• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian tentang penerapan metode eksperimen menggunakan metode penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta – pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik – praktik mereka dan terhadap situasi tempat praktik – praktik tersebut dilakukan ( Carr dan Kemmis, 1986, juga dikutip oleh Kemmis dan Mc Taggart, 1985 , hlm.5-6 dan „oleh Burns, 1999, hlm.30 ).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK ). Suharsimi ( 2010, hlm.130 ) mengemukakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas”.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan metode penelitian tindakan kelas ini, dilakukan oleh guru dengan mengamati kegiatan yang berlangsung didalam kelas. Dan diharapkan dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru di kelas.

B. Model Penelitian

Menurut Arikunto (2010, hlm.130) ada beberapa orang ahli yang menekuni penelitian tindakan ini, pendapat tentang model penelitian tindakan antara lain Kurt Lewin, Kemmis, Henry, Mc Taggart, John Elliott, dan Hopkins.

Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2010,

(2)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hlm.137) yang menggambarkan adanya empat langkah yang tersaji dalam bagan berikut:

Gambar 3.1

Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart Dimodifikasi dari Arikunto (2010, hlm.137)

1. Perencanaan

Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan

Perencanaan Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Refleksi

?

(3)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian secara teknik dan instrument observasi disesuaikan dengan rencana.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 138) “pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adaah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.”

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yeng terjadi di kelas.

3. Observasi atau Pengamatan

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yangt dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

(4)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Refleksi

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melalukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi. C. Lokasi, dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Maleber Barat Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 bulan Mei 2014.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Maleber Barat tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 11 orang perempuan

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi tahap perencanaan,

(5)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi atau pengamatan, tahap refleksi. Masing-masing tahap ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Siklus I

Tabel 3.1

Langkah-langkah rencana penelitian siklus I

No Kegiatan Siklus I

Waktu 1 Perencanaan

a. Menyusun (RPP) dengan menggunakan metode eksperimen.

b. Menetapkan alat dan bahan untuk melakukan eksperimen pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya

c. Menyiapkan (LKS) berbentuk kegiatan unjuk kerja siswa

d. Menyiapkan instrument tes tulis berupa lembar soal tes uraian

e. Menyiapkan instrument non tes berupa lembar pengamatan atau lembar observasi guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Bulan Mei Minggu ke 1

2 Pelaksanaan

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran.

b. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode eksperimen.

c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadioleh observer pada lembar observasi sebagai

Bulan Mei

(6)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sumber data yang akan digunakan pada tahap releksi.

3 Observasi

a. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Observer mengamati seluruh kegitan dan mencatatnya dalam lembar observasi yang telah disiapkan.

Bulan Mei

Minggu ke 3

4 Refleksi

Peneliti dibantu oleh observer melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus pertama untuk perbaikan disiklus selanjutnya. Serta mengetahui kelebihan dan kekurangan ketika pelaksanaan siklus.

Bulan Mei

Minggu ke 4

2. Siklus II

Tabel 3.2

Langkah-langkah rencana penelitian siklus II

No Kegiatan Siklus II Waktu

1 Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi berdasarkan siklus I dan menetapkan alat dan bahan untuk melakukan eksperimen

Bulan Mei

Minggu ke 3

2 Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode eksperimen berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

Bulan Mei

(7)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Observasi

Peneliti dibantu 2 observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru pembelajaran menggunakan metode eksperimen

Bulan Mei

Minggu ke 4 4 Refleksi

Peneliti melakukan refleksi bersama observer terhadap pelakasanaan siklus kedua dan menganalisi kekurangan dan kelebihan ketika siklus ke dua.

Bulan Mei

Minggu ke 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan studi dokumentasi yang akan dipaparkan sebagai berikut : 1. Observasi

Dalam observasi ini,digunakan untuk melihat aktivitas pembelajaran guru dan siswa yang dilakukan oleh seorang observer atau seorang pengamat. 2. Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang materi gaya pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data perencanaan peneitian.

G. Instrumen Penelitian

Sehubungan dengan teknik pengumpulan data yang telah dipaparkan diatas, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa dan guru yang dilakukan oleh pengamat atau observer tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan metode eksperimen. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat atau observer mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran. Untuk mengetahui lebih riinci mengenai lembar observasi maka bisa dilihat pada lampiran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang terdiri dari tiga indikator dan lima indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP). Untuk mengetahui lebih rinci mengenai RPP maka bisa dilihat pada lampiran. 3. Tes

Bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian yang berjumlah 5 soal dan 10 soal.

H. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis dan interpretasi data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut :

1. Seleksi dan Reduksi Data

Pada tahap ini peneliti menyeleksi data-data yang penting atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

(9)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Klasifikasi Data

Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan atau diklasifikasikan ke dalam dua macam yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar yang diperoleh siswa.

3. Interpretasi

Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah diklasifikasikan.

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa : 1. Data dokumentasi RPP

2. Data interaksi guru dan siswa 3. Data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode eksperimen. Tes tertulis setiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa menurut Sudjana (2012, hlm.109) adalah :

Keterangan

R = nilai rata-rata siswa ∑ X = jumlah seluruh nilai siswa ∑ N = jumlah siswa

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Depdiknas (Gumilar, 2013, hlm.38). Adapun

(10)

Susan Sri Astuti , 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara menghitung presentase ketuntasan belajar siswa di kelas dengan rumus:

Keterangan :

P = persentase siswa yang tuntas ΣP = jumlah siswa yang tuntas ΣN = jumlah seluruh siswa

Referensi

Dokumen terkait

UMKM Pengrajin Panci “Lajuk” Porong terletak di Desa Lajuk Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Desa Lajuk ini rata-rata penduduknya mata pencaharianya sebagai pengrajin. Hingga

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

Kegunaan Penulisan, Secara Teoritis yaitu, tulisannnya ini, diharapkan dapat menambah bahan bacaan di Perpustakaan, khususnya yang berkaitan dengan materi Hukum

Tanpa adanya perintah dari sesepuh Aboge sebagai yang dituakan, para penganut Aboge akan menghitung sendiri apabila akan memerlukan, bahkan tidak sedikit yang

Bahan baku yang digunakan adalah jati yang dikarbonisasi pada suhu 400 -500 o C, arang yang dihasilkan kemudian dilanjutkan dengan diaktivasi pada suhu 800 C selama 60 menit

pengeluaran yang telah ditetapkan (indikator ke- 3) 87% 87,783 % 100,90 Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap