BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama kurun waktu 3 dekade, bahan plastik semakin banyak digunakan dalam dunia industri baik industri makanan, pakaian, transportasi, konstruksi, medis maupun rekreasi (Fadlilah & Shovitri, 2014). Plastik banyak dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia. Hal ini disebabkan sifatnya yang elastis, berbobot ringan tetapi kuat, tidak mudah pecah, transparan, dan tahan air (PPLH, 2007).
Penggunaan polietilen bertambah secara global dengan laju 12% pertahun dan sekitar 140 juta ton polimer sintetik diproduksi setiap tahunnya. Dengan jumlah polietilen yang cukup besar terakumulasi di lingkungan, limbah plastik membutuhkan ribuan tahun untuk terdegradasi secara efisien (Shimao, 2001). Salah satu polietilen yang menjadi sumber utama polusi lingkungan adalah Low Density Polyethylene (LDPE), jenis polietilen ini digunakan untuk membuat kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik yang berasal dari material polietilen, polipropilen, polivinilklorida (PVC) jika dibakar atau dipanaskan dapat menyebabkan terbentuknya dioksin, yaitu suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang (PPLH, 2007).
Teknologi pengolahan sampah plastik yang saat ini banyak digunakan adalah teknologi daur ulang seperti perajangan plastik, pelelehan, dan pencetakkan. Kebanyakan pelaku daur ulang hanya sampai pada tahap pemilahan dan pencucian plastik, hanya beberapa pengusaha daur ulang saja yang melakukan perajangan plastik. Daur ulang sampah plastik memiliki permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam prosesnya, seperti sulitnya memilah-milah sampah plastik, ketidakmurnian sampah plastik yang menjadikannya tidak mudah dileburkan pada suhu tinggi dan berat jenis yang rendah sehingga membutuhkan ruang yang cukup besar untuk menyimpannya. Selain itu proses daur ulang membutuhkan kondisi yang ideal, yaitu suplai yang tetap dan terus menerus dari
2
sampah plastik yang kering serta dari jenis yang sama dengan formulasi yang tetap (Sahwan et al. 2005).
Cara penanggulangan yang dianggap ramah lingkungan dan tidak menimbulkan masalah baru adalah dengan proses biodegradasi (Rohaeti, 2009). Biodegradasi material organik, terutama polimer alam seperti selulosa, lignin, atau karet alam, dapat terjadi secara mikrobiologis. Mikroorganisme mengeluarkan enzim yang dapat mendegradasi suatu senyawa mejadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi enzimatik (Adam & Clark, 2009). Reaksi enzimatik terhadap polimer merupakan suatu proses kimiawi agar mikroorganisme memperoleh sumber nutrisi dari polimer (PPLH, 2007).
Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan potensi bakteri indigenus dari tempat pembuangan sampah dari genus Brevibacillus, Pseudomonas dan Rhodococcus spp. telah mampu mendegradasi polietilen
dengan persentase kehilangan berat masing-masing sebesar 37,5%, 40,5% dan 33% (Nanda & Sahu, 2010). Sejauh ini, penelitian tentang bakteri pendegrasi plastik LDPE belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian isolasi bakteri dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan melihat kemampuannya dalam mendegradasi plastik LDPE.
1.2. Permasalahan
Proses degradasi sampah plastik yang sangat lambat mengakibatkan penimbunan sampah itu sendiri di lingkungan. Timbunan sampah plastik tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius. Biodegradasi plastik oleh mikroba merupakan proses yang paling aman dalam mengurangi cemaran plastik di lingkungan. Oleh karena itu, perlu dipelajari apakah bakteri yang diisolasi dari TPA dapat mendegradasi LDPE.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain:
a. Untuk mendapatkan isolat bakteri yang mampu mendegradasi plastik (low density polyethylene) dari TPA.
3
b. Untuk mengetahui kemampuan bakteri yang diisolasi dari TPA dalam mendegradasi plastik (low density polyethylene) dalam kondisi laboratorium.
1.4. Hipotesis
Terdapat isolat bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi plastik (low density polyethylene) secara in vitro pada sampel tanah dari TPA.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ialah untuk memberikan informasi mengenai kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi sampah plastik, menjadi salah satu acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai biodegradasi sampah plastik, dan menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya dan masyarakat umumnya tentang pengolahan sampah plastik dengan menggunakan mikroorganisme lokal.