• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Kebutuhan Padi di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020 Dengan Metode Eksponensial Ganda Brown

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Kebutuhan Padi di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020 Dengan Metode Eksponensial Ganda Brown"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi merupakan suatu kegiatan yang di kerjakan untuk menambahi nilai guna

suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam

memenuhi kebutuhan.

Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat

peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar yang akan

dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan pertumbuhan

penduduk naik.

Dalam meningkatkan produksi bahan pangan padi, pemerintah telah

berupaya secara serius, terbukti bahwa dari pelita pemerintah memprioritaskan

usaha-usaha di bidang penelitian guna menemukan bibit-bibit unggul. Disamping

itu di daerah-daerah tertentu dilancarkan Operasi Sutra (Subur Sejaterah). Semua

itu untuk meningkatkan dan melipat gandakan produksi.

2.2 PENGERTIAN PERAMALAN

Peramalan (forecasting) menurut Sofyan Assauri (1984) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengaitkan berbagai asumsi yang

(2)

lain yang mempengaruhi permasalahan arus penjualan yang akan terjadi.

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara keadaan akan

dibutuhkannya suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang,

maka peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam

penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan

yang diperlukan.

Kegunaan suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa

yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang

dialami kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Karena

masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang dihadapi, maka

peramalan juga merupakan masalah yang harus dihadapi, karena peramalan

berkaitan erat dengan pengambilan keputusan.

2.3 JENIS-JENIS PERAMALAN

Menurut Makridakis, Wheelright, dan McGee (1999), teknik peramalan dapat

dibagi dalam 2 bagian jika dilihat dari sifatnya, yaitu:

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif

pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada orang yang

menyusunnya, karena berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi, pendapat

dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya.

Biasanya peramalan kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan seperti

(3)

matrices atau decisiontrees. Metode kualitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode eksploratoris dan normative.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif

pada masalalu. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan

dengan mengikuti prosedur peramalan penyusunan dengan baik. Semakin

baik kita menggunakan prosedur peramalan, maka penyimpangan antara

hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi juga semakin kecil. Metode

peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode kausal.

Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila memenuhi syarat berikut:

1. Adanya informasi tentang masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu

akan terus berlanjut dimasa yang akan datang dan kondisi ini disebut dengan

kondisi yang konstan (assumptionofconstancy). Asumsi ini merupakan modal yang mendasari dari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak metode

peramalan teknologis terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut.

Metode-metode peramalan dengan analisis deret waktu dibagi tiga yaitu:

1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak

Metode ini sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai

(4)

2. Metode Regresi

Metode ini biasanya digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka

panjang.

3. Metode Box–Jenkins

Metode ini jarang dipakai, tetapi baik untuk ramalan jangka pendek,

menengah, dan panjang.

2.4 PEMILIHAN METODE PERAMALAN

Dalam memilih metode peramalan, perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri

penting dalam pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam

mempersiapkan peramalan.

Ada 6 faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan

yaitu:

1. Horizon waktu

Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-

masing metode peramalan, yaitu cakupan waktu dimasa yang akan datang

dan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam pola

yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.

3. Jenis dan model

Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai

unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola.

(5)

kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan

keputusan.

4. Biaya yang dibutuhkan

Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu

prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya penyimpangan (storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan

metode peramalan.

5. Ketepatan peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat dengan tingkat perincian yang

dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dan Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah

merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.

2.5 KEGUNAAN PERAMALAN

Kegunaan peramalan dalam suatu penelitian adalah untuk memperkirakan situasi

dan kondisi yang akan terjadi dari suatu yang diteliti untuk masa yang akan datang

setelah situasi tersebut dianalisis. Peramalan merupakan suatu alat bantu yang

penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Dalam hal ini penyusunan

suatu rencana untuk mencapai tujuan atau sasaran suatu organisasi/lembaga

terdapat perbedaan waktu pelaksanaan, dan dilaksanakan oleh siapa. Perencanaan

dan peramalan merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya, hal ini dapat dilihat

dalam penyusunan rencana, dimana dalam penyusunan ini melibatkan peramalan

(6)

2.6 METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)

Metode pemulusan atau smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masalalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai

beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun kedepan. Metode

pemulusan (smoothing) banyak digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keteracakan (randomness) dari data deret berkala (timeseries). Secara umum, metode smoothing diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Metode Rata-rata

Metode rata-rata dibagi atas empat bagian yaitu:

a. Nilai tengah (mean)

b. Rata-rata bergerak tunggal (single moving average) c. Rata-rata bergerak ganda (double moving average) d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.

Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu dalam

mengembangkan suatu system peramalan pada periode mendatang.

2. Metode Pemulusan Eksponensial

Bentuk umum dari pemulusan eksponensial adalah:

� + =���+ − � �

dengan:

� + = ramalan satu periode kedepan

�� = data actual pada periode ke-t

� = ramalan pada periode ke-t

(7)

Metode pemulusan atau smoothing eksponensial terdiri atas: 1. Pemulusan atau smoothing ekspnensial tunggal

2. Pemulusan atau smoothing eksponensial ganda, yang terdiri atas: a. Metode linier satu parameter dari Brown

b. Metode dua parameter dari Holt

2.7 METODE SMOOTHING YANG DIGUNAKAN

Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang cepat.

Maka metode peramalan analisis timeseries yang digunakan untuk meramalkan jumlah produksi padi pada pemecahan masalah ini adalah dengan menggunakan

metode smoothing eksponensial ganda yaitu metode smoothing eksponensial satu parameter dari Brown.

Metode ini merupakan metode yang digunakan oleh Brown. Dasar

pemikiran dari metode smoothing eksponensial linier satu parameter dari Brown adalah dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan

ganda ketinggalan dari data sebenarnya.

2.8 KETETAPAN PERAMALAN

Ketepatan peramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan yaitu

bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu

kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan

untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala

(8)

masa yang akan datang, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan

ketepatan.

Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan adalah:

1. Nilai Tengah Galat (Mean Error)

� = ∑ �= � ��

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat (Mean Square Error)

�� =∑�= ���

3. Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error)

�� =∑�= � |��| �

4. Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error)

��� =∑�= � |� �|

5. Nilai Tengah Galat Persentase (Mean Percentage Error)

�� =∑�= � � �

6. Jumlah Kuadrat Galat (Sum Square Error)

�� =∑�= ���

7. Deviasi Standar Galat (Stand art Deviation Error)

(9)

dengan:

�� = ��− � kesalahan pada periode ke t

� � = �� − ��x (kesalahan persentase pada periode ke-t)

�� = data actual pada periode ke-t

� = Nilai ramalan pada periode ke-t

N = Banyaknya periode waktu

Metode peramalan yang dipilih adalah metode yang memberikan nilai MSE yang

Referensi

Dokumen terkait

Purwarupa alat monitoring suhu untuk rantai dingin produk dapat memberikan informasi suhu di dalam cold box selama perjalanan distribusi produk kepada petugas

[r]

ini disetarakan dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Namun, fokus utamanya tetap pada tujuan pondok pesantren salafi pada umumnya, yaitu pendalaman ilmu agama dengan

Alma, Buchari, 2013, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.. Dessler,

Saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset

Pada foto Rontgen kepala polos lateral, tampak kepala yang membesar dengan disproporsi kraniofasial, tulang yang menipis dan sutura melebar 5 , yang menjadi alat

Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang

kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat, Kecamatan Belinyu.