• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Barisan Konvergen dan Terbatas yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz- Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ruang Barisan Konvergen dan Terbatas yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz- Chapter III V"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini disampaikan metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini. Selain itu, diberikan langkah-langkah sistematis dan diagram alir penelitian sebagai penjelasan tentang proses yang akan dilakukan penulis dalam melakukan penelitian.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan, membaca, dan mempela-jari referensi-referensi jurnal, buku-buku yang berkaitan, maupun informasi-informasi yang didapat dari internet. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Mendefinisikan ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz. Dalam hal ini, ruang barisan ini disebut ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz, yaituc0(M),c(M), danℓ∞(M).

2. Memformulasikan beberapa ruang barisan baru dengan memanfaatkan ruang barisan pada poin 1 dan matriks tak hingga Λ. Dalam hal ini, ruang barisan ini disebut ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ, yaitu [c0(M)]Λ, [c(M)]Λ, dan

[ℓ(M)]Λ.

3. Meneliti sifat-sifat topologi dari ruang barisan pada poin 2 terhadap norma yang didefinisikan.

4. Meneliti relasi inklusi yang bersesuaian dari ruang barisan pada poin 1 dan ruang barisan pada poin 2.

5. Meneliti karakteristik transformasi matriks dari ruang barisan pada poin 1 ke ruang barisan yang sama.

(2)

� = {� = �� ∶ ��∈ ℝ}

Ruang Barisan � ⊂ �

Ruang Barisan Klasik

�0, �, dan ℓ∞

���∈ ℝ, ∀ n, k ∈ ℕ

Matriks Tak Hingga A= ���

1. Λ

2. �� 3. Euler

Domain Matriks ��

1. �0�, ��, dan ℓ� 2. �0�, ��, dan �∞�

3. �0�, ��, dan �

Norma

Fungsi Orlicz �: [0, ∞ → [0, ∞

Kontinu, naik, konveks,

� 0 = 0, � � > 0 untuk � > 0,

� � → ∞ untuk � → ∞

ℓ�= {� ∈ �: ∑ � |��| < ∞, � > 0 ∞

�=0

} Ruang Barisan Orlicz

Norma

Generalisasi Fungsi Orlicz �: [0, ∞ → [0, ∞

Kontinu, naik, konveks,

� 0 = 0, � � > 0 untuk � > 0

Ruang Barisan yang Dibangun

Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz

�0 �, � �, dan ℓ∞�

Ruang Barisan yang Dibangun Oleh

Generalisasi Fungsi Orlicz-�

[�0 � ]Λ, [� � ]Λ, dan [ℓ∞� ]Λ

Norma 1. Sifat Topologi

2. Relasi Inklusi

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

.1. Barisan Konvergen dan Terbatas-λ

Definisi 4.1.1. Diberikan barisan bilangan real positif naik kuatλ= (λk)∞k=0

yang menuju tak hingga; yaitu

0< λ0 < λ1 <· · · dan λk→ ∞ untuk k→ ∞. (4.1.1)

Barisan x = (xk) ∈ ω dikatakan konvergen-λ jika terdapat l ∈ R sehingga

Λn(x) → l untuk n → ∞. Dengan kata lain, untuk setiap ǫ > 0 terdapat

n0 ∈N, sehingga untuk setiapn ≥n0 berlaku|Λn(x)−l|< ǫ, dengan

Λn(x) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk (4.1.2)

untuk setiap n ∈ N. Dalam hal ini, bilangan l disebut limit-λ dari barisan (xk) dan barisan (xk) disebut barisan konvergen-λ ke l. Adapun untuk setiap

unsur dengan indeks negatif, didefinisikan sama dengan nol, yaituλ−1 = 0 dan

x−1 = 0.

Diberikan barisan (xn) dan a ∈ R dengan limn→∞xn = a. Berarti,

limn→∞xn−a= 0. Akibatnya, limn→∞|xn−a|= 0. Oleh karena itu, diperoleh

lim

n→∞

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)|xk−a| !

(4.1.3)

= lim

n→∞

1 λn

λ0|x0−a|+ (λ1−λ0)|x1−a|+ (λ2−λ1)|x2−a|+· · ·+

(λn−1−λn−2)|xn−1−a|+ (λn−λn−1)|xn−a|

(4)

Selanjutnya, karena 1

Dengan menggunakan persamaan (4.1.3), diperoleh

lim

konvergen-λ kea.

Hasil tersebut di atas dapat dinyatakan pada pernyataan dasar berikut.

Lemma 4.1.2. Setiap barisan konvergen, berakibat konvergen-λdengan nilai kekonvergenannya sama.

Lemma 4.1.3. Diberikan barisan (xk) konvergen-λ. Jika barisan (xk)

kon-vergen, maka nilai kekonvergenannya sama dengan limit-λ dari barisan (xk).

Bukti. Diketahui barisan (xk) konvergen-λ, berarti terdapat l ∈ R sehingga

Λk(x) → l untuk k → ∞. Dalam hal ini, l merupakan limit-λ dari barisan

(xk). Selanjutnya, diasumsikan barisan (xk) konvergen, berarti terdapatl′ ∈R

sehingga xk → l′ untuk k → ∞, atau untuk sebarang ǫ > 0 terdapat k0 ∈ N

(5)

l′ =l. Untuk itu, karena x

k →l′, maka menurut Lemma 3.1.2 berlaku

lim

k→∞Λk(x)−l

= lim

k→∞

1 λk

k X

j=0

(λj −λj−1)(xj−l′) !

= 0.

Hal ini menunjukkan bahwa Λk(x)→l′ untukk → ∞. Karena limit dari suatu

barisan bernilai tunggal, maka l′ = l. Dengan kata lain, nilai kekonvergenan

barisan (xk) sama dengan limit-λ dari barisan (xk).

Selanjutnya, diberikan barisan x= (xk) ∈ω dan n ≥1. Dengan

meng-gunakan persamaan (4.1.2) diperoleh

xn−Λn(x) =

1 λn

n X

i=0

(λi−λi−1)(xn−xi) (4.1.4)

= 1 λn

n−1 X

i=0

(λi−λi−1)(xn−xi)

= 1 λn

n−1 X

i=0

(λi−λi−1) n X

k=i+1

(xk−xk−1)

= 1 λn

n−1 X

i=0

(λi−λi−1) n X

k=1

(xk−xk−1)

= 1 λn

n X

k=1

(xk−xk−1) n−1 X

i=0

(λi−λi−1)

= 1 λn

n X

k=1

(xk−xk−1) k−1 X

i=0

(λi−λi−1)

= 1 λn

n X

k=1

λk−1(xk−xk−1).

Oleh karena itu, untuk sebarang barisanx= (xk)∈ω dapat dibentuk barisan

S(x) = (Sn(x))∞n=0 = (xn−Λn(x))∞n=0, dengan

S0(x) = 0, dan (4.1.5)

Sn(x) =

1 λn

n X

k=1

(6)

Dari pernyataan di atas, diperoleh lemma berikut.

Lemma 4.1.4. Diberikan barisan (xk) konvergen-λ. Barisan (xk) konvergen

jika dan hanya jika S(x)∈c0.

Bukti. Diberikan barisan (xk) konvergen-λ dan diasumsikan barisan (xk)

kon-vergen. Karena (xk) konvergen di R, maka (xk) merupakan barisan Cauchy.

Artinya, untuk sebarang bilangan ǫ > 0 terdapat k0 ∈ N sehingga untuk

seti-ap j ≥ k ≥ k0 berlaku |xj −xk| < ǫ. Oleh karena itu, |xk−xk−1| < ǫ untuk

sebarang bilangan ǫ >0 dan untuk setiap k > k−1≥k0. Akibatnya,

lim

n→∞Sn(x) = limn→∞

1 λn

n X

k=1

λk−1(xk−xk−1) !

= 0.

Hal ini berarti S(x) = (Sn(x))∞n=0∈c0.

Sebaliknya, jika S(x) ∈ c0, maka limn→∞Sn(x) = 0. Oleh karena itu,

diperoleh

lim

n→∞Sn(x) = limn→∞xn−Λn(x)

= lim

n→∞xn−nlim→∞Λn(x)

= lim

n→∞xn−l = 0.

Hal ini menunjukkan bahwa limn→∞xn = l. Dengan kata lain, barisan (xk)

konvergen ke l ∈R.

Definisi 4.1.5. Barisan (xk) dikatakanterbatas-λ, apabila sup n∈N

|Λn(x)|<∞.

Contoh 4.1.6. Barisan e= (ek) terbatas-λ.

Dari definisi barisan terbatas-λ, diperoleh lemma berikut.

Lemma 4.1.7. Jika barisan (xk) terbatas, maka (xk) terbatas-λ.

Bukti. Diketahui barisan (xk) terbatas, berarti terdapat bilangan M > 0

(7)

yaitu ada bilangan real positif M1 sehingga supn∈N|Λn(x)| ≤M1. Karena

|Λn(x)|=

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk

≤ 1

λn n X

k=0

(λk−λk−1)|xk|

≤ 1

λn n X

k=0

(λk−λk−1)M =M

untuk setiap n∈N, maka dapat diambil M1 =M sehingga

|Λn(x)| ≤M1 untuk setiapn ∈N.

Oleh karena itu, menurut sifat kelengkapan di R, terdapat supn∈N|Λn(x)|

de-ngan supn∈N|Λn(x)| ≤ M1 < ∞. Dengan demikian, terbukti bahwa barisan

(xk) terbatas-λ.

Sifat keterbatasan suatu barisan konvergen, juga berlaku pada barisan konvergen-λ. Hal ini ditunjukkan oleh teorema berikut.

Teorema 4.1.8. Jika barisan (xk) konvergen-λ, maka (xk) terbatas-λ.

Bukti. Diketahui barisan (xk) konvergen-λ, berarti ada bilangan reallsehingga

Λn(x) → l untuk n → ∞. Akan dibuktikan bahwa barisan (xk) terbatas-λ.

Untuk itu, karena Λn(x) → l, berarti untuk setiap ǫ > 0 terdapat n0 ∈ N

sehingga untuk setiapn ≥n0 berlaku|Λn(x)−l|< ǫ. Akibatnya, untuk setiap

n ≥n0 diperoleh

|Λn(x)|=|Λn(x)−l+l|

≤ |Λn(x)−l|+|l|

< ǫ+|l|.

Selanjutnya, dianggap M = sup{|Λ0(x)|,|Λ1(x)|,· · · , ǫ+|l|}, maka

|Λn(x)| ≤M untuk setiap n∈N.

(8)

Kebalikan dari teorema di atas belum tentu berlaku.

Contoh 4.1.9. Barisan ((−1)k) terbatas-λ dan tidak konvergen-λ.

Lemma 4.1.10. Diberikan barisan (xk) terbatas-λ. Barisan (xk) terbatas jika

dan hanya jika S(x)∈ℓ∞.

Bukti. Diketahui barisan (xk) terbatas-λ. Berarti, supn∈N|Λn(x)| < ∞.

Se-lanjutnya, diasumsikan barisan (xk) terbatas, yaitu terdapat suatu bilangan

N > 0 sehingga |xk| ≤ N untuk setiap k ∈ N. Karena Sn(x) = xn−Λn(x)

untuk setiap n∈N, maka diperoleh

|Sn(x)|=|xn−Λn(x)|

≤ |xn|+|Λn(x)|

≤N +N0

untuk setiap n ∈ N dan untuk suatu bilangan N0 > 0, dengan N0 ≥ |Λn(x)|

untuk setiapn∈N. Selanjutnya, dipilihN1 =N+N0. Oleh karena itu, untuk

setiap n∈N diperoleh

|Sn(x)| ≤N1.

Hal ini menunjukkan bahwa barisan (Sn(x))∞n=0 terbatas. Dengan kata lain,

S(x) = (Sn(x))∈ℓ∞.

Sebaliknya, diasumsikan barisan (Sn(x))∞n=0 ∈ ℓ∞. Berarti, terdapat

suatu bilangan N0 > 0 sehingga |Sn(x)| =

1 λn

n X

k=1

λk−1(xk−xk−1)

≤ N0

untuk setiap n ∈ N. Karena xn−Λn(x) = Sn(x) untuk setiap n ∈ N, maka

diperoleh

|xn|=|Sn(x) + Λn(x)|

≤ |Sn(x)|+|Λn(x)|

≤N0+N1

untuk N1 > 0 dengan N1 ≥ |Λn(x)| untuk setiap n ∈ N. Dengan kata lain,

untuk setiap k ∈ N diperoleh |xk| ≤ N2, dengan N2 = N0 +N1. Hal ini

menunjukkan bahwa barisan x= (xk) terbatas.

(9)

aturan

λnk =  

λk−λk−1

λn

; untuk 0≤k ≤n

0 ; untuk k > n

untuk setiapn, k ∈N. Transformasi-Λ adalah suatu fungsi Λ :X →Y dengan aturan x 7→ Λx = (Λn(x)), dengan barisan Λ(x) = (Λn(x))∞n=0 didefinisikan

oleh persamaan (4.1.2), untuk sebarang ruang barisan X dan Y. Selanjutnya, jika barisan x = (xk) ∈ ω konvergen-λ ke suatu bilangan l, maka Λn(x) → l

untuk n → ∞. Dalam hal ini, barisan x = (xk) dikatakan terjumlah-Λ (Λ

-summable).

4.2. Topologi Norma Pada Ruang Barisan Konvergen dan Terbatas

yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz-λ

Diberikan ruang barisan konvergen, konvergen ke nol, dan terbatas yang masing-masing ditulis dengan notasi c, c0, dan ℓ∞; yaitu

c=

x= (xk)∈ω: (∃ l∈R) xk→l, k → ∞

,

c0 =

x= (xk)∈ω:xk →0, k → ∞

, dan

ℓ∞ =

x= (xk)∈ω: sup k∈N

|xk|<∞

.

Ruang barisan c, c0, dan ℓ∞, masing-masing merupakan ruang Banach

ter-hadap norma k · k∞; yaitukxk∞ = supk∈N|xk|.

Fungsi M : [0,∞) → [0,∞) yang bersifat kontinu, naik, konveks, de-ngan M(0) = 0, M(x) > 0 untuk x > 0, dan M(x) → ∞ untuk x → ∞

disebut fungsi Orlicz. Apabila sifat konveks dari fungsi Orlicz M diganti de-ngan M(x + y) ≤ M(x) + M(y) untuk setiap x, y ∈ [0,∞), maka fungsi Orlicz M disebut fungsi modulus (Ruckle 1973; Maddox 1986). Fungsi Orlicz M dikatakan memenuhi kondisi-∆2 jika terdapat konstanta K > 0 sehingga

M(2x)≤KM(x) untuk setiap x∈[0,∞).

(10)

konvergen yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz, ruang barisan kon-vergen ke nol yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz, dan ruang barisan

terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz; yaitu

c(M) =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0, l ∈R)M

|xk|

ρ

→l, k → ∞

,

c0(M) =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0)M

|xk|

ρ

→0, k → ∞

, dan

ℓ∞(M) =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0) sup k∈N

M

|xk|

ρ

<∞

.

Diberikan matriks tak hingga Λ = (λnk)∞n,k=0 dengan

λnk =  

λk−λk−1

λn

; untuk 0≤k ≤n

0 ; untuk k > n

untuk setiapn, k ∈N. Transformasi-Λ adalah suatu fungsi Λ :X →Y dengan aturan x 7→ Λx = (Λn(x)), untuk sebarang ruang barisan X dan Y. Dalam

hal ini, barisan Λ(x) = (Λn(x))∞n=0 didefinisikan oleh

Λn(x) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk

untuk setiap n∈N.

Apabila diberikan sebarang ruang barisan X dan matriks tak hingga A, maka ruang barisan yang ditulis dengan notasi XA; yaitu

XA =

x= (xk)∈ω:Ax∈X

(11)

domain matriks yang didefinisikan sebagai berikut:

[c(M)]Λ =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0, l ∈R) M

|Λn(x)|

ρ

→l, n→ ∞

,

[c0(M)]Λ =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0) M

|Λn(x)|

ρ

→0, n→ ∞

, dan

[ℓ∞(M)]Λ =

x= (xk)∈ω: (∃ ρ >0) sup n∈N

M

|Λn(x)|

ρ

<∞

.

Ruang barisan ini masing-masing disebut ruang barisan konvergen yang

diba-ngun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ, ruang barisan konvergen ke nol yang

dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ, dan ruang barisan terbatas yang

dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ. Selanjutnya, agar lebih sederhana,

ketiga ruang barisan ini disebut ruang barisan konvergen dan terbatas yang

dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ. Pada bagian ini, akan dibahas

beberapa sifat topologi dari ruang barisan konvergen dan terbatas yang diba-ngun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ terhadap norma yang akan diberikan.

Teorema 4.2.1. Ruang barisan [c(M)]Λ, [c0(M)]Λ, dan [ℓ∞(M)]Λ

masing-masing merupakan ruang linier.

Bukti. (1) Akan dibuktikan ruang barisan [c(M)]Λ merupakan ruang linier

bagian.

Diambil sebarangx, y ∈[c(M)]Λ, berarti adaρ1, ρ2 >0 danl1, l2 ∈Rsehingga

M

|Λn(x)|

ρ1

→l1 dan M

|Λn(y)|

ρ2

→l2

untuk n→ ∞. Dipilihρ = max{ρ1, ρ2}, berarti

1

ρ ≤

1 ρ1

atau 1

ρ ≤

1 ρ2

(12)

maka diperoleh

Selanjutnya, diambil sebarang bilangan realα. Menurut sifat Archimedean, terdapat n0 ∈N sehingga α ≤ |α| ≤2n0. Karena generalisasi fungsi OrliczM

memenuhi kondisi-∆2, maka terdapat bilanganK >0 sehingga diperoleh

M

konvergen untuk n → ∞. Jadi, ada bilangan l′ sehingga

(13)

ruang barisan [c0(M)]Λ merupakan ruang linier.

(2) Akan dibuktikan ruang barisan [ℓ∞(M)]Λ merupakan ruang linier.

Diambil sebarang x, y ∈[ℓ∞(M)]Λ, berarti terdapat ρ1, ρ2 >0 sehingga

jutnya, diambil sebarang skalarα dan β. Karena generalisasi fungsi OrliczM bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, maka diperoleh

sup

Bukti. (1) Karena ρ > 0, berarti cukup jelas bahwa kxk ≥ 0. Selanjutnya,

dianggap kxk= 0, maka untuk sebarang bilangan ǫ >0 berlaku

kxk= inf

(14)

suatu bilangan ρǫ dengan 0< ρǫ < ǫsehingga

sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ρǫ

≤1.

Oleh karena itu, diperoleh

sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ǫ

≤sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ρǫ

≤1.

Oleh karena itu, untuk setiapn∈NdiperolehM

|Λn(x)|

ǫ

≤1. Selanjutnya,

karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat konveks, maka diperoleh

M(|Λn(x)|) =M

ǫ |Λn(x)| ǫ

≤ǫ·M

|Λn(x)|

ǫ

≤ǫ

untuk setiap n ∈ N. Karena berlaku untuk sebarang ǫ > 0, maka diperoleh M(|Λn(x)|) = 0 untuk setiapn∈N. KarenaM merupakan generalisasi fungsi

Orlicz, maka diperoleh

|Λn(x)|=

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk

= 0

untuk setiap n∈N. Akibatnya,

n X

k=0

λk−λk−1

λn

xk= 0

untuk setiap n ∈ N. Akan diperlihatkan bahwa xk = 0 untuk setiap k ∈ N.

Untuk itu, dengan menggunakan induksi matematika, diambiln = 0, diperoleh

λ0−λ−1

λ0

x0 =x0 = 0.

Selanjutnya, dianggap benar untuk n=m, yaitu

m X

k=0

λk−λk−1

λm

(15)

Oleh karena itu, untuk n=m+ 1, diperoleh

Sebaliknya, dianggap x = 0. Karena M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka diperoleh

sup

Hal ini menunjukkan bahwa

kxk= inf

untuk sebarang bilangan realα. Apabila diambilα = 0, maka peroalan cukup jelas. Untuk itu, diasumsikan α6= 0, maka diperoleh

(16)

x, y ∈[X(M)]Λ, berarti terdapat ρ1, ρ2 >0 sehingga

Oleh karena itu, diperoleh

M

fungsi Orlicz M memenuhi sifat naik dan konveks, maka diperoleh

M

untuk setiap n∈N. Hal ini menunjukkan bahwa

sup

untuk setiap n∈N, maka diperoleh

(17)

Oleh karena itu, diperoleh

kx+yk= inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(x+y)|

ρ

≤1

≤inf

ρ1 >0 : sup n∈N

M

|Λn(x)|

ρ1

≤1

+ inf

ρ2 >0 : sup n∈N

M

|Λn(y)|

ρ2

≤1

=kxk+kyk.

Dari hasil (1), (2), dan (3), terbukti bahwa fungsi dengan aturan

kxk[X(M)]Λ = inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ρ

≤1

merupakan norma. Oleh karena itu, [X(M)]Λ merupakan ruang bernorma

untuk X ={c, c0, ℓ∞}.

Pada pembahasan di subbab selanjutnya, akan diperlihatkan bahwa ruang barisan [X(M)]Λ untuk X = {c0, c, ℓ∞} masing-masing saling memuat atau

termuat antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, akan diperli-hatkan bahwa [c0(M)]Λmerupakan himpunan bagian dari [c(M)]Λdan [c(M)]Λ

merupakan himpunan bagian dari [ℓ∞(M)]Λ. Oleh karena itu, hal ini yang

menjamin bahwa terdapat nilai supremum dari M

|Λn(x)|

ρ

untuk setiap

n ∈ N dan untuk suatu bilangan ρ > 0. Untuk selanjutnya, yang dimaksud dengan norma k · k adalah k · k[X(M)]Λ, dan yang dimaksud dengan X adalah himpunan {c, c0, ℓ∞}.

Teorema 4.2.3. [X(M)]Λ merupakan ruang Banach terhadap normak · k.

Bukti. (1) Akan dibuktikan untukX =ℓ∞, yaitu pada ruang barisan [ℓ∞(M)]Λ.

Untuk itu, diambil sebarang barisan Cauchy (xi) [ℓ

∞(M)]Λ, dengan xi =

(xi

0, xi1, xi2,· · ·) untuk setiap i ∈ N. Karena (xi) merupakan barisan Cauchy,

berarti untuk sebarang bilangan ǫ >0 terdapat i0 ∈N, sehingga untuk setiap

j ≥i≥i0 berlaku

kxjxik= inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(xj−xi)|

ρ

≤1

< ǫ.

Karena terpenuhi untuk sebarang bilangan ǫ >0, maka terdapat suatu bilan-gan ρǫ dengan 0< ρǫ < ǫsehingga

sup

n∈N

M

|Λn(xj −xi)|

ρǫ

(18)

Oleh karena itu, diperoleh

sup

n∈N

M

|Λn(xj −xi)|

ǫ

≤sup

n∈N

M

|Λn(xj −xi)|

ρǫ

≤1

untuk setiap j ≥ i ≥i0. Oleh karena itu, untuk setiapj ≥i ≥ i0 dan setiap

n ∈N diperoleh

M

|Λn(xj −xi)|

ǫ

≤1.

Selanjutnya, karena M bersifat konveks, maka diperoleh

M |Λn(xj −xi)|

=M

ǫ|Λn(xj−xi)|

ǫ

≤ǫ·M

|Λn(xj −xi)|

ǫ

≤ǫ.

Karena berlaku untuk sebarang ǫ >0, maka diperoleh

M |Λn(xj −xi)|

= 0

untuk setiap j ≥i ≥i0 dan setiap n ∈ N. Karena M merupakan generalisasi

fungsi Orlicz, berarti |Λn(xj −xi)| = 0 untuk setiap j ≥ i ≥ i0 dan setiap

n ∈N. Jadi,

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)(xjk−x i k) = 0

untuk setiap j ≥ i ≥ i0 dan setiap n ∈ N. Karena (λk) merupakan barisan

bilangan real positif naik kuat, maka dengan menggunakan induksi matematika dapat diperoleh xjk −xi

k = 0 untuk setiap k ∈ N dan setiap j ≥ i ≥ i0.

Akibatnya, |xjk−xi

k| = 0 untuk setiap k ∈ N dan setiap j ≥ i ≥ i0. Dengan

kata lain,|xjk−xi

k|< ǫ untuk sebarang bilangan ǫ >0,j ≥i≥i0, dan k ∈N.

Hal ini berarti barisan (xjk) dengan (x j

k) = (x0k, x1k, x2k,· · ·) merupakan barisan

Cauchy di R untuk setiap k ∈ N. Karena R bersifat lengkap, maka barisan (xjk) konvergen ke suatu xk ∈R. Dengan kata lain, lim

j→∞x

j

k =xk untuk setiap

k ∈ N. Selanjutnya, apabila dibentuk barisan x = (xk) = (x0, x1, x2,· · ·),

(19)

maka diperoleh

untuk setiap i≥i0 dan setiap n∈N. Dengan kata lain, untuk suatu bilangan

ρ >0, berlaku

untuk setiap i ≥ i0. Oleh karena itu, dengan menggunakan definisi norma

diperoleh

untuk setiap i≥i0. Hal ini menunjukkan bahwa

xi x untuk i→ ∞ atau lim i→∞x

i =x. (i)

Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa x ∈ [ℓ∞(M)]Λ. Karena xi ∈ [ℓ∞(M)]Λ

untuk sebarang i ∈ N yang fix, berarti terdapat bilangan ρ > 0 sehingga

sup

< ∞. Selanjutnya, karena generalisasi fungsi Orlicz M

bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, maka diperoleh

(20)

untuk suatu bilangan K1, K2 >0. Hal ini menunjukkan bahwa

x∈[ℓ∞(M)]Λ. (ii)

Dari hasil (i) dan (ii) diperoleh kesimpulan bahwa [ℓ∞(M)]Λmerupakan ruang

Banach.

(2) Akan dibuktikan bahwa [c(M)]Λ merupakan ruang Banach. Dalam

hal ini, cukup dibuktikan bahwa [c(M)]Λ merupakan ruang bagian tertutup

dari [ℓ∞(M)]Λ. Untuk itu, diambil sebarang x ∈ [c(M)]Λ, berarti ada ρ > 0

Dengan kata lain, untuk sebarang bilangan ǫ > 0 terdapat n0 ∈ N, sehingga

untuk setiap n≥n0 berlaku

Oleh karena itu, diperoleh

Kemudian dipilihK = sup

naM merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka diperoleh

M

untuk setiap n∈N. Akibatnya,

(21)

karena M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, maka diperoleh

terpenuhi untuk sebarang bilangan ǫ >0, maka diperoleh

sup

untuk setiap n∈N. Jadi, diperoleh

M

fix, berarti terdapat ρ > 0 sehinggaM

|Λn(xi)|

ρ

konvergen untuk n → ∞.

Jadi, terdapat bilangan real l sehingga

K0

Oleh karena itu, diperoleh

M

pakan ruang bagian tertutup dari [ℓ∞(M)]Λ. Jadi, [c(M)]Λ merupakan ruang

Banach terhadap norma k · k.

(22)

hal ini, cukup dibuktikan bahwa [c0(M)]Λ merupakan ruang bagian tertutup

dari [c(M)]Λ. Untuk itu, diambil sebarang x ∈ [c0(M)]Λ, berarti ada ρ > 0

sehingga M

|Λn(x)|

ρ

→0 untuk n → ∞. Selanjutnya diambil l = 0, maka

diperoleh

M

|Λn(x)|

ρ

→l untuk n → ∞.

Hal ini menunjukkan bahwa [c0(M)]Λ ⊂ [c(M)]Λ. Selanjutnya, akan

dibuk-tikan bahwa [c0(M)]Λ bersifat tertutup terhadap [c(M)]Λ. Untuk itu, diambil

sebarang barisan (xi) [c

0(M)]Λ yang konvergen ke x ∈ [c(M)]Λ. Karena

xi x untuk i→ ∞, berarti untuk sebarang bilangan ǫ >0 terdapat i 0 ∈N

sehingga untuk setiap i≥i0 berlakukx−xik< ǫ. Dengan kata lain,

kx−xik= inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(x−xi)|

ρ

≤1

< ǫ.

Karena berlaku untuk sebarang ǫ > 0, maka terdapat ρǫ dengan 0 < ρǫ < ǫ

sehingga

sup

n∈N

M

|Λn(x−xi)|

ρǫ

≤1.

Akibatnya,

sup

n∈N

M

|Λn(x−xi)|

ǫ

≤sup

n∈N

M

|Λn(x−xi)|

ρǫ

≤1.

Oleh karena itu, untuk setiap n∈N diperoleh

M

|Λn(x−xi)|

ǫ

≤1.

Selanjutnya, karena M bersifat konveks, maka diperoleh

M |Λn(x−xi)|

≤ǫ·M

|Λn(x−xi)|

ǫ

≤ǫ.

Dengan kata lain, M(|Λn(x−xi)|) → 0 untuk n → ∞. Karena generalisasi

fungsi OrliczM kontinu, maka diperoleh|Λn(x−xi)| →0 untuk n→ ∞. Oleh

karena itu, untuk suatu bilanganρ >0 diperoleh |Λn(x−xi)|

ρ →0 untukn → ∞.

Karena M bersifat kontinu, maka diperoleh

M

|Λn(x−xi)|

ρ

(23)

Selanjutnya diambil xi [c

0(M)]Λ untuk sebarang i ∈ N yang fix. Berarti

terdapat ρ > 0 sehingga M

pakan ruang bagian tertutup dari [c(M)]Λ. Jadi, [c0(M)]Λ merupakan ruang

Banach.

Teorema 4.2.4. [X(M)]Λ merupakan ruang-BK terhadap norma k · k.

Bukti. Diambil sebarang barisan x ∈ [X(M)]Λ dan sebarang bilangan ǫ >

0. Karena bilangan ǫ > 0 sebarang, berarti terdapat bilangan δ = ǫ 2 > 0.

Karena berlaku untuk sebarang bilangan ǫ > 0, maka terdapat ρǫ dengan

0< ρǫ< ǫ sehingga

Oleh karena itu, diperoleh

(24)

Akibatnya, untuk setiapn ∈N, diperolehM

|Λn(x−y)|

ǫ

≤1. Selanjutnya,

karena M bersifat konveks, maka diperoleh

M(|Λn(x−y)|)≤ǫ M

|Λn(x−y)|

ǫ

≤ǫ.

Karena berlaku untuk sebarang bilangan ǫ > 0, berarti M(|Λn(x−y)|) = 0

untuk setiap n ∈ N. Selanjutnya, karena M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, berarti |Λn(x−y)|= 0 untuk setiap n∈N. Hal ini berakibat bahwa

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)(xk−yk) = 0

untuk setiapn ∈N. Karena (λk) merupakan barisan bilangan real positif naik

kuat, maka dengan menggunakan induksi matematika diperoleh |xk−yk|< ǫ

untuk setiap k ∈ N dan untuk sebarang bilangan ǫ > 0. Oleh karena itu, diperoleh

|pk(x)−pk(y)|=|xk−yk|< ǫ

untuk setiap k ∈ N. Karena x ∈ [X(M)]Λ sebarang, maka fungsi pk kontinu

pada ruang Banach [X(M)]Λ. Jadi, [X(M)]Λ merupakan ruang-BK terhadap

norma k · k.

Teorema 4.2.5. [c0(M)]Λ merupakan ruang-AK terhadap norma k · k.

Bukti. Diambil sebarang x∈[c0(M)]Λ, berarti terdapat ρ >0 sehingga

M

|Λn(x)|

ρ

→0 untukn→ ∞.

Karena [c0(M)]Λ ruang bernorma, maka berlaku

kxk= inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ρ

≤1

.

Oleh karena itu, untuk sebarang bilangan ǫ > 0, terdapat m0 ∈ N sehingga

diperoleh

sup

n≥m0

M |

1 λn

Pn

k=0(λk−λk−1)xk|

ǫ

!

(25)

Selanjutnya, didefinisikan barisan x[m] dengan aturan

x[m]=

m X

k=0

xke[k] untuk setiap m∈N.

Oleh karena itu, untuk setiap m≥m0, diperoleh

kx−x[m]k= inf

(

ρ >0 : sup

n≥m0+1

M |

1 λn

Pn

k=0(λk−λk−1)xk|

ρ

!

≤1

)

≤inf

(

ρ >0 : sup

n≥m+1

M |

1 λn

Pn

k=0(λk−λk−1)xk|

ρ

!

≤1

)

< ǫ.

Dengan kata lain, kx−x[m]k →0 untuk m → ∞. Jadi, [c

0(M)]Λ merupakan

ruang-AK.

Teorema 4.2.6. [X(M)]Λ merupakan isomorfik norma (norm isomorphic)

terhadap X(M); yaitu

[X(M)]Λ ∼=X(M).

Bukti. Pertama sekali didefinisikan operator TΛ : [X(M)]Λ → X(M) dengan

aturan x7→TΛ(x) = Λ(x) = (Λn(x))∞n=0. Akan dibuktikan bahwa operator TΛ

linier, bijektif, dan mempertahankan sifat norma. Untuk itu, diambil sebarang x, y ∈[X(M)]Λ dan sebarang skalarα, β. Maka diperoleh

TΛ(αx+βy) = (Λn(αx) + Λn(βy)) (i)

=α(Λn(x)) +β(Λn(y)) = αTΛ(x) +βTΛ(y).

Hal ini menunjukkan bahwa operatorTΛbersifat linier. Selanjutnya, diperoleh

Ker(TΛ) =

x∈[X(M)]Λ:TΛ(x) = 0

=

x∈[X(M)]Λ: Λ(x) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk= 0,∀ n ∈N

=

x∈[X(M)]Λ:xk = 0,∀ k ∈N

=

x∈[X(M)]Λ:x= 0

=

0

.

(26)

y∈X(M). Didefinisikan operator TΛ−1 :X(M)→[X(M)]Λ dengan aturan

y7→TΛ−1(y) = x=

k X

j=k−1

(−1)k−j λj λk−λk−1

yj !∞

k=0

.

Oleh karena itu diperoleh

TΛ(x) = n X

k=0

λk−λk−1

λn

xk !

(iii)

=

n X

k=0

λk−λk−1

λn

k X

j=k−1

(−1)k−j λj λk−λk−1

yj !

=

n X

k=0

λkyk−λk−1yk−1

λn

!

= (yn) =y.

Hal ini menunjukkan bahwa operator linier TΛ bersifat surjektif. Dengan kata

lain, operator linier TΛ bersifat bijektif. Selanjutnya, untuk melengkapi

pem-buktian teorema, diambil sebarang TΛ(x)∈X(M) untukx∈[X(M)]Λ. Maka

diperoleh

kTΛ(x)kX(M) =kΛ(x)kX(M) (iv)

= inf

ρ >0 : sup

n∈N

M

|Λn(x)|

ρ

≤1

=kxk[X(M)]Λ.

Dari hasil (i), (ii), (iii), dan (iv), diperoleh bahwa operator linier bijektif TΛ

merupakan isomorfisma norma. Jadi, [X(M)]Λ∼=X(M).

4.3. Relasi Inklusi Pada Ruang Barisan Konvergen dan Terbatas yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz-λ

Pada bagian ini akan diperlihatkan beberapa relasi inklusi yang bersesuaian pada ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz-λ, dan ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz.

(27)

inklusi berikut berlaku kuat, yaitu

[c0(M)]Λ ⊂[c(M)]Λ ⊂[ℓ∞(M)]Λ.

Bukti. Telah diperlihatkan pada pembuktian Teorema 4.2.3 bahwa [c0(M)]Λ

merupakan ruang bagian dari [c(M)]Λ, dan [c(M)]Λ merupakan ruang bagian

dari [ℓ∞(M)]Λ. Oleh karena itu, di dalam pembuktian ini akan diperlihatkan

bahwa relasi inklusi [c0(M)]Λ ⊂ [c(M)]Λ ⊂ [ℓ∞(M)]Λ bersifat kuat. Untuk

itu, diambil sebarang x ∈ [c(M)]Λ dan suatu bilangan real l 6= 0 sehingga

M

|Λn(x)|

ρ

→ l untuk n → ∞ dan untuk suatu bilangan ρ > 0. Jadi,

x∈[c(M)]Λ\[c0(M)]Λ. Oleh karena itu, diperoleh

[c0(M)]Λ ⊂[c(M)]Λ. (i)

Selanjutnya, diambil barisan x= (xk) yang didefinisikan oleh

xk =

λk+λk−1

λk−λk−1

(−1)k+ 2

untuk setiap k∈N. Diperoleh

|Λn(x)|=

n X

k=0

λk−λk−1

λn

λk+λk−1

λk−λk−1

(−1)k+ 2

=

n X

k=0

λk+λk−1

λn

(−1)k+ 2 n X

k=0

λk−λk−1

λn

=|(−1)n+ 2|

untuk setiap n∈N. Jadi,

M

|Λn(x)|

ρ

=M

|(−1)n+ 2|

ρ

untuk setiap n ∈ N dan suatu bilangan ρ > 0. Hal ini menunjukkan bahwa

barisan

M

|Λn(x)|

ρ

∈ ℓ∞\c. Dengan kata lain, x ∈ [ℓ∞(M)]Λ\[c(M)]Λ.

Oleh karena itu, diperoleh

[c(M)]Λ ⊂[ℓ∞(M)]Λ. (ii)

(28)

Teorema 4.3.2. Diberikan c0(M) ⊂ [c0(M)]Λ dan c(M) ⊂ [c(M)]Λ. Relasi

inklusi c0(M) = [c0(M)]Λ dan c(M) = [c(M)]Λ masing-masing terpenuhi jika

dan hanya jika S(x)∈c0(M) untuk setiap xdi [c0(M)]Λ dan [c(M)]Λ.

Bukti. (1) Akan dibuktikan bahwa c0(M) = [c0(M)]Λ jika dan hanya jika

barisan S(x) ∈ c0(M) untuk setiap x ∈ [c0(M)]Λ. Untuk itu, diasumsikan

c0(M) = [c0(M)]Λ. Apabila diambil sebarang x ∈ [c0(M)]Λ, berarti terdapat

suatu bilanganρ >0 sehinggaM

|Λn(x)|

ρ

→0 untukn→ ∞. Dengan kata

lain, untuk sebarang bilangan ǫ > 0 terdapat n0 ∈ N, sehingga untuk setiap

n ≥ n0 berlaku

M

|Λn(x)|

ρ

< ǫ. Karena berlaku untuk sebarang ǫ > 0,

maka diperoleh

M

|Λn(x)|

ρ

= 0 untuk setiapn∈N.

Karena M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka |Λn(x)|

ρ = 0 untuk setiap n∈N. Oleh karena itu, untuk setiap n∈N diperoleh

|Λn(x)|=|

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk|= 0.

Akibatnya,

Λn(x) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk = 0 untuk setiap n∈N.

Karena (λk) merupakan barisan bilangan real positif naik kuat, maka dengan

menggunakan induksi matematika dapat diperoleh xk= 0 untuk setiap k ∈N.

Dengan kata lain, untuk suatu bilangan ǫ >0 diperoleh |xk| < ǫ untuk setiap

k ∈ N. Hal ini menunjukkan bahwa barisan (xk) konvergen ke nol di R.

KarenaRbersifat lengkap, maka (xk) merupakan barisan Cauchy, yaitu untuk

sebarang bilangan ǫ > 0 terdapat k0 ∈ N, sehingga untuk setiap k ≥ j ≥ k0

berlaku |xk−xj| < ǫ. Jadi, |xk−xk−1|< ǫ untuk setiap k > k−1≥ k0 dan

sebarang bilangan ǫ >0. Akibatnya,

lim

n→∞Sn(x) = limn→∞

1 λn

n X

k=0

(29)

Karena M kontinu, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

lim

n→∞M

|Sn(x)|

ρ

= 0.

Jadi, S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈c0(M).

Sebaliknya, diasumsikan S(x) ∈ c0(M) untuk setiap x ∈ [c0(M)]Λ.

Karena M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, serta Sn(x) =

xn−Λn(x) untuk setiap n ∈N, maka diperoleh

M

|xn|

ρ

≤M

|xn−Sn(x)|

ρ +

|Sn(x)|

ρ

≤ 1

2M

2|xn−Sn(x)|

ρ

+ 1 2M

2|Sn(x)|

ρ

≤ K0

2 M

|Λn(x)|

ρ

+K1 2 M

|Sn(x)|

ρ

untuk setiapn∈Ndan untuk suatu bilanganK0, K1 >0. KarenaM

|Λn(x)|

ρ

0 dan M

|Sn(x)|

ρ

→0 untuk n→ ∞, maka diperoleh

K0

2 M

|Λn(x)|

ρ

+ K1 2 M

|Sn(x)|

ρ

→0 untuk n→ ∞.

Jadi,

M

|xn|

ρ

→0 untuk n→ ∞.

Dengan kata lain, x∈c0(M). Hal ini menunjukkan bahwa [c0(M)]Λ⊂c0(M).

Karena c0(M) ⊂ [c0(M)]Λ dan [c0(M)]Λ ⊂ c0(M), maka dapat disimpulkan

bahwa c0(M) = [c0(M)]Λ.

(2) Akan dibuktikan c(M) = [c(M)]Λ jika dan hanya jika S(x) ∈ c0(M)

untuk setiap x∈ [c(M)]Λ. Untuk itu, diasumsikan c(M) = [c(M)]Λ. Apabila

diambil sebarangx∈[c(M)]Λ, makax∈c(M). Hal ini berarti terdapat suatu

bilanganρ >0 danl ∈RsehinggaM

|xk|

ρ

→l untukn → ∞. Selanjutnya,

karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat kontinu, maka |xk|

ρ → l

untuk

k → ∞ dengan l′ =M−1(l). Dengan kata lain, |x

k| → l1 =ρl′ untuk k→ ∞.

Selanjutnya, apabila xk ≥ 0 untuk setiap k ∈ N, maka xk = |xk| → l1 untuk

k → ∞. Kemudian, apabila xk < 0 untuk setiap k ∈ N, maka diperoleh

(30)

Hal ini menunjukkan bahwa barisan (xk) konvergen di R. Karena R bersifat

lengkap, maka (xk) merupakan barisan Cauchy, yaitu untuk sebarang bilangan

ǫ >0 terdapatk0 ∈N, sehingga untuk setiapk ≥j ≥k0 berlaku|xk−xj|< ǫ.

Jadi, |xk−xk−1|< ǫuntuk setiapk > k−1≥k0 dan sebarang bilanganǫ >0.

Akibatnya,

lim

n→∞Sn(x) = limn→∞

1 λn

n X

k=0

λk−1(xk−xk−1) = 0.

Karena M kontinu, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

lim

n→∞M

|Sn(x)|

ρ

= 0.

Jadi, S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈c0(M).

Sebaliknya, diasumsikanS(x)∈c0(M) untuk setiapx∈[c(M)]Λ. Karena

M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, sertaSn(x) = xn−Λn(x)

untuk setiap n∈N, maka diperoleh

M

|xn|

ρ

≤M

|xn−Λn(x)|

ρ +

|Λn(x)|

ρ

≤ 1

2M

2|xn−Λn(x)|

ρ

+ 1 2M

2|Λn(x)|

ρ

≤ K0

2 M

|Sn(x)|

ρ

+K1 2 M

|Λn(x)|

ρ

untuk setiapn∈Ndan untuk suatu bilanganK0, K1 >0. KarenaM

|Sn(x)|

ρ

0 dan M

|Λn(x)|

ρ

→luntuk n→ ∞dan untuk suatu bilangan reall, maka

diperoleh

K0

2 M

|Sn(x)|

ρ

+ K1 2 M

|Λn(x)|

ρ

→l′ = K1

2 l untukn → ∞.

Jadi,

M

|xn|

ρ

→l′ untukn → ∞.

Dengan kata lain, x ∈ c(M). Hal ini menunjukkan bahwa [c(M)]Λ ⊂ c(M).

Karenac(M)⊂[c(M)]Λ dan [c(M)]Λ⊂c(M), maka dapat disimpulkan bahwa

(31)

hanya jikaS(x)∈ℓ∞(M) untuk setiap x∈[ℓ∞(M)]Λ.

untuk suatu bilanganρ >0. KarenaM bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, serta Sn(x) = xn−Λn(x) untuk setiap n∈N, maka diperoleh

Karena M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, serta Sn(x) =

(32)

ga M

|Λn(x)|

ρ

→ 0 dan M

|xk|

ρ

→ l untuk n → ∞ dan untuk suatu

bilangan real l. Karena M

|Λn(x)|

ρ

→ 0 untuk n → ∞, berarti untuk

se-barang bilanganǫ >0 terdapatn0 ∈N, sehingga untuk setiapn ≥n0 berlaku

M

|Λn(x)|

ρ

< ǫ. Karena berlaku untuk sebarangǫ >0, maka diperoleh

M

|Λn(x)|

ρ

= 0 untuk setiapn∈N.

Karena M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka |Λn(x)|

ρ = 0 untuk setiap n∈N. Oleh karena itu, untuk setiap n∈N diperoleh

|Λn(x)|=|

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk|= 0.

Akibatnya,

Λn(x) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)xk = 0 untuk setiap n∈N.

Karena (λk) merupakan barisan bilangan real positif naik kuat, maka dengan

menggunakan induksi matematika dapat diperoleh xk= 0 untuk setiap k ∈N.

Karena M bersifat kontinu, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

lim

k→∞M

|xk|

ρ

= 0.

Hal ini menunjukkan bahwa x ∈ c0(M). Jadi, [c0(M)]Λ ∩ c(M) ⊂ c0(M).

Karenac0(M)⊂[c0(M)]Λ∩c(M) dan [c0(M)]Λ∩c(M)⊂c0(M), maka dapat

disimpulkan bahwa [c0(M)]Λ∩c(M) = c0(M).

Selanjutnya, apabila diberikanc(M),ℓ∞(M), dan [c(M)]Λ, maka relasi inklusi

[c(M)]Λ ∩ ℓ∞(M) = c(M) belum tentu berlaku. Untuk itu, diasumsikan

λk =k+ 1 dan xk= (−1)k+ 1 untuk setiap k ∈N. Diperoleh

Λn(x) =

1 λn

n X

(−1)k+ 1

= 1 λn

n X

(−1)k+

n X

1

!

= 1 λn

n X

(−1)k+n

(33)

untuk setiap n∈N. Dalam hal ini diperoleh

KarenaM kontinu, maka terdapat bilangan real l sehingga M

untuk setiap k∈N. Hal ini menunjukkan bahwa

Selanjutnya, diberikan x = (xk)∈ ω dan n ≥1. Dengan menggunakan

persamaan (4.1.4) dan (4.1.5) diperoleh

Sn(x) =

untuk setiap n∈N. Akibatnya,

(34)

Di sisi lain, dengan menggunakan definisi barisan λ= (λk)∞k=0 pada

per-samaan (4.1.1), dapat diperoleh bahwa λk+1 λk

>1 untuk setiap k ∈N. Karena

generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka diperolehM

λk+1

λk

> M(1)

untuk setiap k∈N. Oleh karena itu, untuk setiap k∈N dapat diperoleh

M(1)≤inf

Jadi, hanya terdapat dua kondisi yang berlaku pada barisan λ= (λk); yaitu

lim inf

Untuk kondisi yang pertama, yaitu lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

> M(1), diperoleh

M(1) <inf

untuk setiap j ∈N. Oleh karena itu, diperoleh

M(1) < M

< M(0) untuk setiap j ∈ N. Selanjutnya, karena

(35)

setiap j ∈N. Oleh karena itu, diperoleh

1 2

1− λj+1

λj

<0 ⇐⇒ 1−λj+1

λj

<0

⇐⇒ 1< λj+1 λj

⇐⇒ λj

λj+1

<1

⇐⇒ 0< λj+1−λj λj+1

untuk setiap j ∈ N. Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka

untuk setiap k ∈ N diperoleh M(0) < M

λk+1−λk

λk+1

. Oleh karena itu,

diperoleh

lim inf

k→∞ M

λk+1−λk

λk+1

>0.

Sebaliknya, diasumsikan lim inf

k→∞ M

λk+1−λk

λk+1

> 0, maka diperoleh

inf

M

λj+1−λj

λj+1

;j ≥k

>0 untuk setiapk ∈N. Oleh karena itu, untuk

setiap j ∈ N diperoleh M

λj+1−λj

λj+1

>0. Selanjutnya, karena generalisasi

fungsi OrliczM bersifat naik, berarti λj+1−λj λj+1

>0 untuk setiap j ∈N. Oleh

karena itu, diperoleh

0< λj+1−λj λj+1

⇐⇒ 0<1− λj

λj+1

⇐⇒ λj

λj+1

<1

⇐⇒ 1< λj+1 λj

untuk setiap j ∈ N. Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka

diperoleh M(1)< M

λk+1

λk

untuk setiap k ∈N. Oleh karena itu, diperoleh

lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

> M(1).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

> M(1) jika dan hanya

ji-ka lim inf

k→∞ M

λk+1−λk

λk+1

(36)

lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

=M(1) jika dan hanya jika lim inf

k→∞ M

λk+1−λk

λk+1

= 0.

Dari hasil tersebut di atas, dapat digunakan dalam membuktikan teorema berikut:

Teorema 4.3.5. Diberikan sebarang barisanλ= (λk) yang memenuhi (3.1.1).

Diperoleh

(a)

λk

λk−λk−1

/

∈ℓ∞(M) jika dan hanya jika lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

=M(1).

(b)

λk

λk−λk−1

∈ℓ∞(M) jika dan hanya jika lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

> M(1).

Bukti. (a) Pertama-tama diasumsikan barisan

λk

λk−λk−1

/

∈ ℓ∞(M).

Be-rarti, untuk setiap bilangan N0 >0 terdapat j ∈Nsehingga

M

λj/(λj −λj−1)

ρ

> N0 untuk suatu bilangan ρ >0.

Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka

λj/(λj −λj−1)

ρ > N1 untuk suatu bilangan N1 >0.

Dengan kata lain, λj λj −λj−1

> N untuk setiap j ∈N dengan N =ρN1. Oleh

karena itu, λj −λj−1 λj

< 1

N untuk setiap j ∈ N. Selanjutnya, untuk setiap j ∈N diperoleh

λj+1

λj

= λj+1 λj−λj−1

· λj −λj−1

λj

< λj+1 λj −λj−1

· 1

N.

Karena λj+1 λj−λj−1

> λj λj−λj−1

> N untuk setiap j ∈N, maka diperoleh

λj+1

λj−λj−1

· 1

N >1 untuk setiap j ∈N.

Kemudian, karena λj+1 λj −λj−1

· 1

N >1 dan

λj+1

λj−λj−1

· 1

N > λj+1

λj

untuk setiap

j ∈N, maka diperoleh

(37)

Jadi, karena λj+1 λj

≮1 untuk setiapj ∈N, maka λj+1 λj

≥1 untuk setiapj ∈N.

Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka diperoleh

M

Oleh karena itu, diperoleh

inf

Selanjutnya, untuk setiap k ∈N diperoleh

inf

Oleh karena itu, diperoleh

lim

Sebaliknya, diasumsikan lim inf

k→∞ M

barang bilangan ǫ >0 terdapat k0 ∈N, sehingga untuk setiap k ≥k0 berlaku

M(1)−ǫ < M

untuk setiap k ≥ k0. Karena berlaku untuk sebarang ǫ > 0, maka diperoleh

M(1)−M

setiap k ∈Ndiperoleh

λk

Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka untuk setiap k ∈ N

dan untuk setiap bilangan ρ >0 diperoleh

M

Hal ini menunjukkan bahwa barisan

(38)

(b) Pertama-tama diasumsikan barisan

dengan menggunakan Teorema 4.3.5 (a) diperoleh lim inf

k→∞ M

Dengan kata lain, lim inf

k→∞ M

Sebaliknya, diasumsikan lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

> M(1). Berarti, dengan

menggunakan Teorema 4.3.5 (a) diperoleh barisan

λk

λk−λk−1

∈ℓ∞(M).

Teorema 4.3.6. Inklusi X(M) ⊂[X(M)]Λ berlaku kuat jika dan hanya jika

lim inf

nakan Teorema 4.3.3, berarti terdapat barisan x∈[ℓ∞(M)]Λ sehingga barisan

S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈/ ℓ∞(M). Karena x ∈ [ℓ∞(M)]Λ, berarti Λ(x) ∈ ℓ∞(M).

Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, maka diperoleh

sup

sehingga diperoleh M

|Sn0(x)| ρ

> N0 untuk suatu bilangan ρ > 0. Karena

generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka diperoleh |Sn(x)|

ρ > N1 untuk suatu bilangan N1 > 0 dan untuk setiap n ∈ N. Dengan kata lain, |Sn(x)| >

N2 = ρN1 untuk setiap n ∈ N. Selanjutnya, karena (Λn(x)−Λn−1(x))∞n=0 ∈

ℓ∞(M), berarti terdapat suatu bilangan N3 >0 sehingga untuk setiap n ∈N

(39)

ρN4 untuk setiap n ∈ N. Oleh karena itu, dengan menggunakan persamaan

untuk setiap n ∈N. Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

untuk setiap n ∈ N. Hal ini menunjukkan bahwa

Oleh karena itu, barisan

ℓ∞(M). Akibatnya, Teorema 4.3.5 menjamin bahwa lim inf

n→∞ M

Sebaliknya, diasumsikan lim inf

n→∞ M

nakan Teorema 4.3.5, diperoleh barisan

Karena lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

= M(1), berarti untuk sebarang bilangan ǫ > 0

(40)

Oleh karena itu, diperoleh

untuk setiap n ∈ N. Karena M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka untuk setiap n∈N diperoleh

M

< ǫ untuk setiap n ∈ N. Karena berlaku untuk

sebarang ǫ >0 dan M merupakan generalisasi fungsi Orlicz, maka diperoleh

1

Oleh karena itu, diperoleh

M

untuk setiap k∈N, maka diperoleh

(41)

untuk setiapk ∈N. Karena λk λk−λk−1

> λk λk+1

untuk setiapk ∈N, dan karena

generalisasi fungsi OrliczM bersifat naik, maka untuk setiapk∈Ndan untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

Hal ini menunjukkan bahwa barisan

Dengan menggunakan Teorema 4.3.2, berarti terdapat barisan x ∈ [c(M)]Λ

dan y ∈ [c0(M)]Λ, sehingga S(x) ∈/ c0(M) dan S(y) ∈/ c0(M). Selanjutnya,

karena x ∈ [c(M)]Λ, berarti Λ(x) ∈ c(M). Karena generalisasi fungsi Orlicz

M bersifat naik, konveks, dan memenuhi kondisi-∆2, maka diperoleh

(42)

berarti untuk sebarang bilangan ǫ >0 terdapat n0 ∈N sehingga

Hal ini menunjukkan bahwa S(x) ∈/ ℓ∞(M). Selanjutnya, karena barisan

S(x)∈/ ℓ∞(M), berarti untuk setiap N0 >0 terdapat n0 ∈ N, sehingga

diper-> N0 untuk suatu bilangan ρ > 0. Karena generalisasi

fungsi Orlicz M bersifat naik, maka diperoleh |Sn(x)|

ρ > N1 untuk suatu

bi-untuk suatu bilanganρ >0. Karena generalisasi fungsi OrliczM bersifat naik,

maka diperoleh |Λn(x)−Λn−1(x)|

ρ ≤N4untuk suatu bilanganN4. Dengan ka-ta lain, |Λn(x)−Λn−1(x)| ≤N5 =ρN4 untuk setiap n ∈N. Oleh karena itu,

dengan menggunakan persamaan (3.3.1) diperoleh

untuk setiap n ∈N. Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

untuk setiap n ∈ N. Hal ini menunjukkan bahwa

Oleh karena itu, barisan

∈ ℓ∞(M). Akibatnya, dengan menggunakan Teorema 4.3.5

diperoleh bahwa lim inf

n→∞ M

(43)

diperoleh

disimpulkan bahwa barisan

Akibatnya, Teorema 4.3.5 menjamin bahwa lim inf

n→∞ M

Sebaliknya, diasumsikan bahwa lim inf

k→∞ M

lanjutnya, karena lim inf

k→∞ M

λk−λk−1

λk

= 0, maka terdapat barisan bagian

(λkr)

r=0 dari barisan λ= (λk) sehingga diperoleh

lim

Kemudian, dipilihkr+1−kr ≥2 untuk setiapr ∈N, dan didefinisikan barisan

(44)

yk=     

   

1 ; untukk =kr

λk−1−λk−2

λk−λk−1

; untukk =kr+ 1

0 ; untuk yang lainnya.

(4.3.3)

Hal ini menunjukkan bahwa barisan y= (yk) tidak konvergen. Karena

gener-alisasi fungsi Orlicz M bersifat kontinu, maka diperoleh y = (yk)∈/ c(M) dan

y= (yk)∈/ c0(M). Selanjutnya, untuk setiap n∈N diperoleh

Λn(y) =  

λn−λn−1

λn

; untuk n=kr

0 ; untuk yang lainnya.

Kemudian, karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat kontinu, maka dari persamaan (4.3.2) diperoleh λkr −λkr−1

λkr

→ 0 untuk r → ∞. Oleh karena

itu, untuk n = kr diperoleh

λn−λn−1

λn

→ 0 untuk n → ∞. Selanjutnya,

untuk suatu bilangan ρ > 0 dapat diperoleh M

λn−λn−1

ρλn

→ 0. Artinya,

barisan Λ(y) = (Λn(y))∞n=0 ∈ c0(M). Hal ini menunjukkan bahwa barisan

y = (yk) ∈ [c0(M)]Λ. Akibatnya, barisan y = (yk) ∈ [c(M)]Λ. Jadi, karena

y = (yk) berada di [c0(M)]Λ dan [c(M)]Λ tetapi tidak berada di c0(M) dan

c(M), maka inklusi c0(M)⊂[c0(M)]Λ dan c(M)⊂[c(M)]Λ berlaku kuat.

Teorema 4.3.7. Inklusi X(M) = [X(M)]Λ berlaku jika dan hanya jika

lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

> M(1).

Bukti. DiasumsikanX(M) = [X(M)]Λ. Dengan menggunakan Teorema 4.3.6,

diperoleh lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

6

=M(1). Jadi, lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

> M(1).

Sebaliknya, diasumsikan lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

> M(1). Teorema 4.3.5 (a)

menjamin bahwa barisan

λn

λn−λn−1

∈ℓ∞(M). Dengan kata lain, terdapat

suatu bilangan K >0 sehingga untuk setiap n∈N berlaku

M

λn

ρ(λn−λn−1)

(45)

dapat diperoleh bahwa λn λn−λn−1

≤ ρK0 untuk suatu bilangan ρ, K0 > 0

dengan M(K0) = K. Selanjutnya, diperoleh

λn−λn−1+λn−1

λn−λn−1

≤ρK0 ⇐⇒ 1 +

λn−1

λn−λn−1

≤ρK0

⇐⇒ λn−1

λn−λn−1

≤ρK0−1

⇐⇒ λn−1

ρ(λn−λn−1)

≤K0−

1 ρ

untuk setiap n ∈ N. Dengan mengambil suatu bilangan K1 = K0 −

1 ρ > 0, maka diperoleh λn−1

ρ(λn−λn−1)

≤ K1 untuk setiap n ∈ N. Karena generalisasi

fungsi Orlicz M bersifat naik, maka diperoleh

M

λn−1

ρ(λn−λn−1)

≤M(K1)

untuk setiap n ∈ N. Hal ini menunjukkan bahwa

λn−1

λn−λn−1

∈ ℓ∞(M).

Selanjutnya, diambil sebarang x ∈ [c(M)]Λ, berarti Λ(x) ∈ c(M). Artinya,

terdapat l ∈ R dan suatu bilangan ρ > 0 sehingga M

|Λn(x)|

ρ

→ l untuk

n → ∞. Oleh karena itu, diperoleh M

|Λn−1(x)|

ρ

→ l untuk n → ∞.

Karena generalisasi fungsi Orlicz M kontinu, maka terdapat l0 = M−1(l)

se-hingga |Λn(x)|

ρ → l0 dan

|Λn−1(x)|

ρ → l0 untuk n → ∞. Dengan kata lain,

|Λn(x)| → l1 dan |Λn−1(x)| → l1 untuk n → ∞ dengan l1 = ρl0.

Selanjut-nya, apabila Λn(x)≥ 0 dan Λn−1(x)≥ 0 untuk setiap n ∈N, maka diperoleh

Λn(x) =|Λn(x)| → l1 dan Λn−1(x) =|Λn−1(x)| → l1 untuk n → ∞.

Kemudi-an, apabila Λn(x) < 0 dan Λn−1(x) < 0 untuk setiap n ∈ N, maka diperoleh

−Λn(x) = |Λn(x)| → l1 dan −Λn−1(x) =|Λn−1(x)| → l1 untuk n → ∞.

Den-gan kata lain, Λn(x) → −l1 dan Λn−1(x) → −l1 untuk n → ∞. Oleh karena

itu, untuk setiap n∈N diperoleh

lim

n→∞(Λn(x)−Λn−1(x)) = limn→∞Λn(x)−nlim→∞Λn−1(x) = 0.

Selanjutnya, dari persamaan (4.3.1) diperoleh

Sn(x) =

λn−1

λn−λn−1

Λn(x)−Λn−1(x)

(46)

Karena generalisasi fungsi OrliczM kontinu, maka untuk suatu bilanganρ >0,

diperoleh M

|Sn(x)|

ρ

→ 0 untuk n → ∞. Dengan kata lain, barisan

(Sn(x))∞n=0 ∈ c0(M). Karena untuk sebarang barisan x ∈ [c(M)]Λ berlaku

S(x)∈c0(M), maka menurut Teorema 4.3.2 diperoleh [c(M)]Λ =c(M).

Selanjutnya, untuk sebarang x∈[c0(M)]Λ yang diambil, diperoleh

bah-wa Λ(x) ∈ c0(M). Oleh karena itu, barisan (Λn(x)−Λn−1(x))∞n=0 ∈ c0(M).

Akibatnya, dari persamaan (4.3.1) diperoleh S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈ c0(M).

Karena untuk sebarang x ∈ [c0(M)]Λ berlaku S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈ c0(M),

maka menurut Teorema 4.3.2 diperoleh [c0(M)]Λ =c0(M).

Selanjutnya, diambil sebarang x ∈ [ℓ∞(M)]Λ, berarti Λ(x) ∈ ℓ∞(M).

Oleh karena itu, barisan (Λn(x)−Λn−1(x))∞n=0 ∈ ℓ∞(M). Artinya, terdapat

N0 >0 sehingga untuk setiapn ∈N berlaku

M

Λn(x)−Λn−1(x)

ρ

≤N0

untuk suatu bilangan ρ > 0. Selanjutnya, karena ( λn−1 λn−λn−1

) ∈ ℓ∞(M),

berarti terdapat N1 >0 sehingga untuk setiap n∈N berlaku

M

λn−1

ρ(λn−λn−1)

≤N1

untuk suatu bilanganρ >0. Karena generalisasi fungsi OrliczM bersifat naik, maka untuk suatu bilangan N2, N3 >0 diperoleh

Λn(x)−Λn−1(x)

ρ ≤N2 dan

λn−1

ρ(λn−λn−1)

≤N3

untuk setiap n ∈ N. Oleh karena itu terdapat N4, N5 >0 dengan N4 = ρN2

dan N5 =ρN3, sehingga diperoleh

Λn(x)−Λn−1(x)≤N4 dan

λn−1

λn−λn−1

≤N5

untuk setiap n∈N. Jadi, dengan menggunakan persamaan (4.3.1) diperoleh

|Sn(x)|=

λn−1

λn−λn−1

(47)

naik, maka untuk setiap n ∈N dan untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

|Sn(x)|

ρ

≤M

N5 ·N4

ρ

.

Hal ini menunjukkan bahwa barisan

M

|Sn(x)|

ρ

terbatas. Dengan kata

lain, barisan S(x) = (Sn(x))∞n=0 ∈ ℓ∞(M). Karena untuk setiap barisan x ∈

[ℓ∞(M)]Λ berlaku S(x) ∈ ℓ∞(M), maka menurut Teorema 4.3.3 diperoleh

bahwa [ℓ∞(M)]Λ=ℓ∞(M).

Teorema 4.3.8. Diberikan ruang [c0(M)]Λ dan c(M) yang saling overlap,

dan ruang [c(M)]Λ dan ℓ∞(M) yang saling overlap. Diperoleh:

(a) Inklusi c(M)⊂[c0(M)]Λ tidak berlaku.

(b) Inklusi ℓ∞(M)⊂[c(M)]Λ tidak berlaku.

Bukti. (a) Dengan menggunakan Teorema 3.3.4 diperoleh bahwa ruang barisan

[c0(M)]Λ dan c(M) saling overlap. Selanjutnya, didefinisikan barisanx= (xk)

dengan aturan xk = 1 untuk setiap k ∈ N. Oleh karena itu, untuk suatu

bilangan ρ >0 diperoleh

lim

k→∞M

|xk|

ρ

= lim

k→∞M

1 ρ

=M

1 ρ

.

Hal ini menunjukkan bahwa barisan x= (xk)∈c(M). Di sisi lain, diperoleh

lim

n→∞M

|Λn(x)|

ρ

= lim

n→∞M

1 ρ

=M

1 ρ

6

= 0.

Jadi,x∈c(M) tetapix /∈[c0(M)]Λ. Akibatnya, relasi inklusic(M)⊂[c0(M)]Λ

tidak berlaku.

(b) Dengan menggunakan Teorema 4.3.2 dipeoroleh bahwac(M)⊂[c(M)]Λ.

Selanjutnya, apabila diambil sebarang x ∈ c(M), berarti terdapat bilangan

ρ > 0 dan l ∈ R sehingga M

|xk|

ρ

→ l untuk k → ∞. Karena barisan

M

|xk|

ρ

konvergen, maka

M

|xk|

ρ

terbatas. Jadi, x ∈ ℓ∞(M).

Oleh karena itu, c(M) ⊂ [c(M)]Λ ∩ ℓ∞(M). Hal ini menunjukkan bahwa

(48)

y= (yk) dengan aturan

yk = (−1)k

λk+λk−1

λk−λk−1

+ 1 untuk setiap k∈N.

Oleh karena itu, untuk setiap n∈N diperoleh

Λn(y) =

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)

(−1)kλk+λk−1 λk−λk−1

+ 1

= 1 λn

n X

k=0

(−1)k

k+λk−1) + (λk−λk−1)

= 1 λn

n X

k=0

(−1)k

k+λk−1) +

1 λn

n X

k=0

(λk−λk−1)

= (−1)n+ 1.

Jadi, untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

|Λn(y)|

ρ

=M

|(−1)n+ 1|

ρ

untuk setiap n∈N.

Hal ini menunjukkan bahwa barisan

M

|Λn(y)|

ρ

tidak konvergen untuk

setiap n ∈N. Dengan kata lain, barisany = (yk)∈[c(M)]Λ. Oleh karena itu,

inklusi ℓ∞(M)⊂[c(M)]Λ tidak berlaku.

Teorema 4.3.9. Diberikan lim inf

n→∞ M

λn+1

λn

=M(1). Diperoleh:

(a) Inklusi c(M)⊂[c0(M)]Λ dan [c0(M)]Λ ⊂c(M) tidak berlaku.

(b) Inklusi ℓ∞(M)⊂[c0(M)]Λ dan [c0(M)]Λ⊂ℓ∞(M) tidak berlaku.

(c) Inklusi ℓ∞(M)⊂[c(M)]Λ dan [c(M)]Λ ⊂ℓ∞(M) tidak berlaku.

Bukti. (a) Dengan menggunakan Teorema 4.3.8 (a) diperoleh bahwa inklusi

c(M)⊂[c0(M)]Λtidak berlaku. Selanjutnya, pada pembuktian Teorema 4.3.6,

diperoleh bahwa apabila diberikan barisan y = (yk) dengan yk didefinisikan

oleh persamaan (4.3.3), dan dipilih kr+1−kr ≥ 2 untuk setiap r ∈ N, maka

barisan y ∈ [c0(M)]Λ namun y /∈ c(M). Jadi, inklusi [c0(M)]Λ ⊂ c(M) tidak

berlaku.

(b) Dengan menggunakan Teorema 4.3.8 (b) diperoleh bahwa terdapat

barisan x = (xk) yang berada di ℓ∞(M), tetapi barisan

M

|Λn(x)|

ρ

(49)

nol. Jadi, dapat diperoleh bahwa inklusiℓ∞(M)⊂[c0(M)]Λtidak berlaku.

Se-lanjutnya, karena karena lim inf

k→∞ M

λk+1

λk

=M(1), maka telah diperlihatkan

pada pembuktian Teorema 4.3.6 bahwa terdapat barisan bagian (λkr)

r=0 dari

barisan λ= (λk) sehingga diperoleh

lim

Hal ini menunjukkan bahwa barisan

konvergen ke nol.

Akibatnya, barisan

terbatas. Artinya, terdapat suatu

bilangan N >0 sehingga untuk setiapr ∈Ndiperoleh

M

Selanjutnya, karena generalisasi fungsi OrliczM bersifat naik, maka diperoleh λkr −λkr−1

λkr

≤ N0 untuk setiap r ∈ N dan untuk suatu bilangan N0 > 0.

Oleh karena itu, diperoleh N1 =

1

0 ; untuk yang lainnya.

untuk setiap k ∈ N. Karena 0 < N1 ≤

λkr λkr −λkr−1

untuk setiap r ∈ N dan

untuk suatu bilangan N1 >0, maka diperoleh

0<(N1)α≤

λkr λkr −λkr−1

α

untuk 0 < α < 1. Karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat naik, maka untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

(50)

untuk setiap n∈N diperoleh

n X

k=0

(λk−λk−1)xk =  

(λn−λn−1)

λn

λn−λn−1 α

; untukn =kr,

0 ; untuk yang lainnya.

Oleh karena itu, untuk setiap n∈N diperoleh

Λn(x) =   

 

λn−λn−1

λn

1−α

; untuk n=kr,

0 ; untuk yang lainnya.

Kemudian, karena generalisasi fungsi Orlicz M bersifat kontinu, maka dari persamaan (4.3.2) diperoleh lim

r→∞

λkr −λkr−1 λkr

= 0. Jadi, untuk n = kr dan

0< α <1, diperoleh

lim

n→∞

λn−λn−1

λn

1−α

= lim

n→∞

λn−λn−1

λn

λn−λn−1

λn

−α

= lim

n→∞

λn−λn−1

λn

lim

n→∞

λn−λn−1

λn

−α

= 0.

Karena generalisasi fungsi Orlicz M kontinu, maka untuk suatu ρ >0,

diper-oleh M

|Λn(x)|

ρ

→ 0. Hal ini menunjukkan bahwa barisan x ∈ [c0(M)]Λ.

Karena x ∈ [c0(M)]Λ\ℓ∞(M), maka dapat disimpulkan bahwa relasi inklusi

[c0(M)]Λ ⊂ ℓ∞(M) tidak berlaku. Oleh karena itu, ℓ∞(M) ⊂ [c0(M)]Λ dan

[c0(M)]Λ ⊂ℓ∞(M) masing-masing tidak berlaku.

(c) Dengan menggunakan Teorema 4.3.8 (b), diperolehℓ∞(M)⊂[c(M)]Λ

tidak berlaku. Selanjutnya, telah diperlihatkan pada pembuktian Teorema 4.3.9 (b) bahwa terdapat barisan x = (xk) yang berada di [c0(M)]Λ tetapi

tidak berada di ℓ∞(M). Karena x∈[c0(M)]Λ, maka Teorema 4.3.1 menjamin

bahwa x ∈ [c(M)]Λ. Jadi, x ∈ [c(M)]Λ\ℓ∞(M). Dengan kata lain, inklusi

[c(M)]Λ ⊂ ℓ∞(M) tidak berlaku. Oleh karena itu, inklusi ℓ∞(M) ⊂ [c(M)]Λ

dan [c(M)]Λ ⊂ℓ∞(M) tidak berlaku.

4.4. Transformasi Matriks Pada Ruang Barisan Konvergen dan Ter-batas yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz

(51)

Trans-x7→Ax= (An(x))∞n=0; yaitu

Koleksi semua transformasi matriks tak hingga dariX keY ditulis dengan no-tasi (X, Y). Oleh karena itu, teori transformasi matriks erat kaitannya dengan karakteristik di (X, Y). Dengan kata lain, A∈(X, Y) jika dan hanya jika

Pada subbab ini, akan diperlihatkan beberapa karakteristik kelas transfor-masi matriks pada ruang barisan konvergen dan terbatas yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz.

4.4.1. Transformasi Matriks Pada Ruang Barisan Konvergen yang Dibangun Oleh Generalisasi Fungsi Orlicz

Pada bagian ini, akan diperlihatkan beberapa karakteristik (X, Y), untuk X dan Y merupakan ruang barisan konvergen yang dibangun oleh generalisasi fungsi Orlicz.

(52)

Bukti. Pertama-tama diasumsikan A ∈(c(M), c(M)). Berarti, An(x)

konver-Selanjutnya, didefinisikan barisan x= (xk) dengan aturan

xk =sgn(ank) =

untuk setiap k ∈ N dan untuk setiap n ∈ N. Oleh karena itu, untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

sup

Jadi, syarat perlu (i) terpenuhi.

Selanjutnya, dipilih barisan x= (xj) dengan aturan

xj =e

sebarang x ∈ c(M), berarti terdapat ρ > 0 sehingga lim

n→∞M

ada. Oleh karena itu, diperoleh

(53)

untuk setiap k ∈ N. Jadi, lim

n→∞M

|ank|

ρ

ada untuk setiap k ∈ N. Hal ini

menunjukkan bahwa syarat perlu (ii) terpenuhi.

Selanjutnya, dipilih barisan x = (xk) dengan aturan xk = 1 untuk setiap

k ∈ N. Oleh karena itu, untuk suatu bilangan ρ > 0 dan untuk setiap k ∈ N, terdapat

lim

n→∞M

|P∞

k=0ankxk|

ρ

= lim

n→∞M

|P∞ k=0ank|

ρ

untuk setiap k∈N. Hal ini menunjukkan bahwa syarat perlu (iii) terpenuhi. Sebaliknya, diasumsikan syarat (i), (ii), dan (iii) berlaku. Akan ditun-jukkan A ∈(c(M), c(M)). Untuk itu, diambil sebarang x ∈c(M) dan n ∈ N. Karena x∈c(M), berarti terdapat suatu bilangan ρ >0 dan r0 ∈R sehingga

M

|xk|

ρ

→ r0 untuk k → ∞. Selanjutnya, karena generalisasi fungsi

Or-licz M naik pada interval [0,∞), bersifat konveks, dan memenuhi kondisi-∆2,

maka diperoleh

M

|P∞

k=0ankxk|

ρ

=M

|P∞

k=0ank(xk−r) + P∞

k=0ankr|

ρ

≤M

|P∞

k=0ank(xk−r)|+|r P∞

k=0ank|

ρ

≤ 1

2M

2|P∞

k=0ank(xk−r)|

ρ

+1 2M

2r|P∞ k=0ank|

ρ

≤ K0

2 M

|P∞

k=0ank(xk−r)|

ρ

+ 1 2M

2m0+1|P∞

k=0ank|

ρ

≤ K0

2 M

|P∞

k=0ank(xk−r)|

ρ

+ K

m0+1

1

2 M

|P∞ k=0ank|

ρ

(54)

dalam bentuk lain, yaitu

untuk setiap n ∈ N dan untuk suatu bilangan real positif r. Karena syarat (iii) terpenuhi, maka diperoleh

lim

Selanjutnya, karena generalisasi fungsi Orlicz M kontinu, maka |xk|

ρ → r1

untuk k → ∞ dengan r1 = M−1(r0). Dengan kata lain, |xk| → r untuk

r = ρr1. Kemudian, apabila xk ≥ 0 untuk setiap k ∈ N, maka |xk| = xk.

Oleh karena itu, xk →r untuk k → ∞. Apabila xk <0 untuk setiap k ∈ N,

maka |xk| = −xk. Oleh karena itu, −xk → r untuk k → ∞. Dengan kata

lain, xk+r →0 untukk → ∞. Selanjutnya, karena generalisasi fungsi Orlicz

M bersifat kontinu, maka diperoleh lim

(55)

A∈(c(M), c(M)).

Teorema 4.4.2. A ∈(c0(M), c0(M)) jika dan hanya jika

(i) sup

n∈N

M

P∞ k=0|ank|

ρ

<∞,

(ii) lim

n→∞M

|ank|

ρ

= 0 untuk setiap k∈N.

Bukti. Diasumsikan A ∈ (c0(M), c0(M)). Berarti, An(x) konvergen untuk

setiap n ∈ N dan setiap x ∈ c0(M), dan barisan Ax = (An(x))∞n=0 ∈ c0(M).

Selanjutnya, didefinisikan barisan x= (xk) dengan aturan

xk=e [n] k =

(

1 ; untuk k=n 0 ; untuk k6=n

untuk setiap k∈N. Oleh karena itu, untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

M

|P∞

k=0ankxk|

ρ

=M

P∞

k=0anke[n]k

ρ

=M

|ank|

ρ

untuk setiap n ∈ N. Karena barisan Ax = (An(x))∞n=0 ∈ c0(M), maka untuk

setiap k ∈Ndiperoleh

lim

n→∞M

|ank|

ρ

= lim

n→∞M

|P∞

k=0ankxk|

ρ

= 0.

Hal ini menunjukkan bahwa syarat perlu (ii) dipenuhi. Selanjutnya, didefi-nisikan barisan x= (xk) dengan aturan

xk =sgn(ank) =   

 

1 ; untuk ank >0

0 ; untuk ank = 0

−1 ; untuk ank <0

untuk setiap k∈N. Oleh karena itu, untuk suatu bilangan ρ >0 diperoleh

sup

n∈N

M

P∞ k=0|ank|

ρ

= sup

n∈N

M

|P∞

k=0|ank||

ρ

= sup

n∈N

M

|P∞

k=0ankxk|

ρ

Gambar

Gambar 1: Diagram Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian batang dan daun meniran terhadap hati mencit yang diinduksi oleh etanol,

Hani‟ah selaku Sekretaris Program Studi S1 Teknik Geodesi sekaligus dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.. selaku dosen

diasumsikan bahwa kemampuan peneliti dalam setiap pengamatan dianggap sama, kelimpahan fitoplankton pada awal penelitian dianggap sama, semua jenis fitoplankton

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban pegawai Unpad nonpegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Rektor.. (5) Unpad

Edellä todettiin, että kolmella neljästä muualta kuin tilausvälityskeskuksesta taksimatkan ti- lanneesta oli näitä taksimatkoja vain yksi tai kaksi. On mahdollista, että

Taiwan adalah sebuah daerah di China yang berusaha untuk memerdekakan diri dari kesatuan pemerintahan pusat Republik Rakyat China, sehingga Taiwan memilih untuk

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan demi keefektifan penelitian ini, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif

Dengan model tersebut maka upaya pemberdayaan yang dilakukan sendiri merupakan solusi yang baik bagi individu untuk melakukan penilaian tugas mereka sehingga motivasi kerja