Permasalahan yang sering dialami para remaja pada saat proses
perkembangannya
Masa remaja adalah masa peralihan, ketika individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki kematangan. Hal tersebut ditandai dengan adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Pada masa tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri. Pertama, hal yang bersifat eksternal, yaitu adanya perubahan lingkungan, dan kedua adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja yang membuat remaja relatif lebih bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya Masa remaja memang masa membahagiakan, saat yang paling indah namun juga penuh dengan permasalahan atau problematika. Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lampau, berkisar pada abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Stanley Hall pada saat itu berpendapat bahwa, masa remaja merupakan 'masa badai dan tekanan' (storm and stress period).
Mengapa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan? Karena setiap remaja pada masa perkembangannya mempunyai masalah sendiri-sendiri. Masa remaja ini seringkali sulit untuk diatasi, baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Apabila remaja tersebut tidak berhasil mengatasi masalahnya, mereka akan mengalami situasi stres yang dapat mengganggu perkembangan mereka dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Stres (stress) adalah respon individu terhadap stressor, yaitu situasi dan peristiwa yang mengancam mereka dan menuntut kemampuan coping mereka. Kecelakaan mobil, nilai tes yang rendah, konflik dengan teman-semua ini dapat menjadi stressor dalam kehidupan remaja. Beberapa stressor bersifat akut, yang berupa peristiwa atau stimuli yang terjadi secara tiba-tiba. Stressor bersifat kronis, atau berjangka waktu lama, seperti kekurangan gizi atau terkena HIV.
Reaksi tubuh terhadap stres
Penyebab stres
Pada remaja dan orang yang sedang beranjak dewasa, stres bersumber dari peristiwa hidup, kesibukan sehari-hari, dan faktor sosial-budaya. Perubahan mood atau suasana hati tidak stabil juga menjadi penyebab stres pada remaja selain pencarian jati diri, atau keinginan untuk hidup berpisah dari orang tua
Solusi
Jalan keluar yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari stres dengan cara yang benar, yakni berpikir positif. Misalnya jika mau ujian, pusatkan konsentrasi pada materi pelajaran saja. Jangan berpikir soal hasil dulu.
Solusi kedua, hadapi stres dengan baik dan benar. Caranya dengan merenung sebentar sebelum tidur. Pikirkan masalah yang terjadi, lakukan evaluasi, kemudian coba cari solusinya.
Jangan lupa jaga kondisi tubuh dengan optimal dengan olahraga secara teratur, serta makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.