• Tidak ada hasil yang ditemukan

s jrm 0806093 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s jrm 0806093 chapter3"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Ria Afriyanti, 2012

Efektivitas Teknik Let's Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode quasi experiment

(eksperimen semu) dengan satu kelas penelitian tanpa adanya kelas pembanding.

Penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengetahui

efektivitas teknik Let’s Tell A Story dalam pembelajaran berbicara di satu kelas atau

dengan kata lain untuk mengetahui akibat dari sebuah perlakuan. Sugiyono (2008:108)

menggunakan istilah Pre-Experimental Design untuk penelitian yang dilakukan

terhadap satu kelompok tanpa adanya kelompok pembanding.

Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest one

group design. Dengan kata lain, sebelum penerapan teknik Let’s Tell A Story dalam

pembelajaran keterampilan berbicara, dilakukan pretest atau tes awal. Setelah diberikan

perlakuan selanjutnya diadakan posttest atau tes akhir untuk melihat kemajuan hasil

belajar peserta didik. Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

O

1

X

O

2

Keterangan:

O1 : uji awal sebelum diberikan perlakuan (pretest)

O2 : uji akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)

X : perlakuan pada peserta didik, yaitu pembelajaran menggunakan teknik Let’s Tell

(2)

Ria Afriyanti, 2012

Efektivitas Teknik Let's Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel utama, yaitu:

a. Variabel bebas (x) adalah penggunaan teknik pembelajaran Let’s Tell A Story.

b. Variabel terikat (y) adalah kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa kelas XII

IPA A SMA Angkasa Bandung.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XII SMA

Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2012-2013. Sedangkan

sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XII IPA A yang berjumlah 30 orang.

Pemilihan sampel peserta didik SMA Angkasa Bandung kelas XII dilakukan dengan

pertimbangan bahwa siswa SMA Angkasa kelas XII sudah mempelajari dasar-dasar

kompetensi berbicara bahasa Jerman di kelas XI.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Husein S. Bandung

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012-2013, pengambilan

data dilakukan pada bulan September tahun 2012.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa instrumen tes keterampilan berbicara bahasa

Jerman. Tes diberikan sebanyak dua kali kepada peserta didik. Tes awal atau pretest

(3)

Ria Afriyanti, 2012

Efektivitas Teknik Let's Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

didik sebelum pembelajaran menggunakan teknik Let’s Tell A Story. Kemudian tes

akhir atau posttest diberikan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan berbicara

bahasa Jerman peserta didik setelah pembelajaran dengan teknik Let’s Tell A Story.

Pretest dan Posstest terdiri dari satu tema yang sama. Tes yang diberikan

merujuk pada “Goethe Zertifikat – Fit in Deutsch A1“. Bentuk tes yang dipilih sebagai

instrumen penelitian ini hanya Teil 1 dan Teil 2 karena disesuaikan dengan kemampuan

peserta didik kelas tiga semester satu SMA Angkasa Bandung. Teil 3 tidak ikut

disertakan karena kemampuan peserta didik yang belum dapat melakukan dialog dalam

bentuk permintaan dan pemberian tanggapan.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan

pelaporan. Berikut uraian rinci mengenai prosedur penelitian ini:

a. Persiapan

1. Membuat proposal penelitian,

2. Mengadakan observasi pendahuluan ke sekolah yang akan diteliti untuk

memperoleh informasi tentang permasalahan dalam pengajaran keterampilan

berbicara bahasa Jerman,

3. Mengurus surat ijin penelitian ke SMA Angkasa Bandung,

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mendiskusikannya

dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman di sekolah tersebut,

5. Mengkonsultasikan instrumen penelitian dengan guru mata pelajaran bahasa

Jerman di sekolah tersebut.

b. Pelaksanaan

(4)

Ria Afriyanti, 2012

Efektivitas Teknik Let's Tell A Story Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Melaksanakan treatment (perlakuan) kepada peserta didik berupa

pembelajaran dengan teknik Let’s Tell A Story selama 2 x 40 menit sebanyak 3

kali pertemuan. Materi yang digunakan adalah bercerita dengan tema

“Familie“, “Beruf“ dan “Hobby“,

3. Melakukan posttest untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara

peserta didik setelah diberikan perlakuan.

c. Pelaporan

1. Memeriksa data yang diperoleh,

2. Menganalisis, mengolah dan menguji data hasil penelitian dengan

menggunakan uji normalitas, uji homogenitas serta perhitungan melalui uji-t,

3. Menarik kesimpulan.

G. Hipotesis Statistik

H0: μ SsP = μ SbP

Ha : μ SsP > μ SbP

Keterangan:

μ SsP: Hasil belajar sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest)

μ SbP: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest)

H0 : Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan berbicara setelah diterapkan teknik

Let’s Tell A Story

Ha : Terdapat peningkatan pada keterampilan berbicara setelah diterapkan teknik Let’s

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN SISTEM JARINGAN KOMPUTER BERBASIS SISTEM PCCLONING PADA SMAN

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, hidayah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya,

Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Pada penulisan ini penulis membahas penggunaan bahasa Pemograman PHP sebagai bahasa CGI yang mendukung web sebagai media informasi yang dinamis.. Yaitu sebagai sarana untuk

Potensi Cairan Ionik CIS-OLEIL-IMIDAZOLINIUM Asetat Sebagai Pelarut Dalam Proses Exfoliasi Grafit Menjadi Grafena.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

WALI KOTA JOGJAKARTA INI / TENTU BANYAK ALASANNYA // BUDAYA BERSEPEDA / SELAIN UNTUK MENJAGA KESEHATAN / BERSEPEDA TENTUNYA DAPAT MENGURANGI POLUSI. UDARA SEBAGAI BAGIAN

ROM (Read Only Memory) adalah data yang terdiri dari program-program pokok yang hanya bisa dibaca saja, berbeda dengan RAM, pada ROM data sudah diisi dari pabrik

Walaupun aspek afektif dan konatif lebih tinggi dimiliki para ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap dokter kandungan wanita, masih terdapat para ibu