Floor Trader

Setiap pesanan yang masuk ke pialang selanjutnya akan diteruskan ke petugas pialang yang berada di lantai bursa (floor trader).

d. Pesanan Dimasukkan Ke JATS

Floor trader akan memasukkan (meng-entry) semua pesanan yang diterimanya ke dalam sistem computer JATS. Di lantai bursa, terdapat lebih dari 400 terminal JATS yang menjadi sarana entri pesanan dari nasabah. Seluruh pesanan yang masuk ke sistem JATS dapat di pantau oleh floor trader, petugas di kantor pialang, atau siapa saja yang memiliki atau menyewa sistem informasi bursa. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi aktif antara pihak pialang dengan investor, untuk membeli maupun menjual. Pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan pesanan, sepereti perubahan harga penawaran, dan sebagainya.

e. Transaksi Terjadi (Matched)

(44)

floor trader atau petugas di kantor pialang akan memberikan informasi kepada investor bahwa pesanan yang disampaaikan telah terpenuhi. f. Penyelesaian Transaksi (Settlement)

Tahap akhir ini dari sebuah siklus transaksi adalaah penyelesaian transaksi atau sering di sebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain, hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi selama tiga hari bursa. Artinya, jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan di penuhi selama tiga hari bursa berikutnya, atau di kenal dengan istilah T+3

g. Pada akhir hari, bagian contracting menerima rekap transaksi dari

dealer, memproses transaksi nasabah, dan mengirimkan firmasi transaksi ke nasabah.

(45)

penyimpangan atau kejahatan yang terjadi di pasar modal akan diuraikan sebagai berikut:

a. Manipulasi Pasar

Praktek manipulasi pasar ditujukan pada distorsi terhadap kekuatan bebas atas persediaan dan permintaan (supply and demand). Pada umumnya, setiap manipulasi menggunakan restriksi artifisial pada “floating supply of stock”, yang diikuti oleh beberapa factor yang merangsang publik pada permintaan saham dalam bentuk artifisial atau penciptaan penampilan palsu atas kegiatan perdagangan yang sebenarnya.65

Kemudian pada pada Pasal 92 mempertegas perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya manipulasi pasar dengan cara “Setiap pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain, di larang melakukan 2 (dua) cara transaksi efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan harga Di dalam Pasal 91 UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal dinyatakan, bahwa: “Setiap pihak di larang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga saham di bursa efek”.

65

(46)

efek di bursa efek tetap, naik, atau turun, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek”.

Manipulasi harga saham hanya dapat berlangsung atu mencapai sasarannya pada saham yang kapitalisasinya kecil dan pelaku menguasai jaringan perusahaan efek tertentu dan memiliki buying power ataupun selling power, di tambah dengan kepemilikan sertifikat saham fisik dalam jumlah yang signifikan untuk dapat mengontrol pasar.66

b. Penipuan (Pernyataan yang Menyesatkan)

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini, maupun keadaan yang akan dating bagi kelangsungan suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi merupakan faktor yang meberikan arti penting bagi si penerima, khususnya dalam hal untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor. 67

Pada pasar modal, masyarakat juga memerlukan informasi yang dapat digunakan sebagai landasan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan menyangkut berinvestasi. Oleh sebab itu,

66

Indra Safitri, Transparansi Independensi dan Pengawasan Kejahatan Pasar Modal, (Jakarta: Go Global Book, 1998), hlm. 193.

67

(47)

investor di pasar modal membutuhkan informasi yang pasti sebagai parameter untuk mengambil keputusan.

Supaya informasi, khususnya informasi yang menyangkut keuangan dan prestasi perusahaan bermanfaat, maka harus memilik sifat sebagai berikut:68

1) Relevan

Informasi yang relevan adalah informasi yang behubungan dengan tindakan yang direncanakan untuk dicapai.

2) Akurat

Sifat ini pada dasarnya berkaitan erat dengan pengukuran dan pemrosesannya. Informasi yang bebas dari kesalahan adalah informasi yang akurat, sehingga kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tingkat keakuratannya.

3) Konsisten atau Komparabilitas

Informasi diperlukan karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian berkaitan dengan waktu sekarang dan waktu yang akan dating. Kualitas informasi akan bertambah jika informasi tersebut dapat dipertimbangkan dari waktu ke waktu atau dengan informasi lain. 4) Obyektivitas

Obyektivitas ini berkaitan dengan pengukuran yang dapat di ulang oleh pihak yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

68

(48)

5) Ketepatan waktu

Ketepatan waktu ini berkaitan dengan umur informasi. Umur informasi sangat mempengaruhi kualitas informasi.

6) Dapat dimengerti

Sifat ini berhubungan dengan kemampuan pemakai untuk dapat menangkap pesan yang disampaikan. Informasi akan bermanfaat kalau pemakai dapat mengerti makna yang terkandung didalamnya. Secara umum dapat dikategorikan bahwa informasi dapat berguna apabila dapat memberikan kontribusi yang baik dalam memutuskan suatu pilihan dalam berinvestasi. Dengan kata lain, bahwa seorang yang hendak akan mengambil keputusan (investor) akan membuat keputusan yang lebih baik karena menggunakan informasi yang akurat.

Oleh sebab itu dalam perdagangan saham sangat dilarang untuk menyampaikan pernyataan yang menyesatkatkan atau hal yang dapat dikategorikan sebagai penipuan. Karena selain melanggar prinsip keterbukaan di pasar modal hal ini juga sangat merugikan masyarakat ataupun investor dalam mengambil suatu keputusan di pasar modal.

c. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)

(49)

perusahaan yang diinformasikan kepada publik, misalnya tentang perusahaan untuk melakukan merger, atau rencana akan mengakuisisi perusahaan lain yang akan membuat nilai perusahaan it menjadi naik. Apabila hal ini terjadi maka bukan saja perbuatan tersebut menjadi perbuatan yang tidak biasa, bahkan perbuatan ini mengakibatkan orang dalam tersebut dapat dikenakan tuduhan melakukan kejahatan pasar modal yang dinamakan insider trading atau perdagangan orang dalam.69

4. Perlindungan Hukum terhadap Investor

Perlindungan terhadap investor merupakan hal yang penting bahkan mendasar di pasar modal. Perlindungan hukum merupakan hal yang harus dijamin keberadaannya terhadap investor. Dapat kita bayangkan, bagaimana investor berniat untuk berinvestasi jika tidak adanya jaminan perlindungan terhadap investor itu sendiri. Bentuk dari perlindungan yang dimaksud adalah selain dari kepastian hukum melalui Undang-Undang atau peraturan-peraturan yang berlaku, juga perlunya informasi yang diperlukan oleh investor, maka transparansi dari emiten adalah satu hal yang tak dapat di nego lagi.

Perlindungan hukum terbagi menjadi 2 (dua), yakni perlindungan hukum preventif, dan perlindungan hukum represif.

a. Perlindungan Hukum Preventif

69

(50)

Perlindungan preventif merupakan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya suatu pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan perundang – undangan dengan maksud untuk mencegah suatu pelanggaran serta memberikan rambu – rambu atau batasan suatu pelanggaran.70

Dengan adanya kepastian hukum melalui peraturan perundang-undangan akan memberikan perlindungan kepada investor untuk mendapatkan informasi yang lengkap, akurat dan benar sehingga investor dapat mengambil keputusan yang benar karena didukung oleh informasi yang kuat. Selain itu adanya kepastian hukum melalui penegakan hukumnya yang dilakukan oleh OJK dengan melakukan tindakan preventif, yakni dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan, dan pengarahan dan tindakan represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi akan dapat membangun kepercayaan dari para investor terhadap pasar modal itu sendiri.

Upaya pencegahan ini yaitu dalam bentuk peraturan perundang-undangan diantaranya yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal , melalui pedoman, bimbingan, dan pengarahan langsung.

71

70

Mucshin, Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor di Indonesia, (Surakarta: Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), hlm. 20.

71

(51)

b. Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif adalah perlindungan akhir berupa sanksi seperti denda, penjara dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau telah dilakukan suatu pelanggaran.72

Maka apabila investor atau pemodal merasa mengalami kerugian maka investor dapat melaporkannya dan menuntut ganti rugi yang dialami oleh investor. Investor bisa melaporkannya kepada OJK untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Jika terbukti melakukan kejahatan perdagangan orang dalam maka pelaku kejahatan akan di kenakan sanksi administratif, Terjadinya pelanggaran di bidang pasar modal, OJK memiliki kewenngan untuk melakukan pemeriksaan dan penyidikan seperti yang disebutkan pada bunyi pasal 9 UU OJK huruf c :

“Untuk melakukan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal6, OJK mempunyai wewenang melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dmaksud dalam peraturan perundang-undangan disektor jasa keuangan.”

Selain dilakukannya pemeriksaan serta penyidikan, OJK mempunyai wewenang untuk menetapkan sanksi sebagaimana yang dijelaskan pasal 8 huruf I UU OJK yang berbunyi :

“untuk melaksanakan tugas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, OJK mempun yai wewenang menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan”

72

(52)

sanksi perdata dan sanksi pidana sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Pasar modal yang fair, teratur, dan efisien adalah pasar modal yang memberikan perlindungan kepada investor publik terhadap praktik bisnis yang tidak sehat dan tidak jujur. Sedangkan invetasi merupakan suatu proses yang menyangkut resiko. Resiko selalu terkait dengn besarnya

return on investment (ROI) yang diharapkan. Semakin tinggi expected return maka akan semakin tinggi resiko, demikian pula sebaliknya. Resiko merupakan suatu hal yang sulit untuk dihindari, perlindungan yang dapat diberikan pemerintah dalam suatu kegiatan bisnis, hanyalah menjamin investor memperoleh informasi yang lengkap mengenai resiko investasi yang dihadapi.73

Investor perlu memahami ruang lingkup perlindungan yang dimilikinya. Oleh karena itu butir-butir berikut harus diperhatikan.74

a. Bukan jaminan untuk memperoleh keuntungan (gain). Satu hal yang perlu disadari investor sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal, bahwa investasi di pasar modal melalui pembelian saham bukan merupakan jaminan bagi investor untuk memperoleh keuntungan. Untuk mengambil keputusan investasi, investor harus benar-benar melakukan evaluasi terhadap jenis saham yang akan di

73

I Putu Gede Ary Suta, op.cit, hlm. 94.

74

(53)

beli. Apabila tidak mampu melakukan evaluasi, investor dapat meminta pertimbangan dari broker tempat saham itu di beli.

b. Pengungkapan resiko investasi. Setiap jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan publik tentukan memiliki resiko usaha. Untuk melindungan kepentingan investor terhadap resiko usaha perusahaan tersebut, Bapepam (OJK) mewajibkan setiap calon perusahaan publik untuk mengungkan resiko usahanya dalam prospektus dan mempublikasikan kepada investor.

c. Jaminan untuk memperoleh equal treatment dalam akses informasi. Salah satu syarat untuk terciptanya pasar modal fair dan efesien apabila semua investor bisa mendapatkan informasi dalam waktu dan kualitas yang sama.

(54)

investasi beralih dari publik ke pemerintah. Padahal para analis efek yang bonafide pun tidak akan berani menjamin keberhasilan suatu investasi.

5. Pengawasan terhadap Praktek Perdagangan Saham di Pasar Modal

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan, tugas pokok dan fungsi organisasi dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kebijakan, instruksi, rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan.75

a. Bursa Efek

Di dalam pasar modal pihak yang berperan dalam praktek perdagangan saham yaitu Bursa Efek dan OJK dimana masing-masing dari pihak tersebut memiliki peran dalam mengawasi praktek perdagangan saham tersebut.

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.76

75

H. Jusuf Anwar, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia, Seri Pasar Modal 2, (Bandung : PT. Alumni, 2008), hlm. 129.

76

(55)

Pasal 7 ayat 1 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 merupakan landasan yuridis bagi kewenangan dan tanggung jawab bursa efek dalam hal pengawasan pasar.

Pengawasan pasar menurut kerangka dan sistem di BEI disebutkan sebagai:77

1) Mengupayakan terciptanya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien;

2) Mendeteksi aktivitas pasar yang tidak biasa (unusual) yang dilakukan oleh anggota bursa terhadap saham emiten, sehingga dapat memiliki akses langsung kepada emiten;

3) Memberikan pelaporan kepada Bapepam (OJK) mengenai terjadinya pelanggaran efek yang diindikasikan masuk dalam tindak pidana di bidang pasar modal.

Keputusan pemerintah yang mengijinkan investor asing membeli saham perusahaan publik melalui bursa efek hingga mencapai 100%, merupakan indikator penting yang mengisyaratkan pasar modal Indonesia telah melangkah menuju era industri dengan menghilangkan batasan-batasan fundamental untuk bersiap menghadapi globalisasi.78

77

Bulettin PT Bursa Efek Jakarta, 1997. Pada buku, Indra Safitri, Transparansi Independensi dan Pengawasan Kejahatan Pasar Modal, (Jakarta: Go Global Book, 1998), hlm. 181.

78

(56)

Sistem dari pengawasan pasar ialah sistem yang di buat oleh bursa efek yang mempunyai tujuan agar dapat berdampak dalam mengoptimalkan keamanan serta kenyamanan dalam bertransaksi yakni dari raktek manipulasi pasar, penipuan, informasi yang menyesatkan serta perdagangan orang dalam (insider trading).

b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Pasal 6 huruf b UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, menentukan OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Pengawasan demikian karena keinginan untuk mengintegrasikan seluruh pengawasan sektor jasa keuangan di antara pasar uang dan pasar modal ke dalam satu lembaga (single supervisory agency) yang disebut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bersifat independen. Sesuai dengan tujuan dibentuknya OJK dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

1) Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

2) Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan

3) Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

(57)

menjalankan pengawasan pasar seperti yang telah diuraikan di atas, dapat di tempuh dengan menggunakan dua cara yaitu:

a. Pengawasan sebagai internal control bagi sistem pembukuan atau keuangan anggota bursa;

b. Pengawasan sebagai pendeteksi dini (early warning) dalam memonitor transaksi setiap saat yang terjadi di lantai bursa.

Pengawasan yang berfungsi sebagai internal kontrol dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Keuangan. Kewenangan internal auditor ini di jamin oleh Undang-Undang. Mereka berhak untuk melakukan inspeksi pemeriksaan kepada anggota bursa, yaitu perusahaan efek yang dicurigai tidak memenuhi ketentuan dan kriteria-kriteria permodal sesuai dengan yang diwaibkan pasar modal, misalnya mengenai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang menjadi urat nadi aliran dana atau modal perusahaan efek.79

Jika dipehatikan dari ketentuan yang berada pada Pasal 12 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka dijelaskan bahwa adanya Satuan Pemeriksaan merupakan perpanjangan dari suatu sistem pengawasan di pasar modal. Pengawasan yang di maksud dilakukan secara terus menerus, agar pengawasan menjadi maksiamal atau efektif dan terpantau jika terjadi pelanggaran oleh anggota bursa.

79

(58)

Pemeriksaan hanya terfokus saja pada sistem pengendalian operasi, akuntasi keuangan serta kecukupan dana.

Pembuktian kasus insider tradingcenderung sulit, karena mempunyai modus yang canggih dan kompleks, maka pengawas pasar modal selalu dituntut untuk mampu menuntaskan perdagangan orang dalam secara meyakinkan.80

80

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar aspal terbaik pada 6,26% dengan substitusi styrofoam 9% dimana semua parameternya telah memenuhi spesifi- kasi yang ditentukan,

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa lintasan pembelajaran yang diperoleh terdiri dari 3 aktivitas, yakni aktivitas 1, siswa melakukan

[r]

Saldo ekuitas pemilik disajikan dan diungkapkan dengan semestinya, sebagaimanadidefinisikan oleh tujuan audit terkait – saldo untuk akun ekuitas pemilik (hak  ke!ajiban dannilai

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kerentanan sosial ekonomi penduduk bantaran Sungai Code secara keseluruhan memiliki tingkat kerentanan rendah, hal

10 Tanggapan siswa mengenai apakah mereka dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode

Isi surat rujukan Puskesmas Batealit terdiri atas kop surat, nomor surat, perihal, tempat dan tanggal penulisan surat, tempat rujukan yang dituju, identitas pasien (nama,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 02 Tahun 2011 ten tang Retribusi Jasa Umum, maka perlu mengatur penunjukan lokasi