AKUNTANSI PERILAKU
“METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN”
KELOMPOK 5 :
CLAUDIA MEYGRIZA DOLONTELIDE
15061104026
PREISIA SIGAR
15061104048
POPPY S. AROTA
15061104104
NADIYA TAMAKA
15061104277
TESSA KODONG
15061104270
RADILA ARIFIN MH
15061104105
MONICA PONTO
15061104021
TESALONIKA ONIBALA
15061104269
RINO WULLUR
15061104106
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Deskripsi Tujuan dari Metodologi Penelitian Akuntansi
Keperilakuan
Penelitian dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah – masalah serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala dari masalah. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan atau disebut juga rencana untuk menjawab pertanyaan.
Motivasi seseorang melakukan penelitian bisa jadi merupakan keinginan yang timbul dalam memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada. Tujuan umum seseorang dalam melakukan penelitian yaitu ingin mengetahui jawaban dari masalah atau persoalan. Manfaat dan Pentingnya Penelitian, yaitu: 1) Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan. 2) Membantu mengidentifikasi kesenjangan penelitian. 3) Untuk meninjau dengan membandingan dan membedakan kegiatan penelitian melalui subbidang akuntansi, seperti akuntansi keuangan, audit, akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi, pasar modal, maupun perpajakan.
Penelitian umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan atau pemilihan pokok masalah, dan perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap yang paling sulit, sehingga dapat diajukan prinsip mendasar yaitu jika ingin memecahkan masalah harus mengetahui yang menjadi masalah. Sebagian besar pemecahannya terletak pada kemampuan dan pengetahuan tentang hal yang dikerjakan, dan sebagian terletak pada pengetahuan tentang sifat – hakikat dari masalah ilmiah. Untuk memastikan baik – tidaknya masalah yang dipilih dan diajukan peneliti sebaiknya mengajukan pertanyaan penjajakan, seperti: Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses penelitian? Apakah dapat dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian tersebut?
Jenis Masalah, seperti: 1) Masalah – masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan penyelesaian. 2) Area – area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan dan perbaikan. 3) Persoalan – persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan (atau memprediksi) fenomena. 4) Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama, peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, yang berupa bukti, catatan atau laporan historis baik yang dipublikasi atau tidak. Manfaat dari data sekunder adalah meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan informasi, dan mampu memperoleh informasi lain selain informasi utama.
Metode Pengumpulan Data :
- Survei merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui e-mail, menelepon atau memberikan serangkaian pertanyaan. Manfaat dan kerugian dengan teknik ini adalah biaya yang lebih mahal dan pengumpulan data penelitian ada kalanya tidak memerlukan kehadiran peneliti. Survei dapat dilakukan dengan kuisioner dan wawancara.
Pelanggan 1 : Radila Arifin MM
Pelanggan 2 : Monica Ponto
Pelanggan 3 : Tesalonika Onibala
Sinopsis :
PT. Mulia merupakan perusahaan yang memiliki tingkat persaingan yang tinggi dengan PT. Sempurna. Pada tahun 2016, PT. Mulia mengungguli kinerja perusahaan PT. Sempurna. Tingkat penjualan PT. Mulia meningkat pesat. Namun, pada tahun 2017 kinerja karyawan PT. Mulia menurun sehingga menyebabkan tingkat penjualan PT. Mulia menurun dan kalah bersaing dengan PT. Sempurna. Pimpinan perusahaan PT. Mulia melakukan penelitian kepada karyawannya dengan maksud menemukan penyebab dari menurunnya tingkat kinerja karyawan yang ada pada perusahaannya. Pimpinan perusahaan menugaskan kepada Manager SDM untuk melakukan penelitian. Dari 2 Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode survey dan observasi, Manager SDM menggunakan metode observasi untuk menemukan dan mencari solusi dari permasalahan ini. Dan ditemukan bahwa Karyawan PT. Mulia memerlukan reward dan pelatihan pelayanan pelanggan dari pihak perusahaan agar dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik.
Adegan 1 :
Manager SDM diminta menghadap ke Pimpinan perusahaan (telepon berdering…..)
Pimpinan Perusahaan : Tolong anda segera ke ruangan saya, ada yang ingin saya sampaikan kepada anda.
Manager SDM : Baik Pak. Saya akan segera kesana.
Adegan 2 :
(Dalam ruangan kerja) Manager SDM menghadap Pimpinan Perusahaan.
Pimpinan Perusahaan: Selamat siang. Silahkan duduk. Jadi saya ingin membicarakan sesuatu dengan anda mengenai kinerja karyawan bagian Marketing di perusahaan kita yang menurun. Menurut pengamatan anda apa yang menjadi penyebabnya?
Manager SDM : Untuk masalah ini saya masih belum bisa mengambil kesimpulan Pak. Namun, menurut pengamatan saya, banyak karyawan yang kurang bersemangat Pak dan kurang puas dengan kebijakan yang ada dikantor ini. Saya berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait dengan masalah ini Pak.
Pimpinan Perusahaan : keputusan yang sangat baik. Kalau begitu segera laksanakan saja.
Adegan 3 :
(Manager SDM memulai observasi dalam ruangan kerja bagian Marketing) terlihat beberapa karyawan yang sedang melayani pelanggan.
Situasi 1 (Manager SDM mengamati kerja karyawan 1)…
Pelanggan 1 : Selamat siang Bu. Saya melihat iklan cream wajah di depan perusahaan anda. Apa saja manfaatnya Bu?
Karyawan 1 : Anda bisa lihat sendiri di brosur ini, disitu sudah lengkap tertulis tentang produk ini
Pelanggan 1 : Apa produk ini bisa digunakan pada siang dan malam hari?
Karyawan 1 : Kalau masalah itu saya kurang tau, mungkin bisa tanyakan ke karyawan sebelah.
Pelanggan 1 : (dalam hati) (Pelayanan karyawan di kantor ini sangat tidak baik, kurang ramah terhadap pelanggan, lebih baik saya ke perusahaan sebelah) Terima kasih Bu atas pelayanan anda. (langsung pergi)
Pelanggan 2 : Selamat siang Bu. Saya telah membeli produk ini minggu lalu, tapi kenapa belum nampak juga hasilnya?
Karyawan 2 : Apa benar produk ini ibu beli di perusahaan kami? Boleh anda perlihatkan bukti pembayarannya?
Pelanggan 2 : Maaf Bu.. saya tidak membawa bukti pembayarannya
Karyawan 2 : Oh, kalau begitu saya tidak dapat melayani Ibu. Karena jangan-jangan Ibu sudah membeli produk ini dari perusahaan lain.
Pelanggan 2 : (Dengan kecewa, langsung berbalik dan pergi meninggalkan karyawan 2)
Situasi 3 (Manager SDM mengamati kerja karyawan 3)…
Karyawan 3 : Selamat siang Bu, ada yang bisa saya bantu?
Pelanggan 3 : Begini Bu, saya membeli produk ini kemarin, namun selepas saya membukanya, produk ini ternyata sudah retak. Apakah bisa diganti dengan yang baru?
Karyawan 3 : Apa anda membawa bukti pembayaran dan kemasannya Bu?
Pelanggan 3 : Oh, ini Bu.
Karyawan 3 : Baik Bu. Ini bisa diganti dengan yang baru, namun sebelum ini anda harus mengisi data ini terlebih dahulu.
Pelanggan 3 : Oh iya Bu. Terima kasih
Dari observasi yang dilakukan, Manager SDM mengambil keputusan bahwa perusahaan harus melakukan Pelatihan Pelayanan Pelanggan kepada karyawan di bagian Marketing dan harus memberikan reward lebih kepada karyawan yang memiliki kinerja paling baik, agar dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik demi kemajuan perusahaan.