• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Pencalonan Kepala Daerah (Studi tentang, Kemenangan Pangonal Harahap dan Andi suhaimi Dalimunte Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Labuhan Batu 2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Pencalonan Kepala Daerah (Studi tentang, Kemenangan Pangonal Harahap dan Andi suhaimi Dalimunte Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Labuhan Batu 2015)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DINAMIKA SOSIAL, POLITIK DAN SEJARAH PEMUDA PANCASILA KABUPATEN LABUHAN BATU

2.1. Interaksi Organisasi Kemasyarakatan

Partisipasi atau keterlibatan masyarakat dalam berpolitik merupakan

ukuran demokrasinya suatu Negara. Dapat kita lihat dari pengertian demokrasi itu

sendiri yang secara normatif adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan

untuk rakyat, ungkapan ini diterjemahkan dalam setiap negara yang menganut

demokrasi, di Indonesia tercantum di dalam UUD 1945 (setelah Amandemen)

pada Pasal 1 ayat (2): “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan

menurut Undang-Undang Dasar”. Rakyat membuat kontrak sosial lewat

perwakilannya untuk mendelegasikan kekuasaannya kepada pemerintah yang

dipilih. Maka akan ada aturan main yang berupa Undang-Undang Dasar,

Peraturan Hukum dan sebagainya. Kemudian dibuat dan ditetapkan dengan

maksud agar dengan sarana-sarana kekuasaan titipan yang dilaksanakan oleh

pejabat atau penguasa itu benar-benar mulus lurus, benar dan jujur demi

(2)

kepentingan pribadi para pemimpin dan pejabat untuk mengeruh keuntungan dan

memperkaya diri41

Fenomena pengangguran pemuda di setiap kampung atau

dikantong-kantong pemukiman kelompok etnis, menjadi salah satupenyebab munculnya

perkelahian antar kampung. Anak-anak muda ditiap kampung/pemukiman

kelompok etnis di pinggiran Kota Medan, padawaktu itu, membentuk

satuan-satuan pemuda dengan dasar solidaritas teritorial/etnis. Sebut saja seperti di

beberapa kampung terdapat satuansatuan pemuda dengan nama: Cross-Boys

Medan Baru, Jati Boys di JalanJati, Seri Boys, Viking Boys, Mongol Boys, Tar Tar

Boys di Sukarame,dan lain-lain. Satuan-satuan pemuda kampung itu juga .

Begitu kuatnya keingingan warga untuk berpolitik, dalam arti merebut

pengaruh dan kekuasaan dalam negara, menyebabkan perhatian pada ekonomi

nyaris terabaikan Strategi-strategi untuk mengembangkan sumber daya ekonomi

negara kurang mendapat perhatian dalam arus pemikiran umum elit politik pada

masa itu. Aktivitas-aktivitas ekonomi kurang terprogram secara berarti dalam

kebijakan pemerintah. Ia dibiarkan berkembang begitu saja seperti sediakala,

meniru dan mengikuti keadaan yang ada di masa-masa sebelumnya. Tetapi dalam

keadaan itu sentralisasi ekonomi oleh negara justru terus berlangsung sehingga

ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah menjadi begitu terasa. Akibatnya

kekuatan ekonomi di masing-masing daerah semakin melemah untuk

mensejahterakan penduduk yang hidup di daerah tersebut.

41

(3)

merekrut pemuda pelajar yang pada dasarnya terikat oleh kesadaran etnis dan

teritorialnya

Tetapi dalam praktiknya, berbagai masalah muncul dalam pnerapan

desentralisasi tidak berbanding positif dengan tujuan yang semestinya di tingkat

lokal. Pemilihan kepala daerah secara langsung yang di harapkan akan

menjalankan nilai-nilai kearifan lokal malah menjadi ruang untuk tujuan

kekuasaan semata-mata dalam mencapai tujuannya. Berbagai praktik dilakukan

untuk kepentingan yang praktis dengan cara-cara yang inkontitusional yaitu

dengan pemaksaan, uang, lobi-lobi, curang dan sebagainya dengan mengatas

namakan Demokrasi

Dalam buku Vedi R Hadiz yang mengatakan bahwa peran elit-elit politik

dalam menggerakkan lembaga-lembaga politik dengan uang dan kekerasan agar

saling menguntungkan42

Dalam situasi sosial segregatif itu kebudayaan masing-masing kelompok

etnis mengalami proses retribalisme. Kebudayaan leluhur dari masing-masing

kelompok etnis tidak mengalami pengikisan, melainkan justru menguat kembali.

Identitas etnis semakin terpelihara dan loyalitas kepadanya pun semakin

dipertinggi oleh warga masing-masing kelompok etnis. Oleh sebab itu, persaingan . Pasca runtuhnya orde baru kelompok kekerasan dapat

beradaptasi dengan perubahan sistem yang ada. Konsep preman disebut vrijman

dalam bahasa Belanada yang berkonotasi orang yang tidak memiliki pekerjaan

yang perilakunya kasar, licik, curang, berkata kotor dan sebagainya.

42

(4)

antar kelompok etnis yang identik dengan persaingan antar kampong.

Daerah-daerah perbatasan teritori antar kelompok etnis termasuk wilayah yang paling

mudah dijangkiti oleh kerusuhan berupa “perang massal” antar kampung. “Perang

massal” ini biasanya dipelopori oleh para pemuda yang senantiasa siap tempur

sekalipun berawal dari hal-hal yang sepele dalam kehidupan sehari-hari.43

Pemuda-pemuda yang disebut dengan istilah cross-boys yang merupakan

bagian integral dari “pemuda kampung” tumbuh pada dasawarsa 1950-an hingga

awal 1960-an. Di waktu itu sebagian anak anak muda pelajar memperlihatkan

gaya dan tingkah polanya yang“nakal” seperti kumpul-kumpul di persimpangan

jalan, lepas dari control orang tua, merokok, cari uang tidak bisa, suka iseng

menggoda perempuan dan juga mengganggu orang-orang yang sedang lewat.

Tidak jarang kelakuan mereka memancing marah orang lain sehingga

menimbulkan perkelahian, seperti gaya “mejeng” anak muda dewasa ini.Berkelahi

keroyokan di bawah seorang pemimpinnya yang disebut chips.Begitupun, yang

namanya perkelahian, selalu dapat menimbulkan keresahan. Anak-anak “nakal”

seperti ini sering juga dijuluki sebagai“preman lontong 44

Kesatuan dan persatuan yang solid dari suatu kelompok adalah satu

kesatuan yang tak ternilai harganya bagi para “preman”. Dengan persatuan dan

kesatuan yang kuat, mereka dapat mempertahankan atau mengembangkan

sumber-sumber penghidupannya di bioskop-bioskop maupun di tempat-tempat .

43

Muryanto Amin, Politik Simbiosis Mutualisme Dan Transaksional (studi Reslasi Organisasi pemuda dengan Calon Anggota DPR RI Dapil 1 Sumatera Utara) Vote Institute : hal 38-39

44

(5)

yang lain. Hal ini menjadi suatu keharusan karena biaya penghidupan untuk

menopang gaya hidup mereka kian hari kian bertambah besar. Tidak berbeda

seperti kehidupan para ambtenar umumnya, para preman tampil dengan pakaian

necis, rambut klimis,sepatu mengkilap ditambah wewangian. Mengisap rokok

kelas menengah dan meminum minuman keras, menikah dan berketurunan,

membina rumah tangga dengan satu atau lebih perempuan. Oleh karenanya,

keinginan untuk merebut dan menguasai sumber-sumber daya yang lebih banyak

tak dapat dihindari. Akibatnya perkelahian dengan kelompok45

Menurut Muryanto Amin preman merupakan konsep sumber kekuasaan

yang mengandalakan kekuataan, keberanian, dan fisik semata

Reformasi sebagai proses demokratisasi menjadi label terhadap berbagai

kepentingan yang kemudian menjustifikasi tindakan-tindakan sosial, politik, dan

ekonomi yang bertolak belakang dengan demokrasi itu sendiri, Konseptualisasi

tentang Preman (Organisasi Kemasyarakatan) dalam bahasa Belanda, preman

disebut vrijman. Pada saat itu,vrijman berkonotasi netral sebagai tuna karya atau

orang yang tidak memiliki pekerjaan. Preman pada gilirannya dicap sebagai

orang-orang tak bermoral. Orang yang tidak memiliki sopan-santun, arogan, licik,

bengis, curang, culas, rakus, dan bermuka tembok. Preman dimaknai dari sikap

atau tingkah lakunya, bukan hanya sebagai istilah semata.

46

45

Ibid

46

Muriyanto Amin. Op cit hal 39-41

.seorang preman

sering sekali merintah, memaksa, dan mengintimidasi agar seseorang mengikuti

(6)

demikian eksetensi mereka tidak hilang, sebab tidak sedikit dari para preman

dapat menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.

.Otonomi daerah sejatinya memberikan kewenangan kepada pemangku

kekuasaan di daerah malah memeperkuat peran masyarakat sebagai pemilik

kewenangan dan kedaulatan di tingkat lokal. Munculnya kelompok kekerasan

bukan tanpa sebab, karena kelompok ini sengaja direkrut oleh kekuasaan orde

baru untuk melancarkan kegiatan politiknya. Akibatnya para preman ini begitu

leluasa dalam menjalankan praktik-praktik kegiatannya yang illegal. Hal ini juga

ditemui dalam organisasi pemuda pancasila yang membasmi dan membunuh

komunisme di sumatera utara47

Organisasi kemasyarakatan sebagai paramiliter ini berfungsi sebagai

operator politik Orde Baru. Bersama dengan aparat keamanan melakukan

intimidasi tidak resmi untuk penguasa kepada para pejabat di tingkat lokal .

48

47

Muriyanto Amin. 2014, Relasi jaringan Organisasi Pemuda Dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Jurnal Komunitas Research & Learning Sosiology and Antropology : hal 152

48

Okamoto Masaaki dan Abdur Rozaki. 2006. Kelompok Kekerasan dan Bos Lokal di Era Reformasi.IRE Press. hal. 16.

.

Preman memiliki watak kekerasan yang selama ini lazim dipraktekan oleh rezim

Orde Baru. Salah satu bentuk tempaan orde baru terlihat bagaiman preman

dirangkul dan kemudian dilatih sebagai mesin pembersih proyek-proyek Negara.

Mulai dari kerusuhan, pembunuhan, hingga penculikan. Setelah mereka selesai

melaksanakan tugas, satu persatu mereka pun dibinasakan, lewat modus

(7)

belakangkan seorang preman melakukan tindakan filantropi berupa amal kepada

masyarakat, seperti bantuan berobat bagi keluarga tidak mampu, trasportasi dan

keuangan bagi para korban konflik Aceh, khitanan massal, dan sebagainya.

Sebagai operator politik penguasa, organisasi pemuda yang memiliki cukup

banyak anggota ini berperan penting dalam setiap pemilihan umum masa itu.

Mereka disebar kesemua tempat untuk memastikan tidak ada penyelewengan

keinginan rezim penguasa. Sebagai sebuah organisasi preman, tentu saja kerjaan

mereka dekat dengan dunia kriminal. Akan tetapi mereka selain berprofesi dalam

dunia kriminal, juga mendapatkan kedudukan tersendiri dalam sistem Orde Baru,

dimana mereka dapat bolak-balik antara dunia kriminal dan dunia masyarakat

terhormat, seperti pengusaha atau tokoh masyarakat

Preman yang memiliki watak kekerasan digunakan produk orde baru yang

sudah di tempah dan dirangkul untuk dilatih untuk menjalankan kegiatan politik

orde baru yang tak jarang melakukan kerusuhan, penculikan dan pembunuhan.

Tetapi tidak jarang mereka di anggap sebagai pahlawan bagi masyarakat karena

sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial berupa bantuan terhadap anak yatim,

kaum dhuaffa, transportasi gratis,dan sebagainya49

Preman dalam dinamika politik lokal pasca runtuhnya orde baru memiliki

kebebasan yang sering melanggar aturan-aturan hukum. Tetapi mereka juga . Ini yang membuat organiasi

ini mendapat simpatik di tengah-tengah masyarakat karena selalu siap untuk

membantu masyarakat yang membutuhkan.

49

(8)

memiliki aturan tersendiri dalam komunitas mereka yang sulit terdeteksi karena

preman dalam melakukan kegiatanya lebih mengandalkan kemampuan fisik. Oleh

karena itu para preman sering digunakan sebagai alat politik dalam memproleh

sumber daya.

Dalam bukunya Muryanto Amin menjelaskan bahwa para preman

merupakan para pengangguran yang hidup di jalan sambil mencari makan untuk

memenuhi kehidupannya sendiri seperti menjaga keaamanan, jasa parkir50

50

Lihat Muryanto Amin Op CIit hal 40

. Sistem

yang digunakan preman ini dalam rangka untuk menguasai sumber daya yang

berpotensi ekonomi memudahkan dalam bertahan hidup di jalanan sebab para

preman ini memiliki kelompok yang terorganisir dalam melancarkan kegiatannya.

Orde baru seperti yang di ceritakan diatas telah menggunakan mesin

organisasi preman untuk tujuan kekuasaannya. Hal ini menjadi warisan habitus

kekerasan yang memicu sekelompok masyarakat untuk melakukan kekerasan

dalam meraih ambisi ekonomi dan politiknya. Kelompok kekerasan ini, kerapkali

menggunakan identitas tertentu sebagai dalih legitimasi tindakan anarkis yang

dilakukannya. Dalam konteks Sumatera Utara konstalasi organisasi

kemasyarakatan tumbuh subur dan berkembang. Berbeda dengan daerah lain di

Indonesia, Sumatera Utara memiliki banyak koleksi organisasi kemasyarakatan

seperti contoh, Pemuda Pancasila (PP), Ikatan Pemuda Karya (IPK), Pemuda

Panca Marga (PPM), FKPPI, PMS (Pemuda Marga Silima), AMPI, dan

(9)

Organisasi-organisasi ini tetap memiliki pengaruh yang besar dalam

konstalasi politk dan stabilitas keamanan. Selain memiliki jumlah anggota yang

besar. Hal ini beralasan karena perebutan lahan ekonomi antar organisasi akan

menjadi konflik dalam masyarakat. Tetapi tidak dengan tokoh organisasi yang

lebih memiliki akses ke atas. Preman mendapat tempat khusus dalam sebuah

sistem kekuasaan lokal yang didalamnya mereka memiliki kemampuan paling

tidak untuk mengancam.

Organisasi ini dicari mengingat militer tidak dapat lagi berperan dalam

ranah politik. Penyediaan tenaga bagi calon-calon pejabat, para tokoh organisasi

ini juga memiliki usaha gelap yang akan berfungsi sebagai penyandang dana dan

penggunaan otot mereka. Hal demikian berpengaruh terhadap intervensi kedalam

pemerintahan atas hasil keputusan politik yang diambil, sehingga mereka

merupakan satu bagian integral dalam sistem pemerintahan lokal.

Dalam penjelasan di atas dapat dilihat pola kelompok preman yang

sengaja di organisir oleh produk orde baru membuat kelompok ini memudahkan

mempunyai hubungan terhadap kekuasaan di tingkat elit, karena memiliki jiwa

militansi tinggi serta mempunyai basis massa yang cukup besar, tak jarang mereka

juga digunakan untuk memobilisasi massa. Organisasi-organisasi preman tetap

eksiss keberadaanya sampai saat ini mengingat peran militer tidak terlibat dalam

dunia politik. Penyedian tenaga-tenaga calon terhadap kepala daerah dan tidak

(10)

Labuhan Batu merupakan kabupaten induk dari dua Kabupaten hasil

pemekaran yaitu Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan.

Dalam beberapa studi tentang pemekaran daerah yang terjadi di Indonesia

banyak dorongan pemekaran terjadi oleh faktor kepentingan politik dan dinamika

politik lokal yang tinggi51. Beberapa faktor yang dominan terjadi adalah

perebutan insentif sumber daya yang ada didaerah tersebut. Dalam konteks

Labuhan Batu merupakan daerah perkebunan yang banyak beroperasi

perusahaan-perusahaan perkebunan. Hal ini sama dengan beberapa penelitian

yang dilakukan oleh Luky Djani di Kabupaten Bau-Bau dimana ditemukan bahwa

jaringan politik dan bisnis yang dibangun oleh kepala daerah untuk menguasai

konsensi tambang di Kabupaten Bau-Bau52. Hubungan politik dan bisnis yang

semakin intensif dilakukan, pada tahap yang lebih lanjut biasanya dalam banyak

kasus akan memunculkan orang kuat lokal (local strongmen) yang menguasai

konfigurasi politik lokal dengan jaringan-jaringan yang dibangun.53.

51

Partnership for Governance Reform (Kemitraan). 2008. “Design Besar Penataan Daerah Baru di Indonesia”. Policy Brief. Kemitraan: Jakarta

52

Luky Djani, Jurnal Prisma 53

(11)

2.2. Sejarah Pemuda Pancasila di Labuhan Batu.

Organisasi Pemuda Pancasila yang dibentuk pertama sekali pada tanggal

28 Oktober 1959 di Jakarta setelah dekrit presiden54. Di Labuhan Batu Pemuda

Pancasila untuk pertama kali diperkenalkan oleh M O Siregar55

Pada tahun 1962 seorang pemuda bernama M O Siregar yaitu orang yang

diutus oleh Kerani Bukit di tunjuk sebagai ketua Pemuda Pancasila. Karena

beredar kabar ada ancaman terhadap ideologi pancasila Organisasi Pemuda

Pancasila ini merupakan onderbow

yang pada waktu

itu menjabat sebagai ketua Seksi IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan

Indonesia).

56

54

Lihat dalam Muryanto Amin, kekuasaan dan Politik Lokal hal 83 55

M O Siregar merupakan ketua pertama MPC Pemuda Pancasila Labuhan Batu periode (1962-1972) pada tahun 1960 beliau juga merupakan kepala seksi partai IPKI

56 Onderbouw

berasal dari bahasa Belanda yang artinya sub-struktur. Kata onderbouw sering digunakan oleh para politisi partai politik untuk menyatakan suatu organisasi kemasyarakat yang menjadi binaannya. Seperti AMPI pada Partai Golkar

IPKI yang pada mulanya bernama Pemuda

Patriotik.

Mengingat aksi-aksi kampanye terror dan show of forcenya dengan

maksud tidak diketahui sama sekali tetapi dengan adanya konfrontasi anatara

Indonesia dan Malaysia maka PKI berdalih dalam rangka peningkatan ganyang

Malaysia apalagi kabupaten Labuhan Batu merupakan satu daerah yang dekat

dengan Malaysia yang diisukan PKI sebagai pintu gerbang Sumatera Utara

mengganyang Malaysia.maka saat menjelang menjelang ulang tahun proklamasi

(12)

Didalam pidatonya sebagai pimpinan IPKI Sumatera Utara. Kerani Bukit

menegaskan akan adanya ancaman terhadap keselamatan bangsa dan Negara dari

gerakan komunis (PKI) beserta dengan antek-anteknya. Untuk itu Brigjen A

Manaf Lubis meminta kepada Pemuda Pancasila membentuk cabang-cabang di

daerah-daerah secepatnya untuk mengantisipasi kegiatan PKI. Maka untuk

Labuhan Batu pada tanggal 16 agustus 1964 M O Siregar beserta teman-teman

antara lain Husni HSB, Sariffuddin, H. Enteng, Bakmi, H. Thamrin

bermusyawarah untuk membentuk kepengurusan Pemuda pancasila dan

membentuk komando aksi yang beralamat jalan Imam Bonjol kota Rantau Parapat

sebagai ketua adalah M O siregar, sekjen Husni Hsb dan Bendahara H. Thamrin.

Pada tanggal 16 agustus 1964 terbentuklah cabang Pemuda Pancasila

Labuhan Batu. Sehingga di perintahkan untuk tetap dapat mengikuti upacara hari

ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.Maka tanggal 17

agustus 1964 dengan keadaan yang sangat sederhana penuh semangat dan

keyakinan muncullah barisan Pemuda Pancasila di antara barisan yang ada dengan

beranggotakan 30 orang saja. Semenjak itu mulailah di bentuk anak Cabang dan

Ranting dan diutamakan pendiriaanya pada setiap basis partai rakyat/PKI..

Demekianlah setelah terjadinya pengkhianatan PKI terhadap pemerintah

dengan gerakan 30 sepetembernya. Maka dengan adanya komando aksi maka

Labuhan Batu pun segera membentuk komando aksi penumpasan PKI beserta

ormas-ormas yang terdiri dari, P3I, SOKSI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda

(13)

menghancurkan basis-basis PKI di semua daerah-daerah yang selama ini

merupakan basis PKI. Tokoh PKI sendiri Simargolang ditangkap oleh para

pemuda dan diamankan massa dan sebagian diserahkan kepada pihak keamanan.

Pada tahun 1971 Pemuda Pancasila berpisah dari partai IPKI karena kalah

dalam pemilu. Ini artinya Pemuda Pancasila berdri sendiri tidsk lagi tunduk dari

partai mana pun. Baru tahun 1972 akhirnya M O Siregar menyerahkan tampuk

kekuasaan Pemuda Pancasila kepada Tamtam Siregar57 yang memiliki hubungan

keakraban, di bawah kepemimpin Tamtam Siregar Pemuda Pancasila kurang

mendapat tempat bagi masyarakat karena sering terjadi kerusuhan-kerusuhan

antar pemuda-pemuda yang masih mengedepankan istilah “PS’ (Pemuda

Setempat) dan berujung dengan pertikaian untuk mempertahankan wilayah

masig-masing. Pada tahun 1977 diadakan Musyawarah Daerah (Musda) dan terpilihnya

Almarhum H. Enteng58

57

Almarhum Tamtam Siregar merupkan ketua ke2 MPC Pemuda Pancasila Labuhan Batu

58

Almarhum H. Entrng merupakan ketua ke-3 MPC Pemuda Pancasila Labuhan Batu yang merupakan politisi partai Golkar dan pernah mencalonkan diri sebagi Bupati Labuhan Batu periode (2005-2010) walupun pada akhirnya harus menerima kekalahan dengan pasangan H.T.Milwan dan H.Sudarwanto.

yang merupakan salah satu kader Pemuda Pancasila.

Dibawah kepemimpinannya Pemuda Pancasila semakin berkembang dan

merekrut pemuda-pemuda untuk menjadi bagian dari Pemuda Pancasila sampai ke

tingkat anak ranting. Apalagi hubungan beliau dengan elit. Lalu kepemompinan

Pemuda Pancasila dilanjutkan oleh Hamamisul Bahsan periode (1982-1987)

Kemudian Sofyan Nst 1987-1992), Buyung Syahruddin (1992-1998), Ucok

Muklis (1998-2003), Almarhum Jon Kenedi (203-2008), Tengku Fahlevi

(14)

Labuhan Batu yang terpilih menjadi Wakil Bupati Labuhan Batu periode

(2015-2020.

Sesuai dengan latar belakang dibentuknya Pemuda Pancasila adalah untuk

membatasi pergerakan PKI dalam merongrong ideologi bangsa Indonesia yaitu

Pancasila59

Selain dari motto dan yel-yel Pemuda Pancasila juga mempunyai resep

yang dinamakan motto dan yel-yel ini masih dipakai sampai sekarang oleh

anggota organisasi dengan 3 “O” yaitu “ OTOT “ “ OMONG “ “ OTAK “ yang

maksudnya adalah organisasi Pemuda Pancasila membutuhkan

anggota-anggotanya yang harus berani mengadu fisik atau kuat, harus pandai ngomong

atau berbicara, dan harus pula mempunyai intelektual yang tinggi atau pintar. . karena isu ideologi dan politik itulah maka Pemuda Pancasila

semakin membesar sesuai dengan tantangan yang dihadapinya. Dengan itu pula

Pemuda Pancasila membuat motto “ SEKALILAYAR TERKEMBANG SURUT

KITA BERPANTANG “ yang artinya kalau sudah dimulai, maka kata-kata

mundur tidak akan pernah terjadi. Kemudian ditambah lagi dengan yel-yel

kebesaran organisasi Pemuda Pancasila atau tekad dari para anggota yaitu

“PANCASILA ABADI”. Yang artinya bahwa ideologi Pancasila harus ABADI

dibumi Indonesia ini dan setiap bangsa Indonesia harus mempertahankan

keabadiannya. Maka Pemuda Pancasil

59

(15)

Organisasi Pemuda Pancasila juga mempunyai ikrar yang isinya hampir

sama dengan sumpah pemuda yaitu: Kami Pemuda Pancasila berikrar, Bertanah

air satu , 40 tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa

satu, bahasa Indonesia. Berideologi satu, ideologi Pancasila. Dapatlah dilihat

bahwa semua yang ada pada ikrar itu menunjukkan bahwa organisasi Pemuda

Pancasila siap mengawal dan mengamankan Pancasila.

Untuk menghandalkan kekuatan fisik dari anggota Pemuda Pancasila

bukanlah hal yang sulit, karena mereka sudah ditempa oleh kekerasan di jalanan

dan perkelahian bukanlah hal yang baru bagi mereka, tetapi berbicara atau

ngomong para pemuda ini sebenarnya sudah terbiasa tetapi sebatas berbicara atau

omong-omong di dalam pertemuan-pertemuan tidak resmi seperti di warung atau

kedai kopi. Akan tetapi untuk ngomong atau berbicara di dalam forum resmi

mereka tidak pernah dan agak canggung serta kurang berani, karena mereka takut

salah, dan ditertawakan oleh teman-temannya.

Pada masa-masa pembentukan Pemuda Pancasila, sistem organisasinya

belumlah sebaik sekarang. Upaya organisasi ini pertama sekali masih terarah pada

pembentukan dan pembenahan organisasi Pemuda Pancasila tentang pelaksanaan

pembentukannyapun tidak terbatas hanya oleh pengurus Pancasila yang sudah ada

sebelumnya. Pengurus IPKI masih sangat berperan dalam pembentukan Pemuda

Pancasila.Tentang hubungan- hubungan organisatoris atau hirarkis antara Pemuda

(16)

. Hubungan antara mereka hanya sama-sama berinduk kepada organisasi

yang sama yaitu IPKI dalam menentang pemuda rakyat60

60

Pemuda Rakyat adalah sayap pemuda dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Awalnya organisasi ini dibentuk dengan nama Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) yang di gagas oleh inisiatif Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin Sebagai sayap pemuda dari Partai Sosialis Indonesia (PSI). Organisasi ini dimusnahkan secara brutal bersama dengan PKI pada tahun 1965-1966. Lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuda_Rakyat diaksespada 29 Oktober 2016. Pukul 23.13 WIB

yang digerakkan oleh

PKI.Hal ini terjadi karena belum jelasnya garis kordinasi dalam organisasi

Pemuda Pancasila yang ada, dan belum adanya konsilidasi dengan IPKI sebagai

induk organisasi terhadap kepengurusan Pemuda Pancasila seperti yang dikatakan

Pendi Keling atau M. Y. Effendi Nasution dalam wawancaranya yang ada dalam

buku yang di terbitkan oleh ( DPW Pemuda Pancasila dan Pusat Kajian

Antropologi Fisip USU, 2002 : 30 )

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi book tax gap terhadap persistensi laba dengan menggunakan data panel perusahaan manufaktur

karena kurang dan tidak terjadi proses interaksi dengan lingkungan. Dengan keadaan yang demikian maka bicara anak-anak cerebral palsy menjadi tidak jelas dan sulit diterima

Dengan model yang lebih menggunakan teknologi masa kini ini informasi dapat terlihat dengan lebih baik, akan tetapi papan pengumuman digital yang ada hanya dapat

Penelitian ini akan meneliti variabel profesionalisme guru khususnya kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dalam penelitian ini peneliti

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bagaimana cara mengintegrasi basis data yang berbeda platform menggunakan web service yang berbeda ke dalam satu aplikasi

Temanggung?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Keefektifan Model Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media Visual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

diketahui apakah ada perbedaan dari hasil keaktifan belajar siswa dikelas eksperimen dan kelas kontrol. g) Kesimpulan : Setelah melakukan analisis / evaluasi yang

Untuk mengetahui Hasil uji hubungan pola asuh orangtua dengan kejadian gangguan jiwa pada keluarga Desa Banaran Galur Kulon Progo Yogyakarta dapat dilihat