• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1000743 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1000743 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya

manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Jadi, salah

satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah

pendidikan.

Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang

diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika

tanpa dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. berbicara tentang

mutu pendidikan tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam

proses belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya.

Untuk suatu proses pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan, prestasi

belajar merupakan salah satu yang menjadi ukuran untuk menunjukan

keberhasilan. Keberhasilan suatu pendidikan dapat diukur melalui prestasi para

siswa melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai diperoleh

melalui tes Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan

Ujian Nasional (UN). Prestasi belajar yang rendah harus segera diatasi agar

menghasilkan prestasi belajar yang baik karena nantinya hal tersebut berdampak

kurang baik kepada perkembangan sumber daya manusia. Maka dari itu, untuk

mengetahui prestasi belajar siswa, setiap sekolah memiliki Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) sebagai acuan atau standar dalam melakukan penilaian atas

prestasi belajar. Namun pada kenyatannya terkadang prestasi belajar tersebut tidak

(2)

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa rekapitulasi rata-rata nilai hasil

Ujian Akhir Semester mata pelajaran akuntansi masih belum mencapai hasil yang

maksimal (Ni Luh Made Ratnasari Ningsih, 2012; Ai Royani, 2010; Nita Putriana,

2013; Tri Amrina Bandari, 2010; dan Tanti Setiawati, 2007). Peneliti memilih

SMA Negeri 6 Bandung untuk penelitian peneliti karena peneliti ingin mengtahui

bagaimana prestasi di Sekolah negeri terutama di SMA Negeri 6 Bandung karena

urutan Passing Grade di SMA Negeri 6 Bandung merupakan cluster kedua.

Cluster kedua Sekolah Menengah Atas di wilayah Kota Bandung diantaranya

yaitu SMAN 20 Bandung, SMAN 1 Bandung, SMAN 22 Bandung, SMAN 9

Bandung, SMAN 7 Bandung, SMA Negeri 6 Bandung, dan MAN 1 Bandung.

Akan tetapi peneliti hanya memilih satu sekolah saja dikarenakan kesempatan

dan waktu yang terbatas. Biasanya Sekolah negeri itu lebih homogen

dibandingkan sekolah swasta yang lebih heterogen. Kemudian aksesnya

terjangkau untuk SMA Negeri 6 Bandung ini. Adapun data nilai akuntansi siswa

kelas XI SMA Negeri 6 Bandung semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebagai

berikut :

Tabel 1.1

Daftar Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Akuntansi

Sumber : Daftra Nilai Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Bandung (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, maka dapat diperoleh informasi nilai mata pelajaran

Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Bandung menunjukkan nilai yang

rendah karena masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah standar Kriteria

(3)

dari 45 siswa, ini berarti hampir seluruhnya dari satu kelas, siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Seperti halnya dengan kelas XI IPS 2 sebanyak

38,6% atau 17 siswa dari 44 siswa, maka hampir separuh siswa belum menacapai

KKM. Kemudian di kelas XI IPS3 sebanyak 54,3% atau 25 siswa dari 46 siswa,

ini berarti hampir separuhnya dari satu kelas siswa yang dibawah KKM. Dilihat

dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, kemudian membandingkan dengan

standar KKM yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal.

Keadaan ini tentu saja tidak dapat dibiarkan terus menerus karena akan

berdampak pada prestasi belajar siswa. Siswa akan mengalami kesulitan dalam

mengikuti pelajaran akuntannsi karena materi dalam pelajaran akuntansi sifatnya

berkelanjutan. Akan tetapi tidak hanya berdampak pada prestasi belajar saja,

masalah ini dapat berdampak pada kompetensi, minat belajar terhadap mata

pelajaran Akuntansi, dan akan berdampak terhadap hasil ujian nasional (UN) yang

diperoleh siswa karena mata pelajaran akuntansi termasuk dalam mata pelajaran

ekonomi dan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam ujian

nasional (UN), pada akhirnya minat siswa menjadi kurang untuk melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi khususnya jurusan Akuntansi. Maka dari

itu, harus ada upaya nyata untuk memperbaiki keadaan tersebut. Baik dari peran

orang tua, guru, pemerintah, dan siswa masalah ini harus di selesaikan dengan

baik dan harus ada kerjasama di dalamnya.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa itu

sendiri melalui hasil tes belajar. Setiap siswa, guru, sekolah, orangtua dan

masyarakat pasti menginginkan prestasi yang baik terhadap siswanya. Akan

tetapi, antara siswa dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi

belajar yang mereka dapatkan dan setiap siswa memiliki kemampuan yang

berbeda-beda. Ada yang mampu mencapai prestasi yang baik atau tinggi, ada juga

siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Di dalam pendidikan siswa

(4)

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya yang

dikemukakan oleh M. surya (2003:45) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari :

1. Faktor internal, mencakup:

a. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan mapun yang diperoleh melalui penglihatan, pendengaran, dan struktur tubuh.

b. Faktor psikologis, yang terdiri dari:

 Faktor intelektual, yang terdiri atas faktor potensial yaitu intelegensi, bakat serta kecakapan nyata seperti prestasi belajar.

 Faktor non intelektual, terdiri atas komponen-komponen

kepribadian tertentu seperti sikap, minat, motivasi, kebiasaan belajar, konsep diri. penyesuaian diri dan sebagainya.

2. Faktor eksternal, mencakup:

a. Faktor sosial terdiri dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor kelompok.

b.Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan sebagainya.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim belajar.

d.Faktor spritual dang lingkungan agama.

Peneliti mengambil faktor lingkungan keluarga untuk variabel independen

dikarenakan Selain lingkungan sekolah dan guru, peran orang tua amat

berpengaruh bagi anak-anak untuk berhasil dalam pendidikannya. Apalagi dengan

terus berubahnya sistem pendidikan di Indonesia, dimana saat ini kurikulum 2013

sudah mulai berlaku. Orang tua diharapkan menjadi mitra dengan peranan penting

bagi proses pendidikan anak serta keterlibatan mereka dalam memberikan

pengalaman belajar tidak hanya di sekolah. Kemudian perlu adanya komunikasi

yang kondusif antara orangtua dengan anak dan antara orang tua dengan guru,

memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan diri di luar akademis

formal, dan harus adanya pujian dan penguatan oleh orang tua kepada anak.

Orang tua juga harus berperan ekstra sebagai mitra dalam membantu anak

mengerjakan tugas dengan tidak menilai tugas tersebut dari baik buruk, tetapi

lebih mengenal pemikiran sang anak dengan memberikan anak alasan perihal

(5)

Lingkungan keluarga merupakan faktor eksternal yang ikut mempengaruhi

prestasi belajar siswa. Dalam lingkungan keluarga, siswa menjadi anggota

keluarga, dimana siswa akan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya seperti

orang tua, karena orangtualah yang membiayai pendidikan, menyediakan fasilitas

untuk belajar, serta memberikan dukungan dan perhatiaan baik secara fisik

maupun psikologis. Menurut M. Dalyono (2009; 59), “Keluarga adalah ayah, ibu,

dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.”

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Megan A. Yih Chyn Kek

et al (2007) dalam International Education Journal dimana hasil yang didapat adalah “Keterlibatan orang tua secara terus menerus akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap proses pembelajaran siswa, dan terkait pada hasil/nilai

siswa, ditingkat universitas, dan pendekatan yang rendah pada pembelajaran

berhubungan dengan proses dan hasil kualitas yang rendah dan pendekatan yang

mendalam pada pembelajaran berhubungan dengan proses dan hasil kulitas yang tinggi.” Kemudian hasil penelitian yang telah di lakukan oleh Sandhya Mishra (2012) dalam Jurnal Internasional dimana hasil yang didapat “Lingkungan

keluarga memilki hubungan yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar siswa dan memilki hubungan yang relatif tinggi dibandingkan kinerja sekolah”.

Kemudian untuk variabel independen yang kedua peneliti mengambil faktor

internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kebiasaan belajar karena tanpa

kebiasaan belajar yang baik prestasi belajar yang diperoleh pun kurang

memuaskan. Salah satu contoh yang dapat diambil adalah seringkali siswa hanya

belajar pada saat akan ada ulangan dan ujian saja, sehingga kadang-kadang

hasilnya jauh dari yang diharapkan. Untuk itu agar memperoleh prestasi yang

lebih baik diperlukan kebiasaan belajar yang baik dan teratur. Prestasi belajar

yang dicapai oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan

(6)

secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis”.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 246), dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik.“Kebiasaan belajar tersebut antara lain berupa belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur,

menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk gengsi, datang terlambat

bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok sok menggurui teman lain,

dan bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar.”

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Roida E.F.S (2013)

dalam Jurnal Formatif dimana Kebiasaan belajar yang tertanam pada diri siswa

dapat terlihat pada aktivitas belajar siswa dan dapat dilakukan secara kontinyu

sepanjang waktu yang diinginkan. Kebiasaan belajar mempengaruhi prestasi

belajar, karena prestasi belajar yang diperoleh siswa banyak faktor yang

mempengaruhinya salah satunya adalah kebiasaan belajar siswa. Sesuai pendapat

Ahmadi prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Dengan demikian, kurangnya

dukungan dari keluarga dan kebiasaan belajar siswa menyebabkan prestasi belajar

siswa kurang optimal dan lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh

positf terhadap prestasi belajar.

Dan menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Marie Jean N. M

(2013) dalam International Journal of Applied Research and Studies menunjukkan

bahwa “Siswa yang memilki kebiasaan belajar yang baik maka akan memperoleh

keberhasilan dalam prestasi belajarnya. Dengan demikian untuk meningkatkan

kulitas pendidikan maka kebiasaan belajar pun harus meningkat. Hal ini dapat

dilakukan melalui penyediaan program-program pembangunan yang akan

(7)

Apalagi materi di dalam mata pelajaran akuntansi itu sifatnya berkelanjutan, maka

perlu adanya pengawasan orangtua terhadap anak, dan orangtua perlu mengetahui

kebiasaan belajar anak di dalam belajar.

Dengan demikian, kurangnya dukungan dari keluarga dan kebiasaan belajar

siswa menyebabkan prestasi belajar siswa kurang optimal dan lingkungan

keluarga dan kebiasaan belajar berpengaruh positf terhadap prestasi belajar. Oleh

karena itu faktor lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar siswa menjadi hal

penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan fenomena

dan data-data di atas, maka untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan

keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa di sekolah negeri

maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh

Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 6

Bandung.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa.

2. Bagaimana gambaran kebiasaan belajar siswa.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi.

5. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran akuntansi.

6. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap

(8)

C. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi

mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi berdasarkan ruang lingkup

permasalahannya.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hal-hal

sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan gambaran lingkungan keluarga siswa.

2. Untuk mendeskripsikan gambaran kebiasaan belajar siswa.

3. Untuk mendeskripsikan gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

akuntansi.

4. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

5. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

6. Untuk memverifikasi bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan

kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

akuntansi.

D. Manfaat Penilitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan peniliti mengenai masalah yang

diteliti.

b. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekan teori yang diterima

dibangku kuliah.

c. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memeberikan

sumbangan pemikiran mengenai tentang teori belajar, lingkungan keluarga

(9)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik. Dan

untuk meningkatkan kinerja pembelajaran yang ditunjukan oleh

keberhasilan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran

akunatansi.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan agar dapat menjalin hubungan yang baik antara guru

dengan keluarga siswa. Dan dapat mengetahui kebiasaan siswa dalam

belajar.

c. Bagi Orang tua

Sebagai masukan agar dapat menjalin hubungan yang baik antara orang tua

dan anak. Dan mengetahui pentingnya peranan orang tua terhadap

pendidikan anak.

d. Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan motivasi siswa yang positif terhadap mata pelajaran

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil Ujian Akhir Semester

Referensi

Dokumen terkait

Kiinnosta- vaa on myös, että kysymyssana Kenen jää tässä myös yleiskieliseen muotoon, mikä kertoo todella huolellisesta kirjoittamisesta, sillä loppu- n :n säilyminen

Penyebab terbanyak peritonitis akut adalah akibat rupture appendiks dengan presentase 15,9% dari seluruh etiologi yang termasuk dalam peritonitis akut dengan jumlah

Kareakteristik Kedua teknik hybrid image watermarking DWT-SVD dan RDWT- SVD cukup robust,tapi pada teknik RDWT-SVD tingkat ekstraksi dari attacked image sedikit lebih

penurunan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea yang dibuktikan dengan nilai p (0,001)< 0,05 dan ada perbedaan antara kelompok kontrol yang hanya di

Hasil perlakuan sistem pemberian air (T) dan ketebalan spon terendam (L) untuk parameter panjang akar (cm) tidak menunjukkan adanya pengaruh yang nyata pada p =

Dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam dan pemberian pupuk organik bio slurry tidak memberikan hasil yang berbeda nyata pada variable

Berdasarkan hubungan antara lingkungan internal (kekuatan & kelemahan) dengan lingkungan eksternal (peluang & ancaman) yang dihadapi perusahaan saat ini, maka

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Jenis-jenis kelelawar apa saja yang hidup di lingkungan Kota Tangerang Selatan dan bagaimana persepsi penduduk Kota