• Tidak ada hasil yang ditemukan

T ADPEN 1402094 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T ADPEN 1402094 Chapter3"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Menurut Nasution (2009, hal. 23) mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”Dalam penelitian ini, secara umum dicari determinasi Authentic Leadership Kepala Sekolah (X1) dan Manajemen Perubahan (X2), dengan Efektivitas Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, pada digambarkan dalam konstalasi variabel sebagai berikut:

rX1Y rX1 X2Y

rX2Y

Gambar 3.1

Desain Penelitian X1, X2 dan Y

Keterangan:

X1 : AuthenticLeadershipKepala Sekolah X2 : Manajemen Perubahan

Y : Efektivitas Penerapan Nilai Visi r X1 Y : Korelasi antara variabel X1 dengan Y r X2 Y : Korelasi antara variabel X2 dengan Y

r X1 X2 Y : Korelasi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y

X1

X2

(2)

1) Metode Penelitian

Menurut Sugiyono(2011, hal. 3)menyatakan bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Kemudian lebih lanjut ia mengemukakan bahwa, “ada empat kata kunci dari sebuah metode penelitian yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.” Cara ilmiah berarti penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan meliputi rasional yang berarti bahwa penelitian harus dapat diterima oleh logika; empiris berarti cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia; sistematis berarti penelitian dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan atau langkah yang terstruktur dan tentunya bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Winarno Surakhmad(1998, hal. 139), mengemukakan pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisis dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survei dengan teknis tes; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.

Dengan demikian, dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain meliputi: manajemen pembelajaran/perkuliahan

2. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang 3. Mengumpulkan data, menyusun data yang telah terkumpul, dijelaskan dan

kemudian di analisa.

2) Pendekatan Penelitian

(3)

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendekatan kuantitatif bertolak dari anggapan bahwa suatu kebenaran itu diluar dirinya, sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Pengumpulan data dengan menggunakan angket, yang mana peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau yang memberikan data. Untuk melihat hubungan antar setiap variabel terhadap objek, penelitian kuantitatif lebih bersifat sebab akibat (causal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi).

B. PARTISIPAN

Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan. Penelitian ini dilakukan di SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung yang sudah memiliki Akreditasi A oleh BAN-PT. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu AuthenticLeadershipKepala Sekolah, Manajemen Perubahan dan Efektivitas

Penerapan Nilai Visi. Untuk menggali informasi mengenai bagaimana kondisi faktual dari variabel tersebut, maka data penelitian ini merupakan nilai persepsi para guru di sekolah yang dijadikan responden penelitian, maka dari itu yang dijadikan pengisi data adalah para guru.

C. LOKASI, POPULASI DAN SAMPLE PENELITIAN

1) Populasi dan sampel penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011, hal. 117). Sedangkan menurut Creswell(2012, hal. 142) mendefinisikan populasi sebagai:

.. a groupofindividualswhohavethesamecharacteristic. For example, allteacherswouldmakeupthepopulationofteachers,

andallhighschooladministrators in a

schooldistrictwouldcomprisethepopulationofadministrators. As

(4)

Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang ada di SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung. Peneliti membatasi populasi penelitian berdasarkan sekolah yang telah memiliki akreditasi A. Terdapat 20 sekolah SMK negeri dan swasta yang memiliki akreditasi A di Kota Bandung. Jumlah guru pada masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Nomor Sekolah Status

Jumlah Guru

7 SMK KIFAYATUL ACHYAR BANDUNG Swasta 2

8 SMK LPPM - RI 1 BANDUNG Swasta 5

SMK PRAKARYA INTERNASIONAL 1

BANDUNG Swasta 2

15 SMK PURAGABAYA Swasta 3

16 SMK PUTRA PAJAJARAN BANDUNG Swasta 7

17 SMK TAMANSISWA BANDUNG Swasta 3

18 SMK VIJAYA KUSUMA Swasta 9

19 SMK WIDYA DIRGANTARA Swasta 5

20

SMK-PU NEGERI BANDUNG PROVINSI

JAWA BARAT Negeri 20

TOTAL 159

(5)

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel penelitian merupakan himpunan bagian (subset) atau sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang dalam penentuannya menggunakan teknik tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Untuk menentukan berapa jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionatestratifiedrandom sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Atas dasar tersebut, peneliti selanjutnya melakukan penentuan sampel berdasarkan rumus TaroYamane sebagai berikut:

n =

.�2+1

Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah populasi sebesar 153 guru dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 5%. Jadi, berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) guru SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Nomor Sekolah

Rumus Proporsi

Sample

Perhitungan Sample

1 SMK ANGKASA HUSEIN S BANDUNG 6/159 x 113 4

2 SMK CIPTA SKILL 5/159 x 113 4

3 SMK DHYANA SAKTI BANDUNG 2/159 x 113 1

4 SMK ICB CINTA TEKNIKA BANDUNG 5/159 x 113 4

5 SMK IGASAR PINDAD BANDUNG 6/159 x 113 4

6 SMK KARTIKA SILIWANGI 1 BANDUNG 2/159 x 113 1

7 SMK KIFAYATUL ACHYAR BANDUNG 2/159 x 113 1

8 SMK LPPM - RI 1 BANDUNG 5/159 x 113 4

(6)

Nomor Sekolah

10 SMK MERDEKA BANDUNG 14/159 x 113 10

11 SMK NEGERI 6 BANDUNG 23/159 x 113 17

12 SMK NEGERI 8 BANDUNG 16/159 x 113 12

13 SMK PASUNDAN 2 BANDUNG 14/159 x 113 10

14 SMK PRAKARYA INTERNASIONAL 1 BANDUNG 2/159 x 113 1

15 SMK PURAGABAYA 3/159 x 113 2

16 SMK PUTRA PAJAJARAN BANDUNG 7/159 x 113 5

17 SMK TAMANSISWA BANDUNG 3/159 x 113 2

18 SMK VIJAYA KUSUMA 9/159 x 113 7

19 SMK WIDYA DIRGANTARA 5/159 x 113 4

20 SMK-PU NEGERI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT 20/159 x 113 14

TOTAL 114

Dari hasil perhitungan sampel diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini dengan presisi sebesar 5% adalah sebanyak 114 guru

yang tersebar pada SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung.

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Dengan merujuk pada teori yang ada, peneliti merumuskan definisi operasional untuk menghindari timbulnya salah pengertian, penafsiran maupun persepsi dari pembaca, dan agar maksud penelitian ini lebih dipahami maka perlu dijelaskan definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1) Efektivitas Penerapan Nilai Visi

Efektivitas penerapan nilai visi berarti bahwa bagaimana proses pencapaian tujuan nilai visi di sekolah dapat diterapkan dengan baik sehingga melekat dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat yang didasarkan pada nilai kehidupan dan nilai agama.Asep Suryana dan Jalaludin (2013, hal. 3)menyatakan bahwa dalam pencapaian tujuan pendidikan, ada hal kunci yang perlu diperhatikan, yaitu:

(7)

proses transformasi nilai yang baik diperoleh dari kepemilikan dan pemahaman nilai. Keenam, nilai yang berkembang dalam organisasi efektivitas penerapannya dimulai dari pimpinan sekolah.

Dari teori diatas, definisi variabel efektivitas penerapan nilai visi dalam penelitian ini dimaksudkan mengetahui sejauh mana proses penerapan nilai visi yang ada disekolah sebagai upaya untuk memenuhi tujuan pendidikan dan proses pencapaian tujuan sekolah itu sendiri. Efektivitas penerapan nilai visi diharapkan mampu menghasilkan manusia terdidik dimana nilai dapat melekat dalam proses pendidikan dan bermasyarakat.

2) AuthenticLeadership

Bill George (2003, hal. 11)mengemukakan teori mengenai AuthenticLeadership, ia menyebutkan bahwa pemimpin itu bukan perkara gaya

seperti apa yang akan dijalankan, tetapi bagaimana menjadi otentik atas dirinya sendiri. Artinya, seorang pemimpin harus mampu menjadi dirinya sendiri walaupun dalam kondisi tertekan maupun yang sulit sekalipun. AuthenticLeadership (AL) adalah tipe kepemimpinan yang mengharuskan

pemimpin bertindak otentik. AL adalah pemimpin yang harus jujur pada diri sendiri (May dkk., 2003). Artinya, dimilikinya kesejalanan antara perilaku dengan keyakinannya.

Dari teori diatas, definisi operasional variabel AuthenticLeadership (kepemimpinan otentik) dalam penelitian dimaksudkan mengetahui bagaimana perilaku Kepala Sekolah berperan sebagai ujung tombak keberhasilan pencapaian tujuan sekolah yang mampu menjadi suri tauladan yang baik dan dapat memperbaiki proses pembelajaran melalui percontohan yang baik dan benar melalui proses pencapaian tujuan, menerapkan nilai penting, memimpin dengan hati, membangun hubungan jangka panjang dengan berbagai warga sekolah serta mampu bertindak disiplin.

3) Manajemen perubahan

(8)

perubahan dengan mengelola perubahan di sekolah secara halus dan tidak mengganggu keharmonisan serta dinamika organisasi (Suryana & Jalaludin, 2013, hal. 3). KurtLewin mengembangkan model perubahan terencana dalam 3 tahapan yang menjelaskan bagaimana mengambil inisiatif, mengelola dan menstabilisasi proses perubahan (Lewin, 1951). Ketiga tahap tersebut yaitu:

1) Unfreezing (penyadaran), yaitu proses penyadaran atau pencairan tentang perlunya atau adanya kebutuhan untuk berubah.

2) Changing(tindakan perubahan), langkah berupa tindakan, baik memperkuat (drivingforces) maupun memperlemah (resistences). Changingmerupakan tahap pembelajaran dimana pekerja diberi informasi baru, model perilaku baru atau cara baru dalam melihat sesuatu. Maksudnya adalah membantu pekerja belajar konsep atau titik pandang baru.

3) Refreezing (keseimbangan), membawa kembali organisasi kepada

keseimbangan yang baru (a newdynamicequilibrium). Refreezing atau pembekuan kembali merupakan tahapan dimana perubahan yang terjadi distabilisir dengan membantu pekerja mengintegrasikan perilaku dan sikap yang telah berubah ke dalam cara yang normal untuk melakukan sesuatu.

Dari teori diatas, definisi operasional variabel manajemen perubahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses mentransformasikan arah dan pencapaian tujuan sekolah, proses pencapaian tujuan, strategi dan metode pencapaian tujuan, serta bagaimana membawa perubahan dengan mengelola perubahan oleh Kepala Sekolah yang dilakukan berdasarkan ketiga tahap diatas. Serta mengetahui tipe pemimpin perubahan yang ada disekolah sebagai orang yang mampu mengatasi resistensi perubahan.

E. KISI-KISI PENELITIAN

(9)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penelitian

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

AuthenticLeadership

Purpose (memahami

tujuan Anda)

1) Mempunyai tujuan dalam memimpin 2) Mempunyai arah kendali dalam

memimpin

3) Memiliki semangat 4) Memotivasi diri sendiri

5) Mendedikasikan diri untuk tujuan bersama

1-5

Values (menerapkan nilai

penting)

1) Mempunyai nilai dan karakter 2) Mempunyai moral dan integritas 3) Mempunyai rasa benar dalam

melakukan tindakan

4) Tidak melanggar nilai yang dianut

6-9

Heart (memimpin

dengan hati)

1) Memimpin dengan hati nurani 2) Mempunyai rasa simpati

3) Peka terhadap kesulitan orang lain 4) Mampu memotivasi

5) Bersedia membantu orang lain

10-14

Relationship(membangun

hubungan jangka panjang)

1) Mengembangkan hubungan jangka panjang

2) Membangun jalinan komunikasi

3) Meningkatkan komitmen dalam bekerja 4) Mempunyai loyalitas

5) Bersedia membagi cerita

15-19

Self-discipline(bertindak

disiplin)

1) Disiplin diri melalui tindakan 2) Membuat semua orang

bertanggungjawab

(10)

Variabel Dimensi Indikator No. Item 3) Bisa saling menghormati

4) Tenang dalam melakukan tindakan dan putusan

5) Memberikan energi untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai pimpinannya

Manajemen Perubahan

Unfreezing (penyadaran) 1) Menciptakan motivasi untuk berubah

2) Mengenali kebutuhan untuk berubah 3) Mencairkan kebekuan (mengganti sikap

lama dengan yang diinginkan) 4) Mendorong individu dan kelompok

untuk berubah dan membuka diri

1-4

Changing(tindakan

perubahan

1) Menciptakan keadaan baru yang diharapkan

2) Menyampaikan gagasan untuk berubah 3) Membangun perubahan sebagai proses

pembelajaran berkelanjutan

4) Membangun kesadaran bahwa pada dasarnya kehidupan adalah proses perubahan terus menerus

5) Memulai transisi perubahan

5-9

Refreezing

(keseimbangan)

1) Membantu mengintegrasikan perilaku dan sikap yang telah berubah

2) Memberikan kesempatan untuk menunjukkan perilaku dan sikap baru 3) Membentuk sikap dan perilaku yang

sudah mapan

4) Menjadikan perubahan sebagai norma baru yang diakui kebenarannya 5) Memperhatikan perubahan sesuai

(11)

Variabel Dimensi Indikator No. Item dengan perkembangan lingkungan

6) Evaluasi tindakan perubahan yang terjadi

Pemimpin Perubahan 1) Melakukan pendekatan yang melihat kedepan

2) Mau menerima saran

3) Bersedia memikul tanggung jawab 4) Bangga akan pekerjaan dan

organisasinya

5) Bersedia untuk bekerja sama

16-20

Mengatasi Resistensi Perubahan

1) Memberikan pendidikan dan komunikasi

2) Melibatkan seseorang dalam perubahan 3) Memberikan fasilitasi dan dukungan 4) Dapat bernegosiasi

5) Memberikan penghargaan dan dukungan melalui proses perubahan

21-25

Efektivitas Penerapan Nilai Visi

Nilai yang menjadi acuan didasarkan pada nilai agama dan nilai kehidupan

1) Penerapan nilai visi disekolah dilakukan melalui program dan kegiatan-kegiatan keagamaan

2) Penerapan nilai visi disekolah membangun peserta didik yang memiliki jiwa kepemimpinan STAF (sidiq, tabligh, amanah, fathanah)

1-2

Nilai yang berkembang adalah nilai dasar yang diakui bersama

1) Penerapan nilai visi disekolah mengembangkan peserta didik yang berakhlak mulia

2) Penerapan nilai visi disekolah mengembangkan peserta didik yang sehat jasmani dan rohani

(12)

Variabel Dimensi Indikator No. Item 3) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang berilmu pengetahuan

4) Penerapan nilai visi disekolah mengembangkan peserta didik yang cakap dalam berbicara kepada siapapun 5) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang kreatif dan terampil

6) Penerapan nilai visi disekolah mengembangkan peserta didik yang mandiri dalam belajar

7) Penerapan nilai visi disekolah mengembangkan peserta didik yang demokratis dan bertanggung jawab Nilai-nilai yang dipahami

dan ada pada diri peserta didik (siswa) adalah nilai yang menjadi pedoman dalam kehidupannya di masyarakat

1) Penerapan nilai visi disekolah didasarkan nilai-nilai Pancasila

2) Penerapan nilai visi disekolah memiliki nilai kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa

3) Penerapan nilai visi disekolah membangun nilai kemanusiaan yang adil dan beradab

4) Penerapan nilai visi disekolah membangun nilai persatuan 5) Penerapan nilai visi disekolah

membangun nilai kerakyatan dan kebijaksanaan

6) Penerapan nilai visi disekolah membangun nilai keadilan sosial

(13)

Variabel Dimensi Indikator No.

1) Penerapan nilai visi disekolah yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dapat melekat dalam sikap peserta didik 2) Penerapan nilai visi disekolah

dilaksanakan melalui proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun luar kelas

16-17

Proses transformasi nilai yang baik diperoleh dari kepemilikan dan

pemahaman nilai

1) Adanya perubahan perilaku siswa di sekolah.

2) Perkembangan potensi siswa

3) Kepala sekolah dan guru-guru bersedia memunculkan sikap keterbukaan dalam mengamalkan nilai visi sekolah

18-1) Kepala sekolah memiliki nilai dan visi dalam menjalankan tugasnya

2) Penerapan nilai visi disekolah dilakukan oleh kepala sekolah terlebih dahulu 3) Kepala sekolah membagi nilai-nilai

kepada warga sekolah sebagai pondasi utama tujuan pendidikan.

21-23

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1) Jenis dan Sumber Data

(14)

angket/instrumen yang diberikan. Data primer merupakan informasi dalam pengolahan data penelitian baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif karena melalui data primer inilah peneliti mengkaji, melakukan penafsiran dan juga menarik kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan. Pada penelitian ini, yaitu guru SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber tidak langsung atau melalui perantara, atau informasi yang dicatat oleh pihak lain (Indriantoro & Supomo, 2002, hal. 147). Data sekunder dapat bersumber dari literatur seperti: buku, jurnal, majalah, prosiding, skripsi/tesis/disertasi, surat kabar, dan lain-lain

2) Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket dalam memperoleh data primer. Angket merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011, hal. 199). Penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian instrumen dikemukakan oleh Creswell(2012, hal. 240) yakni “aninstrumentis a toolusedtogatherquantitative data bymeasuring, observing,

ordocumentingresponsestospecificitems. The instrumentmaybe a test,

questionnaire, tallysheet,log, observationalchecklist, inventory, survey, orassessmentinstrument.”

(15)

Tabel 3.4

Bobot dan Kriteria Penelitian

Bobot

Kriteria AuthenticLeadership

(X1)

Manajemen

Perubahan (X2)

Efektivitas

Penerapan Nilai

Visi (Y)

5 Selalu Selalu Selalu

4 Sering Sering Sering

3 Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang

2 Jarang Jarang Jarang

1 Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah

3) Pengembangan Instrumen Penelitian

Penggalian data primer penelitian ini menggunakan instrumen angket yang dikembangkan sesuai dengan teori dan konsep yang relevan. Pada penelitian kuantitatif salah satu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti sebelum melakukan penggalian data atau penyebaran instrumen penelitian adalah dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas instrumen adalah proses pengujian terhadap instrumen penelitian untuk melihat kehandalan dan kemampuan instrumen memperoleh data penelitian yang akurat. Sedangkan uji reliabilitas adalah proses pengujian terhadap instrumen untuk melihat sejauh mana instrumen memiliki derajat keajegan atau konsistensi dalam mengukur variabel yang diteliti sehingga dapat digunakan pada lokasi atau sumber data yang berbeda.

a) Uji Validitas Instrumen

(16)

variabel yang diukur menunjukkan interpretasi data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Creswell(2012, hal. 42)yakni:

valid meansthatthescoresfromaninstrument are

accurateindicatorsofthevariablebeingmeasured 70

andenabletheresearchertodrawgoodinterpretations. Thatis,

thescoresshouldbeusefulandmeaningfulmeasuresofthevariableofinterest.

Pengujian validitas dapat diketahui melalui perhitungan dengan menggunakan rumus PearsonProductMomentterhadap nilai-nilai pada setiap item pertanyaan variable dengan probabilitas 5%. Peneliti dalam melakukan uji validitas menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2016 sebagai alat pengolahannya.Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah PearsonProductMoment(Akdon & Hadi, 2005, hal. 144)sebagai berikut:

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi

n = jumlah responden

∑XiYi = jumlah perkalian X dan Y ∑Xi = jumlah skor item

∑Yi = jumlah skor total (seluruh item) ∑X12 = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑Yi2 = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

ℎ� �� = � � −

2

1− �2 �ℎ� �� =

(17)

n = Jumlah responden terdapat 25 item pernyataan, tabel 3.7 untuk variabel Y terdapat 23 pernyataan. 1) Hasil Uji Validitas Variabel X1(AuthenticLeadership Kepala Sekolah)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas

Variabel X1 (AuthenticLeadership Kepala Sekolah)

No

Harga t tabel Keterangan

(18)

No

Harga t tabel Keterangan

23 0,866 6,252 1,771 Valid

24 0,849 5,798 1,771 Valid

2) Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Manajemen Perubahan)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas

Variabel X2 (Manajemen Perubahan)

No Item

Koefisien Korelasi r Hitung

Harga t

hitung Harga t tabel Keterangan

(19)

3) Hasil Uji Validitas Variabel Y (Efektivitas Penerapan Visi Nilai)

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Efektivitas Penerapan Visi Nilai)

No

Harga t tabel Keterangan

(20)

tidak valid, keputusannya dilanjutkan tetapi ada perbaikan terlebih dahulu. Untuk variabel Y, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 23 item yang diujikan, semuanya memiliki validitas kontruksi yang baik. Jadi kesimpulannya, instrumen yang telah disusun memiliki validitas yang baik setelah adanya perbaikan dan dapat dipakai untuk angket dalam pengolahan data.

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada tingkat kehandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendensius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama(Sugiyono, 2011, hal. 173). Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus Cronbachalpha. Cronbachalpha merupakan koefisien reliabilitas yang menunjukkan bagaimana

bagian-bagian dari suatu set berkorelasi secara positif satu sama lainnya. Keputusan akan reliabel tidaknya instrumen yang digunakan didasarkan pada hasil perhitungan koefisien yang ditunjukkan. Uma Sekaran(2011, hal. 207) menyatakan bahwa :

 Jika koefisien alpha(α) pengujian lebih besar dari (≥) 0,6 maka instrumen layak digunakan (reliable).

 Jika koefisien alpha(α) pengujian kurang dari (≤) 0,6 maka instrumen tidak layak digunakan (tidak reliable).

Dalam penelitian ini uji realiabilitas dilakukan melalui bantuan komputer dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016.

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen

No Variabel r Alpha r kritis Keterangan

1 X1 (AuthenticLeadership

Kepala Sekolah) 0,938 0,514 Reliabel

(21)

1,042

3 Y (Efektivitas Penerapan

Nilai Visi) 0,968 0,514 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, menunjukkan nilai koefisien CrombachAlpha untuk ketiga variabel seluruhnya diatas adalah lebih dari 0,514 yaitu r alpha untuk variabel X1 (AuthenticLeadership Kepala Sekolah) sebesar 0,938, r alpha untuk variabel X2 (Manajemen Perubahan) sebesar 1,042 dan r alpha untuk variabel Y (Efektivitas Penerapan Nilai Visi) sebesar 0,968. Seluruhnya memiliki reliabilitas tinggi, dengan demikian ketiga instrumen ini dinyatakan handal (reliabel) sehingga memiliki dasar pengambilan keputusan hasil penelitian.

G. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian merupakan gambaran mengenai pendugaan pengujian serta untuk mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara masing-masing variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu Authentic Leadership Kepala Sekolah (X1) dan Manajemen Perubahan (X2), sedangkan variabel terikat adalah Efektivitas Penerapan Nilai Visi (Y).

Langkah-langkah penelitian dilakukan bertahap diawali dengan studi pendahuluan terhadap kondisi yang ditemukan dilapangan mengenai kinerja guru Adapun teahapan-tahapan yang ditunjukkan pada gambar alur penelitian sebagai berikut :

StudiPendahulu

an

IdentifikasiMas

alah

MasalahPeneliti

an

StudiLiteratur PenyusunanInst

rumen ValiditasdanRel

iabilitas

Pengumpulan

Data

(22)

Gambar 3.2 Alur Penelitian

H. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Teknik pengolahan data merupakan tahap lanjut dalam penelitian kuantitatif dimana peneliti melakukan kegiatan pengolahan data setelah melakukan uji validitas, reliabilitas instrumen dan penyebaran instrumen kepada responden. Pengolahan data dilakukan dengan mendasarkan pada prosedur perhitungan statistik, dalam bentuk: (1) perhitungan skor kecenderungan responden dan analisis deskriptif, (2) pengujian persyaratan analisis; uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji linearitas data, serta (3) pengujian hipotesis; uji korelasi, uji koefisien determinasi, uji regresi. Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan alat bantu aplikasi/program pengolahan data berupa Ms. Excel 2016, IBM SPSS Statistic 23.0.

1) Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan teknik WeightedMeansScored (MWS), sebagai berikut:

� = �

Keterangan:

� = skor rata-rata yang dicari

� = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban)

N= jumlah responden

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 3.9 kriteria dan penafsiran seperti dibawah ini:

Tabel 3.9

Kriteria Skor Rata-rata Variabel

(23)

No RentangSkor Kriteria

1 4,01 – 5,00 Sangat Tinggi

2 3,01 – 4,01 Tinggi

3 2,01 – 3,00 Sedang

4 1,01 – 2,00 Rendah

5 0,01 – 1,00 Sangatrendah Sumber :DiadaptasidariAkdondanHadi(2005, hal. 39)

2) Pengujian Persyaratan Analisis

Ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda.

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau nonparametrik. Untuk data parametrik, data yang dianalisis untuk berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data yang dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk ketiga variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan program IBM SPS 23 forwindows, atau dapat pula menggunakan rumus Chi Kuadrat.

X² =Ʃ − � �

Keterangan:

X²= Chi Kuadrat yang dicari O₁= Frekuensi hasil penelitian E₁= Frekuensi

b) Uji Linieritas Data

(24)

Leadership Kepala Sekolah, Manajemen Perubahan dan Efektivitas Penerapan

Nilai Visi. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat makadapat dilihat dari nilai signifikasi darideviationoflinearityuntuk XΌ terhadap Y serta X΍ terhadap Y. Apabila nilai signifikasi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.

3) Uji Hipotesis

Tujuan dari uji hipotesis yaitu untuk mengetahui apakah kesimpulan berakhir pada penerimaan atau penolakan. Adapun cara-cara yang digunakan dalam uji Hipotesis ini antara lain:

a) Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha menemukan kekuatan hubungan antar variabel. Analisis korelasi berkaitan erat dengan analisis regresi. Beberapa perhitungan dalam analisis regresi dapat dipergunakan dalam perhitungan analisis korelasi. Mencari koefisien korelasi antar variabel yang dijelaskan sebagai berikut:

Hipotesis yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh authenticleadershipkepala sekolah (X1) terhadap efektivitas

penerapan nilai visi (Y).

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : authenticleadershipkepala sekolah memberikan pengaruh

terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

Ho : authenticleadershipkepala sekolah tidak memberikan

pengaruh terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

2. Pengaruh manajemen perubahan (X2) terhadap efektivitas penerapan nilai visi (Y).

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : manajemen perubahan memberikan pengaruh terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

(25)

3. Pengaruh authenticleadershipkepala sekolah (X1) dan manajemen perubahan (X2) terhadap efektivitas penerapan nilai visi (Y) di SMK Kota Bandung. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : authenticleadershipkepala sekolah dan manajemen

perubahan memberikan pengaruh terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

Ho : authenticleadershipkepala sekolah dan manajemen

perubahan tidak memberikan pengaruh terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung

Menafsirkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.10

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 - 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 - 0,399 Rendah

0,001- 0,199 Sangat Rendah

b) Koefisien Determinasi

Mencari Koefisien determinasi yang dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana kontribusi yang diberikan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y, dengan rumus:

KD= r² x 100% Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r² = Koefisien Korelasi

c) Analisis Regresi

(26)

Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, sewajarnya untuk dipelajari cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.

Dengan kata lain analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai dependen (variabel Y) bila variabel independen (variabel X1 dan variabel X2) diubah. Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi sederhana dan ganda. Regresi sederhana dengan rumus yang dikemukakan oleh Sugiono (2011, hal. 218)sebagai berikut:

Y= a + Bx

Keterangan:

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan X = subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = konstanta (harga Y bila X = 0)

b = menunjukkan perubahan arah atau koefisien regresi.

Sedangkan untuk menghitung persamaan regresi ganda menggunakan rumus yang akan dijelaskan selanjutnya. Ini dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa nilai variabel dependen bila nilai kedua variabel independen secara bersama-sama dimanipulasi atau diubah (Sugiyono, 2011, hal. 267)Adapun persamaan regresi ganda yang dimaksud adalah:

Y =a + b X + b X

Keterangan :

Y= nilai yang diprediksikan a = konstanta

(27)

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian X1, X2 dan Y
Tabel 3.1
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penelitian
Tabel 3.4 Bobot dan Kriteria Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

 Dalam masyarakat, terdapat sistem nilai budaya yang menjadi pedoman hidup yang dianggap bernilai,.. berharga, dan penting

mengidentifikasi masalah yang disajiakn secara kritis. 2) Peserta didik mampu mengembangkan gagasan menjadi teks eksposisi. nerdasarkan

manajemen usaha kesehatan peserta didik Sekolah Dasar di Kota

untuk mengembangkan rasa percaya diri peserta didik tunagrahita.. Berdasarkan permasalahan yang di teliti, maka peneliti

Sumber analisis kebutuhan pelatihan dapat berasal dari calon peserta pelatihan, organisasi tempat peserta pelatihan bertugas atau bekerja, masyarakat yang

Intrinsic Cognitive Load (ICL), yang digambarkan melalui nilai yang diperoleh peserta didik dalam memproses informasi dari hasil pengerjaan soal analisis informasi

KETIGA : Calon peserta didik yang diterima dinyatakan MENGUNDURKAN DIRI apabila sampai batas waktu yang ditentukan tidak mendaftar ulang. KEEMPAT : Apabila dikemudian

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan peneliti dalam upaya mengembangkan nilai-nilai pluralisme peserta didik melalui kajian biografi Gus Dur dalam