• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLB 1005802 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLB 1005802 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

68

Rizky Dwi Wardani, 2015

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU SLB-B NEGERI CICENDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan ,

maka dapat disimpulkan

1. Penyesuaian sosial siswa tunarungu kelas VII di SLB-B N Cicendo

Penyesuain sosial di sekolah yang ditunjukan oleh ketiga subyek

berbeda-beda. Subyek BT dan CM menunjukan kemampuan penyesuain sosial

disekolah dengan bersikap sesuai tata krama yang berlaku di sekolah,

berkomunikasi dengan menggunakan komunikasi total, menunjukan sikap

simpati dan empati pada teman dan guru , bertanggung jawab dan

menghargai teman. Di sekolah subyek BT berteman dengan teman yang

lebih muda, sebaya dan dewasa sedangkan subyek CM berteman dengan

teman sebaya dan dewasa. Berbeda dengan subyek BT dan CM, subyek A

masih kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam menggunakan komunikasi

total pada saat berkomunikasi dengan guru, selain itu subyek A tidak

menunjukan sikap simpati terhadap teman maupun guru. Di sekolah subyek

A berteman dengan teman yang lebih muda dan teman sebaya.

2. Hambatan yang dialami siswa tunarungu dalam penyesuaian sosial di

sekolah

Sikap cepat marah dan mudah tersinggung merupakan hambatan

penyesuaian sosial yang dialami oleh subyek BT dan CM. Apabila ada teman

yang mengacuhkannya pada saat berkomunikasi ataupun pada saat bermain

subyek BT dan CM akan marah dan tidak mau berkomunikasi dengan teman

tersebut. Begitu pula bila ada teman yang mengejek subyek BT dan CM

akan memusuhi temannya tersebut. Berbeda dengan subyek BT dan CM,

subyek A memiliki kepribadian yang tertutup dan pemalu yang membuatnya

sulit untuk menyesuaikan diri dengan kontak sosialnya. Subyek A jarang ikut

serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh teman-temannya seperti bermain

ataupun berkomunikasi. Selain itu ketiga subyek seringkali datang terlambat

(2)

69

Rizky Dwi Wardani, 2015

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU SLB-B NEGERI CICENDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Upaya yang dilakukan guru untuk menangani permasalahan penyesuaian

sosial siswa tunarungu di sekolah

Pada saat menghadapi siswa tunarungu yang mudah marah dan

tersinggung upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menanamkan

sikap sabar pada saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan seperti

diacuhkan oleh teman, dimusuhi, dimarahi atau diejek. Dalam menangani

kepribadian yang tetutup pada anak tunarungu, guru lebih sering

mengajaknya berkomunikasi, mengadakan diskusi dan kerja kelompok agar

anak dapat lebih bersosialisasi dengan teman di kelasnya. Untuk menangani

siswa yang sering terlambat , guru memberikan nasihat kepada siswa agar

datang ke sekolah sebelum jam pelajaran dimulai, menyarankan siswa tidak

tidur terlalu malam dan bangun lebih pagi serta menanamkan sikap disiplin

pada setiap siswa.

B. REKOMENDASI

1. Bagi guru

Bagi guru diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan tentang bagaimana penyesuaian sosial siswa tunarungu di sekolah

serta memberikan penangan yang lebih maksimal dalam meningkatkan

kemampuan penyesuaian sosial siswa tunarungu di lingkungan sekolah. Guru

dapat membantu individu mengembangkan pola penyesuaian sosial yang

disetujui secara sosial dengan menanamkan sikap-sikap yang dapat diterima

oleh kelompok (ramah, sabar dan disiplin), memperkenalkan peraturan yang

berlaku di sekolah seperti memakai seragam sesuai peraturan sekolah, datang

tepat waktu dan memakai dan merawat fasilitas sekolah.

2. Bagi lembaga terkait

Pihak sekolah dan lembaga terkait diharapkan dapat mengembangkan

penyesuaian sosial bagi siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan untuk

tunarungu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Hal yang

dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengembangkan kemampuan

(3)

70

Rizky Dwi Wardani, 2015

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU SLB-B NEGERI CICENDO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siswa yang melanggar aturan atau tata tertib sekolah sehingga siswa

lebih disiplin, mengadakan studi tour sehingga siswa dapat mengenal

lingkungan baru serta mempererat hubungan sosial antar siswa dan guru,

mengadakan kegiatan seperti kerja bakti sehingga dapat mempererat interaksi

sosial dan menyesuaikan diri dengan teman-teman di sekolah.

3. Bagi orang tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai perbaikan

dalam memberikan penanganan yang lebih maksimal dalam meningkatkan

kemampuan sosial anak tunarungu dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosial. Penanganan yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah

menanamkan sikap disiplin, sabar serta mengembangkan kemampuan

bersosialisasi anak dengan lebih sering mengajaknya berkomunikasi, lebih

sering membawanya ke tempat umum sehinngaanak terbiasa dengan

Referensi

Dokumen terkait

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza

MBS adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi, memberikan fleksibilitas atau keluwesan pada sekolah, mendorong partisipasi sekolah secara langsung dari warga sekolah

[r]

Selain itu data tesebut membuktikan bahwa alat ini bekerja walaupun tegangan yang didapat dari alat ini sangat lah kecil sehingga tidak dapat di gunakan untuk alat elektronik

1.Salat sunah rawatib adalah salat sunah yang di kerjakan untuk mengiringi salat..... a.tahajjud c.fardu

Cara lain analisis daerah yang dekat dengan siklus daerah adalah Pengganda Tenaga Kerja Daerah (REM = Regional Employment Multiplier).

mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan – setiap anak mempunyai hak dan kesempatan yang sama memperoleh pendidikan, sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah kota

 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti