• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar ARTIKEL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT

POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS

XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011

Oleh :

NAMA : ASIH PANGESTUTI, S.Sos NIP : 19770425 200903 2 002 UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 KEBUMEN

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT

POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS

XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011

Asih Pangestuti*)

ABSTRAKSI : Pangestuti, Asih. 2010. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi Materi Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point bagi Peserta Didik Kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen Semester 1 Tahun 2010/2011

Kata kunci : aktivitas belajar, hasil belajar, struktur sosial, microsoft power point

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial dapat dilakukan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. Penelitian ini dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011. Jumlah peserta didik sebanyak 31 terdiri atas 14 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didik perempuan.

Penelitian berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri atas 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung 2x45 menit. Pada siklus I guru melaksanakan pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Sedangkan pada siklus II melaksanakan pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil.

Data-data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh melalui hasil evaluasi tiap akhir siklus. Selain itu juga berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal peserta didik. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. Hal ini terbukti dari kondisi awal aktivitas belajar rendah, pada siklus I meningkat menjadi tinggi, dan pada siklus II menjadi lebih tinggi. nilai rerata peserta didik pada kondisi awal 68,90 meningkat menjadi 72,32 pada siklus I dan semakin meningkat menjadi 80,93 pada siklus II. Pemanfaatan media Microsoft Power Point juga meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi, jurnal guru, dan khususnya pendapat peserta didik melalui jurnal peserta didik.

(3)

PENDAHULUAN

Penelitian ini dilakukan atas dasar rendahnya aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011. Aktivitas belajar peserta didik yang rendah, tampak dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa pertanyaan yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta didik saja sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar peserta didik juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang mengantuk. Bahkan beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan temannya.

Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90.

(4)

hapalan yang membosankan. Banyak peserta didik yang tidak menguasai dan memahami materi sosiologi secara komprehensif sehingga hasil belajar sosiologi peserta didik rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan.

Dalam kegiatan pembelajaran materi sosiologi peneliti berharap peserta didik dapat berkonsentrasi dengan baik, memiliki tingkat kemampuan berpikir yang tinggi, kritis, kreatif, dan inovatif, berperan aktif serta komunikatif. Selain itu, peneliti berharap peserta didik dapat merespon kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, harapannya adalah peserta didik mampu menguasai dan memahami materi sosiologi dengan baik sehingga hasil belajar sosiologi peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) sejumlah 75%. Selain itu, peneliti juga berharap guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang relevan dengan materi, inovatif dan kreatif serta memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pada kenyataannya, aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik masih rendah dan guru belum menerapkan model pembelajaran yang relevan dengan materi, yang inovatif dan kreatif serta memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi antara harapan peneliti dengan kenyataan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

(5)

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan media Microsoft Power Point sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi. Pemanfaatan media Microsoft Power Point dalam proses pembelajaran sosiologi adalah suatu strategi pembelajaran sosiologi yang terarah dan terencana yang dilakukan oleh guru menggunakan media Microsoft Power Point untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pada metode penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus atau 2 tindakan. Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yang telah ditentukan. Tahapan-tahapan dalan penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Pada tindakan siklus I guru melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan pembelajaran guru menyampaikan materi berupa teks menggunakan media Microsoft Power Point. Pada saat aktivitas kelompok, guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri atas 6 anggota. Melalui media Microsoft Power Point guru menampilkan gambar-gambar riil sebagai contoh masalah sosial. Setelah guru menyampaikan petunjuk kerja kelompok, para peserta didik saling berdiskusi mengenai tugas yang harus diselesaikan. Setelah selesai, peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian. Di akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi melalui ulangan harian. Dari hasil ulangan harian dapat diketahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai dan memahami materi tersebut. Tindakan pada siklus II sama dengan siklus I hanya pada siklus II guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang lebih kecil yaitu masing-masing kelompok terdiri atas 4 angggota.

(6)

lebih mudah memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga target 75 % pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi bagi peserta didik di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2010/2011 dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang di atas, diajukan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (2) Apakah hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (3) Apakah aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point?

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point, (2) Untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point, (3) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.

LANDASAN TEORETIS Aktivitas Belajar Sosiologi

(7)

psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar meliputi kegiatan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.

Paul B. Diedrich (dalam Sardiman 2010:97-101) membuat suatu daftar kegiatan peserta didik yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: (1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan; (2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat mengadakan wawancara, diskusi, interupsi; (3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; (4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; (5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; (6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak; (7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan; (8) Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang, gugup, gembira, bersemangat.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar yang dilakukan oleh seseorang tidak terlepas dari adanya aktivitas-aktifitas fisik dan mental didalamya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan belajar peserta didik secara fisik maupun mental untuk menghasilkan perubahan yang terarah dan terencana dalam bentuk pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan.

Hasil Belajar Sosiologi materi Struktur Sosial

(8)

belajar dapat dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan oleh guru berdasarkan pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta pengamatan guru pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi adalah kemampuan dan kecakapan peserta didik dalam memahami gejala kemasyarakatan yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Kemampuan tersebut di antaranya mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Struktur Sosial merupakan salah satu materi pelajaran dalam sosiologi. Membicarakan materi struktur sosial tidak dapat lepas dari kenyataan bahwa dalam kehidupan sosial tentu membentuk suatu sistem sosial yang saling berkaitan satu sama lain untuk menciptakan keserasian sosial. Masyarakat sebagai sebuah Struktur Sosial memiliki empat unsur pokok yaitu kelompok sosial, lembaga sosial, kaidah sosial dan lapisan atau stratifikasi sosial. Semua unsur pokok tersebut saling berkaitan satu sama lain membentuk keseimbangan dan kesinambungan dalam kehidupan bersama.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial adalah kecakapan atau kemampuan kognitif, psikomotorik, dan efektif yang telah dicapai peserta didik dalam aktivitasnya dalam menganalisis masyarakat sebagai sebuah struktur yang memiliki bagian-bagian penting yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka membentuk keseimbangan dan kesinambungan kehidupan bersama.

Media Microsoft Power Point

(9)

Hamalik (dalam Azhar, 2010;15-16) mengemukakan bahwa pemakaian media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Dengan media pembelajaran, bahan pembelajaran dapat disampaikan secara lebih menarik dan lebih jelas sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

Media Microsoft Power Point dalam kegiatan pembelajaran adalah alat bantu presentasi berbasis teknologi komputer yang berfungsi untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga lebih mudah dan lebih menarik dipelajari. Microsoft Power Point terdiri atas sejumlah halaman individual atau disebut dengan istilah slide. Slide tersebut dapat diisi dengan teks, gambar, grafik, tabel, suara, dan benda-benda lain yang dapat diatur dengan bebas pada slide. Selain itu pemanfaatan media Microsoft Power Point dalam pembelajaran dapat dilengkapi dengan gambar animasi bergerak dan interaktif, warna dan background yang lebih menarik untuk memperindah tampilan sehingga merangsang perhatian para peserta didik. (Moh. Daim, 2010:25-26)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Media Microsoft Power Point merupakan alat bantu presentasi yang digunakan untuk menyampaikan dan mengemas bahan pelajaran menjadi lebih menarik, jelas, dan interaktif sehingga merangsang perhatian para peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pemanfaatan media Microsoft Power Point Kelompok Besar dan Kelompok Kecil

Pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar adalah penggunakan alat bantu presentasi berbasis teknologi oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja kelompok besar dengan masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota.

(10)

pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas 4 anggota.

HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1) Aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. (2) Hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point, (3) Aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tahun 2010. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 2010 peneliti mulai menyusun proposal, menyusun instrumen, melaksanakan penelitian, dan mengumpulkan data pada. Dengan demikian, data yang dianalisis adalah data pembelajaran yang disajikan pada semester 1 Tahun 2010/2011.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen pada semester 1 tahun 2010/2011. Hal ini karena peneliti adalah guru mata pelajaran sosiologi di kelas XI jurusan Ilmu Sosial (IS). Peneliti memilih tempat penelitian kelas XI.IS.2 dengan alasan bahwa aktivitas dan hasil belajar di kelas tersebut juga rendah.

(11)

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik rendah. Dengan penelitian tindakan kelas, peneliti berharap aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik meningkat. Metode penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalan penelitian tindakan kelas adalah perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa teknik dokumentasi, observasi, dan tes tertulis. Pada kondisi awal teknik pengumpulan datanya melalui teknik dokumentasi, yaitu dokumentasi dari hasil ulangan harian pertama. Pada siklus I dan siklus II menggunakan teknis observasi dan teknis tes. Teknik observasi untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. Jurnal dibuat guru kolaborasi untuk mengetahui respon peserta didik terhadap cara pembelajaran yang dilakukan guru. Jurnal juga dibuat oleh peserta didik untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami peserta didik selama dalam proses pembelajaran dan pendapat peserta didik tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan guru. Teknik nontes dilaksanakan dengan melakukan observasi, catatan jurnal guru, dan jurnal peserta didik. Teknik tes dilaksanakan secara tertulis dengan menggunakan soal pilihan ganda guna mengukur kemampuan peserta didik Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.

(12)

yang digunakan untuk memberikan gambaran perubahan aktivitas peserta didik. Untuk intrumen tes berupa butir-butir soal tertulis berbentuk pilihan ganda.

Agar memperoleh data yang valid maka diperlukan validasi data. Data kuantitatif divalidasi dengan kisi-kisi soal dengan maksud agar soal yang dibuat tidak mengelompok pada satu bahasan tertentu melainkan menyebar ke seluruh pokok bahasan, juga agar adanya penyebaran pada tingkat kesulitan soal. Data kualitatif divalidasi melalui triangulasi sumber, yaitu hasil observasi guru kolaborasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan, kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah, kemampuan peserta didik dalam menangkap materi dan merespon kembali materi pelajaran, antusiasme peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dan kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, dapat dilihat apabila hasil belajar sosiologi bagi peserta didik meningkat dari nilia rerata 68,90 menjadi 75.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan membandingkan hasil observasi, jurnal guru kolaborasi dan jurnal peserta didik berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Berdasarkan hasil observasi dan jurnal guru kolaborasi maupun peserta didik dapat diketahui ada/tidaknya peningkatan aktivitas belajar melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.

(13)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 rendah. Hal ini tampak dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa pertanyaan yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta didik saja sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar peserta didik juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang mengantuk. Bahkan beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan temannya.

[image:13.595.127.522.642.736.2]

Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90. Gambaran tentang nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat terlihat jelas pada tabel 1 Nilai ulangan kondisi awal peserta didik.

Tabel 1.

Nilai Ulangan Kondisi Awal Peserta didik

No. Uraian Jumlah

1 Nilai Tertinggi 85

2 Nilai Terendah 50

3 Nilai Rerata 68,90

(14)

Deskripsi Siklus I

Proses pembelajaran dalam siklus I berlangsung selama 6x45 menit dan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan inti, guru menggali inti materi berupa Konflik Sosial. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal peserta didik mengenai Konflik Sosial. Beberapa pertanyaan awal disampaikan dan peserta didik diberi waktu 5 menit untuk menjawab pertanyaan. Selanjutnya, melalui media Microsoft Power Point guru menyampaikan materi berupa teks mengenai definisi Konflik Sosial dan berpesan agar peserta didik mendengarkan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Setelah materi selesai disampaikan, kegiatan berikutnya adalah aktivitas kelompok. Guru membentuk kelompok besar secara heterogen yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota. Karena jumlah siswa 31, maka ada 1 dari 5 kelompok yang jumlah anggotanya 7. Melalui media Microsoft Power Point, guru menampilkan gambar-gambar bertema konflik sosial. Berdasarkan gambar-gambar yang ada, masing-masing kelompok saling berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Pada kegiatan inti pertemuan kedua dilaksanakan kegiatan presentasi kelompok. Presentasi dilaksanakan dengan cara diundi untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi. Di awal kegiatan sempat terjadi masalah karena ada kelompok yang belum siap dan belum lengkap, sehingga pelaksanaan presentasi dari kelompok pertama kurang sempurna. Ketidaksiapan kelompok ternyata berpengaruh kepada peserta didik yang lain karena pada waktu menunggu untuk beberapa menit, beberapa peserta didik sempat sedikit ramai. Terlihat pula sebagain peserta didik ada yang bercanda dengan temannya.

(15)

Berdasarkan hasil ulangan pada siklus I diketahui bahwa peserta didik pada umumnya dapat mengidentifikasi secara benar dan runtut terjadinya Konflik Sosial. Demikian pula, sebagian peserta didik juga dapat mengklasifikasikan macam-macam Konflik Sosial secara benar. Meskipun ada sebagian kecil peserta didik yang salah dalam menjawab soal tentang klasifikasi macam-macam Konflik Sosial. Namun, pada umumnya peserta didik salah dalam menjawab soal tentang cara-cara yang tepat untuk menanggulangi terjadinya Konflik Sosial.

[image:15.595.138.482.385.528.2]

Ulangan harian diikuti oleh 31 peserta didik. Hasil ulangan harian dapat diketahui dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus I yaitu nilai tertinggi 85, nilai terendah 53, nilai rerata 72,32, dan rentang nilai 32. Perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat dilihat pada tabel 2, nilai ulangan siklus I.

Tabel 2.

Nilai Ulangan Siklus I

No. Uraian Jumlah

1. Nilai Tertinggi 85

2. Nilai Terendah 53

3. Nilai Rerata 72,32

4. Rentang Nilai 32

Prosentase pencapaian kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik belum mencapai 75 %. Selain itu untuk mengetahui perubahan lebih lanjut pada aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 maka tindakan dilanjutkan dengan siklus II.

Deskripsi Siklus II

(16)

menayangkan gambar-gambar tentang proses mobilitas sosial yang dilakukan individu dalam kelompok. Melalui aktivitas kelompok, peserta didik ditugaskan untuk menganalisis proses mobilitas yang ditampilkan melalui media Microsoft Power Point. Tema diskusi berbeda untuk masing-masing kelompok dan diberikan dengan cara diundi. Masing-masing saling berdiskusi dan saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas dari guru. Setelah selesai diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi.

Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sebagian besar peserta didik mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum dipahami, sebagian besar peserta didik juga memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan yang diberikan guru. Saat pembentukan kelompok kecil, dengan lebih tanggap peserta didik segera menyesuaikan diri. Hal ini dikarenakan mereka semakin menyadari pentingnya efektifitas dan efesiensi waktu untuk kerja kelompok. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, peserta didik saling bertukar pikiran, mencatat hal-hal yang penting dan menganalisis proses mobilitas sosial untuk disusun sebagai bahan laporan dan presentasi kelompok. Pada saat presentasi, peserta didik juga tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal itu tampak dari banyaknya peserta didik yang bertanya maupun menanggapi saat presentasi.

(17)
[image:17.595.147.481.107.260.2]

Tabel 3.

Nilai Ulangan Siklus II

No. Uraian Jumlah

1. Nilai Tertinggi 90

2. Nilai Terendah 63

3. Nilai Rerata 77, 03

4. Rentang Nilai 27

PEMBAHASANNYA

Kegiatan pembelajaran dalam kondisi awal dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah tanpa variasi. Peran guru sangat dominan sedangkan peserta didik cenderung pasif. Kegiatan peserta didik lebih banyak pada aktivitas membaca, mendengarkan, mencatat, dan menjawab pertanyaan jika diminta oleh guru. Kegiatan pembelajaran ini tidak merangsang peserta didik untuk berpikir ke tingkat yang lebih tinggi, kreatif, interaktif, dan inovatif.

(18)

ada/tidaknya perubahan aktivitas dan hasil belajar melalui pemberian tindakan yang berbeda.

Pembelajaran dalam siklus II dilaksanakan dengan perubahan. Guru memanfaatkan media Microsoft Power Point dengan kelompok kecil. Pada siklus II, terjadi perubahan dalam pembentukan kelompok, yaitu membentuk kelompok kecil yang terdiri atas 4 anggota. Dengan aktivitas kelompok kecil, maka masing-masing anggota memiliki peran yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kelompok. Kerja kelompok juga lebih efektif karena semua terlibat, semua bekerja, dan tidak ada anggota yang pasif, atau anggota yang mendominasi pembicaraan. Peserta didik juga antusias untuk bertanya atau menanggapi pertanyaan. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih interaktif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil belajar sosiologipun meningkat terbukti nilai rerata yang dicapai peserta didik 80,93.

Hasil Tindakan

Aktivitas belajar sosiologi pada kondisi awal menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik tidak memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat, sebagian besar peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak antusias mengikuti pembelajaran. Beberapa peserta didik ada yang bercanda dengan temannya, ada yang melamun, dan ada juga yang mengantuk.

(19)

banyaknya peserta didik yang bersemangat untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan

Hasil belajar sosiologi peserta didik dari kondisi awal ke kondisi akhir mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada perpandingan perolehan nilai ulangan harian yang dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada kondisi awal, siklus II, dan siklus II. Nilai ulangan harian dapat diuraikan dengan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai tertinggi yang dicapai peserta didik pada kondisi awal 85, dan pada siklus I masih sama dengan kondisi awal yaitu 85, dan mengalami peningkatan pada siklus II, 93. Ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar dari kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan pada nilai tertinggi peserta didik sebesar 8 persen. Nilai terendah yang dicapai peserta didik pada kondisi awal 50, meningkat pada siklus I, 53 dan meningkat lagi pada siklus II, 63. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada kondisi awal 68,90, meningkat pada siklus I, 72,32 dan semakin meningkat pada siklus II, 80,93. Terjadi peningkatan nilai rerata peserta didik dari kondisi awal ke siklus II sebesar 12,03 persen. Sedangkan rentang nilai pada kondisi awal 35, pada siklus I,32 dan pada siklus II, 25. Dengan demikian secara umum terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan teori, media Microsoft Power Point merupakan sebuah alat bantu presentasi berbasis teknologi komputer untuk menyampaikan laporan atau materi pelajaran sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Pemanfaatan media Microsoft Power Point dengan aktivitas kelompok merupakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media presentasi untuk menyampaikan dan untuk melibatkan peserta didik dalam kerja kelompok atau berkolaborasi agar tercapai tujuan pembelajaran.

(20)

memanfaatkan berbagai fasilitas aplikasi seperti teks, gambar, gambar bergerak, suara, dan lain-lain sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik untuk disajikan. Media Microsoft Power Point juga bermanfaat untuk menunjang aktivitas kelompok. Karena penyajian materi menjadi lebih menarik sehingga merangsang peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan interaktif. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik meningkat. Jadi, berdasarkan teori dan kenyataan, pemanfaatan media Microsoft Power Point dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 Tahun 2010/2011.

Saran

Bagi peserta didik, peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point hendaknya merangsang peserta didik untuk berpikir dan berpartisipasi aktif, kreatif, serta inovatif dalam kegiatan pembelajaran; Bagi guru, penelitian ini memberikan wawasan dan inspirasi untuk memilih berbagai metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, interaktif, inspiratif, dan menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk dapat berperan aktif; Bagi sekolah, hendaknya mendukung guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, apabila banyak guru yang melakukan penelitian tindakan kelas maka kualitas sekolah akan lebih meningkat karena memiliki banyak guru yang profesional dalam bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,Azhar.2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dahar, Ratna Willis. 1989. Teor –Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Daim Azis, Moh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Turbin dalam Pelajaran PDTM melalui Penggunaan Media Microsoft Power Point bagi Peserta Didik Kelas XI TPB SMK Negeri 1 Gombong Semester 2 Tahun 2009/2010

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.

Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi. Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(21)

Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offsett.

Gambar

Tabel 1.Nilai Ulangan Kondisi Awal Peserta didik
Tabel 2. Nilai Ulangan Siklus I
Tabel 3. Nilai Ulangan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Analisis hubungan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Minahasa Selatan akan dilakukan dengan metode wawancara langsung dan pengambilan

loser periode kepemilikan selanjutnya. Hal ini didukung oleh hasil uji beda dua rata-rata kumulatif abnormal return dan Indeks Sharpe portofolio winner yang

Berdasarkan hasil penelitian tentang pene- rapan model pembelajaran inkuiri terbimbing ber- basis praktikum terhadap hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPA

Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini merupakan suatu sistem pemetaan bump beserta kerusakan jalan yang terdiri dari aplikasi perangkat bergerak berbasis Android

Kesenjangan antara kinerja dengan kepentingan adalah selisih antara nilai tingkat kinerja dengan nilai tingkat harapan dari pengguna moda transportasi speed

Berdasarkan pendahuluan penelitian yang dilakukan di sekolah berkebutuhan khusus bangun bangsa Surabaya, peneliti menemukan 5 anak asperger syndrome dan mereka mengalami

Bahan hukum primer dalam penelitian ini adalah Putusan dari Pengadilan Negeri Surakarta yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan penanganan masalah tindak

Meta analisis yang dilakukan (Marandu et al., 2015) terhadap hal-hal yang mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak di Dunia, menemukan bahwa norma subjektif menjadi salah