• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1100930 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SOS 1100930 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

103

Jaka Fathin Ammar, 2015

POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis yang telah diuraikan dalam bab IV,

yang berisi hasil pembahasan dan analsis penulis, maka pada bagian ini penulis

mengememukakan simpulan dari hasil penelitian, yaitu:

1) Jenis pola asuh yang digunakan oleh para pengasuh dalam kegiatan

pengasuhan sehari-hari di Panti Asuhan Al-Fien dalam upaya penanaman

kemandirian anak adalah jenis pola asuh otoritatif. Hal ini terbukti dengan

pernyataan-pernyataan yang dijelaskan oleh para pengasuh bahwa pola

asuh yang digunakan di Panti Asuhan Al-Fien ini tidak tetap, ada kalanya

ketika memang harus memberikan hukuman maka akan memberikan

hukuman kepada anak, namun juga tidak mengekang kebebasan seorang

anak asalkan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh

pihak panti asuhan.

2) Dalam upaya penanaman kemandirian di Panti Asuhan Al-Fien,

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di panti asuhan tersebut adalah dengan pemberian

jadwal piket kepada setiap anak. Kegiatan ini menurut para pengasuh

dapat menjadikan anak dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya dan

supaya anak menjadi pribadi yang mandiri karena telah terbiasa

melakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan tanggung jawab dari

anak-anak tersebut. Disamping itu kegiatan lain yang dapat menumbuhkan

kemandirian anak adalah dari adanya pemberian motivasi dan semangat

yang diberikan oleh para pengasuhnya setiap selesai sholat maghrib

berjamaah mengenai bagaimana menghadapi masa depan yang mana

nantinya mereka akan hidup di tengah-tengah masyarakat sehingga harus

bisa mencari nafkah sendiri.

3) Dalam proses penerapan pola asuh di Panti Asuhan Al-Fien ini terdapat

beberapa faktor penghambat dan faktor pendukung. Yang menjadi faktor

(2)

104

Jaka Fathin Ammar, 2015

POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belakang anak ketika masih berada di dalam lingkungan kelurga asalnya,

dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para pengasuh. Disamping itu

terdapat juga faktor pendukung dalam proses penanaman kemandirian

anak yakni fasilitas yang terdapat di Panti Asuhan Al-Fien, kondisi Panti

Asuhan Al-Fien yang terkordinir dan termanage, motivasi dan dukungan

dari para pengasuhnya yang tidak pernah henti, dan yang terakhir adalah

kemauan yang ada dalam diri anak itu sendiri dan lingkungan sekitarnya.

4) Dalam upaya mengatasi permasalahan dalam pengasuhan terhadap anak

yang terjadi di Panti Asuhan Al-Fien, maka para pengasuh melakukan

beberapa upaya untuk mengatasinya yakni, memberikan nasihat dan

pendekatan secara personal bagi anak yang memang sulit untuk diatur,

kemudian memberikan sanksi bagi anak ketika upaya yang pertama tidak

dapat berjalan dengan baik, dan masing-masing pengasuh memiliki cara

yang berbeda-beda dalam memberikan sanksi terhadap anak-anak

asuhnya.

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh

penulis, dapat diketahui bahwa implikasi dari penelitian ini terhadap pembelajaran

Sosiologi adalah sebagai bahan ajar mata pelajaran Sosiologi yang berkenaan

dengan materi lembaga sosial. Materi tersebut terdapat pada mata pelajaran

Sosiologi tingkat Sekolah Menengah Atas.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh dalam penyampaian materi

mengenai contoh dari peran dan fungsi suatu lembaga sosial yang ada di

lingkungan masyarakat. Sehingga peserta didik akan dengan mudah memahami

materi yang disampaikan, karena contoh yang diberikan merupakan contoh nyata

yang ada di lingkungan sekitar mereka.

5.3. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan

beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

(3)

105

Jaka Fathin Ammar, 2015

POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Kepada Pengasuh Panti Asuhan, yaitu:

Sebagai sosok yang sangat berpengaruh di dalam sebuah lembaga panti

asuhan, tentunya kehadirannya sebagai sosok pengganti orang tua

sangatlah dibutuhkan bagi anak-anak asuhnya. Terlepas dari itu masih

terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pengasuh panti asuhan

dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh. Maka, penulis

mengajukan beberapa saran kepada pengasuh panti asuhan, yaitu:

a) Dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam pengadaan program-program

yang berkaitan dengan pembentukan kemandirian anak-anak asuh.

b) Mengintensifkan komunikasi dengan anak-anak asuh, sehingga dengan

cara ini anak akan merasa dapat perhatian lebih, maka anak akan menjadi

lebih percaya diri ketika bergaul dengan teman-temannya di sekolahnya.

2) Kepada Orang Tua Anak Asuh, yaitu:

Sebagai orang tua yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

mendidik dan membesarkan anak, selayaknya dapat menjadi tokoh

panutan bagi anak-anaknya. Maka dari itu penulis mengajukan beberapa

saran kepada orang tua anak asuh, yaitu:

a) Bisa lebih bertanggung jawab terhadap anak dalam mendidik dan

merawatnya. Hal ini karena tidak ada seorang anak yang ingin hidup

terpisah dari kedua orang tuanya, sehingga bagi orang tua yang

mempunyai kesempatan untuk menjaga dan merawat anaknya dapat

menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya, karena banyak orang tua di

luar sana yang sangat mengharapkan kehadiran seorang anak di dalam

keluarganya.

b) Jika memang faktor ekonomi menjadi kendala utama dalam mengasuh

anak, maka seharusnya orang tua dapat lebih berusaha untuk menghidupi

anak-anaknya. Sesungguhnya tuhan telah memberikan rizki kepada setiap

ummatnya, tinggal kita selaku ummatnya lebih berusaha lagi dalam

(4)

106

Jaka Fathin Ammar, 2015

POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Kepada Masyarakat Sekitar, yaitu:

Sebagai salah satu elemen yang berada di lingkungan panti asuhan. Maka

penulis mempunyai beberapa saran kepada masyarakat sekitar, yaitu:

a) Dapat menghargai anak-anak panti asuhan, karena sejatinya mereka juga

adalah anak-anak yang mempunyai perasaan sama seperti anak pada

umumnya.

b) Dapat memberikan bantuan kepada panti asuhan jika memang mampu

untuk membantu, baik itu dalam bentuk materi ataupun moriil. Kerana

bantuan sekecil apapun akan sangat membantu bagi anak-anak di panti

asuhan.

4) Kepada Pemerintah, yaitu:

Peran serta pemerintah dalam pemberian pelayanan terhadap panti asuhan

sangat membantu dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Maka dari

itu, penulis memberikan beberapa saran bagi pemerintah, yaitu:

a) Memberikan penghargaan dan bantuan pelayanan terhadap panti asuhan,

karena tanpa adanya sebuah panti dapat memungkinkan jumlah anak

terlantar di Indonesia dapat meningkat tajam.

b) Memberikan wadah bagi anak-anak panti, agar dapat mengasah bakat dan

kemampuan anak, sehingga ketika mereka terjun ke masyarakat mereka

mempunyai sebuah keterampilan yang dimiliki sehingga dapat bersaing

dengan orang-orang diluar.

5) Kepada Peneliti Selanjutnya, yaitu:

Sebuah hasil penelitian yang sudah ada selayaknya dapat dikembangkan

oleh para peneliti selanjutnya agar diperoleh ruang lingkup yang lebih luas

dan mendalam mengenai masalah yang diteliti, maka rekomendasi yang

diajukan untuk peneliti selanjutnya, yaitu:

a) Mengkaji secara lebih mendalam mengenai pola asuh panti asuhan

terutama mengenai proses penanaman kemandirian terhadap anak.

b) Mengkaji mengenai upaya yang lebih efektif dalam menyelesaikan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih jelasnya, kita bawakan beberapa alasan dalam keterangan sebagai berikut: Seandainya Nabi menaruh perhatian dan bersikap tanggap terhadap masa depan dakwah

Sesuai dengan UU RI nomor 20 tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 14 yaitu pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Demikian halnya dengan sunat perem- puan di desa Bodia, bahwa sunat perem- puan adalah praktek budaya turun temurun dari nenek moyang mereka, budaya yang melekat tersebut

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA.. PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN

Hasil uji dengan Chi square dengan CI = 95% ( α = 0,05) diperoleh p.value = 0,038, ka- rena p.value < α maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinterpretasikan bahwa

Dalam perencanaan pola tanam guna mendapatkan hasil yang maksimum digunakan metode program linier dimana tujuan utama adalah meningkatkan lahan yang digunakan berdasarkan air

C Pasar Sepeda Jokteng

Setelah mendapatkan penjelasan secukupnya tentang manfaat penelitian ini dan efek sampingnya, maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Ester Pasaribu