• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS

HALUS KELINCI (

Oryctolagus cuniculus

) TERBALIK DAN TIDAK

TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

SKRIPSI

jra Uta

OLEH:

ARUM CAHYA MENTARI

NIM 101501087

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS

HALUS KELINCI (

Oryctolagus cuniculus

) TERBALIK DAN TIDAK

TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

jra Uta

OLEH:

ARUM CAHYA MENTARI

NIM 1015010187

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS

HALUS KELINCI (

Oryctolagus cuniculus

) TERBALIK DAN

TIDAK TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

OLEH:

ARUM CAHYA MENTARI NIM 101501087

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal : 24 Oktober 2014

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Karsono, Apt.

NIP 195212041980021001 NIP 195409091982011001

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia yang

berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul Perbandingan Uji Absorpsi pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus

cuniculus) Terbalik dan Tidak Terbalik pada Kondisi Bash dan Kering. Skripsi ini

diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan

Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis selama

perkuliahan di Fakultas Farmasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt., dan

Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt., yang telah membimbing penulis dengan

penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan saran-saran

selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Prof. Dr. Karsono, Apt., selaku ketua penguji, Bapak Dr.

Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Bapak Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt.,

selaku anggota penguji yang telah memberikan saran untuk menyempurnakan

skripsi ini, dan Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., selaku dosen penasehat

akademik yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan

hingga selesai.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga

tercinta, Ayahanda Nurdiansyah dan Ibunda Pariatin, dan kakakku Chici Malahati,

(5)

v

yang tak ternilai dengan apapun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

teman-teman mahasiswa/i Farmasi angkatan 2010 yang selalu mendoakan dan

memberi semangat.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, Oktober 2014

Penulis,

(6)

vi

PERBANDINGAN UJI ABSORPSI IBUPROFEN PADA USUS

HALUS KELINCI(

Oryctolagus cuniculus

) TERBALIK DAN

TIDAK TERBALIK PADA KONDISI BASAH DAN KERING

Abstrak

Usus halus mempunyai karakteristik anatomi dan fisiologi yang lebih menguntungkan untuk penyerapan obat. Metode kantung terbalik merupakan teknik in vitroyang mudah dan cepat dilaksanakan.Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan yang mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan absorpsi ibuprofen pada usus halus kelinci terbalik dan tidak terbalik yang dikeringkan dengan yang segar sehingga dapat diketahui kelayakan pengeringan usus dengan teknik freeze dryer agar dapat digunakan pada penelitian absorpsi suatu obat.

Penelitian ini dilakukan dengan metode usus halus terbalik kelinci, menggunakan alat Crane dan Wilson yang telah dimodifikasi. Jenis usus yang dibandingkan adalah usus terbalik segar, usus terbalikkering, usus tidak terbalik segar dan usus tidak terbalik dikeringkan dengan media larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis. Kadar ibuprofen yang terabsorpsi diperiksa dalam larutan dapar fosfat dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 222 nm dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Service Solution (SPSS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa absorpsi ibuprofen dipengaruhi oleh jenis keadaan usus. Pada absorbsiibuprofen bakupada usus halus kelinci terbalik dikeringkan (36,072 ± 0,372mcg/ml)>ibuprofen baku pada usus halus kelinci tidak terbalik dikeringkan (31,356±0,472mcg/ml) dan absorbsi ibuprofen baku pada usus halus kelinciterbalik segar (27,724 ± 1,559 mcg/ml)>ibuprofen baku pada usus halus kelinci tidak terbalik segar (22,802±0,137mcg/ml) dan uji Anova Test Bonferroni diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara absorpsi ibuprofen pada usus halus terbalik segar dan terbalik dikeringkan serta untuk jenis usus tidak terbalik segar dan tidak terbalik dikeringkan dengan nilai signifikansi 0,000.

(7)

vii

IBUPROFEN ABSORPTION RATE TEST IN RABBIT SMALL

INTESTINE (Oryctolagus cuniculus)REVERSED AND NOT REVERSE

FREEZE-DRIED AND FRESH

Abstract

The intestine has advantageous anatomy and physiological characteristic for drug absorption. However, the in vitro method for intestine has a disadvantage caused by its inability to mantain its structure in a long period of time. Freeze drying is a drying method which has advantageous for maintaining the quality of the dried materials especially for heat-sensitive products.The purpose of this research is to determine differences in the rate of ibuprofen absorption infreeze-dried and fresh small intestine so as to know the feasibility of infreeze-dried of freeze dryer intestine that can be used to absorption of a drug research.

This research was done with everted sac of rabbit’s intestine, used Crane and Wilson apparatus which have been modified. The type of preparation of ibuprofen compared to isthe small intestine of rabbits inverted drained,small intestine not reversed drained, fresh upside rabbit small intestine, small intestine not reversed fresh.Determination of absorptedibuprofen which was checked in buffer phosphate isotonic solution by using ultraviolet spectrophotometer at wavelength 222 nm and obtained data was analyzed by using Statistical Program Service Solution (SPSS).

The result of this research showed that the rate of ibuptofen absorption is influenced by the type of intestine conditions. Ibuprofen absorption in the small intestine of rabbits inverted drained(36.072 ± 0.372 mcg/ml)> ibuprofen raw rabbit small intestine not reversed drained(31.356 ± 0.472 mcg/ml) and absorption ibuprofen raw fresh upside rabbit small intestine(27.724 ± 1.559 mcg/ml)> ibuprofen raw rabbit small intestine not reversed fresh(22.802 ± 0.137 mcg/ml)and based on the results of statistical tests using Anova Test Bonferroni

absorption ibuprofen is known there are significant differences between ibuprofen absorption in the small intestine of rabbits inverted and not inverted at dry and fresh condition with a significance value of 0.000

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Absorpsi ... 5

2.1.1 Membran sel... 6

2.1.2 Struktur membran sel ... 7

(9)

ix

2.2 Usus Halus ... 12

2.3 Metode Kantung Terbalik (Everted Sac) ... 15

2.4 Ibuprofen ... 16

2.4.1 Sifat fisikokimia ... ... 17

2.4.2 Farmakokinetik ... ... 17

2.4.3 Farmakodinamik ... ... 17

2.4.4 Indikasi dan dosis terapi ... 17

2.5 Spektrofotometri Ultraviolet-visibel ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Rancangan Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Alat dan Bahan ... 22

3.3.1 Alat ... ………. 22

3.3.2 Bahan ... ………. 22

3.4 Hewan Percobaan ... 22

3.5 Prosedur ... 23

3.5.1 Pembuatan pereaksi ... 23

3.5.1.1 Pembuatan air bebas karbondioksida ... 23

3.5.1.2 Pembuatan kalium dihidrogenfosfat 0,2 M ... 23

3.5.1.3 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N ... 23

3.5.1.4 Pembuatan dapar fosfat pH 6,4 isotonis ... 23

3.5.1.5 Pembuatan larutan thyrode ... 23

(10)

x

3.5.3 Pembuatan kurva kalibrasi ibuprofen dalam medium dapar

fosfat pH 6,4 isotonis ... 24

3.5.4 Pembuatan larutan obat ibuprofen baku dengan konsentrasi 2 mmol/L ... 24

3.5.9 Penentuan absorpsi ibuprofen ... 26

3.5.9.1 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus Kelinci terbalik dan tidak terbalik segar dalam Larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis ... 26

3.5.9.2 Penentuan absorpsi ibuprofen dalam usus halus Kelinci terbalik dan tidak terbalik yang dikeringkan dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 isotonis ... 27

3.6 Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ibuprofen dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4Isotonis ... 28

4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Penentuan Persamaan Regresi Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis .. ... 29

4.3 Pengaruh Perbedaan Jenis UsusTerhadap Konsentrasi Ibuprofen yang Terabsorpsipada Usus Halus Kelinci ... 30

4.4 Pengaruh Perbedaan Jenis Usus dan Jenis Sediaan Ibuprofen Terhadap Harga AUC (Area Under The Curve) Ibuprofen pada Usus Halus Terbalik dan Tidak Terbalik Kelinci ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

5.1 Kesimpulan ... 35

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Absorbansi untuk menentukan Kurva Kalibrasi ... 29

Tabel 4.2 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Terbalik Segar... 30

Tabel 4.3 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Terbalik yang Dikeringkan ... 30

Tabel 4.4 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu dalam mcg/ml padaUsus Halus Kelinci Tidak Terbalik Segar 30

Tabel 4.5 Data Konsentrasi Ibuprofen pada Interval Waktu Tertentu dalam mcg/ml pada Usus Halus Kelinci Tidak Terbalik yang Dikeringkan ... 31

Tabel 4.6 Data AUC sediaan ibuprofen dalam cairan serosa usus halus terbalik kelinci segar dan yang dikeringkan ... 32

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ... 4

Gambar 2.2 Struktur membran sel ... 8

Gambar 2.3 Difusi pasif melalui pori ... 9

Gambar 2.4 Sistem pengangkutan aktif ... 11

Gambar 2.5 Sistem pengangkutan secara pinositosis ... 12

Gambar 2.6 Skema usus halus dengan villi dan perfusinya ... 15

Gambar 2.7 Rumus bangun ibuprofen ... 16

Gambar 4.2 Grafik Kurva Kalibrasi Ibuprofen dalam Dapar Posfat pH 6.4 ... 29

Gambar 4.3 Grafik AUC Terhadap Waktu dari Ibuprofen pada Usus Halus Kelinci Terbalik ... 32

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Bagan Alur Penelitian ... 38

Lampiran 2 Flowsheet Pembuatan Larutan Induk Baku Ibuprofen dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ... 39

Lampiran 3 Flowsheet Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ... 40

Lampiran 4 Penentuan Kurva Serapan Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ... 41

Lampiran 5 Flowsheet Pembuatan Kurva Kalibrasi Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis .. ... 42

Lampiran 6 Penentuan Persamaan Regresi dan Kurva Kalibrasi Ibuprofen Baku dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,4 Isotonis ….. ... 43

Lampiran 7 Flowsheet Pembuatan Usus Halus Terbalik dan Tidak Terbalik Kelinci ... 45

Lampiran 8 Flowsheet Penentuan Pola Penembusan Membran Oleh Berbagai Sediaan Ibuprofen pada Usus Halus Terbalik dan Tidak Terbalik Kelinci ... 47

Lampiran 9 Contoh Perhitungan Penentuan Pembuatan Larutan Obat Ibuprofen 2 mmol/L ... 48

Lampiran 10 Contoh Perhitungan Penentuan Harga Konsentrasi Ibuprofen Baku dalam Cairan Serosa Usus Halus Kelinci dalam mcg/ml ... 49

Lampiran 11 Contoh Perhitungan Penentuan Harga Konsentrasi Kumulatif Ibuprofen Baku dalam Cairan Serosa Usus Halus Kelinci dalam mcg/ml ... 50

Lampiran 12 Contoh Perhitungan Penentuan Harga AUC (Area Under The Curve) Ibuprofen Baku dalam mcg.menit/ml ... 51

(15)

xv

Lampiran 14 Data Konsentrasi Berbagai Sediaan Ibuprofen dalam Cairan Serosa Usus Halus Terbalik danTidakTerbalik

Kelinci Segar dan yang Dikeringkan ... 53

Lampiran15. Hasil Analisis Uji Anova dan Independent Sample T Test Absorpsi Ibuprofen ... 60

Lampiran16. Sertifikat Analisa Bahan Baku Ibuprofen ... 62

Lampiran 17. Gambar Alat-alat yang Digunakan ... 63

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua

Pengendalian penyakit busuk batang di Malaysia juga dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang dan aplikasi fungisida dengan cara disemprotkan ke seluruh

Pemerintah Desa yang menerima Bantuan Keuangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dialokasikan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung,

(3) Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI), sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini,

Menimbang : bahwa dalam upaya mempercepat program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bantul melalui Bantuan Keuangan Khusus Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh Kepala Sekolah seperti tersebut pada angka 3 (tiga) dan

(3) Pos UKK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh kader dari pekerja perusahaan atau tempat kerja sektor informal, berkoordinasi dengan Puskesmas

Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk manajemen kinerja, perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang sangat mendasar..