• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Dalam Islam, pembagian warisan hendaknya disegerakan pelaksanaannya setelah urusanfardhu kifayahatas mayit selesai. Penundaan pembagian warisan yang terlalu lama dapat menimbulkan kesulitan untuk menentukan bagian masing-masing ahli waris. Masalah ini oleh sebagian ulama dimasukkan dalam bahagian munasakhah yang artinya yaitu meninggalnya sebagian ahli waris sebelum pembagian harta warisan sehingga bagiannya berpindah kepada ahli waris lain bila ahli waris tersebut tidak terhijab.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori keadilan, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif karena penelitian ini didukung oleh data yang diperoleh dari kepustakaan dengan jalan mengumpulkan data sekunder baik berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini secara studi kepustakaan(Library Research).

Pada dasarnya kasus munasakhah memiliki persamaan dengan ahli waris pengganti yaitu terjadi apabila adanya kematian ahli waris sebelum harta pusaka sipewaris dibagikan sehingga timbulnya pemindahan bagian ahli waris yang telah meninggal kepada ahli warisnya.Munasakhah tidak dapat diidentikkan sama dengan ahli waris pengganti, munasakhah dengan penggantian tempat atau ahli waris pengganti yang diatur oleh pasal 185 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam ini memiliki perbedaan yaitu apabila ahli waris pengganti atau penggantian tempat pada dasarnya adalah ahli waris karena penggantian, yaitu orang-orang yang menjadi ahli waris karena orang tuanya yang berhak mandapat warisan meninggal lebih dahulu dari pada pewarisnya, sehingga ia tampil menggantikannya. Sedangkan pada kewarisan dalam kasusmunasakhah ini, ahli waris yang dianggap sebagai ahli waris pengganti yaitu ahli waris yang tidak terhalang akan adanyahijabdanmahjub. Hijab artinya dinding yang menjadi penghalang sampai kepada sesuatu. Apabila Mahjub adalah ahli waris yang terdinding Ahli waris yang termasuk dalam kasusmunasakhah ini yaitu Ahli waris yang terdiri dari ‘asabah saja dan ahli waris yang terdiri dari shahibul fard/ dzu fardlin ditambah ‘asabah.. Dalam Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77/Pdt.P/2009/PA Mdn yang merupakan kasus munasakhah, yang berdasarkan pertimbangan hakim yang sesuai dengan ketentuan Kompilasi Hukum Islam Pasal 174 ayat (1) dan (2), Pasal 185 ayat (1) dan sejalan dengan memperhatikan Al-Qur’an Surat An Nisa ayat 7 dan Surat An Nisa ayat 33.

Kata kunci :Munasakhah

(2)

ii ABSTRACT

In Islam, the implementation of the distribution of inheritance should be sped up, immediately after fardhu kifayah for the dead body has been performed. The long delay in distributing inheritance will cause difficulty to determine the share of each heir. Some ulamas categorize this problem as the part of munasakhah which means that if an heir dies before distributing the inheritance, his share is transferred to another heir if he is not hijab.

The theory used in the research was the theory of sense of justice with judicial normative method. The data which comprised secondary data were gathered by performing library research; they consisted of primary, secondary, and tertiary legal materials.

Basically, the case of munasakhah is the same as the substitute heir which means that when an heir dies before the inheritance is distributed, his share will be transferred to another heir. Munasakhah is not identical with substitute heir; munasakhah with the change place or substitute heir, stipulated in Article 185, paragraph (1) and (2) of the Compilation of the Islamic Law, has specific distinction: a substitute heir or change place is basically an heir because of substitution, that is, he becomes an heir because his parents who have the right to get inheritance die prior to their heir so that he takes his parents’ position. In the case of munasakhah inheritance, the heir who is considered the substitute heir is not hampered by the existence of hijab and mahjub. Hijab means a wall which becomes the obstacle for coming to a certain point. Mahjub is an heir who has a wall. The heir who belongs to the munasakhah case is the heir that consists of only ‘asabah and the heir that consists of shahibul fard/dzu fardlin plus ‘asabah. The ruling of the Religious Court, Medan, No. 77/Pdt.P/209/PA Mdn constitutes munasakhah case , based on the judge’s consideration which is in line with the provision of the Compilation of the Islamic Law, Article 174, paragraphs (1) and (2), Article 185, paragraph (1) and is in line with Al-Quran (An Nisa:7) and (An Nisa: 33).

Keywords: Munasakhah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi harga, iklan dan kemasan terhadap niat beli pada produk biscuit sandwich Oreo di Surabaya.. Pada

Setelah dilakukan rekayasa teknis terhadap geometri tampang melintang sungai yaitu lebar sungai utama 40 m, kedalaman sungai utama 3 m, lebar bantaran kiri 10 m dan lebar

Perner-ntah Republik Indonesia cq. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara bertahap telah melakukan perubahan kurikulum sejak awal Pelita I 1969 satnpai

Tarbiyatul Athfal Bahrul Ulum Desa Kp.. Al Hidayah Jl Lettu

dilakukan secara kelompok dapat menurunkan level stres dan meningkatkan respon koping remaja di Iranian. 2) Sesi kedua Discussion of Stress Management yaitu mendiskusikan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara, menggunakan sarana sistem simpan dan temu kembali informasi atau yang biasa disebut dengan OPAC, sejak tahun 2009 dan mulai aktif

Aida Fitria Fathimah Azzahra , 2019, dengan judul: Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Religiusitas Peserta Didik pada Masa Religious Instability