BAGIAN ANATOMI SISTEM KULIT (INTEGUMEN)
Fungsi Kulit :
• Perlindungan mekanik terhadap jaringan yang ada di bawahnya
• Mencegah kekeringan dan gangguan terhadap keseimbangan air dalam tubuh
• Membantu mengatur pemindahan panas antara tubuh dan lingkungan • Mencegah masuknya organisme dan materi yang dapat menimbulkan
kerusakan di dalam tubuh
• Membantu pernafasan, sekresi, ekskresi, indera, pergerakan, dan lain lain
POLA DASAR KULIT AVERTEBRATA DAN VERTEBRATA Pada Avertebrata (Misal Arthropoda, Anelida, Mollusca)
Kulit terdiri atas satu lapisan sel yang disebut epidermis, sedangkan pada bagian luar tertutup oleh lapisan non seluler yang disebut kutikula (kitin, kapur) yang disekresikan oleh epidermis.
Pada Vertebrata (Tetrapoda) Kulit terdiri atas dua lapisan yaitu : a.Lapisan Epidermis
1. Stratum korneum (selsel mati)disusun oleh keratin (tidak larut dalam air) untuk mengatur masuk dan keluarnya air. Tahan terhadap bakteridapat mencegah infeksi
2. Lapisan transisional (lapisan tipis)
3. Stratum germinativum (Aktif membelah) b.Lapisan Dermis (Corium)
1. Pembuluh darah 2. Jaringan Lemak
Kulit Vertebrata
Epidermis ; mempunyai kelenjar mukus Dermis :
Fungsinya : Ukuran lebih tipis
1. Sekresi lendir Pada sirip mereduksi menjadi membran gasal
2. Sebagai proteksi 3. Membersihkan tubuh 4. Mengurangi hambatan 5. Membantu osmoregulasi
Sisik merupakan derivat dari lapisan dermis. Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu Placoid, Cosmoid, Ganoid, Cycloid dan Ctenoid.
Sisik Placoid
Sisik Cosmoid
Sisik ini hanya ditemukan pada ikan fosil dan ikan primitive yang sudah punah dari kelompok Crossopterygii dan Dipnoi. Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan, yang berturutturut dari luar adalah vitrodentine, yang dilapisi semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan terkuat dan noncellular, terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat selsel hidup yang menutup permukaan. Tipe sisik ini ditemukan pada jenis ikan Latimeria chalumnae.
Sisik Ganoid
disebut ganoine yang materialnya berupa garamgaram anorganik, kemudian lapisan berikutnya dalah cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah dan bagian atas. Ikan bersisik type ini adalah antara lain, Polypterus, Lepisostidae, Acipenceridae dan Polyodontida
Sisik Cycloid dan Ctenoid
sisik ctenoid dilengkapi dengan ctenii (gerigi kecil). Focus merupakan titik awal perkembangan sisik dan biasanya berkedudukan di tengahtengah sisik.
6. Sisik cycloid Sisik ctenoid
7.
AMPHIBI :
• Epidermis : terdapat kelenjar multiselular: Kelenjar mukus : Fungsi : respirasi
evaforasi air tubuh
Kelenjar granular : fungsi : sekresi zat bau dan racun • Dermis : terdapat rongga limf dan serabut otot
REPTILIA:
Pada beberapa spesies terdapat tipe kelenjar berikut pada kulit: • Kelenjar seks
• Kel. Femoral
• Kelenjar mukus tidak ada. • Sisik tanduk tidak berlendir AVES :
• Kulit tipis, sedikit memiliki keratin
• Hubungan dengan jaringan dibawahnya tidak erat
• Derivat kulit: bulu, paruh, sisik kaki, tagi, kel. Uropygium Macammacam bulu (gambar bulu):
Plumae : bulu penutup yang memberikan bentuk tubuh Plumulae : tidak mempunyai rachis
Filoplumae : bulu rambut
MAMALIA :
• Kulit lebih tebal
• Turunan kulit pada mamalia Cakar : unguis dan sub unguis bawah Telapak: turunan dari cakar
Sisik : pada Polidota Pangolin
Kelenjar : keringat, lemak, mamae, bau Rambut
Tanduk :
Tanduk jerapah : penonjolan tulang tengkorak Cula badak
Tanduk sejati : perluasan dari tulang frontalis yang dibungkus oleh dermal permanen
MANUSIA : Epidermis :
Stratum corneum (jauh lebih tebal pada telapak tangan dan kaki dibanding tempat lain)
stratum lucidum stratum garnulosum stratum spinosum stratum germinativum Dermis :
jaringan ikat saraf
Kult manuusia
Protozoa ; hanya satu membaran sel
Coelenterata, Plathyhelminthes, beberapa Molusca ; satu lapisan epidermis dan satu lapisan kutikula.
Insekta dan Gastropoda ; Epidermis dan chell (eksoskeleton) Arthropoda darat ; epidermis dan kutikula tipis
Amphioxus ; epidermis terdiri atas satu lapis epitel kolumnar yang dapat mensekresikan kutikula. Sedangkan dermis berupa jaringan ikat longgar.
Ikan ; epidermis terdiri atas beberapa lapis sel tanpa stratum corneum, ada kelenjer mukosa sehingga menyebabkan tubuh ikan licin. Sisik tertanam pada dermis. Dermis ini tersusun dari jaringan pengikat longgar/padat.
darahsarafkelenjar.
Reptilia ; epidermisstratum corneum berkembang baik, terdapat sisik, dermis lapisan superpisiallapisan dalam (jaringan ikat).
Aves ; epidermisstratum corneum: bulu, sisik, dermis serabut jaringan pengikat.
Mamalia ; kulit relatif tebal terutama dermisnya, startum corneum : rambut dan kuku.
sel epidermis kelenjar minyak, kel. Keringat, kelenjar sebacea, mamae gland.
SISTEM RANGKA
• Menyokong dan memberi bentuk pada tubuh
• Melindung organorgan vital dan mempertahankan jaringanjaringan lunak dari pengaruh gravitasi
• Sebagai basis yang kuat bagi perlekatan otototot
• Otot2 dilekatkan pada tulang dengan perantaraan tendontendon yang menembus periosteum (jaringan ikat fibrosa yang melapisi tulang). • Sebagai tempat penimbunan
• Ex; 99% kalsium tubuh terdapat pada tulang, 80 % posfor, 25 % Sodium, dan mineral lainnya
• Sebagai pabrik pembentuk sel darah (hematopoiesis)
• Di dalam sumsum tulang terdapat bermacammacam sel immature, sel sel darah, dan lemak.
Struktur Tulang;
• Osteosit terdapat di dalam lakuna (rongga kecil)
• Saluransaluran Havers saling berhubungan satu sama lain lewat saluran Volkmann
Berdasarkan ukuran dan bentuk tulang dapat dibedakan 4 kelompok: • Tulang Panjang
Terdapat pada ektremitas (anggota gerak), tersusun atas batang tulang • Tulang Pendek
Tersusun atas tulang spongiosa (pada bagian dalam) yang dikelilingi selapis tulang kompakta, bentuk seperti kubus, misalnya tulang karpal pada pergelangan tangan dan tulang tarsal pada pergelangan kaki
• Tulang Pipih
Terdiri atas dua lempeng tulang kompakta menyelubungi satu lapisan tulang spongiosa yang terdesak diantaranya. Misalnya kosta, skapula, sternum, dan tulangtulang kranium.
• Tulang Irreguler
Struktur sama dengan tulang pendek, yaitu tulang spongiosa yang terjepit dalam lempeng tipis tulang kompakta. Ex. Vertebra, osikula pada telinga.
Substansi Persentase
1. Air
2. Molekul organik
3. Kolagen
4. Proteoglikan
5. Garamgaram anorganik
6. Kalsium posfat
7. Kalsium karbonat
8. Magnesium posfat
9. Garamgaram Na dan K, dsb
• Fetus umur 3 bulan setelah konsepsisudah mempunyai rangka lengkap
• Rangka fetus terdiri dari kartilago hialin
• Tulang kranium dan muka terdiri dari membran fibrosa
• Bulanbulan berikutnya terjadi ossifikasi, pada saat lahir belum
sempurna maturasi, modifikasi dan pertumbuhan tulang berlanjut sampai umur 21 tahun
• Kartilago menyediakan lingkungan bagi pembentukan tulang yang baru dan akhirnya digantikan tulang pada saat ossifikasi berlanjut.
Ada dua macam ossifikasi:
– Ossifikasi intra membrantulang berkembang dalam membran jaringan fibrosa
– Ossifikasi endokondraltulang terbentuk dalam model kartilago Ad. 1. Ossifikasi intramembran
• Dalam setiap membran dalam skeleton prototipe skeleton fetus, osteoblast mensekresi substansi interseluler organik dari tulang dan segera terjadi kalsifikasi (deposisi garamgaram Ca dalam substansi interseluler)
• Dari pusat ossifikasi ini terbentuk spikula tulang kecilkecil dalam anyaman radier. Osteoblast menyusun diri mengerumi tepitepi bebas dan permukaan spikula pada saat spikula terjalin dan berkoalesensi beberapa osteblast terjebak dalam ronggarongga kecil (lakuna) dan menjadi osteosit
• Lambat laun tulang mendapatkan bentuknya dan osteoblast menyelubungi tulang sepongeus dengan lapisan tulang kompak.
Ad.2. Ossifikasi Endokondral
• Terjadi pada sebagian besar tulang dalam tubuh
• Pertumbuhan memanjang terjadi suatu lempeng pertumbuhan yang tersusun atas lapisanlapisan kartilago
• Dimulai dengan membesarnya selsel kartilago pada areaarea tertentu yaitu pusat ossifikasi primer yang pada tulang panjang terdapat pada diafisis dan epifisis.
• Selsel kartilago segera menghilang, meninggalkan ronggarongga yang diinvasi pembuluh darah dari perikondrium (membran fibrosa yang menyelubungi kartilago).
• Osteoblast bergerak mengikuti pembuluh darah kedalam dan mulai mensekresi komponen organik tulang seperti serabut kolagen dan substansi semen. Garamgaram Ca dideposisi dan pembuluh darah bercabangcabang ke seluruh bagian tulang yang sedang tumbuh
• Pembentukan tulang meluas dari pusatpusat osifikasi dan sejalan dengan itu terjadi destruksi kartilago secara terus menerus pada bagian bagian dekatnya.
• Akhirnya hanya tertinggal 2 garis tipis kartilago, terdapat diantara diafisis, dan tiap epifisis disebut lempeng epifiseal yang akhirnya digantikan oleh tulang pada saat pertumbuhan tulang sudah lengkap dan epifisis dinyatakan tertutup
• Sumsum terbentuk dalam ronggarongga di dalam anyaman spongeus • Rongga di pusat diafisis bersatu membentu rongga sumsum
• Disebelah kartilago, osteblast diantara kartilago dan perikondrium mulai membentuk lapisan tulang kompak mengelilingi diafisis
• Tulang berangsurangsur tumbuh melingkar pada saat lapisan tulang kompak berikutnya terbentuk.
RANGKA MANUSIA
Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu :
• Rangka Aksial (sumbu) ; t/d tengkorak (cranium), ruas tulang belakang (columna vertebralis), tulang rusuk (costa), dan tulang dada (sternum)
• Rangka Apendikular (Anggota) ; t/d gelang bahu (gelang pektoral) dengan anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvik dengan anggota belakang.
Tulang Tengkorak (Cranium)
Dibangun oleh tulangtulang otak dan tulangtulang muka dengan bagianbagian sebagai berikut:
• tulang frontal ; tl. Paling depan dari otak dan merupakan dahi dari tengkorak. Di sebelah belakang sutura koronalis tulang frontal berbatasan dengan sepasang tulang tl. Parietal dan sebelah lateral berbatasan dengan sayap dari tl. Sfenoid.
• Tulang parietal ; terdapat sepasang dan merupakan atap serta dinding lateral dari tengkorak. Kedua tulang parietal bertemu di tengahtengah atap tengkorak pada sutura sagitalis. Di belakang tl. Parietal terdapat tl. Oksipital dibatasi oleh sutura lamodoidales. Di sebelah lateralventral tl. Parietal berbatasan dengan tl. Temporal.
• Tulang Oksipital ; merupakan bagian belakang dari otak, membatasi bagian atas dan lateral dari foramen magnum tempat medula spinalis meninggalkan otak. Pada sebelah kiri tl. Oksipital terdat sepasang bonggol yang disebut kondil oksipital yaitu tempat persendian vertebra leher.
• Tl. Temporal ; terdapat sepasang di bagian lateral dari tengkorak, sebelah anterior berbatas dengan tulang sfenoid, sebelah superior dgn tlg parietal, dan posterior dengan oksipital.
• Tl. Sfenoid ; bentuknya tidak beraturan, seakan seperti kupukupu, alas dari otak, terletak pada dasar lateral dari tengkorak, badan sfenoid bentuknya menyerupai kubus.
2. Tulang Rangka Muka Terdiri dari :
• tl. Nasal ; 2 buah, ukuran kecil, merupakan atap rongga hidung. Tl. Ini beruhubungan satu sama lain di garis tengah dan sebelah atasnya dengan bagian tulang frontal, lateral dengan pelat tegak lurus dari tl. Etmoid dan septum tl. Nasal.
• Tl. Nasal Koncae inferior ; berupa gulungan tulang, disebelah lateral berbatas dengan tl. Maksila, tl etmoid, tl. Lakrimal, dan tl. Palatum. Tl. Ini menonjol ke tengah rongga nasal sebagai pelat tl. Pipih.
• Tl. Lakrimal ; seperti sisik, terletak pada dinding medial orbita dan turut membentuk dinding samping rongga hidung, berbatas dengan tl. Maksila dan tl. Nasal koncae inferior.
• Tl. Maksila ; bentuk tak menentu, terdapat di bagian depan muka rahang bawah tepat dibagian bawahnya. Dalam badan maksila terdapat sinus maksila atau Hidmore antrum yang berhubungan dengan rongga hidung. • Tl. Zigomatik ; membentuk rangka pipi, sebelah medial berbatas dengan
tl. Maksila, bagian atas dengan tl. Frontal, lateral dengan tl. Temporal dan belakang dengan sayap Sfenoid yang merupakan bagian tengah dari lengkung zigomatikus.
• Tl. Palatinum ; merupakan bagian posterior dari palatum durum dan bagian dinding lateral khoane
• Tl. Vomer ; berbatas dengan tl. Etmoid, membentuk bagian dari septum nasal
• Tl. Mandibula ; tl. Rahang bawah, pada tul ini terdapat alveoli dan merupakan tempat tertanamnya gigi bagian bawah, bagian belakangnya membentuk prosesus kondiloideus.
Ruas Ruas Tulang Belakang
(Columna Vertebralis)
Terbagi menjadi 5 macam :
• vertebrae lumbalis 5 ruas (pinggang) • vertebrae sakralis 5 ruas (pelvis)
• vertebrae kaudalis 4 ruas (koksik/ekor) ; sangat kecil, kasar, berbentuk segitiga, dan merupakan ujung bawah dari kolumna vertebralis. Keempat ruas tersebut pada orang dewasa mengalami fusi dan bersendian dengan sakrum.
Total : 26 pasang
Suatu vertebrae terdiri dari : • sentrum (badan)
• Tulang Dada (Sternum)
• Jumlahnya 12 pasang, setiap rusuk mempunyai 2 kepala yaitu tuberkulum dan kapitulum. Tuberkulum bersendian pada fase kosta transversus atau diapofisis, sedang kapitulum bersendian pada dua sentrum dari vertebrae. Dua rusuk paling bawah hanya mempunyai kapitulum saja.
• Rusuk pertama pendek, sangat lengkung, dan lebar. Rusuk ini disebut kostae verae. Rusuk ke delapan sampai sepuluh rawan prostanya melekat pada rusuk ke tujuh disebut kosta spurie. Rusuk ke 12 dan 11 bagian depannya tidak melekat pada sternum tapi menggantung disebut kostae fluktuantes.
• Gelang Pektoral
Dibangun oleh tulang skapula, dan klavikula. Tulang skapula berbentuk
• tl. Ulna ; tulang yang panjangnya dari rangka lengan bawah. Mudah ditelusuri dengan jari tangan, mulai dari bawah siku terus ke bawah jari kelingking. Ujung bawah lebih kecil, sebelah luar mempunyai bonggol yang disebut kepala ulna.
• tl. Radius ; rangka tl. Yang lebih pendek dari lengan bawah, terletak pada sisi arah ibu jari. Ujung proksimalnya merupakan diskus yang bulat disebut kepala radius yang bersendian dengan humerus dan ulna. • Karpus (pergelangan tangan) ; disokong oleh 8 tulang yang tersusun
dalam dua baris. Pada baris proksimal tersusun tulang skafoideus, lunates, triquetum, dan pisiformis. Pada distal terdiri dari tulang
trapezium, trapezoid, kapitate, dan humate. Susunan delapan tulang ini memungkinkan gerakan dari pergelangan tangan.
• Metakarpus ; tulang telapak tangan, ada 5 buah, metakarpal pertama pangkalnya bersendian dengan trapezium, dan dapat bergerak bebas. Metakarpal yang lainnya pada bagian proksimalnya bersendian dengan sesamanya, dan bagian distal masingmasing metakarpal bersendian dengan ruas jari.
• Gelang Pelvik (Gelang Panggul)
Rangka Ekstremitas Bawah
Dibangun oleh tulangtulang ; femoris, tibia, fibula, tarsus, metatarsus, dan ruas tulang jari.
• Tl. Femoris ; tulang paha yang pada ujung proksimalnya terdapat kepala, leher dan trokhanter mayor dan minor. Kepala os femoris licin berbentuk bulat dan terletak dalam asetabulum. Trokhanter mayor merupakan penonjolan lateral dari batang tulang femur pada pertemuannya denga leher, sedangkan trokhanter minor terdapat pada tepi sebelah leher. • Patela ; tulang yang tertanam dalam tendo dari muskulus ekstensor dari
paha. Terdletak di depan lutut jika kaki direntangkan, tetapi jika lutut ditekuk tlang akan terbenam dalam fosa intercondilaris.
• Tibia ; merupakan tulang terbesar dari betis dan dinamakan juga tulang kering. Ujung proksimalnya besar dan mempunyai kondil lateralis dan
• Fibula ; tulang yang ramping disebelah lateral, dari betis. Ujung
proksimal (kepala) berbentuk bonggol dan persendian dengan kondilus
• Tarsus ; t/d tulang talus, kalkanus dan kuboid. Talus terletak dibagian belakang kaki dan dan terletak anatar maleolus lateralis dari fibula. Kalkanus terletak dibawah talus merupakan tumit dan merupakan tulang tarsalia paling besar. Kuboid terdapat di depan kalkanus sebelah luarnya.
• Metatarsus ; terdapat 5 ulang metatarsalia, tiga diantaranya di sebelah dalam, ujung distalnya masingmasing bersendian dengan falanges proksimal.
ARTIKULASI (PERSENDIAN) ANTAR TULANG
(misalnya sendi bahu) ada juga sendi tulang yang tidak memungkinkan pergerakan sama sekali, mislanya sutura pada tengkorak.
Komponenkomponen penunjang sendi :
• Ligamen ; Merupakan jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan mencegah berubahnya posisi tulang.
• Kapsul sendi ; Merupakan lapisan serabut yang berfungsi untuk melapisi sendi dan menghubungkan dua tulang yang membentuk persendian. Dibagian persendian yang memiliki kapsul sendi terdapat rongga • Cairan sinovial ; merupakan cairan pelumas pada ujungujung tulang
yang terdapat pada kapsul sendi.
• Tulang rawan hialin ; merupakan jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang yang membentuk persendian. Ini penting untuk menjaga benturan yang keras.
Berdasarkan pergerakan sendi dibedakan atas 3 macam: A. Diartosis
Yaitu hubungan antar tulang satu dengan yang lain tanpa dihubungkan oleh jaringan sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan secara bebas. Menurut Arah pergerakannya Diartosis dibedakan menjadi :
• 2. Sendi putar ; dapat bergerak berputar atau rotasi. Ex; sendi lengan atas dan lengan bawah, sendi tl. Tengkorak dengan tl. Atlas.
• 3. Sendi pelana ; memungkinkan bebrapa gerakan rotasi namun tidak ke semua arah. Ex; sendi telapak tangan dan jari tangan.
• 4. Sendi engsel ; memungkinkan gerakan ke satu arah. Ex; sendi antar ruasJari, sendi paha dan betis.
• 5. Sendi luncur ; persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Ex. Sendi pergelangan kaki.
B. Sinartosis
Merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Dibagi menjadi dua yaitu :
• Sinartosis sinkondrosis ; merupakan sinartosis yang tulangnya
dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago). Ex. Sendi ruasruas tulang belakang, sendi tulang rusuk dan tul dada.
• Sinartosis sinfibrosis ; merupakan sinartosis yang tulangnya
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa). Ex. Hubungan ntar sendi tulang tengkorak.
C. Amfiartosis
Bentuk hubungan tulang antar kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan kartilago sehingga memungkinkan sedikit gerakan. Terbagi atas dua macam :
• Simfifisis ; sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Ex. Ruas tulang belakang dengan tulang rusuk, sendi pubis.