• Tidak ada hasil yang ditemukan

kewibawaan dan tanggung jawab pnd islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kewibawaan dan tanggung jawab pnd islam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEWIBAWAAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Ini Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Asniyah Nailasari, M.Pd I Di susun oleh:

1. Fatika Wardani 143111226

2. Anita Dwi Rahmawati 143111207 3. Muh. Ariffaturrakhim N 143111208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berbicara tentang pendidikan, kita tidak bisa lepas dari pada tenaga pendidik itu sendiri agar bisa menjadi tenaga pendidik yang baik dan profesional harus mempunyai ilmu dan seni dalam mendidik, seorang pendidik itu harus memiliki wibawa dan tanggungjawab.

Kewibawaan dalam pendidikan merupakan salah satu ciri pendidik ketika terjadi interaksi atau hubungan dalam kegiatan belajar mengajar. Interaksi tersebut biasanya diwarnai oleh adanya aspek pendidikan yang didasari kewibawaan. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa ada ikatan hakiki antara pendidikan dan kewibawaan yakni kewibawaan yang diperlukan oleh pendidikan. Sedangkan tanggung jawab adalah sikap seseorang secara sadar, berani dan mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya. Tanggung jawab dalam pendidikan islam

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kewibawaan ? 2. Apa pengertian tanggung jawab? 3. Apa pengertian pendidikan Islam?

4. Bagaimana kewibawaan dan tanggung jawab dalam pendidikan Islam itu?

(3)

PEMBAHASAN A. KEWIBAWAAN

1. Definisi kewibawaan / gezag

Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata“. Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti mempunyai atau kewibawaan/ gezag terhadap orang lain.

Gezag atau kewibawaan itu ada pada orang dewasa, terutama pada orang tua. Dapat kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua (ayah dan ibu) itu adalah asli. Orang tua dapat langsung mendapat tugas dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya, suatu hak yang tidak dapat dicabut karena terikat oleh kewajiban. Hak dan kewajiban yang ada pada orang tua itu keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan.

Gezag merupakan syarat yang harus ada pada pendidik dan karena pendidikan untuk membawa anak didik kepada kekedewasaan, maka kewibawaan itu termasuk alat pendidikan.

Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat diberikan setelah anak itu mengenal akan kewibawaan, kira-kira anak berumur tiga tahun.

Sebelum umur tiga tahun anak seperti diberi semacam paksaan, tetapi paksaan yang diberikan kepada anak yang masih sangat kecil itu ditujukan kepadakekedewasaan anak, maka paksaan yang diberikan kepada anak yang masih kecil sekali itu disebut pendidikan pendahuluan.

(4)

adanya kewibawaan dalam pendidikan, jadi anak menuruti anjuran-anjuran itu hanya berdasarkan rasa takut akan sesuatu, berdasarkan akan rasa terpaksa, sehingga akhirnya anak tidak menyadari akan makna dan pentingnya anjuran-anjuran itu, maka sulitlah baginya untuk dapat berdiri sendiri, untuk mencapai tingkat kedewasaan. Sebab berdiri sendiri berarti mampu untuk berbuat atas pilihannya sendiri, ditentukan sendiri, dan diputuskan sendiri.

2 . Pengertian kewibawaan

Berikut ini, beberapa pengertian tentang kewibawaan menurut para ahli , antara lain:

a. Menurut Weins Tanlain, dkk. (1996) menjelaskan bahwa kewibawaan adalah adanya penerimaan, pengakuan, kepercayaan siswa terhadap gurusebagai pendidik yang memberi tuntunan dan nilai-nilai manusiawi.

b. Menurut Charles Schaefer menjelaskan bahwa kewibawaan yang efektif didasarkan atas pengetahuan yang lebih utama atau keahlian yangdilaksanakan dalam suatu suasana kasih sayang dan saling menghormati.Oleh sebab itu, seorang pendidik diharapkan memiliki sikap kewibawaan agar mampu membimbing siswa kepada pencapaian tujuan belajar yang sesungguhnya ingin direalisasika.

3. Macam-macam kewibawaan

 Ditinjau dari dalam kehidupan bermasyarakat kewibawaan dibedakan menjadi 2 :

a. Kewibawaan pemimpin/ kepala

Seperti kewibawaan pemimpin organisasi, baik

oganisasi politik atau organisasi masa, kewibawaan kepala kantor atau kepala sekolah. Kewibawaan tersebut karena jabatan atau kekuasaan.

(5)

Seperti kewibawaan seseorang mempunyai kelebihan atau keunggulan dibidang tertentu.

 Ditinjau dari daya mempengaruhi seseorang, kewibawaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kewibawaan lahir

Kewibawaan lahir merupakan kewibawaan yang nampak dan terlihat pada diri seorang pendidik atau seorang guru. Kewibawaan lahir bisa nampak dari cara berpakaiannya, cara berbicaranya dan dari cara dia bertindak. Kewibawaan lahir ini bisa diraih dengan cara pembentukan fisik dan gerak yang kharismatik ketika berhadapan dengan peserta didik.

b. Kewibawaan Batin

Kewibawaan bathin merupakan kewibawaan yang dimiliki oleh seorang guru atau pendidik yang tak nampak atau tidak terlihat, namun ketika ia hadir maka setiap siswa dapat merasakan bahwa ia adalah sosok yang mengagumkan dan sosok yang patut untuk dipatuhi perintahnya, harus didengarkan setiap perkataanya dan harus senantias menaruh hormat kepadanya. Meskipun pendidik tak melakukan atau berbicara apapun, namun karena kewibawaan yang terpancar dari dalam dirinya maka ia akan senantiasa dihormati oleh peserta didik atau muridnya.

Kewibawaan batin ini bisa didapatkan dengan senantiasa mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri kita atau dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Imam Al-Ghazali pernah berkata jika manusia ingin disebut sebagai manusia yang sesungguhnya maka ia harus senantiasa memperkuat ruhnya dengan amalan-amalan ukhrowi, karena ruh adalah sumber kebahagiaan, ruh adalah pemancar ketenangan dan harapan dan ruh ialah sumber dari kekuatan. Maka, untuk mengoptimalkan potensi ruhaniah yang ada pada diri kita hendaknya seorang pendidik haris senantiasa berdo’a dan mengingat Allah dalam setiap aktivitasnya, teruatama saat mendidik.

(6)

2. Membantu anak menjadi orang yang kelak dapat dan sanggup memenuhi tugas hidupnya dengan berdiri sendiri

3. Membawa anak kearah pertumbuhan yang kemudian dengan sendirinya mengakui wibawa orang lain dan mau menjalankannya.

4. Anak akan mengerti bahasa untuk menerima petunjuk - petunjuk tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan oleh pendidik.

5. Membuat sianak mendapatkan nilai-nilai dan norma-norma hidup. 6. Pendidik dapat menjalankan kewajibannya atas dasar cinta. 7. Perputaran masyarakat menjadi baik

8. Anak-anak akan berkembang jasmani dan rohaninya. 9. Keluarga dapat terpelihara dan selamat.

B. TANGGUNG JAWAB 1. Pengertian Tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia W.J.S.

Poerwadarminta adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya artinya jika ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya. Tanggung jawab ini pula memiliki arti yang lebih jauh bila memakai imbuhan ber-, bertanggung jawab dalam kamus tersebut diartikan dengan “suatu sikap seseorang yang secara sadar dan berani mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya”.

Tanggung jawab untuk mengantarkan peserta didik ke arah tujuan tersebut yaitu dengan menjadikan sifat-sifat Allah sebagai bagian dari karakteristik

(7)

lain suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain. Dari Ibn Umar ra. Berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Masing-masing kamu adalah penggembala dan masing-masing bertanggung jawab atas gembalanya, pemimpin adalah penggembala, suami adalah penggembala terhadap anggota keluarganya, dan istri adalah penggembala di tengah-tengah rumah tangga suaminya dan terhadap anaknya. Setiap orang diantara kalian adalah penggembala, dan masing-masing bertanggung jawab atas apa yang di gembalakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Macam-macam Tanggung jawab :

a) Tanggung jawab Keluarga dalam pendidikan

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sesudahnya. Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.

b) Tangung Jawab Guru

(8)

قلخلا مراكم ممتل تثعب امناا

Artinya: Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Dalam paradigma Jawa , pendidik diidentikan dengan (gu lan ru) yang berarti “digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru mempunyai seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru mempunyai kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri tauladan oleh peserta didiknya.

c) Masyarakat

Tak hanya orang tua dan guru yang harus memikul tanggung jawab pendidikan, akan tetapi masyarakat pun turut serta. Pengaruh masyarakat sangat besar terhadap pendidikan anak terutama para pemimpin dan penguasa di dalam masyarakat. Pemimpin muslim tentu saja menginginkan agar anak dididik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalani agamanya baik dalam lingkungan keluarga maupun diluar.

Pemerintah dalam hal ini mempunyai fungsi dan peranan untuk memimpin, mengatur, membimbing dan menunjukkan arah proses pendidikan yang harus terjadi di dalam keseluruhan lembaga yang terdapat di dalam masyarakat, sehingga penyimpangan dan salah didik tidak akan terjadi.

Prof.Dr. Oemar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany mengemukakan sebagai berikut :

(9)

C. PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam yang mencangkup semua aspek kehidupan yang dibutuhkan manusia sebagai hamba Allah sebagaimana Islam sebagai pedoman kehidupan dunia dan akhirat.

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi

perkembangan/pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui peroses demi peroses kearah tujuah akhir perkembangan atau pertumbuhannya. Sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan manusia yang semakin bertambah dan luas, maka pendidikan Islam bersifat terbuka dan akomodatif terhadap tuntutan zaman sesuai norma-norma Islam.

Dalam studi pendidikan, sebutan “pendidikan Islam” pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan. Dapat juga di ilustrasikan bahwa pendidikan yang mampu membentuk “manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, dan anggun dalam moral”. Menurut cita-citanya pendidikan Islam memproyeksi diri untuk memperoleh “insan kamil”, yaitu manusia yang sempurna dalam segala hal, sekalipun di yakini baru hanya Nabi Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya. Lapangan pendidikan Islam diidentik dengan ruang lingkup pendidikan Islam yaitu bukan sekedar proses pengajaran (face to face), tapi mencakup segala usaha penanaman (internalisasi) nilai-nilai Islam kedalam diri subyek didik.

D. KEWIBAWAAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM Pentingnya kewibawaan dan tanggung jawab dalam pendidikan islam adalah : kewibawaan dan tanggung jawab sangat erat sekali kaitannya, jika hanya

(10)

kewibawaan peserta didik akan seenaknya sendiri terhadap gurunya. Mungkin rasa hormat dan sopan santun kepada gurunya kurang karena mereka menggangap sebagai kawan sendiri. Hal demikian biasanya terjadi dikalangan pelajar SMA. Jadi guru harus bisa menyeimbangkan antara kewibawaan dan tanggung jawab dalam pendidikan supaya guru dapat mencetak generasi-generasi yang cerdas, berpotensi dan berkarakter islami.

BAB III KESIMPULAN

Gezag merupakan syarat yang harus ada pada pendidik dan karena pendidikan untuk membawa anak didik kepada kekedewasaan, maka kewibawaan itu termasuk alatpendidikan.

(11)

Sebelum umur tiga tahun anak seperti diberi semacam paksaan, tetapi paksaan yang diberikan kepada anak yang masih sangat kecil itu ditujukan

kepadakekedewasaan anak, maka paksaan yang diberikan kepada anak yang masih kecil sekali itu disebut pendidikan pendahuluan.

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu(kalau ada terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dsb.) Jadi, tanggung jawab adalah sikap seseorang secara sadar, berani dan mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya.

Begitu pula hal nya dengan tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu untuk mengantarkan para peserta didik agar lebih mengenal karakteristikk dirinya.

Ada tiga komponen yang harus ikut berkiprah dalam tanggung jawab pendidikan yaitu:

1. Orang Tua

Orang tua juga bisa di sebut sebagai pendidik yang pertama dan utama, ini disebabkan karena dari awal kehidupan anak telah mengenal dan mempercayai, dengan merasa lebih nyaman dengan orang tuanya.

2. Guru

Guru adalah pendidik yang professional karna ia merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak para orang tua. Ketika orang tua menyerahkan anak nya untuk disekolahkan, berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.

3. Masyarakat

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, Nuansa Aksara, Yogyakarya, 2005

Firdaus M.Yunus, Pendidikan Berbasis Realita, Lagung Pustaka, Yogyakarta, 2004 M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pendidikan, Bulan Bintang, Jakarta, 2001 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Karya, Bandung, 2000

(13)

Referensi

Dokumen terkait

 Melakukan suatu jenis pekerjaan untuk kepentingan pemasok, sub-pemasok, dan pesaing yang dilakukan oleh karyawan atau anggota keluarga mereka. Dalam setiap kasus, manajemen

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Sekolah termasuk pusat pendidikan yang kedua setelah

Setiap manusia mempunyai kemungkinan dan di banyak situasi juga kewajiban moral atau hukum untuk bertanggungjawab terhadap orang lain. Secara tradisional keluarga adalah tempat

Dengan memberikan berbagai pengetahuan tentang moral baik atau buruk sesuai ajaran agama Islam yang tertuang dalam Al Quran, maka anak akan tahu mana yang harus

• Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan

Isi tempat kosong dengan memilih jawapan yang disediakan dalam jadual di bawah berkaitan dengan permasalahan rumah tangga.. 31 Menyamakan isteri atau mana-mana anggota isteri

1) Agar sebuah lingkungan belajar dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan bagi anggota-anggotanya, maka di dalam lingkungan tersebut harus tersedia

Berdasarkan penjelasan di atas, manfaat PRIMKOPTI bagi anggota yaitu anggota mendapatkan kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe dan tahu yang rata-rata