• Tidak ada hasil yang ditemukan

522178699.doc 727.76KB 2015-10-12 00:17:56

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "522178699.doc 727.76KB 2015-10-12 00:17:56"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Rancang Bangun Alat Penjernih Air Sungai dengan Memanfaatkan Mozila (Moringa Oleifera, Zeolit, dan Arang Aktif) Sebagai Solusi Kelangkaan Air

Bersih di Bantaran Sungai Ciliwung

BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Agus Lutanto 5202413082 (Angkatan 2013) Abdul Majid 5302413063 (Angkatan 2013) Indi Rahayuningtiyas 5213412027 (Angkatan 2012)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

2015

(2)

HALAMAN PENGESAHAN PKM – KARSA CIPTA

1. Judul Kegiatan : Rancang Bangun Alat Penjernih Air Sungai dengan Memanfaatkan Mozila (Moringa Oleifera, Zeolit, dan Arang Aktif) Sebagai Solusi Kelangkaan Air Bersih di Bantaran Sungai Ciliwung 2. Bidang Kegiatan : PKM-Karsa Cipta

3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama

a. Nama Lengkap : Agus Lutanto

b. NIM : 5202413082

c. Jurusan : Teknik Mesin

d. Universitas : Universitas Negeri Semarang e. Alamat Rumah : Tugurejo Rt 02/02 Tempuran,

Magelang

f. No Tel./HP : 085729816744

g. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Dwi Widjanarko S.Pd., ST., MT

b. NIDN : 0006016906

c. Alamat Rumah : Jl. Dinar Mas VII/35 Mateseh Tembalang Semarang

d. No Tel./HP : 08157613732

6. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp.

,-b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Semarang, 9 Juni 2015 Menyetujui,

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan

Drs. Supraptono, M.Pd. Agus Lutanto NIP. 195508091982031002 NIM.5202413082

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Dr

. Bambang Budi Raharjo M. Si. Dr. Dwi Widjanarko S.Pd., ST., MT NIP.196012171986011001 NIDN. 0006016906

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul... i

Halaman Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan... iii

Kata Pengantar... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar... vi

Daftar Tabel... vi

Abstrak ... vii

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah... 1

I.2. Rumusan Masalah ... 2

I.3. Tujuan Penulisan... 3

I.4. Manfaat Penulisan... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Gambaran Umum Sungai Ciliwung... 4

II.2. Koagulasi Flokulasi ... 5

II.2. Zeolit... 7

II.3. Arang Aktif... 8

BAB III METODE PENULISAN III.1. Teknik Pengumpulan Data... 9

III.2. Teknik Pengolahan Data ... 9

BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Cara Kerja Alat Penyaring Air Sungai Ciliwung dengan Mozila... 12

IV.2. Analisis Kebermanfaatan Alat ... 14

IV.3. Prospek Penyaring Air Sungai dengan Mozila ... 17

BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan... 18

V.2. Saran... 18

DAFTAR PUSTAKA... 19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 21

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penggunaan Air Sungai Ciliwung untuk Mandi dan Mencuci... 5

Gambar 2. Pohon Kelor dan Biji Kelor... 7

Gambar 3. Struktur Pori dari Arang dan Arang Aktif ... 8

Gambar 4. Alur Proses Penjernihan Air ... 13

Gambar 5. Proses Penyaringan Air Sungai Ciliwung ... 13

Gambar 6. Tangki Penyaringan ... 14

DAFTAR TABEL Tabel 1. Kualitas Air Sungai Ciliwung... 1

Tabel 2 Kandungan Zat Kimia pada Air Sungai Ciliwung... 4

Tabel 3. Bahaya Zat Pencemar Dalam Air ... 14

Tabel 4. Biaya Pembangunan Alat Penyaring Air Sungai dengan Mozila ... 16

Tabel 5. Modal untuk Membeli Bahan Penyaringan dan Peremajaan ... 16

Tabel 6. Keuntungan Rata-Rata Terasumsi dalam Satu Kelurahan ... 17

(5)

RINGKASAN

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengalir di DKI Jakarta. Sungai ini mempunyai panjang 117 km terbentang dari dari Gunung Pangrongo, Jawa Barat hingga bermuara di Teluk Jakarta. Sungai yang dulu merupakan sungai terbersih, kini menjadi salah satu sungai di Indonesia yang kategorinya sudah tercemar berat. Aktivitas manusia dan pesatnya pembangunan menjadi faktor utama tercemarnya sungai Ciliwung. 70% pencemaran di sungai Ciliwung berasal dari sampah rumah tangga dan sisanya berasal dari industri yang membuang limbahnya ke sungai. Akibatnya sungai Ciliwung mengandung zat kimia dengan kadar berlebih seperti pH, Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), nitrat, merkuri, dan PO4. Selain itu sungai Ciliwung juga

megandung bakteri Fecal coli dan bahan pencemar lain seperti logam berat. Sayangnya sungai Ciliwung yang tercemar tetap dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan memasak. Hal tersebut jelas berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Potensi alam Indonesia sebenarnya berlimpah untuk dijadikan bahan penjernih air yang tercemar seperti biji kelor (Moringa oleifera), zeolit, dan arang aktif. Melalui studi pustaka, telah banyak kajian dan penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa biji kelor

(Moringa oleifera), zeolit, dan arang aktif dapat dijadikan bahan untuk remediasi air tercemar. Moringa oleifera sebagai bahan koagulan dapat menurunkan kadar zat kimia dan bakteri pada air sungai. Zeolit dan arang aktif merupakan bahan absorben yang dapat mengikat zat kimia dan logam berat dalam air. Perlu adanya alat penyaringan untuk menjernihkan air sungai Ciliwung dengan memanfaatkan bahan-bahan tersebut sebagai bentuk perlindungan kesehatan masyarakat di bantaran sungai Ciliwung. Alat penyaringan air sungai Ciliwung tersebut dibuat bertingkat agar hasil penyaringan lebih optimal. Dengan begitu, masyarakat dapat menggunakan air sungai tanpa takut terjangkit berbagai jenis penyakit. Dari segi ekonomi, masyarakat juga diuntungkan karena jika mereka membeli air bersih tentu perlu mengeluarkan biaya. Dengan alat penyaring air sungai Ciliwung ini, masyarakat dapat menggunakan air bersih secara gratis. Dengan

kebermanfaatannya, diharapkan gagasan mengenai alat penyaring sungai Ciliwung dengan memanfaatkan Mozila (Moringa oleifera), zeolit, dan arang aktif dapat diimplementasikan oleh masyarakat.

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci. Sayangnya pemenuhan kebutuhan air bersih saat ini sudah mulai berkurang dikarenakan menurunnya kualitas air di lingkungan yang salah satunya terjadi pada aliran sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang mengalir di DKI Jakarta. Sungai ini

mempunyai panjang 117 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 347 km2 (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta, 2004).

Dulu air sungai Ciliwung jernih dan bersih sehingga menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Jakarta. Akan tetapi, sejak menjamurnya berbagai pembangunan seperti rumah, perkantoran, serta kawasan industri, sungai ini mulai dirundung berbagai masalah. Sampah rumah tangga, limbah pabrik, dan tinja manusia dibuang di sepanjang aliran sungai Ciliwung. Akibatnya air sungai Ciliwung tercemar oleh zat kimia berbahaya dan juga bakteri seperti Fecal coli (Dini, 2011). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendrawan (2008:89) di sepuluh tempat yang dilalui oleh sungai Ciliwung yaitu Cisarua, Gadog,

Kedunghalang, Kelapa Dua, Kali Bata, Kampung Melayu, Manggarai, Guntur, Jl. KH Mas Mansyur (Karet Tengsin), dan Jl. Teluk Gong menghasilkan tabel

kualitas air sungai Ciliwung seperti di bawah ini.

Tabel 1. Kualitas Air Sungai Ciliwung

Berdasarkan tabel di atas, bila dibandingan dengan standar mutu air bersih yang telah ditetapkan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam Kepgub Nomor 582 Tahun 1995 diketahui bahwa sebagian besar aliran sungai Ciliwung sudah tercemar dan tidak pantas bila airnya dikatakan sebagai air bersih. Namun cukup disayangkan ketika sebagian besar masyarakat bantaran sungai Ciliwung

(7)

2 kesehatan mereka karena menggunakan air yang kotor dapat mengakibatkan timbulnya penyakit seperti penyakit kulit, kolera, tipus, diare, muntaber, dan penyakit lainnya (Dini, 2011). Risiko tersebut harus dihadapi mereka karena jika ingin mendapat air bersih, mereka harus membelinya setiap hari dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan itu jelas tidak mungkin dilakukan mengingat penghasilan mereka setiap harinya tidak menentu. Mereka hanya mampu untuk membeli air besih untuk keperluan minum saja. Adanya pompa tanah juga tidak banyak membantu karena air yang dihasilkan justru keruh dan berbau. Satu-satunya sumber air lain yang bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma hanya air dari sungai Ciliwung.

Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alamnya sebenarnya memiliki bahan alami seperti Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif yang mampu mengurangi tingkat pencemaran air (Hidayat, 2009). Namun sampai saat ini bahan-bahan tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, perlu adanya gagasan untuk memanfaatkan bahan penjernih alami tersebut sebagai pembersih dan penjernih air sungai Ciliwung sehingga kadar pencemar dalam air dapat berkurang. Jika sudah begitu maka air sungai Ciliwung dapat dimanfaatkan dengan aman oleh masyarakat secara gratis tanpa takut terjangkit penyakit.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana rancang alat penjernih air sungai Ciliwung dengan berbasis pada pemanfaatan mozila (Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif)?

2. Bagaimana efektivitas alat penjernih air sungai Ciliwung dengan berbasis pada pemanfaatan mozila (Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif)?

3. Bagaimana prospek implementasi alat penjernih air sungai Ciliwung dengan berbasis pada pemanfaatan mozila (Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif)?

1.3. Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, penulisan program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk:

1. Merancang alat penjernih air sungai Ciliwung dengan berbasis pada pemanfaatan mozila (Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif).

2. Menganalisis efektivitas alat penjernih air sungai Ciliwung dengan berbasis pada pemanfaatan mozila (Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif).

(8)

3 1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat terciptanya prototipe alat penjernih air sungai dengan memanfaatkan Mozila (Moringa Oleifera, zeolit, dan arang aktif). Harapannya prototipe tersebut dapat direalisasikan menjadi alat penyaring air sungai di sungai Ciliwung sehingga dapat bermanfaat bagi

masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Selain itu, hasil penelitian akan menghasilkan makalah yang diseminarkan dan publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah..

1.5. Kegunaan Program

Manfaat yang diharapkan dari terlaksanakanya program ini adalah: 1. Terselesaikannya permasalahan kelangkaan air bersih di daerah bantaran

sungai Ciliwung.

2. Masyarakat bantaran sungai Ciliwung dapat menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

3. Menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan air bersih tanpa harus selalu bergantung pada PDAM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung terbentang sepanjang kurang lebih 117 km dari Gunung Pangrongo, Jawa Barat hingga bermuara di Teluk Jakarta. Terdapat 41 kelurahan yang berada di bantaran sungai Ciliwung dengan jumlah penduduk lebih dari 200 ribu jiwa. Sejak zaman dulu, sungai Ciliwung sudah menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Sempat mendapat predikat sungai terbersih di dunia pada abad XVI dari seorang Belanda bernama Jean-Baptiste Tavernier (Zakhary, 2012). Namun seiring berjalannya waktu, serentetan masalah menerpa sungai ini. Sungai yang dulu merupakan sungai terbersih, kini menjadi salah satu sungai di Indonesia yang kategorinya sudah tercemar berat. 70% pencemaran di sungai Ciliwung berasal dari sampah rumah tangga dan sisanya berasal dari industri yang membuang limbahnya ke sungai (Neraca, 2012). Akibatnya sungai Ciliwung mengandung zat kimia dan juga bakteri Fecal coli. Zat kimia yang terkandung pada sungai Ciliwung antara lain pH, Dissolved Oxygen (DO),

(9)

4 Tabel 2. Kandungan Zat Kimia pada Air Sungai Ciliwung (Tengah - Hilir)

No

Kandunga n Zat Kimia

Hasil

Pemeriksaan Referensi

Kadar Maksimal (Kepgub DKI Jakarta)

1. pH 7,03 Hendrawan (2008) 6,5 – 9,0

2. DO 0,83 mg/L Hendrawan (2008) > 3 mg/L 3. BOD 13,9 mg/L Hendrawan (2008) < 10 mg/L 4. COD 34,7 mg/L Hendrawan (2008) < 20 mg/ L 5. Nitrat 9,19 mg/L Soewandita (2010) 10 mg/L

6. PO4 1,08 mg/L Dini (2011) 0,5 mg/L

8. Merkuri 0,0023 mg/L Sudarso (2013) 0,001 mg/L

Dari penelitian yang dilakukan oleh Soewandita (2010:80) menunjukkan bahwa jumlah bakteri Fecal coli pada sungai Ciliwung sudah jauh melebihi ambang batas yaitu 4.900.000 – 1.700.000.000 jml/100 ml. Bakteri Fecal coli yang ditemukan dalam air menunjukkan kontaminasi oleh limbah kotoran manusia atau hewan yang dapat mengandung bakteri lain, virus, atau organisme penyebab penyakit. Sehingga adanya bakteri Fecal coli di dalam air merupakan peringatan adanya sumber-sumber penyakit (Dini, 2011).

Meskipun kotor dan tercemar, masyarakat tetap memanfaatkan air sungai Ciliwung untuk kebutuhan sehari-hari. Mandi, mencuci pakaian, hingga mencuci beras dan sayuran mereka gunakan air dari sungai Ciliwung (Zakhary, 2012). Mereka terpaksa melakukannya karena mereka tidak mampu membeli air bersih dari PDAM dalam jumlah yang banyak setiap harinya. Mereka hanya membeli air bersih untuk keperluan minum saja.

(10)

5 2.2. Koagulasi Flokulasi

Koagulasi flokulasi adalah salah satu proses kimia yang digunakan untuk menghilangkan bahan cemaran yang tersuspensi/ suspended solid (SS) atau dalam bentuk koloid, dimana partikel-partikel koloid ini tidak dapat mengendap sendiri dan sulit ditangani oleh perlakuan fisik. SS merupakan produk mineral alam seperti lumpur, tanah liat, dan sebagainya. Sedangkan koloid merupakan SS dengan ukuran lebih kecil. Koloid menjadi penyebab terjadinya warna dan kekeruhan karena partikel ini tidak dapat mengendap secara alami (Risdianto, 2007).

Koagulasi merupakan proses destabilisasi partikel koloid dan partikel tersuspensi termasuk bakteri dan virus melalui penetralan muatan elektriknya untuk mengurangi gaya tolak menolak antarpartikel. Sedangkan flokulasi didefinisikan sebagai proses penggabungan partikel-partikel yang tidak stabil setelah proses koagulasi melalui proses pengadukan lambat sehingga terbentuk gumpalan yang dapat diendapkan maupun langsung disaring pada proses

pengolahan selanjutnya (Kawamura, 2000). Adapun bahan yang digunakan untuk penetralan disebut koagulan. Tawas dan serbuk biji kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu bahan koagulan.

2.2. 1. Tawas

Tawas atau alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al2(S04). Di Indonesia, tawas biasa digunakan untuk penjernih air, bahan kosmetik, dan bahan anti api. Tawas sendiri cukup mudah diperoleh karena dijual bebas di pasaran dengan harga yang relatif murah. Walau harganya murah, tawas cukup efektif untuk menjernihkan air. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012:300) menunjukkan bahwa tawas dapat menurunkan kandungan COD dan BOD dalam air dengan efektivitas yang tinggi. Selain itu, penambahan tawas pada air akan menurunkan kadar PO4. Hal ini terjadi karena tawas akan mengendapkan kadar fosfatnya dengan reaksi sebagai berikut:

Al2(S04)3 + 2HPO4-2 + 2AlPO4 3SO4-2 + 2H+ 2.2. 2. Biji Kelor (Moringa Oleifera)

(11)

6 a b

Gambar 2. Pohon Kelor (a) dan Biji Kelor (b) (Sumber: Kelorina, 2014)

Selain bermanfaat bagi kesehatan, bagian dari tanaman kelor yaitu bijinya juga bermanfaat untuk menjernihkan air. Biji kelor merupakan biokoagulan dimana memiliki kandungan protein dengan muatan ion positif (kationik). Pada pengujian eletroforsis terhadap protein pada kelor, menunjukkan bahwa

kandungan kandungan kationiknya sebesar 79,3% (Yuliastri, 2010). Di Indonesia sebagian limbah bermuatan ion negatif (anionik) karena banyak berasal dari material organik. Prinsip perbedaan ion antara koagulan dan koloid inilah yang menjadi dasar proses koagulasi. Semakin tinggi ion yang berbeda muatan semakin cepat terjadinya koagulasi (Hidayat, 2009).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Yuliastri (2010:65) diketahui bahwa dengan menambahkan serbuk biji kelor pada air limbah, kandungan BOD, COD, dan mikrobial seperti Fecal coli pada air limbah dapat berkurang. Kandungan BOD berkurang sebanyak 11,7%, kandungan COD berkurang sebanyak 7%, dan kandungan mikrobial berkurang 80%.

2.3. Zeolit

Zeolit adalah mineral kristal alumina silkatetrahidrat berpori yang

mempumyai struktur kerangka tiga dimensi, terbentuk oleh tetrahedral (SiO4)4- dan (AlO4)5- yang saling terhubungkan oleh atom-atom oksigen sedemikian rupa, sehingga terbentuk kerangka tiga dimensi terbuka yang mengandung rongga-rongga yang terisi ion logam di dalamnya. Zeolit terbentuk dari proses kimia dan fisika yang kompleks dari batu-batuan yang mengalami berbagai macam

perubahan di alam (Lestari, 2010).

Zeolit biasa digunakan untuk meningkatkan efektivitas pemupukan pada pertanian. Selain itu, zeolit juga berfungsi untuk menambah oksigen dan

mengurangi zat kimia yang menjadi polutan dalam air seperti N2NH3 (amoniak), PO4, COD, BOD, dan ion Ca2+. Sistem kerja zeolit adalah dengan adsorpsi ion. Ion Na+ yang dimiliki oleh zeolit akan dilepas dan akan menyerap ion Ca2+ pada air, sehingga akan menurunkan kesadahan(Nugrahayu, 2013).

2.4. Arang Aktif

(12)

7 dalam ruangan pemanas sehingga bahan yang mengandung karbon hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar juga digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap yang ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktivasi dengan faktor bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut arang aktif. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300 – 3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori yang menyebabkan arang aktif bersifat sebagai absorben. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif (Safitri, 2014).

Gambar 3. Struktur Pori dari Arang (a) dan Arang Aktif (b) (Sumber: Badan Litbang Pertanian, 2011)

BAB III METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai tujuan dari program kreativitas mahasiswa karsa cipta ini, penulis membuat metode pelaksanaan yang terdiri dari observasi, persiapan, perencanaan, pembuatan, uji coba, dan evaluasi. Adapun metode yang penulis susun adalah sebagai berikut:

3.1. Observasi

Ini merupakan tahap awal yang mana dalam tahap ini kami akan melakukan penelitian mengenai kualitas air sungai Ciliwung dengan metode metode

(13)

8 Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan kualitas air sungai Ciliwung dan kebiasaan masyarakat bantaran sungai dalam memenuhi kebutuhan air. Sumber literatur juga merujuk pada potensi dan pemanfaatan Moringa oleifera, zeolit, dan arang aktif sebagai bahan menjernih air. Data dan Informasi terkait diperoleh dari berbagai literatur baik berupa jurnal ilmiah, situs terpercaya, maupun buku yang relevan dengan objek yang akan dikaji. Tulisan dalam karya tulis ini bersifat kajian pustaka. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif yang disertai dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut. 3.2. Persiapan Alat dan Bahan

Dalam proses ini mencakup pembuatan prototipe alat penjernih air sungai dengan memanfaatkan Mozila (Moringa Oleifera, zeolit, dan arang aktif) . Adapun pemilihan material dan komponen yang akan digunakan antara lain;

3.3. Perencanaan Alat 1. Sistem Kerja Alat

(14)

9 2. Desain Prototipe

3.2. Tahap Pembuatan 3.3. Uji Coba

Uji coba dilakukan untuk mengetahui kandungan dan kualitas air hasil saringan dengan menggunakan alat penyaring Mozila. Uji coba dilakukan di dalam laboratorium sehingga akan mendapatkan hasil yang valid. Pengujian dilakukan secara berkala dan dengan membandingkan hasil uji di setiap

pengujian. Hal tersebut berguna untuk mengetahui efek lelah dari alat penyaring air karena bahan-bahan yang digunakan di dalam alat, akan mengalami penurunan kualitas bila dipakai lama. Dengan pengujian berkala, kami akan mengetahui kapan bahan dalam alat perlu diganti untuk tetap mendapatkan hasil saringan yang sehat untuk dikonsumsi.

3.4. Tahap Evaluasi

Setelah alat dibuat dan diuji coba perlu adanya tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk pembenahan serta pengembangan yang meliputi efektivitas bahan dalam saringan, umur saringan, dan kualitas air hasil saringan.

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggran Biaya

NO

. JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)

(15)

10

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Badan Litbang Pertanian. 2011. Arang Aktif Meningkatkan Kualitas Lingkungan. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 2004. Laporan

Pemantauan Kualitas Air Sungai di Jakarta.

Dini, Silvia. 2011. Evaluasi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2000 – 2010. Skirpsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok. Universitas Indonesia.

Haryono, Heru. 2013. Pemukiman Kumuh di Bantaran Sungai Ciliwung.

http://foto.okezone.com/view/2013/01/04/4/8393/pemukiman-kumuh-di-bantaran-kali-ciliwung. Diakses tanggal 20 April 2015.

(16)

11 Hidayat, Saleh. 2009. Protein Biji Kelor sebagai Bahan Aktif Penjernihan Air.

Jurnal Biospesies, Vol. 2, No. 2, 12 – 17.

Kawamura, S. 2000. Integrated Design and Operation of Water Treatment Facilities. John Wiley and Sons. Canada.

Kelorina Herbal. 2014. Perbanyakan Tanaman Kelor.

http://kelorina.com/budidaya/perbanyakan-tanaman/. Diakses 22 April 2015.

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995.

Lestari, Dewi Yuanita. 2010. Kajian Modifikasi dan Karakterisasi Zeolit Alam dari Berbagai Negara. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Neraca. 2012. Ciliwung Jadi Percontohan Proyek Restorasi.

http://www.neraca.co.id/article/22424/Ciliwung-Jadi-Proyek-Percontohan-Restorasi. Diakses pada 23 April 2015.

Nugrahayu, Qorry dan Alfian Purnomo. 2013. Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Filter Media Zeolit Alam dan Pasir Aktif Menjadi Air Bersih. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 2, No. 2, 124 – 126. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 416/MEN.KES/PER/IX/1990

Pratiwi, Yuli dkk. 2012. Uji Toksisitas Limbah Cair Laundry Sebelum dan Sesudah Diolah dengan Tawas dan Karbon Aktif Terhadap Bioindikator (Cyprinuscarpio L). Prosiding Seminat Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi Periode III.

Risdianto, Dian. 2007. Optimisasi Proses Koagulasi Flokulasi untuk Pengolahan Air Limbah Industri Jamu. Tesis Magister Teknik Kimia. Semarang.

Universitas Diponegoro.

Safitri, Aisyah dkk. 2014. “SC2R Pool” : Spirulina sp., Coffee, and Candlenut Eco Remediation Pool sebagai Solusi Penyediaan Air Bersih Pasca Erupsi Gunung Sinabung. Medan: Universitas Negeri Medan.

Soewandita, Hasmana dan Nana Sudiana. 2010. Studi Dinamika Kualitas Air DAS Ciliwung. JAI. Vol. 6, No. 1, 24 – 33.

Sudarso, Jojok dkk. 2013. Pengaruh Aktivitas Antropogenik di Sungai Ciliwung Terhadap Komunitas Larva Trichoptera. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. 20, No. 1, 68 – 83.

Yuliastri, Indra Rani. 2010. Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Koagulan dan Flokulan dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah dan Air Tanah. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Zakhary, Ardian. 2012. Ciliwung Riverbank Reportase Trans TV.

https://www.youtube.com/watch?v=i4BRIjYslFM. Diakses tanggal 15 April

(17)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing A. Identitas Diri Ketua

1 Nama Lengkap Agus Lutanto 2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

4 NIM 5202413082

5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 31 Agustus 1994 6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085729816744 B. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk-Lulus 2000 - 2006 2006 - 2009 2009 – 2012 C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir

No .

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 1 Lomba Matematika

Teknik se- SMK Kota Magelang

Dinas Pendidikan Kota Magelang

2010

2 Juara 1 Lomba Matematika Teknik se- SMK Kota Magelang

Dinas Pendidikan Kota Magelang

2011

3 Lulusan Terbaik SMK N 1 Magelang

SMK N 1 Magelang 2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM 2016.

Semarang, 9 Juni 2015 Pengusul,

(18)

13 1 Nama Lengkap

2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM

5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail

7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No

.

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1

2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM 2015.

Semarang, 9 Juni 2015 Anggota 1,

(Abdul Majid)

(19)

14 2 Jenis Kelamin

3 Program Studi 4 NIM

5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail

7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan -

-Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No .

Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - -

-D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No

.

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 - -

-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM 2016.

Semarang, 9 Juni 2015 Anggota 2,

(Indi Rahayuningtiyas)

A. Identitas Diri Dosen Pembimbing

(20)

15

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Dosen Ketua Program Studi (Kaprodi Teknik Mesin, S1)

4 NIDN 0006016906

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jl. Dinar Mas VII/35 Mateseh Tembalang Semarang

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 08157613732 B. Riwayat Pendidikan

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No

.

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sesungguhnya dan sebenarnya.

Semarang, 9 Juni 2015 Dosen Pembimbing,

(Dr. Dwi Widjanarko S.Pd., ST., MT)

Gambar

Tabel 1. Kualitas Air Sungai Ciliwung
Gambar 1. Penggunan Air Sungai Ciliwung untuk Mandi dan Mencuci(Sumber: Okezone.com)
Gambar 2. Pohon Kelor (a) dan Biji Kelor (b)
Gambar 3. Struktur Pori dari Arang (a) dan Arang Aktif (b)(Sumber: Badan Litbang Pertanian, 2011)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Luaran yang didapat dari adanya program kami yaitu menghasilkan produk inovasi baru dari limbah kulit semangka berupa olahan kerupuk kulit semangka, dapat memanfaatkan kulit

Luaran yang diharapkan yaitu didapat zat yang mampu mencegah korosi pada pipa besi yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan kandungan tanin pada biji buah anggur..

Target luaran yang diharapkan dari usaha ini, yaitu dapat menghasilkan inovasi kedelai menjadi sosis yang disukai dan bermanfaat bagi kesehatan. Memanfaatkan kedelai agar

Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan

Luaran yang diharapkan dalam PKM ini adalah menciptakan suatu usaha produk makanan baru berupa ALIMPASHU (Abon Limbah Ampas Tahu) sehingga meningkatkat nilai guna ampas

Luaran yang diharapkan dari masyarakat di Desa Lengkong Kabupaten Sukabumi adalah mampu menerapkan apa yang telah diberikan pada saat pelatihan pembuatan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah produk kerajinan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan matematika dasar pada anak sejak

Terciptanya suatu alat, yaitu sensor bak mandi yang dapat mendeteksi jika air dalam bak mandi sudah penuh dan dapat mematikan saklar sanyo secara otomatis