• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Upacara Perkawinan Masyarakat Tionghoa Suku Hakka di Kota Medan

N/A
N/A
N/A

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Upacara Perkawinan Masyarakat Tionghoa Suku Hakka di Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Something wrong

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tradisi perkawinan yang dilaksanakan oleh masyarakat Belinyu serta adat istiadat yang masih kental ini menarik minat penulis untuk meneliti di kecamatan

Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai Persyaratan ini pada perkawinan adat masyarakat Samin sudah dipenuhi karena perkawinan menurut adat

Syarat-syarat itu menurut Fiony Sukmasari dalam bukunya Perkawinan Adat Minangkabau adalah Kedua calon mempelai harus beragama Islam,Kedua calon mempelai tidak

Rukun perkawinan yang kedua adalah calon mempelai wanita. Adapun calon mempelai wanita harus memenuhi syarat berikut: 19.

Calon mempelai adalah benar-benar seorang wanita dan laki- laki dimana umur kedua belah pihak memang sudah cukup untuk kawin, dan lain sebagainya..

Teks tersebut mempunyai makna bahwa kedua orang tua calon mempelai wanita telah mendudukan mereka di tempat tang selayaknya. Teks tersebut memiliki makna bahwa kedua mempelai

Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai Persyaratan ini pada perkawinan adat masyarakat Samin sudah dipenuhi karena perkawinan menurut adat

Setelah selesai wejangan, petugas upacara akan mempersilahkan kepada kedua calon mempelai, orangtua/wali dari kedua calon mempelai, kedua orang saksi dan pandita