BAB II
PROFIL KECAMATAN SIBABANGUN
D. Profil Tapanuli Tengah
1. Sejarah singkat Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten tertua
di Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, wilayah
Tapanuli Tengah masuk Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang
residen yang berkedudukan di Sibolga. Salah satu putera daerah Tapanuli
tengah yang pernah duduk sebagai residen di Keresidenan Tapanuli adalah
Dr.Ferdinand Lumbantobing. Dipercaya sebagai menteri di zaman Orde
Lama dan permulaan Orde Baru, beliau dianugerahi gelar pahlawan
nasional dan dimakamkan di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Jauh sebelumnya kawasan Tapanuli Tengah sekarang – tepatnya di
Barus – sudah dikenal sebagai pelabuhan laut yang masyhur di Pulau
Sumatera berabad-abad silam, juga sebagai salah satu pusat perdagangan
dan peradaban dunia. Ahli geografi Yunani, Claudios Ptolemaios pada
tahun 165 Masehi menguraikan Barus sebagai penghasil kapur barus
(camphor), suatu produk alamiah berbentuk kristal yang dihasilkan dari
dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat
ini, yang terkenal dengan inovasi parfum mewahnya.
Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam
dan Mungkur sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan
dunia yang sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Barus
menjadi sangat penting dalam sejarah peradaban di Indonesia karena
dipercaya sebagai tempat masuknya ajaran Islam pertama dan Katolik di
Nusantara. Yang jelas, dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Batak, IL
Nomensen sebelumnya pernah berpos di Barus pada 1862. Pamor Barus
sebagai pelabuhan besar lambat laun surut seiring peradaban waktu.
Pelabuhan utama di jazirah Tapanuli kemudian berpindah ke Teluk
Tapianauli, persisnya Kota Sibolga40
Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami perubahan
teritorial atau pembagian wilayah seiring proses pendudukan kolonia
Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah
Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937.
Berdasarkan staadblad tersebut kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam
Afdeling Sibolga yang terdiri dari dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan
Barus. Adapun afdeling lainnya selain Sibolga di Keresidenan Tapanuli
adalah Afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan,
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh .
40
pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan
daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 24 Agustus 194541.
2. Kondisi Alam
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara
1°11’00” - 2°22’0” Lintang Utara dan 98°07’ - 98°12’ Bujur Timur.
Daerah ini terletak di pesisir pantai barat Pulau Sumatera dan sebagian
lainnya d pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah
sekitar 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000
km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan
Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah
Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat, disebelah Selatan dengan
Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga
dan Samudera Indonesia.
Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan
ketinggian 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah
41
Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Klimatologi
Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan di
Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga
berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis.
3. Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah pertama kalinya terdiri atas 4
kecamatan, yaitu Sibolga, Lumut, Barus, dan Sorkam. Namun, seiring
perkembangan jaman, jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
kini telah mencapai 20 kecamatan, kita bisa lihat dari table berikut42
Tabel 1.1
ini:
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan Tahun 2013
42
BPS. Kecamatan Sibabangun Dalam Angka 2014.
Kecamatan/
District
Desa/ Village Kelurahan/ Urban Village Jumlah/ Total
(1) (2) (3) (4)
Pinangsori 5 5 10
Badiri 7 2 9
Sibabangun 6 1 7
Sukabangun 6 0 6
Pandan 2 20 22
Sarudik 1 4 5
Tukka 4 5 9
Tapian Nauli 8 1 9
Sitahuis 5 1 6
Kolang 12 2 14
Sorkam 17 4 21
Sorkam Barat 10 2 12
Pasaribu Tobing 9 0 9
Barus 11 2 13
Sosor Gadong 8 1 9
Andam Dewi 13 1 14
Barus Utara 6 0 6
Manduamas 17 3 20
Sirandorung 7 1 8
Tabel 1.2
Luas Daerah menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan/
Sibabangun 284,64 12,97
Lumut 105,98 4,83
Pasaribu Tobing 103,36 4,71
Sosor Gadong 143,14 6,52
Andam Dewi 122,42 5,58
Barus Utara 63,02 2,87
Manduamas 99,55 4,54
Sirandorung 87,72 4,00
Tapanuli Tengah 2 194,98 100,00
Tabel 1.3
Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun
2013
Kecamatan/ District
Luas/ Area Populasi/ Population Kepadatan Penduduk
(orang/km2)/Population
Density (person/km2)
km2 % Jumlah/ Total %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pinangsori 78,32 3,57 23 641 7,30 301,85
Badiri 129,49 5,90 22 990 7,10 177,54
Sibabangun 284,64 12,97 16 972 5,24 59,63
Lumut 105,98 4,83 11 800 3,64 111,34
Sukabangun 49,37 2,25 2 873 0,89 58,19
Pandan 36,31 1,65 51 174 15,79 1 409,36
Sarudik 25,92 1,18 23 022 7,11 888,19
Tapian Nauli 83,01 3,78 18 808 5,80 226,58
Kolang 400,65 18,25 17 122 5,28 42,74
Sorkam 116,25 5,30 16 277 5,02 140,02
Sorkam Barat 44,58 2,03 14 949 4,61 335,33
Pasaribu Tobing 103,36 4,71 6 602 2,04 63,87
Barus 21,81 0,99 15 745 4,86 721,92
Sosor Gadong 143,14 6,52 12 687 3,92 88,63
Andam Dewi 122,42 5,58 14 306 4,42 116,86
Barus Utara 63,02 2,87 4 212 1,30 66,84
Manduamas 99,55 4,54 20 155 6,22 202,46
Sirandorung 87,72 4,06 13 859 4,28 157,99
Tapanuli Tengah 2 194,98 100,00 324 006 100,00 147,61
4. Keadaan Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2013 yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah, jumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang tersebar di 20 kecamatan
adalah 324 006 jiwa yang terdiri atas 162.603 laki-laki dan 161.403
perempuan. Pandan, Pinangsori, dan Sarudik adalah tiga kecamatan
dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak,
Sedangkan kecamatan yang menjadi objek penelitian saya yaitu kecamatan
Sibabangun dengan jumlah penduduknya adalah sebesar 16 972 jiwa.
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku
Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan
lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban
dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina
selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh
secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan
berbagai perubahan yang begitu cepat. Penduduk Tapanuli Tengah hidup
rukun dalam pluralisme yang dianut secara turun temurun. Penduduk
terbanyak dari suku Batak, dengan penganut agama Kristen sebagai
penduduk dengan jumlah terbesar disusul penganut agama Islam.
Penduduk hidup rukun dan damai, harmoni yang terbangun dari kesadaran
kearifan lokal sesama komponen bangsa. Batak Kristen dan Batak Islam
dalam kesehariannya masih bertahan dengan tatanan adat Dalihan Natolu,
sistem sosial budaya yang melekat sebagai penopang jati diri suku Batak
di mana saja berada. Berikut jumlah penduduk berdasarkan kelompok
Table 1.4
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2013
Kelompok Umur/ Age
Group
Penduduk (orang)/ Population (person)
Laki-laki/ Male Perempuan/ Female Jumlah/ Total
(1) (2) (3) (4)
0-4 21 867 20 922 42 789
5-9 21 434 20 142 41 576
10-14 19 420 19 096 38 516
15-19 17 532 16 017 33 549
20-24 13 204 11 669 24 873
25-29 11 657 11 293 22 950
30-34 11 113 10 729 21 842
35-39 10 235 9 936 20 171
40-44 8 821 9 245 18 066
45-49 7 917 8 281 16 198
50-54 6 592 7 298 13 890
55-59 5 090 5 677 10 767
60-64 3 512 4 146 7 658
70-74 1 215 1 990 3 205
75+ 1 035 2 203 3 238
E. Profil Kecamatan Sibabangun
1. Letak Geografis
Kecamatan Sibabangun terletak antara 02° 01’ - 2°22’0”
Lintang Utara dan 98° 22’ Bujur Timur. Letak kecamatan Sibabangun
0-800 meter dari atas permukaan. Kecamatan Sibabangun sebagian
besar berbukit dari 0-1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh
wilayah kecamatan Sibabangun, 60, 56% berbukit dan bergelombang..
Klimatologi Kecamatan Sibabangun, sebagian besar wilayah desa di
Kecamatan Sibabangun dikelilingi oleh bebukitan yang masih
dipenuhi oleh pepohonan dan kecamatan terdekat dengan pesisir pantai
setelah kecamatan Pinangsori sehingga berpengaruh pada suhu udara
yang mengakibatkan suhu di siang hari sangat panas sementara di
malam hari cukup dingin.
Kecamatan Sibabangun berbatasan dengan kecamatan Suka
Bangun sebelah Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan sebelah selatan dan
kabupaten Tapanuli Utara sebelah timur.
Luas kecamatan Sibabangun sekitar 284,64 km2. Mombang
sekitar 43.29 km2. Dan kecamatan Anggoli merupakan kecamatan
yang tersempit yaitu 6.02 km2.
2. Pemerintahan
Kecamatan Sibabangun terdiri dari 7 desa. Yaitu Desa
Mombang Boru, desa Anggoli, desa Sibabangun, desa Simanosor,
desa Muara Sibuntuon, desa Sibio-bio dan desa Hutagur-gur.
Dengan luas wilayah 284.64 km2 yang didiami 16.972 jiwa
penduduk maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah sebesar 142 orang per km2. Yang paling
tinggi kepadatan penduduknya adalah kecamatan Pandan, yakini
sebesar 142 orang per km2, sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Kolang, yakni 42 orang per km2.
Untuk lebih jelasnya lagi, kita bisa lihat dari table 1.5 berikut
ini: Table 1.5
Luas Kecamatan Sibabangun menurut Desa/ Kelurahan Tahun 201343
No. Desa/Kelurahan Luas (km2) Rasio terhadap Total Luas
Kecamatan (%)
1. Mombang Boru 43.29 15.21
2 Anggoli 6.02 2.11
43
3 Sibabangun 31.24 10.97
4 Simanosor 18.18 6.39
5 Muara Sibuntuan 36.05 12.67
6 Sibio-bio 114.15 40.10
7 Hutagur-gur 35.71 12.55
Sibabangun 284.64 100
3. Keadaan Penduduk
3.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat statistic
kabupaten Tapanuli Tengah yang diperoleh dari hasil pencacahan
Sensus Penduduk 2013, jumlah penduduk Kecamatan Sibabangun
yang tersebar di 7 kecamatan adalah 16.972 jiwa yang terdiri atas
8.409 laki-laki dan 8.564 perempuan. Sibabangun, Anggoli dan
Simanosor adalah tiga Desa dengan urutan teratas yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak, masing-masing berjumlah 5.888 jiwa,
2.717 jiwa, dan 2.563 jiwa. Sedangkan Desa yang paling sedikit
penduduknya adalah Mombang Boru, yaitu sebesar 1.027 jiwa. Untuk
Tabel 1.6
Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk44
Desa/Kelurahan Tahun 2013
No. Desa/Kelurahan Luas (Km2) Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
1 Mombang Boru 43.29 1.027 23.73
2 Anggoli 6.02 2.717 451.32
3 Sibabangun 31.24 5.888 188.47
4 Simanosor 18.18 2.563 140.97
5 Muara Sibuntuon 36.05 1.941 53.84
6 Sibio-bio 114.15 1.314 11.51
7 Hutagur-gur 35.71 1.522 42.62
Sibabangun 284.64 16.972 56.62
44
Gambar 1.7
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin45
Desa/Kelurahan Tahun 2013
3.2Pekerjaan Penduduk
Penduduk dikecamatan Sibabangun mayoritas berfrofesi sebagai
petani. Hal ini karena pertanian merupakan sumber utama penghasilan dari
masyarakat itu sendiri. Petani yang terdiri dari petani menanam padi,
nelayan, kebun karet, kelapa sawit, coklat, kelapa, durian dan lain-lain.
45
Badan Pusat Statistik. Ibid.
No. Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan
Jumlah
Penduduk
1 Mombang Boru 509 518 1.027
2 Anggoli 1.337 1.381 2.717
3 Sibabangun 2.910 2.978 5.888
4 Simanosor 1.276 1.288 2.563
5 Muara Sibuntuon 965 976 1.941
6 Sibio-bio 637 677 1.314
7 Hutagur-gur 775 746 1.522
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan dari kecamatan
Sibabangun. Luas tanaman Karet Rakyat di kecamatan Sibabangun pada
tahun 2013 adalah 7.110 Ha dengan produksi 2.773 ton. Luas wilayah
tanaman kita lihat dari table 8 berikut:
Tabel 1.8
Luas Tanaman Keras Dirinci menurut Jenis Tanaman (Ha)
Desa/Kelurahan Tahun 2013
3.3Agama Penduduk
Penduduk Kecamatan Sibabangun memiliki mayoritas agama Islam
dan Kristen Protestan. Sedangkan agama lain yang dianut oleh penduduk
No. Desa/Kelurahan Kelapa Karet Kopi Coklat Kemiri Pinang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mombang Boru 15 518 - 14 2 10
2 Anggoli 10 275 - 17 1 7
3 Sibabangun 59 1.833 - 20 2 15
4 Simanosor 18 893 1 12 1 10
5 Muara Sibuntuon 5 995 1 4 1 6
6 Sibio-bio 4 1.189 1 3 - 7
kecamatan Sibabangun yaitu Kristen Katolik. Sementara agama Budha dan
Hindu sebagai agama yang diakui dinegara Indonesia tidak ada disana.
Hal ini dipengaruhi oleh suku atau etnis yang ada disana. Mayoritas suku
yang ada di kecamatan Sibabangun adalah suku Batak Toba, Batak
Mandailing dan Nias. Sementara suku minoritas adalah suku Jawa, batak
Karo dan batak Angkola. Suku asli penduduk kecamatan Sibabangun
adalah batak Toba. Sementara yang lain merupakan suku pendatang dari
berbagai daerah. Suku Mandailing merupakan pendatang dari daerah
tetangga, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan. Sementara suku nias
merupakan pendatang dari pulau Nias.
Persentase agama yang dianut oleh penduduk kecamatan
Sibabangun bisa kita lihat dari table 9 berikut:
Table 1.9
Persentase Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan yang Dianut
4 Simanosor 50.0 1.0 49.0 - - 100
5 Muara
Sibuntuan
20.0 1.0 79.0 - - 100
6 Sibio-bio - 2.0 98.0 - - 100
7 Hutagur-gur - 1.0 99.0 - - 100
Sibabangun 37.0 1.2 61.8 - - 100
F. Profil Gereja Sibabangun
1. Jumlah Gereja di Kecamatan Sibabangun
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Camat Sibabangun
mengatakan bahwa jumlah Gereja yang ada di kecamatan Sibabangun
sebanyak 39 Gereja yang tersebar di 7 desa. Gereja terbanyak berada di
Sibio-bio yaitu 8 Gereja. Hal ini dikarenakan, mayoritas suku yang ada di
Sibio-bio adalah suku Nias. Suku Nias pada umumnya adalah penganut
dari agama Kristen.
Jumlah Gereja di setiap desa yang ada di kecamatan Sibabangun
Tabel 1.10
Daftar Gereja se kecamatan Sibabangun
No. Nama Desa Nama Gereja
1 Mombang Boru 1. GBI Mombang Boru
2. GPDI Mombang Boru
3. HKBP Mombang Boru
2 Anggoli 1. Katolik Suka Rame
2. HKBP Suka Rame
3. GBI Suka Rame
4. GKPI Suka Rame
5. BNKP Suka Rame
3 Sibabangun 1. HKBP Sibabangun
2. HKBP Kampung Baru
3. GKPA Sikkam
4. HKBP Rawa Genjer
5. GPI Rawa Genjer
7. GBI Sikkam
4 Simanosor 1. HKBP Simanosor
2. BNKP Simanosor
3. GPDI Simanosor
4. GKPI Simanosor
5. Katolik Simanosor
5 Muara Sibuntuan 1. GBI Muara Sibuntuon
2. BNKP Muara Sibuntuon
3. BNKP Faokmahoda
4. BNKP Sibuntuan
5. BNKP Muara
6. BNKP Sosopan
6 Sibio-bio 1. BNKP Hosana
2. GTDI Simarsakbosi
3. Katolik Simarsakbosi
4. BNKP Simarsakbosi
6. Katolik Pintu Sosopan
7. Katolik Sibio-bio
8. GBI Sibio-bio
7 Hutagur-gur 1. HKPB Hutagur-gur
2. BNKPI Hutagur-gur
3. GPI Hutagur-gur
4. GKII Hutagur-gur