• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI. docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGAMATAN SEL

Oleh :

AGUS RUDIANSYA

L131 16 188

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016

(2)

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua

organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan

besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.

Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun

strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk

hidup. Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh

ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada

tiga macam bentuk sel yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel

memiliki struktur yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel

tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati masing – masing sel

tersebut.

Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atau bagi ilmu kimia:

Seluruh organisme terdiri atas sel. Dalam hirarki organisasi biologis, sel

merupakan kumpulan materi sederhan yang dapat hidup. Selain itu terdapat

beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal.

Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan bersifat

multiseluler, tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi

yang tidak akan bertahan lama jika masing masing berdiri sendiri. Namun

demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih tinggi,

(3)

dan fungsi organisme. Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler).

Ada juga yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) kehidupan pada tingkat

seluler muncul dari keteraturan struktural, yang memperkuat tema tentang

sifat-sifat baru dan korelasi antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel

didalam tubuh yang secara mikroskop dapat dibedakan, namun semuanya

memiliki ciri struktur yang sama.

Adapun yang melatarbelakangi pengenalan sel dilaksanakan agar kita

semua dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel, dan bentuk.

Serta dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum biologi pengenalan sel ini yaitu agar para praktikan

dapat mengenal bentuk dan struktur sel secara umum dan mampu

membandingkan berbagai jenis sel dan praktikan dapat mengetehui bagian bagian

sel melalui pengamatan dengan mikroskop.

Kegunaan dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui perbedaan

antara sel hewan dan sel tumbuhan. Contoh yang kita gunakan untuk sel

tumbuhan adalah empulur batang ubi kayu ( Manihot esculenta ), bawang merah

(Allium cepa), daun hydrilla (Hydrilla verticilata) dan untuk contoh sel hewan

yang kita gunakan adalah selaput rongga mulut (Epithelium mucosa) dan air

rendaman jerami (Oryza sativa).

(4)

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang berarti sel mampu

atau tetap hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Sel juga merupakan struktur

terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi (Sumardi dan

Marianti, 2007). Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter 10

sampai dengan 30 (Setiadi, 2007).

Sel adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan

struktural dan fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan

faktor sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai

bentuk dan fungsi yang sama tergabung membentuk jaringan, yang kemudian dari

kumpulan jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu

organisme (Azidin, 1986).

Sel digunakan pertama kali oleh Robert Hooke pada tahun 1965, Ia

menggunakan istilah yang tersebut untuk memberi ruang yang dibatasi oleh

dinding yang dilihatnya pada sel gabus (Anonim, 2013).

Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdaat

persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari

bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membrane sel,

sitoplasma, mitokondria, reticulum endoplasma, apparatus golgi, lisosom,

plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti,

mikrofilamen, dan dinding sel (Saktiono, 1989).

Sel dapat dipisahkan menjadi unit dasar dari struktur dan fungsi

organisme. Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler). Ada juga

(5)

muncul dari keteraturan struktural, yang memperkuat tema tentang sifat-sifat baru

dan korelasi antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel didalam tubuh

yang secara mikroskop dapat dibedakan, namun semuanya memiliki ciri struktur

yang sama. Sel dibagi dalam dua kompartemen utama, nukleus dan sitoplasma

disekitarnya, yang mudah dibedakan berdasarkan bentuk dan ciri pulasannya

(Fawcett, 2002).

Salah satu perbedaan yang khas antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah

pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang

berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel

tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola,

plastida, dan dinding sel. Vakuola dan plastid merupakan bagian hidup dari sel

tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk

melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang

mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena

hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong.

Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya

(6)

III. METODE PRAKTIK

3.1 Waktu dan Tanggal

Praktikum pengamatan sel di laksanakan pada hari Senin, 17 Oktober

2016. Pada pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium

Ilmu-Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, gelas

objek, gelas penutup, pisau, tisu, toples, pinset, tusuk gigi, pita ukur dan alat tulis.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum adalah batang ubi kayu

(Manihot esculenta) yang masih muda, 3 siung bawang merah (Allium cepa),

daun hydrilla (Hydrilla vercilata), selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa) air

rendaman jerami (Oryza sativa), 6 butir telur ayam, 1 botol sirup pisang ambon,

dan 1 botol cuka besar atau 5 botol cuka kecil.

3.3 Langkah Kerja

Pertama kita ambil satu batang ubi kayu (Manihot esculenta ) yang masih

muda kemudian kita kupas kulit batang ubi kayu (Manihot esculenta) lalu potong

melintang empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta) setipis mungkin.

Kemudian kita letakkan potongan empulur ubi kayu (Manihot esculenta ) tersebut

pada gelas objek dan jangan sampai ada lipatan atau kerutan pada empulur batang

ubi kayu (Manihot esculenta), kemudian kita tambahkan satu atau dua tetes

(7)

kaca objek menggunakan gelas penutup dan kita mulai mengamati empulur

batang ubi kayu (Manihot esculenta) menggunakan mikroskop dengan

pembesaran 40 X.

Pertama kita ambil satu suing bawang merah (Allium cepa) dan potong

salah satu lapisan bawang merah (Allium cepa) yang berdaging setipis mungkin.

Kemudian kita menggunakan pinset untuk menjepit epidermis tersebut dan kita

lepaskan dari umbinya secara perlahan-lahan.setelah itu kita letakkan potongan

bawang merah (Allium cepa) itu diatas gelas objek dan jangan sampai terjadi

lipatan atau kerutan dan jangan lupa kita tambahkan satu atau dua tetes aquades

kemudian kita tutup menggunakan gelas objek. Setelah itu kita amati bawang

(Allium cepa) tersebut menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X.

kemudian kita gambar sel bawang merah (Allium cepa) sesuai dengan yang kita

amati pada mikroskop.

Pertama kita ambil selembar daun hydrilla (Hydrilla verticilata) paling

muda atau daun hydrilla (Hydrilla verticilata) yang paling pucuk, kemudian kita

letakkan diatas kaca objek dalam posisi bentangan membujur yang sama rata dan

jangan lupa kita tetesi satu atau dua tetes aquades. Setelah itu kita tutup daun

hydrilla (Hydrilla verticilata) dengan kaca penutup secara hati-hati dan jangan

sampai terbentuk gelembung udara didalam daun hydrilla (Hydrilla verticilata).

Kemudian kita amati daun hydrilla (Hydrilla verticilata) dengan menggunakan

mikroskop kemudiaan kita perhatikan bentuk sel dan bagian-bagiannya seperti

(8)

Pertama masing-masing setiap kelompok mengambil tusuk gigi, kemudian

kita masukkan tusuk gigi kedalam rongga mulut (Ephitelium mucosa)

masing-masing untuk mengambil epitel pada bagian dalam dinding pipi. Setelah kita

mendapatkan epitel, kita letakkan epitel diatas kaca objek dan jangan lupa beri

satu atau dua tetes air dan tutup kaca objek menggunakan kaca penutup dan

jangan sampai ada gelembung saat kita menutup gelas objek. Kemudian kita tetesi

lagi epitel menggunakan aquades dan kemudian kita amati menggunakan

mikroskop dengan pembesaran 40 X.

Pertama kita sediakan kaca objek, kemudian kita ambil air rendaman

jerami (Oryza sativa) yang sudah kita rendam terlebih dahulu selama satu hari

satu malam, kemudian kita teteskan rendaman air jerami (Oryza sativa) pada

kaca objek dan kita tutup menggunakan kaca penutup, jangan sampai kita terlalu

menekan kaca penutup karena akan mengakibatkan sel protozoa yang ada didalam

kandungan air jerami (Oryza sativa) akan hancur dan jangan sampai terdapat

gelembung saat kita menutup air jerami (Oryza sativa) dengan kaca penutup.

kemudian kita amati menggunakan mikroskop secara teliti.

Pertama kita siapkan satu buah toples kemudian kita ambil satu buah telur

dan kita ukur lingkaran diameter telur menggunakan pita ukur, setelah itu kita

masukkan telu kedalam toples dan tambahkan air cuka. Kemudian rendam telur

menggunakan air cuka sampai telur tenggelam oleh air cuka. Setelah itu tutup

toples dan catat waktu perendaman telur, kemudian simpan toples yang berisi air

(9)

yang sama kita ukur kembali diameter lingkara tersebut. Apakah diameter telur

naik atau turun.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum tentang pengamatan sel adalah :

Gambar 6. Empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta ), setelah diamati

(10)

Gambar 7. Bawang merah (Allium cepa), setelah diamati menggunakan

mikroskop dengan pembesaran 40 X.

Gambar 8. Daun hydrilla (Hydrilla verticilata ) setelah diamati menggunakan

mikroskop dengan pembesaran 40 X.

Gambar 9.Epitel rongga mulut (Ephitelium mucosa) setelah diamati menggunakan

(11)

Gambar 10. Rendaman air jerami (Oryza sativa) setelah diamati menggunakan

mikroskop dengan pembesaran 40 X.

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop pada sel

empulur batang ubi kayu (Manihot sculenta) ini berbentuk heksagonal. Pada sel

gabus dapat terlihat adanya dinding sel dan ruang sel. Dimana fungsi dari dinding

sel itu sendiri yakni pembatas antara satu sel dengan sel yang lainnya, sedangkan

ruang sel berwarna putih dan terlihat kosong. Susunan dari sel gabus yakni sel

satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan beraturan. Sel gabus juga sering

disebut dengan sel mati . Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong

sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar

selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan

lainnya.

Berdasarkan hasil pengamatan pada bawang merah (Allium cepa) di bawah

mikroskop dengan perbesaran 40x yakni berbentuk kotak yang tersusun dengan

rapi, meskipun tidak kotak sempurna. Pada sel epidermis bawng (Allium cepa)

merah dapat terlihat bagian sitoplasma, nukleus, dinding sel dan vakuola.

Dinding sel terdapat pada bagian terluar dari sel yang dapat berfungsi sebagai

pembatas. Sitoplasma, nukleus dan nukleolus terdapat di dalam dinding sel.

Didalam sel tumbuhan memiiliki dinding sel di luar membrannya, sehingga

terlihat rapi saat diamati dibawah mikroskop. Sel epidermis pada bawang merah

berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu

(12)

Berdasarkan hasil pengamatan pada daun hydrilla (Hydrilla verticilata).

Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan

lisisnya sel. Sel hydrilla (Hydrilla verticilata) berbentuk lonjong yang tersusun

beraturan. Didalamnya terdapat kloroplas dan klorofil. Pada daun hydrilla

(Hydrilla verticilata) dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada

bagian-bagian penyusun sel tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun.

Pada daun hydrilla (Hydrilla verticilata) juga terdapat trikoma yang berfungsi

untuk mencegah penguapan berlebih. Aliran sitoplasma dalam tumbuhan akan

menggerakkan plastid melewati beberapa vakuola kesegala arah yang disebut

sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda, karena

pada tumbuhan yang masih muda sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan

perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis

komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakuola

disebut aliran rotas, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak

Pada air rendaman jerami (Oryza sativa) kita dapat melihat sel protozoa

yang terdapat pada air rendaman jerami (Oryza sativa) selama satu hari satu

(13)

mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak

tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya.

Berdasarkan pengamatan sifat permeabilitas membran sel yang telah kita

lakukan pada percobaan perendaman telur menggunakan air cuka dan sirup pisang

ambon yang telah kita amati selama 4 hari dan kita ukur pada waktu yang sama

yaitu pada jam 14.35 WITA. Maka pada pengamatan sifat permeabilitas membran

sel pada telur mengalami perkembangan dan penurunan pada diameter telur.

Tabel 2. Pengamatan sifat permeabilitas membrane sel telur selama 4 hari.

Lama Perendaman Telur (jam)

24 48 59 72

Diameter telur

(cm)

14 14,2 14,3 13

Adapun kesimpulan dari pengamatan sifat permeabilitas pada sel telur

yang telah kita amati adalah pada hari pertama sampai ketiga diameter lingkaran

telur mengalami kenaikan dan pada saat hari ketiga kita mengganti air rendaman

cuka dengan menggunakan sirup pisang ambon dan pada hari keempat setelah

direndam dengan sirup pisang ambon diameter pada lingkran telur mengalami

(14)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat di simpulan bahwa :

1. Sel gabus pada empulur batang kayu (Manihot esculenta) berbentuk

heksagonal dan memiliki susunan sel satu dengan sel yang lainnya tersusun

rapi dan beraturan, di dalam dinding sel terlihat kosong.

2. Bagian sel pada sel epidermis bawang merah (Allium cepa) yaitu dinding

sel, nukleus, nukleolus dan sitoplasma,

3. pada sel daun hydrila (Hydrilla verticilata) terdapat dinding sel dan

sitoplasma yang berbentuk seperti cairan.

4. pada sel selaput rongga mulut (Epitelium mucosa) kita dapat melihat adanya

dinding sel dan sitoplasma.

5. pada air rendaman jerami (Oryza sativa) kami dapat melihat sel protozoa.

6. Pada pengamatan sifat permeabilitas membran sel pada sel telur bahwa telur

yang direndam air cuka akan mengalami pertambahan diameter dan setelah

direndam menggunakan sirup pisang ambon diameter lingkaran telur

menurun dan kemudian bentuk telur menjadi bulat lonjong.

5.2 saran

Sebaiknya praktikan dalam melaksanakan praktikum harus lebih tenang dan

(15)

berjalan dengan lancar, agar nantinya tidak mengalami kesulitan dalam proses

pembuatan laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Ganesa Exact : Bandung.

Anonim. 2013. Perbedaan sel tumbuhan dan Hewan.Tanggal 18 oktober 2013

Fawcett, Don W. 2002. Buku ajar Histologi. Jakarta :EGC Saktiono.

1989. Biologi Umum. Gramedia : Jakarta

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 6. Empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta ),  setelah diamati
Gambar 8. Daun hydrilla (Hydrilla verticilata ) setelah diamati menggunakan
Tabel 2. Pengamatan sifat permeabilitas membrane sel telur selama 4 hari.

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat dikemukan dari hasil penelitian ini, adalah perusahaan penting untuk lebih memperhatikan tunjangan hari raya dan gaji, hubungan kerjasama yang baik

In Figure 5, 6 and 7 can be seen a block diagram and flowchart of the design sub- systems that are built for the solar storms type classification using

Individu yang memiliki konsep diri positif cenderung terlihat lebih optimis, percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang

Optionally, if the destination device is different from the source device then select the destination disk device by choosing the GParted | Devices | [your-destination- disk-device]

Pada penelitian ini yang mengkaji pokok permasalahan adalah mengenai gaya hidup petani tembakau di desa Cemoro Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung, untuk itu perlu

Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya model klasifikasi data lama studi mahasiswa STMIK Indonesia yang nantinya dapat digunakan untuk prediksi jumlah mahasiswa lulus

Namun ada yang menerima atau membolehkan tetapi dengan syarat-syarat tertentu yakni dalam masalah wasiat dan perceraian kecuali hal-hal yang berhubungan dengan syariat

Faktor penyebab rendahnya keterpilihan perempuan dalam pemilihan legislatif pada tahun 2014 di Kabupaten Kepulauan Selayar Dapil 2 (Kec. Bontosikuyu) yaitu faktor