Lampiran 1. Bahan yang digunakan dalam penelitian
- Karet Alam - Titanium Dioksida
Lampiran 2. Peralatan Penelitian
- Internal Mixer - Cetakan Spesimen Uji
- Hot Press - Alat Sokletasi
Lampiran 3. Hasil Penelitian
Lampiran 4. Perhitungan
1. Perhitungan Nilai Kekuatan Tarik
Contoh : Perhitungan untuk sampel sintesis IPN antara poliuretan dan Karet
Alam SIR-10 pada perbandingan 80 : 20 phr.
Sampel spesimen uji mempunyai
Tebal = 2,85 mm
Lebar = 6 mm
Load Max = 0,01 Kgf
Kekuatan tarik dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana :
σ = kekuatan tarik (Mpa) F = beban tarik (N)
A = luas penampang (m2)
Dan
A= tebal x lebar spesimen
= 2,85 mm x 6 mm
Satuan tegangan dari kgf/mm2 diubah menjadi N/m2 dimana, 1 kgf= A
F
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap sampel dari hasil
pengujian tarik yang lain.
2. Perhitungan Nilai Strain (Regangan)
Contoh : Perhitungan untuk sampel sintesis IPN antara poliuretan dan Karet
Alam SIR-10 pada perbandingan 80 : 20 phr.
Sampel spesimen uji mempunyai Δl = 81,205 mm
lo = 55 mm
maka niai regangan diperoleh :
Regangan (ε) = ∆��ₒ� 100% = 81,205 ��
55 �� � 100 % = 147,6 %
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap sampel dari hasil
pengujian tarik yang lain.
3. Perhitungan Nilai Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Contoh : Perhitungan untuk sampel sintesis IPN antara poliuretan dan Karet
Alam SIR-10 pada perbandingan 80 : 20 phr.
Sampel spesimen uji mempunyai
Tegangan (σ) = 11,3 x 10−3 Mpa
Regangan (ε) = 1,476
Maka nilai Modulus Elastisitas diperoleh :
Modulus Elastisitas (E) = � ε =
11,3 � 10−3���
1,476 = 29,7 �10
−3 ���
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap sampel dari hasil
pengujian tarik yang lain.
4. Perhitungan Persen Ikatsilang
Contoh : Perhitungan untuk sampel sintesis IPN antara poliuretan dan Karet
Alam SIR-10 pada perbandingan 80 : 20 phr.
Sampel specimen uji mempunyai
Berat sesudah disokletasi (We) = 1,02 gram
Persen Ikat Silang = ��
�0 � 100 % = 1,02
1,44� 100 % = 70,83 %
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap sampel dari hasil