• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian bahasa

Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan language, dalam bahasa Inggris, taal dalam bahasa Belanda, sprache dalam bahasa Jerman, lughatun dalam bahasa Arab dan b hasa dalam bahasa Sansekerta. Istilah-istilah tersebut, masing-masing mempunyai aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan yang mempunyai aspek yang sangat luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah didefinisikan. Seperti yang diungkapkan oleh para ahli:

1. menurut Sturtevent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosisal untuk kerjasama dan saling berhubungan.

2. Menurut Chomsky language is a set of sentences, each finite length and contructed out of a finite set of elements.

3. Menurut Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Masih banyak lagi definisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. Setiap batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsep-konsep yang sama, meskipun terdapat perbedaaan dan penekanannya. Terlepas dari kemungkinan perbedaan tersebut, dapat disimpulkan sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan Shan Wareing dalam bukunya Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk mengabungkan unit-unit kecil menjadi unit-unit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi. Sebagai contoh, kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa.

(2)

Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Onong Uchjana Effendy

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Raymond Ross

Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.

Everett M. Rogers

(3)

Carl I. Hovland

Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.

New Comb

Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.

Bernard Barelson & Garry A. Steiner

Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.

Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk

mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

(4)

Komunikasi verbal ( verbal communication )

adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

Perilaku Verbal dalam Komunikasi AntarBudaya

Dalam berkomunikasi antarbudaya maka ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Menurut (Ohoiwutun, 1997:99-107) dalam buku (Alo Liliweri, 2009:94) anda harus memperhatikan:

· Kapan orang berbicara

Jika kita berkomuinikasi antarbudaya perlu diperhatikan bahwa ada kebiasaan (habits) budaya yang mengajarkan kepatutan kapan seorang harus atau boleh berbicara. Orang-orang timor, Batak, Sulawesi, Ambon, Irian, mewarisi sikap kapan saja bisa bicara, tanpa membedakan yang tua dan yang muda, artinya berbicara semaunya saja, berbicara tidak mengenal batas usia. Namun orang Jawa dan Sunda mengenal aturan atau kebiasaan kapan orang berbicara, misalnya yang lebih muda

mendengarkan lebih banyak dari pada yang tua, yang tua lebih banyak berbicara dari yang muda. Ketika orang Timor berbicara dengan orang Sunda, orang Sunda itu diam saja dan orang Timor marah-marah: kenapa anda diam saja? Diam artinya anda tidak mau tahu, tidak mau dengar apa yang saya bicarakan. Perbedaan norma berbahasa ini dapat mengakibatkan konflik antarbudaya hanya karena salah memberikan makna kapan orang harus berbicara.

· Apa yang dikatakan

Laporan studi Eades (1982) mengungkapkan bahwa orang-orang Aborigin Australia tidak pernah mengajukan pertanyaan ‘mengapa’? Suzanne Scolon (1982) mendapati orang Indian Athabaska jarang bertanya. Terdapat anggapan bahwa pertanyaan diaanggap terlalu keras, karena menuntut jawaban.

· Kecepatan dan jeda berbicara

(5)

Indonesia kita semua yang menjadi bawahan selalu berdiam diri di depan atasan, hanya mendengarkan pengarahan dan perintah.

· Hal memperhatikan

Konsep ini berkaitan erat dengan gaze atau pandangan mata yang diperkenankan waktu berbicara bersama-sama.orang-orang kulit hitam biasanya berbicara sambil menatap mata dan wajah orang lain, hal yang sama terjadi bagi orang Batak dan Timor. Dalam berkomunikasi ‘memperhatikan’ adalah melihat bukan sekedar mendengarkan. Sebaliknya orang Jawa tidak mementingkan ‘melihat’ tetapi mendengarkan.

· Intonasi

Masalah intonasi cukup berpengaruh dalam berbagai bahasa yang berbeda budaya. Orang kedang di Lembata/Flores memakai kata buaberarti melahirkan namun kata yang sama kalau ditekan pada huruf ‘a’- ‘bua’ (atau buaq), berarti berlayar; kata laha berarti marah tetapi kalau disebut dengan tekanan di akhir huruf ‘a’ – lahaq merupakan maki yang merujuk pada alat kelamin laki-laki.

· Gaya kaku dan puitis.

Ohoiwutun (1997:105) dalam buku (Alo Liliweri, 2009:97) menulis bahwa jika anda

membandingkan bahasa Indonesia yang digunakan pada awal berdirinya negara ini dengan gaya yang dipakai dewasa ini, dekade 90-an maka anda akan dapati bahwa bahasa Indonesia tahun 1950-an lebih kaku. Gaya bahasa sekarang lebih dinamis lebih banyak kata dan frase dengan makna ganda,

tergantung dari konteksnya.perbedaan ini terjadi sebagai akibat dari perkembangan bahasa. Tahun 1950-an bahasa Indonesia hanya dipengaruhi secara dominan oleh bahasa melayu.

· Bahasa tidak langsung.

Setiap bahasa mengajarkan kepada para penuturnya mekanisme untuk menyatakan sesuatu secara langsung atau tidak langsung. Jika anda berhadapan dengan orang jepang, maka anda akan menemukan bahwa mereka sering berbahasa secara tidak langsung, baik verbal maupun non verbal.

Inilah yang disebut dengan saat yang tepat bagi seseorang untuk menyampaikan pesan verbal dalam komunikasi antarbudaya.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. (Agus M. Hardjana, 2003:22).

(6)

Bila kita menyertakan budaya sebagai variabel dalam proses abstraksi itu, probelmnya menjadi semakin rumit. Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya anda sendiri, proses abstraksi untuk merepsentasikan pengalaman anda jauh lebih mudah, karena dalam suatu budaya orang berbagi sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang-orang berbeda budaya, banyak pengalaman berbeda, dan konsekuensinya, proses abstraksi juga menyulitkan. Misalnya, kata “anjing” dapat dimaknai berbeda, meskipun orang-orang membayangkan hewan yang sosoknya kurang lebih sama. Bagi sebagian orang, anjing adalah sebagai sahabat yang setia dan penjaga rumah yang baik, bagi sebagian lainya, anjing menakutkan dan harus dihindari, sedangkan bagi sebagian orang lainnya lagi, anjing melukiskan jenis hewan yang dagingnya lezat dimakan. (Deddy Mulyana, 2005:239).

Unsur penting dalam komunikasi verbal. a) Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain. (Agus M. Hardjana, 2003:22).

Terdapat perbedaan antara bicara dan bahasa. Bahasa tidak harus selalu diucapkan: ia bisa saja tertulis atau diisyaratkan. Bicara adalah salah satu metode di antara sejumlah metode berbeda dalam menterjemahkan dan mentrasmisikan informasi linguistik, walaupun bisa dibilang yang paling alami.

Beberapa ahli memandang bahasa sebagai awal dari perkembangan kognitif, ke

“ekternalisasi” nya untuk melayai tujuan komunikatif yang terjadi kemudian pada evolusi manusia. Menurut suatu aliran pemikiran, ciri penting yang membedakan bahasa manusia adalah rekursi. Dalam konteks ini, proses berulang menanamkan kalimat di dalam kalimat. Ilmuwan lain yang terkenal Daniel Everettmenolak bahwa rekursi itu adalah universal, mengutip beberapa bahasa tertentu yaitu Piraha yang diduga memiliki kekurangan fitur ini.

Beberapa ahli menganggap bahwa kemampuan untuk mengajukan pertanyaan membedakan bahasa manusia dari sistem komunikasi makhluk lain. Beberapa primata-primata dalam kurungan

(khususnya bonobo dan simpanse) yang telah mempelajari menggunakan bahasa isyarat dasar untuk berkomunikasi dengan pelatih manusia mereka mampu menanggapi pertanyaan dan permintaan yang kompleks dengan benar, tetapi gagal untuk mengajukan sebuah pertanyaan yang sederhana.

Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:

1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.

(7)

3. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.

Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama Burrhusm Frederic Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur

rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.

Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.

Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya. (Hafied Cangara, 2007:99-102).

Berikut adalah sejumlah kata Malaysia lain bersama sinonimnya dalam bahasa Indonesia, yang dapat menimbulkan kesalah pahaman:

Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia Batu Mil

Bilik Kamar Budak Anak Comel Lucu, cantik Cuai Ceroboh Dikacau diaduk Kacamata Cerminmata Kasut Sepatu

Mangga Kunci gembok Padang letak kereta Tempat parkir mobil Pejabat Gedung, kantor Percuma Gratis

Pintu kecemasan Pintu darurat

Pusing-pusing Berkeliling, berputar-putar Sehala Satu arah, satu jalur

(8)

Tandas WC Tewas Kalah

Beberapa fakta, frase atau kalimat Malaysia yang terkadang terdengar di Indonesia sebenarnya hanya lelucon, sekedar main-main, artinya memang tidak digunakan di negara itu, seperti laskar tak berguna (pensiunan); hentak-hentak bumi (jalan di tempat); pasukan awang-awang (angkatan udara); pasukan basah kuyup (angkatan laut); polisi lalang (polisi lalu-lintas); rumah sakit korban lelaki (rumah sakit bersalin); setubuh bumi (tiarap); pasukan bergayut (penerjun payung); surat rayuan (surat lamaran); dan bilik termenung (WC). Menurut Ahmad Fadzil Yassin, kawan lama saya di Malaysia, lelucon bahasa Malaysia itu dulu dibuat oleh orang-orang Indonesia yang tidak senang kepada Malaysia, sebagai akibat konfrontasi Indonesia-Malaysia. (Deddy Mulyana, 2005:273-274).

b) Kata

Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang

melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. (Agus M. Hardjana, 2003:24).

c) Fungsi Bahasa dalam Kehidupan Manusia

Kita sering tidak menyadari pentingnya bahasa, karena kita sepanajang hidup menggunakannya. Kita baru sadar bahasa itu penting ketika kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa, misalnya ketika kita berupaya berkomunikasi dengan orang yang sama sekali tidak memahami bahasa kita yang membuat frustasi ; ketika kita sulit menerjamahkan suatu kata, frase atau kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain; ketika kita harus menulis lamaran atau

diwawancarai dalam bahasa inggris untuk memperoleh pekerjaan yang bagus. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang ,objek dan peristiwa. Setiap orang mempunyai nama untuk identifikasi sosial. Orang juga dapat menamai apa saja, objek-objek yang

berlainan,termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penanaman adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa pada awalnya dilakukan manusia sesuka mereka yang lalu menjadi konvensi. (Deddy Mulyana 2005:242).

(9)

bahasa,informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Anda juga menerima informasi setiap hari, sejak bangun tidur hingga anda tidur kembali, dari orang lain, baik secara langsung atau tidak (melalui media massa misalnya).

Bahasa dan komunikasi

Ruben dan Stewerdn menyebut komunikasi adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan kelompok, organisasi, dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan linkungan satu sama lain. Sedangkan dalam paradigma, Laswell menyebutkan bahwa komunikasi itu harus memiliki komunikator, pesan, media, komunikan, efek.

Pendapat lain, datang dari Canale yang menyebut komunikasi sebagai pertukaran dan perundingan informasi antara paling sedikit dua orang pribadi melalui penggunaan lambang-lambang verbal dan non verbal, mode-mode lisan dan tertulis/visual, serta proses produksi dan komprehensi.

Melihat dari berbagai definisi tentang komunikasi tersebut, perlu sekali melihat definisi bahasa sebagai satu titik pencarian hubungan antara keduanya.

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

mempergunakan simbol-simbol vokal.

"Dari dua definisi bahasa ini, bila kita kaitkan dengan pengertian komunikasi. Maka bisa didapatkan bahwa keduanya memiliki kebutuhan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Bahasa merupakan alat untuk terciptanya sebuah komunikasi yang baik. Begitu pula komunikasi, bahasa merupakan satu hal yang primer untuk mencapai komunikasi yang baik".

Bahasa dan identitas

(10)

merupakan bagaian dari suatu kelompok sosial tertentu atau disebut juga depersonalisasi. Identitas seseorang, baik personal maupun sosial, akan sangat mempengaruhi penggunaan bahasanya.

Konsep bahasa dan identitas ini berkaitan erat dengan sikap bahasa. Sikap bahasa adalah tata keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagaian mengenai bahasa, mengenai objek bahasa, yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bereaksi dengan cara tertentu yang disenanginya (Anderson, dalam Chaer, 1995:151). Adapun ciri-ciri sikap bahasa menurut Garvin dan Mathiot, dalam Chaer (1995) ada tiga, yaitu kesetiaan bahasa yang mempengaruhi seseorang untuk mempertahankan bahasanya, kebanggaan bahasa yang mendorong seseorang untuk mengembangkan bahasanya, dan kesadaran adanya norma bahasa yang mendorong orang untuk menggunakan

bahasanya dengan cermat dan santun.

Bahasa dan budaya

Ada berbagai teori mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. Ada yang mengatakan bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan.

Ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia atau masyarakat penuturnya.

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya

Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi. Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar, berdasarkan hasil akhir penelitian ini diketahui bahwa permasalahan utama dalam realisasi pembangunan jalan tol di Provinsi Jawa Timur adalah

Hasil tabulasi dari pertanyaan wawancara nomor lima diatas yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 31 Mei 2016 sebanyak 47 responden memberikan gambaran

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan merawat wadah budidaya dalam

h. Mendorong terciptanya ruang publik yang mendukung aktivitas sosial, seperti olahraga, interaksi sosial, dan rekreasi.. Menyesuaikan karakter fisik dengan kondisi sosial dan

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memperhatikan hubungan baik dengan para pekerjanya akan lebih mampu meningkatkan asetnya, dari

Pyramid disimpan sebagai suatu file baru berekstensi .rrd (Reduced Resolution Dataset).. Karena sistem koordinat peta yang akan kita registrasi koordinatnya adalah

Pada desain ini menggunakan elemen desain bentuk geometri, dibuat menjadienam bentuk persegi panjang yang digunakan untuk meletakkan foto produk yang mewakilkan enam

Sementara, nilai elastisitas pendapatan negara-negara pengimpor, dan elastisitas karet sintetis tidak signifikan secara statistik dan masing-masing nilainya sebesar