• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Seksual Pranikah Remaja Kost Dirumah Kost yang Dijaga dan Tidak Dijaga Pengelola (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) Tahun 2017 Chapter III VI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

41

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk mengetahui perilaku perilaku seksual pranikah remaja kost dirumah kost yang dijaga dan tidak dijaga pengelola (studi kasus di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2017).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas :

1. Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang banyak terdapat tempat -tempat kost dan dekat dengan lokasi kampus serta tempat wilayah pemilik kost.

2. Terdapat tempat kost yang tidak diawasi dan tidak diawasi oleh pemilik kost, dan tempat kost yang campur antara laki-laki dan perempuan, yang beresiko memungkinkan terjadinya perilaku seksual pranikah didalam kamar kost. 3. Berdasarkan hasil survey awal diketahui bahwa ada remaja yang melakukan

hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost yang ada di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang.

(2)

Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu Peneltian dimulai dari bulan November 2016 sampai dengan Juni 2017. 3.3 Pemilihan Informan

Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan melalui key informan, yakni dari informasi dan rekomendasi dari rekan peneliti yang tinggal di kost sekitar lokasi penelitian yakni kost yang terletak di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang yang dinilai bisa mmberikan informasi dan merekomendasikan remaja yang bisa dijadikan informan penelitian serta bisa menemani dan membantu peneliti ketika mewawancarai secara mendalam mengenai permasalahan penelitian kepada remaja yang direkomendasikan menjadi informan penelitian. Informan ditentukan berdasarkan metode kecukupan dan kesesuain.

Karakteristik informan yang dipilih dalam penelitian ini ialah :

1) Remaja yang sudah pacaran karena dinilai lebih beresiko untuk melakukan perilaku seksual pranikah.

2) Menyewa tempat kos di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang baik kos yang diawasi maupun tidak diawasi oleh pengelola. 3) Informan dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk

diwawancarai secara mendalam terkait permasalahan yang akan diteliti. 4) Batasan usia informan berada pada periode remaja akhir yakni antara 18 –

(3)

Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang merupakan sumber utama untuk dijadikan landasan dalam penulisan penelitian yang didapatkan melalui hasil wawancara mendalam (indeept interview) dengan informan penelitian.

Pada penelitian ini wawancara mendalam (indepth interview) akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Indept Interview atau wawancara mendalam merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan, guna mendapatkan langsung jawaban yang mendukung pemecahan masalah dalam penelitian ini. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan

interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar

pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung.

3.4.2 Data Sekunder

(4)

Universitas Sumatera Utara

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpukan data dari berbagai sumber yang diambil dari perpustakaan ataupun dari tempat lain. Adapun sumber yang digunakan tidak terbatas pada buku-buku, tetapi juga dapat berupa bahan dokumentasi seperti majalah-majalah, koran-koran ataupun bentuk media cetak lain yang berhubungan dengan penelitian ini, yang dapat digunakan guna menunjang kelengkapan data dalam melakukan penelitian.

3.5 Daftar Istilah

1. Karakteristik Informan

a. Umur adalah lama hidup informan yang dihitung melalui ulang tahun terakhir informan dalam tahun pada saat penelitian dilaksanakan.

b. Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah di jalankan oleh informan dibuktikan dengan ijazah terakhir yang dimiliki oleh informan. c. Lama kost, ialah rentang waktu lamanya menyewa tempat kost tersebut dari

mulai awal menempati hingga saat ini.

d. Jenis kost, yakni jenis kost yang disewa oleh remaja tersebut apakah kos yang dijaga atau tidak dijaga oleh pengelola.

2. Remaja, yaitu seseorang yang berusia antara 12 – 21 tahun yang merupakan masa peralihan seseorang dari anak-anak menjadi dewasa.

(5)

Universitas Sumatera Utara

4. Perilaku seksual pranikah, yaitu perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Yang dinilai berdsarkan variabel penelitian yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja kost terhadap perilaku seksual pranikah.

3.6 Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian

3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian

Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan kebutuhan data yang hendak didapatkan sesuai dengan permasalahan yang ingin penulis teliti. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara dan penulis sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai.

Penulis selanjutnya mencari informan yang sesuai dengan karakteristik responden atau informan dalam penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan penulis bertanya kepada informan penelitian tentang kesiapannya untuk diwawancarai. Setelah informan bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan informan tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

(6)

Universitas Sumatera Utara

dilaksanakan sekali apabila semua informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian telah terpenuhi melalui wawancara mendalam (indept interview) yang dilaksanakan. Apabila ada informasi yang kurang terpenuhi, barulah penulis melakukan wawancara kembali dengan informan. Selanjutnya penulis melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan data hasil wawancara yang didapatkan. Setelah itu, penulis membuat dinamika penulisan dan kesimpulan yang dilakukan, penulis memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya demi menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan selama penelitian, agar data yang didapatkan sesuai dengan konsep dan tujuan penelitian yang dilakukan.

3.7 Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data penelitian yang bersifat kualitatif penulis membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 (dua) alat bantu, yaitu :

a.) Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari rumusan permasalahan dan tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b.) Alat Perekam

(7)

Universitas Sumatera Utara

informan atau responden penelitian untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa penelitian deskriptf kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan diantaranya :

a.) Mengorganisasikan data

Penulis mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape

recorder/handphone dibantu dengan menggunakan alat tulis. Kemudian dibuatkan

transkripnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil wawancara yang telah di dapatkan.

b.) Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban dari setiap responden/informan

(8)

Universitas Sumatera Utara

Pada proses ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Penulis menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden atau informan. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh penulis dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga penulis dapat menangkap pengalaman, permasalahan, dan dinamika jawaban yang diberikan oleh responden atau informan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

c.) Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, penulis menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam Bab II mengenai kerangka teoritis dan kerangka konseptual atau kerangka pikir penelitian, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai dan dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada dari data hasil wawancara yang di dapatkan.

d.) Mencari alternatif penjelasan bagi data

(9)

Universitas Sumatera Utara

tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

e.) Menulis hasil penelitian

Penulisan data dari informan yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah hasil penelitian dan kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam (indepth interview) dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan dan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil.

Dari penjelasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa analisis data merupakan tahap-tahap yang digunakan selanjutnya guna mencari, menata, dan merumuskan rumusan secara sistematis dari wawancara mendalam (indepth

interview) dan lain-lain guna meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus

(10)

48

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Tanjung Sari terletak di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan dengan luas wilayah 520 km2. Adapun batas-batas wilayah Klurahan adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kelurahan Tanjung Rejo.

2. Sebelah Selatan: Simpang Selayang dan Sempakata.

3. Sebelah Timur: Kelurahan Medan Selayang I dan Medan Selayang II. 4. Sebelah Barat : Kelurahan Asam Kumbang Tanjung Selamat

Jumlah penduduk di Kelurahan Tanjung Sari sebanyak 27.108 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 13.778 jiwa (48,01%) dan perempuan sebanyak 13.330 jiwa (51,99%) (Kantor Kelurahan Tanjung Sari, 2016). Adapun pet dari kelurahan tanjung sari dapat dilihat pada gambar berikut :

(11)

Universitas Sumatera Utara

Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan kota Medan banyak sekali terdapat tempat-tempat kost yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa bahkan tempat-tempat tersebut ada yang khusus untuk perempuan atau laki-laki, bahkan ada yang dihuni oleh perempuan dan laki-laki (campur). Tempat kost yang dihuni ada yang dijaga oleh pengelola kost maupun tidak dijaga, yang dimaksud dengan dijaga adalah anak-anak kos tinggal satu rumah (bersama) dengan pemilik kost, dan pemilik kost tersebut membuat peraturan-peraturan seperti jam berkunjung dibatasi hingga jam 21.00 WIB, dan menyediakan tempat khusus untuk menerima tamu. Sedangkan tempat kost yang tidak dijaga tidak ada pemilik kostnya, karena mereka bersama-sama temannya untuk kost dalam satu rumah baik itu perempuan/laki-laki, dan rumah tersebut dibuat dengan banyak kamar-kamar oleh pemiliknya, sehingga tidak ada peraturan-peraturan dan mereka dapat berbuat sesuka hatinya.

4.2 Gambaran Umum Karakteristik Informan

(12)

Universitas Sumatera Utara

Matriks 4.1 Gambaran Umum Karakterisitik Informan

No. Nama Umur Jenis

Dijaga 1 tahun Semester2 9 Informan 9 20 Laki-laki Sedang

(13)

Universitas Sumatera Utara

4.3 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Perilaku Seksual Pranikah

Aspek pengetahuan yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah mencakup pengetahuan informan tentang pengertian hubungan seksual pranikah, pengetahuan informan tentang penyebab remaja melakukan hubungan seksual pranikah, pengetahuan informan tentang resiko apabila melakukan hubungan seksual pranikah, pengetahuan informan tentang cara menghindari hubungan seksual pranikah pada remaja, pengetahuan informan tentang peran pengelola kos untuk menghindari hubungan seksual pranikah pada remaja, dan pengetahuan informan tentang faktor-faktor yang memengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual pranikah.

4.3.1 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Pengertian Hubungan Seks

Pranikah pada Remaja

4.3.1.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

Adapun jawaban informan yang kost dijaga, ketika ditanyakan mengenai pengertian dari hubungan seks pranikah pada remaja adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.2 berikut :

Matriks 4.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

Informan Pernyataan

Informan 1

(14)

Universitas Sumatera Utara sekarang ini. Yaa tau dari berita terus lihat dari internet. Tau sejak kelas 1 SMP lah kak, pertama kali waktu SMP lah kak nengok-nengok situs porno gitu di internet, jadi tau dari situ. Yaa jenis itu yang ngelakuin sendiri itu kan onani, terus oral seks yang pakai mulut, yaa yang pasti kalau hubungan seks itu hubungan badan lah kak.

Informan 3

Seks pranikah itu, setahu saya seorang wanita dan seorang laki-laki berhubungan intim layaknya suami istri tapi belum menikah. Saya sih tahunya dari pergaulan-pergaulan sekarang sih, apalagi teman satu kost saya sudah banyak ngelakuin hal yang kayak gitu. Tahu sejak kelas 1 SMP kak hal yang kayak gitu. Contohnya itu awalnya kecupan bibir, dan bisa dari atas ke bawah, yaaa itulah dari kiss ke bawah, meraba payudara, terus yaa kebawah, gitulah kak diraba-raba, terus yaa oral seks, hahaha.. jadi ingat aku kan. Yaa lanjut terus kekgitulah kak berhubungan badan.

Informan 4

Mungkin, seks pranikah hubungan seks yang terjadi di luar nikah, tanpa ada legalitas atau pesetujuan dari orang tua atau keluarga gitulah kak. Tahu dari lingkungan, dari teman-teman, karena namanya ada teman cerita jadi lebih tahu dari mereka lah. Sejak kelas 1 SMP lah mungkin udah mulai tahu hal kayak gitu yaa. Yang termasuk hubungan seksual kalau udah ada sentuhan udah seks gitulah kak, dari mulai pegang-pegangan, cium-ciuman, raba-raba anggota badan yang sensitif misal payudara terus bagian kelaminnya, sampai berhubungan badan.

Informan 5

Hubungan seks pranikah itu, yaa maksudnya kan ngelakuin hubungan badan sebelum kita menikah gitu kan kak, yaa paling sama pacarlah, sebelum nikah, yaa kita udah berhubungan badan gitu kak. Tahu dari temen kak, terus juga tahu dari internet, kalau lihat video porno pernah sih kak, tapi jarang-jarang jugalah. Tahu sejak kelas 1 SMP kak. Yang pasti kalau hubungan seks yaa hubungan kelamin lah kak. Itu udah mencakup semuanya lah kayaknya.

(15)

laki-Universitas Sumatera Utara

laki dan perempuan yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dan tanpa legalitas/pengesahan dari agama atau negara. Informan yang kostnya dijaga oleh pengelola mengatahui mengenai hubungan seks pranikah sejak SMP. Yang termasuk hubungan seksual pranikah menurut informan yang kostnya dijaga oleh pengelola ialah bersentuhan kulit (meraba anggota tubuh dan bagian alat vital/kelamin), ciuman, dan hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan. 4.3.1.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai pengertian dari hubungan seks pranikah pada remaja adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.3 berikut :

Matriks 4.3 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Pengertian Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

Informan Pernyataan

Informan 6

Melakukan hal yang yang enak-enak itu kan, yang belum disahkan, yaa ngeseks kalau kita belum nikah, karena umur saya masih segini, belum tamatkan. Udah lama yaa tau soal itu, baru masuk SMA pun udah tau. Yaa tau dari temen, dari internet, nonton film porno juga yaa kan. Tau dari situlah kak. Namanya gampang kali lihat video-video bokep itu di internet.

Informan 7

Tau, ini yang secara normal kan, misalnya pacaran, tapi tinggal serumah, melakukan hubungan seks tapi gak ada ikatan pernikahan.Terus ada homoseksual, lesbi, terus masturbasi atau onani gitu, yang ngelakuin sendiri. Tau dari kawan, terus internet. Tau sejak SMP kelas 1 kalau hal itu. Kalau menurut saya yang termasuk hubungan seksual pranikah itu yaa hubungan badan atau hubungan intim.

Informan 8

(16)

Universitas Sumatera Utara

Informan 9

Yaa, tahu, tahu. Seks pranikah yaa tentunya melakukan hubungan seks tanpa legalitas, yaa tepatnya hubungan badan gitulah udah mencakup semunya. Tahu dari lingkungan lah dari kawan, terus dari internet. Tahunya sejak SMP kelas tiga. Yang masuk seks yaa dimulai dari ciuman, onani gitu kan yang ngelakuin sendiri pakai tangan, yaa pastinya berhubungan badan sih menurut saya kak.

Informan 10

Tahu kak, hubungan antara pria dan wanita tentang hubungan intim, biasanya ciuman, seks atau ML, atau gerepeh-gerepeh gitulah (raba-raba). Yaa kita tahu sama tahulah, kawan dari kawan jadi berhasrat pengen melakukan. Tahu sejak SMP kelas 1 kak. Ciuman, onani, oral seks, yaa terus lanjut ke berhubungan badan lah kak, kan biasanya berlanjut gitu kak.

(17)

Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

4.3.2.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai penyebab remaja melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.4 berikut :

Matriks 4.4 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 1

Kayaknya kalau dulu kan sama orang tua diawasi, terus karena ngekost dan bebas kan, jadi kayak ada kesempatan gitu. Terus karena tiba-tiba bebas gitu, yaa jadi enak aja mau ngapain. Terus karena penasaran, kalau temen aku sih kan baru pacaran, terus cowoknya kayak agresif gitu, ngajak kegitu, terus katanya krenna atas nama cinta, yaudahlah kek gitu.

Informan 2

Penyebabnya nafsu, terus tergoda godaan setan mungkin, hahaha... terus saling suka sama suka, terus karena lihat film porno, jadi terpancing pengen nyoba, paling gitulah kak. Terus kalau yang udah pacaran, kena rayu sama pacarnya, diajak, terus suka sama suka ngelakuinnya kak.

Informan 3

Pertama yaa karena hasrat, kedua yaa karena ekonomi, terus orang tuanya susah, kalau ngelakuin kayak gitu kan dapat duit sama pacar atau sama simpanannya gitu, dibiayai sama om-omnya kan sama yang main sama om-om ini, kan butuh duit juga, gak usah munafik juga yaa kan, kita mau ngelakuin kayak gitu karena kita butuh duit juga kan, butuh biaya. Dapet enaknya, dapat duitnya juga kan kak. Hahahaha...

Informan 4

Ya dari temenlah, yang bilang cobalah biar tahu gitu rasanya, terus rayuan pacar kan, cobalah biar gimana gitu rasanya. Karena pacar ngajak dan akupun penasaran gimana rasanya ya jadi ngelakuin lah kak seks sama pacar itu kak.

Informan 5

(18)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.4 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost dijaga oleh pengelola (ibu kost) memberikan jawaban bahwa penyebab remaja melakukan hubungan seksual dikarenakanoleh beberapa hal yaitu rendahnya pengawasan orang tua terhadap perilaku remaja yang kost, adanya kesempatan dan kebebasan karena sudah tidak tinggal bersama orang tua, ajakan dari pacar atau pasangan, hasrat atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, situs pornografi di internet, rasa penasaran dan ingin mencoba, karena ajakan teman, dan kurangnya kontrol diri dari individu. Salah satu informan juga menjelaskan bahwa salah satu hal yang menyebabkan seorang remaja melakukan hubungan seksual pranikah ialah karena faktor ekonomi atau tidak ada biaya untuk kebutuhan hidup keseharian. 4.3.2.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai penyebab remaja melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.5 berikut :

Matriks 4.5 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Penyebab Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 6

Penyebabnya paling karena bebas, terus kan ngekost juga, orang tua jauh. Terus karena pengen, dan enak gitu kak kalau udah ngelakuin,

Informan 7

Pertama pergaulan sih, terus kontrol orang tua kurang, terus sering sendiri kali gak ada kawan, jadi cenderung ke hal-hal yang negatif. Yaa pastilah nengok internet lihat foto-foto atau video porno.

Informan 8

(19)

Universitas Sumatera Utara

Informan 9

Pertama faktor lingkungan, yang kedua kurang bimbingan dari orang tua, yang ketiga yaa pubertas secara alami dan udah punya hasrat untuk ngelakuin hal itu, kan banyak juga yang gak tahan kayaknya kak, terus karena udah pernah nyoba mungkin, enak, jadi candu dia.

Informan 10

Penyebab awalnya yaa kurangan pengawasan kak, terus kurangnya bimbingan orang tua kak, sama kurang kontrol dirilah kak dari pribadi masing-masing. Terus karena bebas dan jauh dari orang tua jadi yaa kayk gitulah kak, melakukan seks itu, karena ada hasrat dan juga kebebasan.

Berdasarkan matriks 4.5 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola (ibu kost) memberikan jawaban yang sama bahwa penyebab remaja melakukan hubungan seksual dikarenakan oleh beberapa hal yaitu rendahnya pengawasan orang tua terhadap perilaku remaja yang kost, adanya kesempatan dan kebebasan karena sudah tidak tinggal bersama orang tua, ajakan dari pacar atau pasangan, hasrat atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, situs pornografi di internet, rasa penasaran dan ingin mencoba, karena ajakan teman, dan kurangnya kontrol diri dari individu. Salah satu informan juga menjelaskan bahwa salah satu hal yang menyebabkan seorang remaja melakukan hubungan seksual pranikah ialah karena faktor ekonomi atau tidak ada biaya untuk kebutuhan hidup keseharian.

4.3.3 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

(20)

Universitas Sumatera Utara

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.6 berikut :

Matriks 4.6 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 1

Kalau resiko paling hamil, terus yaa paling kita gak perawan lagi, iya kalau si cowoknya mau tanggung jawab, kalau gak dan pergi gitu aja kan, yaa kasihan suami kitanya nanti, dapat istri yang udah gk perawan lagi. Terus juga penyakit kelamin, HIV AIDS, kalau pasangannya kena HIV kan itu menular. Dapat info dari medsos sih sama internet. Yaa paling malulah kalau ketauan hamil di luar nikah, terus kan keluarganya nanggung beban, otomatis kan dikucilkan, terus juga kalau si cowoknya gak mau tanggung jawab,yaa kehamilannya pasti mau digugurin kan.

Informan 2

Resikonya itulah kak paling banyak yaa kena HIV, terus bisa hamil lah kak diluar nikah, yaa kalau dia hamil nama dia jelek kan di masyarakat, buat aib keluarga, dicemooh orang, terus kalau kena HIV dia kan bisa menularkan ke orang lain kak.

Informan 3

Resikonya yaa ngeri lah, kalau keterusan, kalau kebablasan yaa bisa hamil, ya sekarang banyak kali yang kena kanker serviks tu, karena suka ganti-ganti pasangan. Denger-denger aja sih kak, gak pernah nyari info juga.

Informan 4

Resikonya yaa, maap cakap kalau kebablasan yaa bisa hamil. Tahunya dari sosmed sih banyak pemberitaan gitu, sering terjadi pacaran hamil di luar nikah gitu. Yang pasti akibatnya pasti malu, kenapa dulu berbuat dan udah tahu resikonya, yaa dibuat juga gitu. Mungkin untuk masih remaja, yaa digugurinlah kak, namanya remaja belum ada kerjaan, kalu mu dilahirin pun nnti mau dikasih makan apa.

Informan 5

Resikonya yaa bisa hamil kak, terus bisa kena penyakit juga. Malulah kak kalau ketahuan. Tahu dari cerita temen sih kak yang ketahuan hamil gitu sebelm nikah, seumuran juga, kan pastinya malu juga kalau udah kayak gitu kak.

(21)

Universitas Sumatera Utara

Diinginkan) atau kehamilan di luar pernikahan,yang memicu untuk terjadinya aborsi atau pengguguran kandungan yang dilakukan secara sengaja, lalu menyebabkan hilangnya keperawanan seseorang, resiko untuk terkena penyakit menular seksual seperti HIV AIDS, bisa terkena kanker serviks.

4.3.3.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.7 berikut :

Matriks 4.7 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Resiko Apabila Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 6

Yaaa resikonya paling hamil lah kan kak. Makannya kami buatnya awal-awalya pake kondom, tapi karena lama-lama udah ngerti jadi tembak luar aja. Akibat lain paling taunya HIV-AIDS kak, itupun karena dengar-dengar aja, gak tau sebenarnya kayak gimana

Informan 7 Lumayan tau, tapi gak banyak. Yaa paling kena HIV kalau ganti-ganti pasangan, kalau pergaulan bebas kayak gitu. Informan 8

Resikonya yaa paling hamil, terus HIV-AIDS gitulah kan. Yang penting kan maen aman aja kak, kan ngelakuinnya sama pacar sendiri aja kak, gak sama orang lain.

Informan 9

Dampak buruknya yang pertama dalam sikapnya mungkin bisanya terlihat berbeda antara yang pernah melakukan dan belum pernah melakukan, yaa lebih liar mungkin kak, hahaa.. jadi pengen ngelakuin itu terus mungkin kak. Kalau dari kesehatan ya mungkin bisa berdampak kena penyakit kelamin seperti itulah kan kak. Tapi gak tahu juga sih penyakit kelamin yang kekmana juga.Tahu dari pemikiran aja sih kak, belum pernah baca-baca atau nyari-nyari info di internet.

Informan 10

(22)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.7 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tida dijaga oleh pengelola pada dasarnya memberikan jawaban yang sama dengan informan yang kost dijaga oleh pengelola bahwa resiko apabila remaja melakukan hubungan seksual pranikah ialah menyebabkan KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) atau kehamilan di luar pernikahan,yang memicu untuk terjadinya aborsi atau pengguguran kandungan yang dilakukan secara sengaja, lalu menyebabkan hilangnya keperawanan seseorang, resiko untuk terkena penyakit menular seksual seperti HIV AIDS, bisa terkena kanker serviks, dan salah satu informan menjelaskan bahwa hubungan seks pranikah bisa menyebabkan candu atau rasa ketagihan untuk terus melakukan hubungan seksual.

4.3.4 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja

4.3.4.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.8 berikut :

Matriks 4.8 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja

Informan Pernyataan

Informan 1

(23)

Universitas Sumatera Utara

ngelakuin hal kayak gitu. Kan kalau misalnya udah ML gitu kan cewek juga yang rugi, kalau cowok mah gak ada bekasnya. Terus yaa harus lebih dekat juga sih sama orang tua, cerita sama orang tua, jadi ingat tujuan awal aja kalau tujuan merantau dari kampung itu mau belajar dan buat bangga orang tua, gak mau aneh-aneh kayak gitu.

Informan 2

Menurut saya kalau yang laki-laki agak kurang-kurangilah untuk lihat video-video bokep gitu, kurangi jam jumpa sama pacar, yaa paling cari kesibukan sendiri. Ini dari pemikiran sendiri, ya udah lumayan aku lakuinlah kak, walau kadang khilaf juga, hahaha,...

Informan 3

Caranya itu dihindari yaa, kalau pacaran yaa pacaran sehat ajalah, dan kalau bisa kita harus berpikir positif, kenapa? Kita harus flashback ke belakang dan berpikir kalau aku kebablasan, apa yang terjadi sama orang tuaku, apa gak mau kalau akau kayak gini, yaa mikir aja akibatnya gimana, yaa jangan ngelakuin seks bebas lah. Hahaha.. belum sih, masih agak nakal juga.

Informan 4

Mungkin dari segi lingkungan dulu diperhatikan, terus dari sikap sama kelakukan kawan-kawanlah, yaa pilih kawan bagus-baguslah, sama kurangilah nonton video porno. Sebelumnya udah pernah di praktekkan, tapi kan namanya udah pernah ngelakuin, jadi kayak pengen lagi gitu ngelakuin, pengen berulang-ulanglah gitu.

Informan 5

Caranya yaa, ikut kegiatan positif ajalah kak, ikut ekskul, terus pilih temen yang baik-baik, kalau pacaran yaa pacaran sehat lah kak, yang sama-sama jaga, gak sampe ke hal-hal yang kayak gitu kak.

(24)

Universitas Sumatera Utara

lingkungan kost yang baik dan diawasi atau dijaga oleh pengelola kost serta lebih mendekatkan diri ke agama.

4.3.4.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.9 berikut :

Matriks 4.9 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Cara untuk Menghindari Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja

Informan Pernyataan

Informan 6

Yang jelas paling taunya pake kondom aja kak paling. Cara-cara yang lain gak tau aku kak. Aku ingatnya yang enaknya aja kak, kalau cegah-cegah gitu gak tau kak. Dah terlanjur enak jadi kayaknya entah apa nagih kak. Hahahaha....

Informan 7

Hmmm... Apa yaa, dari diri sih sebenarnya, terus kembali ke agama sih, kalau imannya kuat pasti jauh dari hal kayak gitu terus yaa jangan pacaran kalau bisa, klau pacaran cari pacar yang bagus. Belum aku lakuin sih sebenarnya., hehehe...

Informan 8

Kalau menurut aku, udah susah dihindari kak,dibilangya gak gaul kalau kalau gak ngelakuin itu sama pacar, terus dibilngnya lah kita gak bener-bener sayang kalau gak mau ngelakuin itu.

Informan 9

Hmm... cara menghindarin yaa, mungkin tergantung pada individu, lebih baik yaa membawa pribadi kita ke pergaulan yang lebih baik, yaa dukungan lingkungan juga, terus yaa dukungan orang tua dan keluarga juga supaya mengawasi perilaku. Sejauh ini saya sudah merasa sudah memprktekannya.

Informan 10

(25)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.9 diatas, menggambarkan bahwa menurut informan yang kost yang tidak dijaga oleh pengelola menggambarkan bahwa sulit untuk dapat mencegah untuk tidak melakukan hubungan seksual pranikah dikarenakan sudah pernah melakukan hubungan seksual tersebut dan merasa ketagihan karena dinilai enak dan dapat dinikmati. Cara yang dapat dilakukan menururt informan yang kostnya dijaga oleh pengelola ialah mendekatkan diri ke agama, pacaran sehat, membawa pribadi ke pergaulan yang baik, memilih lingkungan kost yang baik, dan mrnjaga komunikasi dengan orang tua, serta memilih kost yang diawasi oleh pengelola atu ibu kost. Pada dasarnnya tidak ada perbedaan yang mencocok antara jawaban informan yang kostnya dijaga oleh pengelola dengan informan yang kostnta tidak dijaga oleh pengelola mengenai cara untuk mencegah terjadinya hubungi seksual pranikah pada remaja didalam kamar kost.

4.3.5 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost

(26)

Universitas Sumatera Utara

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai peran pengelola kost untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja ditempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.10 berikut :

Matriks 4.10 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 1

Pentinglah, karena kita merantau yaa orang tua kita disini yaa ibu kost, yaa ibu kost lah yang harusnya jaga. Misalnya kayak di kost aku kan ada satpamnya, jadi kalau ada cowok datang yaa pasti ditanya siapa, mau ketemu siapa, terus kami kalau tamu cowok gak boleh masuk kamar, ada ruang tamunya, terus ada jam malam, jam 11 udah tutup, terus kalau ada tamu cowok datang jam 9 malam itu udah ditegur suruh pulang.

Informan 2

Ada aturan khusus, misalkan pintu kamar wajib dibuka kalau ada tamu atau temen cewek yang masuk kamar, terus kalau tamu cewek jam 8 malam harus udah pulang. Kurang efektif sih kak, karena kan ibu kosnya paling ngawasin atau datang seminggu sekali saja, jadi masih ada juga sih yang nyolong-nyolong masukin cewek ke dalam kamar terus tutup pintu, entah pun mau ngapain orang itu.

Informan 3

Pertama, ibu kost paling bilang suruh jaga kost ini, jangan buat kost ini jadi jelek, udah bilang gitu aja. Gak ada aturan-aturan yang ribet gitu, yang penting ibu kost tahunya kita bayar kost itu aja.

Informan 4

Sebetulnya ada, mungkin setiap minta uang kost itu sekalian mendata selama ngekost disini ada bawa kawan nginap atau gak gitu. Tapi karena ibu kostnya pun cuek, jadi yaa sama aja kostnya kesannya jadi bebas-bebas aja.

Informan 5

(27)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.10 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost dijaga oleh pengelola menjawab bahwa pengelola (ibu kost) memiliki peran penting untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja ditempat kost dengan diterapkannya aturan khusus seperti ada aturan jam malam, satpam, CCTV, dan disediakan ruang tamu khusus, serta tidak memperbolehkan teman lawan jenis atau pacar untuk masuk ke dalam kamar kost.

4.3.5.2 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost yang tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai resiko apabila melakukan hubungan seksual adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.11 berikut :

Matriks 4.11 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Peran Pengelola Kost untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah Pada Remaja Ditempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 6

Kalau kost aku dijaganya cuma pake CCTV aja kak diluar, gak ada yang jaga, gak ada aturan khusus juga sih gak boleh bawa cowok ke kamar, yang lain juga disini pada kekgitu kok kak, bawa cowok ke kamarnya, jadi diam-diam dan sama-sama tau ajalah.

Informan 7

Terutama memperkuat keamanan, terus di kontrol, terus ada lah pertemuan sama ibu kost, memberikan nasehat-nasehat, terus ibu kost lebih memperhatikan anak kostnya, jangan cuma nagihin uang kost aja. Hahaha..

Informan 8

Yaa harusnya dijaga sih kak, tapi kalau disini yaa masuk-masuk aja, bebas, mau ngapain aja enak, yang penting kita bayar. Udah itu aja, gak pernah ngurus lagi ibu kost kalau udah bayar. Informan 9 Tidak ada sama sekali himbauan dari ibu kost kak kalau di kost

kami itu kak. Bebas aja. Karena kan ibu kostnya jauh. Informan 10

(28)

Universitas Sumatera Utara

efektif sih kak, masih bebas-bebas aja, namanya ka memang gak diawasi sama ibu kostnya.

Berdasarkan matriks 4.11 diatas, menggambarkan bahwa informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola memberikan jawaban yang tidak jauh berbeda dengan informan yang kosnt dijaga oleh pengelola bahwa pengelola (ibu kost) memiliki peran penting untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja ditempat kost dengan diterapkannya aturan khusus seperti ada aturan jam malam, satpam, CCTV, dan disediakan ruang tamu khusus, serta tidak memperbolehkan teman lawan jenis atau pacar untuk masuk ke dalam kamar kost, mengadakan pertemun dengan anak kost, dan memberikan nasehat yang baik kepada anak kost.

4.3.6 Gambaran Pengetahuan Informan tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

4.3.6.1 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi remaja melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.12 berikut :

Matriks 4.12 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

(29)

Universitas Sumatera Utara

Informan 1

Keseringan nonton film bokep paling, jadi memicu ngelakuin hal itu, terus kan mungkin karena ada kesempatan, bebas, terus ada tempat, yaudah terjadilah.

Informan 2

Yaa faktor diri sendirilah kak yang cenderung bebas ngapain aja, terus pacaran yang bebas, sama suka lihat video bokep itu kak, jadi nafsu dia, terus karena mungkin kosnya bebas bisa masukin cewek ke kamar, jadi yaa terserah dia mau ngapain, termasuk ngelakuin hubungan seks itu kak.

Informan 3

Pertama yaa karena uang sih, gak usah munafik juga sih, butuh duit juga sih makannya mau bertubang (menjadi simpanan om-om), jadi faktor dominan yaa karena masalah ekonomi sih menurut saya. Kalau soal hasrat itu sih kan bisa ditahan-tahan juga kalau orangnya mau, tapi kalau masalah duit ini kan, manabisa hidup sehari aja tanpa ada duit.

Informan 4

Yang pertama sih dari ajakan temen-temen, coba nih ngeakuin ini, terus rasa ingin tahu sih pengen tahu gitu gimana rasanya berhubungan seks kayak gitu.

Informan 5 Yaa menurut aku sih, karena penasaran atau rasa ingin tahu itu sih kak yang paling dominan, jadi kayak gitulah kak.

Berdasarkan matriks 4.12 diatas, menggambarkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual pranikah menurut jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelolaialah karena adanya hasrat atau keinginan untuk melakukan hubungan seksual, akses situs pornografi yang merangsang seseorang untuk melakukan hubungan seksual pranikah, ajakan teman, kebebasan karena tempat kost yang tidak dijaga oleh pengelola sehingga bisa melakukan hubungan seksual pranikah, serta rasa penasaran atau ingin tahu mengenai hubungan seksual.

(30)

Universitas Sumatera Utara

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi remaja melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.13 berikut :

Matriks 4.13 Gambaran Pengetahuan Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola tentang Faktor-faktor yang Memengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Karena diajak pacar sih paling sering, terus yaa karena nonton bokep, jadi pengen, terus awak pengen, pacar ngajak, yaudahlah yaa kan.

Informan 9

Menurut saya sih karena pergaulannya. Karena menurut saya kost yang bebas juga, terus karena kami saling mengingatkan, jadi yaa belum ada yang ngelakuin seks bebas gitu, tergantung pribadi aja gimana pandai-pandai jaga diri.

Informan 10

Faktor pertama nafsu atau keinginanlah kak, kalau faktor cinta gak juga sih, karena sama siapa aja bisa sih kak ngelakuin gak perlu pake cinta juga. Kalau yang paling dominan yaa nafsu itu kak, namanya kita udah gede kan kak, udah pengen ngelakuin hal kek gitu.

(31)

Universitas Sumatera Utara

dijaga oleh pengelola sehingga bisa melakukan hubungan seksual pranikah, serta rasa penasaran atau ingin tahu mengenai hubungan seksual.

4.4 Gambaran Sikap Informan tentang Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Kost

Aspek sikap yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah mecakup sikap informan tentang remaja atau teman kamu yang melakukan hubungan seksual pranikah, sikap atau respon informan jika ada remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah ditempat kost, sikap informan tentang tempat kost yang tidak diawasi oleh pengelola yang digunakan sebagai tempat hubungan seksual pranikah, sikap informan tentang pengelola kost yang menerapkan aturan khusus untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja di tempat kost, dan sikap informan tentang respon masyarakat apabila mengetahui terjadinya hubungan seksual pranikah di tempat kost.

4.4.1 Gambaran Sikap Informan terhadap Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

4.4.1.1 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola terhadap Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.14 berikut :

(32)

Universitas Sumatera Utara

Informan Pernyataan

Informan 1

Kalau kita paling langsung negatif, seenggaknya karena kita Islam jadi kayak dosa banget juga kan, terus kesannya bego banget kan ceweknya mau ngelakuin kayak gitu. Setau aku sih jarang ada cowok yang mau tanggung jawab kalau udah ngelakuin hal itu, kan kasian ceweknya yang rugi. Kalau aku sih paling komentar sinis aja. Tapi kalau negur belum berani kak, urusan dia lah itu kak sama keluarganya.

Informan 2

Yaa kalau kelihatan di depan mata awak sendiri, yaa kita tegur dan kita grebek lah kak, panggil kepling, kan gak etis juga, pengennya sih kayak gitu, tapi cemanalah kak, kadang banyak orang yang udah nganggap biasa hal kayak gitu, jadi mau ngapain pun kadang bingung sendiri. Diamkan ajalah.

Informan 3

Yaa kesal sih, tapi mau gimana lagi, udah dianggap biasa sama banuyak orang, jadi saya pun yaa bingung juga mau nanggepinnya gimana, yaa diam-diam ajalah paling yaaa kan.

Informan 4

Kalau memang untuk pendapat sih, nyesal bisa dibelang sesal, tapi karena rnamanya suka sama suka, yaa jadi cemanalah itu kan, dibuat enak aja, udah dianggap hal yang lumrah juga sama banyak orang.

Informan 5

Faktor yang paling utama, yaa mungkin karena rasa penasaran pengen tahu itulah kak. Namanya penasaran yaa mungkin akhirnya nyoba.

Berdasarkan matriks 4.14 diatas, menggambarkan bahwa pendapat informan yang kostnya dijaga oleh pengelola mengenai remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah, sebagian besar informan menganggap bahwa hal itu merupakan hal yang biasa sehingga bingung untuk meberikan respon tertentu, sehingga sebagian informan cenderung membiarkan hubungan seksual pranikah pada remaja itu terjadi karena sudah dianggap sebagai hal yang lumrah dan banyak terjadi di tengah masyarakat. Sebagian informan hanya berani memberikan komentar sinis tanpa berani menegur remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost.

(33)

Universitas Sumatera Utara

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.15 berikut :

Matriks 4.15 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola terhadap Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 6 Biasa aja sih kak, orang udah biasa ngelakuin seks kok, yaa udah enak aja kok.

Informan 7

Menurut saya udah kayak hal yang biasa sih kak, udah banyak orang yang ngelakuin kayak gitu. Kalau pribadi kekmana yaa bilangnya, kalau bisa janganlah,tapi karena udah biasa yaa mau kekmana lagi aja sih kak.

Informan 8 Ahhhh... udah biasa aja sih itu kak, udah banyak juga, udah lumrah, kalau aku sih cuek-cuek aja kak, sama-sama taulah. Informan 9

Mungkin sekedar mengingatkan kalau itu tidak baik, kalau ya sampe men-judge gitu gak berani juga lah kak. Seringnya ya

(34)

Universitas Sumatera Utara

memberikan nasehat sebisanya tanpa berani menegur atau menjustifikasi remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost.

4.4.2 Gambaran Sikap Informan Jika Ada Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah di Tempat Kost

4.4.2.1 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Jika Ada Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah di Tempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan jika ada remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.16 berikut :

Matriks 4.16 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Jika Ada Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah di Tempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 1

Sebenarnya, kalau misalnya ngelihat gak berani buat negur, kan takut juga, ya paling oh yaudahlah, terserah dia, gak berani komen juga, paling ngegosip dibelakang. Kalau emangnya temen kita deket yaa paling ditegur aja, kalau

kissing yaa bolehlah, tapi jangan sampe kelewatan sampe kek

yang seperti itu (berhubungan badan). Informan 2

Yaa karena kalau udah biasa, yaa biarin aja sih kak, kan gak urusan kita juga, kita mau tegur dan gerebek pun, gak masalah kita juga kan, yaa biarin aja kan kak.

Informan 3

Ohh kalau respon saya sih saya kesel, terus kasihan juga, karen kan saya tahu juga dia kayak gitu karena kan butuh uang juga, Saya kasih nasehat juga sih, dia juga nangis sih, tapi yaa mau gimana lagi, udah situasinya kayak gini. Kita mau bantu pun, mau bantu kekmana kan. Yaa diemin aja juga jadinya.

Informan 4

Karena memang ibu kostnya cuek walaupun ada disitu, ya enak aja bawa cewek ke kost. Namanya kan tempat sendiri, gak perlu ngeluarin duit gitu, terus kan dirasa aman juga kan udah tau karena kos sendiri kan. Jadi lebih leluasa. Jadi temen-temen yang lain pun cuek-cuek aja.

Informan 5

(35)

Universitas Sumatera Utara

penyakit kelamin jugalah kak, kayak HIV gitu kan kak. Tai mau gimana lagi kak, urusan masing-msing-masih lah kak.

Berdasarkan matriks 4.16 diatas, menggambarkan bahwa respon informan yang kost dijaga oleh pengelola jika ada remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah ditempat kost, informan cenderung membiarkan dan dianggap hal yang biasa, terlebih bagi informan yang memang sudah melakukan hubungan seksual pranikah, mengaggap bahwa yang mereka lakukan sebagai hal yang juga dilakukan oleh teman kost yang lain yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah didalam kamar kost, sehingga dinilai tidak menimbulkan permasalahan. 4.4.2.2 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Jika Ada Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah di Tempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan jika ada remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.17 berikut :

Matriks 4.17 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Jika Ada Remaja atau Teman yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah di Tempat Kost

(36)

Universitas Sumatera Utara

Informan 6

Seringnya di kamar kos aku kak, kadang di kamar kost si abang, yaa seringnya di kamar kost aku, karena udah biasa disini kekgitu, gak ada masalah kak, bebas aja.

Informan 7

Yaa biasa aja sih, hidup dia hidup dialah, kalau temen biasa yaa bodo amat, kalau emang masih ada hubungan keluarga yaa dijagalah jangan sampai seperti itu.

Informan 8

Enak di kost sih, namanya tempat sendiri sih, udah biasa di kost emang ngelakuinnya, temen-temen kost disini juga tau sama taulah, diam-diam aja. Lebih sering di kamar kost, hampir sama ratalah disini semua kekgitu.

Informan 9

Menurut saya sih itu tidak baik, dalam hati yaa menolak yaa kak kalau ada hal-hal yang seperti itu, itu dikarenakan juga mungkin karena ibu kost yang kurang tegas menerapkan aturan di kostan tersebut. Tapi banyak orang yang sudh anggap biasa jadi yaa ikut biasa-biasa aja sih kak.

Informan 10

Kami yaa paling kekmana yaa kak, saling tahu sama tahulah kan, santai aja kak, karena memang udah lumrah kak, kawan yang lain pun seperti itu.

Berdasarkan matriks 4.17 diatas, menggambarkan bahwa respon informan yang kost dijaga oleh pengelola tidak berbed dengan kost yang dijaga oleh pengelola bahwa jika ada remaja atau teman yang melakukan hubungan seksual pranikah ditempat kost, informan cenderung membiarkan dan dianggap hal yang biasa, terlebih bagi informan yang memang sudah melakukan hubungan seksual pranikah, mengaggap bahwa yang mereka lakukan sebagai hal yang juga dilakukan oleh teman kost yang lain yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah didalam kamar kost, sehingga dinilai tidak menimbulkan permasalahan sehingga merasa aman dan nyaman untuk melakukan hubungan seksual pranikah didalam kamar kost.

(37)

Universitas Sumatera Utara

4.4.3.1 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Tempat Kost yang Tidak Diawasi oleh Pengelola yang Digunakan Sebagai Tempat Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai tempat kost yang tidak diawasi oleh pengelola yang digunakan sebagai tempat melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.18 berikut :

Matriks 4.18 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Tempat Kost yang Tidak Diawasi oleh Pengelola yang Digunakan Sebagai Tempat Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 1

Hmmm... kalau aku sih ngeliatnya mungkin karena bebas, jadi gak ada yang peduliin, jadi enak aja mau ngapain, karena mikirnya gak ada yang ngeliatin dan merhatiin juga kan.

Informan 2

Harusnya dijaga sih kak, tapi kadang memang anak kost nya yang nakal sih kak, jadi yaa curi-curi kesempatan lah untuk ngelakuin hubungan seks itu di kamar kost, lagian kan sama-sama cuek aja, jadi orang itu ya sepele lah.

Informan 3

Kalau bisa yaa ibu kostnya lebih tegas lagi, karena gini kostan ini kan di Medan, kita lihat kostan ini yang bagaimana, ibu kost kan beda-beda, ada yang peduli, ada yang membiarkan aja. Kalau yang membiarkan yaa wajarlah kalau anak kostnya ngelakuin hal kayak gitu (seks pranikah). Namanya juga bebas juga kan, ya enak-enak aja ya kan di kos, gak ribet, namanya tempat kost sendiri. Kalau di Medan kekgitu udah biasalah kan kak.

Informan 4 Enak aja, walaupun ada ibu kost, tapi ibu kostnya cuek kali, jadi yaa enak-enak aja mau neglakuin apapun di kamar kost.

Informan 5

Yaa, itu karena bebas makannya orang ngelakuin itu, jadi ngerasa ada kesempatan untuk ngelakuin hal itu, jadi yaa bebas gitu kan kak.

(38)

Universitas Sumatera Utara

keleluasaan bagi remaja untuk melakukan hubungan seksual di kamar kost karena dinilai aman dan nyaman untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Sebagian informan lain menilai bahwa pengelola atau ibu kost seharusnya menerapkan atiran khusus yang tegas bagi remaja kost agar tidak melakukan hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost.

4.4.3.2 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Tempat Kost yang Tidak Diawasi oleh Pengelola yang Digunakan Sebagai Tempat Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai tempat kost yang tidak diawasi oleh pengelola yang digunakan sebagai tempat melakukan hubungan seksual pranikah adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.19 berikut :

Matriks 4.19 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Tempat Kost yang Tidak Diawasi oleh Pengelola yang Digunakan Sebagai Tempat Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Informan Pernyataan

Informan 6 Justru enak kost kayak gini kak, bebas mau ngapain aja, ribet kali kalau dijaga jaga kek gitu kak.

Informan 7

Gak usahlah kalau cewek menurut aku, kalau cowok bebas, tapi kan kadang cowok ini yang ngerayu dan ngajak, maka jadilah itu kan.

Informan 8

Lebih enak gak diawasi sih, gak repot, jadi mau ngapain aja gak repot, terus gak heboh juga kak dikomen orang. Kalau diawasi kan udah gede ini kak, jadi memang enak bebas gitu ajasih kak, gak takut pagar udah digembok kalau pulang malam.

Informan 9

Yaa namanya ibu kostnya gak ngawasin kak, berarti yaa anak kostnya merasa bebas jadi yaa enak-enak aja mereka mau ngapain, namanya juga gak ada aturan dan ibu kostnya jauh, yaa itu jadi kesempatan lah yaa kan.

Informan 10

(39)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.19 diatas, menggambarkan bahwa pendapat informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola mengenai tempat kost yang tidak diawasi oleh pengelola (ibu kost) cenderung sering digunakan sebagai tempat hubungan seksual pranikah sama dengan pendapat informan yang kostnya dijaga oleh pengelola menilai bahwa kebebasan untuk kost yang tidak dijaga menjadi kesempatan dan keleluasaan bagi remaja untuk melakukan hubungan seksual di kamar kost karena dinilai aman dan nyaman untuk melakukan hubungan seksual pranikah.

4.4.4 Gambaran Sikap Informan Mengenai Pengelola Kost yang Menerapkan Aturan Khusus untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja di Tempat Kost

4.4.4.1 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Pengelola Kost yang Menerapkan Aturan Khusus untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja di Tempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai pengelola kost yang menerapkan aturan khusus untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.20 berikut :

Matriks 4.20 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Pengelola Kost yang Menerapkan Aturan Khusus untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja di Tempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 1

(40)

Universitas Sumatera Utara

harus udah pulang, terus kalau mau nginap diluar harus lapor nginap ke tempat siapa, sampe minta telepon temen yang bakalan kita inapin, terus kan ada CCTV nya kalau kita gak pulang pasti ditanyain kemana, terus mau ibu kosntnya itu melapor ke orang tua kalau kita gak pulang ke kost.

Informan 2

Yaa harusnya memang diawasi tiap hari, dicek tiap malam, diawasi anak kostnya, tapi kan namanya kita sewa kan kak, yaa lebih penting bayar kost tepat waktu dibanding diawasi setiap waktu, hahaha....

Informan 3

Sudah.. sudah.. Cuma ibu kost disini agak cuek, cuma pernah bilang tolonglah yaa dijaga, tapi tetep aja kekgitu, namanya ibu kostnya cuek, yaa asyik-asyik aja.

Informan 4

Kalau aturan tertulis pasti ada, tapi yaa leluasa aja, namanya jarang juga ibu kostnya ngecek, jadi yaa macem gak ada aturan jugalah kak.

Informan 5 Seharusnya seminggu kali harus cek lah kak isi kamarnya, ada gak cowok yang masuk, lebih kostnya lebih tegas lagi lah kak.

Berdasarkan matriks 4.20 diatas, menggambarkan bahwa pendapat informan yang kostnya dijaga oleh pengelola atau ibu kost mengenai pengelola kost yang menerapkan aturan khusus untuk menghindari terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja di tempat kost menjelaskan bahwa aturan tersebut merupakan hal yang penting untuk menghindarkan diri dari hal-hal negatif termasuk perilaku seksual pranikah meskipun ada merasa kesal adanya batasan waktu untuk beraktivitas misalkan adanya jam malam dan sebagainya.

4.4.4.2 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Pengelola Kost yang Menerapkan Aturan Khusus untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja di Tempat Kost

(41)

Universitas Sumatera Utara

terjadinya hubungan seksual pranikah pada remaja di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.21 berikut :

Matriks 4.21 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Pengelola Kost yang Menerapkan Aturan Khusus untuk Menghindari Terjadinya Hubungan Seksual Pranikah pada Remaja di Tempat Kost udah dibayarnya yaa mampus situ, mana ada peduli-peduli lagi orang itu.

Informan 7 Gak ada aturan khusus, bebas aja sih kak, terserah mau ngapain.

Informan 8

Ada sih aturan-aturan, tapi yaa ditempel gitu aja. Mana ada dipedulikan, ampe bedebu gitu juga gak open kami kak, yaa pande-pande kami lah ak yang ngekost.

Informan 9 Gak ada aturan-aturan kak, bebas-bebas aja mau ngapain, yang penting bayar uang kost tempat waktu.

Informan 10

Saya aja gak pernah kak lihat ketemu langsung sama ibu kostnya, paling sama abang itulah yang nagihin uang kost biasanya, tapi kan abang itu fair-fair aja sih, jadi tahu sama tahulah kak, gak ada aturan-aturan khusus gitu. Bebas-bebas aja kak.

(42)

Universitas Sumatera Utara

kamar kost, walaupun ada aturan tapi hanya sebagai himbauan yang ditempel di dinding saja tanpa dipedulikan oleh informan.

4.4.5 Gambaran Sikap Informan Mengenai Respon Masyarakat Apabila Mengetahui Terjadi Hubungan Seksual Pranikah yang Dilakukan Remaja di Tempat Kost

4.4.5.1 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Respon Masyarakat Apabila Mengetahui Terjadi Hubungan Seksual Pranikah yang Dilakukan Remaja di Tempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai respon masyarakat apabila mengetahui terjadi hubungan seksual pranikah yang dilakukan remaja di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.22 berikut :

Matriks 4.22 Gambaran Sikap Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola Mengenai Respon Masyarakat Apabila Mengetahui Terjadi Hubungan Seksual Pranikah yang Dilakukan Remaja di Tempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 1

Masyarakatnya kayak gitu tadi sih, apatis juga terus sekalipun kalau ada yang tau, toh juga gak pernah ada yang mau ngelaporin gitu ke kepling atau sampe digrebek juga sih gak pernah. Jadi yaa masing-masing aja, kan gak urusan kita gitu paling dibilangnya seperti itu.

Informan 2

Banyaknya sih yang apatis kak, yang bodo amat, cenderung membiarkan aja, karena mungkin dianggap udah banyak yang ngelakuin kayak gitu, jadi yaaa slow-slow aja orang itu.

Informan 3

Kostan ini tertutup, depannya sawah-sawah, sama sebelahnya tembok tinggi, paling gosipin aja sih, ngomongin aja, kalau mau negur kayaknya gak sampe segitu.

Informan 4

Kalau masyarakat pasti ada, untuk sampai sekarang sih belum ada sih yang komplain, karena lingkungan masyarakat nya yaa cuek-cuek aja. Selagi gak ganggu ketertiban di sekitaran lingkungan masyarakat, yaa fair-fair aja gitu, dianggap gak ada masalah.

(43)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan matriks 4.22 diatas, menggambarkan bahwa mengenai respon masyarakat apabila mengetahui terjadinya hubungan seksual pranikah yang dilakukan remaja di tempat kost menurut informan yang kostnya dijaga oleh pengelola menilai bahwa masyarakat di sekitar tempat kost cenderung apatis dan membiarkan begitu saja apabila terjadi hubungan seksual pranikah,, hanya sekedar membicarakan tanpa adanya tindakan tegas seperti penggerebekan, pemeriksaan kedalam kamar kost dan sebagainya.

4.4.5.2 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Respon Masyarakat Apabila Mengetahui Terjadi Hubungan Seksual Pranikah yang Dilakukan Remaja di Tempat Kost

Adapun jawaban informan yang kost tidak dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai respon masyarakat apabila mengetahui terjadi hubungan seksual pranikah yang dilakukan remaja di tempat kost adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.23 berikut :

Matriks 4.23 Gambaran Sikap Informan yang Kost Tidak Dijaga oleh Pengelola Mengenai Respon Masyarakat Apabila Mengetahui Terjadi Hubungan Seksual Pranikah yang Dilakukan Remaja di Tempat Kost

Informan Pernyataan

Informan 6

(44)

Universitas Sumatera Utara

Informan 7 Gak ada sih kak, yaa biasa aja gak peduli, Kurang openlah orang itu.

Informan 8

Cuek-cuek aja gak, disini mah masing-masing aja, siapa dia siapa kita, yang penting gak buat keributan dan gak buat heboh, udah masing-masing ajanya kami itu kak.

Informan 9

Masih ada lah yang peduli satu dua orang kak, kadang ada kepling datang yang ngingetin jangan macam-macam atau jangan aneh-aneh, baik-baik ngekost kalau disini, yaa paling himbauan gitu aja sih kak, ngomong-ngomong aja kak, tapi kalau parakteknya kan tergantung diri masing-masing. Tapi kebanyakan masyarakatnya sih yaa cuek-cuek aja, apalagi yang gak dikenal, paling yang kenal pun cuma sapa-sapa say hello aja kak.

Informan 10

Kebetulan lingkungannya sini kan kost-kostan semua kak, jadi agak jauh dari lingkungan masyarakat, namanya sesama anak kost yaa jadi diam-diam ajalah kak, kalu gak buat gaduh. Yaa masing-masing aja kak, gak mau heboh kali pengen tahu orang itu mau ngapain aja, yaa terserah dialah kak.

Berdasarkan matriks 4.23 diatas, menggambarkan bahwa mengenai respon masyarakat apabila mengetahui terjadinya hubungan seksual pranikah yang dilakukan remaja di tempat kost menurut informan yng kostnya tidakk dijaga oleh pengelola sama halnya dengan yang disampaikan informan yang kosntya dijaga oleh pengelola yaitu bahwa masyarakat di sekitar tempat kost cenderung apatis dan membiarkan begitu saja apabila terjadi hubungan seksual pranikah. Hanya sebagian kecil masyarakat saja yang masih memberikan arahan atau teguran agar tidak melakukan hubungan seksual pranikah di dalam kamar kost, namun sebagian besar masyarakat cenderung apatis dan tidak peduli, hanya sekedar membicarakan tanpa adanya tindakan tegs seperti penggerebekan, pemeriksaan kedalam kamar kost dan sebagainya.

(45)

Universitas Sumatera Utara

Aspek tindakan yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah mecakup tindakan informan tentang pacaran, tindakan pengelola kost menerapkan aturan khusus untuk meminimalisir terjadinya hubungan seksual pada remaja ditempat kost, tindakan pengelola kost menerapkan sanksi yang tegas apabila diketahui melakukan hubungan seksual pranikah ditempat kost, tindakan informan tentang hubungan seksual pranikah dengan lawan jenis, dan tindakan informan tentang menggunakan atau menyuruh pasangan menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual

4.5.1 Gambaran Tindakan Informan terhadap Pacaran

4.5.1.1 Gambaran Tindakan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola terhadap Pacaran

Adapun jawaban informan yang kost dijaga oleh pengelola, ketika ditanyakan mengenai pacaran adalah sebagaimana yang digambarkan pada matriks 4.24 berikut :

Matriks 4.24 Gambaran Tindakan Informan yang Kost Dijaga oleh Pengelola terhadap Pacaran

Informan Pernyataan

Informan 1

(46)

Universitas Sumatera Utara

kan memang kostnya dijaga ketat kali kak sama ibu kost dan satpamnya disitu.

Informan 2

Pernah. Empat kali udah pernah pacaran. Paling lama satu setengah tahun. Yaa biasa jalan, ngajak makan, terus yaa gitu kak, paling cium-cium pipi, yaa cium bibir lah sesekali, tapi kalau sampai berhubungan seks gitu gak lah kak, paling cium bibir, leher, sama raba-raba ajalah kak. Pernah dibawa kamar kost, paling yaa dia bantuin nyetrika kak, hahaha.. gak ngapa-ngapain kan buka pintu.

Informan 3

Udah dong.Udah ada lima kali, paling dua bulan sama 3 bulan biasanya, ini pacaran yang sekarang udah enam tahun. Biasa aja sih paling makan, nonton, jalan, biasanya paling cium kening dan cium pipi aja, karena sama-sama menjaga aja sih. Karena jarang jumpa juga, paling dua minggu atau seminggu sekali. Jujur, paling sampai raba-raba aja sih, gak sampe berhubungan seks gitu,.Pernah sih, bawa pacar ke kamar kost, ijin juga sih sama ibu kost, yaa suruh masuk aja sama ibu kost, orang kami kan gak ngapa-ngapain juga di kamar kost itu.

Informan 4

Udah. Yaaa kalau dihitung bisa lima lah, paling lama setahunan lah kalau pacaran. Dari lima, paling dua pacar inilah yang pernah untuk melakukan hubungan seksual. Kalau tiganya lagi kayak pacaran biasalah lah kak paling makan, jalan atau nonton. Pernah lah kak masukin di kost, namanya juga kan ngelakuinnya di kost kak.

Informan 5

Udah kak, udah 3 kali pacaran, setahun lah kak. Cuma pegangan tangan sih kak kalau jalan, biasalah kak jalan ke mall atau nonton, makan. Gak pernah dibawa ke kost kak, tapi aku sih yang ke kost dia, yaa paling duduk-dukuk atau ngerjain tugas bareng.

Gambar

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pegawai User Interface Business Library Data Acess Database 1.cari buku.. cari buku

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial jaringan internet dan penyedia Internet Service Provider (ISP) dengan data spasial; Titik lokasi pengukuran,

Antena omni yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria polarisasi dari sebuah antena Omni untuk frekuensi seluler GSM berdasarkan percobaan

Mesin Penyaji Beras secara digital dengan keluaran berat, harga dan rekap penjualan beras telah berhasil dirancang dan dibuat dengan menggunakan mikrokontroller

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Dusun Karangploso Sitimulyo Piyungan Bantul,

Selain itu, Sumber data yang diambil pada penelitian ini adalah obyek tanah wakaf yang bermasalah sengketa dan ahli waris yang mewakafkan ingin mengambil kembali tanah yang

The main functions of the Information System (IS), is to provide updated data and real time access. The use of web technology as an information system, can wider accessibility and