• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 852007008 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 852007008 BAB III"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

ANALISIS REPERTOAR

Dalam pembahasan analisis repertoar komposisi resital, perlu diketahui bentuk penulisan notasi drum set sebagai lambang atau simbol bunyi yang digunakan penulis. Berikut ini merupakan lambang notasi drum set yang digunakan dalam penulisan ini.

Notasi 1. Drums dan Cymbals.

1. Analisis Angel karya Conrad Schrenk dan Thomas Lang.

(2)

24

elektrik. Pola ritme menggunakan teknik Buzz Roll28pada senar drum dan slide kick29pada bass drum. Irama jungle dalam lagu ini menggunakan sukat 4/4 dengan tempo Allegro. loop Synthesizer. Saat memainkan bagian introduksi, diisi permainan solo

28

Teknik perkusi saat seorang pemain harus menekan stik drum pada permukaan

head atau kulit drum agar menghasilkan pantulan. 29

(3)

25

drum dengan pola ritme drum and bass (D n B) atau jungle. Bagian ini lebih memperbanyak improvisasi pola ritme.

Bagian A terdiri dari 4 birama (5 - 8) dan diulang selama empat kali. Pola ritme yang digunakan ada dua bagian. Bagian pertama terdiri dari dua birama yang pada bagian akhir birama terdapat pukulan open hi hat dan Buzz roll. Pola ritme kedua, hampir sama dengan pola ritme yang pertama, tetapi di sini terdapat tambahan pada pola slide bass drum dan open closed hi hat.

Notasi 1.1. Pola ritme bagian A

(4)

26

Notasi 1.2. Pola ritme bagian B

Pada bagian B yang terakhir terdapat tutti selama dua birama. Tutti dimainkan di cymbal dan bass drum. Dalam pengembangan pola ritme, diantara pola tutti yang syncope, ditambahkan pukulan di hi-hat dan tom sebagai isian.

Notasi 1.3. Pola ritme tutti bagian B

Bagian berikutnya kembali lagi ke bagian A’. Pola ritme yang digunakan masih sama dengan pola ritme di bagian A yang pertama. Bagian ini terdiri dari 24 birama (17 - 40) dan terdapat pengulangan pada empat birama pertama selama tiga kali. Pada setiap 2 birama, terdapat perubahan pola ritme, antara lain kombinasi roll triplet dan not 1/16-an pada snare drum.

(5)

27

Notasi 1.5. Variasi pola ritme 2

Notasi 1.6. Variasi pola ritme 3

Notasi 1.7. Tutti dan fill in

Bagian selanjutnya adalah bagian C. Pada bagian ini terdiri dari 8 birama (41 - 48) dan masih menggunakan pola ritme yang hampir sama dengan bagian A. Variasi ritme yang dipakai pada bagian ini menggunakan pola ritme triplet 1/4, yang dimainkan pada snare drum.

Notasi 1.8. Variasi pola ritme bagian C.

Bagian berikutnya kembali lagi ke bagian A” yang terdiri dari 16 (49 - 64) birama dan berlanjut ke bagian B’ yang terdiri dari 8 birama (65 - 72). Variasi pola ritme yang digunakan masih sama dengan bagian sebelumnya yaitu triplet, rollsnare drum, tutti dan fill in.

(6)

28

tutti yang ditambahkan dalam rangkaian pola ritme menjadikan bagian ini lebih ramai dan kuat dari bagian sebelumya.

Notasi 1.9. Tutti bagian B

Notasi 1.10. Tutti dan Fill in bagian D

Bagian berikutnya dalam lagu Angel adalah A”’ (birama 97 - 112). Pada Pengulangan bagian A terdiri dari 16 birama dan dilanjutkan dengan outro yang menjadi bagian terakhir dari lagu Angel diisi dengan solo drum selama 9 birama (113 - 121).

2. Analisis “Katahdin” karya Stuart Hamm

(7)

29

Dalam komposisi ini terdapat tanda berupa abjad, dari A – I, untuk mempermudah dalam latihan (Rehearsal Mark). Pembagian struktur komposisi musikal lagu ini terdiri dari Intro, A, B, C, D, C’, E, C”, F, B’, C”’. Dalam pembagian dengan tanda rehearsal mark lagu ini dibagi menjadi Intro, A, B/ melodi, C/bridge, D, E/bridge, E/drum solo, F, G, H, I. ritme cymbal. Pada bagian introduksi terdiri dari 8 birama yang dimulai dari birama gantung.

(8)

30

Pada bagian A menggunakan sukat 5/4 yang terdiri dari 8 birama (9 – 16). Pola ritme dalam bagian ini menggunakan pola fast swing pada open closed hi hat dan ride cymbal

Notasi 2.2. Pola ritme bagian A

Pada bagian B (B/melody) masih menggunakan pola ritme yang sama dengan bagian A. Bagian B terdiri dari 12 birama (17 – 28) yang diulang satu kali. Pada birama 9 terdapat tutti yang bersamaan dengan melody gitar.

Notasi 2.3. Tutti bagian B

(9)

31

Notasi 2.4. Bagian C (bridge)

Pada bagian D berisi solo gitar selama 12 birama (36 – 47) dan diulang selama empat kali dengan iringan pola ritme drum set yang sama dengan bagian B. Pola ritme pada drum set sering mengikuti alur melodi dari solo gitar sehingga permainan drum set menjadi tutti dengan melodi.

Setelah dari bagian D menuju ke bagian C’ (E/bridge). Pada bagian ini memiliki pola ritme yang sama dengan bagian C. Bagian C’ (E/ bridge) ke-2 terdiri dari 9 birama (48 – 56) yang diulang 4 kali dan terdapat 4 birama terakhir break untuk menuju bagian solo drum.

Dalam lagu Katahdin pada bagian E (E/drum solo) adalah bagian solo drum yang dimainkan dengan sukat 5/4 selama 12 birama (57 – 68). Pada bagian ini diulang selama empat kali dan lebih memperbanyak variasi dan improvisasi solo drum.

Setelah dari bagian solo drum menuju ke bridge ke-3 yaitu C” (F/Bridge). Bagian ini terdiri dari 7 birama (69 – 75) dan terdapat 2 birama istirahat sebagai jembatan untuk menuju bagian selanjutnya.

Pada bagian F (G) drum set dimainkan pada open closed hi-hat dan hanya diiringi dengan melodi gitar selama12 birama (76 – 87).

Notasi 2.5. Pola ritme Hi- hat pada bagian F (G).

(10)

32

99). Pola ritme masih memakai pola yang sama dengan bagian B sebelumnya.

Bagian C’” (I/Bridge) terdiri dari 5 birama (100 – 104). Pada bagian ini dimainkan selama 4 birama yang diulang enam kali dan merupakan bagian terakhir dari lagu Katahdin karya Vital Information.

3. Analisis “Centered” karya Gavin Harisson & 05Ric

(11)

33

Bagian pertama dari lagu centered adalah intro yang terdiri dari 8 birama (1 - 8). Pada bagian ini dimulai dengan fill in di birama gantung pada ketukan ke-3. Pola ritme pada bagian intro menggunakan sticking snare not 1/16 yang dikombinasikan dengan pukulan didle dan roll. Pola ritme snare drum pada bagian ini menggunakan aksen diketukan ke 3 (pada pukulan not 1/16 yang pertama) dan di ketukan ke 4 pada (pukulan not 1/16 yang ke 2).

Notasi 3.1. Bagian intro dan verse.

Bagian selanjutnya adalah verse. Pada bagian ini terdiri dari 16 birama (9 – 24) yang pola ritmenya sama dengan bagian intro. Setiap 4 birama terdapat variasi aksen pada snare drum dan fill in yang dimainkan di tom -tom dan Foor tom.

Pola ritme pada bagian chorus terdiri dari 8 birama (25 – 32), bertanda sukat 4/4 dan terdiri dari dua bagian. Bagian chorus pertama (4 birama awal) pola ritme terdiri dari tiga birama dan satu birama fill in. Setiap permainan fill in dalam bagian chorus berbeda beda. Pada birama 1 – 4 tidak terdapat pola ritme yang sama. Pola ritme drum mengikuti alur ritme dari gitar dan bass, jadi dalam pola chorus ini pola ritme drum menjadi lebih komplek.

(12)

34

Notasi 3.2. Chorus Bagian pertama

Notasi 3.3. Fill in

Notasi 3.4. Chorus bagian kedua

Pada bagian selanjutnya adalah verse’. Bagian Verse’ terdiri dari 16 birama (33 – 48) dan pola ritmenya sama dengan bagian verse yang pertama.

Setelah dari bagian verse’ menuju Chorus”. Bagian ini merupakan pengembangan dari chorus sebelumnya yang terdiri dari 8 birama yang diulang menjadi 16 birama (49 – 64).

Bagian Middle section merupakan gabungan pola ritme dua birama yang masing-masing birama memiliki tanda sukat 9/8 dan 2/4. Bagian 9/8 terdiri dari gabungan not 1/8 bertitik (eighth-dotted) dan not 1/16. Bagian 2/4 terdiri dari not triplet 1/8. Pada bagian ini terdiri dari 16 birama (65 – 80), 8 birama awal untuk melodi gitar dan 8 birama berikutnya bagian drum. Dari gabungan 9/8 dan 2/4 ini membentuk sinkopasi pola ritme yang unik.

(13)

35

berurutan dari floor tom2, floor tom1, tom 1, dan snare drum yang sesuai dengan alur ritme.

Notasi 3.5. Middle Section

Bagian berikutnya berisi solo section yang terdiri dari 16 birama (81 – 96). Dalam bagian ini pola ritme yang digunakan masih sama dengan bagian middle section. Pola ritme pada bass drum mengikuti alur ritme dari bass guitar yang digabungkan dengan snare drum, open-closed hi hat.

Notasi 3.6. Bagian Solo 1.

Setelah permainan sukat 9/8 dan 3/4, bagian selanjutnya yaitu bridge masih menggunakan sukat ganjil yaitu 7/8 dan gabungan tanda sukat 3/4, 2/4, 4/4 pada 4 birama terakhir di bagian fill in . Pada bagian ini terdiri dari 21 birama (97 – 117). Bagian 8 birama pertama, bridge terdapat open closed hi-hat di bagian akhir pola ritme.

(14)

36

Pada bagian 8 birama selanjutnya, pola ritme pada hi-hat dipindahkan di bell ride cymbal. Pada bagian ini terdapat modulasi ritme31 dibagian ride cymbal. Modulasi ritme pukulan ride cymbal berubah menjadi pola not 1/16 yang dimainkan pada pukulan pertama dalam pengelompokan 3 not 1/16. Pada bagian ini terdiri dari 16 birama dan masih menggunakan pola ritme bass drum dan snare drum yang sama dengan bagian sebelumnya.

Notasi 3.8. Pola modulasi ritme ride cymbal bagian bridge

Setelah bagian bridge, terdapat bagian fill in selama 4 birama. Fill in pada birama pertama bersukat 3/4 yang berisi not 1/16 dan 1/8. Pada birama kedua bersukat 2/4 dan terdiri dari not 1/8. Pola ritme fill in pada birama ketiga dan keempat bersukat 4/4. Pada birama ketiga memakai pola Quint tuplet 1/8 dan birama terakhir memakai pola triplet 1/8.

Notasi 3.9. Fill in

(15)

37

Bagian yang terakhir dari lagu centered diisi dengan bagian chorus’”. Chorus yang terakhir terdiri dari 18 birama (142 – 159), 16 birama menggunakan pola ritme yang sama dengan chorus sebelumnya dan 2 birama tambahan untuk fill in.

4. Analisis “Dog” karya Concrad Schrenk

“Dog” merupakan karya dari album Concrad Schrenk pada tahun 2000. Karya ini termasuk bagian dari buku yang berjudul Thomas Lang: Creative Coordination. Lagu ini dimainkan oleh Thomas Lang dengan kombinasi tanda sukat yang berbeda. Dalam lagu ini dimainkan dengan tempo 204 bpm. Pada bagian pertama menggunakan tanda sukat 7/4 dan 9/4 kemudian 5/4 pada bagian bridge. Dalam karya ini terdapat permainan pedal bass drum yang pola ritmenya sama pada bagian solo gitar.

(16)

38

Bagian pertama dari lagu Dog adalah intro yang terdiri dari 4 birama (birama 1-4) dan dibagi menjadi dua birama yang masing-masing bersukat 7/4 dan 9/4.

Pada bagian selanjutnya yaitu A, terdiri dari 4 birama (5-8) dan masih menggunakan tanda sukat yang sama dengan bagian intro. Artikulasi aksen dan open hi-hat pada bagian A mengikuti pola ritme pada gitar. Permainan pola ritme dari gitar dan drum set membentuk pola syncope yang unik.

Notasi 4.1. Bagian A

Pada bagian B tanda sukat berubah menjadi 4/4 (9-16). Pukulan hi-hat dalam bagian ini dimainkan dengan cara open hi hat dan beraksen diketukan dua dan empat. Ritme dalam bagian ini lebih sederhana yaitu 1/4 dan 1/8. Pola ritme pada bass drum yang terdapat dalam bagian ini cenderung lebih dominan.

(17)

39

Bagian berikutnya kembali lagi ke bagian A (birama 17-20), B (birama 21-28), dan A’ yang terdiri dari 2 birama (29- 30).

Perpindahan tanda sukat dari bagian A dan B, diikuti juga di bagian C (birama 31-37). Pada bagian ini memiliki sukat 5/4 dan terdiri dari 4 birama. Pola ritme yang dimainkan menggunakan not 1/8. Permainan not 1/8 yang berjumlah 10 dikelompokan atau grouping menjadi 2 + 3 + 2 + 3.

Notasi 4.3. Bagian C.

Sebagai jembatan untuk kembali ke bagian B tanda sukat berubah lagi menjadi 4/4 yang dimainkan tiga birama dan satu birama 5/4 (birama 34-37). Ritme dari hi-hat menggunakan not 1/16 dan pada bass drum menggunakan not 1/4.

Notasi 4.4. Pola ritme bagian jembatan (bridge)

(18)

40

Bagian B’ diulang kembali selama 4 birama (birama 50-53), sebagai jembatan untuk menuju bagian pengulangan selanjutnya yaitu bagian A’(birama 54-55), bagian C (birama 56- 62) dan kembali ke bagian B (birama63-72) yang diikuti fermata pada birama 71.

Selanjutnya merupakan bagian D yang terdiri dari 44 birama. Pada bagian ini menjadi bagian terpanjang dari bagian sebelumnya (birama 73-116). Pola ritme bass drum menggunakan teknik double pedal yang dimainkan sama dengan pola ritme pada gitar.

Bagian terakhir dari lagu Dog adalah outro (birama 117-127). Dari 11 birama ini diisi dengan fill in dengan pola ritme 1/16 yang dimainkan di tom-tom, floor tom dan kombinasi double pedal bass drum.

5. Analisis “Global Tour #8” (Orchestral Experience) karya Tommy Igoe “Global Tour #8” (Orchestral Experience) merupakankarya Tommy Igoe dan menjadi bagian dalam bukunya yang berjudul Groove Essentials 2.0. Karya ini merupakan eksperimen orkestra yang memadukan tema musikal dalam bentuk audio sampling yang bernuansa orkestra yang diambil dari beberapa program D.A.W (Digital Audio Workstation). Audio sampling tersebut disusun sedemikian rupa dengan permainan drum set untuk menjadi sebuah karya yang berjudul Global Tour #8.

(19)

41

Bagian Birama Bagian Birama

1 Intro 1 – 12 12 K 110 – 122

Tabel 5. Analisa Global Tour #8.

Pada bagian pertama yaitu introduksi, terdiri dari 12 birama ( 1 – 12 ) yang bersukat 4/4 dan dimainkan dengan tempo largo (tempo lambat, lebar dan luas). Permainan drum set menggunakan teknik roll pada cymbal dan floor tom. Selain teknik roll terdapat juga drag yang dimainkan pada tom. Bagian ini menggunakan dinamika piano, forte dan terdapat sforzando pada floor tom.

Notasi 5.1. Bagian Introduksi – Largo

(20)

42

kontras dengan adanya mezzo piano, crescendo menuju fortessimo dan decrescendo ke dinamika piano.

Notasi 5.2. Bagian A

Bagian B terdiri dari 10 birama (20 – 29). Tempo pada bagian ini berubah menjadi Andante. Pola ritme menggunakan ritme 1/16 dan aksen pada snare drum yang dimainkan selama 6 birama. Pada birama selanjutnya terdapat istirahat sepanjang 3 birama dan dilanjutkan dengan fill in satu birama.

Notasi 5.3. Bagian B

(21)

43

Notasi 5.4. Bagian C, 8 birama awal

Notasi 5.5. Ride cymbal bagian C pada 8 birama pengulangan

Dibagian D berisi musik dari seksi string selama 8 birama (46 – 53) dan tidak terdapat pola ritme drum. Pada bagian ini bertempo meno mosso yaitu mengurangi atau memperlambat tempo. Dibagian E terdiri dari du bagian (birama 54 – 69), pola ritme 2 birama yang diulang yang berisi kombinasi roll dan pola 1/16 snare drum serta terdapat ornament ruff pada tom.

Notasi 5.6. Bagian D dan E bagian pertama

Pola ritme dalam bagian E (bagian kedua) pada 4 birama berikutnya berkembang dan terjadi perubahan tempo secara Accelerando yaitu semakin cepat, untuk menuju ke bagian F.

(22)

44

Pola ritme yang digunakan dalam bagian F ( birama 70 – 76) mengikuti pola ritme irama musik selama 8 birama. Birama selanjutnya berisi solo selama 8 birama dan dilanjutkan dengan 3 birama deccelerando untuk menuju ke bagian G.

Notasi 5.8. Bagian F

Notasi 5.9. Solo bagian F

Notasi 5.10. Bagian F menuju bagian G

Pada bagian G terdapat istirahat 8 birama (77 – 84). Bagian ini hanya diiringi musik orkes dari seksi gesek.

Bagian H (85 – 92) terdapat pola hi hat yang bersamaan dengan pola orkes string dan terdapat open hi hat pada setiap akhir pola ritme. Pola ritme ini dimainkan selama 8 birama.

(23)

45

Pada bagian I (birama 88 - 100) permainan pukulan dimainkan di Rim atau penampang membran head pada tom dan snare drum dengan tempo Piu mosso yaitu lebih bergerak dari bagian sebelumnya.

Notasi 5.12. Bagian I

Bagian J (birama 101 – 109) terjadi perubahan tempo menjadi Meno mosso atau mengurangi gerakan. Pola ritme yang digunakan di bagian J memakai pukulan 1/8 untuk hi hat dan bass drum. Pukulan cross stick atau side stick pada snare drum memakai pola ritme 1/4.

Notasi 5.13. Bagian J

Setelah dari bagian J terdapat String canon untuk menuju ke bagian K. Di bagian K (birama 110 – 122) terdapat drag stroke, roll pada floor tom dan snare drum. Dinamika yang digunakan juga sangat lembut Piano dan Pianissimo.

Notasi 5.14. Bagian K

(24)

46

beregister rendah, 4 birama selanjutnya pola ritme snare drum mengikuti pola string dengan tambahan variasi pola yaitu five stroke roll dan flam. Di bagian L mengalami pengembangan pola ritme yaitu penambahan pukulan tom dengan pola ritme yang sama selama 8 birama.

Notasi 5.15. Pola ritme Bagian L

Pola ritme dari bagian M menggunakan gabungan antara pola ritme 1/8, 1/16 dan pukulan cross stick, bell cymbal dan open hi hat. Pada bagian ini terdiri dari 4 birama (135 – 138) dan merupakan bagian tutti dengan permainan instrument gesek.

Notasi 5.16. Pola ritme bagian M

Bagian N (birama 139 – 152) terdiri dari tiga bagian. Pada bagian pertama terdiri dari 4 birama dengan pola ritme not 1/8 pada floor tom dan not 1/4 pada bass drum. Bagian N yang kedua bass drum dan cymbal mengikuti aksen dari musik orkes dan diisi dengan fill in. Bagian ini terdiri dari 4 birama dan diulang satu kali. Selanjutnya bagian N yang terakhir berisi fill in triplet 1/16 atau sextool terdiri dari empat birama dengan sukat 4/4 dan satu birama 5/4.

(25)

47

Notasi 5.18. Bagian N kedua

Notasi 5.19. Bagian N ketiga

Bagian O berisi solo tambourine yang terdiri dari 8 birama (153 – 160) yang dimainkan oleh seksi perkusi dalam musik orkes.

Pada bagian selanjutnya yaitu bagian P yang terdiri dari 16 birama (161 – 176) dan diulang selama satu kali. Dalam bagian ini drum set mulai masuk dengan pukulan side stick/ cross stick dengan polaritme yang sama dengan bagian O. Kedua bagian ini berisi musik yang bernuansa Arab.

Notasi 5.20. Pola ritme bagian P

(26)

tom-48

tom, dan hi-hat kaki kiri. Pada bagian pengembangan ini terdiri dari 24 birama dimana setiap 8 birama terjadi modulasi.

Notasi 5.21. Pola ritme bagian Q

Notasi 5.22. Pengembangan pola ritme Q

Bagian R terdiri dari 4 birama (209 – 213) yang diulang satu kali. Pola ritme pada bagian ini memakai not 1/8 dan 1/16 yang dimainkan di tom dan floor tom. Birama keempat dari bagian ini memainkan tutti dengan musik orkes dari seksi string dan bagian pengulangan yang kedua terdapat molto rallentando (rall) yaitu memperlambat tempo.

(27)

49

Pola ritme pada bagian S menjadi lebih sederhana dibandingkan dengan pola sebelumnya. Ritme yang dipakai adalah not 1/8 pada tom, snare drum dan not bertitik yang sama dengan pola bagian Q pada bass drum. Pada bagian teridi dari 28 birama (214 – 241) dan terdapat modulasi pada 8 birama pertama dan kedua.

Notasi 5.24. Pola ritme bagian S

Bagian T terdiri dari 13 birama (242 – 254) dan merupakan bagian terakhir dari karya Global Tour#8. Pada bagian ini berisi fill in dengan pukulan bass drum dan crash cymbal disetiap ketukan pertama dan disambung dengan pukulan fill in pada tom dan floor tom.

(28)

50 6. Analisis “Grebfruit” karya Benny Greb

“Grebfruit” merupakan karya dari pemain drum yang berasal dari Jerman yaitu Benny Greb. Dia dikenal memiliki groove yang kuat dalam setiap permainannya dengan pola ritme yang unik. Hal yang menarik dalam karya ini berisi kombinasi ansambel vokal pria dan drum set, dimana pola

Pada bagian pertama berisi introduksi acapella selama enam birama dengan tempo 90 bpm.

Memasuki bagian kedua yaitu tema A (birama 6/4 – 20) dimulai di birama ke enam ketukan keempat, vokal dan drum mulai dengan irama funk.

(29)

51

Pola ritme yang digunakan dalam lagu ini menggunakan pola hi-hat 1/8 dan divariasi menjadi pola hihat 1/16 swing.

Notasi 6.1. Basic Pola ritme (Pola ritme dasar) bagian A

Notasi 6.2. Pengembangan pola ritme bagian A

Pada bagian ketiga yaitu B (chorus) selama 8 birama (21 – 28), pola ritme yang digunakan mengikuti alur melodi dari vokal, terutama pada bagian bass drum.

Notasi 6.3. Bagian Chorus

(30)

52

Setelah dari bagian A menuju ke bagian C (birama 37 – 44). Pada bagian ini pola ritme hi-hat berubah menjadi not 1/16 yang hilang dipukulan keempat. Iringan vokal pada bagian ini berkurang satu suara yaitu tenor 1. Melodi utama pada iringan vokal menjadi tenor 2,tenor3 dan bass.

Notasi 6.4. Pola ritme bagian C.

Pola ritme ride cymbal pada bagian selanjutnya yaitu D/Guitar Solo, berubah menjadi swing feel. Pada bagian ini terdapat solo gitar selama16 birama (45 – 60). Suara vokal seksi bass menjadi iringan untuk bagian solo gitar ini.

Notasi 6.5. Pola ritme bagian D Middle Section Solo Guitar 1

Bagian selanjutnya kembali lagi ke bagian B’ (chorus) selama 8 birama (61 – 68) dan dilanjutkan ke bagian E (69 – 84). Pada bagian E memainkan pola ritme drum set yang berbeda yaitu irama disco dan diiringi kembali dengan solo gitar. Iringan vokal pada bagian ini menjadi tiga suara yaitu tenor 2, 3 dan bass.

(31)

53

Pengulangan bagian B (85– 92) dan A” (93 – 100) kembali dimainkan untuk menuju ke bagian selanjutnya. Masing-masing bagian dimainkan selama 8 birama. Pada pengulangan bagian A melodi utama dimainkan dengan instruman gitar di birama 4 sebelum menuju ke bagian berikutnya.

Solo drum menjadi bagian dari lagu Greb Fruit ini. Pada bagian F/Drum solo dimainkan selama 32 birama (101 – 132). Setelah dari solo drum dilanjutkan dengan bagian A””. Bagian akhir karya dari Benny Greb ini terdiri dari 9 birama (133 - 141) dan berisi iringan sama dengan pola ritme bagian A.

7. Analisis “The Skatalites medley” karya Gil Sharone

The Skatalites merupakan band legendaris yang mengusung musik Jamaican Ska dari tahun 1960-an. Lloyd Knibb (1931 – 2011) merupakan pemain drum dari The Skatalites. Sebagian besar Lagu dari The Skatalites berisi musik instrumen. Instrumen yang digunakan terdiri dari brass wind, wood wind, bass, guitar, keyboard dan drum set. Dalam karyanya, instrumen tiup seperti saxophone, trombone dan trompet menjadi tema serta melodi utama disetiap bagian lagu.

The Skatalites Medley merupakan gabungan lagu yang dimainkan oleh pemain drum yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Gil Sharone. Gil Sharone sangat dipengaruhi oleh musik Jazz, Jamaican Ska, Rocksteady & Reggae, Fusion, Funk, Hip Hop, Metal, dan musik elektronik32.

Medley dalam lagu ini terdiri dari empat lagu The Skatalites yaitu, Guns of Navarone, Garden of Love, Ringgo, Burru Style, dan Solo drum set.

32

(32)

54

Tabel 7. Analisis The Skatalites Medley.

Bagian pertama dari medley ini adalah lagu yang berjudul Guns of Navarones yang terdiri dari 41 birama. Awal dari lagu ini berisi introduksi selama 12 birama (birama 1-12). Dalam bagian introduksi terdapat tutti di birama sembilan selama 3 birama dan 1 birama fill in untuk menuju ke bagian tema lagu. Pada bagian Tema lagu terdiri dari 29 birama(birama 13-41) dan terdapat bagian pengulangan di birama13-20 selama satu kali.

Notasi 7.1. Pola ritme bagian Guns of Navarones

Notasi 7.2. Tutti dan fill in intro Guns of Navarones

Bagian Birama

1 Guns of Navarones

Intro 1 - 13

Tema/Melody 14 – 42

2 Garden Of Love 43 – 74

3 Ringgo 75 – 102

Burru style ( dengan tema/melodi ringgo) 103 – 118

(33)

55

Disetiap permainan pola ritme dari lagu Guns of Navarones terdapat fill in di bell hi-hat dan cymbal.

Notasi 7.3. Pola Fill in di bell hi-hat dan cymbal

Lagu yang menjadi bagian medley berikutnya adalah Garden of Love (birama 43- 74). Pola ritme dalam lagu ini terdapat tambahan di bagian hi-hat dan bass drum. Tempo dalam bagian ini menjadi sedikit lebih cepat dibandingkan dengan bagian sebelumnya.

Notasi 7.4. Pola ritme bagian lagu Garden Of Love

Setelah dari lagu Garden Of Love, dilanjutkan dengan lagu Ringgo. Bagian ini terdiri dari 28 birama (75 -102). Pada lagu ini menggunakan pola ritme seperti di bagian Guns of Navarone. Pola ritme yang dimainkan berirama Shuffle dan bertempo lambat.

(34)

56

Notasi 7.5. Pola ritme pada bagian Burru Style

Gambar

Tabel 1. Analisis Angel.
Tabel 2. Analisis Katahdin.
Tabel 3. Analisis Centered.
Tabel 4. Analisis Dog.
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Posisi ini baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasakan lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi caesar.

Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas yaitu Persepsi dan Perilaku Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan

pertimbangan-pertimbangan. Majelis Hakim menimbang dan menguraikan bahwa jual beli yang dilakukan oleh Joko Subiantoro dan Tahar secara dibawah tangan dengan dibuatnya

jumlah penduduk akan membutuhkan kapasitas pembangunan ekonomi yang tinggi pula, seperti pembangunan infrastruktur, sosial dan lingkungan. Pajak juga signifikan

Oleh karena itu, penulis telah merealisasikan sebuah antena yang dapat menerima sinyal dengan sistem digital sehingga dapat digunakan pada saat perpindahan teknologi dari sistem

to develop, test, and analyze monitoring techniques for assessing the effectiveness of corridor systems to meet human social, cultural and recreational needs, and wildlife

 banyak lagi, sesuai dengan jenis / topik yang diangkat E. Berbagi tulisan, baik dalam bentuk cerita, pengalaman dan pengetahuan lainnya. Sehingga orang lain yang membutuhkan,

Penerapan metode Weighted Sum Model ini merupakan metode yang sangat sederhana dengan hanya beberapa langkah untuk dapat memberikan hasil penentuan peserta jaminan