BIMBINGAN IBADAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA
DALAM MENINGKATKAN SHALAT SISWA (Studi Kasus
SMAI AI-Azhar 2
セ・ェ。エ・ョIOleh
LONA INDRA NINGSIH
NIM: 103011026820
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN)
SYARIF HIDA1'ATULLAH
JAKARTA.
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Ole": Lana Indra Ningsih NIM: 103011026820
Di bawah bimbingan
Dra. Hj. Nuraini Ahmad, M.Hum NIP: 150218861
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: "Bimbingan Ibadah di Sekolah dan Kontribusinya Dalam
Meningkatkan Shalat Siswa (Studi Kasus SMA! AI-Azhar 2 Pejaten)" diajukan
kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) DIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 7 Januari 2008
di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaIjana
SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.
Jakarta, 7 Januari 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua JurusanlProgram Studi) Tanggal Tanda Tangan
Drs. H. A. Fattah Wibisono, MA NIP, 150236009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Safiudin Siddiq, MAg
NIP. 150299477
セ
...
Penguji 1
Prof. Dr, Aziz Fahrurrozi, MA NIP. 150117482
Penguji 2
Dra. Nurdelima W, M.Pd NIP. 150318723
melimpahkan rahrnat dan inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Tak lupa shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada
baginda nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat sertapengikutnya.
Skripsi ini disusun adalah sebagai tugas akhir dalam menempuh jenjang
pendidikan Strata Satu (S-I). Adapun masalah yang diangkat dalarn penulisan
skripsi ini adalah tentang: Bimbingan Ibadah Di Sekolah Dan Kontribusinya
dalam meningkatkan Shalat Siswa (Studi Kasus SMAI AI-Azhar 2 Pejaten).
Dalam menyelesaikan skripsi ini tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan
yang dihadapi. Namun alhamdulillah dengan usaha dan kesungguhan yang keras
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, walaupun dalam berbagai hal masih
banyak kekurangan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud
tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh Karen itu patut kiranya
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
I. Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan DIN SyarifHidayatullah Jakarta beserta staf-stafuya yang telah membantu penulis dalam masalah-masalah
administrasi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Sekretaris Jurusan Pendidikan
Agama Islam Universitas Islam Negeri Jakarta, yang telah membantu penulis
dalam masalah admistasi dan memberikan bimbingannya kepada penulis.
3. Bapak Drs. AF. Wibisono, MA, Dosen Pembimbing Akademik dan peng1.!ii
komprehensif bidang keagamaan yang telah membantu penulis dalam
masalah-masalah administrasi.
4. Ibu Dra. Nuraini Ahmad, M.Hum, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu untuk membimbing penulis
17. Teman-temankujurusan PAl Kelas E angkatan 2003 yang selalu memberikan
motivasi dan semangat untuk segera mungkin menyelesaikan skripsi inL
Semoga jasa dan kebaikannya dibalas oleh Allah SWT sebagai amal shaleh
yang tidak akan pemah putus. Akhimya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan sumbangan terhadap pendidikan serta bermanfuat bagi para
pembacanya.
Jakarta, 7 Januari 2008
Lembar Pengesaban Pembimbing .ii
Lembar Pengesaban Penguji .iii
Kata Pengantar .iv
Daftar lsi vii
Daftar tabel ix
BABI
BABIT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
D. Tujuan Dan Manfat Penelitian 7
KERANGKA TEORITIS
Kerangka Teori 9
I. Bimbingan Ibadah 9
a Pengertian Bimbingan Ibadah 9
b. Tujuan Bimbingan Ibadah ...•...1 0
c. Metode Bimbingan Ibadah 12
2. Pengaruh Bimbingan Ibadah Di Keluarga Terhadap ibadah Shalat
Anak ...•... 14
3. Bimbingan Ibadah di Sekolah .16
4. Shalat .17
a. Pengetian Shalat 17
b. Karakteristik Shalat yang Baik 17
BABill
BABIV
BABV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian 24
B. Metode Penelitian ",,24
C. Tempat Dan Waktu Penelitian 24
D. Populasi Dan Sampel 24
E. Variabel Penelitian 25
F. Teknik Pengumpulan Data 25
G. Kisi-kisi Instrumen 26
I. Kisi-Kisi Observasi 27
2. Kisi-Kisi Wawancara 28
3. Kisi-Kisi Angket 29
H. Teknik Analisis Data .34
HASILPENELITIAN
A. Gambaran Umum SMAI AI-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan .36
B. Pelaksanaan Bimbingan Ibadah Di Sekolah SMAI AI-Azhar 2
Pejaten .41
C. Pengaruh Bimbingan Ibadah Di Keluarga terhadap lbadah Anak 53
D. Kontribusi Bimbingan lbadahDiSekolah Dalam Meningkatkan Shalat
Siswa Di SMAI AI-Azhar 2 Pejaten 55
PENUTUP
A. Kesimpulan 71
B. Saran 72
DAFTARPUSTAKA
Tabe12 Tabel3 Tabe14' Tabel'5 Tabe16 Taber7 Taber8 Tabel9 TabelIO Taber II Tabel12 Tabel13 TabelI4 TabelI5 TabeII6 Tabel17 TaberUl Tabd19 Tabel70 Tabel21 Kisi-KiskPedomanWawancara 21t
Kisi-Kisi Pe4oman:Wawancara •....•. .•..•..•...•.••••.... ••.••.... •.•....•.. 29'
Kisl-K"tiiFKuesloncr{Angket). . ... . .. . .. .. .. .. . . . .. . 3'0'
ProgramPemblnaanMuiia:HldlmgAg)lma 38
ProgramPemblnaanMund'BidlmgJ'{unKulum
39-ProgramPemblnaanMurlaHioangKemundim 4'0
ProgramPemmnaanMurlamllimgKetlihanS¢koliih 40
pelaksanaanHirribmgan.IbailiihIlrSeK6llih{HasiIQbservasl) .44
Efill;tivlfasBimmngan IbadahDiSekoliiIr ...•... 45
PematianPllilik Sek6lliIrTerhaoap:TataCaraThauahSiswa,
Au
Pili:ak Sekollili MendampingJ1JaThnrKegiatanIfIirifjfuganlbadliIr {Shalat
BeIjama'aIr} 46
MotiVasiPihaK SeKolaIrTernaoap KerajinanIbauiiITSiswa 47
BirribmganPihlik SekobihTerhadap'PermasallilianTataCaraHcrlbauiih 48
BirribfuganPihlikSeKollihTerhadap Bacaan AI'-QuranDan Sbalat Sisw 48
Sekollih Membenkan SarikSiTfeguranKepadaSiSwaYang'TfoaK
Melaksanlikan SbalatHeIjama'alT 49
PerIratianPiIiak Sek<ilaIrTemauapParaSiswr"YangSellimg'HaliiIr 51
KeImtunanPara S"ffiwaTcfhaoapBllrililiIgaIbaUaIr 52
RimbiilganIbaoahUiSekOlliIrPengartilmyaTerhauaplbaoliIr'Siswa :53
KeraJinanPara Sis.waDilamMelliksanmnShalatL1maWliktuSetellili:
McndapatkanBiIumngan lliaUliIrIlYSek6Ia1r 55
Kera)iil:anParaSiswa1'Ja:llmr'Meliiksanllkan:Sbalat L'iffiaWaktuSebelum
Mcnoapatkan'BiIumtrgan.lbaolihIl1'Sek61lih 56
KerajiilanTemaoap Shalaf-Sbalat'SmrliliSetela1i:McnoapatkanBliribingan
lbadiHHJi SilkQla1i: 57'
KerajfuanTerIradapShalat-Shalaf·.SunaIrSebdmnMeni:!apatkan
TabeL24Siswa;MembacaBacaarr-RacmmBhalatDenganBaik,. BerrarDanTidak
Tergesa-Gesa Betehih MendapatkanlJimmnganThadahDTBekolah ... 60
Tabel2'S Siswa MembacaRacaan_RacaanShalatDenganRalk, RenarDanTidak
Tergesa-GesaSebelumMendapatkanRlm6inganlbadaJrDTBektiiah ....
un·
Tabel26 Pelaksanaan ShalatLima Waktu Tepat PadirWaktunyaSeteliih
MendiipatkanBinIbfugarrlbadah.DrSekQlalr 61
Tabel27 Pelaksanaan Shalat Lima Waktu Tepat Pada Waktunya Se.heJum
Mendapatkan.BinIbinganlbirdiihDFSekQJirlr 62
Tabel28 Perhatiau Slswa TerhadalY R:il.::H:i1 Yang Mendtikung Byirhnya Shalat
Setelah MemlYeroleh Bimmngan.lbadahDl.SekQJiih fj3
Tabel29 Perhatian Slswa TerhadalY Ral.::Hal Yang: Mendtikung: Syirhnya Sh:ilat
SebelumMemperolehBinibinganlbadahDrSekolah M
Tabel30 Siswa Melaksanakan ·ShalatDengan·Khusyuk(MemahamTMaknaBacaan:
Shalat Yang Dibaca) SetelirhMemperoJehBimbfuganlhadalrDr
SekQlaJI... 65'
Tabd31 Siswa Melaksanirkan ShalatDengan Khusyuk (MemahamiMaknaBacaan
Shalat Yang: Dihaca) Sebelum MemperQle!r Bimbingarrlhadah Di
SekQlah 66
Tabel32 Mengamalkan ZikirDan DQ'a Seteliih lhadaJIShalat (Seteliih· Memperoleh:
Bimbingan lbadah DiSekQlaJI) 67
Tabel33 Mengamalkan Z'Ikir Dan Do'a Sebelum lbadaJI Shalat (Sclel:ilr
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang di dalamnya mengandung lIiaran yang
membimbing dan menggiring akal fikiran, jiwa, qalbu dan jasmani kepada
kefitrahan yang selalu berpotensi untuk selalu berbuat ketaatan dan ketauhidan
kepada Allah Swt. Yaitu berpotensi untuk selalu berbuat kebaikan. firman
Allah pada surat AI-Rum ayat 30:
BBG|セG 'I..;];J" J" '';:'4'[,,' ,'II
p':
セGi '1'p:
t",
".11 GセB '-f;,'"..u • セ <l!J - ' ..L.,;, _セBB - <l!J "'" ...,..."...uJ.,.) ".,'"
オセ
..
w . セ U • u· r... ;-
.. ..
.; " , . ; . . . ..."Makn hadapknnlah wajahmu dengan lurns kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptaknn manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurns; tetapi kebanyaknn manusia tidak mengetahui". (QS. Al-Rum:30)
Ayat tersebut menyatakan bahwa "menurut fitrahnya, manusia adalah
makhluk beragama. Namun, perpaduan antara jasad telah membuat berbagai
kesibukan manusia untuk memenuhi berbagai' tuntutan dan berbagai godaan
serta tipu daya duniawi yang lain telah membuat pengetahuan dan pengakuan
tersebut kadang-kadang terlengahkan, bahkan ada yang berbalik
mengabaikan".1
Oleh karena itulah, bagi siapa saja yang tidak mengikuti fitrah-Nya dan kecenderungan atan dOfOngan fitrah itu yang ada dalam dada, maka ia akan mendapatkan kerugian yang besar di bumi dan di langit, di dunia hingga di akhirat, karena terlepas dari bimbingan dan petunjuk-Nya. Sebaliknya jika kecenderungan fitrah itu telah berhasil niemimpin dan membimbing manusia dalam melakukan seluruh aktifitas hidupdankehidupannya, maka keselarasan tata etos kinerja akan terjalin integritas pada upaya meraih keberhasilan nntuk di
2
dunia hin¥ga di akhirat atau dalam lingkungan makhIuk dan Tuhannya.
Selain manusia diciptakan dengan fitrah, penciptaan manusiapun
membawa misi atau tujuan tersendiri yaitu beribadah kepada Allah Swt. Allah
Swt berfnman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:
(0'\ :ol,).DI).
\jjセ
セャ
:.rJ,¥IJ0:JI:'
il;"c
J"Dan Aka tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah
kepada-Ku". (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Sang
Khaliq. Namun terkadang manusia sering kali Iupa dan menganggap bahwa
ibadah hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah Ianjut usia, Manusia
sering kali teriupa bahwa ibadah adalah suatu kewajiban bagi siapa saja. Oleh
karena itu, diperlukan bimbingan ibadah sedini mungkin.
Keluarga adalah media pertama dalam pendidikan anak. Oleh karena
itu keluarga seharusnya memberikan bimbingan yang Iebih kepada
anak-anaknya. Akan tetapi di zaman modern seperti saat ini para orang tua
cendernng sibuk bekerja di luar rnmah dan hanya memperhatikan serta
memanjakan anak dengan materi saja. Sehingga pada saat ini jarang sekali
para orang tua yang memperhatikan kebutuhan rohani anaknya seperti
pelaksanaan ibadah.
Orang tua harns memberikan perhatian yang Iebih kepada
anak-anaknya bukan hanya kebutuhan jasmani saja akan tetapi juga kebutuhan
rohani, terlebih anak pada usia remaja.
Usia SMU tergoiong pada masa remaja. "Suatu keadaan jiwa remaja
yang dapat kita pastikan adalah penuh kegoncangan. Keadaan seperti itu
sangat memerlukan agama dan Illembutuhkan suatu pegangan atau kekuatan
yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongan-dorongan dan
keinginan-keinginan barn yang belum pemah mereka kenaI sebelum itu".3
2 tvI.Hamdani Bakran Adz-dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Jogjakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2006), Cet.v, h.182-183
Kegoncangan jiwa yang dialami remaja bukan hanya pada kegoncangan emosi, kecemasan dan kekuatiran. Bahkan kepercayaan kepada agama yang telah bertumbuh pada umur sebelumnya, mungkin pula mengalami kegoncangan, karena ia kecewa terhadap dirinya. Maka kepercayaan remaja kepalla Tuhan kadang-kadang sangat kuat, akan tetapi kadang-kadang menjadi ragu dan berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas.4
Tak jarang para remaja yang cenderung melalaikan waktu shalat, tidak
memperhatikan kesyahan shalat, bahkan tak jarang remaja yang
kadang-kadang shalat dan kadang-kadang-kadang-kadang tidak. Pada saat ini dapat dilihat penayangan
filmlsinetron yang menarik perhatian remaja cenderung ditayangkan pada
pukul 18.00 Wib yang bertepatan dengan waktu pelaksanaan shalat maghrib.
Selain itu juga dapat dilihat bioskop yang memulai jam tayang perfilmannya
pada waktu shalat dan banyak sekali para remaja yang rela mengantri agar
dapat menyaksikan film yang mereka inginkan. Dapat diambH contoh
penayangan film di 21 yang dimulai pada pukul 17.05-19.25 WlB, dari
penayangan tersebut dapat terlihat jelas bertepatan sekali dengan pelaksanaan
shalat maghrib. Ketika remaja menyaksikan film tersebut, sudah dapat
dipastikan mereka tidak melaksanakan shalat maghrib.
Selain itu, tak jarang para remaja yang lebih cenderung jiwanya untuk bersikap materialis, hal ini disebabkan kehidupan duniawi lebih dipengaruhi akan materi. HasH penyelidikan Ernest Haarms
terhadap 1789 remaja Amerika antara usia 18·29 tabun menunjukkan bahwa 70% pemikiran remaja ditunjukkan bagi kepentingan: keuangan, kesejahteraan, kebahagiaan, kehormatan diri, dan masalah keagamaan hanya sekitar3,6%,masalah sosial5,8%.5
Oleh Iqn-ena itulah peran keluarga sangatlah diperlukan untuk
mengantisipasi fenomena-fenomena tersebut. Orang tuapun takjarang yang
tinggal diarn, orang tua pada saat ini banyak memasukkan anaknya ke
sekolah-sekolah Islam terpadu tujuannya tak lain adalah agar anak-anak
mereka berintelektual dan memilki iman taqwa yang tinggi.
4Zakiah Daradjat,1Imu Jiwa Agama,(Jakarta:Bulan Bintang, 2003), cet. KO"16, h.133
, Jalaluddin dan Ramayulis,Pengantar ilmu Jiwa Agama, (Jakaarta; Kalam Mulia, 1998),
4
"Selain itu juga pendidikan agama yang diberikan orang tua dan
sekolah mampu membantu para anak dalam mengatasi arus globalisasi yang
berdampak buruk bagi ibadahnya. Pendidikan agama yang diberikan sejak dini
sekali, ditambah dengan pendidikan agama di sekolah setelah anak itu tiba
pada umur sekolah akan mampu menjadi filter dalammenanggapi globalisasi kebudayaan Barat (Modern) tersebut".6
Sekolah adalah media pendidikan kedua setelah keluarga, perannyapun
tak kalah penting dalam meningkatkan iman dan taqwa siswa. Oleh karena itu
pendidikan agama Islampun harns terus ditingkatkan. "Maksud pendidikan
agama diajarkan disekolah adalah untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia".7
Pendidikan agama Islam yang diperlukan bukan hanya pendidikan
agama Islam yang hanya bersifat teori akan tetapi pendidikan yang bersifat
bimbinganpun sangat diperlukan. "Bimbingan merupakan terjemahan kata
"Guidance" berasal dari kata keIja "to guide" yang mempunyai art!
"menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu".8
Bimbingan ibadah merupakan salah satu media yang tepat untuk
menunjang keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah Swt agar selalu taat
menjalankan ibadah, terlebih ibadah shalat.
"Dalam suatu hadits dikatakan bahwa "shalat" adalah tiang penyangga
agama. Barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah merobobkan agama".9
Hadits tersebut menjelaskan bahwa shalat diibaratkan sebagai penyangga
agama hal ini menunjukkan bahwa shalat memiliki arti dan peranan yang
sangat penting dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, bimbingan ibadah
yang dimaksud disini adalah bimbingan ibadah shalat yang dilaksanakan oleh
pihak sekolah agar para siswa dapat meningktakan ibadah shalatnya.
6AhmadTafsir,::'Permasalahan Pendidikan Agama Pada Remaja", http://members.
Tripod.com, 13 Februari 1998
7 Himpunan Peraluran Perundang-undangan; Undang-Undang Rl No.20 Tahun 2003
Tenlang SISDIKNAS 2003.(Bandung: Fokusmedia, 2003), h.51-52
• Hallen A,Bimbingan Dan Konseling" (Jakarta: Quantum Teachingm, 2005), h. 2
Bimbingan ibadah di sekolah tersebut seperti, kegiatan shalat zuhur dan
jum'at beIjama'ah, pembiasaan shalat-shalat sunnah seperti shalat sunnah
mwatib, dhuha maupun qiyamullaiI. Contoh lain dari bimbingan ibadah di
sekolah antam lain, pembinaan imam dan muadzin, pembinaan membaca
bacaan shalat, zikir dan doa setelah shalat ataupun kegiatan-kegiatan seperti
SANLAT (pesantren KHat) dan pembinaan kerohanian Islam (ROmS).
Dengan adanya bimbingan ibadah di sekolah dihampkan bimbingan
ibadah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan ibadah
shalat siswa. Yang dimaksud meningkat disini alialah adanya perubahan yang
lebih baik pada ibadah shalat siswa setelahュ・ョセ。ー。エォ。ョ bimbingan ibadah di
sekolah. Peningkatan ini seperti, siswa yang pada awalnya tidak pemah atau
malas melaksanakan shalat 5 wakm menjadi rajin untuk melaksanakan shalat
5 wakt\! setelah mendapatkan bimbingan ibadah. Siswa yang pada awalnya
tidak pemah melaksanakan shalat-shalat sunnah menjadi terbiasa untuk
melaksanakan shalat-shalat sunnah..Siswa yang pada awalnya, shalat pada
akhir wakm menjadi tepat wakm. Siswa yang pada awalnya seialli shalat
dengan tergesa-gesa, tidak khusyuk, tidak memperhatikan kesyahan shalat,
tidak membaca bacaan-bacaan shalat dengan baik dan benar, setelah
mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah menjadi terbiasa untuk tuma'ninah
dalam shalat, khusyuk, memperhatikan kesyahan shalat dan terbiasa membaca
bacaan-bacaan shalat dengan baik dan benar. Melihat pentingnya bimbingan
ibadah di sekolah dan kontribusi yang diharapkan maka, banyak sekali
sekolah-sekolah yang mulai menerapkan bimbingan ibadah untuk
meningkatkan ibadah shalat para siswanya.
Salah satu sekolah yang melaksanakan bimbingan ibadah adalah SMA!
AI-Azhar 2 Pejaten Pasar Minggn. SMA Islam AI-Azhar 2 adalah salah satu
unit sekolah di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar Bagian
Pendidikan
n.
Sisingamangamja Kebayomn Barn Jakarta Selatan. Visi sekolah ini adalah mewujudkan cendikiawan muslim yang bertakwa,6
cakap, dan berwatak pejuang serta mampu mengembangkan diri dan keluarga
bertanggungjawab terhadap bangsa dan agamanya.IO
Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu langkah yang dilakukan
oleh pihak sekolah adalah melalui bimbingan ibadah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan bimbingan keimanan dan ketakwaan.
Pada sekolah ini bukan hanya bimbingan ibadah shalat saja yang
dilaksanakaan akan tetapi, bimbingan dalam ibadah yang lain juga cukup
banyak. Melalui bimbingan ibadah shalat inilah diharapkan para siswa dapat
meningkatkan ibadah shalatnya menjadi lebih baik:, baik dalam kualitas
maupun frekuensi shalat tersebut.
Melihat pentingnya bimbingan ibadah dalam kualitas dan frekuensi
shalat siswa, serta shalat merupakan amal ibadah yang utama dan pertama
kali dihisab, maka penulis tertarik menulis skripsi ini dengan judul
"BIMBINGAN IBAtlAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA
DALAM MENINGKATAN SHALAT SISWA (Studi Kasus SMAI
AI-Azhar 2 Pejaten Pasar Minggu)"
B. Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
I Efektifitas Pelaksanaan bimbingan ibadah di sekolah SMA! AI-Azhar 2
Pejaten.
2 Tingkat ketaatan ibadah Shalat Siswa SMA! AI-Azhar 2 Pejaten
3 Kondisi sarana dan prasarana sekolah guna menunjang ketaatan beribadah
siswa.
4 Perhatian pihak sekolah dalam memperhatikan ibadah shalat siswa.
5 Peningkatan kualitas ibadah shalat siswa.
c.
Pembatasan dan Perumusan Masalab 1. Pembatasan MasalahDengan pertimbangan dalam hal waktu, tenaga, pikiran, biaya, serta
luasnya permasalahan, maka tidak semua permasalahan dapat dibahas dalam
penelitian ini karena masalahnya begitu luas dan kompleks. Agar pembahasan
ini tuntas maka penelitian ini dibatasi pada:
a Iblidah disini hanya meliputi ibadah yang bersifat ritual. Bimbingan
ibadah yang dimaksud adalah bimbingan ibadah shaIat. Bimbingan
ibadah shalat tersebut antara lain pembiasaan shalat berjama'ah,
pembiasaan shalat sunnah rawatib, shalat sunnah tahajud, shalat
sunnah dhuha, KPI (Kelompok Pengkajian Islam), bimbingan
membaca al-qur'an dan bacaan-bacaan shalat.
b. Yang dimaksud dengan peningkatan disini adalah menjadi lebili baik
dari waktu sebelumnya ketika siswa helum mendapatkan bimbingan
ibadah di sekolah. Peningkatan disini meliputi peningkatan
kerajinan/ketaatan siswa dalam melaksanakan shalat dan peningkatan
kualitas shalat sisswa.
2. Perumos3n Masalah
Sesuai dengan latar helakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka dapatlah dirumuskan permasalahannya sebagai herikut:
a. Apakah pelaksanaan bimbingan ibadah yang dilakukan oleh SMAI
AI-Azhar 2 Pejaten berjalan dengan efektif?
b. Kontribusi apa sajakah yang dirasakan oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2 Pejaten?
D. TlIjuan dan Maufaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan ibadah di SMAI AI-Azhar
8
b. Untuk mengetahui ォッョエイゥ「オセゥ bimbingan ibadah di sekolah dalam
meningkatkan shalat siswa.
2. ManfaatPenelitian
Manfaat prnelitian ini adalah:
a. HasH penelitian ini dapat dijadikan bahan infonnasi bagi para pembaca
mengenai pentingnya bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2
Pejaten dan kontribusi yang dirasakan oleh para siswanya setelah mengikuti kegiatan tersebut, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan
perbaikan bagi pihak-pihak yang terkait.
b. HasH penelitian ini juga dapat dijadikan sumbangan sebagai bahan
A. Kerangka Teori
1. Bimbingan Ibadah
a. Pengertian bimbingan Ibadah
Pengertian harfiyyah "bimbingan" adalah "menunjukkan,
memberi jalan atau menuntun" orang lain ke arab tujuan yang
bennanfaat bagi hidupnya dimasa kini dan masa mendatang. Istilah
"bimbingan" merupakan teJjemahan dari kata bahasa Inggris
GUIDANCEyang berasal daTi kata keJja "toguide" yang berarti
"menunjukkan".l
Bimbingan menurut Lefever, adalah "bagian dari proses
pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu
pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan
mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhimya ia dapat
memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan
sumbangan yang berarti bag! masyarakat".2
Bimbingan adalah "bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan indivdu-individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu
dapat mencapai kesejahteraan hidupnya".3
Bimbingan adalah "bantuan yang diberikan kepada
seseorang, agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki
di dalam dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persolan,
I M. Arifin, Pedomaan Pe/aksanaan Bimbingan dan Penyu/uhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1994), eet. Ke-5, h.1
2 Pmyitno, dan Rnnan Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), Cet. Ke-l, h.94
3Bimo Walgito,bimbingan dan penyu/uhan di selw/ah,(Yogyakarta: Andi offset, 1989),
10
sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya seeara
bertanggungjawab tanpa harus bergantung kepada orang lain".4
Ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu yang berarti
menyembah, mengabdi, menghinakan diri kepada Allah.s Jadi
berdasarkan pengertian ibadah di atas, ibadah adalah suatl1 bentuk
pengabdian diri kepada Sang Khaliq.
Menurut ulama tauhid ibadah adalah meng-Esakan Allah
Swt dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri serta
menundukkan jiwa setunduk-tunduknya kepada-Nya.6 Sedangkan
menurut fuqaha, ibadah adalah segala taat yang dikerjakan untuk
meneapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat.7 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan ibadah adalah bagian dar! proses pendidikan
agama Islamyang teratur dan sistematik guna membantu para siswa
dalam melaksanakan ibadah dan meneapai keridhoan Allah SWT.
b. Ttijuan Binibillgall Ibadah
Beraneka ragam para ahli mengungkapkan tujuan bimbingan. M. Arifin, menyatakan bahwa tujuan dari himbingan dan penyuluhan agama tidak lain adalah agar setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam proS(lS belajar-mengajar di sekolah mampu menghindarkan diri dari segala gangguan mental/spiritual, serta mampu mengatasinya dari nilai-nilai atau ajran 。セ。ュ。 yang telah mendasari
kehidupannya seeara pribadi. .
Menurut Tiedemen, "bimbingan berfungsi untuk membantu
orang-orang menjadi insan yang berguml, tidak hanya sekedar
4Singgih D. Gunarsa,Psilrologi Untuk Membimbing,(Jakarta: Gunung Mulia, 1992), Cet. Ke-7,h.12
5Mahmud Yunus,Kamus Arab-Indonesia,(Jakarta: Hidakarya Agung, 1989), h. 202
6 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam,
kencan., h.B7
7T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau Dari Segi Hukllm daan
Hikmalmya. (Jakarta: Bulan Blntang, 1954),hA
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja. Sedangkan
menurut Myers bimbingan bertujuan untuk pengembangall yang
mengacu pada perubahan positifpada diri individu".9
"Bimbingan bertujuan untuk mengadakan perubahan pada
kelakuan individu, menghilangkan kelemahan dan ketidak
puasannya dengan cara menggunakan semua kemungkinalmya".10
"Tujuan pokok kegiatan bimbingan dan penyuluhan ·agama
adalah pemberian bantuan kepada anak bimbing agar mampu
memecahkan kesulitan yang dialami dengan menggunakan
kemampuannya sendiri atas dorongan dari keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan".11
Tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling Islami yakni untuk meningkatkail dan menumbl1h suburkan kesadaran manusia tentang eksistensinya sebagai makhluk dan khlifah Allah Swt di muka bumi ini, sehingga setiap aktivitas dan tingkah lakunya tidak keluar . dari tujuan hiduynya untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah.l
Dari berbagai macam tlIjuan bimbingan di atas, n1aka dapat
ditarik sebuah kesiIIlpulan bahwa tujuan bimllingan ibadah adalah
ttlemberikan bantuan kepada para siswa yang memilikl berbagai
tllacam permasalahan dalam ibadah, dan diharapkatl dengan
adanya bimbingan tersebut para siswa darlat mengatasi berbagai
j:k\lmasalahati terserbut serta clapat menjalanklln ibadahnyu dflugan
balk dan benar.
• Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan KanseJing, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), eeL Ke-1, h. 112-113
10 Attia Mahmoud Hana, Bimbingan Pendidikan dan Pekeljaan, alih bahll.'la Zakiah
Daradjat, (Jakarta: Bulan -Bintang), h. 179
II M.Arifin, Pedaman peJaksaaan Bimbingan dan PenyuJuhan Agama, (Jl1karta: Golden Terayon Press 1994), cet.ke-5, h,43
h.185
12
c. MetodeBimbingan Ibadab
Firman Allah SWT:
010--1
j>
cJt,
セLgLNI
l.M.J-\セIiI
セエ[
&J
J,;-
..11
i)
... ... "'... ... ... ...
"Ajaklah orang-orang kepadajalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". (An-Nah!: 125).
Ayat di atas menjelaskan tentang teori atau metode dalam
membimbing, mengarahkan dan mendidik untuk menuju kepada
perbaikan, perubahan dan pengembangan yang lebih positif dan
membabagiakan. Dalam buku konseling dan psikoterapi Islam
karangan M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky disebutkan sebagai
berikut:
1) Al-Hikmah
Al-Hikmahadalah sebuab pedoman, penuntun dan pembimbing
untuk memberi bantuan kepada individu yang sangat
membutuhkan pertolongan dalam mendidik dan
mengembangkan eksistensi diri dan citra dirinya serta dapat
menyelesaikan atau mengatasi berbagai uj ian hidup secara
mandiri.
Secara singkatnya "metode Al-Hikmah artinya penyampaian
dakwab dengan terlebih dabulu mengetahui tujuannya dan
objek dakwabnya".13
2) Al-Mau 'izhoh Al-Hasanah
Yang dimaksud dengan Al-Mau'izhoh Al-Hasanah ialah
pelajaran yang baik dalam pandangan Allab dan rasul-Nya;
yang mana pelajaran itu dapat membantu klien untuk
menyelesaikan atau menanggulangi problem ysng sedang
dihadapinya.
Secara ringkasnya "metode Al-Mau'izah al-hasanah artinya
memberi kepuasan kepada orang atau masyarakat yang menjadi
objek dakwah dengan cara seperti nasihat, pengajaran dan
teladan yang baik".14
3) Mujadalahyang baik
Yang dimaksud teori Mujadalah ialah teori konseling yang
terjadi dimana seorang klien sedang dalam kebimbangan. Teori
ini biasa digunakan ketika seorang klien ingin mencari suatu
kebenaran yang dapat meyakinkan dirinya, yang selamaIa ini ia
memiliki problem kesulitan mengambil suatu keputusan dari
dua hal atau lebih; sedangkan ia berasumsi bahwa kedua atau
lebih itu baik dan benar untuk dirinya. Padahal dalam
pandangan konselor hal itu dapat membahayakan
perkembangan jiwanya, akal fikirannya, emosionalnya dan
Iingkungannya.
Secara ringkasnya "metodeMUjadalah hi al- Loti Hiya Ahsan
ialah bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang
terbaik. Metode ini digunakan bagi objek dakwah tertentu,
misalnya bagi orang-orang yang berpikir kritis dan kaum
terpelajar".15
Menurut Singgih D.Gunarsa dalam bukunya Psikologi Untuk
Membimbing, bimbingan dapat dilaksanakan dengan beberapa
bentuk dan cara antara lain:
1) Secara berkelompok: dimana seorang pembimbing
menghadapi sekeIompok anak yang akan dibimbingnya,
14 Syamsuri,Pendidikan Agama Islam SMA Untuk KelasXI.(Jakarta:Erlangga, 2004),
h.185
ISSyamsuri,Pendidikan Agama Islam SMA Untuk Kelas Xl,( Jakarta: Erlangga, 2004),
14
mungkin saja pembimbing ingin menyelesaikan masalah
sekelompok anak dengan masalah yang sarna ataupun
scorang anak, dibantu melalui kelompok anak tersebut.
2) Secara individu: dimana pembimbing membantu seorang
anak didik dengan menghadapi anak langsung, dengan
persoalannya, jadi antara empat mata saja.
2. Pengaruh Bimbingan Iblldah di Kelnarga Terhadap Ibadah Shalat
Anak
Syaikh Abu Hamid AI Ghazali ketika membahas tentang peran
kedua orangtua dalarn pendidikan mengatakan: "Ketahuilah, bahwa anak
kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci
merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap
diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan
kepadanya, jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalarn
kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dar! akherat, juga
setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan
sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa.
Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia
memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang balk,
menjaganya dari ternan-ternan jahat, tidak membiasakannya
bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan
menghabiskan umumya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.,,16
Dari pemyataan di atas dapat dilihat bahwa keluarga khususnya
orang tua merupakan media pendidikan yang paling utama bagi anak,
Keluarga merupakan media pendidikan pertama bagi anak, oleh karena
itulah dalarn permasalahan ibadahpun orang tualah yang seharusnya
16 YusufMuhammad AI-Hasan, "Pendidikan Anak Da/am Is/am",dari
mendidik anaknya khususnya ibadah shalat. Allah SWT berfuman dalam
surah Thaha ayat 132:
o J 0 J O < } . - . . . . .... •
I
<.>p
セij セェZ[ セ lij):!-II<' ;
'Y
<1e:"--
:"J.:.oIJ
.}::aJ4 ;!.J.Jj.1 :;
J
.... . . .
"Dan perintahkanlah kepada keluaragamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengeljakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang
baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa".(QS.Thaha: 132)
Pada ayat di atas terlihat jelas bahwa Allah SWT melimpahkan
tanggung jawab kepada orang tua untuk memerintahkan anak-anaknya
melaksanakan shalat. Dengan kenyataan tersebut selakyanya dalam
mendidik anak, sang ayah dan ibu meneurahkan perhatiannya untuk
menyampaikan pengajaran tentang ibadah dan berusaha menerapkannya
dalam kehidupan kesehariannya semenjak usia pertumbuhannya.
Masa anak keeil bukanlah masa pembebanan atau pemberian
kewajiban, tapi merupakan masa persiapan, latihan, dan pembiasaan.
Seingga ketika mereka sudah memasuki masa dewasa, yaitu pada saat
mereka mendapatkan kewajiban dalam beribadah, segala jenis ibadah yang
Allah SWT wajibkan dapat mereka lakukan dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan, karena sebelumnya mereka sudah terbiasa melakukan
ibadah-ibadah tersebut.17 Ibadah shalat merupakan salah satu ibadah-ibadah yang harns
diajarkan orang tua sedini mungkin. Untuk anak-anak pendidikan yang
paling tepat adalah denagn pembiasaan. Syekh Nashih 'Ulwan dalam
kitabnya yang sangat berharga, Pendidikan Anak Dalam Islam,
mengatakan, "penerapan kebiasaan baik dan kedisiplinan adalah faktor
pendidikan yang paling baik serta sarana yang paling efektif untuk
menumbuhkan keimanan dan akhlak pada anak".18 Oleh karena itulah
sebaiknya para orang tua membiasakan anak-anak mereka untuk
17 Muhanunad Nor Abdul H.fizh,Mendidik Anak Bersama Rasu/ullah,(Bandung:
Al-B.yan, 1997), Cet.!, h.151
" Muhammsd Sa'id Mursi,Me/ahlrkan Anak Masya Allah: Sebuah Terobosan Baru
16
melaksanakan ibadah shalat dengan baik dan tentunya para orang tua harns
mampu meI\iadi teladan yang contoh bagi anak-anaknya.
3. Bimbingan Ibadah diSekolah
"Peranan sekolah terhadap pendidikan menjadi sangat penting,
mengingat ia merupakan media pertengahan antara media masY<lfakat
keluarga yang relatif sempit dengan media masyarakat kehidupan yang
luas".19
Setiap sekolah memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah yang
menginginkan agar para siswanya bukan hanya memiliki Hmu
pengetahuan yang tinggi tetapi juga memiliki iman dan taqwa yang
kuat, sekolah tersebut pastinya akan berusaha sekuat tenaga agar
tujuannya dapat tercapai. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah
para siswa bukan hanya diberikan ilmu-ilmu pengetahuan kan tetapi
juga diberikan bimbinga-bimbingan. Salah satu bimbingan tersebut
adalah bimbingan ibadah. Bimbingan ini ditujukan agar para siswa
memiliki iman dan taqwa yang kuat.
Bimbingan ibadah yang dilaksanakan di sekolah biasanya berupa
pembiasaan shalat zuhur danjum'at beJjamaah di sekolah, pembiasaan
shalat sunnah seperti shalat dhuha, dan pembinaan-pembinaan
keagamaan seperti ROmS (Rohani Islam) dan masih banyak
bimbingan-bimbingan yang lain dan biasanya pada tiap sekolah
berbeda-beda.
19Muhammad Jamaluddin Ali Mahfuzh,Psilwlogi Aanak dan Remaja Muslim, (Jakarta:
3. Shalat
a. Pengertian Shalat
"Shalat menurut bahasa berarti doa dan menurut syara'
adalah beberapa perkataan dan perbuaatan tertentu yang dimulai
dengan takbir dan diakbiri dengan salam".1O
Machful M, mengutip pendapat Hasbi Ash-Shiddiqi tentang
pengertian shalat, heliau mengatakan bllhwa shalat ialah
"menghadapkan hati (jiwa) kepada Allah, menghadap yang
mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran-Nya dengan
kekuasaan-Nya, dengan sepenuh kbusyu', ikblas di dalam heberapa
perkataan dal). perbuatan, yang dimulai dari takbir dan disudahi
dengan salam".21
Jadi, yang dimaksud dengan shalat adalah ibadah yang
ditunjukkan kepada Allah SWT yang dimulai derigan takbir dan
diakbiri dengan salam, yang dilaksanakan secara kbusyu' dan
penuh keikblasan.
b. Karakteristik Shalat Yang Baik
Shalat yang baik adalah salah satu syarat diterimanya shalat
seseorang oleh Allah SWT. Karakteristik shalat yang baik antara
lain:
I) Penuh dengan Kekbusyu'an
Ibadah shalat hamslah kita artikan sebagai rIIanifestasi
penyerahan secara total seorang hamba/makbluq kepada
tunhannya, sesuai dengan tuntutan Allah dan rasul-Nya. Justru
itulah, shalat hams dikeIjakan dengaan kbusyuk, yaitu
mengerti, memahami, dan menghayati betul apa itu shalat,
20Maehful.M,Meninggalkan Sha/al? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surahaya: Pustaka
Progressif, 2003), eet Ke-4, p.21
21 Maehful M,Meningga/kan Sha/al? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surabaya: Pustaka
18
untuk apa Allah fardhukan shalat kepada hamba-Nya.22 Allah
SWT berfinnan dalam surah AI-Mu'minun ayat 1-2 yang
menjelaskan betapa beruntungnya orang mukmin yang shalat
dengan khusyuk.
<y-,
:0y JiI) •Pセセ
セ セ
セ セ [ェNセQ
.0:f::P
1eli!
セ
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
(yaitu) orang-orang yang Khusyuk dalam shalatnya." (QS.
AI-Mu'minun: 1-2)
Dalam shalat seseorang haruslah memperhatikan baeaan
yang ia baea. "Sedangkan, pada hakikatnya, tidak bisa disebut
pembiearaan, jika tidak mengungkap apa yang berada dalam
hati. Dan hal itu tidak mungkin terwujud, keeuali dengan
kehadiran hati".23
2) Terpenuhi Syarat dan Rukunnya
Shalat yang memenuhi syarat dan rukun adalah salah satu
karakteristik shalat yang baik. Dengan terpenuhinya syarat dan
rukunnya berarti shalat tersebut dipandang telah sempurna
seeara fisiko
3) Awal Waktu
Shalat merupakan ibadah yang telah ditentukan waktunya
oleh Allah SWT. Dalam surah An-Nisa ayat 103 Allah
berfinnan:
o .-,., .J .- " ' . . . , . , ... ... ...
セwNi I;i'
;.s:;,;,
Js-
J iセ[[ J lNセ .illl IJ.?;u o'pl ;.!I:';.,; i[セ<' •
i :.WI)lJ';;
Tセ
セN[QQ
Js-
:.:..sl5'"
;.taJI01
セNエ。jQ
iセエゥ
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring. Kemudiam apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
22 Mawardi Labay El-Sulthani, Zikir dan Do 'a Mendirikan Shalat Yang Khusyllk
Mencegah Manusia Dari Perrbuatan Keji dan Mungkar, (Jakarta: AI-Mawardi Arnan, 1999),
cet.lI, h. 23
shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas oramg-orang yang beriman" (QS. An-Nisa: 103)
Pelaksanaan shalat yang paling afdhal adalah aWfll waktu.
Dalam suatu hadist dikatakan shalat pada awal waktu adalah
keridjlaan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah
pengampunan Allah. Oleh karena itulah salah satu karakteristik
shalat yang baik adalah sholat yang dilaksanakan tepat pada
awal waktu.
Orang-orang yang melakukan shalat dengan sengaja
mengundur-undur waktunya dikategorikan sebagai orang
yang lalai dan termasuk salah satu contoh orang-orang yang
mendustakan agama. Firman Allah SWT dalam surah
AI-Ma'un: 1-5;
J.&.
セ
セ
J .r_:-"
t.
セ \Dセi
セNャN[
. <!:lJL;セセ
\Dセi
c..;1)... セ .. 0'1/ J ... ...
. , G A..I'.. ' , セNNゥNャャ ".1'.' "\ I." . セ 1\ Q,
. UY' セOGTG i f ("" 0', Nセ <.!'y . セ
r
( 0_ , :0yi.l.l)
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka, kecelakanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya."(QS. Al-Ma 'un: 1-5)
4) Penuh dengan Keikhlasan
"Manusia membutuhkan keimanan, fadilah, rezeki,
rahmat, ampunan, keselamatan, dan ridha Allah. Shalat harus
dikeIjakan dengan penuh gairah, sigap, hati gembira, tanpa
maksud dan tujuan lain, tanpa riya (mengharap pujian orang
lain), tidak bermalas-malasan, agar kita tidak termasuk
orang-orang yang munafIk".24
Shalat harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan tanpa
mengharapkan pujian ataupun sanjungan dari orang lain. Shalat
24 Machful M,Meninggalkan Shalat? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surabaya: Pustaka
20
adalah suatu kebutuhan bukan suatu beban, oleh karena itulah
manusia dalam melaksanakan shalat haruslah didiringi dengan
hati yang ikhlas.
5) Berjama'ah
Shalat berjamaah lebih utama karena nilainya 27 derajat
lebih tinggi nilainya dibandingakan shalat yang dilaksanakan
sendiri (munfarid). Pelaksanaan shalat berjamaahpun
mengandung manfaat antaralain adalah untuk meningkatkan
persatuan dan kesatuan umat. Rosulullah Saw bersabda:
" セ J... ,.. ... \ . . . . ..f. A
4Pw,.\ ッセ
:
JIj
セ ..:ill jZ[Gセ 0\ ャZァセc ..:ill セセ;J- ,) :;.
..
'" . . . ..."Dari Ibnu Umar ro. bahwasannya Rasulullah saw bersabda; shalat be7jamaah lebih utama daripada shalat sendirian
dengan mendapat dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari &
Muslim)
c. Hikmah Shalat
Shalat yang dilaksanakan secara benar-benar akan memiliki
hikrnah yang besar bagi pelaksananya. Pada dasarnya hikrnah
shalat adalah sangat banyak. Penulis mengutip beberapa hikrnah
shalat dari Supriadidankawan-kawan antara lain:
1) Dari segi kesehatan shalat sangat besar manfaatnya,
diantaranya:
a) Shalat adalali olah resik. Shalat dimulai dengan berwudhu,
juga disyaratkan harns bersih, suci dan tertib. Semua ini
menunjukkan orang yang shalat bersih lahimya (anggota
tubuh), suci batinnya, dan santun perilakunya.
b) 8halat adalah olah raga. Melaksanakan shalat dengan
semua anggota tubuh sehingga otot menjadi rileks, sirkulasi
darah merata ke dalam tubuh, dan gerak organ tubuh
menjadi lebih normal. Shalat merupaakan "olah raga" yang
paling sesuai untuk semua jenis dan tingkatan usia manusia.
c) Shalat adalah olah rasa. Shalat harus dilaksanakan dengan
khusyuk, tenag dan serius. Ini berarti orang yang shalat
dapat menentramkan hatidan berkonsentrasi. Kekhusyuan
akan besar pengaruhnya dalam membina perasaan
(emosional) yang normal/baik. Konsentrasi merupakan
modal utama untuk pintar karena dapat mengingat sesuatu
dengan kuat dan dapat memusatkan perhatian terhadap
sesuatu.
d) Shalat adalah olah rasio. Di dalam shalat selain khusyu'
juga ada sujud. Pada saat sujud darah lebih banyak
dipompakan kebagian kepala sehingga jaringan-jaringan
pembuluh darah di bagian otak menjadi kuat dan tidak
mudah pecah. Dengan banyak sujud seseorang akan relatif
lebih tinggi kemampuan dan ketahanan berpikirnya serta
relatifjarang terkena serangan stroke. Karena itu seseorang
yang rajin shalat, terutama shalat tahajud, tidak mudah
terserang penyakit pikun.
2) Shalat akan mensucikan jiwa dari dosa
Firman Allah Swt:
:lI;; . . . } セNN IS"', I セ .... "
セオ[ZNj| セセ セ|N[NNェNNQ 01 JJlI
.:.r:
uJjJ セGゥMB| セIN •y:,J\
セij(, H
Zセ
Y'););f:ill
HDZ_セ
;ill:
"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan Petang) dan pada bag/an permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
22
3) Shalat mencegah seseorang dari berbuat keji dan munkar.
.; <II l:i '" I "
.G.>..AJI
J
セ ;.taJ1 0) ;}:oJ\t'l)
yt:>J\ Cr' セQ if-)\ CJ\
. ; " ...'" ... '"
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab (al-quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
Mengetahui apayang kamu keljakan". (QS. AI-'Ankabut: 45)
4) Shalat dapat dijadikan sarana untuk meneguhkan hati daan
untuk memohon pertolongandadAllah Swt.
Firman Allah
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk". (QS. AI-Baqarah:
45).
Irwan prayitno mengemukakan bahwa shalat dan mengingat Allah merupakan terapi agar hati tidak gelisah, segala permasaIahan dapat diselesaikan secara tuntas dengan berdzikir. Hal ini dapat dicapai karena shalat memiliki waktn-waktn yang tepat dalam pelaksanaanya untuk mencegah stress. Begitupun dengan kekhusyukan shalat yang perlu konsentrasi dan ketenangan dalam mengeljakan akan membantu dalam menenangkanjiwa, belum lagi, dengan bacaan-bacaan yang bila dihayati dan diserapi mengandung banyak arti seperti optimisme dan sekaligus pimyerahan diri pada Allah. Sikap-sikap ini dapat mengatasi segala penyebab muncuinya stress,26
Shalat merupakan kegiatan harian, kegiatan mingguan,
kegiatan bulanan atau kegiatan amalan tahunan (shalat idul
26 Irwan Prayitno, Wanita Is/amPerubah Bangsa; Tentang Anal<, Wanita. Ke/uiJrga. dan
Fitri dan Idul Adha) dapat sebagai sarana pembentukan
kepribadian, yaitu manusia yang mencirikan: disiplin, taat
waktu, beketja keras, mencintai kebersihan, senantiasa berkata
baik, membentuk pribadi "Allahu Akbar".27
27 Sentot Haryaanto, Psilwlogi Skalat; Kajian Aspek-Aspek Psilwlogis Ibadah Skalat
Oleh-Oleh Isro' Mi'raj NaM Muhammad Sae, (Yogyaakarta: Pustaka Pelajar Ofiset, 2002), cet.ll,
BABill
METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Metodologi memilki 2 arti yaitu:'
a. Fonnulasi metode untuk dipakai dalam penelitian terhadap
pengetahuan.
b. Metode yang digunakan dalam satu penyelidikan khusus.
B. Metode Penelitian
Metode ini menggunakan metode deskripif kualitatif. Metode ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang sebenar-benarnya tentang
bimbingan ibadah di sekolah kontribusinya dalam meningkatkan shalat
siswa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMAI AL-Azhar 2 Pejaten Jakarta
Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih S:ltu bulan terhitung
tanggal 1-30 Mei 2007.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat
perhatian, yang dari padanya terkandung ゥョヲッョョ。セゥ yang ingin
diketahui.2
Dalam penulisan ini yang menjadi populasi adalah para siswa
kelas satu dan dua SMAI AI-Azhar 2 Pejaten y;mg beIjumlah 190
Siswa.
I J.P. Chaplin; penerjemah Kartini Kartono, Kamus Lengkap psikologi,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004), h.302
b. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu. Penulis dalam hal ini menggunakan
teknik Sampling Random untuk memperoleh data-data yang
diperlukan, pengambilan sampling random 25% dari seluruh jumlah
siswa kelas satu dan dua menjadi 48 siswa.
E. Variabel Penelitian
Varibel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian pada suatu penelitian. Penelitian ini terdiri atas dua variabel
yaitu:
a. Bimbingan ibadah di sekolah sebagai variabel penelitian
independen (variabel bebas) yaitu masukan yang memberikan
hasiL
b. Meningkatkan ibadah shalat siswa sebagai variabel dependen
(variabel terikat) yaitu hasil masukan dari variabel independen.
F. Teknik pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumbulan data antara lain:
I. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti oleh penulis untuk mengumpulkan data yang diperlukan melalui
participant observation3dan non-participant observation4 dan tentang
keadaan guru, siswa, karyawan serta sarana dan prasarana di sekolah
tersebut.
2. Interview yaitu wawancara kepada berbagai pihak yang terkait dengan
masalah tersebut diantaranya kepada guru Pendidikan Agama Islam
'Peneliti ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang sedang diteliti. Contoh; peneliti i/rut serta dalam pelaksanaan shala! zuhur danjurn'at berjama'ab
26
dan wawancara tertulis dengan salah satu siswa SMAI AI-Azhar 2
Pejaten.
3. Angket yaitu penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) untuk
mengetahui peranlll1 Pendidikan Agama Islamdalam meningkatkan
ibadah shalat siswa di SMAI AI-Azhar 2 Pejaten
G. Kisi-KisiInstrumen
Kisi Instrumen ini terdiri dari :
1. kisi-kisi observasi, kisi-kisi ini berisi mengenai gambaran nyata yang
akan dijadikan objek penelitian diantaranya adalah bagaimana
pelaksanaan bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2 Pejaten.
Kisi-kisi observasi tersebut adalah sebagai berikut dengan rujukan
buku Instrumen Penelitian Bidang Sosial karangan Hadari Nawawi dan
Tabe!. 1
Kisi-Kisi Observasi
KATEGORl
NO KLASIFIKASI
SBK BK CBK TBK
1 Bimbingan lbadab
l.Eektifitas program bimbingan
ibadah.
a. Shalat berj ama'ab
b.Pembiasaan shalat sunnah
rawatib
c. Shalat sunnab dhuha
d. Qiyamullail
e. Kelompok Pengkajian Islam
f.Pesantren Alam Cigombong
g.Pembinaan imam, qamat,
membaca al-qur'an, bacaan
shalat, zikir dan doa setelab
shalat
2. perhatian pihak sekolab
a.Memberikan arahan mengenai
tata cara beribadah
bMendampingi siswa dalam
setiap kegiatan bimbingan
ibadah
c.Memberikan teguran pada
siswa yang tidak
melaksanakan bimbingan
ibadah.
Keterangan: SBK: Sangat Balk
CBK : Cukup Baik
BK: Balk
2. Kisi-kisi wawancara adalah sebagai berikut:
[image:37.521.99.443.147.572.2]a. Wawancara langsung dengan guru Pendidikan Agama Islam
Tabel. 2
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
28
No. Jumlah.
No Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Program keJja bimbingan ibadah
a. macam-macam kegiatan
b. pembimbing/penanggung
jawab 1-4 4
c. tujuan
d. sanksi
2 Keadaan bimbingan ibadah di
sekolah
a. keefektifan
5,6 dan 7 3
b. kendala
c. solusi
3 Guru agama dan Shalat siswa
a. motivasi guru agama
b. kondisi shalat siswa
c. peranan bimbingan ibadah 8-11 4
terhadap shalat siswa
d. langkah ke depan
b. Wawancara tertulis dengan siswa
TabeJ.J
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No. Jumlah.
No fudikatof
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kebutuhan siswa terhadap
1 1
bimbingan ibadah di sekolah
2 Pengaruhlperubahan yang
dirasakan siswa setelah
2 1
mengikuti bimbingan ibadah di
sekolah
3 Kondisi ibadah siswa sebelum
memperoleh birnbingan ibadah di
3 1
sekolah (dilihat dari segi ketaatan
dan kualitas)
4 Peningkatan yang dirasakan siswa
terhadap ibadah shalatnya setelah
menperoleh bimbingan ibadah di 4 I
sekolah (dilihat dari segi ketaatan
dan kualitas)
4. kisi-kisi kuesioner (angket), adalah sebagai berikut:
Tabel. 4
No. Jmlh.
No variabel dimensi indikator
item item
1 Bimbingan lbadah Di Pelaksanaan
Sekolah bimbingan ibadah
di sekolah SMAl
AI-Azhar 2 Pejaten
•
Efektifitas 1. Efektifitas bimbingan 1 1pelaksanaan ibadah
bimbingan
ibadah
•
Perhatian pihak 1. perhatian terhadap tata 2 1sekolah dalam cara ibadah siswa
pelaksanaan 2. mendampingi dalam 3 1
bimbingan kegiatan bimbingan
ibadah ibadah
3. memotivasi siswa agar 4 1
cara ibadah
5. membimbing siswa dalam 6 1
membaca al-qur'an dan
bacaan-bacaan shalat.
6. memberikan 7 1
teguran/sanksi terhadap
pelanggaran bimbingan
ibadah yang dilakukan
siswa
7. mengontrol para siswa 8 1
yang tidak shalat
•
Kebutuhan 1. rasa butuh siswa terhadap 9 1siswa terhadap bimbingan ibadah
bimbingan 2. pengaruh bimbingan 10 1
ibadah di ibadah terhadap ibadah
2 Shalat Kontribusi
bimbingan ibadah
di sekolah dalam
meningkatkan
shalat siswa
•
Ketaatan ibadah I. ketaatan siswa dalam 11,12,4
shalat siswa melaksanakan shalat 5 13,14
(sebelum dan waktu dan shalat sunnah
sesudah
mendapatkan
bimbingan
ibadah di
sekolah)
•
Kualitas shalat I. membaca bacaan shalat 15, 16 2siswa (sebelum dengan baik, benar dan
dan sesudah tidak tergesa-gesa.
mendapatkan 2. ketepatan waktu dalam 17, 18 2
bimbingan melaksanakan shalat
bacaan shalat)
5. Pengamalan zikir dan doa 23,24 2
34
4. Dokumentasi yaitu mengadakan pemeriksaan terhadap dokumen
khusus guna memperoleh gambaran umum sekolah yang dijadikan
tempat penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Prosentase data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini
selanjutnya diolah dan dianalisa, sehingga dapat diambil kesimpulan.
Dalam pengolahan data, peneliti meogambil pola perhitungan dalam
bentuk persentase, artinya setiap data diprosentasikan setelah ditabulasikan
dalam bentuk frekuensi jawaban dalam setiap jawaban. Rumus yang
dijadikan pedoman dalam mencari setiap data adalah:
f
P=-xlOO% 5
N
P= Besarnya persentasi
F= Frekuensi
N= Jumlah sample
Untuk melihat besar kecilnya kontribusi bimbingan ibadah di sekolah
terhadap peningkatan shalat siswa di SMAI AI-Azhar 2 Pejaten, penulis
menggunakan tolak ukur dari variatif jawaban angket yang disediakan
dengan kategori sebagai berikut:
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
Jawaban selalu dan sering adalah kontribusi besar, jawaban
kadang-kadang adalah kategori kontribusi cukup dan jawaban tidak pernah adalah
kategori kontribusi kurang. Langkah selanjutnya penulis menafsirkan data
dan menyimpulkannya sebagai hasil penelitian.
Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
BABIV
RASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umnm SMAI Al-Azhar2Pejaten Jakarta Selatan 1. Tinjauan Arti Katap "Al-Azhar"
Masyarakat hanya mengenal kata AI-Azhar, lalu sering
menghubungkannya sengan AL-Azhar Kairo di Mesir. Asal mula nama
AI-Azhar, bila ditinjau dari kata AI-Azhar berasal dari kata zahara berarti
eemerlang. Dibaea AI-azhaar punya makna bunga. Dibaea AI-Azhar
artinya sangat eemerlang inilah pengertian yang benar yang dipakai dan
seeara sah seeara hukum.1
2. Logo Al-Azhar dan Maknanya.
Sekolah al-Azhar berlogo sebuah bangunan masjid. Secara deskriptif
bentuk logo asli AI-Azhar terdiri atas:
a. Kubah keeil muadzin di atas menara mengandung makna syiar Islam.
b. Tiga jendela kecil di atas menara di bawah kubah maknanya
tiga jenis kegiatan , dakwah, pendidikan dan sosial.
c. Kubah besar menampung berbagai kegiatan ummat.
d. Bulan sabit dalam arti siap membantu, menolong, memberikan solusi,
memberikan keteduhan.
e. Lingkaran terpadu dalam satu kesatuan, saling terkait tak terpisahkan.
f. Warna putih, tanda suci, bersih, ikhlas, amanah.
3. Sejarah Berdirinya SMAI Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan
SMA Islam AI-Azhar 2 dengan izin operasional Depdikbud No. Kep.
705p/101 AI/I/91, adalah sekolah umum swasta Islam berdiri ウセャiォ
tangggal 16 Juli 1990, di Jalan Siaga Raya Pejaten Bara!, Pasar Minggu
-Jakarta Selatan.
Gedung yang didirikan di atas tanah wakaf: Drg. Mohamad Isa
seluas: 1735 m2 ini, selain diperuntukkan bagi SMA IslamAl-Azhar 2,
1Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan KU)"sus Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar,
juga untuk SMP Islam AI-Azhar 2, dilengkapi dengan fasilitas, sarana,
prasarana yang memadai untuk menunjang bagi proses kegiatan sekolah.
SMA IslamAI-Azhar 2 adalah salah satu unit sekolah di bawah
naungan Yayasan Pesantren IslamAl-Azhar Bagian Pendidikan JI.
Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
SMA Islam AI-Azhar 2 bersama para guru, tata usaha dan karyawan
menata diri, memacu prestasi baik intra maupun ekstra kurikuler.
Alhamdulillah dengan usaha-usaha yang dilakukan, awal tahun 1994 SMA
IslamAI-Azhar 2 dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar Menengah
Depdikbud. No. 525/C1II93, memperoleh Status DISAMAKAN. Selanjutnya pada tanggal 15 Desember 2005 Status SMA IslamAl-Azhar 2
berubah menjadi TERAKREDITASI : A fAmat Baik).
4. Visi dan Misi SMAI A1-Azhar 2 Pejaten
a. Visi SMAI AI-Azhar 2 Pejaten
Mewujudkan cendikiawan muslim yang bertakwa, berakhlak mulia,
sehat jasmani dan rohani, trampil, penuh percaya diri, cerdas, cakap,
dan berwatak pejuang serta mampu mengembangkan diri dan keluarga
bertanggungjawab terhadap bangsa dan agamanya.
b. Misi SMAI AI-Azhar 2 Pejaten
1) Mengembangkan pribadi muslim yang dinamis, kreatif dan
inovati£
2) Meningkatkan kualitas sekolah dengan manajemen berbasis
sekolah.
3) Membentuk peserta didik yang berilmu tinggi dan
berwawasan luas.
4) Membentuk dan melahirkan tenag(l pendidik yang
berkualitas menguasai lPTEK dan IMTAQ.
5) Membangun dan ikut serta meningkatkan mutu
sekolah-sekolah Islam.
6) Berperan serta mengatasi anak-anak kurang mampu/putus
38
7) Berusaha menjadi perekat umat.
5. Program Pembinaan Murid
[image:47.528.99.445.148.696.2]a. Bidang Agama
Tabel. 5 No Tujuan Peningkatan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Target 100%
8trategi Pencapaian Target
l.melaksanakan shalat zhuhur berjma'ahdan
shalatjum'at
2.Pembinaan murid wanita yang berhalangan
shala!.
3. Pembinaan imam, muadzindankultum.
4. Tadarus al-qu'an
5. Pesantren alam Cigomboug.
6. Kelompok pengkajian Islam.
7. Pengajian guru dan karyawan.
8. Qiyamullail.
9. Pembinaan membaca al-qur'an.
10. Pelaksanaan shalat dhuha.
2 3 Pelaksanaan praktekke Islaman Peningkatan tata pergaulaan dan budaya yang Islami I.Ebta praktek.
2. Baksos kakak asuh.
100% 3. Amaliah ramadhan.
1) PHBI.
2)Kbatmul qu'an.
7. Umrab remaja.
l.Memasyarakatkan kalimat Thoyibah.
100% 2. Berbusana yang Islami.
3. Meningkatkan taOO pergaulan dan budaya
yang Islami.
Contoh: mengucapkan salam, infak,
b. Bidang Knriknlum
Tabel. 6
No Tujuan Target Strategi Pencapaian Target
I I. Remedial
2. Pengayaan.
Kenaikan 100% 3. Menumbuhkan sikap kompetitif
kelasX&Xl dalam bentuk
a.Tes
b.Kuis-kuis/lomba-lomba
2 Kelulusan I Remedial dan pengayaan.
kelas XlI 2.Pendalaman materi.
dengan 100% 3. Try out.
peringkat nilai 4. Layanan klinis.
15 besar DKI
3 SPMB 1. Bimbingan belajar.
65% 2. Pelatihan soal-soal dengan orientasi
kualitas SPMB.
3.Pelayanan konsultasi pemilihan
jurusan sesuai dengan passing grade.
4 Kejuaraan Juara 1. Program pelatihan.
dalam tingkat 2. Diperbanyak mengikuti lomba.
olimpiade propin
matematika, si
fisika, kimia,
biologi
astronomi dan
[image:48.528.100.441.120.653.2]40
[image:49.521.100.442.110.577.2]c. Bidang Kemuridan
Tabel. 7
No Tujuan Target 8trategi pencapaian target
Mempersiapkan 1. MOM
calon pemimpin 100% 2. Pembinaan kepemimpinan
1 yang
bertanggung
jawab dan
mandiri
2.1 .TOT (Training of Trainer)
2.2.LDK8 (Latihan Dasar
Kepemimpinan 8ekolah).
2.3.LLK (Latihan Lanjutan
Kepemimpinan).
3.Meningkatkan keterampilan
beroganisasi.
3.1. Regenerasi kepemimpinan
0818 danMPK.
3.2. Pengembangan ekskul.
3.3. Up Grading 0818.
3.4. Raker08181MPK.
4 Class meeting.
5Upacara bendera.
6 Baksos
7 PHBl
8 Rapat koordinasi bidang kemuridan.
9 Tasyakuran.
d. Bidang Ketahanan Sekolah
Tabel. 8
No Tujuan Target 8trategi Pencapain Target
1 Menciptakan I.Melaksanakan tata tertib secara
sikap disiplin
100% konsekwensi konsisten.
bagi warga 2. Melaksanakan operasi wijaya kusuma.
biasanya lebih mengarah kepada peningkatan kualitas shalat siswa. Kegiatan
bimbingan ibadah yang mempergunakan metode ini antara lain pembinaan
bacaan-bacaan shalat, doa, zikir setelah shalat dan pembinaan bacaan al-qu'an
serta konsultasi keagamaan.
Pelaksanaan pembinaan bacaan-bacaan shalat, doa, zikir setelah shalat
biasa dilaksanakan setelah siswa memperoleh buku panduan materi dari guru
pendidikan agama Islam. Buku panduan tersebut terdiri dari dua macam. Buku
panduan pertama berisikan materi bacaan-bacaan shalat dan artinya dan buku
panduan yang kedua berisikan materi doa dan zikir setelah shalat beserta
artinya. Materi hafalan dibagi sesuai dengan tingkatan kelas. Untuk kelas X
(sepuluh), materi hafalannya berupa bacaan-bacaan shalat sedangkan untuk
kelas XI (sebelas), materi hafalannya berupa doa dan zikir setelah shalat. Bagi
siswa laki-laki kelas XI (sebelas) akan mendapat giliran untukュ・ョェ。セゥ imam
ketika pelaksanaan shalat zuhur beJjamaah, dan menjadi pemimpin doa zikir
setelah pelaksanaan shalat zuhur beJjamaah.
Bagi kelas XII (dua belas) pengujian semua materi yang telah dihafal
dan dilaksanakan saat ujian praktek. Bagi kelas X (sepuluh) dan kelas XI
(sebelas) siswa diwajibkan untuk menyetor hafalan tersebut kepada guru
pendidikan agama Islam dalam jangka waktu maksimal I bulan. Hafalan
tersebut akan dinilai oleh guru dan dimasukkan sebagai nilai UHB (Ulangan
Harlan Bersama). Bagi siswa yang tidak menyetor hafalan dianggap tidak
mengikuti UHB I kali yang berakibat nilai pendidikan agama Islam bisa
dibawah SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yang telah ditetapkan
dan siswa akan dipertimbangkan kenaikan kelas pada tingkat berikutuya.
Pembinaan bacaan al-qur'an biasa dilak;sanakan setiap hari, 15 menit
sebelumjam pelajaran pertama dimulai. Yaitu padajam 06.55-07.10 Wib.dan
dipirnpin olehguru mata pelajaran pertama pada masing-masing kelas. Guru
dan siswa bertadarus bersama-sama, kemudian setelah beberapa ayat guru
mengetes bacaan al-qur'an siswa dengan cara bergiliran satu persatu dan
43
Konsulatasi keagamaan biasa dilaksanakan seeara fleksibel (tidak
ditentukan waktunya) di luar jam belajar mengajar. Konsultasi biasa
dilaksanakan apabila terdapat permasalahan dalam ibadah siswa maupun
masalah keagamaan lainnya.
Kegiatan bimbingan ibadah di sekolah SMAI AL-Azhar 2 Pejaten
yang menggunakan metode berkelompok antara lain pembiasaan shalat zuhur
dan jum'at berjama'ah setiap hari, pembiasaan shalat sunnah rawatib, dhuha,
maupun qiyamullaiI. Pembinaan tata eara ibadah siswa seperti pemberian
arahan, nasihat ataupun motivasi oleh kepala sekolah maupun para guru yang
lainnya. KPI (Kelompok Pengkajian Islam), KPI lebih bersifat diskusi
kelompok keeil yang dipimpin oleh lorang mentor/pembimbing. Kegiatan
yang lainnya adalah Pesantren Alam (SALAM) Cigombong.
Semua kegiatan ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Walaupun
demikian ada beberapa hal penting yang harus segera mendapatkan perhatian
dari pihak sekolah antara lain, kurang berjalannya pelaksanaan shalat zuhur
berjama'ah pada hari sabtu, terdapatny.a guru yang datang terlambat pada
waktu pelaksanaan shalat berjama'ah, kurang adanya sanksi yang tegas bagi
siswa kelas X yang tidak mengikuti kegiatan KPI, kurangnya tenaga mentor
dan kurangnya partisipasi para guru pacta kegiatan ini sertaguru yang menjadi
penanggung jawab kegiatan ini hanya terdapat lorang, menurut penulis
apabila tidak segera ditindaklanjuti maka akan semakin banyak siswa kelas X
yang tidak mengikuti kegiatan KPl. Namun seeara garis besar peneliti dapat
menyatakan bahwa pelaksanaan bimbingan ibadah di sekolah SMAI
AI-Azhar 2 Pejaten berjalan dengan baik. Sebagai pendukung dapat dilihat tabel
Tabel. 9
KATEGORl
NO KLASIFIKASI
SBK BK CBK TBK
I Bimbingan ibadah
A. Efektifitas program bimbingan ibadah
a. Shalat zuhur dan jum'at
.y
beIjama'ah
.y
b.Pembiasaan shalat sunnah rawatib
.y
c.Shalat sunnah dhuha
.y
d.Qiyamullaii
.y
e.KPI
.y
f SALAM cigombong
g.Pembinaan imam, qamat, membaca
.y
al-qu'an, bacaan shalat, zikirdan
doa setelah shalat
B. Perhatian pihak sekolah
.y
a.Memberikan arahan mengenai tata
cara beribadah
.y
b.Mendampingi siswa dalam setiap
kegiatan bimbinagan ibadah
.y
c.Memberikan teguran pada siswa
yang tidak melaksanakan
bimbingan ibadah
Ket: SBK: sangat balk
CBK: cukup baik
BK: balk
TBK: tidak baik
45
Tabel 10
Efektifitas Bimbingan Ibadah Di Sekolah
No
Altematif Jawaban F %1 Selalu 25 52%
2 Sering 10 21%
3 セ。、。ョァMォ。、。ョァ 13 27%
4 ifidak pemah 0 0%
Jumlah 48 100%
.
.
Berdasarkan tabel dl atas, responden yang menJawab selalu seJumlah 25
orang (52%), yang menjawab sering sejumlah 21 orang (27%) dan yang
menjawab kadang-kadang sejumlah 27 orang (21%) yang menyatakan bahwa
bimbingan ibadah di sekolah berjalan dengan baik, serta tidak ada satu
orangpun yang menjawab tidak pemah.
Walaupun terdapatnya kekurangan pada pelaksanaan bimbingan ibadah
di sekolah SMA! Al-Azhar 2 Pejaten. Namun, peneliti dapat menyatakan
bahwasanya semua kegiatan telah berjalan dengan baik dan pihak sekolah
telah berusaha semaksimal mungkin. Pihak sekolahpun sangat memperhatikan
ibadah shalat para siswa, bukan hanya guru pendidikan agama Islam saja
bahkan kepala sekolah beserta staf-stafuyapun ikut pula memperhatikan tata
eara ibadah shalat siswa. Dapat diambil contob, jika terdapat pennasalahan
dengan tata eara ibadah shalat siswa maka, pihak sekolah akan segera
mungkin memberikan arahan atau nasehat kepada siswa yang bersangkutan
ataupun dengan penyampaian seeara umum di depan seeara fleksibel setelah
pelaksanaan waktu shalat dhuha, zuhur dan jum'at ataupun pada waktn
qiyamullail. Hasil penelitian penulis dapat dibuktikan dengan hasil jawaban
Tabelll
Perhatian Pihak Sekolah Terhadap Tata Cara Ibadah Siswa
No Altematif Jawaban F %
1 Selalu 29 60%
2 Sering 11 23%
3 IKadang-kadang 8 17%
4 fridak pemah 0 0%
[image:54.521.100.405.139.273.2]Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan, responden yang menjawab selalu sejumlah
29 orang (60%), yang menjawab sering 1I orang (23%), dan yang menjawab
kadang-kadang 8 orang (17%), serta tidak ada satu orangpun yang menjawab
pihak sekolah tidak pemah memberikan perhatian terhadap tata cara ibadah
siswa. Hal ini menunjukkan bahwapihak sekolah selalu memperhatikan tata
cara ibadah para siswanya
Tabel12
Pihak Sekolah Mendampingi Dalam Kegiatan Ibadah (shalat beJjama'ah)
No AltematifJawaban F %
1 Selalu 33 69%
2 Sering 12 25%
3 lKadang-kadang 3 6%
4 lTidak pemah 0 0%